Para ahli komunikasi juga memiliki pandangan yang tidak sama mengenai hal apa yang menjadi fokus perhatian atau aspek apa dalam komunikasi yang menurut
mereka paling penting dalam ilmu komunikasi. Tidak adanya teori tunggal dalam ilmu komunikasi mendorong kita untuk memiliki suatu metamodel teori
komunikasi yang bersifat menyeluruh komprehensif yang dapat membantu kita menjelaskan berbagai topik dan asumsi dan membantu kita dalam melakukan
pendekatan terhadap berbagai teori yang ada. Metamodel teori komunikasi menyediakan suatu sistem yang kuat bagi kita untuk mengorganisir berbagai teori
komunikasi.
2.2.2 Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Komunikasinya
Menurut Onong Uchjana Effendy 1999:76:78 dalam buku Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya yaitu:
1. Kelompok primer dan sekunder. Charles Horton Cooley pada tahun 1909 dalam Jalaludin Rakhmat, 1994
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati
dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak
personal, dan tidak menyentuh hati kita. 2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb 1930 melahirkan istilah kelompok keanggotaan membership group dan kelompok rujukan reference group. Kelompok
keanggotaan adalah
kelompok yang
anggota-anggotanya secara
administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur
standard untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. 3. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright 1980 membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi
kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif
dibedakan menjadi tiga yaitu, kelompok tugas, kelompok pertemuan dan kelompok penyadar.
Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan
dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan
prosedur parlementer.
2.2.3 Fungsi Komunikasi Kelompok
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kelompok tak bisa dipisahkan dari komunikasi antar anggotanya. Banyak manfaat positif jika individu bergabung
dalam suatu kelompok, salah satunya saja adalah sebagai media penyelesaian masalah, share ilmu pengetahuan, ataupun sebagai status social. Selain itu
keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi- fungsi yang akan dilaksanakannya.adapun fungsi komunikasi kelompok adalah
sebagai berikut:
1. menjalin hubungan social antar anggota dan kelompok. Bagaimana individu dalam suatu kelompok bisa berhubungan social tanpa komunikasi atau sejauh
mana suatu kelompok dapat memelihara hubungan social diantara anggota dengan anggota atau pun anggota dengan kelompok.
2. fungsi pendidikan atau adukasi. Hal ini berkaitan dengan pertukaran informasi anatar anggota. Melalui fungsi ini kebutuhan anggota akan informasi baru
dapat terpenuhi. Dan secara tidak langsung kemampuan para anggota dibidangnya masing-masing dapat embawa pengetahuan baru atau justru
membawa keuntungan untuk para anggota lainnya ataupun bagi kelompok. 3. kemampuan persuasi. Fungsi ini sebelumnya dapat menguntungkan atau
merugikan pihak yang mem-persuasi. Misalnya, seorang anggota yang berusaha mem-persuasi anggota kelompok lainnya untuk tidak atau
melakuakan sesuatu. Jika ia mem-persuasi suatu yang sejalan dengan kelompok, maka ia akan diterima dan menciptakan iklim yang positif di dalam
kelompok, tapi sebaliknya jika ia mem-persuasi suatu yang bertentangan dengan kelompok, maka akan berpotensi menciptakan konflik dan perpecahan
di dalam kelompok. 4. Fungsi pemecahan masalah problem solving. Hal ini berkaitan erat dengan
jalan-jalan alternative dari para anggota kelompok untuk memecahkan masalah. Jadi, pemecahan masalah menghasilkan materi atau bahan untuk
pembuatan keputusan. 5. Fungsi terapi.kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainya,
karena dalam fungsi terapi ini lebih terfokus pada membantu diri sendiri, bukan membantu kelompok. Disini para individu yang memiliki masalah yang sama
dikumpulkan, dan mereka diminta untuk saling terbuka dalam mengungkapkan diri mereka ataupun masalah mereka. Dalam kelompok ini juga tetap
membutuhkan pemimpin sebagai pengatur atau penengah jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat.
2.2.4 Metode Pengambilan Keputusan Komunikasi Kelompok