2. Metode pendapatan income approach
Dalam buku mikro ekonomi telah diterangkan bahwa, faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan: tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian keusahawanan. Apabila faktor-faktor
produksi ini digunakan untuk mewujudkan barang dan jasa akan diperoleh berbagai jenis pendapatan, yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji
dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan tersebut akan diperoleh suatu nilai pendapatan
nasional lain, yang berbeda dengan yang diperoleh dalam penghitungan pendapatan nasional dengan kedua cara lainnya. Pendapatan nasional itu dinamakan dengan pendapatan nasional atau
produk nasional neto menurut harga faktor.
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara tingkat output dengan
faktor-faktor produksi yang digunakan digambarkan dalam fungsi produksi sederhana dibawah ini
Dimana : Q = Output
K = Modal Kapital L = Tenaga kerja Labour
R = Kekayaanuang Raw material T = Teknologi kemampuan entrepreneur
Persamaan diatas menunjukkan bahwa untuk memproduksi output dibutuhkan input berupa tenaga kerja, barang modal, dan uang. Jumlah tenaga kerja, barang modal dan uang yang banyak
tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak ada kemampuan kewirausahaan. Kemampuan kewirausahaan ini adalah kemampuan dan keberanian mengkombinasikan tenaga kerja, barang
modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka yang memiliki kemampuan kewirausahaan ini dikenal sebagai
pengusaha.
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uangasset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha
adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan NasionalPN.
3. Metode pengeluaran expenditure approach