P EN J ELAS AN B AB III P EMB ERIAN J AS A P RAKTIK P S IKOLOGI

Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 16 m erugikan , m ereka berusaha m en yelesaikan n ya den gan m en gutam akan kepen tin gan pribadi yan g terlibat, dan den gan kepatuhan m aksim al kepada kode etik. 6.2. Perm in taan J asa Pihak Ke Tiga Dalam hal ilm uwan psikologi atau psikolog setuju un tuk m em berikan jasa kepada pribadi atau organ isasi atas perm in taan pihak ke tiga, sedapat m un gkin m ereka sudah m em perjelas peran dan tan ggun g jawabn ya pada awal pem berian jasa tersebut, term asuk sifat hubun gan dari m asin g-m asin g pihak yan g terlibat. Pen jelasan tersebut m eliputi peran terapis, kon sultan organ isasi, pem beri diagn osa, atau saksi ahli, pen ggun aan yan g m un gkin dari jasa-jasa tersebut atau in form asi yan g diperoleh, dan fakta bahwa ada keterbatasan dalam hal kerahasiaan . Bila diduga akan ada resiko di m an a Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dim in ta m elakukan peran yan g salin g berten tan gan karen a adan ya keterlibatan pihak ketiga, m aka m ereka harus m em perjelas sifat dan arah tan ggun g jawabn ya, lalu m em berikan in form asi kepada m asin g-m asin g pihak. Dalam keadaan perm asalahan n ya sudah berkem ban g, m ereka berupaya m en yelesaikan n ya sesuai den gan kode etik yan g berlaku.

IV. P EN J ELAS AN B AB III P EMB ERIAN J AS A P RAKTIK P S IKOLOGI

P a s a l 7 P ELAKS AN AAN KEGIATAN S ES U AI B ATAS KEAH LIAN KEW EN AN GAN 7.1. Pasal 7 a: Kesesuaian den gan batas keahlian dan kewen an gan Dalam pelaksan aan kegiatan ilm un ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berpegan g pada ketentuan berikut un tuk m en un jukkan kesesuaian den gan batas keahlian dan kewen an gan n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em berikan jasa, m en gajar, dan m en gadakan pen elitian han ya dalam batasan kom peten si m ereka berdasarkan pen didikan , pelatihan , pen galam an yan g diperoleh dalam ran gka bim bin gan keahlian m aupun pen galam an yan g diperoleh secara profesion al. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 17 Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em berikan jasa, m en gajar, dan m en gadakan pen elitian dalam bidan g baru atau m enggun akan tekn ik baru han ya sesudah m elakukan studi, pelatihan , supervisi dan atau kon sultasi den gan pihak-pihak yan g m em an g m em iliki kem am puan dalam bidan g atau tekn ik tersebut. Di dalam bidan g-bidan g baru di m an a tidak terdapat stan dar yan g secara um um sudah diakui un tuk pelatihan awal, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tetap harus m elakukan lan gkah-lan gkah un tuk m em astikan kem am puan n ya. Kepastian tersebut m eliputi kem am puan dalam pekerjaan m ereka dan m elindungi pasien, klien, m ahasiswa, peserta penelitian , dan oran g-orang atau pihak lain dari kerugian yan g m un gkin tim bul. 7.2. Pasal 7 b: Men ghorm ati hak orang lem baga organisasi in stitusi lain 1.1.1 Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dalam m em berikan jasa praktik psikologi m en ghorm ati hak dalam m elaksan akan kegiatan di bidan g pen gajaran , pelatihan , dan pen didikan . Dalam m elaksan akan pekerjaan n ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog wajib m en gem ban gkan desain program pen gajaran , pelatihan , pen didikan . Desain tersebut m en ggam barkan kem am puan n ya, baik dalam hal pen getahuan m aupun pen galam an yan g dim ilikin ya. Desain yan g dibuatn ya sesuai den gan persyaratan yan g berlaku, sertifikasi, atau tujuan lain n ya yan g diten tukan oleh program . Program pen gajaran , pelatihan , pen didikan yan g m eliputi tujuan , isi, m etoda, dan aspek lain yan g terkait dalam pen ggarapan program secara utuh harus diuraikan dalam ben tuk in form asi yan g dapat m en jadi bahan pegan gan bagi sem ua pihak yan g m en ggun akan n ya. Inform asi tersebut harus disiapkan dan selalu tersedia bagi sem ua pihak yan g m em erlukan n ya, sejauh terkait dalam pelaksan aan program tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berusaha m eyakin kan pihak terkait ten tan g garis besar dan kerangka pelatihan agar bisa dipaham i den gan jelas, tidak disalahtafsirkan , terutam a m en gen ai subyek yan g akan dibahas. Pem ikiran tersebut harus dituan gkan dalam form ulasi yan g m em un gkin kan dilakukan n ya evaluasi karen a ada data dasarn ya, selain kesan yan g diperoleh dari pelaksan aan pen gajaran , pelatihan , dan pen didikan tersebut. Dalam upaya m em prom osikan , baik dalam ben tuk pen gum um an , pem buatan dan pen yebaran katalog atau brosur, pen giklan an , pen yelen ggaraan sem in ar lokakarya un tuk tujuan in i m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggung jawab terutam a un tuk m eyakin kan bahwa sasaran m em aham in ya den gan ben ar. Dalam hal in i perlu diperhatikan kejelasan Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 18 ten tan g tujuan pelaksan aan n ya, pem bicaran ya, waktun ya, tem pat, perlen gkapan fasilitas yan g diperoleh, dan biaya yan g diperlukan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggung jawab atas akurasi dan tujuan pen gajaran , pelatihan , pen didikan yan g diselen ggarakan n ya. Tin gkat obyektivitas yan g logis dan realistis perlu diperhatikan . Dalam m elakukan kegiatan pen gajaran , pelatihan , pen didikan tersebut Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en yadari bahwa kekuasaan yan g dim ilikin ya atas peserta atau supervisi yan g dilakukan n ya adalah dalam hubun gan profesion al. H al in i perlu disadari un tuk m en ghin darkan kem un gkin an m un culn ya hubun gan person al den gan siswa atau oran g yan g dibim bin gn ya. Dalam m en yelen ggarakan kegiatan pengajaran , pelatihan , pen didikan hen dakn ya disadari adan ya keterbatasan kem am puan yan g dim iliki, baik dalam hal kom peten si m aupun kewen an gan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m en gajarkan tekn ik atau prosedur yan g m em erlukan pelatihan khusus, izin , atau keahlian terten tu, yan g tidak diperolehn ya secara lan gsun g dalam pen didikann ya. Term asuk tapi tidak terbatas pada con toh in i adalah kem am puan m en gajarkan m elatih m en didik peserta un tuk belajar hipn osis, biofeedback, dan teknik proyeksi. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog juga m em perhatikan kom peten si dan kewen an gan peserta, sehin gga m em batasi han ya m em berikan kepada m ereka yan g secara profesion al m em an g berhak. Pelatihan sem acam itu tidak akan diberikan kepada m ereka yang tidak berhak karen a tidak terlatih dan m en dapat kewen an gan un tuk itu. Dalam hubun gan akadem is dan hubun gan supervisi, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em ban gun proses un tuk m em un gkin kan terjadin ya pem berian um pan balik bagi peserta didik, oran g yan g dibim bin gn ya. Pem bin aan hubun gan itu term asuk upaya m en gen ali peserta didik dan kin erjan ya. Upaya evaluasi terhadap peserta didik atau oran g yan g dibim bin g dilakukan oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berdasarkan kin erjan ya secara n yata dan ada relevan sin ya den gan persyaratan yan g diten tukan dalam program . 1.1.1. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dalam m em berikan jasa praktik psikologi m en ghorm ati hak dalam m elaksan akan kegiatan di bidan g riset. Dalam terapan keahlian di bidan g pen elitian , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en yusun ren can a pen elitian secara rin ci, sehin gga dapat dipaham i oleh pihak lain yan g berkepen tin gan den gan kegiatan pen elitian tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g m elakukan pen elitian , m em buat desain , m elaksan akan , dan m elaporkan hasiln ya yan g disusun sesuai den gan stan dar atau kom peten si ilm iah dan etik riset. Ran can gan riset in i juga dim aksudkan un tuk m en ghin dari salah tafsir atau kesalahpaham an lain n ya. Dalam m eran can g riset, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em perhatikan etika. Kalau etikn ya tidak jelas, atau tern yata belum ada un tuk keperluan tersebut, dapat dilakukan upaya lain , seperti berkon sultasi den gan pihak- pihak yan g kom peten dan berwen an g, m isaln ya badan -badan resm i Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 19 pem erin tah atau swasta, organ isasi profesi lain , kom ite khusus, kelom pok sejawat yan g sem in at dalam bidan g terten tu, atau m ekan ism e lain n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggun g jawab dalam hal lan gkah- lan gkah yan g diperlukan un tuk m em beri perlin dun gan terhadap hak dan kesejahteraan peserta pen elitian, atau pihak lain yan g m un gkin terken a dam pak pelaksan aan riset, term asuk kesejahteraan hewan yan g digun akan dalam pen elitian . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m elakukan pen elitian secara kom peten , sesuai kem am puan dan kewen an gan n ya, dan m em perhatikan harkat m artabat serta kesejahteraan pihak-pihak yan g dilbatkan dalam pen elitian n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggun g jawab atas etika ketika m elakukan pen elitian yan g dilakukan n ya atau yan g dilakukan pihak lain di bawah bim bin gan n ya. Dalam hal pen elitian tersebut dilakukan bersam a rekan pen eliti dan asisten n ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en yadari bahwa izin un tuk m elakukan kegiatan oleh rekan pen eliti dan asisten harus sesuai den gan batas kem am puan dan kewen an gan n ya, berdasarkan yan g telah dipelajarinya. Kon sultasi den gan kolega yan g lebih ahli di bidan g pen elitian yan g dilakukan n ya m erupakan bagian dari proses dalam im pelem en tasi riset, terutam a un tuk hal-hal yan g sekiran ya terpen garuh den gan wilayah pen elitian yan g sedan g dilakukan n ya. Dalam m elakukan riset, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog harus m em enuhi aturan hukum dan keten tuan yan g berlaku dalam hubun gan sebagai warga n egara, baik dalam peren can aan m aupun pelaksan aan n ya. Izin pen elitian dari in stan si terkait dan dari wilayah yan g m en jadi lokasi pen elitian harus diperoleh sesuai degan aturan yan g berlaku, sejalan den gan aturan profesion al yan g harus diikutin ya, terutam a dalam kaitan den gan pelibatan oran g atau hewan yan g digun akan dalam pen elitian . Selain izin pen elitian , persetujuan dari badan setem pat un tuk m elakukan riset juga harus diperoleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog, den gan m em berikan in form asi akurat ten tan g riset yan g tertuan g dalam proposal dan protokol pen elitian . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog harus m em buat perjan jian den gan pihak yan g dilibatkan , yan g dilakukan sebelum riset, m elalui pen jelasan ten tan g m acam kegiatan riset dan tan ggun g jawab m asin g-m asin g pihak. Dikecualikan dari keten tuan in i adalah m acam pen elitian yan g tidak m em erlukan iden titas yan g jelas, seperti survei an on im ous dan pen gam atan alam iah. Keterusterangan kepada pihak yan g terlibat atau dilibatkan harus dilakukan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sam a sekali tidak boleh m en ipu atau m en utupi, yan g kalau saja calon peserta itu tahu dapat m em pen garuhi n iatn ya un tuk ikut serta dalam pen elitian tersebut, m isaln ya kem un gkin an m en galam i cedera fisik, rasa tidak m en yen an gkan , atau pen galam an em osion al yan g tidak disukai. Pen jelasan tersebut harus diberikan sedin i m un gkin , dalam ben tuk uraian ten tan g m aksud dan tujuan riset, prosedur, proses yan g akan dijalan i, agar calon peserta dapat m en gam bil kesim pulan dari riset tersebut dan m em aham i kaitan n ya den gan dirin ya. Dalam pelaksan aan riset terten tu diperlukan ‘inform ed consent’ yang din yatakan secara form al. Selain tertulis, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 20 m en jelaskan secara lisan agar dapat dipaham i den gan ben ar. Dalam m en yam paikan pen jelasan tersebut, baik lisan m aupun tertulis, digun akan bahasa atau istilah yan g dipaham i oleh peserta riset. Pern yataan persetujuan itu didokum en tasikan sesuai keperluan n ya. Dalam hal peserta riset tidak bisa m em buat inform ed consent secara legal, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog setidakn ya m elakukan upaya pem berian pen jelasan , m en dapatkan persetujuan , dan m en dapatkan izin dari pihak yang berwenang m ewakili peserta riset, atau m en ggan tin ya den gan ben tuk lain form al jika m em an g ada pen ggan ti consent yan g diatur m en urut hukum . Inform ed consent tidak diperlukan un tuk pen elitian yan g m en ggun akan kuesion er an on im , pen gam atan alam iah, dan sejen isn ya. Meskipun dem ikian setidakn ya Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berusaha m en gikuti aturan yan g berlaku dan m en gkon sultasikan n ya den gan badan yan g berwen an g, atau m em bicarakan n ya den gan kolega. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en guraikan tentan g riset yan g akan dilakukan n ya kepada peserta riset den gan m en ggun akan bahasa dan istilah yan g bisa dipaham i calon peserta peserta pen elitian . Term asuk dalam uraian in i adalah asas kesediaan yan g m en yatakan bahwa kesertaan dalam pen elitian bersifat sukarela, sehin gga m em un gkin kan un tuk m en gun durkan diri atau m en olak dilibatkan . Dalam hal in i kepada calon peserta pen elitian dijelaskan faktor-faktor yan g sign ifikan , yan g m un gkin terjadi dan bisa m em pen garuhi keputusan m ereka un tuk ikut atau tidak, baik sejak awal m aupun ketika pen elitian berlan gsun g. Faktor-faktor tersebut adalah kem un gkin an adan ya risiko, ketidakn yam an an , efek m erugikan , atau keterbatasan dalam m en jaga kerahasiaan . Lam an ya keterlibatan dalam pen elitian, terutam a un tuk riset yang dilakukan dalam jan gka panjan g term asuk dalam uraian yan g harus dijelaskan kepada peserta riset. Asas kesediaan yan g yan g harus dipen uhi dalam pelibatan peserta riset adalah keten tuan un tuk tidak m em bujuk atau m em berikan pan cin gan dalam upaya m en arik m in at agar peserta m au dilibatkan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m em berikan im balan dalam ben tuk uan g atau lain n ya yan g bisa ditafsirkan sebagai keterpaksaan . Pen jelasan kepada peserta riset ten tan g studi yan g dilakukan m erupakan peluan g kepada peserta un tuk m en dapatkan in form asi yan g ben ar ten tan g situasi, hasil, dan kesim pulan pen elitian . Dalam hal ini Ilm uwan Psikologi dan Psikolog perlu m em perhatikan agar tidak terjadi pem aham an kon sep yan g keliru dari peserta. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m elakukan riset yang m en ggun akan cara-cara yan g dapat dian ggap sebagai kecuran gan atau bersifat m en gelabui, kecuali hal itu m em an g diperlukan un tuk kepen tin gan pen gem ban gan ilm u, baik un tuk kepen tin gan pen didikan atau kepen tin gan ilm iah lain n ya, yan g tidak m un gkin dilakukan tan pa cara tersebut. Pada pelaksan aan riset yan g m elibatkan m ahasiswa atau oran g yan g dibim bin gnya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m elakukan sesuatu yan g diperlukan un tuk m elin dun gi kesertaan yan g sifatn ya m en gikat. Un tuk riset yan g berlan gsun g lam a dan m en gam bil waktu, seperti m en gikuti pelatihan terlebih dulu, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog harus m em berikan pilihan kepada m ahasiswa atau oran g yan g dibim bin gn ya agar dapat tetap m elakukan kegiatan n ya dan dapat m em peroleh biaya hidup yan g diperlukan n ya. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 21 Apabila dalam pelaksan aan riset dilakukan pen gam bilan rekam an , baik dalam ben tuk audio m aupun visual, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog perlu m en dapatkan izin dari peserta riset sebelum m em film kan atau m erekam dalam ben tuk apapun . Keten tuan in i dikecualikan un tuk hal-hal yan g sifatn ya alam iah atau diam bil di lokasi publik yan g terbuka, den gan tetap m en ghiraukan kaidah dan etika un tuk tidak sam pai m em un culkan iden titas terten tu atau khusus yan g bisa diken ali. Dalam hal pem an faatan dan pen yebaran n ya, sehubun gan den gan publikasi hasil pen elitian , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m engin form asikan kepada peserta riset, den gan tujuan agar peserta riset m em ban tun ya dalam m en gan tisipasi berbagai kem un gkin an di m asa m en datan g, m isaln ya kem un gkin an pem un culan iden titas atau hasil riset untuk berbagai kepen tin gan lain n ya. Dalam kaitan den gan upaya m em in im alkan pelan ggaran dalam m elaksan akan pen elitian , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berinteraksi den gan peserta pen elitian , atau pihak lain , di lin gkun gan tem pat pen gam bilan data, han ya dalam hal yan g sesuai den gan ran can gan desain studi, yan g kon sisten den gan peran psikolog sebagai pen eliti ilm iah. Apabila riset yan g dilakukan secara ilm iah m en un tut tidak dibukan ya in form asi karen a alasan kem an usiaan , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggun g jawab un tuk m en cari pen gukuran lain yan g bisa m en urun kan atau m en guran gi risiko. 7.2.3. Pen ggun aan hewan dalam pen elitian Apabila dalam pen elitian yan g dilakukan m en ggun akan hewan sebagai obyek riset, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog diharapkan dapat m em perlakukan hewan tersebut den gan baik. Mereka diharapkan m en gikuti aturan profesion al m aupun aturan hukum ken egaraan dalam m en dapatkan , m erawat, m em an faatkan , dan m em buan g hewan yan g digun akan sesuai den gan stan dar yan g berlaku. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g m elakukan pen elitian den gan m en ggun akan hewan harus sudah terlatih dan m en dapat sertifikat khusus, yan g m em un gkin kan n ya un tuk m em perlakukan hewan tersebut den gan baik. Mereka juga m eyakin kan bahwa dalam m em im pin kegiatan tersebut ia telah m em berikan pen jelasan kepada sem ua an ggota tim yan g terlibat, baik m en gen ai riset itu sen diri m aupun dalam hal perawatan hewan dan perlakuan yan g baik, sebatas keperluan pen elitian dan bersifat kon sisten , sesuai den gan kem am puan n ya. Pen ggun aan hewan dalam riset yan g dilakukan harus disertai den gan upaya un tuk m em in im alkan rasa tidak en ak, sakit, in feksi, atau pen yiksaan yan g m en im pa hewan yan g digun akan dalam pen elitian . Diperlukan prosedur yan g jelas un tuk dapat m en an gan i seberapa jauh hewan itu “boleh” disakiti, atau m erasa tertekan , atau privasi un tuk m en ghin darkan perlakuan sem en a-m en a. Perlakuan yan g m en yakiti itu han ya bisa diterim a sejauh m em an g diperlukan un tuk pem buktian ilm iah yan g diperlukan un tuk tujuan perkem ban gan pen didikan , pen gem ban gan ilm u, atau terapan lain n ya. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 22 Apabila dalam prosedur pen elitian diperlukan pem bedahan yan g diperlukan sesuai prosedur dilakukan di bawah pem biusan , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m elakukan n ya den gan m en ggun akan m etoda un tuk m en ghilan gkan rasa sakit, atau m in im al dapat m en gurangi rasa sakitnya selam a ataupun sesudahn ya. Sean dain ya harus m en gakhiri hidup hewan tersebut m aka harus dilakukan dalam waktu yan g san gat cepat, den gan upaya un tuk m em in im alkan rasa sakit, dan sejalan dengan prosedur yang bisa diterim a m en urut aturan dan hukum . Dalam hal in i Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bekerjasam a den gan pihak yan g berwen an g dokter hewan . 7.2.4. Men ghorm ati hak dalam m elaksanakan kegiatan di bidan g foren sik Ilm uwan yan g bertugas di bidan g foren sik, yan g dalam tugasn ya bisa m eliputi kegiatan asesm en , wawan cara, kon sultasi, laporan , atau kesaksian ahli, harus m en dasarkan n ya pada kode etik, terutam a berken aan den gan pen getahuan yan g sesuai, khusus un tuk bidan g in i, term asuk keterbatasan wilayah yan g bisa ditekun in ya. Tem uan , rekom en dasi, laporan hasil yan g diperoleh berdasarkan in form asi dan cara m em perolehn ya, term asuk wawan cara sejauh m em un gkin kan harus dipastikan m em punyai m akn a yan g bisa dipertan ggun gjawabkan m en urut keahlian n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em berikan laporan tertulis atau lisan m en gen ai hasil pen em uan foren sikn ya, atau m em buat pern yataan dari karakter psikologis seseoran g, han ya sesudah dia m elakukan pem eriksaan terhadap pribadi yan g bersan gkutan un tuk m en dukun g pern yataan n ya atau kesim pulan n ya. Bila tidak diperlukan pem eriksaan karen a keadaan n ya tidak m em un gkin kan , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en gklarifikasikan pen garuh atau dam pak dari keterbatasan inform asi yan g dapat dipercaya dan validasi dari pern yataan yan g dibuat, serta m em batasi pen garuh lin gkun gan dari kesim pulan atau rekom en dasi yan g dibuatn ya. Klarifikasi peran harus jelas sejak awal keterlibatan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ghin dar un tuk m elakukan peran gan da dalam hal foren sik, apalagi yan g dapat m en im bulkan kon flik. Ketika m ereka dim in ta m em ban tu den gan berperan gan da, yan g m elibatkan diri pada lebih dari satu prosedur yan g legal, m isaln ya sebagai kon sultan atau ahli un tuk satu pihak dan m en jadi saksi di pen gadilan , ketegasan peran harus dijelaskan supaya sesuai harapan . Kalaupun harus berperan gan da, kejelasan m asin g-m asin g peran diperlukan un tuk m en jaga kerahasiaan sejak awal, sehin gga ketika peran n ya bergan ti dapat dilakukan secara jelas. H al in i diperlukan un tuk m en cegah kom prom i an tara penilaian sebagai profesion al dan obyektivitas dalam posisi sebagai saksi, serta m en cegah kesalahpaham an pihak lain sehubun gan den gan peran gan dan ya. Kepercayaan dan keterusteran gan dalam m em buat pern yataan foren sik dan laporan perlu perhatian khusus dalam terapan n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em an g harus m em buatn ya secara jujur, tulus, terpercaya, dan terus teran g, kon sisten den gan prosedur yan g berlaku, m en guraikan secara adil berdasarkan pern yataan kesaksian dan kesim pulan . Nam un , apabila Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 23 diperlukan un tuk m en cegah kesalahpaham an , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog han ya m en gum um kan data atau kon klusin ya secara terbatas. Adan ya hubun gan profesion al yan g terjalin sebelum n ya den gan klien tidak akan m en ghalan gi Ilm uwan Psikologi dan Psikolog un tuk m em beri kesaksian sebagai saksi, atau ketika harus m en yam paikan pen dapatn ya selaku ahli yan g m em berikan pem eriksaan , sejauh m em an g diizinkan oleh aturan hukum yan g berlaku. Dalam hal in i Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en cari jalan un tuk m en cegah pen garuh hubun gan tersebut agar tetap bisa bersikap profesion al dalam m em berikan pen dapat, dan m en jaga kem un gkin an terjadin ya kon flik an tara pihak. Dalam kaitan den gan pem en uhan aturan hukum , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g m elaksan akan tugas foren sikn ya tahu aturan hukum yan g berlaku. Mereka m enyadari adan ya kem un gkin an kon flik an tara kebutuhan un tuk m en yam paikan pen dapat dan keharusan m en gikuti aturan hukum yan g ditetapkan dalam kasus di pen gadilan sesuai dengan sistem yang berlaku. Mereka berusaha m en yelesaikan kon flik in i den gan m en un jukkan kom itm en terhadap kode etik dan m en gam bil lan gkah-lan gkah un tuk m en gatasi kon flik in i dalam cara-cara yan g bisa diterim a. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em pun yai kewajiban un tuk m em aham i kode etik, atau pen jelasan kode etik, dan terapan n ya dalam pelaksan aan tugas m ereka. Kuran g dipaham in ya kode etik ini tidak dapat dijadikan alasan un tuk m em pertahan kan diri ketika m elakukan pelan ggaran . P a s a l 8 S IKAP P ROFES ION AL D AN P ERLAKU AN TERH AD AP PEMAKAI J AS A ATAU KLIEN 8 .1. Pasal 8 a: Men gutam akan Dasar-Dasar Profesion al. 8 .1.1. Sikap Profesion al Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sen an tiasa m en gan dalkan pada pen getahuan yan g diperoleh secara ilm iah dan profesion al sebagai dasar pen ilaian ilm iah dan profesion al dalam terapan ilm un ya, atau ketika m elakukan kegiatan pen didikan dan kegiatan profesion al lain n ya. Sikap m en dasarkan pen ilaian ilm iah dan profesion al in i m en un jukkan pertan ggun gjawaban dalam m elaksan akan profesin ya. Sikap profesion al juga ditan dai dari perilaku m em pertahan kan dan m en in gkatkan keahlian . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g terlibat dalam asesm en , terapi, pen gajaran , pen elitian , kon sultasi organ isasi atau kegiatan profesion al lain n ya harus m em pertahan kan dan m en in gkatkan derajat keilm uan n ya. Upaya m em pertahan kan dan m en in gkatkan tersebut dilakukan sewajarn ya, den gan tujuan agar sen an tiasa terpapar atas in form asi ilm iah dan Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 24 profesion al palin g m utakhir di dalam bidan g kegiatan m ereka. Upaya tersebut m en cem inkan sikap kesediaan m em pertahan kan keahlian m ereka secara bertan ggung jawab dalam terapan di bidan g yan g m ereka tekun i. 8 .1.2. Perlakuan Terhadap Pem akai J asa atau Klien Dalam kegiatan n ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ghargai hak oran g lain dalam m em egan g n ilai, sikap dan pen dapat m ereka yan g berbeda dari yan g dim iliki oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g bersan gkutan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog hen dakn ya m en yadari perlakuan atau tin dakan yan g dilakukan terhadap pem akai jasa atau klien n ya, term asuk kem am puan m en yadari adan ya m asalah dan kon flik pribadi yan g dapat m em pen garuhi kin erjan ya. Pen gutam aan obyektivitas, kejujuran , dan sikap yan g m en jun jun g tin ggi in tegritas serta n orm a-n orm a keahlian n ya, term asuk m en yadari kon sekuen si tin dakan n ya, m en cakup hal-hal sebagaim an a diuraikan berikut in i. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en yadari bahwa m asalah dan kon flik pribadi m ereka bisa m em pen garuhi efektifitas kerja m ereka. Dalam hal ini Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m am pu m en ahan diri dari tin dakan m ereka yan g dapat m erugikan pasien , klien , kolega, m ahasiswa, peserta penelitian , pribadi atau pihak lain sebagai akibat pen garuh m asalah dan kon flik pribadi tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berkewajiban un tuk waspada terhadap tan da-tan da adan ya m asalah dan kon flik pribadi tersebut dan m en cari ban tuan pada tahap yan g san gat awal sebagai upaya m en ghin dari gan gguan yan g sign ifikan terhadap prestasi kerja m ereka. Dalam hal Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en yadari bahwa m asalah dan kon flik pribadi m ereka dapat m em pen garuhi tugas atau kin erjan ya, m aka m ereka m elakukan usaha yan g sesuai, seperti m en cari ban tuan atau kon sultasi profesion al, dan m en etapkan apakah m ereka sebaikn ya m em batasi, m enun da, atau m en ghen tikan tugas-tugas yan g berhubun gan den gan profesi m ereka tersebut. 8 .2. Pasal 8 b: Mem berikan jasa praktik kepada sem ua pihak yan g m em butuhkan n ya. Dalam kegiatan pekerjaan n ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak terlibat dalam perilaku diskrim in asi yan g m en im bulkan rasa ketidakadilan , yan g didasarkan pada usia, gen der, ras, suku, ban gsa, agam a, orien tasi seksual, kecacatan , status sosial ekon om i, atau dasar-dasar lain yan g dilaran g oleh hukum . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en gutam akan ketidakberpihakan dalam kepen tin gan pem akai jasa atau klien dan pihak-pihak yan g terkait dalam pem berian pelayan an tersebut. Sikap in i ditan dai dengan kejelasan m en gen ai prosedur, m an faat, dan ben tuk atau besarn ya im balan jasa yan g diterim a dari pem berian jasa praktik psikologi oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 25 8 .2.1. Pen erim aan im balan jasa a Pada awal terjadin ya hubun gan profesion al atau ilm iah, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sudah m en capai kesepakatan yan g m en jabarkan m en gen ai kom pen sasi dan pen gaturan pen agihan . b Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m en geksploitasi pen erim a jasa m ereka atau m ereka yan g m em biayai jasa m ereka sehubun gan den gan pem biayaan . c Biaya praktik Ilm uwan Psikologi dan Psikolog haruslah kon sisten den gan hukum yan g berlaku. d Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak salah m em presen tasikan biaya yan g m ereka ken akan . e Bila keterbatasan perolehan jasa dapat dian tisipasi karen a adan ya keterbatasan pem biayaan , hal in i dibicarakan den gan klien , atau pen erim a jasa lain n ya sedin i m un gkin . f Bila klien , atau pen erim a jasa Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m em bayar sesuai kesepakatan , dan ilm uwan psikologi atau psikolog tersebut berkein gin an m en ggun akan jasa kolektor atau cara hukum untuk m em peroleh pem bayaran tersebut, pertam a-tam a m ereka harus m em beritahu pribadi yan g bersan gkutan , bahwa tin dakan tersebut akan diam bil, dan m em berikan kesem patan kepada yan g bersan gkutan un tuk m elakukan pem bayaran segera. Kaitan den gan perm asalahan in i juga harus disam paikan sejak awal, m isaln ya tidak akan m en yam paikan hasil pem eriksaan sebelum dilakukan n ya pem bayaran sesuai kesepakatan . g Laporan yan g dibuat Ilm uwan Psikologi dan Psikolog kepada pihak yan g m en jadi sum ber pem biayaan bagi jasa praktik yan g telah dilakukan m em uat pen jelasan ten tan g sifat jasa praktik yan g diberikan dan biaya yan g diken akan . Bila diperlukan dapat dican tum kan iden titas pem beri jasa, hasil kerja, diagn osis, sesuai kon disi dan kebutuhan n ya, sejauh tidak m en yalahi aturan atau keten tuan yan g berlaku, baik m en urut etika m aupun m en urut hukum . Dalam hal in i perlu diperhatikan un sur kerahasiaan yan g harus dijaga dan dihorm ati. h Dalam hal rujukan dan biaya, bila Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em bayar, m en erim a pem bayaran dari, atau m em bagi pem bayaran den gan profesion al lain terkecuali dalam hubun gan karyawan -m ajikan , pem bayaran pada m asin g-m asin g didasarkan pada jasa yan g diberikan klin is, kon sultasi, adm in istratif, atau lain nya, dan tidak didasarkan pada perujukan itu sen diri. 8 .2.2. Pen erim aan im balan jasa yan g berpoten si m en im bulkan kon flik Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ahan diri dari m en erim a baran g, jasa atau rem un erasi n on -m on eter lain n ya dari pasien atau klien sebagai im balan atas jasa yan g diberikan n ya, sebab berpoten si m en ciptakan kon flik, eksploitasi, dan distorsi atas hubun gan profesion al. Pen erim aan im balan jasa dapat dilakukan han ya bila tidak terdapat kon tra in dikasi secara klin is dan hubun gan tersebut tidak bersifat eksploitasi. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 26 8 .3. Pasal 8 c: Melin dun gi klien atau pem akai jasa dari akibat yan g m erugikan sebagai dam pak jasa praktik yan g diterim an ya. 8 .3.1. Perbedaan Man usia. Ada kem un gkin an dalam m em berikan jasa praktik dialam i adan ya perbedaan usia, gen der jen is kelam in , ras, etn is suku, keban gsaan , agam a, orien tasi seksual, kecacatan , bahasa, atau status sosial ekon om i, yan g secara sign ifikan m em pen garuhi pekerjaan Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en gen ai in dividu atau kelom pok in dividu tertentu. Dalam hal in i Ilm uwan Psikologi dan Psikolog berupaya un tuk m en dapatkan pelatihan , tam bahan pen galam an , kon sultasi atau pen yeliaan yan g diperlukan . Tujuan n ya adalah un tuk m em astikan kem am puan m ereka dalam m em berikan jasa tersebut, atau m em berikan rujukan sesuai keperluan . 8 .3.2. Pen yalahgun aan Pen garuh Keahlian Psikologi Dalam m elakukan pen ilaian dan tin dakan ilm iah dan profesion aln ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dapat m em pen garuhi kehidupan oran g lain . Kon disi ini diwaspadai den gan cara berhati-hati terhadap faktor pribadi, keuan gan , sosial, organ isasi, atau politis yan g dapat m en garah pada pen yalahgun aan pen garuh m ereka sebagai ilm uwan psikologi atau psikolog. 8 .3.3. Pelecehan Seksual Dalam terapan keilm uan n ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak terlibat dalam pelecehan seksual. Tercakup dalam pen gertian in i adalah perm in taan hubun gan seks, cum buan fisik, atau perilaku verbal atau n on -verbal yan g bersifat seksual, yan g terjadi dalam kaitan n ya den gan kegiatan atau peran sebagai ilm uwan dan psikolog. Pelecehan seksual dapat terdiri dari satu perilaku in ten s parah atau beberapa perilaku yan g bertahan san gat m eresap. Perilaku yan g dim aksud dalam pen gertian in i adalah tin dakan atau perbuatan yan g dian ggap: a Tidak dikehen daki, tidak sopan , dapat m en im bulkan sakit hati, atau m en ciptakan lin gkun gan kerja yan g m en gan dun g perm usuhan , yan g dalam hal in i Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tahu atau diberitahu m en gen ai hal tersebut; atau b Bersikap keras atau cen derung m en jadi kejam m en ghin a terhadap seseoran g dalam kon teks tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em perhatikan harga diri dan kehorm atan pen erim a perlakuan pelecehan seksual tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 27 Psikolog tidak terlibat dalam tindakan m en gabaikan kelan jutan pen didikan , pekerjaan , m asa kerja atau prom osi yan g didasarkan sem ata-m ata karen a m ereka m elakukan tin dakan atau m en jadi korban tin dakan tuduhan pelecehan seksual. H al in i tidak m en ghalan gi pen gam bilan lan gkah-lan gkah yan g didasarkan pada hasil pen elitian terhadap in form asi-in form asi lain . 8 .3.4. Pelecehan Lain Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak secara sadar terlibat dalam perilaku yan g m elecehkan atau m erem ehkan in dividu yan g berin teraksi den gan m ereka dalam pekerjaan m ereka, baik atas dasar usia, gender, ras, suku, ban gsa, agam a, orien tasi seksual, kecacatan , bahasa atau status sosial- ekon om i. 8 .3.5. H ubun gan yan g m en gan dun g un sur eksploitasi Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m elakukan hal-hal yan g dian ggap m en gan dun g un sur eksploitasi, yaitu: a Pem an faatan atau eksploitasi terhadap pribadi yan g sedan g m ereka supervisi, evaluasi, atau berada di bawah wewen an g m ereka, seperti m ahasiswa, karyawan , peserta pen elitian , klien , pasien ataupun m ereka yan g berada di bawah pen yeliaan n ya. b Terlibat dalam hubun gan seksual den gan m ahasiswa atau m ereka yan g berada di bawah bim bin gan m ereka di m an a Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em iliki wewen an g evaluasi atau otoritas lan gsun g, karen a hubun gan seperti itu akan san gat cen derun g m em pen garuhi pen ilaian m ereka atau m en jadi eksploitatif. 8 .4. Pasal 8 d: Men gutam akan ketidakberpihakan dalam kepen tin gan pem akai jasa atau klien dan pihak-pihak yan g terkait dalam pem berian pelayan an tersebut. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en gutam akan ketidakberpihakan dalam kepen tin gan pem akai jasa atau klien dan pihak-pihak yang terkait dalam pem berian pelayan an tersebut. Sikap in i ditan dai den gan kejelasan m en gen ai prosedur, m an faat, dan ben tuk atau besarn ya im balan jasa yan g diterim a dari pem berian jasa praktik psikologi oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog. 8 .4.1. Pen erim aan im balan jasa a Pada awal terjadin ya hubun gan profesion al atau ilm iah, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sudah m en capai kesepakatan yan g m en jabarkan m en gen ai kom pen sasi dan pen gaturan pen agihan . Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 28 b Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m en geksploitasi pen erim a jasa m ereka atau m ereka yan g m em biayai jasa m ereka sehubun gan den gan pem biayaan . c Biaya praktik Ilm uwan Psikologi dan Psikolog haruslah kon sisten den gan hukum yan g berlaku. d Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak salah m em presen tasikan biaya yan g m ereka ken akan . e Bila keterbatasan perolehan jasa dapat dian tisipasi karen a adan ya keterbatasan pem biayaan , hal in i dibicarakan den gan pasien , klien , atau pen erim a jasa lain n ya sedin i m un gkin . f Bila pasien , klien , atau pen erim a jasa Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m em bayar sesuai kesepakatan , dan ilm uwan psikologi atau psikolog tersebut berkein gin an m en ggun akan jasa kolektor atau cara hukum untuk m em peroleh pem bayaran tersebut, pertam a-tam a m ereka harus m em beritahu pribadi yan g bersan gkutan , bahwa tin dakan tersebut akan diam bil, dan m em berikan kesem patan kepada yan g bersan gkutan un tuk m elakukan pem bayaran segera. Kaitan den gan perm asalahan in i juga harus disam paikan sejak awal, m isaln ya tidak akan m en yam paikan hasil pem eriksaan sebelum dilakukan n ya pem bayaran sesuai kesepakatan . g Laporan yan g dibuat Ilm uwan Psikologi dan Psikolog kepada pihak yan g m en jadi sum ber pem biayaan bagi jasa praktik yan g telah dilakukan m em uat pen jelasan ten tan g sifat jasa praktik yan g diberikan dan biaya yan g diken akan . Bila diperlukan dapat dican tum kan iden titas pem beri jasa, hasil kerja, diagn osis, sesuai kon disi dan kebutuhan n ya, sejauh tidak m en yalahi aturan atau keten tuan yan g berlaku, baik m en urut etika m aupun m en urut hukum . Dalam hal in i perlu diperhatikan un sur kerahasiaan yan g harus dijaga dan dihorm ati. h Dalam hal rujukan dan biaya, bila Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em bayar, m en erim a pem bayaran dari, atau m em bagi pem bayaran den gan profesion al lain terkecuali dalam hubun gan karyawan -m ajikan , pem bayaran pada m asin g-m asin g didasarkan pada jasa yan g diberikan klin is, kon sultasi, adm in istratif, atau lain nya, dan tidak didasarkan pada perujukan itu sen diri. 8 .4.2. Pen erim aan im balan jasa yan g berpoten si m en im bulkan kon flik Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ahan diri dari m en erim a baran g, jasa atau rem un erasi n on -m on eter lain n ya dari pasien atau klien sebagai im balan atas jasa yan g diberikan n ya, sebab berpoten si m en ciptakan kon flik, eksploitasi, dan distorsi atas hubun gan profesion al. Pen erim aan im balan jasa dapat dilakukan han ya bila tidak terdapat kon tra in dikasi secara klin is dan hubun gan tersebut tidak bersifat eksploitasi. 8 .5. Pasal 8 e : Dalam hal pem akai jasa atau klien yan g m en ghadapi kem un gkin an akan terken a dam pak n egatif yan g tidak dapat dihin dari akibat pem berian jasa praktik psikologi yan g dilakukan oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m aka Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 29 pem akai jasa atau klien tersebut harus diberitahukan tentang kem un gkin an -kem un gkin an tersebut. Un tuk m en ghin dari kerugian di pihak pasien , klien , peserta pen elitian , m ahasiswa, dan orang atau pihak lain yan g terlibat dalam pekerjaan m ereka, dan m em in im alkan kerugian bila sudah diduga akan terjadi dan tak dapat dihin dari, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m elakukan lan gkah-lan gkah yan g sewajarnya. P a s a l 9 AS AS KES ED IAAN 9.1. Mem ban gun hubun gan dalam terapi. Dalam pem berian terapi, keputusan un tuk m elaksan akan n ya dan proses yan g akan dijalan i, tujuan yan g in gin dicapai, dan keterlibatan pihak yang dianggap terkait, perkiraan jalan n ya terapi, biaya, dan kerahasiaan dibicarakan bersam a den gan klien atau pasien sejak awal. Kalau terapi tersebut akan dilakukan di bawah bim bin gan atau supervisi, hen dakn ya dibicarakan sejak sebelum dilakukan n ya terapi. Nam a pihak yan g m elakukan supervisi, kepen tin gan n ya, keterlibatan n ya dan tan ggun g jawabn ya m en urut keten tuan etika dan hukum yan g berlaku un tuk kasus tersebut disam paikan kepada klien atau pasien . Kalau terapisn ya adalah m ahasiswa yan g sedan g m agan g, klien diberi tahu m en gen ai status tersebut. Dalam pem berian terapi kepada klien , Psikolog m en un jukkan kesediaan m en jawab pertan yaan n ya. Sikap in i pen tin g un tuk m en ghin dari kesalahpaham an dalam proses terapi. Kalau diperlukan dan keadaan n ya m em un gkin kan , Psikolog m en yediakan in form asi lisan atau tertulis, den gan m en ggun akan bahasa dan istilah yan g dipaham i oleh pasien atau klien . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak terlibat lan gsun g atau m elalui peran tara, dalam perm in taan bisn is yan g tidak diundan g dari pasien atau klien psikoterapi, baik yan g aktual m aupun poten sial atau orang lain yan g karen a lingkun gan khusus m ereka rawan terhadap pen garuh yan g tidak diin gin kan . Akan tetapi, hal in i tidak term asuk m en coba un tuk m elaksan akan kon tak yan g sesuai den gan oran g lain yan g sign ifikan un tuk tujuan m enguntungkan si klien yang sudah terlibat dalam terapi. 9.2. Izin un tuk terapi Pem berian terapi psikologis harus m em peroleh izin sesuai prosedur. Dalam usaha m em peroleh izin tersebut, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ggun akan bahasa dan istilah yan g dapat dipaham i peserta. Isi yan g Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 30 tercan tum dalam pem berian izin tersebut dapat bervariasi karen a tergan tun g pada ban yak hal. Akan tetapi, secara um um izin m en un jukkan bahwa in dividu atau pihak yan g dim intakan izin tersebut telah m em en uhi persyaratan sebagai berikut: a m em pun yai kem am puan un tuk m en yatakan persetujuan b telah diberitahu in form asi yan g sign ifikan m en gen ai prosedur c secara bebas dan tan pa dipen garuhi m en yatakan persetujuan d persetujuan izin didokum en tasikan sesuai prosedur yan g tetap. Dalam hal pihak yan g dim in takan izin secara hukum tern yata tidak m am pu m em beri izin , Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dapat m em in takan izin dari oran g atau pihak yan g secara hukum m em pun yai otoritas, sejauh prosedur tersebut dapat diterim a dan diizin kan oleh hukum . Sem ua bentuk in terven si yan g dilakukan dalam terapi tetap diberitahukan oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog, m eskipun terhadap oran g-oran g yan g secara hukum tidak m am pu m em berikan izin ten tan g in terven si yan g disaran kan . Pem beritahuan tersebut dilakukan den gan cara yan g sesuai den gan kem am puan psikologis oran g tersebut un tuk dapat m em aham in ya den gan ben ar. Maksud pem beritahuan adalah un tuk dapat m em peroleh persetujuan dilakukan n ya in terven si dan m em pertim bangkan pilihan dan kepen tin gan oran g tersebut. 9.3. H ubun gan den gan klien dalam kon disi sebagai pasan gan dan keluarga a Apabila Ilm uwan Psikologi dan Psikolog setuju un tuk m em berikan jasa pada beberapa oran g yan g m em pun yai hubun gan seperti suam i dan istri atau oran g tua dan an ak m ereka berusaha m en jelaskan berdasarkan pen ilaian n ya, yaitu yan g m an a dari individu-in dividu tersebut adalah klien dan hubun gan an tara terapis dengan m asin g-m asin g pihak. Ketentuan in i m en cakup peran dan tan ggun g jawab Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dan kem un gkin an pen ggun aan jasa yan g disediakan atau in form asi yan g diperoleh. Dalam hal in i perlu diperhatikan kaitann ya den gan faktor kerahasiaan yan g harus dijaga. b H ubun gan den gan pasan gan dan keluarga secara poten sial m em buka kem un gkin an terjadin ya kon flik den gan beberapa pihak. Sebagai kon selor perkawin an yan g dilakukan pada suam i istri, bisa saja kem udian m en jadi saksi un tuk salah satu pihak dalam proses perceraian m ereka. Dalam hal in i kon selor harus m elakukan klarifikasi peran n ya dan m en yesuaikan , atau m en arik diri dari situasi tersebut. 9.4. Mem berikan pelayan an kepada klien yan g sudah dilayan i sejawat Dalam kon disi dan situasi terten tu m un gkin Ilm uwan Psikolog dan Psikolog harus m en en tukan , apakah akan m en erim a perm in taan klien yan g sebelum n ya sudah m en gikuti terapi dari sejawat lain n ya. Ilm uwan Psikologi Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 31 dan Psikolog secara hati-hati m em pertim ban gkan perm in taan in i terutam a ditin jau dari sudut kesejahteraan calon klien tersebut. Mereka dapat m em bahas kon disi in i den gan klien , atau oran g pihak yan g secara sah m em pun yai otoritas atas n am a klien . H al ini dim aksudkan un tuk m en guran gi resiko tim buln ya keran cuan dan kon flik. Berkon sultasi den gan pen yedia jasa lain n ya dapat pula dilakukan . Bersikap hati-hati dan m en yadari kepekaan situasin ya san gat pen tin g, terutam a berkaitan den gan kem un gkin an tim buln ya kesan ‘m en yabot’ atau ‘berebut lahan ’. 9.5. Kon disi yan g tidak disaran kan un tuk m elakukan hubun gan terapetik a Kalau psikolog m em pun yai keakraban seksual den gan klien pada saat ren can a pem berian terapi, m aka hubun gan terapetik tidak bisa dilakukan . b Ilm uwan Psikologi dan Psikolog juga disaran kan tidak m en erim a klien un tuk keperluan terapi bagi oran g yan g pern ah m en jadi pasan gan seksualnya. c Ilm uwan Psikologi dan Psikolog hen dakn ya tidak terlibat dalam keakraban seksual den gan m an tan klien -n ya. Akan tetapi bila setelah kon sultasi berakhir dan tern yata keduan ya salin g m en cin tai, pen gem ban gan hubun gan tersebut dapat saja dilakukan. Dalam hal in i diharapkan pen gem ban gan hubun gan itu terjadi dalam waktu sedikitn ya dua tahun setelah berakhirn ya jasa profesion al. Keten tuan un tuk tidak m elakukan hubun gan profesion al den gan m an tan klien yan g m em iliki keakraban seksual didasarkan pada pertim ban gan bahwa hal tersebut serin g kali san gat m erugikan klien . Selain itu juga dapat m en urun kan kepercayaan m asyarakat pada profesi psikologi, yan g kem udian bisa m en gham bat pen ggun aan jasa yan g diperlukan m asyarakat. Dalam kaitan in ilah Psikolog dim in ta un tuk tidak terlibat dalam keakraban seksual den gan m an tan klien terapi, bahkan setelah in terval dua tahun , kecuali dalam keadaan yan g luar biasa. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g terlibat dalam aktivitas seperti itu dalam waktu dua tahun setelah berakhirn ya terapi dapat m en an ggun g beban , an tara lain harus m en un jukkan bahwa tidak ada eksploitasi. Pem berian terapi m un gkin dapat dilakukan setelah m em pertim ban gkan sem ua faktor, an tara lain : a jum lah waktu yan g telah berlalu sejak berakhirn ya terapi b sifat dan lam an ya terapi c pen yebab berakhirn ya terapi d sejarah pribadi klien e status m en tal klien saat in i f kem un gkin an akibat n egatif pada klien dan lain n ya g setiap pern yataan atau tin dakan yan g dibuat terapis selam a proses terapi yan g m en gusulkan atau m en gun dan g kem un gkin an hubun gan rom an tis atau seksual den gan klien sesudah berakhirn ya terapi. 9.6. Pen galihan dan Pen ghen tian Pelayan an J asa. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 32 a Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sen an tiasa m en yadari pen tin gn ya peren can aan kegiatan n ya dan berusaha m en yiapkan lan gkah-lan gkah yang perlu dilakukan , bila terjadi hal-hal yan g dapat m en yebabkan pen an gan an tugasn ya m en galam i in terupsi atau terpaksa harus dihen tikan , atau dialihkan kepada pihak lain sejawat, rujukan . Men derita sakit, kem atian , ketidakm am puan karen a satu dan lain hal yan g dialam i oleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog, atau klien pin dah ke kota lain , atau adan ya keterbatasan dalam kem am puan m em berikan im balan jasa adalah alasan yan g bisa terjadi. b Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m en gikat klien yan g m en yebabkan n ya san gat tergan tun g han ya pada m ereka. c Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en ghen tikan hubun gan profesion al den gan klien ketika kon disi dan situasin ya m en un jukkan bahwa klien tersebut tidak lagi m em butuhkan pelayan an jasa praktik psikologi, atau tidak m erasakan m an faatn ya, atau diperkirakan m en galam i hal-hal yan g m en yakitkan atau m erugikan jika diteruskan . d Sebelum dihen tikan n ya hubun gan profesion al tersebut den gan alasan apapun , kecuali klien m en ghalan gin ya, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em bahasn ya bersam a klien ten tan g alasan dan kon disi atau situasi yan g dihadapi, kebutuhan n ya, dan m en yaran kan altern atif lain yan g bisa dipilih klien serta m em ban tun ya dalam proses rujukan sesuai prosedur terutam a bila klien m em erlukan n ya segera. P a s a l 10 IN TERP RETAS I H AS IL P EMERIKS AAN H al-hal berikut in i perlu diperhatikan oleh Psikolog yan g m elakukan in terpretasi hasil pem eriksaan , yaitu m en jabarkan sifat dan hasil dari jasa praktik psikologis yan g dilakukan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog perlu m em berikan in form asi ten tan g pelaksan aan tugasn ya, baik dalam hal telaah kebutuhan asesm en , evaluasi, kon selin g, terapi, pen yeliaan , pen didikan , kon sultasi, pen elitian atau jasa psikologis lain n ya terhadap seoran g in dividu, sekelom pok oran g atau organ isasi. Dalam m en yam paikan in form asi tersebut digun akan bahasa dan istilah yang bisa dipaham i pihak yang dibantu. Bila pem berian in form asi tersebut tidak dapat dilakukan karen a alasan hukum atau aturan organisasi, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog harus m en yam paikan n ya sejak awal. P a s a l 11 P EMAN FAATAN D AN P EN YAMP AIAN H AS IL P EMERIKS AAN Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 33 Pem an faatan hasil pem eriksaan dilakukan den gan m em perhatikan keten tuan yan g berlaku dalam praktik psikologi. Pen yam paian hasil pem eriksaan psikologik diberikan dalam ben tuk dan bahasa yan g dipaham i klien atau pem akai jasa. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang m en un jukkan kem un gkin an bahwa keteram pilan atau data m ereka disalahgun akan oleh oran g lain , kecuali tersedia m ekan ism e un tuk m em perbaikin ya. Apabila m ereka m en getahui adan ya pen yalahgun aan atau salah represen tasi dari karya m ereka, m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog perlu m en gam bil lan gkah-lan gkah un tuk m en gkoreksi atau m em in im alkan pen yalahgun aan atau salah represen tasi tersebut. P a s a l 12 KERAH AS IAAN D ATA D AN H AS IL P EMERIKS AAN 12.1. Pen catatan dan Data a Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em buat, m en yim pan m en garsipkan , m en jaga, m em berikan catatan dan data yan g berhubun gan den gan pen elitian , praktik, dan karya lain sesuai den gan hukum yan g berlaku dan dalam cara yan g m em un gkin kan kepatuhan pada prasyarat yan g ditetapkan oleh kode etik in i. b Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em buat dokum en tasi atas karya profesion al dan ilm iah m ereka un tuk m em udahkan pem berian jasa m ereka di kem udian hari oleh m ereka sendiri atau oleh profesional lain n ya; serta gun a m em astikan pertan ggun gjawaban dan un tuk m em en uhi prasyarat yan g ditetapkan oleh in stitusi ataupun hukum . c Apabila Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em pun yai alasan un tuk m en duga bahwa catatan atau data m en gen ai jasa profesion al m ereka akan digun akan un tuk keperluan hukum , yan g m elibatkan pen erim a atau partisipan jasa m ereka, m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bertan ggung jawab un tuk m em buat dan m em pertahan kan dokum en tasi dalam rin cian dan kualitas yan g m en un jukkan kon sisten si seandain ya n an ti diteliti den gan cerm at dalam forum hukum . d Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en jaga kerahasiaan klien dalam urusan pen catatan , pen yim pan an , pem in dahan, dan pem usn ahan catatan data di bawah pen gawasan n ya, yan g bisa dalam ben tuk tertulis atau lain n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en jaga dan m em usn ahkan catatan dan data, den gan m em perhatikan kaidah hukum atau perun dan g-un dan gan yan g berlaku dan berkaitan den gan pelaksan aan kode etik in i. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 34 12.2. Kerahasiaan Data Ilm uwan Psikologi dan Psikolog wajib m em egan g teguh rahasia yan g m en yan gkut klien atau pem akai jasa psikologi dalam hubun gan den gan pelaksan aan kegiatan n ya. Dalam hal in i keteran gan atau data m en gen ai klien yan g diperoleh Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dalam ran gka pem berian jasa praktik psikologi hen dakn ya m em atuhi hal-hal sebagai berikut: a Dapat diberikan han ya kepada yan g berwen an g m en getahuin ya dan han ya m em uat hal-hal yan g lan gsun g dan berkaitan den gan tujuan pem berian jasa praktik psikologi. b Dapat didiskusikan han ya den gan oran g-oran g atau pihak yan g secara lan gsun g berwen an g atas diri klien atau pem akai jasa psikologi. c Dapat dikom un ikasikan den gan bijaksan a secara lisan atau tertulis kepada pihak ketiga han ya bila pem beritahuan in i diperlukan un tuk kepen tin gan klien , profesi, dan akadem isi. Dalam kon disi tersebut iden titas orang atau klien yan g bersan gkutan tetap dirahasiakan . 12.2.1. Pem bicaraan m en gen ai batasan kerahasiaan Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em bicarakan den gan klien , baik peroran gan m aupun organ isasi den gan siapa dia bekerja atau m em pun yai hubun gan kerja secara profesion al, yan g bisa m en un jukkan ten tan g relevan si pem batasan dan kerahasiaan . Term asuk dalam hal in i adalah pem batasan yan g bisa diterapkan un tuk pelayan an peroran gan individu dan kelom pok, m isaln ya pasan gan suam i isteri, terapi keluarga, atau terhadap perusahaan . Pem an faatan in form asi yan g diterim a adalah sem ata-m ata dalam kaitan tujuan pelayan an . Sejauh tidak m erupakan kon train dikasi yan g bisa diartikan sebagai pelan ggaran, m aka pem bahasan m en gen ai kerahasiaan dapat dibicarakan dalam ran gka pen gem ban gan hubun gan proses m aupun pen capaian tujuan penyelesaian m asalah. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em pun yai kewajiban utam a un tuk m en jaga kerahasiaan yan g m en jadi hak klien yan g ditan gan in ya dan m en yadari bahwa kerahasiaan itu dilin dun gi oleh un dan g-un dan g, peraturan , atau dalam hubun gan profesion al dan ilm iah. Dalam pelaksan aan tugasn ya m ereka harus berusaha un tuk tidak m en ggan ggu kehidupan pribadi klien. Kalaupun diperlukan harus diusahakan sem in im al m un gkin . Dalam hal diperlukan laporan , m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog han ya m em berikan laporan , baik lisan m aupun tertulis, sebatas perjan jian atau kesepakatan yan g telah dibuat. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em bicarakan inform asi rahasia dalam ran gka m em berikan kon selin g kon sultasi atau data klien peroran gan, organ isasi, m ahasiswa, peserta riset dalam ran gka tugasn ya sebagai pen yelia, han ya un tuk tujuan ilm iah atau profesion al. Pem bicaraan han ya dilakukan den gan m ereka yan g secara jelas m em an g terlibat dalam perm asalahan atau kepen tin gan tersebut. Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 35 Dalam m en yusun ren can a pen catatan , pem an faatan , dan pen yim pan an data, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em buat tatacara pen catatan yan g dapat m en jaga kerahasiaan klien . Urusan pen catatan , pem an faatan , pen yim pan an , pem in dahan , dan pem usn ahan catatan data harus di bawah pen gawasan n ya, yan g bisa dalam ben tuk tertulis atau lain n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en jaga dan m em usn ahkan catatan data den gan m em perhatikan kaidah hukum atau perun dan g-un dan gan yan g berlaku dan berkaitan den gan pelaksan aan kode etik. Dalam hal diperlukan pen gun gkapan rahasia m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog dapat m em buka rahasia tan pa persetujuan klien han ya dalam ran gka keperluan hukum atau tujuan lain , seperti m em ban tu m ereka yan g m em erlukan pelayan an profesion al, baik secara peroran gan m aupun organ isasi; un tuk m em berikan kon sultasi secara profesion al; un tuk m elin dun gi klien dari m asalah atau kesulitan . Pen gun gkapan rahasia tidak dilakukan un tuk m en dapatkan pem bayaran dari layan an yan g diberikan n ya. Pen gun gkapan rahasia harus terbatas pada m in im um yan g m un gkin diperlukan un tuk dapat m en capai tujuan . Pen gun gkapan rahasia itu, baik sebagian atau seluruhn ya, dilakukan Ilm uwan Psikologi dan Psikolog den gan persetujuan klien atau yan g terkait, sejauh tidak dilaran g oleh hukum . Apabila Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m elakukan kon sultasi antar sejawat, perlu diperhatikan hal berikut dalam ran gka m en jaga kerahasiaan . Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak salin g berbagi un tuk hal-hal yan g seharusn ya m en jadi rahasia klien peserta riset, atau pihak m an apun yan g m en jadi klien n ya, kecuali den gan izin klien yan g bersan gkutan atau pada situasi di m an a kerahasiaan itu m em an g tidak m un gkin ditutupi. Salin g berbagi in form asi han ya diperbolehkan kalau diperlukan un tuk pen capaian tujuan kon sultasi, itupun sedapat m un gkin tan pa m en yebutkan iden titas atau cara pen gun gkapan lain yan g bisa diken ali sebagai iden titas pihak terten tu. Sean dain ya data klien yan g m en dapat layan an jasa praktik psikologi harus dim asukkan ke data dasar database atau sistem pen catatan yan g dapat diakses pihak lain yan g tidak dapat diterim a oleh klien kalau sam pai dia tahu bahwa data tersebut juga diketahui orang lain , m aka Ilm uwan Psikologi dan Psikolog harus m en ggun akan kode atau cara lain yang dapat m elindungi klien dari kem un gkin an un tuk bisa diken ali. Dalam hal diperlukan persetujuan terhadap protokol riset dari dewan pen ilai atau sejen isn ya dan m em erlukan iden tifikasi person al, m aka iden titas itu harus dihapuskan sebelum datan ya bisa diakses. Kalau tidak bisa dihapuskan , m aka sebelum Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m em in dahkan atau m elakukan tran sfer haruslah diusahakan un tuk m em peroleh persetujuan dari klien n ya. Ilm uwan Psikologi dan Psikolog tidak m em buka kerahasiaan klien -n ya un tuk keperluan pen ulisan , pen gajaran , m aupun pen gun gkapan di m edia, kecuali kalau ada alasan kuat un tuk itu dan tidak berten tan gan den gan hukum . Dalam pertem uan ilm iah atau perbin can gan profesi yan g m en ghadapkan Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 36 Ilm uwan Psikologi dan Psikolog un tuk m en gem ukakan data, harus diusahakan agar pen gun gkapan data tersebut dilakukan tan pa m en gun gkapkan iden titas, yan g bisa diken ali sebagai seseoran g atau in stitusi yan g m un gkin bisa ditafsirkan oleh siapapun sebagai iden titas diri yan g jelas ketika hal itu diperbincan gkan . 12.2.2. Melin dun gi data atau catatan yan g tergolon g rahasia. Sejak awal Ilm uwan Psikologi dan Psikolog sudah m eren can akan agar data yan g dim ilikin ya terjaga kerahasiaan n ya dan data itu tetap terlin dun gi, bahkan sesudah ia m en in ggal dun ia, atau tidak m am pu lagi, atau sudah putus hubun gan den gan posisin ya atau tem pat praktikn ya. Pem ilikan catatan dan data yan g term asuk dalam klasifikasi rahasia, harus disadari Ilm uwan Psikologi dan Psikolog bahwa pen yim pan an , pem an faatan , dan pem usn ahan data atau catatan tersebut diatur oleh prin sip legal. Un tuk itu Ilm uwan Psikologi dan Psikolog m en gam bil tan ggun g jawab dan m en carikan perlin dun gan hukum agar data tersebut tersedia dalam kaitan den gan kepen tin gan klien , baik un tuk klien pribadi m aupun organisasi, peserta riset, atau lain n ya. Cara pen catatan data yan g kerahasiaann ya harus dilin dun gi in i juga m en cakup data klien yan g seharusn ya tidak diken ai pem oton gan pajak karen a klien n ya tidak m em bayar dalam ben tuk uan g tun ai. Ilm uwan psikologi atau psikolog m un gkin tidak pun ya catatan karen a un tuk tidak diken ai pem oton gan pajak bagi klien yan g ditolon gn ya tan pa pem bayaran . Dalam hal in i bisa saja m en gikuti aturan lain n ya sesuai hukum yan g berlaku. P a s a l 13 P EN CAN TU MAN ID EN TITAS P AD A LAP ORAN H AS IL P EMERIKS AAN D ARI P RAKTIK P S IKOLOGI Segala keteran gan yan g diperoleh dari kegiatan praktik psikologi sesuai keahlian yan g dim ilikin ya, pada pem buatan laporan secara tertulis, Ilm uwan Psikologi dan Psikolog yan g bersan gkutan wajib m em bubuhkan tan da tan gan , n am a jelas, dan n om or izin praktik sebagai bukti pertan ggun gjawaban . Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi 37

V. P EN J ELAS AN B AB IV P ERN YATAAN