Lokasi Penelitian Pengumpulan Data Metode Penelitian

Persamaan Poligon Thiessen menurut Harto 1993, yaitu: Dimana: R = Curah hujan rata-rata mm R 1 , R 2 , R n = Curah hujan tercatat di pos hujan 1,2, …, n mm A 1 , A 2 , A n = Luas areal polygon 1,2, …, n km 2 W 1 , W 2 , W n = Faktor bobot masing-masing stasiun, yaitu daerah pengaruh terhadap luas keseluruhan n = Banyaknya pos penakar hujan 5. Analisis curah hujan rancangan melalui analisis statistik distribusi frekuensi hujan wilayah tahunan dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan karakter dari DAS tersebut; 6. Uji kesesuaian distribusi frekuensi, untuk mengetahui kecocokan analisis curah hujan rancangan terhadap simpangan data dengan Metode Chi Kuadrat dan Smirnov Kolmogorof, sehingga diketahui distribusi yang di pilih dapat di terima atau tidak, berdasarkan nilai simpangan terkecil; 7. Analisis curah hujan rancangan untuk setiap periode ulang tertentu.

E. Bagan Alir Penelitian

Gambar 5. Bagan alir metodologi penelitian

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian, hasil analisis dan perhitungan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penurunan jumlah stasiun akan meningkatkan nilai hujan rancangan yang dihasilkan, sebaliknya peningkatan jumlah stasiun akan menurunkan nilai hujan rancangan yang dihasilkan. 2. Kerapatan jumlah stasiun yang rendah akan menghasilkan penyimpangan data hujan rancangan yang semakin besar. Peningkatan jumlah stasiun yang digunakan akan menghasilkan data hujan rancangan yang semakin baik karena tingkat penyimpangannya akan semakin kecil. 3. Penyimpangan terbesar pada penggunaan 28 stasiun untuk kala ulang 2 dan 5 tahun dihasilkan oleh 11 stasiun sebesar 25,56 dan 19,39 sedangkan untuk kala ulang 10, 25, 50, 100 dan 200 tahun dihasilkan oleh 4 stasiun sebesar 21,5; 38,2; 52,2; 67,4; 83,9. 4. Penyimpangan terbesar pada penggunaan stasiun daerah hulu untuk kala ulang 2 tahun terdapat pada 3 stasiun sebesar 7,2, untuk kala ulang 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun terdapat pada 7 stasiun sebesar 8,2; 9,9; 11; 11,4 dan 11,5, sedangkan untuk kala ulang 200 tahun terdapat pada 3 stasiun sebesar 12,2. Pada stasiun daerah tengah penyimpangan terbesar terdapat pada 5 stasiun untuk kala