40 40
40 40
40
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghor-
mati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-
masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi. e.
Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-
masalah komoditi internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
f. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara.
g. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi
internasional dan regional yang mempunyai tujuan serupa. Prinsip utama dalam kerja sama ASEAN antara lain adalah persamaan
kedudukan dalam keanggotaan equality, tanpa mengurangi kedaulatan masing-masing negara anggota. Negara-negara anggota ASEAN sepenuhnya
tetap memiliki kedaulatan ke dalam maupun ke luar. Sedangkan musyawarah consensus and consultation, kepentingan bersama common interrest, dan
saling membantu solidarity dengan semangat ASEAN merupakan ciri kerja sama ini.
3. Anggota ASEAN
Sesuai dengan pasal 4 Deklarasi Bangkok, keanggotaan ASEAN terbuka bagi
seluruh negara-negara Asia Tenggara dengan syarat negara-negara calon anggota
dapat menyetujui dasar-dasar dan tujuan organisasi ASEAN seperti yang tercantum
dalam Deklarasi ASEAN dan semua traktat persetujuan yang telah dibuat ASEAN. Di
samping itu, perlu adanya kesepakatan semua negara anggota ASEAN mengenai
keanggota-an baru ASEAN.
Proses perluasan keanggotaan ASEAN hingga tercapainya 10 anggota adalah
sebagai berikut.
Sumber: www.wikimedia.com
Gambar 3.2 Lambang ASEAN
Bab 3 Peran Indonesia di Asia Tenggara
41 41
41 41
41
a. Brunei Darussalam secara resmi diterima menjadi anggota ke-6 ASEAN
pada tanggal 7 Januari 1984, dalam sidang khusus menteri-menteri luar negeri ASEAN di Jakarta.
b. Vietnam diterima menjadi anggota ke-7 ASEAN dalam pertemuan para
menteri luar negeri ke-28 di Bandar Seri Begawan. c.
Laos dan Myanmar diterima sebagai anggota penuh ASEAN melalui suatu upacara resmi pada tanggal 23 Juli 1997 dalam rangkaian pertemuan
para menteri luar negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, tanggal 23-28 Juli 1997.
d. Kamboja diterima sebagai anggota penuh ASEAN pada upacara
penerimaan resmi di Hanoi tanggal 30 April 1999. Dengan diterimanya Kamboja, maka cita-cita para pendiri ASEAN untuk
mewujudkan ASEAN yang mencakup 10 negara Asia Tenggara visi ASEAN- 10 telah tercapai.
Lambang ASEAN berupa ikatan 10 batang padi yang menggambarkan solidaritas, kesepakatan, serta keterikatan untuk bekerja sama mewujudkan
kemakmuran bagi rakyat dan cita-cita menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara. Warna kuning pada padi melambangkan kekuatan
dan stabilitas. Warna biru dan lingkaran melambangkan persahabatan. Warna merah pada dasar lambang tersebut melambangkan kemakmuran.
Coba gambar lambang ASEAN sebagus mungkin pada kertas gambarmu dan warnailah sesuai dengan maknanya
4. Negara-negara Anggota ASEAN
Berikut ini rincian tentang negara-negara anggota ASEAN.
a. Brunei Darussalam
Sumber: www.webnews.textalk.com
Gambar 3.3 Bendera Brunei Darussalam
42 42
42 42
42
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.4 Bendera Kamboja
Nama resmi negara :
Brunei Darussalam Tanggal kemerdekaan :
1 Januari 1984 Bentuk pemerintahan :
Monarki konstitusional Ibukota
: Bandar Seri Begawan
Mata uang :
Dolar Brunei Perbatasan
: Laut Cina Selatan dan Malaysia
Agama :
Islam agama resmi, Buddha, Kristen Bahasa
: Melayu bahasa resmi, Inggris, Cina
b. Kamboja
Nama resmi negara :
Kerajaan Kamboja Tanggal kemerdekaan :
17 April 1953 Bentuk pemerintahan :
Monarki konstitusional Ibukota
: Phnom Penh
Mata uang :
Riel Perbatasan
: Teluk Thailand, Thailand, Laos, Vietnam
Agama :
Buddha Theravada Bahasa
: Khmer bahasa resmi, Prancis, Inggris
Bab 3 Peran Indonesia di Asia Tenggara
43 43
43 43
43
Sumber: http:blogcoffee.net
Gambar 3.5 Bendera Indonesia
c. Indonesia
Nama Resmi Negara : Republik Indonesia
Tanggal kemerdekaan : 17 Agustus 1945
Bentuk pemerintahan : Republik
Ibukota :
Jakarta Mata uang
: Rupiah
Perbatasan :
Samudra India, Timor Leste, Australia, Papua Nugini, Filipina, Malaysia,
Brunei Darussalam, dan Singapura
Agama :
Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu
Bahasa :
Bahasa Indonesia bahasa resmi
d. Laos
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.6 Bendera Laos
44 44
44 44
44
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.7 Bendera Malaysia
Nama resmi negara :
Lao Peoples Democratic Republic Tanggal kemerdekaan :
19 Juli 1949 Bentuk pemerintahan :
Republik sosialis Ibukota
: Vientiane
Mata uang :
New Kip Perbatasan
: Myanmar, Kamboja, Cina, Thailand, dan
Vietnam Agama
: Buddha, animisme, Kristen
Bahasa :
Lao bahasa resmi, Prancis, Inggris
e. Malaysia
Nama resmi negara :
Malaysia Tanggal kemerdekaan :
31 Agustus 1957 Bentuk pemerintahan :
Monarki konstitusional Ibukota
: Kuala Lumpur
Mata uang :
Ringgit Perbatasan
: Brunei Darussalam, Indonesia, Thailand,
Singapura, dan Filipina Agama
: Islam, Buddha, Kristen, Hindu, Konfusianisme
Bahasa :
Bahasa Melayu bahasa resmi, Cina, Inggris, Tamil.
Bab 3 Peran Indonesia di Asia Tenggara
45 45
45 45
45
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.8 Bendera Myanmar
f. Myanmar
Nama resmi negara :
Union of Burma Tanggal kemerdekaan :
4 Januari 1948 Bentuk pemerintahan :
Junta Militer Ibukota
: Yangoon
Mata uang :
Kyat Perbatasan
: Bangladesh, Cina, India, Laos, Thailand,
Laut Andaman, dan Teluk Bengala Agama
: Buddha, Kristen, Islam
Bahasa :
Burma bahasa resmi, beberapa bahasa etnis minoritas
g. Filipina
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.9 Bendera Filipina
46 46
46 46
46
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.10 Bendera Singapura
Nama resmi negara :
Republik Filipina Tanggal kemerdekaan :
12 Juni 1898 Bentuk pemerintahan :
Republik Ibukota
: Manila
Mata uang :
Peso Perbatasan
: Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, Laut
Filipina, dan Laut Sulu Agama
: Katolik, Kristen, Islam
Bahasa :
FilipinoTagalog bahasa resmi
h. Singapura
Nama resmi negara :
Republik Singapura Tanggal kemerdekaan :
9 Agustus 1965 Bentuk pemerintahan :
Republik Ibukota
: Singapura
Mata uang :
Dolar Singapura Perbatasan
: Malaysia dan Indonesia
Agama :
Buddha, Islam, Taoist, Hindu, Katolik, Kristen, tidak beragama
Bahasa :
Cina Mandarin bahasa resmi, Inggris, Melayu, Tamil
Bab 3 Peran Indonesia di Asia Tenggara
47 47
47 47
47
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.11 Bendera Thailand
i. Thailand
Nama resmi negara :
Kerajaan Thailand Tanggal kemerdekaan :
Tidak pernah dijajah Bentuk pemerintahan :
Monarki konstitusional Ibukota
: Bangkok
Mata uang :
Bath Perbatasan
: Laut Andaman, Teluk Thailand, Myanmar,
Kamboja, Laos, dan Malaysia Agama
: Buddha, Islam, Kristen
Bahasa :
Thai bahasa resmi
j. Vietnam
Sumber: www.upload.wikimedia.org
Gambar 3.12 Bendera Vietnam
48 48
48 48
48
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Pendidikan Kewarganegaraan 6 SD
Nama resmi negara :
Socialist Republic of Vietnam Tanggal kemerdekaan :
2 September 1945 Bentuk pemerintahan :
Republik sosialis Ibukota
: Hanoi
Mata uang :
Dong Perbatasan
: Teluk Thailand, Teluk Tonkin, Laut Cina
Selatan, Cina, Laos, dan Kamboja Agama
: Buddha, Katolik, Hoa Hao, Cao Dai,
Protestan, Islam, tidak beragama Bahasa
: Vietnam bahasa resmi, Inggris, Prancis,
Cina, Khmer
5. Sekretariat ASEAN
Dalam dasawarsa pertama sejak berdirinya ASEAN, meningkatnya program kerja sama telah mendorong didirikannya sebuah sekretariat bersama.
Sekretariat ini berfungsi untuk membantu negara-negara anggota ASEAN dalam mengelola dan mengoordinasikan berbagai kegiatan ASEAN serta
melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan. Pada KTT ke-1 ASEAN di Bali, tahun 1976, para menteri luar negeri ASEAN menandatangani Agreement on the
Establishment of the ASEAN Secretariat.
Sekretariat ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni 1976, dikepalai oleh seorang sekretaris jenderal, dan berkedudukan di Jakarta. Semula bertempat
di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia hingga diselesaikannya pembangunan gedung sekretariat ASEAN di Jakarta tahun 1981.
Pada awalnya, sekretariat ASEAN berfungsi sebagai badan administratif yang membantu koordinasi kegiatan ASEAN dan menyediakan jalur komunikasi
antara negara-negara anggota ASEAN, berbagai badan, dan komite dalam ASEAN, serta antara ASEAN dengan negara-negara maupun organisasi
lainnya.
Selanjutnya, untuk memperkuat sekretariat ASEAN, para menteri luar negeri ASEAN mengamandemen Agreement on the Establishment of the
ASEAN Secretariat melalui sebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status sekretaris jenderal ASEAN sebagai pejabat
setingkat menteri dan memberikan mandat tambahan untuk memprakarsai, memberikan nasihat, melakukan koordinasi, dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan ASEAN.
Bab 3 Peran Indonesia di Asia Tenggara
49 49
49 49
49
Mengingat makin luasnya lingkup tugas sekretariat ASEAN, protokol tersebut juga menambah jumlah pos jabatan wakil sekretaris jenderal ASEAN
yang semula 1 menjadi 2 orang wakil untuk membantu kerja sekretaris jenderal. Selain itu, di tahun-tahun selanjutnya jumlah staf sekretariat ASEAN juga
ditambah dan dilakukan melalui perekrutan terbuka.
Berikut adalah nama-nama sekretaris jenderal ASEAN hingga saat ini.
Tabel. Nama-nama Seketretaris Jenderal ASEAN
No. Nama
Negara Dari
Sampai
1. H.R Dharsono
Indonesia 7 Juni 1976
18 Februari 1978 2.
Umarjadi Notowijono Indonesia
19 Februari 1978 30 Juni 1978
3. Datuk Ali Bin Abdullah Malaysia
10 Juli 1978 30 Juni 1980
4. Narciso G. Reyes
Filipina 1 Juli 1980
1 Juli 1982 5.
Chan Kai Yau Singapura
18 Juli 1982 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee
Thailand 16 Juli 1984
15 Juli 1986 7.
Roderick Yong Brunei
16 Juli 1986 16 Juli 1989
Darussalam 8.
Rusli Noor Indonesia
17 Juli 1989 1 Januari 1993
9. Dato Ajit Singh
Malaysia 1 Januari 1993
31 Desember 1997 10. Rodolfo C. Severino Jr.
Filipina 1 Januari 1998
31 Desember 2002 11. Ong Keng Yong
Singapura 1 Januari 2003
31 Desember 2007 12. Surin Pitsuwan
Thailand 1 Januari 2008
–
Dalam rangka menyongsong era globalisasi khususnya di bidang informasi, sekretariat ASEAN menyediakan jaringan informasi ASEAN atau
ASEAN WEB yang dapat diakses melalui internet. ASEAN WEB dimaksudkan untuk menyediakan informasi mengenai berbagai hal yang menyangkut
ASEAN bagi masyarakat yang membutuhkannya. Selain itu, juga untuk lebih memperkenalkan ASEAN kepada masyarakat luas, baik di dalam maupun di
luar lingkungan ASEAN.
6. Bentuk-bentuk Kerja Sama ASEAN dan Kerja Sama Antarnegara-