PRODUKSI SIARAN BERITA DI TRIJAYA FM YOGYAKARTA

(1)

commit to user

i

“PRODUKSI SIARAN BERITA DI TRIJAYA FM

YOGYAKARTA”.

TUGAS AKHIR

Oleh

Prismaditya Wahyu Perdana D1406050

KOMUNIKASI TERAPAN

JURUSAN PENYIARAN

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

MOTTO

Hidup tak sekedar bangun, beraktifitas, tidur Tapi hidup adalah berkreasi dan kerja keras

Jika kamu berhasil itulah bonus dari kerja kerasmu (Prismaditya) Lakukanlah apa yang menjadi bagianmu

Maka Allah akan melakukan apa yang menjadi bagiannya (Prismaditya)


(3)

commit to user

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk :

· Orang Tuaku yang tercinta

· Radio Trijaya FM Yogyakarta


(4)

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas segala limpahan kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesiakan Tugas akhir berjudul “PRODUKSI SIARAN BERITA DI TRIJAYA FM YOGYAKARTA”.

Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat bagi penulis dalam memperoleh gelar ahli madya Komunikasi Terapan pada jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas akhir ini telah penulis susun dengan segala daya dan upaya serta kesungguhan dan keikhlasan hati. Namun demikian, karena kekurangan dalam bidang ilmu dan kemampuan penulis maka, isi beserta susunannya masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk kesempurnaan laporan ini.

Di dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini penulis tidak dapat melaksanakan sendiri, tetapi penulis memperoleh bantuan yang tidak terhingga dari berbagai pihak baik moril maupun materiil.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. Supriyadi SN, NU selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Drs. A. Eko Setyanto, Msi, selaku ketua program D3 jurusan komunikasi

terapan FISIP UNS.


(5)

commit to user

3. Ibu Nora Nailul Amal, S.Sos,M.L.Med,Hons, selaku pembimbing Tugas Akhir, terima kasih banyak atas bimbingan ibu selama ini.

4. Ibu CH. Henny Dwi s, S . Sos, selaku pembimbing akademik. 5. Seluruh staf pengajaran dan perpustakaan FISIP UNS.

6. Bapak wachid Effendi, selaku pimpinan radio Trijaya FM Yogyakarta, terima kasih karena telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan magang di radio Trijaya FM Yogyakarta

7. Mas Agus Ariffin, selaku instruktur magang, terima kasih banyak atas bimbingan, perhatian, saran dan kritiknya.

8. Mas Tomi, terima kasih atas bimbingan dan kesabaran dalam mengajar vokal penulis.

9. Mbak Pipit, terima kasih telah memberikan kami ilmu yang berguna dan tips-tips dalam membuat naskah berita yang baik dean benar.

10. Seluruh staf radio Trijaya FM Yogyakarta yang telah banyak membantu Mama dan Papa, terima kasih buat pengorbananmu. Baik material maupun moril serta spirit yang kalian beri kepada ku.

11. Buat kedua orangtua ku, terima kasih atas dukngannya baik moril maupun material. Buat adik -adik ku, terima kasih buat dukungan kalian selama ini. 12. Buat meymey, Dyta, Triyono, Terima kasih banget buat kebaikan kalian.

Karena tanpa kartu perpus yang kalian pinjemkan, TA ini enggak akan terjadi. Pokoknya terima kasih banget. Buat Ina, terima kasih banget buat nasehat kamu agar aku semangat ngerjain TA dan enggak males.


(6)

commit to user

13. Buat bambang, makasih buat komputernya. Karena tanpa itu aku tidak akan bisa ngerjain TA. Buat anak matrix, eko, ryan, shandy, andrea, gilang, kembar,dll. Makasih banget.

14. Dan yang terakhir buat diri ku sendiri, akhirnya kamu bisa juga!!! Aku bangga sama kamu.

15. Kepada semua orang yang aku cintai dan sangat membantu ku, terima kasih banget.

Akhir kata, semoga laporan ini bernafaat bagi peembaca dan penulis sadari laporan ini jauh dari sempurna. Tuhan memberkati

Surakarta, 24 Juni 2009 Penulis


(7)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 6

C. Manfaat Kuliah Kerja Media ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berita Radio ... 8

B. Unsur, Struktur dan Jenis Berita ... 11

C. Karakter Berita Radio ... 21

D. Bentuk Berita Radio ... 24

E. Manulis Berita di Media Lain ... 27

F. Proses Produksi Berita ... 30 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI


(8)

commit to user

A. Profil Radio ... 33

B. Karakteristik Radio ... 33

C. Target-target Audience ... 34

D. Rogram-program acara ... 35

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Aktivitas Magang ... 42

B. Produksi Siaran Berita ... 46

- Hard News ... 46

- Soft News ... 48

- Talk Show ... 48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... ... 60 LAMPIRAN


(9)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan media elektronik terutama radio telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada masa tahun 1950-1970 radio swasta mulai berkembang dan bermunculan di daerah-daerah. Perkembangan yang sangat pesat ini, disebabkan karena semakin besarnya tingkat kebutuhan masyarakat akan informasi.

Memasuki awal abad 21, orang semakin membutuhkan berbagai informasi sebagai pengetahuan mengenai apa yang terjadi disekeliling kehidupannya. Hal ini menuntut radio berlomba-lomba bersaing dengan media massa lainnya, surat kabar dan televise serta internet.

Dewasa ini informasi merupakan “komoditas primer” yang dibutuhkan orang, seiring dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, sehingga lazim dikatakan, peradaban pada masa ini merupakan “Peradaban Masyarakat Informasi”. Bahkan, menurut Ziaudin sadar, informasi bukan hanya kebutuhan, melainkan juga dapat menjadi sumber kekuasaan. Teknologi informasi dapat menjadi alat terpenting untuk memanipulasi dan alat kendali. Dan memang, telah menjadi pendapat umum, siapa yang menguasai informasi dialah penguasa masa depan. Bahwa sumber kekuatan baru masyarakat bukanlah yang ditangan segelintir orang, melainkan


(10)

commit to user

informasi di tangan banyak orang (the new source of power is not money in

the hand of a few, but information in the hand of many).

Mengingat begitu pentingnya informasi, maka banyak bermunculan radio siaran swasta baru yang memberikan banyak pilihan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, perkembangan media yang didukung dengan adanya pusat informasi diluar televisi, radio dan surat kabar, seperti internet menjadikan media massa tidak berhenti pada lembaga penyiaran saja. Dengan demikian stasiun radio benar-benar berlomba untuk meningkatkan kualitas program dan menciptakan ciri khas atau image masing-masing dalam imajinasi pendengar.

Mengapa radio?

Dalam proses komunikasi sosial atau didalamnya jurnalisme modern (Berita), informasi adalah bagian terpenting bagi masyarakat, mereka membutuhkan berita yang jelas, singkat, padat dan terpercaya ditengah kesibukan serta rutinitas uang mereka jalani. Dan radio melihat hal itu sebagai sebuah peluang.

Karena radio memiliki ABC (Accuracy, Balance and Clarity) tak hanya itu, radio juga memiliki keunggulan yang dituntut masyarakat luas dewasa ini, antara lain (Olii 2007 : 8) :

1. Radio mempunyai imajinasi pendengar

- Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki


(11)

commit to user

dikembangkan. Radio juga mempunyai kemampuan untuk

mengilhami dan memotivasi.

2. Radio merupakan alat penerima program yang murah.

- mampu dijangkau semua lapisan masyarakat, bahkan penduduk

terpencil dan miskin.

3. Radio mudah dibawa

- Radio merupakan pesawat penerima siaran yang dapat dibawa kemana

saja; dipabrik, sawah, kamar tidur, ruang kelas, dan sebagainya. 4. Radio diterima sebagai hiburan

- Pendengar radio biasanya mendengarkan radio saat santai dan perlu teman, dia sedih sebagai pelibur lara, dan pada saat bekerja untuk menghilangkan rasa penat.

5. Produksi program radio tergolong murah

- Radio mempunyai program banyak, banyak pesan dan banyak

khalayak.

6. Program radio disebarluaskan secara massal dan populer

- Radio mampu mengatasi hambatan geografis, jarak jauh dan kepekaan

khalayak.

7. Pesan komunikasi radio akan cepat sampai

- Pesan komunikasi radio dapat diterima dengan segera, dalam hitungan detik. Pesan tersebut harus disajikan topik demi topik (topikal), terkini, memancing tanggapan yang segera.


(12)

commit to user

- Informasinya tidak bias (tidak berat sebelah) informasi dan

petunjuknya dapat dipercaya dan merupakan media massa yang dapat diterima langsung oleh masyarakat pendengar.

9. Radio dapat digunakan oleh semua orang

- Pendengar tidak harus baca tulis untuk dapat menggunakan radio. 10. Radio tidak memerlukan sajian visual

- Berbeda dengan televisi, radio tidak menggunakan gambar. Pada penyajian nilai informasi itulah keunggulan radio.

Dan yang paling penting berita radio bersifat cepat, padat, dan sederhana dalam penyampaiannya. Sehingga masyarakat langsung tahu isi pokok berita yang disampaikan oleh penyiar.

Untuk membuktikan kredibilitasnya, sebagai salah satu media informasi yang mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi dalam masyarakat. Radio mempunyai kiat-kiat dan strategi tersendiri dalam memenangkan persaingan dengan media massa lainnya (surat kabar, televisi dan internet) yang semakin ketat, sehingga tak hanya menimbulkan persaingan antara radio dengan media massa lainnya tapi juga radio dengan radio. Sehingga radio harus memiliki segmen pasar dan format siaran yang jelas untuk dapat membedakan dengan radio lain. Hal ini dapat kita lihat pada segmentasi khalayak pendengar radio siaran swasta di Yogyakarta.

Fenomena diatas menyebabkan meningkatnya jumlah radio siaran swasta terutama di daerah Yogyakarta. Kebanyakan radio di Yogyakarta membidik segmen pelajar, mahasiswa dan eksekutif muda. Mereka yang


(13)

commit to user

dinamis ini tentu membutuhkan berita dan informasi dalam setiap geraknya. Radio Trijaya FM sadar betul akan kebutuhan tersebut sehingga radio Trijaya berani menetapkan format siarannya menjadi radio informasi dan berita dengan station identitynya ”This is The Real Radio More Than Just Music”, aktifitas sebuah informasi dan berita sangat diutamakan.

Dalam setiap program acaranya Radio Trijaya selalu menyisipkan berita aktual yang dilaporkan langsung oleh reporter ataupun reportase dari Reporter Trijaya Yogyakarta maupun Jakarta. Hal inilah yang membedakan Radio Trijaya dengan radio lain di Yogyakarta. Selain berita-berita hard

news, soft news, indept news terdapat pula talk show, wawancara dengan nara

sumber by phone maupun dialog interaktif. Radio Trijaya FM merupakan salah satu radio network di Yogyakarta, radio Trijaya FM segmennya adalah eksekutif muda, dimana radio tersebut mengkhususkan berita dan informasi sebagai proses utamanya. Dalam pemberitaan, proses penulisan produksi berita sangatlah penting. Berita harus relevan bagi khalayak pendengar dan berita harus disiarkan dalam gaya dan bahasa yang dia mengerti oleh pendengar. Selain itu harus mengandung prinsip ABC (Accuracy, Balance,

Clarity).

Dengan alasan inilah, disamping juga ingin memperoleh suatu pengalaman yang penuh dengan tantangan, menjadi latar belakang bagi penulis untuk memilih melakukan kegiatan magang atas kuliah karja media (KKM) di radio Trijaya FM Yogyakarta. Berbagai pengalaman mengasikkan maupun pengalaman tidak menyenangkan menjadi suatu pelajaran yang


(14)

commit to user

berharga bagi penulis, disini penulis benar-benar merasakan bagaimana beratnya kerja dilapangan, mencari dan mengumpulkan berita sekaligus menulisnya ulang untuk diubah ke dalam bahasa radio (rewrite).

B. Tujuan Kuliah Kerja Media

Adapun beberapa tujuan dari pelaksanaan kuliah kerja media ini adalah:

1. Guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh Gelar Ahli Madya pada jurusan Broadcasting Fisip UNS.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses penulisan produksi berita radio Trijaya FM Yogyakarta.

3. Agar penulis dapat menerapkan wawasan teoritis seputar ilmu komunikasi terapan khususnya di bidang penyiaran (broadcasting) yang telah didapatnya semasa kuliah untuk di praktekkan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi penyiaran secara nyata, terutama pada lembaga media penyiaran yang bertumpu pada jurnalistik radio.

5. Agar memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang radio siaran.

6. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara kerja dalam sebuah

organisasi radio khususnya Radio Trijaya FM Yogyakarta secara menyeluruh.


(15)

commit to user

C. Manfaat Kuliah Kerja Media

1. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak perusahaan sebagai pihak yang ditempati selama melaksanakan Kuliah Kerja Media. 2. Dapat lebih mengetahui cara kerja sebuah instansi siaran swasta khususnya

Radio Trijaya FM Yogyakarta secara nyata dan menyeluruh.

3. Penulis mengetahui cara kerja dalam melakukan pengolahan sampai penyampaian informasi sebuah berita hingga dapat di nikmati oleh khalayak pendengar.

4. Penulis mengetahui dan merasakan cara kerja seorang reporter saat melakukan reportase langsung dari tempat kejadian.


(16)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berita Radio

Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak siswa, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. (Masduki, 2001:6)

Jika dalam media cetak pengertian berita adalah peristiwa yang diulangi, maka dalam radio berita adalah peristiwa yang di komunikasikan kepada pendengar-pendengar pada saat yang bersamaan dengan peristiwanya. Sebetulnya belum ada definisi yang sangat tepat untuk menggantikan istilah Radio News, kecuali kesepakatan bahwa news is big business. “News is diffi

cult to defines, because it involves many variable factors,”(Earl English dan

Claraence Hach). Berita sulit didefinisikan, sebab ia mencakup banyak faktor variabel.

Namun demikian, banyak pakar komunikasi yang mempunyai pendapat yang bisa diacu (Masduki, 2001:10) yaitu :


(17)

commit to user

1. Paul D. Maessenner, dalam bukunya Here’s The News

News adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting news adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar. Bisa juga berarti : apa yang terjadi saat ini, apa yang segera terjadi, dan apa yang akan terjadi.

2. Prof. Mitchel V. Charnley, dalam bukunya reporting

News adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. James M. Neal dan Mitchel V. Charnley mengartikan berita radio sebagai laporan tentang suatu peristiwa yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.

3. Curtis Beckmann, Post President RTNDA

Berita diartikan sebagai laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah besar khalayak. Berita yang besar adalah liputan opini atau peristiwa, yang sangat dibutuhkan pula bagi banyak orang. (news is the report of opinion or event that is significant to a agreat number of people. That great news story is that report of opinion or event that is of greatest

significance to the greatest number of people).

Lain halnya dengan Nothclife, menekankan pengertian berita pada unsur “keanehan” atau ketidaklaziman, sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu (curiosity). Ia mengatakan, “Jika seekor anjing menggigit


(18)

commit to user

orang, itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing, itulah berita”

(if a dog bites a man, it is not news. But if a man bites a dog is news).

Kita boleh sepakat dan tidak sependapat atas pandangan Nofhclife tersebut. Karena, jika yang digigit anjing itu orang terkenal, misannya artis populer atau kepala negara, ia tetap merupakan berita menarik. Positifnya kita menerima penekanannya bahwa berita yang baik dan layak dan dibuat, sekaligus layak muat di media massa antara lain mengandung unsur ”keanehan” itu.

Pakar lainnya seperti Dean M. Lyle Spencer, Willand C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutip Dja’far H. Assegaff (1983:15), sama-sama menekankan unsur “menarik perhatian” dalam definisi berita yang mereka buat. ‘Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca”. Namun hanya pengertian yang disusun oleh Charnley yang paling lengkap. “News is the timely report of fact or opinion, to hold interest or importance, or both, for a considerable

number of people”(Harnley, 1975). Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa

berita atau news bukanlah peristiwa / fakta dan pendapat, melainkan uraiannya yang sudah disajikan melalui massa periodik.

Semua berita adalah informasi, tetapi tidak semua informasi adalah berita. Karena berita adalah informasi yang mengandung nilai berita yang telah diolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada ilmu periodik, baik cetak maupun elektronik. Michel V. Charnley mengemukakan juga, “Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual,


(19)

commit to user

penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca atau pendengar, serta menyangkut kepentingan mereka”.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa definisi berita berupa fakta dan opini, yang mempunyai nilai berita, penting dan menarik bagi sebanyak mungkin orang, dan disiarkan melalui media radio secara berkala. Berita radio menjawab persoalan apa yang terjadi dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung.

B. Unsur, Struktur dan Jenis Berita

1. Unsur Berita

Dalam menulis berita, seorang reporter mengacu kepada nilai-nilai berita untuk kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai “rumus umum” penulisan berita, agar tercipta sebuah berita lengkap (Romli, 2005:10) unsur-unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H kependekan dari :

- What : apa yang terjadi - Where : dimana hal itu terjadi - When : kapan peristiwa itu terjadi

- Who : siapa yang terlibat dalam kejadian itu - Why : kenapa hal itu terjadi, dan

- How : bagaimana

Berikut ini penjelasan lebih lengkap, tentang 5W+1H (Mursito, 1999:58)


(20)

commit to user

· What (apa)

Pertanyaan apa berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian atau peristiwa. Hal yang dilakukan atau tindakan itu dapat berupa penyebab suatu kejadian, tetapi juga bisa berupa akibat.

· Who (siapa)

Merupakan pertanyaan yang mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam kejadian. Ia bisa pelaku, bisa pula korban. Orang yang diidentifikasi selengkap-lengkapnya : nama, usia, alamat, pekerjaan, jabatan, dan atribut-atribut lainnya yang melekat pada diri seorang tersebut. Semakin banyak fakta yang terkumpul menyangkut orang tersebut, semakin lengkaplah berita yang ditulis.

· Why (mengapa)

Akan mengundang jawaban latar belakang suatu tindakan ataupun penyebab suatu kejadian yang jelas diketahui apa-nya (What). Jika apa-nya (What) adalah kejadian kecelakaan kereta api, maka mengapa-nya (Why) adalah hal-hal yang menyebabkan terjadimengapa-nya kecelakaan itu. Misalnya karena petugas penjaga pintu / palang kereta api mengantuk.

· Where (Dimana)

Menyangkut tempat kejadian, nama tempat harus dapat diidentifikasi dengan jelas pendengar memperoleh gambaran mengenai tempat yang


(21)

commit to user

disebutkan. Ciri-ciri tempat ataupun karakteristik tempat kejadian merupakan hal yang penting pula untuk diberitakan.

· When (Kapan atau bilamana)

Akan menyangkut waktu kejadian ataupun

kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Waktu ada yang sudah terjadi, dan ada pula yang akan terjadi : kedua hal ini akan menjadi fakta dalam berita. Hanya saja, waktu yang sadah lama berlaku tidak punya nilai lagi, karenanya harus dicari nilai lain dalam kejadian tersebut kalau akan diberitakan.

· How (Bagaimana)

Rumusan Indonesia 5W+1H adalah 3A – 3M, kependekan dari Apa, si-Apa, meng-Apa, bila-mana, dan bagai-mana. Sebuah berita hendaknya memenuhi keenam unsur tersebut.

Terlepas dari unsur-unsur resmi (5W+1H). Berita radio harus juga memiliki empat unsur lainnya yang harus dipenuhi sekaligus menjadi “karakteristik utama” sebuah berita : keempat unsur ini pula dikenal dengan nilai-nilai berita (news value) atau nilai-nilai jurnalistik (Romli, 2005:5)

a. Cepat, yakni aktual atau kecepatan waktu. Dalam unsur ini terkandung makna harafiah berita (news), yakni sesuatu yang baru (new). “Tulisan jurnalistik adalah tulisan yang memberi pembaca pemahaman atau informasi yang tidak ia ketahui sebelumnya” (menurut Al Hester)


(22)

commit to user

b. Nyata (faktual), yakni informasi tetang sebuah fakta (fact), bukan fiksi atau karangan. Fakta dalam dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita. Dalam unsur ini terkandung pula pengertian, sebuah berita harus merupakan informasi tentang sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenal fakta sebagaimana adanya. ”seorang wartawan / reporter harus menulis apa yang benar saja tanpa mengubah fakta untuk memuaskan hati seseorang atau golongan. Jika sumber berita anda dapat dipercaya, malah itu yang paling penting. (M.L. Stein, 1993:26)

c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada orang banyak, seperti keijakan pemerintah, kenaikan harga, dan sebagainya.

d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca atau

mendengarkan berita tersebut. Berita yang biasanya menarik perhatian pendengar, disamping faktual dan aktual serta menyangkut kepentingan orang banyak, juga berita yang bersifat menghibur (lucu), mengandung keganjilan, atau keanehan, atau berita human interest (menyentuh emosi, menggugah perasaan).


(23)

commit to user 2. Struktur berita

Sebagaimana struktur berita pada umumnya, maka berita radio terutama untuk jenis berita tulis dan berita sisipan juga mengandung kaidah piramida terbalik atau gaya wortel. Tujuannya adalah untuk (1) menarik perhatian pendengar sedari awal. (2) menekankan informasi yang cepat dari ringkas, mengingat syarat-syarat suatu berita harus bersifat selintas dan fokus tanpa menyampingkan aspek 5W+1H (Masduki 2001:19)

Secara teknis, tujuan penggunaan piramid terbalik adalah (Masduki 2001:20).

a. Memudahkan pendengar yang sempit waktunya, sehingga dengan

menyimak lead in-nya saja sudah bisa mengetahui inti berita / peristiwa yang disampaikan.

b. Memudahkan proses penyutingan berita karena keterbatasan waktu siar. Bagian-bagian lanjutan setelah lead in bisa dipotong tanpa mengorbankan data peristiwa yang penting.

c. Aliran berita menjadi sangat informatif, tidak bertele-tele, fokus, dan langsung pada inti peristiwa.

Urutan penyajian berita adalah :

a. Lead in, peristiwa 1, fakta berita yang paling penting (siapa, apa,

dimana, kapan)

b. Peristiwa 2, kronologi yang tidak begitu penting dari peristiwa 1 (bagaimana, kenapa)


(24)

commit to user

c. Peristiwa 3, gaungan ulang fakta terpenting dan kronologi, lead out

menyebutkan konteks peristiwa lain dengan data, waktu, atau peristiwa penting sebelumnya

Kebalikannya adalah konsep piramida tegak. Biasanya dipakai untuk format feature. Alurnya bersifat kronologi mulai dari introduksi, penyajian fakta / pokok masalah, dan diakhiri dengan klimaks / kesimpulan. Dalam feature, lead disebut di awal, tengah, dan akhir paket. Tidak selalu semua unsur 5W+1H terkandung dalam berita pendek di radio. Kelengkapan itu biasanya dimunculkan pada berita lanjutan di waktu penyiaran terpisah.

Lead adalah teras berita, yang berfungsi untuk menggambarkan inti berita yang disampaikan, berupa (1) fakta sesungguhnya, atau (2) suasana unik suatu peristiwa dengan tekanan suara yang tajam. Jika teks awal berita ternyata tidak bisa berfungsi demikian, maka teks itu bukan lagi lead. Dengan lead ini pula, pendengar dipancing mengikuti berita lebih

Piramid Terbalik

Lead : siapa, apa, dimana, kapan Setting : mengapa, dimana, adegan

atau atmosfir/ background Teks, sisipan lain,

fakta pendukung, (boleh ada atau tidak terhantung


(25)

commit to user

lanjut, imajinasinya bisa digugah (ear catcher) sehingga mereka ingin tahu isi berita dengan lebih lengkap.

Lead yang baik, selain hanya berisi inti berita, juga harus ringkas dengan hanya memuat satu atau dua ide saja, tidak perlu harus lengkap undur 5W+1H-nya.

Menurut tradisi Associated Press (Kantor Berita Perancis), lead bisa diawali dengan (Masduki, 2001:28) :

a. What, contoh : Gedung bursa efek Jakarta di bom b. Who, contoh : Gubernur BI Syahril Sabirin ditangkap c. When, contoh : Siang ini Gus Dur memberhentikan Kapolri

d. Why, contoh : Diduga akibat berselingkuh, Sugito diberhentikan dari jabatan PNS

e. Where, contoh : Di Atambua, Nusa Tenggara Timur, hari ini terjadi lagi kerusuhan

f. How, contoh : Diawali aksi orasi dan gelar spanduk, mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta, hari ini berdemo, menuntut ....

Bentuk lead paling klasik adalah teks berita yang mengandung seluruh atau sebagian aspek 5W+1H.

Roy Gibson dalam bukunya Radio and Television Reporting, membagi lead ke dalam (Masduki, 2001:28)

a. Tease Lead

Lead yang menuturkan sebagian gakta terlebih dahulu dengan tujuan untuk menggoda pendengar mengikuti suatu topik berita sampai


(26)

commit to user

tuntas. Contoh : informasi penting yang segera kami sajikan kepada Anda edisi kali ini, di antaranya, berita tentang kondisi kesehatan Soeharto yang makin buruk. Dan nilai tukar rupiah yang terus menerus anjlok ....

b. Umbrella lead

Lead dengan elemen ganda, menuturkan beberapa hal menarik sekaligus.

Contoh : dikota Sambas Kalimantan Barat, harian ini terjadi lagi kerusuhan. Para aktivitas HAM Aceh mendatangi kantor HAM di Jakarta untuk ...

c. Narrative lead

Penuturan dengan cara kronologi. Contoh : di mulai dari bundaran kampus UGM Bulak Sumur Yogyakarta, sekitar seratusan aktivitas mahasiswa berorasi dan melakukan aksi long march, menuju gedung DPRD dijalan Malioboro.

d. Sound lead

lead yang berupa kata atau kalimat dari pelaku (obyek berita) yang menjadi kata kunci atas topik yang dituturkan. Contoh : memasukkan sisipan suara narasumber atau rekaman suasana terpenting dalam peristiwa, misalnya teriakan massa demonstran.

e. Question lead

Lead yang dimulai dengan sebuah pertanyaan. Contoh : Tahukah anda? Berciuman tidak menularkan HIV-AIDS. Sebuah riset yang dilakukan ....


(27)

commit to user

Disini lead berfungsi sekaligus sebagai penggugah perhatian

(attention getter)

Lead dapat di ibaratkan wajah sekaligus jantung, untuk membuktikan apakah penyajian sebuah berita itu baik, lancar atau sebaliknya.

3. Jenis-jenis berita

Jenis berita menurut waktu penyajiannya dapat dibagi menjadi tiga (J.B Wahyudi, 1994:123), yaitu :

a. News bulletin

New bulletin adalah berita yang di sebarluaskan secara kilat atau cepat. Batasan dari news bulletin ini adalah berita yang bersifat hangat, relatif singkat, tidak mendetail, aktual dan penyajiannya sangat terikat pada waktu dan time concern yang termasuk jenis news bulletin antara lain :

· Hard news, yaitu berisi tentang berita-berita yang kurang

menyenangkan, misalnya tentang kekerasan, sexologi, bencana alam, dan lain-lain.

· Soft news, yaitu tentang berita-berita yang “menyenangkan”

misalnya pemilihan presiden, keberhasilan seseorang, dan lain-lain.

· Straight news, yaitu berisi tentang berita-berita yang memiliki nilai

berita yang tertinggi, maka penyajiannya secara langsung pada inti beritanya saja.


(28)

commit to user

· Spot news, yaitu berisi tentang berita-berita yang sangat penting

dan menarik pada saat dan berita itu masih menjadi topik pembicaraan khalayak luas.

· Stop press, yaitu berisi tentang berita-berita yang memiliki nilai

tinggi dan masyarakat luas sangat menantikan berita itu.

b. News magazine

News magazine adalah jenis pemberitaan yang terbit berkala dan teratur, misalnya, mingguan, bulanan ataupun tengah bulanan. Batasan news magazine adalah berita yang bersifat feature dan di perdalam, relatif tidak terikat pada waktu (timeliness/timeless), tetapi mempunyai efek perkembangan yang aktualitasnya dapat bertahan sejalan dengan kecenderungan dari kehangatan berita feature tersebut.

Yang termasuk di dalam kategori news magazine adalah :

· Feature, yaitu uraian berita dalam ruang lingkup satu tema dan

merupakan pendalaman dari tema tersebut dengan menambah segi dan latar belakang dan perkembangan berita tersebut.

· Human interest, yaitu berita tentang sesuatu yang dapat menyentuh

rasa kemanusiaan.

· Berita ringan, uraian berita tentang sesuatu yang menarik, tetapi tidak perlu menyentuh rasa kemanusiaan.

· News real, yaitu gabungan uraian berita secara tematis memiliki

kepekaan jurnalistik dalam ruang lingkup yang sejenis (homogen) yang tidak perlu terikat pada kehangatan beritanya.


(29)

commit to user

· Analisis berita, uraian berita yang disusun atas dasar faktual dan keseimbangan analisa tanpa dibumbui pendapat pribadi, baik langsung maupun tidak langsung oleh analisa beritanya.

· News compilatary, yaitu gabungan uraian berita yang secara

tematis memiliki kepekaan jurnalistik dan tidak perlu sejenis.

c. Information news / penerangan berita

Information news adalah penjelasan lebih lanjut tentang suatu berita, atau dengan kata lain, penerangan yang bertitik tolak dari berita yang penyajiannya sangat terikat pada waktu (news bulletin)

C. Karakter Berita Radio

Berdasarkan definisi berita radio, maka karakter berita radio dapat ditentukan sebagai berikut (Masduki, 2001:12).

1. Segera dan cepat

Laporan peristiwa atau opini harus segera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan mengoptimalkan sifat kesegarannya sebagai kekuatan radio.

2. Aktual dan faktual

Berita radio adalah hasil liputan peristiwa atau opini yang segar dan akurat sesuai fakta, yang sebelumnya tidak diketahui oleh khalayak. Opini terkait dengan upaya pendalaman liputan (investigasi) atas suatu data atau peristiwa.


(30)

commit to user 3. Penting bagi masyarakat luas

Harus ada keterikatan dengan nilai berita (news value) yang berlaku dalam pengertian jurnalistik secara umum, guna memenuhi kepentingan masyarakat.

4. Relevan dan berdampak luas

Masyarakat selalu pendengar merasa membutuhkan dan akan

mendapatkan manfaat optimal dari berita radio, yaitu pengetahuan, pengertian dan kemampuan bersikap atau mengambil keputusan tertentu, sebagai respon atas sebuah berita.

Menurut Masduki (2001:13), karena radio bersifat auditif maka berita radio harus memenuhi persyaratan lain :

1. Lokal – emosional

Berita menjadi alat komunikasi antar individu pendengar dengan masyarakat sekitarnya. Efektivitas berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis, serta keterlibatan secara aktif mereka secara emosional dan interaktif.

2. Personal

Komunikasi berita radio berlangsung seperti seseorang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya. Prosesnya memberikan kesan bahwa penyiar sedang berbicara dengan pendengar sehingga radio akrab ditelinga, bukan terkesan membacakan sesuatu.


(31)

commit to user 3. Selintas

Radio adalah media dengan mobilitas pendengar yang tinggi, ditangkap selintas, dan sekali saja, karena ia desimal bersamaan dengan kegiatan lain. Tidak ada pendengar yang betah terhadap satu stasiun radio dalam waktu lama. Oleh karena itu, untuk menarik pendengar, sejak awal berita perlu menggunakan lead yang menarik, yang disusun dengan kaidah piramid terbaik.

4. Fokus dan anti detil

Berita adalah penyiaran suatu ide atau peristiwa. Kemampuan pendengar untuk mengingat suatu rincian laporan sangat terbatas. Oleh karena itu, radio harus meringkas data dan menghindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Karena tidak bisa didokumentasikan, maka didalam berita radio dikenal istilah pengulangan (updating), guna mencapai kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutannya yang harus disampaikan pada rentang waktu tertentu dalam satu hari.

5. Imajinasi

Radio dan terutama berita radio adalah theater of mind. Berita yang disajikan waktu dapat mengembangkan imajinasi dramatik pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. Pendengar seperti sedang berada dilokasi kejadian atau terlibat dalam persoalan yang diberitakan.

6. Fleksibel

Cara penyampaian berita radio sangat bergantung pada kreativitas dan gaya penyiar yang membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks


(32)

commit to user

yang disampaikan, tercermin dari infleksi (tinggi, rendah, datar) kekuatan suara penyiar, sebab announcer is the caption of the station.

Perpaduan antara karakter jurnalistik secara umum dan atribut radio sebagai kekuatan informasi auditif akan membuktikan bahwa radio mampu unggul dalam jurnalisme.

D. Bentuk berita radio

Bentuk berita yang lazim diradio (Masduki, 2001:14)

a. berita tulis (writing news / adlibs / spot news), yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau ditulis ulang. Bisa pula berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio.

b. berita sisipan (news with insert), yaitu berita yang dilengkapi atau di mix dengan sisipan suara narasumber.

c. news feature, yaitu berita atau laporan jurnalistik panjang yang bersifat

human interst

d. phone news , yaitu berita yang disajikan melalui laporan reporter via telepon.

e. Bulletin berita (news bulletin), yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu.

f. jurnalisme interaktif (news interview), yaitu berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat telepon, vox-pops, atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pelopor (reporter dadakan), baik mereka sebagai pelaku maupun sekedar saksi mata, kejadian.


(33)

commit to user

Dari segi waktu penayangannya dan kekuatan materi berita yang disampaikan kepada pendengar, berita radio dapat dibagi menjadi tiga (Masduki, 2001:19) :

1. Hard news, yaitu berita aktual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa tersebut terjadi. Hard news bertutur tentang konflik yang menyentuh emosi tinggi seperti berita peperangan, kerusuhan, pergantian mendadak seorang tokoh publik.

2. soft news, yaitu berita lanjutan yang lebih bersifat laporan pristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, dan tempat-tempat yang mempengaruhi banyak orang. Soft news dapat berisi berita peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, pelantikan pejabat.

3. indept news, yaitu berita mendalam (lebih dari sekedar paparan fakta permukaan), biasanya dikemas dalam format feature, tetapi bisa pula dalam berita sisipan dengan syarat, penekanan isinya terletak pada proses pendalaman kasus atau tinjauan aspek lain dalam suatu peristiwa.

Karena sifatnya yang bisa berkesinambungan, di radio dikenal pula istilah continuous news atau updating news, yaitu suatu topik berita yang disiarkan beberapa kali dalam satu hari, bahkan dalam satu minggu. Berita itu dihadirkan untuk mengetahui perkambangan kasus yang terjadi, detik demi detik, mengikuti proses aktivitas reporter yang betugas di lapangan.

Dari beberapa bentuk tersebut, bentuk dasar berita radio yang musah dan sering dipergunakan adalah berita tulis dan berita sisipan. Berita tulis


(34)

commit to user

adalah berita radio yang telah ditulis ulang dan melalui proses penyuntingan dari sumber brita aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum di udarakan oleh penyiar. Berita tulis dalam bahasa Inggris di sebut writing news. Bentuk berita ini sering disebut adlibs

(adlibitum), sebab dalam penyampaiannya di tuntut adanya penuturan secara bebas, spontan dengan improvisasi yang tinggi tanpa mengurangi subtansi informasi yang disampikan.

Ada beberapa istilah lain untuk berita tulis, yaitu (1) spot news, berita pendek yang memberikan informasi kejadian secara cepat; (2) stop pres atau

news break, yang disajikan setiap jam bahkan tiap menit. Durasi beritanya

30-60 detik per item.

Berita sisipan adalah berita radio yang telah ditulis ulang dan melalui proses penyuntingan dari sumber aslinya, baik berupa hasil reportase maupun kutipan dari media massa lain sebelum disiarkan (di udarakan) oleh penyiar yang didalamnya menyatakan sisipan peryataan asli narasumber (actuality voice) disela-sela teks yang disampaikan oleh penyiar atau reporter. Durasinya maksimal 2,5 menit.

Satu berita rata-rata ditulis 10 hingga 15 baris teks. Jika menggunakan sisipan, tak lebih 20 detik. Menurut Theo Stokkink dalam bukunya ”penyiar radio profesional”, untuk menyimak bahasa lisan dari sebuah laporan atau pesan, daya tahan pendengar tidak lebih dari sua atau tiga menit. Apabila lebih panjang dari itu, pendengar tidak akan memperhatikanya.


(35)

commit to user

Alasan suatu berita radio perlu ditulis terlebih dahulu adalah agar (Masduki. 2001:17)

1. menjamin akurasi berita, terutama yang menyangkut data-data

2. naskah tulis bisa menjadi jaring pengaman (safety net) dari dampak negatif yang timbul setelah berita disiarkan.

3. dapat di koreksi jika terjadi kekurangan informasi.

4. naskah dapat dijadikan sebagai penata alur pikir yang logis dan menuntun alur tuturan.

5. memberi pemahaman dan interpretasi yang baik terhadap naskah tulis akan melahirkan gaya tuturan yang menarik, dan

6. naskah menjadi dokumentasi dan arsip penting untuk updating news Bentuk berita tulis maupun sisipan setara pentingnya bagi radio. Penayangannya tergantung pada waktu yang tersedia dan kebijakan redaksi masing-masing radio. Keduanya saling mendukung dan melengkapi peyampaian fakta, yang pada akhirnya akan memperkuat kredibilitas suatu radio.

E. Menulis dari berita di media lain (re-writer)

Transisi dari radio hiburan (musik) ke radio informasi (berita) membuat radio harus melakukan adaptasi bertahap bertahap (gradual), sambil memperhatikan SDM, peralatan, dan investasi dana untuk membangun institusi pemberitaan. Jenis berita yang bersifat (secondary news atau straight news yang sumbernya ditulis ulang dari media lain, menjadi pilihan favorit.


(36)

commit to user

Selain mudah dari segi penyediaan sumber berita, SDM yang terlibat juga relatif tidak membutuhkan pengetahuan jurnalistik yang rumit.

Meskipun telah didasari pilihan jenis berita itu mengandung kontroversi bahkan kritik tajam karena aktual, namun jenis berita itu akan berkembang dalam dunia radio, terutama radio yang menerapkan full news. Masalahnya tinggal bagaimana menyiasati data dari media lain, agar tidak sekedar mengutip, tetap menjaga ”aktualitas”, dan tidak terjebak menjadi corong media lain. Ketika menyampaikan berita yang sama di radio oleh karena itu, diperlukan strategi menulis berita antara lain sebagai berikut (Masduki, 2001:18).

2. menyeleksi bahan berita yang layak untuk ditulis ulang menjadi berita radio. Kelayakan ini dapat diukur menurut nilai-nilai berita yang lazim, seperti lokalitas, besaran kasus, unsur kemanusiaan.

3. membaca bahan berita secara utuh dari awal hingga akhir. Membaca utuh ini dimaksudkan untuk memahami keseluruhan materi bahan berita, dan mencari sudut pandang (angle) baru / alternatif di luar angle yang sudah di munculkan media lain.

4. tidak bersikap memihak dan berpengaruh terhadap judul berita dan kepala berita (lead) yang sudah muncul di media lain. Sikap ini untuk menghindari radio dari sekedar menjadi corong lanjutan atau promosi berita media lain, sehingga terdengar ”basi” bagi pendengar.

5. melakukan pemilihan dan analisis fakta-fakta yang ada didalam bahan berita media lain. Pemilihan dilakukan dengan menggunakan metode


(37)

commit to user

5W+1H. Contoh, Harian Bernas Yogyakarta menurunkan berita berjudul : ”Tiga fasilitas publik di Yogya di teror Bom. Di dalam lead dan penjelasan berita, Bernas menurunkan informasi tiga lokasi teror bom, masing-masing Rumah Sakit Bethesda Yogya, Pusat Pendidikan Multimedia MMTC dan kawasan perumahan elit Godean Yogya”. Ketiga lokasi mendapat penjelasan proses dan dugaan pelaku serta temuan buku polisi secara cukup lengkap. Untuk kebutuhan berita radio, maka pemilihan dilakukan dengan metode W (where : lokasi / tempat), sehingga ditemukan tiga lokasi yang berbeda dan dengan demikian ada tiga bahan berita yang menarik untuk diolah kembali. Dengan mempertimbangkan nilai kemanusiaan dari bahan berita itu, maka berita soal teror di dua lokasi lainnya. Analisis serupa juga bisa dilakukan dengan metode W (what : apa), dan seterusnya.

6. memperhatikan kaidah baku straight news dalam penulisan berita, dan mentaati etika untuk selaku menyebutkan sumber berita yang dikutip, sehingga pendengar lebih yakin kebenarannya.

Beberapa radio swasta secara khusus merekrut SDM yang disebut

script writer, antara lain untuk mengolah paket-paket berita radio yang

diambil dari sumber berita lain, baik media cetak (koran, majalah, jurnal), maupun media online (CNN dan ABC) setiap saat, seperti hari. Mereka bekerja secara fulltime di ruangan khusus pemberitaan.


(38)

commit to user

F. Proses Produksi Berita

Untuk melengkapi pemahaman tentang definisi berita radio, sangat penting bagi seorang reporter dari produser pemberitaan di radio untuk mengetahui apa dan bagaimana proses produksi berita yang meliputi :

Proses Produksi Berita

Proses produksi ini berlaku baik untuk berita yang bersifat siaran langsung (live) maupun siaran tunda (recorded). Dalam kondisi tertentu karena keterbatasan SDM, posisi reporter bisa merangkap sebagai produser, editor, script writer dan presenter.

Kekuatan berita radio terletak pada kecepatan dan ketepatan isi beritanya. Berita radio harus mampu menyajikan secepatnya setiap

Lokasi : Studio / ruang redaksi Kegiatan : perencanaan berita

Meliputi : penentuan topik, pembagian tugas Bahan : media lain, fakta dan data pustaka

Lokasi : lapangan (alam, instansi, rumah) Kegiatan : peliputan

Meliputi : pengamatan peristiwa, wawancara, merekam

atmosfer, dan mencatat data-data

Lokasi : studio / ruang redaksi Kegiatan : produksi paket berita

Meliputi : melakukan seleksi data menulis naskah, editing / wuking (penggabungan suara pembacaan teks; suara sumber, dan ilustrasi musik)

Lokasi : studio / ruang redaksi Kegiatan : evakuasi harian bersama

Meliputi : perbandingan perencanaan topik antara hasil lapangan dan hasil siaran evaluasi kendala-kendala koordinasi, dan rencana topik selanjutnya.


(39)

commit to user

perkembangan suatu peristiwa atau pendapat secara segar dan jernih kepada khalayak. Setidaknya, berita radio harus mampu ”melaporkan apa yang terjadi sekarang”. Para reporter radio, harus selalu bertekad untuk menyajikan kepada klalayak ”peristiwa dan atau pendapat apa yang terjadi 5 menit lalu, dan perkembangan apa yang terjadi 5 menit berikutnya”.

Berita radio jauh lebih praktis dan sederhana dalam penyajiannya dan secepatnya disampaikan kepada khalayak karena hanya menyajikan suara saja. Berita radio diolah dan disajikan kepada khalayak dalam bentuk audio (suara) yang dapat didengar melalui pesawat radio. Ciri khas berita radio, selain menyajikan uraian fakta atau pendapat yang disampaikan reporter, juga terselip pendapat yang diucapkan sendiri oleh narasumber. Dengan demikian, reporter-reporter radio dan penyusun naskah berita radio dituntut memiliki ketrampilan didalam mengombinasikan uraian fakta, uraian pendapat, dan pendapat narasumber yang berhasil direkam. Pendapat narasumber ini tidak perlu seluruhnya dimasukkan, tetapi dipilih secara tepat, khususnya yang ada relevansi dengan alur uraian topik bahasan. (Wahyudi, 1996:36)


(40)

commit to user *)

Uraian fakta, pendapat yang tidak terekam, pandapat yang terekam tetapi tidak relevan untuk disajikan langsung, dan penyajian pendapat narasumber yang memang relevan diucapkan langsung oleh narasumber.

Peristiwa

Fakta (Data)

Pendapat

(tidak terekam) Pendapat

(terekam)

Reporter radio menyusun uraian*) dengan mengombinasikan secara dinamis dan variatif

Berita radio (hanya audio)


(41)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

A. Profil Radio

l Nama Perusahaan : PT. RADIO EFKINDO

l Station Call : TRIJAYA FM YOGYAKARTA

l Frekuensi : 97.00 MHz.

l Sapaan Audience : PROFESIONAL MUDA

l Tagline : THE REAL RADIO – MORE THAN JUST

MUSIC

l Alamat : JL. KALIURANG KM 6 PANDEGA RINI II

NO. 1

l Office : 0274-884663

l Fax : 0274-880221

l Interaktif Studio : 0274-884715

l Interaktif SMS : 0815 7870 9700

B. Karakteristik Radio

Komposisi isi siaran : NEWS, TALKSHOW, ENTERTAINMENT

Jenis musik : Adult Contemporary


(42)

commit to user

C. Target Audience

1. PPSIKOGRAFIS

l Gaya hidup yang khas

l Refreshing bersama kelompok

l Up to date dalam segala bidang

l Memiliki pergaulan luas

l Sangat akrab dengan duniaInternet

2. KEPRIBADIAN

l Mandiri, punya komitmen tinggi terhadap profesi

l Mapan dalam kehidupan pribadi & profesi

l Up to date dalam informasi

l Gigih mengejar karir

3. DEMOGRAFIS

Status Sosial Ekonomi : Menengah dan Menengah atas (ABC+ Class)

Rentang usia : 30 – 40 tahun

Jenis kelamin : Pria & Wanita

Status Marital : Single dan sudah menikah.

Profesi : Profesional dam Enterpreneur

Area cakupan : Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon

Progo, Magelang, Parangtritis, Klaten, Purworejo, Kebumen


(43)

commit to user

D. PROGRAM-PROGRAM ACARA

1. Yogyakarta Fisrt Channel (YFC)

Selasa, Rabu, Kamis, Pukul 07.00 – 09.00 WIB

l Talkshow dengan topik bahasan isu atau berita yang HARI ITU sedang

menjadi sorotan di Yogyakarta.

l Format Host melakukan siaran dengan Jurnalis di Studio Trijaya

l Perbincangan dilakukan dengan narasumber by phone

l Pembahasan materi cover both side

l Topik bahasan misalnya Kenaikan BBM dan Pengaruh Dunia Usaha Yogyakarta, dsb

l Interaktif Pendengar.

2. Kilas YOGYA

Senin – Jumat, Pukul 18.30 – 19.00 WIB

l Kumpulan berita (bulletin) yang dikumpulkan dari laporan Reporter Trijaya FM Yogyakarta setiap harinya.

l Pendengar langsung bisa mendenegarkan berita secara berturut – turut sehingga jika pagi hingga sore belum mengetahui perkembangan berita, maka effectively dapat menyimak dalam satu waktu/ penyajian.

3. REPORTASE

l daily

ü Laporan langsung dari Reporter untuk menyampaikan berita


(44)

commit to user

ü Reportase juga optimal di-create untuk menyampaikan informasi

tentang launching produk, wawancara langsung dengan testimony person, atau hal – hal lain selain konten berita

4. Thank God It’s Friday

Jumat, Pukul 07.00 – 09.00 WIB

Talkshow syarat nilai branding.

l Hard selling, produk yang akan penetrasi pasar

l Promosi soft selling, maintaining market.

l Interactive Pendangar

5. In Lifestyle

Senin, Pukul 21.00 – 22.00 WIB

l Talkshow membahas gaya hidup Profesional Muda Yogyakarta.

l Fenomena gaya hidup disajikan dengan mengutamakan opini

sepenuhnya dari Pendengar.

l Topik : American Jeep Yogyakarta, Xenia Club Jogja, Komunitas 80,

Blueberry Club, Meeting Outdoor, dan sebagainya.

l Interactive Pendangar


(45)

commit to user

6. Health with Trijaya

Rabu, 21.00 – 22.00 WIB

l Talkshow kesehatan bekerjasama dengan ISFI (Ikatan Sarjana

Farmasi Indonesia) DIY.

l Topik bahasan tentang Penggunaan Obat, Pengenalan Obat,

Pemanfaatan Obat, dsb sehingga Pendengar paham tidak hanya sekedar mengkonsumsi obat, namun lebih memahami fungsi dan penggunaan secara tepat dan efektif.

Interactive Pendengar.

7. Cellular Zone

Sabtu, 13.00 – 15.00 WIB

Talkshow dengan segmen bahasan :

l CELLULAR INFO (bahasan utama setiap edisinya)

l CELLULAR SOLUTION (konsultasi HP dan sejenisnya)

l CELLULAR UP DATE (informasi produk, layanan, dan sejenisnya)

l CELLULAR MARKET (perkembangan harga HP dan sejenisnya)

Kerjasama Trijaya dengan MaCell Gejayan (salah satu HP Centre terkemuka di Yogyakarta)


(46)

commit to user

8. Parenting Corner

Jumat, 21.00 – 22.00 WIB

l Talkshow dengan topik utama tumbuh kembang anak, komunikasi

orang tua dengan anak, dan segala hal berkaitan perkembangan anak dan keterlibatan orang tua didalamnya.

l Kerjasama Trijaya FM Yogyakarta dengan Pi&Po : sebuah lembaga pemerhati anak di Yogyakarta.

l Interactive Pendengar.

9. KLINIK MOBIL

Sabtu, pukul 16.00 – 17.00 WIB

Talkshow Otomotif :

l Pembahasan Topik seputar Mobil

l Konsultasi

Info Mobil lainnya

10.Angkringan Pagi...

………..Perbincangan ringan dan KHAS

Sabtu, 08.00 – 09.00 WIB

Talkshow segar Sabtu Pagi dengan konsep :

l Topik aktual (ada unsur news), namun dikemas melalui obrolan segar,

ringan, tetap berbobot dan sense of humor. àsemacam paradi politik khas jogja di Radio


(47)

commit to user

l Style obrolan : SANGAT LOKAL (sarat dgn gaya jogja abis…)

l Interaktif Pendengar

11. LETS GET ROCK

Selasa, 21.00 – 24.00 WIB

Format :

l Sesi I : Sesi narasi. Gaya repertoire dari kedua host adalah gaya

bercerita, dengan harapan audience dapat bertambah pengetahuannya.

Sumber obrolan guest hadir di Studio, guest by phone, Internet, Majalah, Koran, Kliping, dsb.

l Sesi II : Sesi request. Dibuka 2 jalur atensi yaitu melalui line SMS dan

telpon.

l Sesi III : Sesi kolaborasi. Sesi bursa jual beli all items about Rock

(alat musik, merchendize, CD, Kaset, cari ersonil band, dll. Bisa juga mengakomodir publikasi dari berbagai event di Jogja.

Interaktif by SMS dan Phone, dibuka terus selama acara berlangsung.

12.Lunch Motivations

Senin – Jumat, Pukul 12.00 – 12.05 WIB

Insertion tentang Motivasi untuk Pendengar di siang hari.

ü Saat Lunch, Pendengar diberikan Motivasi untuk semangat kerja, Hubungan Harmonis dengan Keluarga, dsb.


(48)

commit to user TEKNIS

" Lunch Motivations, dipersembahkan (penyebutan sponsor) "

Insert Lunch Motivations

" Baru saja anda simak Lunch MOtivations, dipersembahkan (penyebutan sponsor) + spot iklan sponsor "

13.SPECIAL TALKSHOW

BERSAMA PUBLIC FIGURE LAINNYA :

KRIS DAYANTI GLENN FREDLY SYAHARANI

UTHA LIKUMAHUA SEVENTEEN

JIKUSTIK

TIKA DAN YOSSIE PROJECT POP GIGI

RIEKA ROESLAN SHEILA ON 7 ALENA

BUTET KARTARAJASA DRIVE BAND


(49)

commit to user

14.Create Programm

TRIJAYA FM YOGYAKARTA READY MENG-CREATEPROGRAM,

BASE ON ORDER KLIEN/ SPONSOR

15.Off AIR Program

l Radio saat ini juga optimal sebagai Event Organizer (EO). Trijaya FM memiliki Devisi EO untuk menciptakan sinergi dengan Sponsor hingga suksesnya realisasi sebuah Acara. Trijaya FM memiliki Tim Solid untuk merealisasikan Off Air dan didukung peralatan Teknis yang mendukung hal tersebut.

the beginning…


(50)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Aktivitas Magang

Perkembangan dunia radio di Indonesia belakangan ini sangat pesat, di karenakan radio telah menjadi salah satu alat komunikasi yang sangat di gemari oleh masyarakat luas. Dengan banyaknya radio yang bermunculan, maka daya saing akan meningkat dan menyebabkan radio-radio berevolusi. Jika biasanya radio identik dengan hiburan maka dewasa ini radio berevolusi atau berkembang bukan hanya sebagai media hiburan tapi juga media berita dan informasi. Fenomena inilah yang di lihat Radio Trijaya FM Yogyakarta untuk di pakai sebagai station identitasnya “More Than Just The Music”. Radio Trijaya FM Yogyakarta melihat hal ini sebagai tantangan, bahwa radio juga dapat menjadi media komunikasi massa yang tak hanya menghibur tapi juga memberikan informasi. Hal ini terbukti, Radio Trijaya FM Yogyakarta menjadi radio yang di percaya dan mempunyai tempat di hati masyarakat Yogyakarta.

Karena hal itulah penulis memilih Radio Trijaya FM sebagai tempat melakukan Kegiatan Kuliah Kerja Media. Selama disana penulis melakukan banyak kegiatan seperti :

Minggu I(1 April - 4 April 2009) 42


(51)

commit to user

Hari pertama, penulis di beri pengarahan atau deskripsi umum mengenai Trijaya FM dan program-program-nya. di sana penulis di perkenalkan kepala divisi tiap-tiap divisi yang ada di Trijaya FM. setelah itu penulis di suruh mengamati cara kerja tiap-tiap divisi Produksi yang ada di Trijaya FM Yogyakarta. Hari kedua dan ketiga, penulis di ajarkan bagaimana membuat sebuah naskah berita versi Trijaya FM. Dan pada hari itu juga penulis di beri tugas untuk membuat naskah berita versi sendiri dulu, apakah sudah betul dalam pembuatannya. Setelah itu naskah tersebut di koreksi. Hari keempat, penulis di berikan pengarahan tentang tehnik announcing, di situ penulis di beri kesempatan untuk membacakan sebuah naskah berita dan naskah non berita, di nilai apakah suara penulis sudah sesuai dengan kualifikasi sebagai pembaca berita atau seorang penyiar anak muda. Dan ternyata penulis masih membawakan sebuah berita dengan announcing anak muda.

Minggu II(6 April - 11 April 2009)

Di minggu kedua ini, penulis di berikan materi lebih dalam tentang penulisan naskah berita (materi berita). Dan seperti minggu pertama penulis di berikan tugas untuk membuat sebuah naskah berita, tapi kali ini naskah berita versi Trijaya FM Yogyakarta. Hal ini terus menerus terulang pada hari kedua, ketiga dan keempat. Tiap hari penulis di beri tugas dan tugas untuk membuat naskah berita versi Trijaya FM. Agar penulis benar-benar menguasai penulisan berita. Hari kelima, penulis di berikan materi baru yaitu


(52)

commit to user

tentang Talk show. Di sini penulis di ajarkan bagaimana membuat perencanaan acara Talk show, baik news dan non news. Seperti biasa, penulis langsung di berikan tugas setelah di berikan pemahaman tentang Talk show. Setelah di koreksi, penulis unggul dalam penentuan judul, tapi lemah dalam membuat pertanyaan. Penulis di nilai kurang tajam dan mendalam dalam membuat pertanyaan. Di hari keenam, penulis masih berkutat dalam Talk show. Namun kali ini penulis tidak di berikan tugas membuat perencanaan tapi di berikan tugas untuk mengamati sebuah acara Talk show.

Minggu III (13 April - 18 April 2009)

Di minggu ketiga ini, penulis kembali lagi mendapatkan tugas dan materi untuk membuat naskah berita namun kali ini untuk reportase versi Trijaya FM. Dan seperti biasa penulis menghadapi kendala terhadap hal-hal baru. Penulis lemah dalam mengumpulkan informasi dari masyarakat, penulis juga terkendala dalam lingkungan yang asing, pada akhirnya proses mencari berita pun terhambat. Hari kedua, penulis masih berurusan dengan penulisan berita reportase. Hari ketiga, penulis belajar tehnik announcing acara news dan non news. Penulis mengalami peningkatan dalam membawakan berita, namun penulis cepat kehabisan nafas dan terlalu cepat dalam membacakan berita. Untuk non news penulis sudah bagus dan tidak ada kesalahan. Di hari keempat, penulis masih di berikan pengajaran tentang tehnik announcing. Hari kelima dan keenam, penulis di berikan tugas untuk membuat rundown acara Talk show news. Penulis mengalami kemajuan dalam membuat


(53)

commit to user

pertanyaan dan di katakan cukup baik. Tak hanya itu penulis juga di berikan tugas untuk mengamati sebuah acara Talk show, untuk mengasah insting penulis.

Minggu IV (20 April - 5Mei 2009)

Di minggu terakhir atau minggu keempat, penulis di berikan materi terakhir tentang penulisan naskah berita reportase versi Trijaya FM. Serta di nilai apakah sudah bagus, benar dan sesuai standart Trijaya FM, ternyata penulis lulus dan di katakan sangat bagus dalam membuat sebuah naskah berita news atau non news. Dan hal ini berlangsung samapai 4 hari. Hari kelima, penulis di berikan materi terakhir tentang pemahaman Talk show. Di sini penulis di nilai ada kemajuan, dalam membuat sebuah pertanyaan. Penulis di nilai bagus dan tajam. Di minggu terakhir ini penulis juga di berikan kesempatan untuk menjalankan atau mengoperatori siaran relay. Hal ini di lakukan tiap hari sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Di akhir hari pada minggu keempat, penulis di berikan materi terakhir untuk tehnik announcing, sekaligus di nilai apakah announcing penulis sudah bagus. Dan ternyata announcing penulis bagus dan ada kemajuan dalam membawakan siaran berita.


(54)

commit to user

Penulis mengalami kendala dalam pengenalan wilayah di Yogyakarta. Hal ini di sebabkan penulis baru pertama kali ke Yogyakarta. Penulis kesulitan dalam mengasah insting dalam mencari berita. Karena penulis belum mempunyai pengalaman yang cukup dan juga dikarenakan faktor wilayah yang belum di kenal oleh penulis. Penulis mengalami kesulitan dalam menulis materi berita dan Talk show. Dikarenakan penulis masih belum mempunyai pengalaman yang cukup dalam hal menulis materi berita dan talk show. Penulis juga mengalami kesulitan dalam membawakan naskah berita. Hal ini disebakan karena teknik announcing penulis bersifat fleksibel (anak muda banget) sedangkan dalam membawakan berita adalah monoton dan dinamis. Dalam membawakan acara talk show pun penulis masih jauh dari baik karena tidak mampu menguasai narasumber dan audience secara bersamaan. Sedangkan dalam soft news penulis dinilai baik karena cocok dengan announcing penulis yang fleksibel.

B. Produksi Siaran Berita

Radio Trijaya FM adalah radio berita dan informasi, maka penulis tertarik untuk mengambil “Produksi Berita di radio Trijaya FM”. Produksi berita pada umumnya di produksi untuk beberapa output yaitu, Hrad news, Soft news, Talk show.

- Hard News

Berita aktual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa tersebut terjadi. Hard news bertutur tentang konflik yang


(55)

commit to user

menyentuh emosi tinggi dan harus segera di laporkan, kerusuhan, peperangan, pergantiaan mendadak tokoh public, dan lain sebagainya.

Di Radio Trijaya FM, Hard news adalah berita pokok yang menjadi otoritas utama dalam penyajian berita di program-programnya. Sebut saja ;

§ Kilas Yogya (Senin – Jumat, pukul 18.30 -19.00 WIB)

Kumpulan berita (bulletin) yang dikumpulkan dari reporter Trijaya FM setiap harinya. Pendengar langsung bias mendengarkan berita secara berturut-turut sehingga jika pagi sampai sore belum mengetahui perkembangan berita, maka effectively dapat menyimak dalam satu waktu atau penyajian.

§ Yogyakarta First Channel (Selasa, Rabu, Kamis, pukul 07.00 -09.00 WIB)

Yogyakarta First Channel atau YFC adalah program berita Hard news dengan format Talk show dengan topik bahasan isu atau berita yang HARI ITU menjadi soroton di Yogyakarta. Topik bahasan misalnya Kenaikan harga BBM dan pengaruh dunia usaha Yogyakarta, dan sebagainya. Perbincangan dengan narasumber dilakukan dengan by phone. Kadang-kadang kalau peristiwa atau berita itu sangat penting dan harus segera di tayangkan maka reporter langsung melaporkan dari tempat kejadian. Dan di sini pendengar dapat langsung berinteraksi melalui telepon.


(56)

commit to user

- Soft News

Berita lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan aspek human interst, perilaku dan tempat-tempat yang bias mempengaruhi banyak orang. Soft news dapat berisi berita peristiwa rutin, seperti informasi pembangunan, seminar, ritual budaya, pelantikan pejabat. Sebut saja ;

§ Angkringan pagi (Sabtu, pukul 08.00 -09.00 WIB)

§ Obrolan ringan dan khas yang berisi tentang pembahasan masalah-masalah aktual (Soft news) yang berformat Talk show yang di kemas secara ringan, segar, tetap berbobot dan sense of humor (semacam parodi politik). Gaya obrolan sangat lokal (JOGJA abis), di sini pendengar dapat langsung berinteraksi melalui telepon.

- Talk Show

Talk show di sini merupakan primadona di Trijaya FM. Sebab Talk show bersifat menghibur (entertainment), dinamis dan hidup, yang dimana di bawakan dengan cara yang simple, ringan, segar dan menarik. Sebut saja; 1. Thank God it’s Friday (Jumat, pukul 07.00 -09.00 WIB).

Talk show syarat nilai branding.

§ Hard selling, produk-produk yang akan di jual di pasar. § Promo Soft selling, Maintaining market.


(57)

commit to user

2. In LifeStyle (Senin, pukul 21.00 -22.00 WIB)

Talk show yang membahas gaya hidup professional muda Yogyakarta yang di sajikan dengan mengutamakan opini sepenuhnya dari pendengar.

§ Topik bahasan, American Jeep Yogyakarta, Xenia Club Jogja,

Komunitas 80, Bluberry Club, Meeting Outdoor, dan sebagainya.

§ Interaktiv pendengar.

§ Dapat dilakukan secara Live On Air dengan Venue tertentu. 3. Health With Trijaya (Rabu, 21.00 -211.00 WIB)

Talk show kesehatan bekerjasama dengan IFSI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) DIY.

§ Topik bahasan, tentang penggunaan obat, pengenalan obat, manfaat

obat, dan sebagainya. Agar pendengar tahu dan memahami fungsi serta penggunaanya secar tepat dan efektif.

§ Interaktiv pendengar.

4. Cellular Zone (Sabtu, pukul 13.00 -15.00 WIB)

Bekerja sama dengan MaCell Gejayan (salah satu HP center terkemuka di Yogyakarta).

§ Topik bahasan, Cellular Info (bahasan utama setiap edisinya), Cellular up Date (informasi produk, layanan dan sejenisnya), Cellular Solution (konsultasi HP dan sejenisnya), dan Cellular Market (perkembangan harga HP dan sejenisnya).


(58)

commit to user

§ Interaktiv pendengar.

5. Parenting Corner (Jumat, pukul 21.00 -22.00 WIB)

Bekerjasama dengan Pi&Po (sebuah lembaga pemerhati anak di Yogyakarta).

§ Topik bahasan utama, tumbuh kembang anak, komunikasi orang tua

dengan anak, dan segala hal yang berkaitan dengan anak serta keterlibatan orang tua di dalamnya.

§ Interaktiv pendengar.

6. Klinik Mobil (Sabtu, pukul 16.00 -17.00 WIB)

Talk show otomotif yang mengupas tentang konsultasi mobil, info mobil, dan segala hal seputar mobil.

Proses produksi berita Hard, Soft dan Talk show

1. Pra produksi

§ Penetapan wilayah-wilayah berita dan jenis-jenis berita pada waktu rapat. Misalnya ; daerah Bantul bagian Adi Nugraha, daerah Kota bagian Siti, Prismaditya daerah gunung kidul, dan sebagainya. Dan pembagian daerah ini bersifat seterusnya atau permanen. Begitu pula dengan pembagian jenis-jenis beritanya.

§ Hunting berita sesuai wilayah dan jenis beritanya. Untuk Talk show, mencari judul bahasan, narasumber, dan menyiapkan daftar pertanyaan yang nanti akan di sampaikan penyiar kepada narasumber.


(59)

commit to user

§ Dalam pembuatan script reporter di tuntut untuk langsung membuat script yang sudah jadi. Sehingga pada waktu penyiar membacakan tidak terjadi sebuah kesalahan. Jadi disini reporter tak hanya mempunyai insting mencari berita tapi juga di haruskan mempunyai skill menulis sricpt berita. Berita yang di berikan tentu harus up to date, sehingga tidak basi. Sebelum masuk dalam bagian produksi script tersebut di periksa kembali, apakah masih ada kesalahan atau tidak. Oleh karena itu alangkah baiknya jika sricpt tersebut sudah benar jadi tidak perlu bekerja dua kali.

2. Produksi

§ Penyiar datang 30 menit sebelum jadwal siaran yang ditentukan. Selama itu penyiar harus memahami, mengerti dan menguasai materi berita yang diberikan, agar berita yang disampaikan tampak hidup,

tidak kaku serta tidak kelihatan sedang mambaca dalam

menyampaikan berita terhadap khalayak pendengar. Sehingga para pendengar mengikuti acara berita tersebut sampai selesai.

Secara umum pra produksi dan produksi acara berita baik Hard, Soft dan Talk show relatif sama. Sama-sama mencari sumber berita dan narasumber, yang membedakan hanya sifat dan cara pembawaanya saja. Misalnya ;

§ Hard news, lebih bersifat langsung menuju inti dan di bawakan dengan intonasi monoton.


(60)

commit to user

§ Soft news, lebih bersifat ringan,tak terikat waktu, menekankan human interst dan simple. Di bawakan dengan segar, ceria, nyaman dan akrab. Hal ini ditujukan agar pendengar merasa nyaman dan kekeluargaan. § Talk Show, lebih bersifat menghibur, interaktif, aktartif dan

entertainment. Seperti arti katanya “Talk” yang berarti obrolan dan “Show” yang berarti gelaran atau pertunjukan. Jadi arti Talk show adalah perbincangan atau obrolan yang di tunjukan untuk ditanggapi atau diberi opini seta pertanyaan oleh banyak audience atau pendengar. Dibawakan dengan simple dan disertai dengan humor serta obrolan-obrolan yang khas.


(61)

commit to user

Contoh Proses Produksi berita Hard news Peristiwa

Akibat

Kebakaran 100 KK kehilangan rumah

di kampung Lunto 250 rumah terbakar

Tadi siang 10 tewas, 25 luka-luka

Kerugian 10 milliar Fakta data lain

Di kerahkan 20 mobil pemadam kebakaran

Pendapat dari nara- sulit air dan jalan kecil, jalan macet, dll sumber

Bambang (saksi mata)

”api berasal dari ledakan tabung gas dari rumah ibu umi..., keras sekali seperti ledakan granat...”

Andrea (Petugas pemadam kebakaran)

”kami sudah berusaha..., tetapi sulitnya air dan jalan sempit..., menjadi penghambat...”

Eko (Lurah)

”Penduduk disini sangat padat...rumah antar penduduk saling berimpitan..., inilah akibatnya..., terbakar... habis semua...”


(62)

commit to user Skema Hard news

Berita

Headline

Produksi insert

Hard News Script writing


(63)

commit to user Skema Proses berita Talkshow

Berita

Uraian peristiwa / pendapat yang tidak terjadi dari hari ini dan mengandung nilai berita

Tentukan Topik / Inti bahasan

Di uraikan

Ekploratif Analisis

Opinidari narasumber / pendengar

Di uraikan secara linier dari yang kurang penting menuju yang terpenting

Talk show

Berita

Uraian peristiwa / pendapat yang terjadi hari ini dan yang mengandung nilai berita + (5W+H1)

Disusun dengan variatif ringan dan kreatif oleh reporter radio

soft news

Khalayak pendengar


(64)

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua kesimpulan yang dapat penulis jabarkan selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) di radio Trijaya FM Yogyakarta, yaitu mengenai pelaksanaan KKM dan mengenai proses produksi siaran berita

§ Pelaksanaan KKM

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis melakukan banyak kegiatan, antara lain :

1. Membuat naskah Berita versi Trijaya FM. 2. Mengamati cara kerja divisi Produksi. 3. Mengamati acara Talk show.

4. Belajar Tehnik announcing acara news ataupun non news. 5. Membuat rundown acara Talk show.

6. Mengoperatori siaran relay.

§ Produksi siaran berita di Trijaya FM

Setelah penulis mengadakan penelitian (Kuliah Kerja Media) di Radio Trijaya FM Yogyakarta. Penulis menjadi mengerti proses produksi sebuah berita dan talk show sebelum diangkat. Bahwa dalam produksi berita tak semudah kelihatannya, kita harus hunting berita dari kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar wilayah-wilayah yang sudah ditentukan. Tapi, tidak


(65)

commit to user

semua peristiwa dapat di angkat menjadi berita. Untuk itu di perlukan sense of news dalam mencari sebuah berita yang mempunyai news value. Tidak hanya itu, setelah mendapatkan berita yang memiliki news value maka tahap selanjutnya adalah mengolah data-data yang diperoleh dari lapangan atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) apakah data-data tersebut masih rancu, masih dipertanyakan kebenarannya atau tidak mempunyai nilai. Karena itulah harus di olah terlebih dahulu agar berita yang belum jadi menjadi setengah jadi. Setelah berita tersebut menjadi setengah jadi maka masuk kedalam tahap penelaahan. Apa maksudnya penelahaan itu? suatu proses pemilahan yang dilakukan untuk memilah-memilah lagi atau meneliti (mengoreksi) lagi berita yang setengah jadi agar tidak terjadi kesalahan dan di jelaskan lebih rinci. Misalnya, Struktur katanya, data-data, dan nilai-nilai berita. Setelah melalui proses penelaahan maka berita tersebut menjadi setengah jadi yang mau jadi, dalam bahasa jawa disebut kemrampo. Maka tahap selanjutnya adalah menulis ulang agar layak untuk di angkat atau di siarkan. Di tahap ini berita yang hanya berupa data-data di ubah menjadi script siaran berita yang sudah jadi yang sesuai dengan identity radio Trijaya FM. Setelah itu berita baru layak disebut matang dan masuk ke dalam ruang siaran untuk di udarakan oleh penyiar. Tidak hanya itu penulis juga mengerti bermacam-macam jenis berita dan cara pembawaannya ;

1. Hard news, berita yang kurang menyenangkan atau laporan berita yang aktual (timeless) biasanya bertutur tentang konflik yang meyentuh emosi tinggi. Cara pembawaannya dibacakan langsung kepada inti.


(66)

commit to user

2. Soft News, berita lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, dan tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang. Soft news juga sering disebut berita ringan. Karena faktor tersebut pembawaan Soft news akrab, simple, dan fleksibel.

3. Talk show, suatu program obrolan yang menghadirkan narasumber,

biasanya lebih dari 1 orang terdiri dari yang pro dan contra. Biasanya mengangkat maslah-masalah yang hangat atau isu-isu nasional, tapi kadang juga mengangkat masalah ringan. Cara pembawaannya hangat, akrab, dan menggugah rasa bertanya.

Dari Radio Trijaya FM penulis menjadi sadar bahwa berita begitu sangat penting dan betapa rumitnya produksi sebuah berita dan Talk show. Penulis mendapat pelajaran yang sangat berharga saat melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) di Radio Trijaya FM Yogyakarta. Dan yang terpenting penulis menjadi mengerti dan paham akan produksi berita.

B. Saran

Sesuai pembahasan di bab II terdahulu, maka penulis dapat memberikan saran managerial kepada radio Trijaya FM dan kepada DIII Penyiaran FISIP UNS sebagai instansi penyalenggara KKM

Trijaya FM

§ Mempertahankan kualitas program siaran baik dari segi penyiarannya dan


(67)

commit to user

§ Meningkatkan mutu materi siaran mulai isinya dan penyiarnya.

§ Program acara off air alangkah baiknya diadakan tiap bulan. Agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat

§ Melakukan beberapa evaluasi pada setiap divisi untuk mengetahui

keberhasilan dari program acara yang disiarkan.

DIII PENYIARAN FISIP UNS

§ Makin di tingkatkan kualitas Program DIII komuniukasi terapan Fakultas

Ilmu Sosil dan Ilmu Politik agar menjadi pilihan nomor satu di Universitas Sebelas Maret

§ Melakukan beberapa evaluasi dalam penyampain informasi KKM, agar

tidak terjadi kesalahan atau kerancuan dalam memenuhui beberapa syarat KKM.


(1)

commit to user Skema Hard news

Berita

Headline

Produksi insert

Hard News Script writing


(2)

commit to user Skema Proses berita Talkshow

Berita

Uraian peristiwa / pendapat yang tidak terjadi dari hari ini dan mengandung nilai berita

Tentukan Topik / Inti bahasan

Di uraikan

Ekploratif Analisis

Opinidari narasumber / pendengar

Di uraikan secara linier dari yang kurang penting menuju yang terpenting

Talk show

Berita

Uraian peristiwa / pendapat yang terjadi hari ini dan yang mengandung nilai berita + (5W+H1)

Disusun dengan variatif ringan dan kreatif oleh reporter radio

soft news

Khalayak pendengar


(3)

commit to user BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua kesimpulan yang dapat penulis jabarkan selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) di radio Trijaya FM Yogyakarta, yaitu mengenai pelaksanaan KKM dan mengenai proses produksi siaran berita

§ Pelaksanaan KKM

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis melakukan banyak kegiatan, antara lain :

1. Membuat naskah Berita versi Trijaya FM. 2. Mengamati cara kerja divisi Produksi. 3. Mengamati acara Talk show.

4. Belajar Tehnik announcing acara news ataupun non news. 5. Membuat rundown acara Talk show.

6. Mengoperatori siaran relay.

§ Produksi siaran berita di Trijaya FM

Setelah penulis mengadakan penelitian (Kuliah Kerja Media) di Radio Trijaya FM Yogyakarta. Penulis menjadi mengerti proses produksi sebuah berita dan talk show sebelum diangkat. Bahwa dalam produksi berita tak semudah kelihatannya, kita harus hunting berita dari kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar wilayah-wilayah yang sudah ditentukan. Tapi, tidak


(4)

commit to user

semua peristiwa dapat di angkat menjadi berita. Untuk itu di perlukan sense of

news dalam mencari sebuah berita yang mempunyai news value. Tidak hanya

itu, setelah mendapatkan berita yang memiliki news value maka tahap selanjutnya adalah mengolah data-data yang diperoleh dari lapangan atau TKP (Tempat Kejadian Perkara) apakah data-data tersebut masih rancu, masih dipertanyakan kebenarannya atau tidak mempunyai nilai. Karena itulah harus di olah terlebih dahulu agar berita yang belum jadi menjadi setengah jadi. Setelah berita tersebut menjadi setengah jadi maka masuk kedalam tahap penelaahan. Apa maksudnya penelahaan itu? suatu proses pemilahan yang dilakukan untuk memilah-memilah lagi atau meneliti (mengoreksi) lagi berita yang setengah jadi agar tidak terjadi kesalahan dan di jelaskan lebih rinci. Misalnya, Struktur katanya, data-data, dan nilai-nilai berita. Setelah melalui proses penelaahan maka berita tersebut menjadi setengah jadi yang mau jadi, dalam bahasa jawa disebut kemrampo. Maka tahap selanjutnya adalah menulis ulang agar layak untuk di angkat atau di siarkan. Di tahap ini berita yang hanya berupa data-data di ubah menjadi script siaran berita yang sudah jadi yang sesuai dengan identity radio Trijaya FM. Setelah itu berita baru layak disebut matang dan masuk ke dalam ruang siaran untuk di udarakan oleh penyiar. Tidak hanya itu penulis juga mengerti bermacam-macam jenis berita dan cara pembawaannya ;

1. Hard news, berita yang kurang menyenangkan atau laporan berita yang aktual (timeless) biasanya bertutur tentang konflik yang meyentuh emosi tinggi. Cara pembawaannya dibacakan langsung kepada inti.


(5)

commit to user

2. Soft News, berita lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, dan tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang. Soft news juga sering disebut berita ringan. Karena faktor tersebut pembawaan Soft news akrab, simple, dan fleksibel.

3. Talk show, suatu program obrolan yang menghadirkan narasumber,

biasanya lebih dari 1 orang terdiri dari yang pro dan contra. Biasanya mengangkat maslah-masalah yang hangat atau isu-isu nasional, tapi kadang juga mengangkat masalah ringan. Cara pembawaannya hangat, akrab, dan menggugah rasa bertanya.

Dari Radio Trijaya FM penulis menjadi sadar bahwa berita begitu sangat penting dan betapa rumitnya produksi sebuah berita dan Talk show. Penulis mendapat pelajaran yang sangat berharga saat melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) di Radio Trijaya FM Yogyakarta. Dan yang terpenting penulis menjadi mengerti dan paham akan produksi berita.

B. Saran

Sesuai pembahasan di bab II terdahulu, maka penulis dapat memberikan saran managerial kepada radio Trijaya FM dan kepada DIII Penyiaran FISIP UNS sebagai instansi penyalenggara KKM

Trijaya FM

§ Mempertahankan kualitas program siaran baik dari segi penyiarannya dan


(6)

commit to user

§ Meningkatkan mutu materi siaran mulai isinya dan penyiarnya.

§ Program acara off air alangkah baiknya diadakan tiap bulan. Agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat

§ Melakukan beberapa evaluasi pada setiap divisi untuk mengetahui

keberhasilan dari program acara yang disiarkan.

DIII PENYIARAN FISIP UNS

§ Makin di tingkatkan kualitas Program DIII komuniukasi terapan Fakultas

Ilmu Sosil dan Ilmu Politik agar menjadi pilihan nomor satu di Universitas Sebelas Maret

§ Melakukan beberapa evaluasi dalam penyampain informasi KKM, agar

tidak terjadi kesalahan atau kerancuan dalam memenuhui beberapa syarat KKM.