Pengembangan Masyarakat Pesisir Di Kawasan Tambang Nikel Pomalaa Sulawesi Tenggara

PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR
DI KAWASAN TAMBANG NIKEL POMALAA
SULAWESI TENGGARA

HAMZAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

ii

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Pengembangan
Masyarakat Pesisir di Kawasan Tambang Nikel Pomalaa Sulawesi Tenggara adalah
karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.


Bogor, Januari 2016

Hamzah
NIM P062100231

ABSTRACT
HAMZAH. Pengembangan Masyarakat Pesisir di Kawasan Tambang Nikel
Pomalaa-Sulawesi Tenggara. Supervised by HEFNI EFFENDI, ETTY RIANI,
SAHARUDDIN, NASTITI SISWI INDRASTI.
Nickel demand worldwide continues to increase every year, encouraging
mining companies to increase production which impact on the extent of land
openings due to exploitation. This resulted in a further decline in the environmental
quality of coastal waters in the district Pomalaa that directly affect people's lives
mainly fishermen.
This study aims: 1) to analyze the characteristics and the existing condition
of the environment of coastal waters mining location nickel Pomalaa-Southeast
Sulawesi, 2) to analyze the quality status of water, the amount of pollution load and
assimilation capacity of coastal waters mining location nickel Pomalaa-Southeast
Sulawesi, 3) analyze the level of management coastal waters nickel mining location

Pomalaa-Southeast Sulawesi, 4) analyzing the potential and the leading sectors of
fisheries and drives the main economy of the community, 5) Determining the
aquaculture development strategy in accordance with the characteristics of the
coastal environment Pomalaa-nickel mining sites in Southeast Sulawesi.
The quality of coastal waters Pomalaa sebagain nickel mine already heavily
polluted that some of the parameters of heavy metal pollution load has exceeded
the capacity of assimilation. Due to the magnitude of the pressure on ecological
conditions in coastal areas as a result of the exploitation of land mines, causing the
dimensions of ecological, economic, social and technological less sustainable. By
him the necessary efforts and strategies for the management of coastal areas can
berkenjutan. As a community development effort in coastal areas nickel mine
Pomalaa ecologically natural resources continue to experience pressure, strategic
efforts are needed in order to be able to continue fishing life. The main approach
taken is the development of the leading sectors in particular fisheries, aquaculture.
The development strategy of coastal communities in the region are Pomalaa nickel
mine pollution control, akases capital and resources, institutional strengthening,
conflict resolution and revitalization checkdam
Keywords: pollution load, the leading sectors, community development

iv


RINGKASAN
HAMZAH. Pengembangan Masyarakat Pesisir di Kawasan Tambang Nikel
Pomalaa-Sulawesi Tenggara. Di bimbing oleh HEFNI EFFENDI, ETTY RIANI,
SAHARUDDIN, NASTITI SISWI INDRASTI.
Permintaan nikel dunia yang terus meningkat setiap tahunnya, mendorong
perusahaan tambang untuk meningkatkan produksi yang berdampak pada semakin
luasnya bukaan lahan akibat eksploitasi. Hal ini berakibat pada semakin
menurunnya kualitas lingkungan perairan pesisir di Kecamatan Pomalaa yang
secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat utamanya nelayan. Sistem
penambangan yang diterapkan pada perusahaan penambangan nikel Pomalaa
adalah sistem tambang terbuka (open cut mining). Kelemahan utama dari sistem
tambang terbuka adalah besarnya volume material. Akibatnya adalah akan
memberikan dampak negatif pada siklus hidrologi, peningkatan erosi tanah dan
sedimentasi, penurunan kualitas air serta gangguan terhadap biota perairan.
Karena aktivitas penambangan nikel di Pomalaa masih terus berlanjut dalam
30 tahun mendatang, maka dalam kerangka inilah penelitian ini dilakukan.
Aktivitas penambangan bagaimanapun juga merupakan sumber devisa bagi negara,
tetapi sedapat mungkin keberadaanya tidak merugikan masyarakat yang ada di
sekitarnya. Oleh karena itu, agar aktivitas pertambangan terus berlanjut dan

kegiatan masyarakat nelayan juga tidak terganggu, maka diperlukan langkalangkah strategis dalam pengembangan masyarakatnya.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun strategi pengembangan
masyarakat pesisir di kawasan tambang nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Untuk
mencapai tujuan utama tersebut, maka rumusan tujuan operasionalnya adalah: 1)
Menganalisis karakteristik dan kondisi eksisting lingkungan perairan pesisir lokasi
penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara, 2) Menganalisis status mutu
perairan, besarnya beban pencemaran dan kapasitas asimilasi perairan pesisir
lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara, 3) Menganalisi tingkat
pengelolaan perairan pesisir lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi
Tenggara, 4) Menganalisis potensi dan sektor unggulan perikanan yang menjadi
penggerak utama perekonomian masyarakat, 5) Menentukan strategi
pengembangan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik lingkungan pesisir
lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan,
berupa hasil pengukuran, pengambilan sampel, pengisian kuesioner dan hasil
observasi lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya seperti dokumen, peraturan dan
laporan hasil penelitian yang terkait dengan topik penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari beberapa patemeter yang dihitung
beban pencemarannya, paramater tembaga (Cu) dan Cadmium (Cd) telah
melampaui kapasitas asimilasinya. Akibat besarnya tekanan terhadap kondisi
lingkungan pada wilayah pesisir sebagai akibat dari adanya eksploitasi lahan
tambang, menyebabkan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan teknologi kurang
berkelanjutan. Olehnya itu diperlukan upaya strategis agar kehidupan nelayan dapat
terus berlanjut. Pendekatan utama yang dilakukan adalah dengan pengembangan

sektor unggulan perikanan khususnya, perikanan budidaya. Dengan analisis
gabungan LQ dan DLQ, didapatkan bahwa komoditas unggulan perikanan
budidaya yang dapat dikembangkan di kawasan pesisir lokasi tambang nikel
Pomalaa adalah ikan lele dan udang vaname. Sementara ikan mas, teripang, kerapu
dan bandeng merupakan komoditas andalan yang berpeluang menjadi komoditas
unggulan.
Dengan analisis AHP, penyusunan strategi pengembangan masyarakat
pesisir di Kawasan Tambang Nikel Pomalaa dikembangkan dari isu-isu strategis
yang dikaji dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan dimensi
kelembagaan serta melibatkan berbagai stakeholders yaitu pemerintah daerah,
perusahaan pertambangan, LSM, perguruan tinggi serta masyarakat. Hasilnya
adalah pada pada level aktor, urutan skala prioritasnya adalah perusahaan tambang,

pemerintah daerah, masyarakat, LSM dan perguruan tinggi. Pada level faktor,
dimensi ekologi menempati prioritas utama yang diikuti oleh dimensi teknologi,
ekonomi, kelembagaan dan sosial. Sementara pada level strategi, pengendalian
pencemaran menjadi strategi prioritas utama yang diikuti oleh akses terhadap
sumberdaya modal dan sumberdaya, penguatan kelembagaan, penanganan konflik
dan revitalisasi checkdam.
Kata Kunci : beban pencemaran, sektor unggulan, pengembangan masyarakat

vi

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB


iv

PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR
DI KAWASAN TAMBANG NIKEL POMALAA
SULAWESI TENGGARA

HAMZAH

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

v


Penguji luar komisi pada ujian tertutup :

1. Prof Dr Ir Suprihatin DiplEng
2. Dr Ir Widiatmaka DEA

Penguji luar komisi pada ujian terbuka :

1. Prof Dr Ir Suprihatin DiplEng
2. Dr Ir Widiatmaka DEA

vi

vii

PRAKATA
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas kasih dan sayang-Nya sehingga
penulisan diserasi dengan judul “Pengembangan Masyarakat Pesisir Lokasi
Pertambangan Nikel Pomalaa Sulawesi Tenggara” dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak Dr Ir Hefni Effendi MPhil sebagai ketua komisi pembimbing,
Ibu
Dr Ir Etty Riani MS, Bapak Dr Ir Saharuddin MS dan Ibu Prof Dr Ir Nastiti
Siswi Indrasti sebagai anggota Komisi Pembimbing atas curahan waktu,
perhatian, motivasi dan pikiran dalam menyelesaikan disertasi ini.
2. Bapak Prof Dr Ir Cecep Kusmana MS selaku Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan beserta staf atas bimbingan dan dukungan
selama penulis menempuh pendidikan di IPB.
3. Bapak Prof Dr Ir Suprihatin DiplEng dan Bapak Dr Ir Widiatmaka DEA selaku
penguji luar komisi pada ujian tertutup dan ujian terbuka atas segala saran dan
masukan untuk kesempurnaan disertasi ini.
4. Bapak Alm. Burhan SPd MPd dan Ibu Tity Ilminah SPd MPd selaku pimpinan
di unit kerja SMP Negeri 2 Samaturu Kabupaten Kolaka atas segala motivasi,
doa dan kebesaran hati dalam mengizinkan penulis untuk melanjutkan
pendidikan. Kepada teman-teman staf pengajar di SMP Negeri 2 Samaturu saya
juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dalam menyelasaikan segala
urusan adminstrasi kepegawaian selama penulis menempuh pendidikan.
5. Terimakasih yang tak terhingga kepada Ibunda Alm Wa Muha dan Alm Wa
Ema. Doaku untukmu selalu, segalanya, selamanya. Kepada Bapak La Ndaga,
Bapak Abdullah B, Kakak Sadaria, Laode Galimu, Yusuf, Hermin, Wa Kaba,

SPd, Drs Amiluddin. Kepada adik Laode Irdat, SSos, Ade Irma, Agiando SHut,
Waode Sitti Saharia AmKl, Brigadir Hasim, Waode Muliana SKM, Brigadir
Mahmut, Waode Asmaryati SPd serta segenap keluarga atas segala doa,
dukungan dan motivasi yang tiada henti selama penulis menempuh studi.
6. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan tahun 2010 Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan atas kebersamaan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena
itu kritik dan saran senantiasa diharapkan. Akhirnya, semoga karya ini dapat
bermanfaat dan hanya kepada Allah SWT kita berserah diri, semoga amal dan
ibadah kita senantiasa mendapat ridho-Nya, Amin.
Bogor, Januari 2016
Hamzah

viii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1.


PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................1
Perumusan Masalah ........................................................................................2
Tujuan Penelitian ..........................................................................................3
Manfaat Penelitian ..........................................................................................4
Kerangka Pemikiran .......................................................................................4
Novelity Penelitian .........................................................................................6

2.

KARAKTERISTIK DAN KONDISI EKSISTING
KAWASAN PESISIR LOKASI TAMBANG NIKEL
POMALAA
Pendahuluan....................................................................................................6
Metodologi ......................................................................................................7
Jenis dan Sumber Data ...............................................................................7
Metode Analisis Data .................................................................................7
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................12
Iklim
...............................................................................................12
Curah Hujan .............................................................................................13
Oceanografi ..............................................................................................15
Batimetri ...............................................................................................16
Arus dan Pasang Surut .............................................................................16
Gelombang ...............................................................................................21
Topografi ...............................................................................................22
Geologi
...............................................................................................24
Tanah
...............................................................................................25
Daerah Aliran Sungai (DAS) ...................................................................26
Tata Guna Lahan ......................................................................................28
Letak Geografis dan Batas Wilayah ........................................................30
Jumlah dan Kepadatan Penduduk ............................................................30
Fasilitas Pendidikan .................................................................................32
Fasilitas Sosial .........................................................................................33
Peraturan dan Kelembagaan ....................................................................33
Simpulan .......................................................................................................36

3.

BEBAN PENCEMARAN DAN KAPASITAS ASIMILASI
PERAIRAN PESISIR DI KAWASAN TAMBANGAN NIKEL
POMALAA
Pendahuluan ................................................................................................36
Metodologi ...................................................................................................38
Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................38

ix

Metode Pengambilan dan Analisis Sampel Air ................................38
Metode Analisis Data ...............................................................................39
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................41
Beban Pencemaran ...................................................................................40
Kapasitas Asimilasi ..................................................................................42
Simpulan
...............................................................................................43
4.

KAJIAN TINGKAT PENGELOLAAN KAWASAN
PESISIR LOKASI PERTAMBANGAN NIKEL POMALA
Pendahuluan..................................................................................................43
Metodologi ....................................................................................................45
Jenis dan Sumber Data .............................................................................45
Metode Pengumpulan Data ......................................................................45
Metode Analisis Data ...............................................................................46
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................56
Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi.................................................56
Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi...............................................61
Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial ...................................................63
Analisis Keberlanjutan Dimensi Teknologi .............................................66
Analisis Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan .......................................69
Analisis Prospektif ...................................................................................71
Simpulan .......................................................................................................72

5.

KOMODITAS UNGGULAN SEBAGAI ALTERNATIF
PENGEMBANGAN MASYARAAKAT KAWASAN
PESISIR DI KAWASAN TAMBANG NIKEL POMALAA
Pendahuluan..................................................................................................73
Metodologi ....................................................................................................75
Lokasi Penelitian......................................................................................75
Jenis dan Sumber Data .............................................................................75
Metode Analisis Data ...............................................................................75
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................77
Potensi Sumberdaya Perikanan ................................................................77
Analisis Sektor Unggulan ........................................................................84
Simpulan .......................................................................................................86

6.

STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT PESISIR
DI KAWASAN TAMBANG NIKEL POMALAA
SULAWESI TENGGARA
Pendahuluan..................................................................................................87
Metodologi ....................................................................................................87
Jenis dan Sumber Data .............................................................................87
Metode Analisis Data ...............................................................................88
Hasil dan Pembahasan ..................................................................................89
Isu-isu Strategis ..........................................................................................89
Analisis Strategi Pengembangan Masyarakat ...............................................91
Simpulan .......................................................................................................96

x

7.

PEMBAHASAN UMUM
Pengelolaan Perairan Pesisir Lokasi Pertambangan Nikel ...........................96
Pemeliharaan Sungai ....................................................................................98
Pengembangan Sektor Unggulan Perikanan Budidaya Sebagai
Alternatif Pengembangan Ekonomi Masyarakat .........................................99

8

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ....................................................................................................100
Saran ...........................................................................................................101

PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Jenis dan sumber data karakteristik dan kondisi kawasan
pesisir lokasi Tambang Nikel Pomalaa ..........................................................7
Metode analisis data .......................................................................................8
Wilayah pasang surut di Kecamatan Pomalaa ..............................................21
Luas topografi di Kecamatan Pomalaa .........................................................22
Formasi geologi di Kecamatan Pomalaa ......................................................23
Klasifikasi tanah di Kecamatan Pomalaa .....................................................25
Luas penggunaan/penutupan lahan di Kecamatan Pomalaa .........................28
Luas wilayah Kecamatan Pomalaa menurut desa/kelurahan ........................30
Penduduk Kecamatan Pomalaa menurut desa/kelurahan .............................31
Kepadatan penduduk Kecamatan Pomalaa tahun 2013 ................................32
Jumlah sekolah, guru dan murid menurut jenjang pendidikan di
Kecamatan Pomalaa......................................................................................32
Fasilitas sosial di wilayah Kecamatan Pomalaa ...........................................33
Daftar peraturan dan kelembagaan yang berperan dalam pengelolaan
perairan pesisir kawasan Pertambangan Nikel Pomalaa ..............................34
Alat dan metode analisis pengukuran karakteristik fisika-kimia air ............39
Beban pencemar yang masuk ke perairan ....................................................40
Hubungan beban pencemaran dan kapasitas asimilasi .................................42
Jenis dan sumber data kajian tingkat pengelolaan perairan pesisir
kawasan Pertambangan Nikel Pomalaa ........................................................45
Metode pengumpulan data............................................................................46
Metode analisis data .....................................................................................47
Dimensi keberlanjutan ekologi .....................................................................49
Dimensi keberlanjutan ekonomi ...................................................................50
Dimensi keberlanjutan sosial ........................................................................51
Dimensi teknologi .........................................................................................52
Dimensi keberlanjutan kelembagaan ............................................................53
Kategori indeks keberlanjutan ......................................................................54
Nilai RMS (Root Means Square)..................................................................71

xi

27
28
29
30
31
32

Klasifikasi subsektor berdasarkan nilai LQ dan DLQ ..................................77
Potensi sumber daya perikanan dan tingkat pemanfaatannya di
Kabupaten Kolaka Tahun 2014....................................................................78
Hasil analisis LQ sektor dan subsektor perikanan di Kecamatan
Pomalaa periode tahun 2007-2014. .............................................................85
Hasil analisis LQ dan DLQ komoditas subsektor perikanan di
Kecamatan Pomalaa periode tahun 2007-2014 ...........................................85
Klasifikasi sektor berdasarkan nilai LQ dan SLQ di Kecamatan
Pomalaa.........................................................................................................86
Skala penilaian AHP .....................................................................................89

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Kerangka pemikiran ........................................................................................5
Tahapan analisis tutupan lahan dengan data citra (inderaja) ..........................9
Diagram curah tahunan 2003-2013 ...............................................................14
Diagram rata-rata curah hujan bulanan 2003-2013 .......................................14
Diagram hari hujan tahunan 2003-2013........................................................15
Peta batimetri perairan pesisir Kecamatan Pomalaa .....................................16
Pola arus hasil simulasi menuju pasang pada musim barat...........................17
Pola arus hasil simulasi saat pasang pada musim barat ...............................18
Pola arus hasil simulasi menuju surut pada musim barat ..............................18
Pola arus hasil simulasi saat surut pada musim barat ...................................19
Pola arus hasil simulasi menuju pasang pada musim timur ..........................19
Pola arus hasil simulasi saat pasang pada musim timur................................20
Pola arus hasil simulasi menuju surut pada musim timur .............................20
Pola arus hasil simulasi saat surut pada musim timur ...................................21
Peta topografi Kecamatan Pomalaa ..............................................................23
Peta geologi Kecamatan Pomalaa .................................................................24
Peta jenis tanah Kecamatan Pomalaa ............................................................25
Peta DAS Kecamatan Pomalaa .....................................................................27
Peta tutupan lahan Kecamatan Pomalaa .......................................................29
Peta adminitrasi Kecamatan Pomalaa ...........................................................31
Grafik pengaruh dan ketergantungan variabel ..............................................55
Status keberlanjutan dimensi ekologi............................................................57
Leverage atribute dimensi ekologi ...............................................................58
Peta blok Izin Usaha Pertambangan Nikel Pomalaa .....................................60
Status keberlanjutan dimensi ekonomi..........................................................61
Leverage atribute dimensi ekonomi .............................................................62
Status keberlanjutan dimensi sosial ..............................................................64
Leverage atribute dimensi sosial ..................................................................65
Status keberlanjutan dimensi teknologi ........................................................66
Leverage atribute dimensi teknologi ............................................................67
Status keberlanjutan dimensi kelembagaan ..................................................69
Leverage atribute dimensi kelembagaan ......................................................70
Hasil analisis prospektif atribut pengungkit dalam pengelolaan wilayah
pesisir lokasi Tambang Nikel Pomalaa .........................................................72

xii

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Luas area budidaya perikanan pada kawasan pesisir Kecamatan
Pomalaa .........................................................................................................78
Jumlah rumah tangga perikanan (RTP) di Kecamatan Pomalaa...................79
Jumlah rumah tangga perikanan (RTP) budidaya laut di Kecamatan
Pomalaa .........................................................................................................79
RTP nelayan di Kecamatan Pomalaa berdasarkan skala usaha ....................80
Produksi perikanan pada di Kecamatan Pomalaa .........................................81
Produksi tambak di Kecamatan Pomalaa ......................................................81
Produksi kolam di Kecamatan Pomalaa........................................................82
Produksi budidaya laut (teripang, ikan kerapu) di Kecamatan Pomalaa ......83
Produksi rumput laut di Kecamatan Pomalaa ...............................................84
Struktur hirarki pengembangan masyarakt pesisir lokasi pertambangan
nikel Pomalaa ................................................................................................93
Hasil analisis AHP mengenai aktor pengembangan masyarakat pesisir
Pomalaa .........................................................................................................94
Hasil analisis AHP mengenai faktor pengembangan masyarakat pesisir
Pomalaa .........................................................................................................95
Hasil analisis AHP mengenai strategi pengembangan masyarakat
pesisir Pomalaa..............................................................................................96

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

RapEst dimensi ekologi ..............................................................................109
RapEst dimensi ekonomi ............................................................................110
RapEst dimensisosial ..................................................................................111
RapEst dimensi kelembagaan .....................................................................112
RapEst dimensi teknologi ...........................................................................113
Rata-rata tabulasi isian kuisioner AHP .......................................................114

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Nikel adalah salah satu produk tambang yang banyak dihasilkan di
Indonesia dan berada di urutan keempat sebagai produsen nikel dunia setelah
Australia, Kanada dan New Caledonia. Keempat negara ini menguasai sekitar 65%
permintaan nikel dunia, sedangkan Indonesia sendiri menyumbang sekitar 8,6%.
Di Indonesia, produsen utama nikel adalah PT. Aneka Tambang (ANTAM) dan PT.
Inco (INCO). Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral (2013), Indonesia saat ini memiliki cadangan nikel 3,2 miliar
ton dan menurut perkiraan, cadangan nikel Indonesia masih bisa digali hingga 50
tahun ke depan.
Dalam dekade terakhir, permintaan nikel dunia meningkat dari 1.104
juta ton di tahun 2001 menjadi 1.572 juta ton di tahun 2011, dengan kenaikan ratarata per tahun sebesar 4,2%. Permintaan ini mengalami kenaikan dan penurunan
seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, salah satu daerah penghasil
nikel adalah Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hingga saat ini terdapat dua perusahaan raksasa yang melakukan operasi
penambangan nikel Pomalaa yaitu PT. Aneka Tambang UBPN Sulawesi Tenggara
dan PT. INCO serta beberapa perusahaan swasta berskala kecil. Sebagai dampak
permintaan nikel di pasar global yang semakin meningkat, menyebabkan
perusahaan-perusahaan penambangan nikel di Pomalaa juga berlomba-lomba
meningkatkan produksi. Akibatnya, pembukaan lahan semakin masif dilakukan.
Disamping pertambangan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat,
Kecamatan Pomalaa juga terkenal sebagai sentra produksi budidaya perikanan yang
potensial. Perkembangan produksi berbagai jenis komoditi perikanan tersebut
secara statistik mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Minat masyarakat mengelola
sektor perikanan dan kelautan selalu berhadapan dengan semakin masifnya
aktivitas penambangan dan pembukaan lahan pertambangan yang berdampak pada
semakin tingginya sedimentasi dikawasan pesisir. Berdasarkan laporan Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sulawesi Tenggara tahun 2009, akibat
semakin luasnya bukaan lahan tambang, menyebabkan semakin tingginya
sedimentasi di kawasan pesisir. Menurut hasil analisis yang telah dilakukan,
sedimentasi lumpur tambang yang masuk melalui sungai-sungai di perairan laut
Pomalaa menyumbang 1.330.281 m3/tahun dengan laju pendangkalan 0,507
m/tahun. Prediksi tahun 2019 mendatang, kontur kedalaman 1-3 meter bakal
berubah menjadi daratan seluas 923,4 hektar. Sehingga luas perairan Pomalaa pada
saat itu tinggal 197,1 hektar. Menurut Widiatmaka et al., (2010), berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan dengan metode USLE besarnya erosi tanah pada pada
beberapa titik di lokasi pertambangan nikel Pomalaa telah berada pada ambang
batas kategori berat.
Dampak lain yang juga tidak kalah besarnya adalah meningkatnya
kekeruhan perairan di wilayah pesisir. Di Desa Hakatutobu dan Desa Tambea, air
laut berubah menjadi coklat pekat. Akibatnya teripang yang dibudidayakan
masyarakat mati. Kasus kematian teripang yang dibudidayakan ini sudah seringkali
terjadi yaitu tahun 2005, 2007, 2008 dan 2010. Selain teripang, budidaya nelayan
yang juga terganggu adalah ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung
(KJA). Diduga air limpasan yang masuk ke pesisir melalui beberapa sungai telah

2

tercemar sampai pada tingkat beracun bagi organisme perairan. Menurut Hamzah
(2009), berdasarkan hasil pengujian berbagai parameter kualitas air seperti total
suspended solid (TSS), besi (Fe), seng (Zn), khrom (Cr), timbal (Pb) dan nikel (Ni),
ditemukan bahwa kosentrasi beban pencemar telah melampaui batas kapasitas
asimilasinya.
Secara teknis, aktivitas tambang yang ada di Kecamatan Pomalaa terdiri dari
dua kegiatan yaitu penambangan dan pengolahan. Proses pengolahan menghasilkan
limbah padat berupa slag (terak) dan limbah cair berupa air pendingin slag dan
limbah minyak. Slag adalah residu/limbah yang berupa gumpalan padat yang terdiri
dari mineral-mineral yang merupakan agregat sisa hasil buangan dari pembakaran
dapur listrik. Menurut Widiatmaka (2010) dari dua jenis terak feronikel yaitu terak
tanur listrik didominasi oleh Si dan Mg dan terak tanur pengubah didominasi oleh
Fe, Ca, dan Si. Bila dibandingkan dengan terak baja, terak feronikel (terak tanur
listrik) mengandung lebih banyak Si dan Mg, tetapi mengandung lebih sedikit Ca,
Fe, P, dan Mn.
Dalam hal penambangan karena sifatnya open cut mining, maka keberadaan
volume material tanah dan batuan (overburden) akan sangat mempengaruhi kondisi
ekologi daerah sekitarnya. Hal ini akan semakin parah apabila terjadi hujan lebat
karena material tersebut akan tererosi dan masuk ke laut sehingga dapat
menyebabkan terjadinya sedimentasi serta perubahan kualitas air laut pada wilayah
pesisir (Arsyad, 2010).
Perumusan Masalah
Sistem penambangan yang diterapkan pada perusahaan penambangan nikel
Pomalaa adalah sistem tambang terbuka (open cut mining). Kelemahan utama dari
sistem tambang terbuka adalah besarnya volume material. Akibatnya adalah akan
memberikan dampak negatif pada siklus hidrologi, peningkatan erosi tanah dan
sedimentasi, penurunan kualitas air serta gangguan terhadap biota perairan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014, Kecamatan Pomalaa termasuk
dalam kategori iklim basah, dimana curah hujannya lebih dari 2000 mm pertahun.
Kondisi ini berpeluang besar menimbulkan erosi, apalagi lokasi pertambangan
nikel Pomalaa berada pada wilayah berbukit dengan ketinggian antara 100 - 600 m
d.p.l dengan kemiringan lahan antara 15 - 40 derajat.
Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka terdiri dari 12 desa/kelurahan
dengan luas wilayah 333,82 km2 dengan garis pantai sepanjang 25,13 km (DKP
Sultra, 2007). Empat desa diantaranya adalah desa pesisir yaitu Desa Hakatutobu,
Desa Tambea, Desa Sopura dan Desa Oko-Oko. Aktivitas utama masyarakat pada
keempat desa tersebut disamping sebagai nelayan tangkap, sebagiannya
mengembangankan keramba jaring apung (KJA), tambak, budidaya teripang dan
budidaya rumput laut serta budidaya ikan kolam. Hal ini disebabkan oleh tingginya
laju sedimentasi di wilayah pesisir. Dalam rangka meminimalkan dampak dari
eksploitasi tambang, berbagai usaha telah dilakukan pihak perusahaan untuk
mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas penambangan.
Salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove terutama pada daerahdaerah muara sungai dan pesisir di sekitar lokasi tambang, pembuatan cekdam
sebagai tempat penampungan sementara air yang berasal dari wilayah-wilayah
operasi penambangan.

3

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, pada saat hujan biasanya air yang
melalui sungai-sungai berwarna pekat kemerah-merahan. Keadaan ini terjadi
hampir di sepanjang pesisir laut Kecamatan Pomalaa. Kuat dugaan bahwa material
yang terbawa bersama air tersebut berasal dari penumpukan overburden sisa
aktivitas penambangan dan input limbah proses peleburan logam nikel (slag, oli
bekas dan air pendingin slag) serta adanya input limbah domestik yang masuk ke
perairan pesisir melalui sungai dan air limpasan permukaan di sekitar lokasi
pertambangan. Karena limbah-limbah tersebut mengandung zat-zat berbahaya dan
terakumulasi, maka apabila air tersebut masuk ke dalam tambak, dapat
mengakibatkan peluang terjadinya kematian mendadak pada ikan yang ada di
dalamnya. Demikian juga yang terjadi dengan budidaya teripang dan rumput laut.
Faktor lain yang menyebabkan produksi budidaya komoditas perikanan di
Kecamatan Pomalaa adalah pemilihan/penempatan lokasi budidaya yang tidak
tepat. Hampir semua lokasi budidaya yang diusahakan nelayan selalu berada dalam
jangkauan air keruh berwarnah coklat pekat kemerahan. Pemilihan lokasi hanya
berdasarkan kebiasaan tanpa memperhitungkan faktor kerentanan/resiko lokasi
apabila terjadi berbagai kondisi alam yang sifatnya tidak menentu.
Kondisi-kondisi tersebut di atas tentu saja dapat berpengaruh pada
masyarakat setempat terutama masyarakat yang bermata pencaharian utama
sebagai nelayan tangkap tradisional dan nelayan budidaya. Berdasarkan kondisi
yang digambarkan di atas, maka untuk terarahnya penelitian ini perlu dirumuskan
masalah yang akan menjadi obyek kajian yaitu:
1. Bagaimana kondisi eksisting lingkungan perairan pesisir di lokasi
penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
2. Bagaimana besarnya beban pencemaran dan kapasitas asimilasi perairan pesisir
lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
3. Bagaimana tingkat pengelolaan perairan pesisir lokasi penambangan nikel
Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
4. Bagaimanan potensi perikanan dan komoditas apa yang menjadi sektor
unggulan perikanan penggerak ekonomi masyarakat pesisir di lokasi
pertambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
5. Bagaimana strategi pengembangan masyarakat yang sesuai dengan
karakteristik lingkungan pesisir lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi
Tenggara.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan yang disampaikan sebelumnya, maka
tujuan utama dari penelitian adalah menyusun strategi pengembangan masyarakat
pesisir di kawasan tambang nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Adapun rumusan
tujuan operasionalnya adalah:
1. Menganalisis karakteristik dan kondisi eksisting lingkungan perairan pesisir
lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
2. Menganalisis besarnya beban pencemaran dan kapasitas asimilasi perairan
pesisir lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi Tenggara.
3. Menganalisis tingkat pengelolaan perairan pesisir lokasi penambangan nikel
Pomalaa-Sulawesi Tenggara.

4

4.
5.

Menganalisis potensi dan sektor unggulan perikanan yang menjadi penggerak
utama perekonomian masyarakat.
Menentukan strategi pengembangan masyarakat yang sesuai dengan
karakteristik lingkungan pesisir lokasi penambangan nikel Pomalaa-Sulawesi
Tenggara.
Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
pemerintah daerah Kabupaten Kolaka dan perusahaan-perusahaan pertambangan
nikel dalam merencanakan program pengembangan masyarakat serta
menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat disekitar
perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Sebagaimana diuraikan pada bagian latar belakang, bahwa secara statistik
permintaan nikel dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini memicu
perusahaan-perusahaan penambangan nikel berlomba melakukan peningkatan
produksi. Demikian juga halnya dengan perusahaan penambangan nikel yang
beroperasi di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara.
Secara geografis, lokasi penambangan nikel Pomalaa merupakan wilayah
berbukit dengan kisaran ketinggian antara 100-600 m d.p.l dan kisaran kemiringan
lereng antara 15-40 derajat serta curah hujan yang lebih dari 2000 mm pertahun.
Dengan sistem penambangan yang sifatnya metode tambang terbuka (open cut
mining), maka pembukaan lahan yang masif menjadi konsekuensi yang tidak dapat
dihindari. Akibatnya, peluang terjadinya erosi sangat besar. Bila ini terjadi, maka
pihak yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat pesisir karena erosi
yang tidak terkendali dapat menyebabkan sedimentasi dan penurunan kualitas air
pada perairan pesisir dan berujung pada terjadinya degradasi sumberdaya secara
keseluruhan. Dari sisi sosial ekonomi, dampak lanjutan yang kemudian akan terjadi
adalah terganggunya sistem mata pencaharian penduduk yang menggantungkan
hidupnya pada laut. Karena aktivitas penambangan nikel di Pomalaa masih terus
berlanjut dalam 30 tahun mendatang, maka dalam kerangka inilah penelitian ini
dilakukan. Aktivitas penambangan bagaimanapun juga merupakan sumber devisa
bagi negara, tetapi sedapat mungkin keberadaanya tidak merugikan masyarakat
yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, agar aktivitas pertambangan terus berlanjut
dan kegiatan masyarakat nelayan juga tidak terganggu, maka diperlukan langkalangkah strategis dalam pengembangan masyarakatnya. Secara skematik, kerangka
pikir penelitian dapat disajikan pada Gambar 1.

5

Degradasi Sumberdaya

AKTIFITAS
PERTAMBANGAN

Dampak pada lingkungan pesisir:
• Perubahan ekologi
• Sedimentasi
• Perubahan kualitas air
• Menurunya produktivitas perairan khususnya
perikanan tangkap dan perikanan budidaya.


Permintaan
Nikel Dunia

- - Produktifitas Ditingkatkan.
- - Pembukaan Lahan Masif.

Dampak sosial ekonomi
• Perubahan pola mata pencaharian.
• Pendapatan masyarakat
• Konflik kepentingan


Metode
Tambang
Terbuka

Kondisi Eksisting

Analisis Tingkat
Keberlanjutan
Pengelolaan
Analisis Beban
Pencemaran
Dan Kapasitas
Asimilasi

Analisis
Kondisi
Eksisting

Analisis
Prespektif

Isu-Isu Strategis

Analisis Potensi
dan Sektor
Unggulan

Alternatif Strategi

Hasil dan arahan:
Pengembangan masyarakat yang berkelanjutan
di kawasan pesisir lokasi tambang nikel Pomalaa berbasis
kondisi eksisting dengan mempertimbangkan aspek ekologi,
ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan

Gambar 1 Kerangka pemikiran

6

Novelty Penelitian
Kebaharuan dari penelitian ini terletak pada keluaran penelitian yaitu berupa
strategi pengembangan masyarakat pesisir pada lokasi tambang nikel. Bentuknya
berupa konsep rancangan strategi pengembangan masyarakat secara berkelanjutan
dengan mengkaji aspek lingkungan, sosial ekonomi, dan kelembagaan yang
disinergikan dengan aspek beban pencemaran dan kesesuian perairan secara
holistik dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders).

2 KARAKTERISTIK DAN KONDISI EKSISTING
KAWASAN PESISIR LOKASI TAMBANG NIKEL POMALAA
Pendahuluan
Menurut Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (PWP-PK) Pasal 1 Ayat (2) pengertian
wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Selanjutnya, pada pasal 2 disebutkan
bahwa: ”Ruang lingkup pengaturan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi
daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan
di darat dan laut, ke arah darat mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke
arah laut sejauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai”. Ruang lingkupnya meliputi
daerah pertemuan antara pengaruh perairan dan daratan, ke arah daratan mencakup
wilayah administrasi kecamatan dan ke arah perairan laut sejauh 12 mil laut diukur
dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan. Definisi
wilayah pesisir seperti di atas memberikan pengertian bahwa ekosistem pesisir
merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang
beragam, di darat maupun di laut, serta saling berinteraksi antara habitat tersebut.
Selain mempunyai potensi yang besar, wilayah pesisir juga merupakan ekosistem
yang paling mudah terkena dampak kegiatan manusia. Secara prinsip ekosistem
pesisir mempunyai empat fungsi pokok bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai
penyedia sumberdaya alam, penerima limbah, penyedia jasa-jasa pendukung
kehidupan, dan penyedia jasa-jasa kenyamanan. Terkait fungsinya sebagai tempat
penampung limbah, ekosistem pesisir memiliki kemampuan terbatas yang sangat
tergantung pada volume dan jenis limbah yang masuk. Apabila limbah tersebut
melampaui kemampuan asimilasi perairan pesisir, maka kerusakan ekosistem
dalam bentuk pencemaran akan terjadi.
Di sisi lain, perairan pesisir juga sangat rentang terhadap pencemaran, baik
yang bersumber dari daratan maupun yang berasal dari laut, terbawa melalui
pasang. Tekanan terhadap perairan pesisir akibat limbah yang berasal dari buangan
aktivitas rumah tangga (limbah organik dan limbah anorganik), aktivitas industri
(limbah organik, anorganik, limbah air panas dan limbah B3), aktivitas pertanian
dan pertambakan (pestisida dan sedimentasi) dan berbagai aktivitas domestik
lainnya, akan memberikan tekanan secara langsung terhadap perairan estuaria dan
sumberdaya di dalamnya.
Dalam rangka pengembangan masyarakat pesisir, maka pengetahuan
tentang kondisi eksisting sangat penting untuk dielaborasi mengingat kompleksnya
permasalahan yang ada di kawasan pesisir lokasi tambang nikel Pomalaa. Adanya
data tentang kondisi eksisting, akan memudahkan perencanaan dan upaya

7

implementasi pengembangan masyarakat. Kondisi eksisting yang akan dikaji dalam
bab ini meliputi klimatologi dan oceanografi, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
tutupan lahan, demografi dan kependudukan (sosial ekonomi) serta kondisi
eksisting peraturan dan kelembagaan.
Metodologi
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam kajian karakteristik dan kondisi
eksisting kawasan pesisir lokasi tambang nikel Pomalaa, meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan,
berupa hasil pengukuran, pengambilan sampel, pengisian kuesioner dan hasil
observasi lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya seperti dokumen, peraturan dan
laporan hasil penelitian yang terkait. Jenis dan sumber data yang diperlukan lebih
rinci disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis dan sumber data karakteristik dan kondisi kawasan pesisir lokasi
tambang nikel Pomalaa
Aspek kajian

Variabel

Klimatologi
Oceanografi

Ikilim, curah hujan
Batimetri, arus, pasangsurut, gelombang
Topografi, geologi,
tanah,
DAS, vegetasi, tata guna
lahan
Komposit
Jumlah penduduk
Fasilitas pendidikan
Fasilitas ekonomi
Fasilitas sosial
Peraturan pengelolaan
Kelembagaan pengelola

DAS dan tutupan
lahan

Demografi dan
kependudukan
(sosial ekonomi)
Peraturan dan
kelembagaan

Jenis data

Sumber data

Data sekunder
Data sekunder

Studi literatur
Studi literatur

Data primer
Data sekunder
Data primer
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Data sekunder

Observasi
Lapan
Observasi
Lapan
BPS Kab. Kolaka

Bappeda Kab. Kolaka
Bappeda Kab. Kolaka

Metode Analisis Data
Metode analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian. Lebih rinci
disajikan pada Tabel 2.

8

Tabel 2 Metode analisis data
Tujuan
Kajian kondisi
eksisting
klimatologi dan
oceanografi
Kajian kondisi
eksisiting DAS
dan tutupan lahan
Kajian kondisi
eksisting
demografi dan
kependudukan
(sosial ekonomi)

Kajian kondisi
eksisting
peraturan dan
kelembagaan
kawasan pesisir
Pomalaa

Variabel
Ikilim, curah
hujan Batimetri,
arus, pasangsurut, gelombang
Topografi,
geologi, tanah,
DAS, vegetasi,
tata guna lahan
Jumlah penduduk

Metode Analisis
- Analisis
deskriptif

Fasilitas
pendidikan

- Analisis
deskriptif

Fasilitas ekonomi

- Analisis
deskriptif

Fasilitas sosial

- Analisis
deskriptif

Peraturan
pengelolaan

- Analisis
deskriptif

Kelembagaan
pengelola

- Analisis
deskriptif

- Analisis SIG

- Analisis
deskriptif

Output Analisis
Deskriptif iklim, curah
hujan, batimetri, arus,
pasang-surut,
gelombang
Deskriptif topografi,
geologi, tanah,DAS,
vegetasi, tata guna
lahan.
Deskripsi
kependudukan pada 13
desa/ kelurahan
Deskripsi fasilitas
pendidikan pada 13
desa/kelurahan
Deskripsi fasilitas
ekonomi pada 13
desa/kelurahan
Deskripsi fasilitas
sosial pada 13 desa/
kelurahan
Deskripsi peraturan
dalam pemanfaatan
dan pengelolaan
pesisir Pomalaa
Deskripsi
kelembagaan dalam
pemanfaatan dan
pengelolaan kawasan
pesisir Pomalaa

Tutupan Lahan
Analisis kondisi eksisting Daerah Aliran Sungai (DAS) dan tutupan lahan
dilakukan dengan pendekatan metode survei (ground check point/GCP) dan analisis
sistem informasi geografis (SIG). Data tutupan lahan diperoleh dari akuisisi citra
satelit (inderaja) Landsat 8 TM Path 113 Row 063 wilayah Kabupaten Kolaka tahun
2014.
Tahapan operasional analisis SIG sebagai berikut:
a. Pemulihan citra (image restoration) merupakan kegiatan yang bertujuan
memperbaiki citra kedalam bentuk yang lebih mirip dengan pandangan
aslinya. Perbaikan ini meliputi koreksi radiometrik dan koreksi geometrik.
b. Penajaman citra (image enhancement) kegiatan ini dilakukan sebelum
abstracts citra digunakan dalam analisis visual, dimana teknik penajaman
dapat diterapkan untuk menguatkan tampak kontras diantara penampakan
dalam adegan. Pada berbagai tahapan langkah ini banyak meningkatkan
jumlah informasi yang dapat diinterpretasi secara beheld dari data citra.
c. Klasifikasi citra (image classification) dilakukan dengan pendekatan
klasifikasi terbimbing (supervised classification) yakni klasifikasi yang

9

d.

dilakukan setelah melakukan ground check dengan panduan titik-titik
koordinat yang telah diperoleh dari lapangan.
Klasifikasi terbimbing (supervised classification) membagi data citra yang
digunakan kedalam delapan kelas penutupan lahan yakni; permukiman,
kawasan industri, lahan pertanian, areal pertambakan, mangrove, semak
belukar, lahan terbuka dan perairan. Tampilan true colour digunakan
kombinasi kanal 5,4 dan 2 untuk layer red, green dan blue. Tahapan
kegiatan yang dilakukan dalam klasifikasi terbimbing dengan bantuan
software Erdas Imagine 8.5 sebagai berikut (Gambar 2)
- Pengenalan pola-pola spektral yang ditampilkan oleh citra dengan
berpedoman titik kontrol yang diambil pada lokasi penelitian
menggunakan GPS.
- Pemilihan daerah (training area) yang diidentifikasi sebagai satu tipe
penutupan lahan berdasarkan pola-pola spektral yang ditampilkan oleh
citra.
- Proses klasifikasi citra yang dilakukan secara otomatis oleh komputer
berdasarkan pola-pola spektral yang telah ditetapkan pada saat proses
pemilihan lokasi.
- Menggabungkan daerah-daerah yang memiliki tipe penutupan lahan
yang sama (recode).
- Pengkoreksian citra hasil klasifikasi dengan membandingkannya dengan
citra sebelum diklasi