Pendugaan konsentrasi permukaan polutan sulfur dioksida (SO2) menggunakan model gaussian (studi kasus : PT. Yamaha Motor Manufacturing, Jakarta)

PENDUGAAN KONSENTRASI PERMUKAAN
POLUTAN SULFUR DIOKSIDA (SO*)
MENGGUNAKAN MODEL GAUSSIAN
(STUD1 KASUS :PT. YAMAHA MOTOR MANUFARTURING,
JAKARTA)

OLEH :
MUHAMMAD HAKIKI
G24103021

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
MUHAMMAD HAKIKI. PENDUGAAN KONSENTRASI
POLUTAN SULFUR
DIOKSIDA (SOz) PERMUKAAN MENGGUNAKAN MODEL GAUSSIAN (STUD1
KASUS : PT. YAMAHA MOTOR MANUFACTURING. JAKARTA). Dibimbing Oleh ANA
TURYANTI dan TEGUH PRAYUDI.

Masalah perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup pelik untuk diatasi.
Salah satunya, yaitu peningkatan polusi udara. Peuingkatan polusi udara disebabkan berbagai
aktivitas mauusia salah satunyaadalah industri. Hasil dari pembuangan limbah industri ke udara
salah satu gas nya adalah SO2 (Sulfur Dioksida).
Pemantauan kualitas udara memerlukan hiaya hesar, keterbatasau alat dan biaya seringkali
menjadi kendala. Perlu ada alternatif lain untuk pengendalian pencemaran udara, yaitu menduga
konsentrasi polutan menggunakan model, snlah satunya Point Source Gaussian Model (Model
Gaussian dari satu titik sumber). Model Gaussian mempakan model yang menentukan konsentrasi
polutan pada beberapa titik dalam suatu area.
Adapun tujuan penenlitian ini adalah memprediksi konsentrasi Sulfur Dioksida (SOz)
permukaan menggunakan model Gaussian, memperkirakan arah sebaran polutan berdasarkan arah
dan kecepatan angin. Serta menentukan jarak pada konsentrasi Sulfur Dioksida (SO3 maksimum.
Pada penelitian ini diambil studi kasus PT. Yamaha Indonesia Motor Manufactring (YIMM),
daerah Jakarta. Bersama dengan Laboraturium Kualitas Udara BPLHD, pada tahun 2007, PT.
YIMM melakukan pengukuran emisi di 13 titik cerobong. Pengukuran emisi cerobong yang
dilakukan pada semester pertama, sebanyak enam t itik dan semeseter kedua, sebanyak tujuh titik
pengukuran.
Metode yang digunakan adalah pendugaan konsentrasi SO2 dengan menggunakan
persamaan matematis model Gaussian. Adapun cerobong yang digunakan pada bulan Februari,
yaitu Incenerator 1 dan Incenerator 2 dengan nilai laju emisi 0.097 dan 0.206 g/s dengan Waktu

sampel tanggal 25 Februari-15 Maret 2007. Sedangkan pada bulan Agustus adalah yaitu Sludge
Drying, Backing oven, Genset dan Boiler dengan nilai laju emisi 0.01, 0.006, 2.067, dan 0.14 g/s.
dengan waktu sampel 13-31 Agustus 2007.
Pada bulan Februari dan Agustus konsentrasi SO2 tiuggi di permukaan pada kondisi
atmosfer stabil. Konsentrasi SO1 maksimum pada kecepatan angin diatas 1.5 mls yang bersumber
dari cerobong Incenerator 1 jatuh pada jarak downwind 1600 m serta Incenerator 2, Genset dan
Boiler pada 800 m. Besarnya masing-masing sebesar 10.2 uglm' dan 23.2 ug/m3untuk Incenerator
1 dan 2 serta genset dan Boiler mencapai 233.14 ug/m3 dan 30.75 ug/m'.
Dispersi polutan pada bulan Februari di wilayah PT. YIMM polutan dominan kearah
selatan. Sedangkan pada bulan Agustus pukul 02.00, 14.00 dan 20.00 WIB, polutan cenderung
bergerak kearah timur laut serta pada pukul 08.00 WIB, polutan cenderung hergerak ke arah
tenggara.
Jarak konsentrasi SO2 maksimum pada kondisi atmosfer stahit paling jauh dari sumber
emisinya. Pada hulan Februari rata-rata Incenerator 1 dan 2 sebesar 1803 m dan 1585 m.
Sedangkan bulan Agustus jaraknya untuk genset dan boiler, yaitu 2318 m dan 1401 m . Pada
semua kondisi atmosfer konsentrasi SO1 berada dibawah baku mutu udara ambien, kecuali bulan
agustus pada kondisi atmosfer sangat stabil, maksimum mencapai 512,2 ug/m' pada jarak yang
berkisar antara 2290 hingga 2350 m.
Semakin tinggi ketinggian, maka konsentrasi SOz semakin tinggi pula hingga mencapai
maksimum pada ketinggian sama dengan H. Pada kondisi atmosfer sangat tidak stabil konsentrasi

SO2 maksimum pada ketinggian 20 m dengan rata-rata 0.59 dan 1.53 uglm' untuk Incenerator 1
dan 2 serta 18.2 dan 13.3 ug/m' untuk Genset dan Boiler. Sedangkan pada kondisi atmosfer
sangat stabil, konsentrasi SO2 antar ketinggian cukup berbeda jauh, terutama ketinggian 20 m,
dengan mencapai maksimum 9 ug/m3. Dengan ketinggian 20m dan jarak 800 m dari sumber emisi
dengan konsentrasi SO2 rata-rata meucapai 12.9 dan 33.7 uglm' untuk Incenerator 1 dan 2.
Intensitas turbulensi vertikal I (Iz) lebih tinggi dibandingkan intensitas turbulensi lateral
(Iy) untuk semua kondisi atmosfer. Semakin tinggi ketinggian maka Iy dan Iz pun semakin
rendah.. Semakin stabil kondisi atmosfer maka semakin kecil korelasi intesitas turbulensi dengan
konsentrasi SOz serta semakin tinggi ketinggian maka intesitas turbulensi akan lebih
mempengaruhi dispersi polutan di atmosfer.
- -

- - - - .- .
.- - - -

.~
-.---..

--


-..- -.

PENDUGAAN KONSENTRASI PERMUKAAN
POLUTAN SULFUR DIOKSIDA (SOz)
MENGGUNAKAN MODEL GAUSSIAN
(STUD1 KASUS :PT. YAMAHA MOTOR MANUFARTURWG,
JAKARTA)

OLEH :
MUHAMMAD HAKIKI
624103021

Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Program Studi Meteorologi

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

:

PENDUGAAN KONSENTRASI POLUTAN SULFUR
DIOKSIDA (SO*) PERMUKAAN MENGGUNAKAN
MODEL GAUSSIAN (STUD1 KASUS : PT. YAMAHA
MOTOR MANUFACTURING, J A I W T A )

Natna
NRP

:
:


Muhammad Hakiki
G24103021

Menyetujui :
Pembimbing I,

Pernbimbing 11,

NIP. 132215102

Mengetahui :
Dekan Fakultas Matematika dan Illnu Pengetahitan Alam
Institut Pertanian Bogor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Temperatur Terhadap Konversi Reaksi Pembakaran Sulfur untuk menghasilkan Sulfur Dioksida di Burner Tank pada Unit Chemical Plant PT TobaPulp,Tbk.

12 99 44

Analisis Kadar Gas Sulfur Dioksida (SO2) di Udara Ambien pada Industri Makanan Ringan yang Menggunakan Briket Batubara dan Keluhan Saluran Pernafasan pada Masyarakat di Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

10 100 106

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

1 1 23

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

0 1 6

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

0 1 29

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

1 5 10

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

0 0 1

Analisis Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan Sulfur Dioksida (SO2) dari Sumber Transportasi di Jalan S.Parman Medan Menggunakan Box Model “Street Canyon

0 0 9

Peramalan Pencemaran Udara oleh Sulfur Dioksida (SO2) di Pekanbaru dengan Model AR(3)

1 0 9

Cokriging Pada Interpolasi Konsentrasi Sulfur Dioksida (So2) Dan Nitrogen Dioksida (No2) Di Dki Jakarta - ITS Repository

0 11 187