Analisis pola aliran udara pada single span greenhouse di Cikabayan dengan menggunakan teknik computational fluid dynamics (CFD)

.

Sofyan Hidayat, F14102132. Analisis Pota Miran Udara dan Temperatur P a d a
Single S p n Greenhouse d i Cikabayan Dengan iMenggunakan Teknik
C h p d a t b m l Fluid Dl,namics (CFD). Di bawah birnbingan : Ir. Meiske Widyarti,
MEng dan Dr. lr. Dyah Wulandani, hrlSi..2006.

Tanaman turnbuh dan berkernbang dengan baik nada kondisi lingkungan
yang optimal, salah satu bentuk bangunan pclindung tanarnan y m g berfungsi untuk
rnelindungi tanaman dari taktor lingkungan yang kuran_r iaenguntungkan adalzh
greenhou:e, al:an tetapi penggunaan grcenhottsc &an men ingkatkan temperatur
u d m didalam grernhor~s. Salah saw usaha agar ternperatur udara dala13 greenhoi~se
ti& terus rneningkat yaitu dengan sistern ventilasi. Untuk menciptakan lingkungan
yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman perlu dikaji pengaruh iklim tehadap
l i n g k ~ g a ndalam b a n p a n gmenho~rse.Kondisi termal dan pola aliran udara di
dalam greenhouse sangat teqantung kepada elernen iklirn seperti radiasi, ternperatur,
kecepatan angin. Pernecahan analisis aliran udara dapat dilakukan dengan metode
Conrur~~a~ional
I7lt~idOnontic /CFD.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rnenganalisa sebaran temperatur dan

kecepatan udara di dalam greet~liorrseyang hasilnya akan di validasikan dengan hasil
pengukuran di lapansan.
Penelitian ini dilakukan di grecnliot~se Departemen Budidaya Pertanian
yang tedetak di Cikabayan dan ana!isa pola aliran udara dan temperatur
mepergunakan s o b w e Autocad. ZOOS, Grnbit 2.7.30 d m Fluent 6.2. T e h i k
penelitian dilakukan dengan cara melakukan simulasi untuk rnenganalisa pola aliran
udara dan sebaran temperatur mensunakan ketiga soft~vare diatas. Parameter
temperarur d m kecepaian hasil simulasi akzn div:\lidasikan dcngan dengan hasil
pengukuran di lapa~gan.
Analisis dilakukan pada jam 9, jam I I , jam i2, jam I 4 hari kedua dan
ketiga penganbilan data Untuk penyedsrhanaan penulisan pada j m - j a m tersebut
diganti penulisannya berturut-turut 9 h2, I I hZ, 12 h2, 14 h2.9 h3, 1 1 h3, 12 h3 dan
14 h3. Inlet dari kanan terjadi pada simulasi I I h2 dm- 9 h3 sedangkan inlet dari
depan tenadi pada simulasi 9 h2,12, h2, I 4 h2, I I h3,12 h3 dan 14 h3.
Bagian bangunan greenhouse yang berhadapar dengan arah datangnya
sinar matahari menunjukkan suhu yang lebih tingg! dibandingkan sisi sebelahnya
Simulasi 9 h2 sebaran temperatur pada 2 4 . 6 berkisar 28.5-28.72'~ sernentara itu 9
h3 sebaran ternperatur pada 2 4 . 6 berkisar 29.00 - 29.06'~. Sebaran temperafur untuk
l l h2.11 h3, 12 h2, 1.2 h3, 14 h2 dan 14 h3 pada 2 4 . 6 benurut-tun~tscbagai berikut
32.0-32.06'~, 3 4 . 9 8 - 3 5 . 1 5 ~ ~33.5-33.9'~;.

,
36.95-37.19'C, 35.0-35.06'c: 38.9439.02'~. Sebaran kecepatan pada ~ 0 . dari
6 hasil pengukllran kecepatan wgin yang
masuk ke dalam greenhoitse sudah cukup efektif bagi tananIan u~tukmenan&ap
C02yaitu 0.16-0.42 m/s.