BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Langkah awal dalam melakukan kompilasi data adalah survey lapangan. Kegiatan survey lapangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 3 Maret hingga 9
Maret 2014 di Desa Cibodas Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya data yang telah didapatkan di lapangan akan didokumentasikan
menjadi laporan hasil survey. Laporan Hasil Survey merupakan bagian dari kegiatan survey dan kompilasi data.
Laporan hasil survey dibuat dengan tujuan untuk meninjau sejauh mana data yang telah berhasil dikumpulkan berdasarkan kegiatan survey yang sudah
dilakukan dan jika terdapat data yang belum berhasil didapatkan, maka akan ditindaklanjuti dengan cara tertentu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
melancarkan langkah kompilasi data yang akan dilaksanakan setelah laporan hasil survey selesai.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan kompilasi data ini disusun berdasarkan isu, potensi serta permasalahan yang ada. Tujuan terkait dengan kompilasi data ini adalah:
Menyajikan data secara sistematis untuk setiap aspek kajian, mencakup
aspek fisik alam, fisik binaan, kependudukan, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan, keuangan, sarana prasarana, dan kebijakan wilayah studi
yakni kabupaten Sukabumi.
Menyajikan karakteristik kawasan baik secara tabular maupun gambarpeta dan deskriptif, sehingga dapat menggambarkan konsidi
eksisting kawasan.
Merumuskan potensi, masalah, dan isu strategis awal untuk pengembangan kawasan perdesaan Cibodas Kecamatan Cibitung
Kabupaten Sukabumi dimasa yang akan datang.
Tersusunnya rencana kerja pelaksanaan survey dan kompilasi data.
Terlaksananya kegiatan pengumpulan dan kompilasi data, baik kegiatan survey primer maupun survey sekunder.
1
Tersusunnya laporan hasil kegiatan studio survey pengumpulan dan
kompilasi data.
Tersajikan hasil studio survey pengumpulan dan kompilasi data dalam kelas seminar.
Manfaat dari kegiatan survey dan pengumpulan kompilasi data ini adalah sebagai berikut:
Mahasiswa dapat memahami teknis dalam pengumpulan dan kompilasi
data.
Mahasiswa dapat memahami karakteristik dan kawasan studi, sehingga dapat merumuskan potensi, masalah dan isu strategis awal dalam
pengembangan kawasan dimasa yang akan datang.
Dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah setempat mengenai data terbaru di kawasan studi.
Mahasiswa dapat merumuskan data terbaru untuk perencanaan tata
ruang sehingga dapat membantu proses perencanaan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah.
Melatih mahasiswa untuk dapat mengetahui arah pengumpulan, tabulasi,
dan kompilasi data dengan benar sesuai dengan kebutuhan perencanaan.
Mahasiswa dapat belajar langsung secara teknis dalam merencanakan
suatu wilayah.
Memperoleh gambaran yang tepat tentang pertumbuhan dan perkembangan kawasan perdesaan Cibodas Kecamatan Cibitung
Kabupaten Sukabumi peranannya dalam lingkup yang lebih luas.
1.3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup studi ini meliputi ruang lingkup wilayah, dan ruang lingkup materi studi.
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi
Ruang lingkup wilayah studi adalah Desa Cibodas Kecamatan Cibitung. Secara administratif Desa Cibodas merupakan salah satu dari 6 Desa diwilayah
Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi yang terletak 1,5 Km ke arah timur dari Kecamatan Cibitung, Desa Cibodas berada di ketinggian 160-200 M diatas
permukaan laut dengan wilayah kurang lebih 553,9 Ha dibulatkan 554 Ha. Desa Cibodas berbatasan dengan beberapa desa yaitu:
Sebelah utara
: berbatasan dengan Desa Bojongsari Dengan Desa Bojong Genteng Kecamatan Jampangkulon
Sebelah timur
: berbatasan dengan Desa Banyuwangi Kecamatan Cibitung
Sebelah selatan
: berbatasan dengan Desa Cibitung Kecamatan Cibitung
Sebelah barat
: berbatasan dengan Desa Banyumurni Kecamatan Cibitung
Suhu didaerah Desa Cibodas adalah 20 C – 32
C. Iklim di Desa Cibodas sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan
penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Cibodas Kecamatan Cibitung. Iklim suatu daerah sangat
berpengaruh dalam kehidupan utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak. Selain itu, kondisi geografis Desa Cibodas
umumnya merupakan dataran berbukit. Berikut ini adalah peta administrasi Desa Cibodas dan peta administrasi
Dusun-Dusun Di Desa Cibodas pada peta 1.1 dan peta 1.2
Gambar 1.1 Peta Batas Administrasi Desa
Gambar 1.2 Peta Batas Administrasi Dusun-dusun
Cibodas Gambar 1.2
Peta Batas Administrasi Dusun-dusun Cibodas
1.3.2 Ruang Lingkup Materi Studi
Ruang lingkup materi ini meliputi : a. Pengumpulan Kompilasi Data mengenai Desa Cibodas Kecamatan
Cibitung dengan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Data kebijakan dengan cakupan sebagai berikut :
RTRW Kabupaten
RDTR Kecamatan
RTBL
RPJM
Peraturan bangunan
Investasi dan penanaman modal
Data Fisik Alamiah dengan cakupan sebagai berikut :
Topografi kemiringan dan ketinggian,
Letak geografis, batas administrasi dan luas wilayah per RWdusunkampung
Hidrologi dan hidrogeologi, sumber-sumber air:sebaran mata air
dan sungai, kedalaman muka air tanah: sumur dan sungai, daerah aliran sungai, pola aliran airsungagi, debit sungai
Geologi struktur dan jenis batuan,
Keadaan dan jenis tanah, kelas butir
Mitigasi bencana alam, gerakan tanah, aliran, jatuhan,
amblasan, tsunami, banjir, dll
Klimatologi curah hujan, suhu udara dan, kelembaban udara
Pola vegetasi jenis vegetasi, pola penyebaran
Data Fisik Binaan Tata Guna Lahan dengan cakupan sebagai berikut :
Luas perjenis penggunaan lahan
Pola penyebaran
Data Kependudukan dengan cakupan sebagai berikut :
Angka kelahiran
Angka kematian
Angka migrasi in out
Berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan kelompok umur
Berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan agama kepercayaan
Berdasarkan mata pencaharian
Berdasarkan sosial budaya
Berdasarkan jumlah kepala keluarga
Kelompok organisasi kemasyarakatan, seperti: Kelompok
pengajian, Kelompok musyawarah, Kelompok kerja bakti, Kelompok pengelola sumberdaya alam, Kelompok adat, dsb
Data Perekonomian dengan cakupan sebagai berikut :
Inventaris jenis sektor perekonomian per RWDusunkampung,
meliputi: Sektor perikanan, Pertanian, Perkebunan, Hutan produksi, Industri kecil, menengah, sedang, Perdagangan
jasa, Pariwisata, pertambangan, berdasarkan:
Proses koleksi
Proses distribusi
Jumlah produksi
Harga berlaku
Tenaga kerja
Sumber modal
Pariwisata :
Jenis wisata
Sarana wisata
Prasarana dan aksesbilitas
Retribusi
Jumlah pengunjung
Tingkat pendapatan per kepala keluarga
PDRB Kab dan Kec
Sarana dan Prasarana
Jumlah per jenis sarana per RWdusunkampung
Kondisi bangunan dan lingkungan perjenis sarana
Persebaran sarana
Inventaris sarana meliputi:
Sarana Perekonomian Perdagangan warung, pasar, bank,
KUD, dll
Sarana Pendidikan TK, SD, SMP, dll
Sarana Peribadatan mushola, masjid, gereja, dll
Sarana Pemerintahan Kebudayaan kantor pemerintahan, aula desa, dll
Sarana Olah raga Rekreasi lapangan, GOR, dll
Sarana Perumahan rumah permanen, semi permanen,
rumah adat, dll
Sarana Pemakaman RTH
Air Bersih per RWdusunkampung
Sistem Individu: Sebaran daerah-daerah yg menggunakan fasilitas: Sumur Gali, Sumur Bor Mata Air, Sungai, dll
Sistem terpusat : sejarah singkat pengembangan PDAM,
cakupan pelayanan, tingkat pelayanan
Unit-unit sistem penyediaan dan pelayanan air bersih:
Sistem produksi, meliputi: sumber air yang digunakan, instalasi pengolahan air
Sistem transmisi
Sistem penampungan reservior
Sistem distribusi
Standar pemakaian air sehari-hari
Air limbah
Onsite sistem: septik tank, cubluk, IPLT Offsite system: sistem jaringan, IPAL
Saluransungaidrainase, pekarangankebun
Persampahan
Sistem perwadahan tong, bin
Sistem pengumpulan gerobak, TPS
Sistem pengangkutan truk, kuda
Sistem pembuangan TPA
Sistem pengolahan open dumping, sanitari landfill
Dibuang ke pekarangan, saluran, dibakar
Drainase
Sistem jaringan primer, sekunder, tersier
Kontruksi tanah, plester, beton
Listrik
Cakupan pelayanan PLN
Tingkat pelayanan PLN
Unit-unit sistem: sistem produksi sumberjenis PLTA, PLTU
dsb, sistem gardu jenis, sistem transmisi SUT, SUTT, SUTET, sistem distribusi, trafo: kabel jenis, pelayanan
daya terpasang
Telepon
Cakupan pelayanan
Tingkat pelayanan
Unit-unit sistem: telefon pribadi, telefon umum
Transportasi
Inventaris prasarana transportasi jaringan jalan jembatan, pelabuhan, terminal, jalur KA, bandara, dll.
Penampang melintang per ruas jalan, sketsa site terminal,
pelabuhan, dll.
Inventaris sarana transportasi angkutan orang barang: Jenis angkutan, Kondisi, Rute, Tarif Biaya, Jam operasional
Pola pergerakan orang barang
Traffic counting pencacahanpenghitungan lalulintas
Kelembagaan dan keuangan daerah
Jenis-jenis lembaga pemerintah dan non pemerintah: struktur
kelembagaan, fungsi dan wewenang, kinerja, keterkaitan antar lembaga
Sumber penerimaan PAD: APBD, jenis-jenis pengeluaran,
pengeluaran pembangunan, pengeluaran rutin.
Pengumpulan data dan informasi
Kompilasi data Survey primer dan
survey sekunder
Fisik Alam
Topografi, jenis dan tekstur tanah, geologi, hidrologi, hidrogeologi,
klimatologi, rawan bencana
Fisik Binaan
Sarana pendidikan, kesehatan, perumahan, prasarana listrik, jaringan
jalan, transportasi, air bersih, air limbah, drainease, irigasi
Fisik Alam
Klasifikasi Topografi, jenis dan tekstur tanah, geologi, hidrologi, hidrogeologi,
klimatologi, rawan bencana, kriteria jenis tanah dan batuan
Fisik Binaan
KDB, KLB KDH, kesesuaian lahan dan presentase kesesuaian lahan, jaringan
listrik, jalan dan transportasi.
Sosial Budaya
Jenis sosial budaya.
Kependudukan
Grafik dan presentase jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk,
kepadatan penduduk, kelompok umur, mata pencaharian, tingkat pendidikan,
agama, pekerjaan, perubahan penduduk, sex ratio, piramida
penduduk.
Kependudukan
Jumlah penduduk, jumlah penduduk berdasarkan umur, jumlah penduduk,
jenis kelamin, mata pencaharian, tingkat pendidikan, agama, pekerjaan,
perubahan penduduk.
Sosial Budaya
Kegiatan dan organisasi kelembagaan masyarakat.
Perekonomian
Produksi, luas lahan dan kegiatan sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan, PDRB kabupaten Sukabumi, pemasaran hasil panen
Perekonomian
Produktivitas dan PDRB desa sektor pertanian, pola aliran barang.
Keuangan
Target dan realisasi penerimaan PBB, wajib pajak dan wajib pajak prabayar,
APBD, PAD
Keuangan
sumber-sumber pembiayaan pembangunan serta alokasi dan
realisasi anggaran pembangunan
Kelembagaan
Lembaga pemerintah dan jenis lembaga non pemerintah, struktur
organisasi lembaga pemerintah, tingkat pendidikan lembaga pemerintah,
keaktifan lembaga pemerintah
Kelembagaan
Peran lembaga pemerintah dan non pemerintah terhadap sistem
pemerintahan dan masyarakat.
Kebijakan
RTRWN, RTRWP, RTRWK, RPJM, RPJP
Kebijakan
Kawasan desa Cibodas dalam RTRWN, RTRWP, RTRWK, RDTR WP
Barat, struktur dan pola ruang kawasan Aspek Yang
Dibutuhkan Pra-analisis Yang
Dilakukan Pendefinisian persoalan: Perumusan
sasaran dan tujuan Objek kajian
Desa cibodas, kecamatan cibitung,
kabupaten sukabumi.
ANALISI S
ARAHAN PENGEMBANGAN DESA CIBODAS KECAMATAN CIBITIUNG KABUPATEN
SUKABUMI SEBAGAI WILAYAH AGROPOLITAN
1.4 Metodologi Perencanaan
1.4.1 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang digunakan dalam pengumpulan dan kompilasi data ini adalah sebagai berikut.
Gambar 1.3 Kerangka berpikir
Sumber: Diskusi Dan Pengkajian Data 2014
1.4.2 Metodologi Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data sekunder dan teknik pengumpulan data primer.
A. Metodologi Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber yang telah dipublikasikan sehingga data tersebut telah tersedia.
Keuntungan yang sangat tampak dari penggunaan data sekunder adalah efisiensi cara mendapatkannya, kita bisa menggali informasi sebanyak yang kita
mau dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih singkat ketimbang mengumpulkan data primer. Kekurangan dalam menggunakan data sekunder
adalah kejelian dalam pengumpulan, serta evaluasi dari informasi yang akan kita gunakan pada penelitian kita. Karena data sekunder banyak mengandung
informasi yang bersifat subjektif sehingga harus benar-benar dibutuhkan kejelian dalam mengevaluasi data mana yang cocok dan sesuai dengan latar belakang
masalah yang kita angkat dalam penelitian kita. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan dua cara yaitu: Studi literatur dan Survey instansional.
Survei instansional
Survei Instansional dilakukan untuk mendapatkan data: kependudukan, pemerintahan, fisik dasar, sosial budaya, saran dan prasarana. Instansi-
instansi yang dituju :
- Bappeda TK I dan TK II
- Biro Pusat Statistik BPS
- Dinas PU
- Bangdes Kabupaten Sukabumi
- Kantor Kecamatan
- Kantor Desa
- Dinas Kependudukan
- Dinas Tata Ruang dan Pertamanan
- DLLAJ
Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mendapatakan data: Fisik dasar, kependudukan, pemerintahan. Keterangan mengenai metode
pengumpulan data primer dan data sekunder dapat dilihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Metode Pengumpulan Data
No. Metode
Alat Pengumpul Data
Data yang Didapatkan Sumber
1. Primer
Wawancara
Lembar Observasi
Kuesioner
Foto
Check List
Lembar observasi
Sosial Budaya
Sarana Prasarana
Isu Pokok, Potensi dan Masalah
Gambar Dua Dimensi
Daftar Periksa Keadaan
Wilayah Studi
Tokoh Masyarakat,
Pemuka Agama, Kepala Desa
Kantor
Kabupaten, Kecamatan,
Desa
Pertanian yang ada di Desa
Cibodas 2.
Sekunder
Instansional
Studi Literatur
RUTR
Teori BAPPEDA, BPN,
BPS, Buku,
Majalah, Album Peta, Data Digital.
B. Metodologi Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari subjek penelitian. Data primer menjadi sumber data yang harus ada dalam kajian ilmiah, karena
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data primer melalui observasi, kuesioner, checklist panduan, kuesioner, checklist
isian, transek dan wawancara langsung dengan narasumber yang berkaitan dengan kajian penelitian.
Wawancara
Wawancara atau tanya jawab dilakukan untuk mendapatkan data ekonomi, sosial dan pemerintahan.
Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data sarana dan prasarana di daerah studi.
Kuesioner
Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam serangkaian kegiatan survei dan kompilasi data.
Check List
Chek List Panduan digunakan untuk mendapatkan data, fisik dasar dan sosial ekonomi.
Foto
Daftar foto yang berisi foto-foto keadaan fisik eksisting di Wilayah Kabupaten Sukabumi.
1.4.3 Metodologi Analisis Data
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik pengolahan data kualitatif, teknik pengolahan data kuantitatif dan RRA.
A. Analisis Kesesuaian Lahan
Penggunaan lahan untuk pertanian secara umum dapat dibedakan atas: penggunaan lahar semusim, tahunan, dan permanen. Penggunaan lahan
tanaman semusim diutamakan untuk tanaman musiman yang dalam polanya dapat dengan rotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan setiap musim
dengan periode biasanya kurang dari setahun. Penggunaan lahan tanaman tahunan merupakan penggunaan tanaman jangka panjang yang pergilirannya
dilakukan setelah hasil tanaman tersebut secara ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada tanaman perkebunan. Penggunaan lahan permanen diarahkan
pada lahan yang tidak diusahakan untuk pertanian, seperti hutan, daerah konservasi, perkotaan, desa dan sarananya, lapangan terbang, dan pelabuhan.
Semua jenis komoditas pertanian termasuk tanaman pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan yang berbasis lahan untuk dapat tumbuh
atau hidup dan berproduksi optimal memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan evaluasi, persyaratan
penggunaan lahan dikaitkan dengan kualitas lahan dan karakteristik lahan yang telah dibahas. Persyaratan karakteristik lahan untuk masingmasing komoditas
pertanian umumnya berbeda, tetapi ada sebagian yang sama sesuai dengan persyaratan tumbuh komoditas pertanian tersebut.
Persyaratan tersebut terutama terdiri atas energi radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen, dan hara. Persyaratan temperatur dan kelembaban
umumnya digabungkan, dan selanjutnya disebut sebagai periode pertumbuhan FAO, 1983. Persyaratan lain berupa media perakaran, ditentukan oleh
drainase, tekstur, struktur dan konsistensi tanah, serta kedalaman efektif tempat perakaran berkembang. Ada tanaman yang memerlukan drainase terhambat
seperti padi sawah. Tetapi pada umumnya tanaman menghendaki drainase yang baik, dimana pada kondisi demikian aerasi tanah cukup baik, sehingga di dalam
tanah cukup tersedia oksigen, dengan demikian akar tanaman dapat berkembang dengan baik, dan mampu menyerap unsur hara secara optimal.
1. Tumpang tindih perkalian 1-0 boolen
Sesuai 1 atau tidak sesuai 0
1x1=1, 1x0=0, 0x0=0 2.Tumpang-tindih dengan Pengharkatan
Penambahan – Pembobotan:
Kelas kesesuaian lahan untuk budidaya, penyangga, atau lindung.
Gradasi kesesuaian lahan bagi peruntukan tertentu misal pertanian, permukiman:
Sangat Sesuai S1: Lahan tidak mempunyai pembatas yag berat atau
pembatas kurang berarti dan tak berpengaruh secara nyata untuk penggunaan tertentu secara lestari
Cukup Sesuai S2: Lahan mempunyai pembatas agak berat yang
mengurangi produktivitas dan keuntungan yang diperoleh pada penggunaan tertentu secara lestari
Sesuai MarginalHampir Sesuai S3: Lahan mempunyai pembatas
sangat berat untuk penggunaan tertentu secara lestari Tidak sesuai saat ini N1: lahan mempunyai pembatas sangat berat yang belum dapat
diiatasi saat ini dengan biaya yang rasional. Tidak sesuai permanen N2: lahan mempunyai pembatas sangat berat dan tidak mungkin untuk
penggunaan tertentu secara lestari.
Tidak Sesuai N:Lahan yang tidak sesuai N karena mempunyai faktor
pembatas yang sangat berat danatau sulit diatasi.
B. Analisis Prediksi Penduduk
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Prosentase rata-rata laju pertumbuhan penduduk adalah prioritas pertambahan penduduk rata-rata tiap tahun. Pertumbuhan penduduk wilayah
perencanaan dihasilkan oleh berubahnya jumlah secara alamiah yaitu kelahiran dan kematian serta perubahan jumlah penduduk akibat migrasi penduduk
datang dan pergi. Dalam memperkirakan jumlah penduduk wilayah perencanaan selama 10 tahun yang akan datang akan digunakan komparasi
terhadap 3 metode proyeksi penduduk, yaitu:
a. Metode Bunga Berganda
Dalam metode ini diperkirakan jumlah didasarkan atas adanya tingkat pertambahan penduduk pada tahun sebelumnya yang relatif berganda dengan
sendirinya. Perhitungan proyeksi penduduk menurut metode bunga berganda dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : Pt : Jumlah penduduk di daerah yang diselisiki pada tahun t.
Pt + U : Jumlah Penduduk di daerah yang diselidiki pada tahun t+U R : Tingkat prosentase pertambahan penduduk rata-rata setiap tahun diperoleh
dari data masa lalu
b. Metode Kurva Polinomial
Asumsi dalam metode ini adalah kecenderungan dalam laju pertumbuhan penduduk dianggap tetap atau dengan kata lain hubungan masa lampau
digunakan untuk memperkirakan perkembangan yang akan datang. Rumus Kurva Polinomial adalah sebagai berikut :
Dimana : Pt : Jumlah penduduk pada tahun dasar.
Pt – Q : Jumlah penduduk pada tahun t – Q
Q : Selang waktu pada tahun dasar ke tahun t – Q Dimana :
b nq -1 = b Q-1 b : Rata-rata pertambahan jumlah penduduk tiap tahun
bn : Tambahan penduduk n tahun
c. Metode Regresi Linear