lahan berlangsung saling tindak interaction melalui proses pertukaran energi dan bahan, yang membangkitkan peristiwa alih
rupa transformation dan alih tempat translocation energi dan bahan dalam komponen lahan bersangkutan. Dalam hal saling
tindak antarkomponen berlangsung secara kompensatif compensatory interaction, lahan berada dalam keadaan mantap
atau berada dalam keseimbangan tahan tunak steady state equillbrium atau dalam keseimbangan dinamik Hidayat, 2016:94.
Tanah yang kaya akan bahan organik bersifat lebih lenting, daripada tanah yang miskin organik, karena bahan organik dalam
jumlah banyak berdaya sangga fisik dan kimia besar. Dampak dapat datang secara alami misalnya, gempa bumi, atau karena ulah
manusia misalnya, pencemaran oleh limbah. Dampak atas lahan menurunkan kemampuan, kesesuaian dan daya dukung lahan.
Memperbaiki lahan rusak karena usikan bertujuan memulihkan hakikat lahan Hidayat, 2016:94.
Gambar 2.1 Contoh Dampak Atas Lahan Akibat Pengosongan Lahan untuk Pembangunan Maruu, 2011
2. Dampak Penambangan
Kegiatan pertambangan telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia. Tambang-
tambang batubara, minyak dan gas menyediakan sumber energi, sementara tambang-tambang mineral menyediakan berbagai bahan
baku untuk keperluan industri. Bahan-bahan tambang golongan C, seperti batu, pasir, kapur, juga tidak ketinggalan memberikan
5
sumbangan yang signifikan sebagai bahan untuk pembangunan perumahan, gedung-gedung perkantoran, pabrik dan jaringan jalan.
Akan tetapi berbeda dengan sumbangannya yang besar tersebut, lahan-lahan tempat ditemukannya bahan tambang akan mengalami
perubahan landscape yang radikal dan dampak lingkungan signifikan pada saat bahan-bahan tambang dieksploitasi Hidayat. 2016:94.
Gambar 2.2 Kegiatan Penambangan Batu Kapur Christ, 2015
Penambangan batu dan pasir tidak berdampak atas hakikat lahan untuk produksi biomassa berguna karena lahan batu dan pasir
memang tidak bernilai untuk maksud tersebut. Oleh karena itu endapan batu dan pasir biasanya berwujud murni dan sudah berada
dalam keadaan tersingkap, penambangannya tidak menghasilkan buangan tambang spoil dan cerih tailings. Maka tidak akan
mendatangkan usikan atas lahan-lahan sekitar tempat penambangan Hidayat, 2016:96.
Penambangan batu dan pasir dengan mengeruk kaki tebingbukit merusak kemantapan lereng. Perongrongan kaki
tebingbukit memacu keruntuhan seluruh lereng. Pengambilan pasir dari dasar sungai membuat dasar sungai menjadi tidak rata. Hal ini
memicu terjadinya aliran turbulen yang meningkatkan erosivitas dan daya angkut aliran sungai, dan selanjutnya mengubah regim sungai.
Regim sungai ialah kemmapuan sungai mempertahankan geometri melintang dan membujur alurnya dnegan mengimbangkan laju
pengendapan dan pengikisan sepanjang alurnya. Pengubahan regim
6
sungai berarti mengubah perilaku sungai sebagai penyalur air, yang pada gilirannya akan mengubah hidrologi wilayah Hidayat,
2016:96.
Gambar 2.3 Penambangan Adimaja, 2013
C. Upaya Pencegahan Timbulnya Kerusakan Lahan Akibat Penambangan