Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Di Pulau Semau
ISBN 979 – 3598 – 08 - 5
Pengelolaan Sumberdaya Alam
Dan Lingkungan Di Pulau SemauFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS YAYASAN NUSA CENDANA KEANEKARAGAMAN KUPANG HAYATI 2009
INDONESIA
Memfoto copy dan / atau memperbanyak dengan cara apapun, sebagaian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit adalah tindakan tidak bermoral dan melanggar hukum
Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Di Pulau Semau
ISBN 979-3598-08-5 Penulis
IN Prijo Soetedjo, Utma Aspartia, Made Tusan SurayasaIda Rachmawati Editor Febry L. Koten
Desain cover Yacobus Suni Penerbit YAYASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Jl Bangka VIII No. 3B Pela Mampang Jakarta 12720
E-mail Website:www.kehati.or.id
Dicetak oleh: KREASI, Jln Jendral Suharto, Kupang
KATA PENGANTAR KETUA TIM
Tim telah berusaha secara maksimal untuk melaksanakan Studi Pengelolaan Sumber
Daya Alam Dan Lingkungan di Pulau Semau dengan segala keterbatasan yang ada.
Dalam pelaksanaan di lapangan tim menghadapi beberapa kendala yang tidak dapat dielakan dan tentunya berpengaruh pada kualitas laporan yang dapat disajikan.Studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang didapat dari instansi terkait, hasil hasil penelitian yang pernah dilakukan dan digabungkan dengan pengamatan langsung di lapangan serta data primer yang diperoleh dari proses Diskusi kelompok Terarah (Focus Group Discussion/ FGD) dan wawancara semi terstruktur (Semi Structural Interview/ SSI). Pengumpulan data sekunder secara konseptual dirasakan mudah oleh pihak yang belum berpengalaman meneliti. Bagi pihak yang sudah berpengalaman dalam penelitian lapangan, penelitian macam ini justeru lebih sulit daripada penelitian yang mengandalkan data primer. Penelitian berbasis data sekunder akan mudah jika di instansi terkait tersedia data dengan format yang diperlukan. Dalam kenyataan di lapangan, data sering tidak tersedia dan kalau tersedia formatnya sering tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk perencanaan. Selain itu, data peubah (variable) yang sama antar instansi yang berbeda seringkali tidak konsisten. Dalam keadaan demikian, reliabilitas dan validitas data merupakan permasalahan yang lebih rumit lagi dan menjadi faktor pembatas penting terhadap kualitas laporan yang dihasilkan. Walaupun demikian Tim Undana beserta pihak yang terkait berusaha menjadikan kendala sebagai bahan masukan yang harus dapat diminimasikan sehingga dengan data yang ada dapat diperoleh informasi yang akurat, tepat, dan terbarukan.. Semoga hasil studi ini bermanfaat bagi orang yang menghargai arti penting dari partisipasi masyarakat secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari suatu pembangunan di perdesaan, khususnya dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di pulau Semau. Hasil studi ini diharapkan menjadi salah satu acuan dalam mengembangkan Riset Terpadu di Tingkat Petani sehingga permasalahan yang ada dapat diperbaiki dengan memaksimumkan potensi yang ada dengan proses pembelajaran terpadu antara petani, masyarakat umum, peneliti, dan penyandang dana. Hal yang penting adalah semoga laporan ini bermanfaat sebagai acuan dasar bagi orang yang menghargai dan mengerti etika keilmiahan secara jujur, benar dan bertanggung jawab.
Ketua Tim Ir. IN Prijo Soetedjo, MSc, PhD
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada akhirnya Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan di Pulau Semau dapat diselesaikan dan dapat diwujudkan dalam laporan ini. Dengan segala keterbatasan sebagai manusia, sebelummnya kami mohon maaf yang sebesar besar bila dalam pelaksanaan penelitian ini baik selama pelaksanaan di lapangan, penulisan, maupun selama pelaksanaan Workshop di tingkat kecamatan mungkin ada pihak yang kurang berkenan. Kami memandang semua sebagai hal yang positif bagi intropeksi dan menambah pengalaman dalam berwawasan secara ilmiah. Pada kesempatan ini pula kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada:
1. Pimpinan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) yang telah membantu memberikan dana dan saran sarannya dalam pelaksanaan kegiatan studi ini.
2. Bapak Dekan Fakultas Pertanian yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan bantuan yang tak terkirakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penulisan laporan ini
3. Staf KEHATI khususnya pak Rio dan pak Dwi yang dengan kesabarannya membantu kelancaran dan kontribusinya yang besar pada studi sejak persiapan sampai pada penulisan laporan.
4. Bapak Camat Semau dan staf yang telah banyak membantu kelancaran studi sampai pada pelaksanaan Workshop di tingkat kecamatan.
5. Bapak Kepala Desa Akle, Uithiuhana, dan Uiboa serta semua staf sehingga pelaksanaan penelitian dapat terorganisir dengan baik.
6. Semua Tim peneliti (Ir. Utma Aspartia,MS; Ir Made Tusan Surayasa, Mhum, Ir.
Ida Rachmawati, Febry L Kotten, SE, MM, Johanes Sogen, SP, Yacobus Suni, SP, Jianto) dan staf lapangan yang dengan dedikasinya tinggi selalu membantu pelaksanaan studi hingga tersusunnya laporan ini.
7. Semua pihak yang telah membantu tetapi tidak dapat kami sebutkan satu persatu Pada akhirnya kami sadar bahwa laporan ini belum sempurna dan perlu mendapat koreksi dan argumen yang ilmiah untuk lebih menyempurkan bahan kajian berikutnya.
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR KETUA TIM ii
UCAPAN TERIMAKASIH iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR x
I PENDAHULUAN…………………………………………...…………………
1 1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….
1 1.2 Pengembangan Gagasan dan Konsep Umum Kegiatan..............................
2 1.3. Perumusan Masalah………………………………………………………..
4
1.4 Maksud dan Tujuan…………………………………………………………
5
1.4.1 Maksud………………………………………………………………
5 1.4.2 Tujuan……………………………………………………………….
5
1.5 Luaran………………………………………………………………………
6
1.6 Metode………………………………………………………………………
6 1.6.1 Waktu dan Tempat…………………………………………………..
7
1.6.2 Metode Studi…………………………………………………………
7
1.6.3 Ruang Lingkup………………………………………………………
8 1.6.4 Analisa Data………………………………………………………….
9 II
INFORMASI LATAR BELAKANG…………………………………………
11
2.1 Profil Umum Kabupaten……………………………………………………
12 2.1.1 Rona Geofisik……………………………………………………….
12 2.1.2 Rona Sosial Ekonomi………………………………………………..
12 2.1.3 Rona Sosial Budaya………………………………………………….
14
2.2 Perkembangan Pembangunan………………………………………………
14 2.2.1 Kondisi Kependudukan……………………………………………..
14 2.2.2 Perubahan Penggunaan Lahan……………………………………….
14
2.2.3 Perkembangan Perindustrian…………………………………………
14 2.3 Pembangunan Daerah Kecamatan Semau Kabupaten Kupang.......................
15 III ADMINISTRASI PEMERINTAHAN SERTA PROSES DAN
16 PROSEDUR PERENCANAAN……………………………………………… 3.1 Administrasi Pemerintahan...........................................................................
16 3.1.1 Sistem Administrasi Pemerintahan......................................................
16 3.1.2 Administrasi Pemerintahan Pusat.......................................................
16 3.1.3 Administrasi Pemerintahan Daerah......................................................
16 3.2 Proses dan Prosedur Perencanaan Pembangunan..........................................
18 3.2.1 Proses dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Nasional................
18 3.2.2 Proses dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah...................
19 3.2.3 Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Bottom-Up...............
20
IV LINGKUNGAN FISIK DAN SUMBERDAYA ALAM PULAU SEMAU........
53 6.2.1. Kelembagaan dan Pelayanan Penyuluhan..........................................
43 6.1.2. Penguasaan Lahan..............................................................................
44 6.1.3. Pola Pengusahaan dan Produktivitas..................................................
44 6.1.4. Pola Pengusahaan Perkebunan.........................................................
47 6.1.5. Pengusahaan dan Produksi Ternak.....................................................
49 6.1.6. Pengusahaan dan Produksi Perikanan................................................
50 6.1.7. Pola Pengusahaan dan Produksi Hutan Produksi................................
51 6.1.8.Tehnologi Usahatani.............................................................................
52 6.2 Kelembagaan dan Pelayanan Penyuluhan, Kredit dan Koperasi...................
53 6.2.2. Kelembagaan, Pelayanan Kredit dan Pelayanan Koperasi..................
43 6.1 Penggunaan, Penguasaan, dan Pengusahaan Lahan......................................
53 6.3 Kebijakan Harga dan Rantai Pemasaran......................................................
54 6.3.1. Kebijakan dan Faktor yang Menentukan Harga Komoditas Pertanian.
54 6.3.2. Rantai Pemasaran Komoditas Utama..................................................
54 6.4 Analisis Variasi Pembanguan Pertanian antar kecamatan...........................
54
6.5 Permasalahan dan Potensi Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan……………………………………
55 6.5.1. Analisis Masalah................................................................................
55 6.5.2. Analisis Potensi...................................................................................
43 6.1.1. Pola Penggunaan Lahan......................................................................
42 VI SEKTOR PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN..............................................................................................
22 4.1 Rona Lingkungan dan Sumberdaya Alam ....................................................
36 5.1.1 Sebaran dan Kepadatan Penduduk............................................
22 4.1.1 Lingkungan Fisik.................................................................................
22
4.1.2 Sumberdaya Alam……………………………………………………
24 4.2 Masalah dan Potensi Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam........
31 4.2.1. Analisis Masalah................................................................................
31 4.2.2. Analisis Potensi....................................................................................
33 V KEPENDUDUKAN DAN POLA PERMUKIMAN..........................................
36 5.1 Karakteristik Penduduk dan Rumah Tangga...................................................
36 5.1.2 Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kalamin, dan Pendidikan...............
41 5.3.2 Analisis Potensi..................................................................................
36 5.1.3 Komponen Perubahan Penduduk.........................................................
37 5.1.4 Keadaan Rumah Tangga.......................................................................
37 5.1.5 Angkatan Kerja...................................................................................
38 5.2 Pola Permukiman dan Analisis Fungsional...................................................
39 5.2.1 Keterkaitan Permukiman....................................................................
39 5.2.2 Analisis Fungsional Permukiman.......................................................
40 5.2.3 Klasifikasi Permukiman.....................................................................
41 5.3 Permasalahan dan Potensi Kependudukan dan Pola Permukiman................
41 5.3.1 Analisis Masalah................................................................................
56
VII KEGIATAN DI LUAR SEKTOR PERTANIAN………………………………
8.5.1. Analisis Fasilitas Pelayanan Kesehatan…………………………
65 8.2.1. Analisis Fasilitas Perhubungan Darat…………………………..
65 8.2.2. Analisis Perhubungan Laut……………………………………….
65 8.3 Kelistrikan dan Energi……………………………………………….…….
66
8.4 Pelayanan Pendidikan………………………………………………………
66 8.4.1. Analisis Fasilitas Pendidikan yang ada…………………………...
66
8.4.2. Aksesibilitas terhadap Sekolah Lanjutan…………………………
66
8.5 Pelayanan Kesehatan………………………………………………………
66
66
65 8.1.2. Jaringan Irigasi………………………………………………………..
8.5.2. Program Layanan Kesehatan……………………………………
67
8.5.3. Aksesibilitas Terhadap Rumah Sakit dan Pusat Pelayanan Kesehatan
67
8.6. Air Bersih dan Sanitasi……………………………………………………
67 8.6.1. Fasilitas Air Bersih……………………………………………..
67
8.6.2. Sanitasi Lingkungan………………………………………………
67 8.7 Analisis Masalah dan Potensi Infrastruktur Fisik dan Sosial……………….
67 8.7.1. Analisis Masalah………………………………………………….
67 8.7.2. Analisis Potensi…………………………………………………...
65 8.2 Perhubungan………………………………………………………………..
65 8.1.1. Sumber Air Irigasi………………………….……………………….
58 7.1 Kegiatan Industri dan Kerajinan.................................................................
7.3 Kegiatan Perdagangan dan Investasi………………………………………
58 7.1.1. Perkembangan Industri……………………………………………...
58 7.1.2. Analisis Sebaran Industri…………………………………………..
58 7.1.3. Hubungan Perindustrian dengan Pertanian dan Perikanan………..
58 7.1.4. Rantai Pemasaran Produk Industri………………………………….
59 7.1.5. Kelembagaan Promosi Industri…………………………………...
59 7.2 Kegiatan Pariwisata.......................................................................................
59 7.2.1. Perkembangan Kegiatan Kepariwisataan......................................
59 7.2.2. Sebaran Daerah Tujuan Wisata.....................................................
60 7.2.3. Hubungan Pariwisata dengan Pertanian.........................................
60 7.2.4. Kelembagaan Promosi Pariwisata………………………………..
60
61 7.3.1. Perkembangan Perdagangan dan Bisnis………………………….
65 8.1 Irigasi ……………………………………………………………………..
61 7.3.2. Analisis Sebaran Perdagangan dan Bisnis……………………….
61
7.3.3. Kelembagaan Promosi Perdagangan dan Bisnis…………………
61 7.3.4. Pengembangan Perdagangan dan Inverstasi……………………..
61
7.5. Kegiatan Jasa…………………..............…………………………………
62
7.6. Permasalahan dan Potensi Pengembangan Kegiatan Non-Pertanian………
62 7.6.1. Analisis Permasalahan…………………………………………..
62 7.6.2. Analisis Potensi………………………………………………….
64 VIII INFRASTRUKTUR FISIK DAN SOSIAL……………………………………
69
IX HASIL KEGIATAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DAN
70 WAWANCARA SEMI STRUCTURAL INTERVIEW (SSI)................................
9.1 Kecamatan Semau..........................................................................................
70 9.1.1. Desa Akle............................................................................................
70 9.1.2. Desa Uithiuhana .................................................................................
73 9.1.3. Desa Uiboa .........................................................................................
75 X ANALISIS MASALAH, POTENSI, DAN KEPENTINGAN KELOMPOK
78 MASYARAKAT.................................................................................................
10.1 Analisis Masalah.......................................................................................
78 10.1.1. Langkah-langkah Analisis Masalah..................................................
78 10.1.2. Masalah dari Hasil Analisis Situasi...................................................
78 10.1.3. Masalah dari Hasil FGD dan SSI......................................................
79 10.1.4. Hubungan Sebab-Akibat Masalah....................................................
81 10.1.5. Masalah Prioritas Penanganan........................................................
81 ........................................................................................................................
10.2. Analisis Potensi 85 10.2.1. Langkah-langkah Analisis Potensi..................................................
85 10.2.2. Potensi Hasil Analisis Situasi..........................................................
85 10.2.3. Potensi Hasil FGD dan SSI...............................................................
86 10.2.4. Potensi Potensi Prioritas..................................................................
86 10.3 Analisis Kepentingan Kelompok Masyarakat.............................................
88 10.3.1. Langkah-langkah Analisis Kepentingan Kelompok........................
88
10.3.2. Kepentingan Kelompok Masyarakat Hasil Analisis Situasi, FGD,
88 dan SSI…………………………………………………………….
XI ARAHAN DAN PROGRAM RISET....………………………………………..
89 11.1 Arahan Program Riset..................................................................................
89 11.1.1. Strategi Alternatif Pengembangan Program Riset............................
89 11.2 Perumusan Program Riset...........................................................................
91 XII PENUTUP……………………………………………………………………….
93 XIII DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
94
DAFTAR TABEL
37
4.14 Analisis Masalah Lingkungan dan Sumberdaya Alam di Kecamatan Semau Kabupaten Kupang……………………………………………………………..
31
4.15 Analisis Interaksi Masalah Lingkungan dan Sumberdaya Alam di Kabupaten Kupang…………………………………………………………………………
33
4.16 Analisis Potensi Lingkungan dan Sumberdaya Alam yang dimiliki Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang................................................................................
34 5.1 Sebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Semau ........
36
5.2 Struktur Penduduk Kecamatan Semau Menurut Jenis Kelamin Dirinci per Kecamatan ..........................................................................................................
5.3 Jumlah Penduduk yang Lahir, Mati, Datang dan Pindah Di Kecamatan Semau, menurut Desa........................................................................................................
4.13 Banyaknya Perahu Kapal Penangkap Ikan Di Kecamatan Semau Dirinci Per Desa Tahun 2003 .................................................................................................
37 5.4 Keadaan Rumah Tangga Kecamatan Semau dirinci Per Desa............................
38 5.5 Jarak dari Desa ke Ibu Kota Kecamatan Semau dan Ibu Kota Kabupaten..
40
5.6 Distribusi Fasilitas Sekolah, Fasilitas Kesehatan yang ada Di Kecamatan Semau.....................................................................................................................
40
5.7 Analisis Masalah Kependudukan dan Pola Permukiman Di Kecamatan Semau.. 41
5.8 Analisis Interaksi Masalah Kependudukan dan Pola Permukiman Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang..............................................................
41
5.9 Analisis Potensi Kependudukan dan Pola Pemukiman di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang...............................................................................................
30
30
Tabel
24
Halaman
1.1. Proses Pelaksanaan Studi Dan Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Dengan Pendekatan Partisipatif................................................
8 3.1 Ringkasan Proses dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah...................
20 4.1 Keadaan Iklim Kabupaten Kupang 10 Tahun Terakhir (1996 – 2005)..............
22 4.2 Keadaan Topografi Berdasarkan Ketinggian dan Kelerengan Di Pulau Semau..
23
4.3 Sifat Fisik Tanah Di Pulau Semau.....................................................................
23 4.4 Sumber Air Menurut Jenisnya yang Ada Di Pulau Semau, dirinci Per Desa ….
4.5 Embung di Pulau Semau……………….………………………………………
4.12 Banyaknya Alat Penangkap Ikan Di Kecamatan Semau Dirinci Per Desa Tahun 2003 .........................................................................................................
25 4.6 Penggunaan Lahan di Pulau Semau..................................................................
26
4.7 Luasan lahan (ha) Yang Diperuntukan Untuk Budidaya, Perkebunan, Hutan di Pulau Semau .......................................................................................................
27 4.8 Produksi (ton) Tanaman Budidaya, Perkebunan, Hutan di Pulau Semau ..........
27
4.9 Produksi Hasil Hutan Dirinci Menurut Jenisnya Di Pulau Semau Tahun 2003......................................................................................................................
28 4.10 Populasi dan Jenis Ternak di Pulau Semau Tahun 2003....................................
29 4.11` Banyaknya Nelayan Di Kecamatan Semau Dirinci Per Desa Tahun 2003 ........
30
42
6.1 Luas Areal Panen (LAP) Tanaman Pangan (ha) Di Pulau Semau......................... 43 6.2 Luas Areal Panen (LAP) Tanaman Perkebunan (ha) Di Pulau Semau.................
10.3 Hubungan Sebab Akibat dari Masalah Yang Telah Diidentifikasikan Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang………………………............................
8.2 Analisis Interaksi Masalah Infrastruktur Fisik dan Sosial Di Pulau/ Kecamatan Semau ..................................................................................................................
68
8.3 Analisis Interaksi Potensial Infrastruktur Fisik dan Sosial Di Pulau/ Kecamatan Semau .................................................................................................................
69 10.1 Hasil Analisis Masalah Secara Deduktif.........................................
78
10.2 Hasil Identifikasi Masalah Melalui FGD Dan SSI Di Desa Wilayah Dataran, Pantai, Dan Pegunungan Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang..................
79
84 10.4 Hasil Analisis Potensi Secara Deduktif..............................................................
64 8.1 Analisis Masalah Non Pertanian Di Pulau Semau...............................................
85 10.5 Hasil Analisis Potensi Melalui FGD dan SSI.....................................................
86
10.6 Potensi Potensi Prioritas Yang Terdapat Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang..................................................................................................................
87
10.7 Masalah, Kebutuhan, Dan Potensi Kelompok Strategis Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Di Kecamatan Semau................................
88
11.1 Program Riset Perdesaan Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang Menurut Kerangka Berpikir Logis.....................................................................................
68
7.3 Analisis Potensi Sektor Non-Pertanian Di Kecamatan Semau. khususnya di Desa Akle, Uithiuhana, dan Desa Oiboa .............................................................
43 6.3 Pola Pengusahaan Tanaman (Ha) Di Kecamatan Semau...................................
46 6.10 Hasil Analisis Indeks Tanaman Perkebunan Di Kecamatan Semau....................
44 6.4 Luas Lahan dan Produksi Tanaman Pangan Di Kecamatan Semau.....................
45 6.5 Produksi Tanaman Hortikultura (t) Di Kecamatan Semau...................................
45 6.6 Produksi Tanaman Umur Panjang (t) Di Kecamatan Semau................................
45 6.7 Produksi Tanaman Perkebunan (t) Di Kecamatan Semau...................................
45
6.8 Rincian Produksi Persatuan Luas Areal Penanaman Tanaman Pangan Di Kecamatan Semau...............................................................................................
46 6.9 Hasil Analisis Indeks Tanaman Pangan Di Kecamatan Semau............................
48 6.11 Jenis dan Populasi Ternak Di Kecamatan Semau..............................................
63
50
6.12 Jenis dan produksi komoditas Perikanan Di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang…………………………………………………………………………..
51 6.13 Analisis Masalah Pertanian Di Kabupaten Kupang..............................................
55
6.14 Analisis Interaksi Masalah Sektor Pertanian Di Kabupaten Kupang.................... 56
6.15 Analisis Potensi Sektor Pertanian di Kecamatan Semau, Khususnya Di Desa Akle, Uihtiuhana, dan Desa Oiboa.....................................................................
57 7.1 Analisis Masalah Non Pertanian Di Pulau Semau...............................................
62 7.2 Analisis Interaksi Masalah Non Pertanian Di Pulau Semau.................................
89
DAFTAR GAMBAR halaman
9.4 Tim Peneliti Memandu Proses FGD Di Desa Akle ............................................ 73
9.12 Narasumber Dari KEHATI (Pak Rio) Menjelaskan Karakteristik Tanaman Jarak Pagar Dan Kegunaannya Di Desa Uiboa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang ...............................................................................................................
77
9.11 Tanya Jawab Peserta Workshop Di Tingkat Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang ................................................................................................................
76
9.10 Sebagian Peserta Workshop Di Tingkat Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang
9.9 Narasumber Workshop Di Tingkat Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang ..... 76
76
9.8 Masyarakat Dan Aparat Pemerintahan Desa Peserta FGD Dan SSI Di Desa Uiboa ..................................................................................................................
76
9.7 Aparat Pemerintah Desa Dan Tokoh Adat Peserta FGD Dan SSI Di Desa Uiboa ..................................................................................................................
9.6 Sebagian Masyarakat Peserta FGD Di Desa Uithiuhana ................................... 74
9.5 Proses SSI Dengan Kepala Desa Dan Tetua Adat Di Desa Uithiuhana ............. 74
9.3 Kondisi Perumahan Di Desa Akle ...................................................................... 73
Gambar
9.2 Proses FGD Dengan Masyarakat Di Desa Akle ................................................. 72
9.1 Proses SSI Dengan Kepala Desa Dan Tetua Adat Di Desa Akle ....................... 72
7.2 Transportasi Umum Di Semau ........................................................................... 60
60
26 7.1 Transportasi Laut Dari Kupang Ke Semau .......................................................
4.2 Kondisi Fisik Lahan Di Desa Akle Dan Uithiuhana .......................................... 24 4.3 Kondisi Lahan Di Kebun Petani ........................................................................
24
3.2 Susunan Organisasi Pemerintahan Daerah.......................................................... 18 4.1 Kondisi Fisik Lahan Di Desa Uiboa ..................................................................
17
6 3.1 Susunan Organisasi Pemerintahan Pusat............................................................
1.2 Bagan Alir Perumusan Masalah Lingkungan Dan Sumberdaya Alam Dan Pengelolaannya di Pulau Semau..........................................................................
4
1.1. Rencana Studi Awal Dan Studi Lanjutan Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Di Pulau Semau......... ....................................................................
77
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan perdesaan mempunyai nilai strategis dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan potensi yang saling terkait dengan komponen lingkungan yang lain yang memerlukan tingkat pengelolaan yang tepat sehingga kesinambungan daya dukung lingkungan dan keterkaitannya yang komplek penataan wilayah dan ruangan di tingkat lokal, regional, dan nasional.
Pembangunan perdesaan dapat dilakukan melalui dua macam pendekatan yaitu Pendekatan pertama adalah dengan penyediaan sarana dan prasarana serta pengembangan industri, agribisnis, kesenian tradisional dan kerajinan, pembangunan kelembagaan penguatan teknologi, dan pemanfaatan sumberdaya alam. Pendekatan kedua adalah percepatan perbaikan ekonomi perdesaan melalui perencanaan khusus, baik meliputi aspek fisik maupun sosial, dengan harapan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan. Mengacu pada keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang saling terkait, maka pembangunan perdesaan di daerah-daerah
terpencil pada satuan pulau tertentu merupakan bagian yang harus mendapatkan
prioritas pelaksanaannya. Konsep ini muncul karena dalam aras praktikal sering pembangunan yang dilakukan hanya mengacu pada pola penataan wilayah dan ruang tertentu sehingga sering pembangunan di daerah terpencil kurang mendapatkan perhatian.
Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk mempercepat pembangunan perdesaan tanpa melupakan partisipasi masyarakat dan keberlanjutan pembangunan itu sendiri. Pada aras praktikal kedua penedekatan pembangunan perdesaan tersebut khususnya dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan terkait harus dilakukan secara terpadu dengan mengacu pada semua potensi yang ada, kendala-kendala pengembangannya, kemungkinan pengembangan, pengaruh negatif yang mungkin terjadi, dan pengaruh komponen lain yang teridentifikasi maupun tak teridentifikasi. Pada aras praktikal ternyata pembangunan perdesaan yang dilakukan lebih banyak menyentuh permukaan dari tujuan pembangunan perdesaan, seringkali pembangunan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan setempat dengan semua komponen lingkungan terkait (geofisik, biologi, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya). Kondisi ini diperburuk dengan pola pemanfaatan sumberdaya alam yang kurang memperhatikan kaidah konservasi yang tepat sehingga daya dukung sumberdaya alam terutama tanah, air, dan biologi (keanekaragaman hayati) cenderung terus menurun. Oleh karena itu konsep pembangunan buttom up yang telah lama dicanangkan perlu dimaknai secara lebih substantial dengan mentrapkan metode pendekatan masyarakat dan alam yang lebih dapat diterima
Pulau Semau terdiri atas 1 kecamatan yaitu Kecamatan Semau Kabupaten Kupang. Sebagian besar wilayahnya didominasi oleh lahan dengan bentang lahan relatif datar sampai bergelombang dengan kemiringan 5-15%. Jenis tanah dominan adalah Litosol dengan tingkat kejenuhan basa sedang sampai tinggi, kandungan liatnya terbatas terutama liat kaolinit, kemampuan ikat unsur hara cukup tinggi sehingga unsur hara menjadi kurang tersedia. Sebagian besar lahan merupakan lahan kering yang dijadikan kawasan budidaya dengan diversifikasi yang rendah. Kawasan budidaya terdiri atas perladangan, tegalan, perkebunan rakyat, sawah, pekarangan, kolam, dan perhutanan rakyat. Pola-pola budidaya tersebut sebenarnya tidak terpisah secara tegas, melainkan merupakan suatu perpaduan, kecuali sawah. Bahkan sawah sekalipun, pada musim kemarau juga dimanfaatkan sebagai tegalan untuk budidaya palawija. Namun karena praktek budidaya yang bersifat ekstensif dan explosif serta kurang memperhatikan kaidah konservasi lahan, mengakibatkan produktivitas lahan dan tanaman cenderung rendah. Daya dukung kawasan hutan cenderung terus menurun setiap tahun sehingga kemampuan sebagai penyangga ekosistem di lingkungan tanah, air, dan biologi cenderung mengalami degradasi. Hal ini terutama disebabkan praktek usahatani yang kurang memperhatikan konservasi lahan dan air, pembakaran tidak terkontrol, peternakan lepas, dan peningkatan jumlah penduduk yang terus meningkat. Pengelolaan sumberdaya perikanan cukup menjanjikan walaupun terbatas pada penangkapan ikan di perairan pantai. Nelayan di Pulau Semau umumnya masih mengunakan peralatan terbatas dan masih sedehana seperti pancing, seser, pukat pantai dll. Alat tangkap produktif pancing cakalang dan bagan perahu jumlahnya relatif sangat terbatas.
Mengacu pada bahasan tersebut di atas, ternyata terdapat kendala-kendala dalam pengelolaan sumberdaya alam yang harus dicermati dengan tepat sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, baik kondisi lingkungan geofisik, biologi, sosial-ekonomi, dan sosial-budaya, sehingga minimasi kendala-kendala tersebut dapat dilakukan dengan tepat, mudah dipraktekkan, mampu memberikan manfaat lebih bagi pengelola dan lingkungan serta terjaganya keseimbangan komponen lingkungan terkait. Untuk mendukung hal tersebut maka perlu dilakukan identifikasi awal melalui dua tahap studi yaitu studi cepat (rapid study) perencanaan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan di tingkat kabupaten dan kecamatan dan studi intensif (intensif study) di tingkat desa. Diharapkan melalui studi awal ini akan diperoleh data dasar yang akan dapat digunakan dalam menyusun rencana perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dalam jangka menengah dan jangka panjang melalui suatu bentuk skema riset terpadu antara masyarakat, akademisi, dan pemerintahan.
1.2. Pengembangan Gagasan dan Konsep Umum Kegiatan
Ada 2 tahap dalam gagasan dan konsep umum pengembangan program keanekaragaman hayati di Pulau Semau yang akan menjadi wilayah kerja Yayasan KEHATI di Bioregion Nusatenggara di waktu mendatang
Studi awal ini merupakan kegiatan pengumpulan informasi dasar di wilayah kerja Pulau Semau (Kecamatan Semau Kabupaten Kupang) untuk melihat potensi dan kemungkinan pengembangan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di wilayah itu.
Studi awal ini akan menghasilkan laporan penelitian dasar yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal kegiatan pengembangan Agenda Skema Riset Kompetetitif dan proposal Program Pelestarian dan Pemanfaatan sumberdaya hayati di Pulau Semau.
Pengembangan Agenda Skema Riset Kompetitif merupakan suatu mekanisme yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengetahuan pengelolaan sumberdaya hayati bagi masyarakat dan pengembangan program konservasi di Pulau Semau. Tujuan lainnya adalah untuk memberikan kesempatan lebih luas pada mahasiswa dan dosen pada penelitian terapan yang dapat membantu masyarakat berperan dalam pengelolaan sumberdaya alam (SDA). Dalam kaitannya dengan itu kegiatan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) dan lembaga lokal agar dapat mengelola SDA secara berkelanjutan dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau tenaga Technical assistance yang kompeten dibidangnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk Studi Awal/ penjajagan adalah 5 bulan, (Oktober – Januari) hingga dihasilkan proposal program pelestarian dan pemanfataan di Pulau Semau termasuk usulan penyusunan Agenda Skema Riset Kompetitif di Undana. Secara garis besar rencana studi awal di Pulau Semau tergambar pada Gambar 1.1.
TAHAP PENGAJUAN PROPOSAL Studi Penjajagan / Studi Awal (Rapid Research & Intensif Research)
Oktober - Desember 2005 Proposal Agenda Skema Riset di Eksplorasi Analisa lingkungan
UNDANA yang akan diajukan problem dan kondisi studi di Rote dan sebagai program Conservation & potensi SDA dan Semau Lingkungan Workshop Sustanable Use di P Rote & P.
Multistakeholder Semau
Penyusunan garis- garis besar program pengelolaan SDA dan Lingkungan di P. Rote dan P Semau Riset lanjutan, terarah
Analisa kekuatan - Identifikasi pusat- sesuai kebutuhan pusat pelayanan kelemahan pendekatan & masyarakat melibatkan strategi model
Desa dan Fungsi- masyarakat akademisi pembangunan perdesaan
2 yang kampus & mahasiswa dilaksanakan di lokasi studi dalam mekanisme Riset Kompetitif
Laporan Riset : Informasi Dasar
Kondisi Lingkungan dan
Komponen Terkait (Geofisik,Program Pelestarian & biologi, sosek, sosial budaya)
Pemanfaatan SDA melalui Identifikasi Sumberdaya di pendampingan & UNDANA (hasil2 penelitian terkait pemberdayaan masyarakat dan peneliti) dan LSM untuk terlibat dalam penyusunan Proposal Agenda Skema Riset dan Program Conservation & Sustainable Use
Gambar 1.1. Rencana Studi Awal Dan Studi Lanjutan Pengelolaan Sumberdaya AlamDan Lingkungan Di Pulau Semau 1.3.
Perumusan masalah