BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagan Kendali Control Chart
Control Chart adalah grafik yang digunakan untuk mengkaji perubahan proses dari waktu ke waktu. Merupakan salah satu alat dalam pengendalian prose
secara statistical yang sering dikenal dengan SPC Statistical Prosess Control. Pengelompokan jenis-jenis bagan kendali tergantung pada tipe datanya.
Gaspersz 1998 menjelaskan bahwa dalam konteks pengendalian proses statistikal dikenal dua jenis data, yaitu :
1. Data Variabel, merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh dari data variable karakteristik kualitas adalah: diameter pipa, ketebalan
produk kayu, berat semen dalam kantong, dan lain-lain. 2. Data Atribut, merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan
dan analisa. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan
label pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi, banyaknya jenis cacat pada produk, banyaknya produk kayu lapis yang cacat karena
Corelap, dan lain-lain. Berdasarkan kedua tipe data tersebut, maka jenis-jenis peta kendali terbagi
atas peta kendali untuk data variable dan Bagan kendali untuk data atribut. Beberapa peta kendali untuk data variable adalah Bagan kendali X-bar dan R,
Bagan kendali individual X-bar dan MR, serta Bagan kendali X-bar dan S. Sedangkan Bagan kendali untuk data atribut adalah Bagan kendali p, Bagan
kendali np, Bagan kendali c, dan Bagan kendali u.
2.2 Bagan Kendali p
Dalam perhitungan yang dilakukan oleh peneliti pada pengolahan data, peta kendali yang digunakan adalah peta kendali p, karena sebagian dari jenis data yang
diambil adalah data attribut. Peta kendali p digunakan untuk mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi syarat spesifikasi yang ditetapkan
yang berarti dikategorikan cacat. Untuk itu definisi operasional secara tepat tentang apa yang dimaksud ketidaksesuaian atau apa yang dimaksud cacat sangatlah
penting dan harus dipahami oleh setiap pengguna peta kendali p. Ukuran sample pada peta kendali p dapat konstan ataupun bervariasi.
Pengendalian proporsi kesalahan p chart dan banyaknya kesalahan np chart digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam
batas yang di syaratkan. Perbandingan antara banyaknya cacat dengan semua pengamatan, yaitu setiap produk yang diklasifikasikan sebagai “diterima” atau
“ditolak” yang diperhatikan banyaknya produk cacat. Peta pengendali proporsi digunakan bila kita memakai umuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam
setiap sampel yang diambil. Bila sampel yang diambil untuk setiap kali melakukan observasi jumlahnya sama maka dapat digunakan peta pengendali proporsi
kesalahan maupun banyaknya kesalahan np chart. Namun bula sampel yang di ambil bervariasi untuk setiap kali melakukan observasi berubah-ubah jumlahnya
atau memang perusahaan tersebut akan melakukan 100 inspeksi maka harus menggunakan peta pengendali proporsi kesalahan p chart.
2.3 Langkah – langkah Pembuatan Bagan Kendali p