Sistem Kendali Akses Port Per bit Pada P
M inggu:
Sist e m Ke nda li
01
U nism u h M ak a ssa r
Ju r usa n Tek ni k El ek t r o
Akses Port Per bit Pada
PC-Link SERIAL PPI
Sem e st e r : V
W ak t u : 2 Ja m
01/ 10/
2013
1. PENDAHULUAN
PC-Link SERIAL PPI merupakan pengendali 40 bit jalur input/output melalui
antarmuka UART RS-232 yang dapat dihubungkan ke komputer secara langsung. Contoh
aplikasi dari SERIAL PPI adalah sebagai pengendali tampilan LED, sebagai pembaca
kondisi saklar, penghitung pulsacounter, dan lain-lain
2. SPESIFIKASI EKSTERNAL SERIAL PPI
Spesifikasi Eksternal SERIAL PPI adalah sebagai berikut:
• Menggunakan antarmuka UART RS-232.
• 4 pilihan Baud Rate.
• 16 bit jalur Input/Output (Port 1 dan Port 2) dengan level CMOS.
• 24 bit jalur Programmable Peripheral Interface 82C55 (Port A, Port B, dan Port
C) dengan level CMOS.
• 2 Counter 16 bit (Counter 0 dan Counter 1) dengan level CMOS.
• Sumber tegangan input 12 VDC.
• Tersedia Voltage Regulator dengan tegangan output 5 VDC.
3. PERANGKAT KERAS
Gambar M-01: Bentuk Modul
Tata letak kompnen
Alokasi dan spesifikasi Port
Perhatikan gambar di atas, pada konfigurasi J3 VCC dan GND masing-masing
adalah tegangan output (5 Volt) dan ground. P1.0 sampai P1.7 adalah pin ( terdapat 8 pin )
pada Port 1 dan P2.0 sampai P2.7 adalah pin pada Port 2. Selanjutnya dengan bantuan
program komputer masing-masing pin pada Port 1 dan 2 dapat diprogram agar berlogika
satu atau nol.
Contoh 1
Jika sebuah resistor 470 Ω dan led dihubungkan ke VCC dan pin P1.0 Port 1 seperti
gambar di bawah, tentukan kondisi led jika pin P1.0 diprogram agar menghasilkan
keluran logika 1( ~ 5
) dan 0 (~ 0
)
Solusi
Jika keluaran P1.0 berlogika 1 dengan tegangan keluaran kira-kira sebesar 5 Volt, maka
arus yang mengalir pada led sangat kecil. ((Vcc-VP1.0)/R = Iled, Vcc = 5 Volt, R=470+
Rled). Dalam kondisi P1.0 berlogika 1 maka led tidak menyala. Sebaliknya Jika keluaran
P1.0 berlogika 0 dengan tegangan keluaran kira-kira 0 Volt, maka arus yang mengalir pada
led cukup besar sehingga mampu menyalakan led. Rangkaian pada gambar diatas ( disebut
active low) dapat dipakai untuk mendeteksi kondisi keluaran sebuah pin pada Port.
Apabila led nyala maka pin berlogika 0, dan sebaliknya
Contoh 2
Jika sebuah resistor 470 Ω dan led dihubungkan ke GND dan pin P2.0 Port 2 seperti
gambar di bawah, tentukan kondisi led jika pin P2.0 diprogram agar menghasilkan
keluran logika 1( ~ 5
) dan 0 (~ 0
)
Solusi
Jika keluaran P2.0 berlogika 0 dengan tegangan keluaran kira-kira sebesar 0 Volt, maka
tidak ada arus yang mengalir pada led. Dalam kondisi P2.0 berlogika 0 maka led tidak
menyala. Sebaliknya Jika keluaran P2.0 berlogika 1 dengan tegangan keluran kira-kira 5
Volt, maka arus yang mengalir pada led cukup besar sehingga mampu menyalakan led.
Rangkaian pada gambar diatas ( disebut active high) dapat dipakai untuk mendeteksi
kondisi keluaran sebuah pin pada Port. Apabila led padam maka pin berlogika 0, dan
sebaliknya
P2.0
GND
4. BIT SET/RESET
Command untuk Bit Set/Reset akan menulis/output salah satu bit dari Port 1atau Port 2.
Pemilihan bit ditentukan oleh nilai D0, D1, dan D2. Sedangkan nilai yang dituliskan ke bit
ditentukan oleh V.
Contoh 3
Tentukan nilai bilangan biner dan desimal yang harus dimasukkan dalam program jika
diinginkan pin P1.0 pada Port 1 berlogika 0 dan 1. Tentukan juga kondisi led jika
menggunakan rangkaian active low dan active high.
Solusi
Agar pin P1.0 pada Port 1 menghasilkan keluaran logika 0 maka P2/ P1 berisi 0. D2, D1,
D0 berisi 0 0 0 ( bit 0 yang diakses) dan V berisi 0.
Bilangan
biner agar pin P1.0 pada Port 1
menghasilkan keluaran logika 0 adalah
01000000 atau 64 desimal. Jika diinginkan pin P1.0 pada Port 1 menghasilkan keluaran
logika 1 maka P2/ P1 berisi 0. D2, D1, D0 berisi 0 0 0 ( bit 0 yang diakses) dan V berisi 1.
Bilangan
biner agar pin P1.0 pada Port 1
menghasilkan keluaran logika 1 adalah
01000001 atau 65 desimal. Apabila menggunakan rangkaian active low maka pin P1.0
logika 0 ditandai dengan led nyala, dan jika pin P1.0 logika 1 menghasilkan led padam.
Soal
1. Isilah tabel berikut
Pin Port 1
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
Active High
P1.0
0
01000000
64
nyala
padam
P1.0
1
01000001
65
padam
nyala
P1.1
0
P1.1
1
P1.2
0
P1.2
1
Pin Port 1
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
P1.3
0
P1.3
1
P1.4
0
P1.4
1
P1.5
0
P1.5
1
P1.6
0
P1.6
1
P1.7
0
P1.7
1
Active High
2. Isilah tabel berikut
Pin Port 2
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
P2.0
0
P2.0
1
P2.1
0
P2.1
1
P2.2
0
P2.2
1
P2.3
0
P2.3
1
P2.4
0
P2.4
1
P2.5
0
P2.5
1
P2.6
0
P2.6
1
P2.7
0
P2.7
1
Copyright Abd/Unismuh-Makassar-2013
Active High
Copyright Abd/Unismuh-Makassar-2013
Sist e m Ke nda li
01
U nism u h M ak a ssa r
Ju r usa n Tek ni k El ek t r o
Akses Port Per bit Pada
PC-Link SERIAL PPI
Sem e st e r : V
W ak t u : 2 Ja m
01/ 10/
2013
1. PENDAHULUAN
PC-Link SERIAL PPI merupakan pengendali 40 bit jalur input/output melalui
antarmuka UART RS-232 yang dapat dihubungkan ke komputer secara langsung. Contoh
aplikasi dari SERIAL PPI adalah sebagai pengendali tampilan LED, sebagai pembaca
kondisi saklar, penghitung pulsacounter, dan lain-lain
2. SPESIFIKASI EKSTERNAL SERIAL PPI
Spesifikasi Eksternal SERIAL PPI adalah sebagai berikut:
• Menggunakan antarmuka UART RS-232.
• 4 pilihan Baud Rate.
• 16 bit jalur Input/Output (Port 1 dan Port 2) dengan level CMOS.
• 24 bit jalur Programmable Peripheral Interface 82C55 (Port A, Port B, dan Port
C) dengan level CMOS.
• 2 Counter 16 bit (Counter 0 dan Counter 1) dengan level CMOS.
• Sumber tegangan input 12 VDC.
• Tersedia Voltage Regulator dengan tegangan output 5 VDC.
3. PERANGKAT KERAS
Gambar M-01: Bentuk Modul
Tata letak kompnen
Alokasi dan spesifikasi Port
Perhatikan gambar di atas, pada konfigurasi J3 VCC dan GND masing-masing
adalah tegangan output (5 Volt) dan ground. P1.0 sampai P1.7 adalah pin ( terdapat 8 pin )
pada Port 1 dan P2.0 sampai P2.7 adalah pin pada Port 2. Selanjutnya dengan bantuan
program komputer masing-masing pin pada Port 1 dan 2 dapat diprogram agar berlogika
satu atau nol.
Contoh 1
Jika sebuah resistor 470 Ω dan led dihubungkan ke VCC dan pin P1.0 Port 1 seperti
gambar di bawah, tentukan kondisi led jika pin P1.0 diprogram agar menghasilkan
keluran logika 1( ~ 5
) dan 0 (~ 0
)
Solusi
Jika keluaran P1.0 berlogika 1 dengan tegangan keluaran kira-kira sebesar 5 Volt, maka
arus yang mengalir pada led sangat kecil. ((Vcc-VP1.0)/R = Iled, Vcc = 5 Volt, R=470+
Rled). Dalam kondisi P1.0 berlogika 1 maka led tidak menyala. Sebaliknya Jika keluaran
P1.0 berlogika 0 dengan tegangan keluaran kira-kira 0 Volt, maka arus yang mengalir pada
led cukup besar sehingga mampu menyalakan led. Rangkaian pada gambar diatas ( disebut
active low) dapat dipakai untuk mendeteksi kondisi keluaran sebuah pin pada Port.
Apabila led nyala maka pin berlogika 0, dan sebaliknya
Contoh 2
Jika sebuah resistor 470 Ω dan led dihubungkan ke GND dan pin P2.0 Port 2 seperti
gambar di bawah, tentukan kondisi led jika pin P2.0 diprogram agar menghasilkan
keluran logika 1( ~ 5
) dan 0 (~ 0
)
Solusi
Jika keluaran P2.0 berlogika 0 dengan tegangan keluaran kira-kira sebesar 0 Volt, maka
tidak ada arus yang mengalir pada led. Dalam kondisi P2.0 berlogika 0 maka led tidak
menyala. Sebaliknya Jika keluaran P2.0 berlogika 1 dengan tegangan keluran kira-kira 5
Volt, maka arus yang mengalir pada led cukup besar sehingga mampu menyalakan led.
Rangkaian pada gambar diatas ( disebut active high) dapat dipakai untuk mendeteksi
kondisi keluaran sebuah pin pada Port. Apabila led padam maka pin berlogika 0, dan
sebaliknya
P2.0
GND
4. BIT SET/RESET
Command untuk Bit Set/Reset akan menulis/output salah satu bit dari Port 1atau Port 2.
Pemilihan bit ditentukan oleh nilai D0, D1, dan D2. Sedangkan nilai yang dituliskan ke bit
ditentukan oleh V.
Contoh 3
Tentukan nilai bilangan biner dan desimal yang harus dimasukkan dalam program jika
diinginkan pin P1.0 pada Port 1 berlogika 0 dan 1. Tentukan juga kondisi led jika
menggunakan rangkaian active low dan active high.
Solusi
Agar pin P1.0 pada Port 1 menghasilkan keluaran logika 0 maka P2/ P1 berisi 0. D2, D1,
D0 berisi 0 0 0 ( bit 0 yang diakses) dan V berisi 0.
Bilangan
biner agar pin P1.0 pada Port 1
menghasilkan keluaran logika 0 adalah
01000000 atau 64 desimal. Jika diinginkan pin P1.0 pada Port 1 menghasilkan keluaran
logika 1 maka P2/ P1 berisi 0. D2, D1, D0 berisi 0 0 0 ( bit 0 yang diakses) dan V berisi 1.
Bilangan
biner agar pin P1.0 pada Port 1
menghasilkan keluaran logika 1 adalah
01000001 atau 65 desimal. Apabila menggunakan rangkaian active low maka pin P1.0
logika 0 ditandai dengan led nyala, dan jika pin P1.0 logika 1 menghasilkan led padam.
Soal
1. Isilah tabel berikut
Pin Port 1
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
Active High
P1.0
0
01000000
64
nyala
padam
P1.0
1
01000001
65
padam
nyala
P1.1
0
P1.1
1
P1.2
0
P1.2
1
Pin Port 1
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
P1.3
0
P1.3
1
P1.4
0
P1.4
1
P1.5
0
P1.5
1
P1.6
0
P1.6
1
P1.7
0
P1.7
1
Active High
2. Isilah tabel berikut
Pin Port 2
Keluaran
Biner
Desimal
Kondisisi led rangkaian
Active Low
P2.0
0
P2.0
1
P2.1
0
P2.1
1
P2.2
0
P2.2
1
P2.3
0
P2.3
1
P2.4
0
P2.4
1
P2.5
0
P2.5
1
P2.6
0
P2.6
1
P2.7
0
P2.7
1
Copyright Abd/Unismuh-Makassar-2013
Active High
Copyright Abd/Unismuh-Makassar-2013