Sistem Kelistrikan AC dan DC

Elektronika Dasar-Marojahan Tampubolon,ST Ammeter digunakan untuk mengukur arus yang mengalir suatu rangkaian. Untuk mengukurnya maka alat ukur harus dihubungkan secara seri, sehingga arus melalui kumparan pada alat ukur. Voltmeter adalah alat ukur untuk mengukur tegangan. Voltmeter harus dihubungkan secara pararel dengan ujung-ujung terminl yang diukur. Pada alat ukur yang mengintegrasikan ketiga alat ukur ini akan ada dua arah pembacaan skala. Dan ada pilihan besaran yang sedang diukur. Sebelum melakukan pengukuran jangan lupa menyesuaikan switch ini dengan besaran yang akan diukur.

II. Sistem Kelistrikan AC dan DC

Dalam sistem kelistrikan ada yang dikenala dengan tegangan listrik. Tegangan listrik merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada perbedaan beda potensial antara dua terminal.Beda tegangan antara dua titik juga dapat didefenisikan sebagai usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan satu muatan listrik dari satu titik ke titik yang lain yang satuannya dinyatakan dalam Volt. Arus listrik adalah banyak muatan yang mengalir melalui suatu penghantar listrik dalam satu satuan waktu. Persamaan arus dapat dinyatakan dengan i= dQ dt Satuannya dinyatakan dalam Ampere A atau sama dengan CoulombSecond Cs II.A. Sistem Kelistrikan AC AC singkatan dari Alternating Current, dalam bahasa indonesia dikenal dengan arus bolak-balik. Pada dasarnya pembangkitan listrik menghasilkan arus bolak-balik, karena memanfaatkan perubahan fluks terhadap waktu yang memotong kumparan dalam proses menghasilkan arus induksi. Dimana arus induksi inilah yang akan ditransformasi melalui transformator dan dikirim ke konsumen. Di indonesia perusahaan listrik mendistribusikan listrik ke masyarakat dalam bentuk arus bolak balik. Di negara lain seperti Amerika memiliki sistem distribusi dengan arus searah. Bentuk gelombang tegangan bolak-balik adalah seperti gambar berikut ini. Sementara bentuk gelombang arus searah juga akan sama dengan bentuk tegangan ini tetapi memiliki perbedaan dalam amplitudo dan sudut phasanya. 4 Elektronika Dasar-Marojahan Tampubolon,ST Pada gambar di atas terlihat bahwa gelombang tersebut memiliki amplitudo maksimun Vm. Nilai amplitudo disini adalah nilai tegangan maksimum. Karena bentuk gelombang Tegangan AC adalah sinusoidal, maka tegangan di atas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan v =VmSinωt Sementara persamaan untuk tegangan adalah i=ℑsin ωt + ∅ ω=2πf Rads 1 rad= 57,296 o ≈ 57.3 O Dimana ωt baca:omega adalah menyatakan sudut. Maka nilai tegangan setiap waktu akan mengalami perubahan. Sementara polaritas akan berubah secara periodik, dimana setengah gelombang adalah tegangan dengan polaritas positif puncak gelombang dan setengah gelombang lain adalah tegangan dengan polaritas negatif lembah gelombang. Banyaknya periode dalam 1 detik disebut dengan frekuensi f yang dirumuskan f = 1 T Hz Di indonesia frekuensi standar adalah 50 Hz, artinya ada 60 gelombang dalam 1 detik, ini juga berarti bahwa polaritas geombang tegangan maupun arus berubah sebanyak 50 kali dalam 1 detik. Sehingga pada dasarnya lampu yang kita gunakan akan berkedip juga sebanyak 50 kali dalam satu detik. Tetapi karena mata tidak sanggup menangkap frekuensi ini maka mata manusia melihat bahwa lampu seolah-olah menyala terus menerus. Karena sistem kelistrikan bolak balik memiliki frekuensi maka nilai frekuensi ini dapat diubah-ubah. Hal ini juga dapat diterapkan pada tengan rendah maupun tegangan tinggi. Penggunakan arus dengan 5 Elektronika Dasar-Marojahan Tampubolon,ST frekuensi tinggi ini amat penting dalam menghasilkan gelombang radio ataupun gelombang jenis lain. Gambar berikut adalah gambar gelombang dengan frekuensi yang berbeda. Meskipun penggunaann sistem kelistrikan bolak balik ini sangat luas, namun penggunaan sistem kelistrikan searah juga semakin luas seiring dengan semakin banyaknya peralatan elektronik yang menggunakan supply tegangan searah. II.B. Sistem Kelistrikan DC Sistem kelistrikan DC direct current di indonesia kebanyakan digunakan dalam sistem tegangan rendah, secara khusus untuk peralatan elektronik seperti radio, Laptop, Handphone, dll. Karena distribusi energi listrik di Indonesia menggunakan sistem bolak balik, maka dibutuhkan penyearah untuk mengubahnya ke dalam sistem searah. Inilah sebabnya mengapa kebanyakan peralatan elektronika menggunakan adaptor. Pengertian searah disini adalah karena tidak adanya perbuhan polaritas, mungkin saja terjadi perubahan nilai akibat hasil penyearahan yang tidak ideal. Namun perubahan nilai ini idealnya haruslah sekecil mungkin agar sebuah tengangan atau arus dapat dikatakan stabil. Gambar berikuti ini menunjukkan gelombang tegangan ataupun arus searah. 6 Elektronika Dasar-Marojahan Tampubolon,ST Nilai maksimum tegangan ataupun arus tidaklah sama dengan nilai equivalent atau nilai efektif arusnya, hubungan antara nilai efektif dan nilai makasimumnya dinyatakan dalam persamaan: dan untuk mencari tegangan efektif dapat menggunakan rumus ini. V ef = √ ∫ T v 2 t dt T Untuk mencari Arus effectif dapat dengan menggunakan rumus ini. I ef = √ ∫ T i 2 t dt T 7 Elektronika Dasar-Marojahan Tampubolon,ST RESISTOR

I. Komponen Dasar