MAKNA KERJA BAGI PRIA DEWASA BEBERAPA KALI BERPINDAH TEMPAT KERJA

MAKNA KERJA BAGI PRIA DEWASA
YANG BEBERAPA KALI BERPINDAH TEMPAT KERJA

SKRIPSI

Oleh :
Wibi Paramitha
NIM : 06810227

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

MAKNA KERJA BAGI PRIA DEWASA
YANG BEBERAPA KALI BERPINDAH TEMPAT KERJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi


Oleh :
Wibi Paramitha
NIM : 06810227

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Makna Kerja Bagi Pria Dewasa yang
Beberapa Kali Berpindah Tempat Kerja

2. Nama Peneliti

: Wibi Paramitha


3. Nomor Induk Mahasiswa

: 06810227

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: Februari 2011 sampai dengan Maret 2011

Malang, 20 April 2011

Pembimbing I


Pembimbing II

Drs. Tulus Winarsunu, M. Si

Tri Muji Ingarianti, M. Psi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal 11 Mei 2011

Dewan Penguji :
Ketua Penguji

: Dra. Djudiyah, M.Si

(

)


Anggota Penguji

: 1. Zakarija Achmat, M.Si

(

)

(

)

2. Tri Muji Ingarianti, M.Psi

Mengesahkan :
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu M. Si.


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Wibi Paramitha

Nim

: 06810227

Fakultas

: Psikologi

Menyatakan bahwa skripsi saya/karya ilmiah yang berjudul:
Makna Kerja Bagi Pria Dewasa yang Beberapa Kali Berpindah Tempat Kerja

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah

disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak Bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan
apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Malang, 20 April 2011

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan

M.Salis Yuniardi, S.Psi.,M.Si

Wibi Paramitha


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Makna Kerja bagi Pria Dewasa yang Beberapa Kali Berpindah Tempat
Kerja”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyempaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing I dan Ibu Tri Muji Ingarianti,
M.Psi selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Bapak M.Salis Yuniardi, S.Psi.,M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung,
mengarahkan, dan memberi banyak inspirasi selama menempuh studi hingga
selesainya skripsi ini.
3. Papa dan Mama yang selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang yang

menjadi kekuatan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Mas Niko, Mbak Sofi, Mas Kukuh, dan Dek Bima yang selalu memberi warna
dalam kehidupan penulis sekaligus kekuatan dalam skripsi ini.
5. Andik Setyawan yang telah memberi motivasi, doa, dan keyakinan besar
terhadap penulis hingga selesainya skripsi ini dengan baik.
6. Ibu Hudaniah, M.Si., Psi beserta teman-teman UPT Bimbingan dan Konseling
yang telah memberikan banyak pengalaman dan cerita berharga bagi penulis.
7. Teman-teman angkatan 2006 khususnya kelas F atas kontribusi dalam proses
kehidupan subyek hingga sekarang dengan berbagai cerita, rasa, dan cinta yang
pastinya akan selalu ada di hati penulis.
8. Gema Wahyuni Crew yang telah memberikan doa dan semangat bagi penulis.

9. Keluarga besar Bapak Bukhari yang selalu memberikan doa dan perhatian bagi
penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususunya dan pembaca pada umumnya.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 20 April 2011
Penulis

Wibi Paramitha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................
INTISARI .............................................................................................................
ABSTRACT..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................

i
iii
iv
v

vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

1
5
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Makna Kerja ......................................................................................
1. Pengertian Makna Kerja ................................................................
2. Kategori Makna Kerja ...................................................................
3. Landasan Makna Kerja .................................................................
4. Sumber Makna ..............................................................................
5. Dimensi Kehidupan Makna Kerja .................................................

B. Pria Dewasa .......................................................................................
1. Pengertian Pria Dewasa.................................................................
2. Kriteria Menjadi Dewasa ..............................................................
3. Fase Usia Dewasa .........................................................................
4. Fase Tentang Pekerjaan Dewasa ...................................................
5. Jalur Kerja Laki-Laki dan Perempuan ..........................................

6
6
7
10
11
12
13
13
13
14
14
17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ......................................................................
B. Batasan Istilah..................................................................................
C. Subyek Penelitian ............................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
E. Instrumen Penelitian ........................................................................
F. Keabsahan Data................................................................................
G.Teknik Analisis Data ........................................................................

19
19
20
20
24
24
25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian ............................................................
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................
C. Analisis Data ....................................................................................
D. Pembahasan ......................................................................................

26
29
31
33

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
LAMPIRAN

40
40
42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Subyek Penelitian ............................................................

44

Lampiran 2 Guide Interview .................................................................................

47

Lampiran 3 Verbatim Subyek Penelitian ..............................................................

48

Lampiran 4 Verbatim Significant Other ...............................................................

70

Lampiran 5 Tabel Hasil Penelitian .......................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih
Hidup Bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Bellah, Robert N., Richard M., William M. S., Ann S., Steven M. T. (1985). Habits
of the Heart. Berkeley: University of California Press
Dewi, Astri Yuliana. (2009). Makna Kerja pada Rescuer SAR Surabaya. (Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur)
Hamidi, (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press
McDermott, Steve. (2002). Look who’s the Loser Here. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer, Kelompok Gramedia
Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Munandar, Ashar Sunyoto. (2006). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia
Papalia, Diane E., Sally W. O., Ruth D. F. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Pattakos, Alex. (2006). Lepas Dari Penjara Pikiran: Menerapkan Prinsip Viktor
Frankl di Tempat Kerja. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka
Poerwandari, Kristi. (2001). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku
Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia
Santrock, John W. (1995). Life Span Development. Jakarta: Erlangga
Setyawan, Andy Rais. Kenapa Trend Karyawan Sekarang Suka Berpindah Pindah.
(2009, 10 Agustus). Polines
Sunarto, (2003). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Amus Yogyakarta

Temaluru, Johanes. (2001). Hubungan antara Komitmen terhadap Organisasi dan
Faktor-faktor Demografis dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Laporan
Penelitian Pengembangan Kualitas SDM dari Perspektif PIO. Jakarta:
Bagian PIO Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
________ , Kiat Unilever Bangun Loyalitas Karyawan. (2010, 7 Oktober). Portal HR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia dewasa merupakan usia dimana seseorang telah menentukan tujuan
hidup dan membentuk kehidupan yang diinginkan. Proses menjadi dewasa bisa
didapat melalui berbagai pengalaman yang didapat. Salah satunya dengan
mendapatkan pekerjaan yang dapat menjadi salah satu pembuktian kemandirian
seorang pria dewasa. Karena aspek yang terkait dengan perkembangan suatu
identitas pada masa remaja dan masa dewasa awal adalah kemandirian. Pada saat
yang bersamaan dengan upaya individu mencoba memantapkan suatu identitas,
dia juga membangun hubungan intim dengan orang lain, harus memikirkan
dirinya sendiri dan melakukan sesuatu tanpa selalu harus mengikuti apa yang
dikatakan atau dilakukan orang lain (Santrock, 1995).
Menurut ahli perkembangan dewasa Vaillant (dalam Papalia, et al., 2008)
terdapat fase dewasa yakni konsolidasi karir antara usia 30-40 tahun dimana karir
individu semakin stabil. Pada tahap tersebut individu memiliki komitmen yang
lebih besar terhadap pekerjaan seiring bertambahnya usia. Bekerja lebih serius
dan lebih banyak mencurahkan diri pada pekerjaan. Dalam hal ini terdapat proses
yang kemungkinan masih berkembang untuk memantapkan fase tersebut. Proses
yang ada di dalamnya termasuk mencoba hal baru dalam hidup atau pekerjaan
salah satunya dengan berpindah tempat kerja untuk mencapai tahap konsolidasi
karir.
Penelitian mengenai tingkat perpindahan kerja sampai saat ini masih tetap
merupakan suatu proses yang berkembang dan berlanjut. Secara umum diyakini
bahwa cukup banyak karyawan yang berpindah-pindah perusahaan dalam kurun
waktu yang relatif singkat. Banyak alasan bagi mereka untuk berpindah-pindah
perusahaan. Menurut Mobley, Horner dan Hollingworth dalam Munandar (2006)
mengemukakan bahwa setelah tenaga kerja menjadi tidak puas terjadi beberapa
tahap (misalnya berfikir untuk meninggalkan pekerjaan) sebelum keputusan
untuk meninggalkan pekerjaan diambil yang menunjukkan bahwa tingkat dari
kepuasan kerja berkorelasi dengan pemikiran untuk meninggalkan pekerjaan, dan
1

2

bahwa niat untuk meninggalkan kerja berkorelasi dengan meninggalkan
pekerjaan secara aktual.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Gallup Organization terhadap lebih dari
satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manajer mengatakan bahwa terdapat
beberapa alasan mengapa karyawan memilih untuk pindah pekerjaan. Namun
alasan utamanya adalah bagaimana atasan memperlakukan dan menghargai
karyawannya. Dari semua bentuk tekanan, karyawan menganggap penghinaan di
depan umum adalah hal yang paling tidak bisa diterima. Pada kesempatan
pertama, seorang karyawan mungkin tidak pergi, tetapi pikiran untuk
melakukannya telah tertanam. Pada saat yang kedua, pikiran itu diperkuat. Saat
yang ketiga kalinya, dia mulai mencari pekerjaan yang lain (Setyawan, 2009).
Ternyata terdapat salah satu perusahaan besar yang sadar akan pentingnya
kesetiaan perusahaan karena akan berdampak terhadap kinerja dan prestasi
perusahaan. Dalam Portal HR, PT Unilever Indonesia Tbk. mendapatkan
penghargaan di tingkat Asia sebagai salah satu perusahaan idaman bagi karyawan
pada akhir Juli 2010. Dalam berita tersebut, Unilever termasuk perusahaan yang
mampu mempertahankan karyawannya bekerja dalam jangka waktu yang lama.
Sebagai bukti, pada Agustus 2010 Unilever memberikan penghargaan masa kerja
kepada 186 karyawan yang telah mengabdi selama 15 dan 25 tahun, serta mereka
yang memasuki masa purna karya yang telah mengabdi sekitar 31 tahun.
Dari hal tersebut, mempertahankan karyawan memang bukan sesuatu yang
mudah. Namun kita dapat memahami pekerjaan terlebih dahulu agar mengerti
esensi dari kerja atau makna yang dialami oleh para pekerja. Kerja merupakan
sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kerja lebih dari sekedar menyelesaikan
sebuah tugas untuk memperoleh imbalan nyata, seperti uang, pengaruh, status
atau gengsi. Dengan memiliki komitmen terhadap tujuan yang mungkin tidak
terlihat tetapi nyata dan penuh makna, kita memenuhi kebutuhan terdalam kita
(Pattakos, 2006)
Kebutuhan dapat bermacam-macam, berkembang, bahkan berubah dan sering
kali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena terdapat sesuatu
yang hendak dicapai dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang
dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan

3

dari keadaan sebelumnya. Namun yang dinamakan pekerjaan memerlukan
pemikiran khusus dan tidak dapat dijalankan oleh binatang. Menurut Hegel
dalam Anoraga (2006) inti pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan
memungkinkan orang menyatakan diri secara obyektif ke dunia ini, sehingga ia
dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya. Dalam
pandangan modern mengenai kerja dikatakan bahwa kerja merupakan bagian
yang paling mendasar dari kehidupan manusia yang akan memberikan status dari
masyarakat yang ada di lingkungan. Sehingga kerja akan memberi isi dan makna
dari kehidupan manusia yang bersangkutan (Anoraga, 2006).
Dari beberapa pandangan tentang pekerjaan dan kecenderungan pria dewasa
untuk berpindah pekerjaan, terdapat makna yang berbeda pula dalam melakukan
pekerjaan. Makna merupakan sesuatu yang dirasakan penting, benar, berharga,
dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak
dijadikan sebagai tujuan hidup. Bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan
menyebabkan kehidupan berarti, dan mereka yang berhasil menemukan dan
mengembangkannya akan merasakan kebahagiaan sebagai ganjaran sekaligus
terhindar dari keterpurukan (Bastaman, 2007). Hanya pada saat kita telah dapat
memahami makna dalam kehidupan, kita bisa memahami makna dalam
pekerjaan. Dalam hal ini terdapat keinginan untuk mencari makna. Bukan
mencari kekuasaan atau kesenangan yang menerangi kita dengan kebebasan
sesungguhnya. Perbedaan ini sangat penting untuk dipahami saat menjelajahi
jalan pada pekerjaan. Pada akhirnya bebas memilih respon terhadap segala
sesuatu yang terjadi dalam hidup, termasuk semua hal yang terjadi melalui
pekerjaan (Pattakos, 2006).
Perlu kita sadari bahwa setiap individu diberkahi dengan makna, bahwa
makna yang menghiasi setiap aspek dan setiap detik kehidupan kita adalah
kebebasan yang sesungguhnya. Di tempat kerja, makna membebaskan kita dari
penghakiman atasan dan rekan kerja. Makna membebaskan kita agar selaras
dengan apa yang kita tahu sebagai yang terbaik dan dapat kita sebut dengan
melodi pribadi. Melodi yang hanya kita sendiri yang dapat menyanyikannya, dan
ketika melakukan itu tidak ada orang yang dapat menyanyikannya untuk kita
(Pattakos, 2006).

4

Makna merupakan sesuatu yang fleksibel yang dapat dipahami pada satu titik
dalam kehidupan maupun pekerjaan kita, meskipun pada waktu lain mungkin
menjadi sesuatu yang tidak masuk akal. Jika terbangun dan berhadapan dengan
makna hidup dalam diri kita, kita dapat menjadi luwes. Jika hidup dan bekerja
dengan makna, kita dapat memilih untuk membuat makna, melihat makna, dan
berbagi makna. Dengan begitu, hal tersebut dapat menemukan keterkaitan makna
dalam tempat kerja, di tempat-tempat yang paling tidak lazim, dengan orangorang yang tidak terduga. Makna penuh dengan kejutan dan terkadang
bertentangan dengan harapan-harapan dan kesadaran kita (Pattakos, 2006).
Sedangkan menurut D.H Lawrence dalam Mc.Dermott (2002) mengatakan
bahwa tidak ada makna dalam bekerja kecuali pekerjaan tersebut membuat
seseorang larut di dalamnya, seperti sebuah permainan yang menghanyutkan.
Apabila pekerjaan tersebut tidak membuat seseorang hanyut di dalamnya, maka
hal itu tidak akan pernah menjadi pekerjaan yang menyenangkan.
Pada konsep pencarian makna oleh Frankl, terdapat kebebasan berkehandak
yakni segalanya dapat diambil dari manusia, kecuali kebebasan-kebebasan
terakhir manusia untuk memilih sikap dalam kondisi tertentu. Memilih dalam hal
ini menjadi elemen terpenting dalam memilih jalan atau sikap yang hanya dan
secara logis ada pada diri kita termasuk kemauan mencari makna dan
membawanya ke tempat kerja. Karena Frankl menganggap manusia sebagai
makhluk yang kepentingan utamanya lebih ditujukan pada upaya memenuhi
makna daripada sekedar memenuhi dan memuaskan dorongan dan naluriah
(Pattakos, 2006).
Dalam penelitian Dewi (2009) tentang Makna Kerja Pada Rescuer SAR
Surabaya didapat kerja sebagai panggilan dan kerja sebagai kombinasi panggilan
dan karir. Individu yang memaknai pekerjaan sebagai panggilan berkenaan
dengan perasaan terpanggil yang dirasakan seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu. Sedangkan individu yang memaknai pekerjaannya sebagai
kombinasi panggilan dan karir menunjukkan orang-orang yang bekerja dengan
perasaan nilai atau misi yang lebih tinggi dan menjanjikan pemenuhan serta
memiliki perhatian yang lebih pada prestasi, pengakuan, dan promosi.

5

Dengan berbagai hal yang telah dipaparkan tersebut, maka peneliti merasa
perlu untuk meneliti makna kerja bagi pria dewasa yang beberapa kali berpindah
tempat kerja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut, maka rumusan masalah
yang didapat adalah bagaimana makna kerja bagi pria dewasa yang beberapa kali
berpindah tempat kerja.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna
kerja bagi pria dewasa yang beberapa kali berpindah tempat kerja.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menggali dan mengetahui
makna kerja bagi pria dewasa yang beberapa kali berpindah tempat kerja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tersendiri bagi
perusahaan terhadap beberapa hal yang dapat membuat karyawan dapat
bekerja lebih baik karena setiap karyawan memiliki makna berbeda terhadap
pekerjaannya. Hal tersebut juga akan berdampak terhadap kinerja karyawan.
Selain itu dapat menjadi wacana tersendiri bagi pria dewasa untuk
dapat memaknai pekerjaan sebagai hal positif yang akan berdampak baik pula
terhadap kehidupannya.