PEMIKIRAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG PENGATURAN INTERAKSI PRIA DAN WANITA DI TEMPAT KERJA

PEMIKIRAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG PENGATURAN INTERAKSI PRIA DAN WANITA DI TEMPAT KERJA 1,2 MUHAMMAD KAMALIN

1 Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

2 Program Pascasarjana, UIN Sultan Syarif Kasim Riau muhammadkamalin@gmail.com

Abstract

Taqiyuddin an-Nabhani, in his work, the display settings for the social interaction of men and women. Therefore, setting the interactions of men and women with respect to employment should be examined thoroughly and deeply. An-Nabhani Taqiyuddin work is built on a number of basic views, namely: the first is changed views about men and women. Islam sees that the Almighty God created human beings, both men and women are provided with the same nature, the presence of physical needs and the same instincts, also has the potential to be equally sensible. Both are obliged to pray, fast, filial to parents, preach Islam. Both views about the legal status of male and female relationships, meetings of men and women within the framework of cooperation in the midst of life, such as in trade, education, political and ijarah. It is of necessity to realize the benefit of both of them and society in General. Therefore, the meeting and interaction should be done with the basic views and cooperation arrangements that gave birth to virtue for society and individuals, ensuring the realization of the lofty values and means God Almighty. The third position of men and women in the presence of taklif syara ’. Islamic jurisprudence imposes a taklif on humans regardless of sex. The emerging issues related to the nature of kemaskulinan or kefemininan, the Sharia law in accordance with the taklif bring nature of it. For example, jurisprudence and the law about taklif bring position, fatherly roles and responsibilities only to men while the maternal position relating to only to women.

Keywords: Settings, interactions, men and women

PENDAHULUAN

salah.Di satu sisi mereka memikul Di era globalisasi saat ini kaum

amanah mulia menjadi benteng perempuan dalam posisi serba

keluarga, menjaga anak-anak dari

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

lingkungan yang merusak sekaligus diperhatikan sepenuhnya tentang mengurus rumah tangga. Disisi lain

keselamatan mereka.Banyak kasus mereka pun harus ikut bertanggung

yang menimpa mereka. jawab

satu penderitaan ekonomi keluarga dengan cara ikut

perempuan Indonesia terjadi pada bekerja

pekerja rumah tangga.Penderitaan tambahan(Al- Islam, 2010).

mencari

nafkah

ini terjadi akibat kinerja perlindungan Apalagi pada kondisi saat ini,

negara yang setengah hati.Terhitung segala sesuatu memakai "uang"

sejak 2007 hingga 2011, ada 726 untuk memenuhi segala kebutuhan

kasus kekerasan berat terhadap hidup. Misalnya, membeli sembako,

pekerja rumah tangga di Indonesia. membayar uang kuliah/ spp anak,

Kasus tersebut terdiri dari: 536 transportasi, uang listrik.Itu hanya

kasus upah tidak dibayar 348 di untuk menutupi kebutuhan dasar.

antaranya terjadi pada PRTA; 617 Masih banyak lagi kebutuhan yang

kasus penyekapan, penganiayaan akan dipenuhi, namun itu semua

hingga luka berat dan bahkan harus pakai "uang". Untuk itulah

meninggal dunia (Al-wa’i:2012). wanita bekerja membantu suami

Iswarini, juru bicara dari demi

Forum Keadilan keluarga.

Perempuan Jakarta, mengatakan, Wanita

ada beberapa pelecehan seksual kesejahteraan keluarga ternyata

bekerja

untuk

dilaporkan oleh buruh disambut oleh pengusaha, PT,

yang

perempuan yang menjadi korban pabrik-pabrik,

kekerasan seksual di tempat kerja. tradisonal,

pasar-pasar

"Beberapa mengatakan ada yang perkantoran. Mereka menggunakan

supermarket

dan

harus tidur dengan atasan kalau jasa wanita karena mereka dalam

mau naik jabatan, atau bahkan ada bekerja teliti, apa yang diperintahkan

yang diperiksa celana dalamnya dilaksanakan dan mereka para

untuk membuktikan kebenaran saat wanita yang bekerja tidak banyak

mereka meminta cuti haid,’’ ujarnya. protes kepada atasannya. Itu

(perempuan:2012) sebabnya para pengusaha suka

Bila kita perhatikan bahwa terhadap

fungsi wanita adalah menjadi ibu Lihatlah buruh wanita sangat banyak

mengurus rumah tangga. sebagai karyawan, apalagi wanita

dan

Wanita merupakan kehormatan yang cantik?.

harus dijaga (Abdurrahman:204). Di saat para wanita banyak

Sesungguhnya, mengatur urusan yang

rumah tangga dan mengasuh anak- perusahaan,

bekerja

diperusahaan-

anak adalah tanggung jawab yang supermarket.Tidak diimbangi dengan

pabrik-pabrik,

Mal,

amat berat dan juga mulia. Sebab keamanan para wanita mereka

peran ini tidak dapat digantikan oleh dibiarkan bekerja namun, tidak

siapa pun (Harahap: 1997). Bila

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

seorang perempuan

bekerja. Tatkala Allah swt mengutus mengambil pekerjaan yang diyakini

ingin

seorang rasul kepada mereka, maka tidak akan mengganggu tanggung

terikatlah mereka dengan risalah jawab utamanya itu dengan bekerja

yang dibawa oleh rasul tersebut dan di luar rumah, maka syari’ah pun

tidak ada alasan lagi untuk tidak mengizinkannya(Kurnia:

mengikatkan diri terhadap hukum- Perlu menjadi pertimbangan bagi

hukum yang dibawa oleh rasul kaum wanita dalam memilih kerja

tersebut(Ismail: 1993). Allah swt yang akan ditekuninya(Nata: 2008).

berfirman dalam surat an- Nisa’ ayat Untuk itu seorang suami juga

harus memperhatikan pekerjaan yang dilakukan wanita itu tidak

      terlalu membebaninya ukuran dan di

luar kemampuannya, atau melimpahi         pekerjaan

hingga

membuatnya

kelelahan(Umar: 1991).    Sebaliknya, seorang istri juga

tidak boleh menuntut suaminya Artinya :“(Mereka kami utus) Selaku untuk bekerja terlalu keras. Bahkan

Rasul- rasul pembawa ia harus bisa berfungsi sebagai

berita gembira dan pemberi stabilator, agar pertautan kasih

peringatan agar supaya mereka dapat abadi.

tidak ada lagi alasan bagi Masing-masing harus berbuat

manusia membantah Allah menurut kemampuan dirinya dan

sesudah diutusnya rasul- mengetahui

rasul itu. Dan adalah Allah pasangannya.Sebab bila salah satu

kemampuan

Maha Perkasa lagi Maha pihak terlalu banyak menuntut untuk

Bijaksana." (QS an- Nisa: melaksanakan suatu

165) (Depag: 2005) maka percekcokan pun

pekerjaan,

Setiap muslim diperintahkan dihindarkan.Yang satu bersikeras

sukar

amal perbuatannya dengan tuntutannya, dan yang

melakukan

sesuai dengan hukum-hukum Islam, satunya lagi merasa terpojok karena

karena wajib atas mereka untuk ketidak mampuannya.Oleh karena

menyesuaikan amal perbuatannya itu, apapun aktivitas yang kita

segala perintah dan lakukan termasuk pekerjaan harus

dengan

larangan Allah swt. Allah swt dikembalikan kepada syari’at Islam.

berfirman dalam al-Qur’an surat al- Syari’at

Islam

telah

Hasyr ayat 7:

memberikan taklif hukum kepada manusia yang bersifat fisik yaitu

      dalam masalah perbuatan (’amal),

manusia tidaklah “bebas” dalam    melakukan segala aktivitas termasuk

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

beberapa kota tua seperti al- Quds Artinya : Apa yang diberikan

(Yerusalem), Baghdad, Damaskus, Rasull kepadamu, maka terimalah,

Mesir, dan Istambul. Ini adalah bukti dan apa yang dilarangnya bagimu,

meyakinkan bahwa hanya syari’at maka tinggalkanlah (QS. Al-Hasyr:

Islam sajalah yang diterapkan oleh

7) (Depag: 2005). negara Islam.Begitu juga dengan Kita pun akan menemukan

interaksi sosial antara pria dan bahwa, Allah swt tidak mewajibkan

wanita, harus mengikuti aturan- kaum wanita melakukan shalat

aturan yang ditetapkan oleh Allah berjama’ah, shalat jum’at, ataupun

swt.

melibatkan diri dalam aktivitas jihad Taqiyuddin an-Nabhani (perang). Sebaliknya, Allah swt

kembali tentang mewajibkan semua aktivitas tersebut

merumuskan

interaksi antara pria dan wanita. bagi kaum pria. Allah swt juga telah

Bahwa pertemuan antara pria dan mewajibkan hal itu bagi kaum pria

wanita merupkan keniscayaan, yang berusaha

tidak dapat dihindari. Oleh karena itu (nafkah), tetapi Allah swt tidak

mencari

penghidupan

an- Nabhani mewajibkan hal itu bagi kaum

Taqiyuddin

mendefenisikan interaksi pria dan wanita.

wanita adalah:

Kehidupan pria dan wanita

yang semacam

ini

telah

dimanifestasikan secara praktis dan

bersifat massal oleh masyarakat

Islam pada masa Rasulullah saw,

kemudian setelah Rasulullah saw

yang mengatur wafat maka, yang menggantikan

Artinya:”Sistem

interaksi atau pergaulan pemimpin kaum muslimin adalah

dan wanita atau khulafaaur- Rasyidin sistem yang

pria

sebaliknya serta mengatur diterapkan oleh para sahabat itu

hubungan yang timbul adalah

sebagai implikasi dari seterusnya sampai pada seluruh

syari’at

Islam.

Dan

interaksi atau pergaulan kurun sejarah Islam.

yang terjadi dan segala Yang menunjukkan bahwa

sesuatu yang terkait kaum muslimin telah menerapkan

dengan hubungan tersebut” sistem Islam secara nyata karena

(An-Nabhani: 1421H). sesungguhnya yang menerapkan

Kekacauan pemahaman sistem (peraturan) secara praktis

masyarakat, tidak terkecuali kaum adalah negara (Anabhani: 1422).

muslim, terhadap tata aturan atau Oleh karenanya bukti autentik

sistem interaksi antara pria dan mengenai kondisi tersebut dapat

wanita dalam Islam telah sangat dilihat melalui berbagai dokumen

parah. Apa yang mereka pahami mahkamah syariat yang tersimpan di

amat jauh dari hakikat Islam.

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

Sengaja atau tidak, mereka telah belum berhasil membuat sistem menjauhkan

peraturan (interaksi antara pria dan tersebut dari ide-ide dan hukum-

sistem

interaksi

wanita). Hal ini terjadi karena hukum Islam.Mereka terdiri dari

sebagian besar kaum muslim sudah kelompok liberalis yang memberikan

tidak mengerti lagi bagaimana ruang kebebasan yang terlalu

yang seharusnya berlebihan kepada wanita. Mereka

hubungan

dilakukan antar dua lawan jenis; laki- beranggapan bahwa seorang wanita

laki dan perempuan. Akibatnya, boleh-boleh saja berdua-duaan (ber-

mereka tidak mengetahui suatu khalwat)

metode yang memungkinkan kedua disenanginya dan ia berhak memilih

lawan jenis itu dapat bekerja sama model pakaiannya, sekaligus harus

dapat menghasilkan membuka auratnya.

sehingga

kemaslahatan bagi umat. Kelompok lain adalah mereka

Sementara menurut yang

sangat berlebih-lebihan Taqiyuddin an- Nabhani bahwa (ekstem) dalam mengekang hak-hak

pertemuan antara pria dan wanita wanita.

adalah merupakan keniscayaan melarang wanita untuk melakukan

Mereka ini,

misalnya,

kehidupan sosial bisnis

dalam

(masyarakat).Dan mereka dapat menyatakan bahwa wanita sama

atau usaha

pertanian;

sehingga terwujud sekali tidak boleh bertemu dengan

bekerjasama

kemaslahatan bagi masyarakat.Oleh seorang pria; atau berpendapat

karena itu, bagi seorang wanita bahwa seluruh anggota badan

boleh (mubah) dan boleh ikut dalam wanita adalah aurat, tidak terkecuali

sosial, seperti, wajah dan telapak tangan(An-

kehidupan

berdagang, menuntut ilmu, bekerja, Nabhani: 1421 H).

berbisnis, berorganisasi, berdakwah Karena sikap kedua kelompok

berpolitik.Di karenakan ini, baik kalangan liberalis yang

dan

an-Nabhani telah memberikan

Taqiyuddin

merumuskan pengaturan interaksi kepada kaum wanita atau mereka

ruang

kebebasan

pria dan wanita dalam Islam, dan yang

Taqiyuddin an- Nabhani hidup pada mengekang

terlalu ekstra

ketat

abad modern ini. runtuhlah

Akibatnya timbul keretakan dalam

Nasab

dan pertumbuhan

interaksi sosial. Masing-masing

Taqiyuddin an- Nabhani

anggota keluarga diliputi suasana Taqiyuddin an- Nabhani bin emosional dan saling mencela.

Ibrahim bin Mustahafa bin Isma’il bin Kondisi seperti ini tidak jarang

Yusuf an- Nabhani. Nama an- memicu terjadinya perselisihan dan

Nabhani dinisbahkan kepada kabilah permusuhan antar mereka.

Bani Nabhan, satu kabilah Arab Seluruh upaya mereka itu tidak

padang sahara di mampu mengatasi persoalan dan

penghuni

Palestina. Mereka bermukim di

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

Pertumbuhan taquyuddin an- Palestina Utara.

daerah Ijzim, wilayah

Haifa,

Nabhani dalam suasana keagamaan Taqiyuddin

yang kental seperti itu, mempunyai dilahirkan di daerah Ijzim pada tahun

an-

Nabhani

pengaruh besar dalam pembentukan 1909.Beliau mendapat didikan ilmu

kepribadian dan pandangan hidup dan agama di rumah dari ayah

beliau. Beliau telah hafal al-Qur’an beliau sendiri, seorang Syikh yang

seluruhnya dalam usia yang amat faqih fiddin. Ayah beliau seorang

muda, yaitu di bawah usia 13 tahun. pengajar

banyak mendapat Kementerian Pendidikan Palestina.

ilmu-ilmu

syari’ah

di

Beliau

pengaruh dari kakek beliau, Syikh Ibu beliau juga menguasai beberapa

yusuf an- Nabahani dan menimba cabang

ilmu beliau yang luas.Taqiyuddin an- diperolehnya dari ayahnya, Syikh

ilmu syari’ah,

yang

juga mulai mengerti Yusuf bin Isma’il bin Yusuf an-

Nabhani

masalah-masalah politik yang Nabhani(Samarah: 1991). Beliau ini

penting, mengingat kakek beliau adalah seorang qadhi (hakim),

langsung peristiwa- penyair,

mengalami

peristiwanya karena mempunyai seorang ulama terkemuka dalam

erat dengan para Daulah Utsmaniyah. Mengenai Syikh

hubungan

penguasa Daulah Utsmaniyah saat Yusuf an- Nabhani ini, beberapa

itu.

penulis biografi menyebutkan: Beliau aktif belajar dari “ (dia adalah) Yusuf bin Isma’il bin

majelis-majelis dan diskusi-diskusi Yusuf bin Hasan bin Muhammad an-

fiqh yang diselenggarakan oleh Nabhani

kakek beliau, Syikh Yusuf an- Abdul Mahasin. Dia adalah seorang

asy-syafi’i.

Julukannya

Nabhani.Kecerdasan Taqiyuddin an- penyair, sufi dan salah seorang

yang nampak saat qadhi

Nabhani

majelis-majelis ilmu menangani peradilan (qadha’) di

yang terkemuka.

Dia

mengikuti

tersebut telah menarik perhatian Qushbah Janin, termasuk wilayah

kakeknya.

Nablus.Kemudian beliau berpindah Oleh karenanya, kakek beliau ke Konstantinopel (istambul) dan

begitu memperhatikan Taqiyuddin diangkat

Nabhani dan berusaha menangani peradilan di Sinjiq yang

meyakinkan ayah beliau Syikh termasuk

Ibrahim bin Musthafa mengenai kemudian menjabat sebagai ketua

wilayah

Moshul.Dia

perlunya mengirim Taqiyuddin an- Mahkamah Jaza’ di al- Ladziqiyah,

ke al- azhar untuk kemudian di al- Quds.Selanjutnya

Nabhani

pendidikan beliau dia

melanjutkan

syari’ah(Ar-Ramhi: Mahkamah Huquq di Beirut. Dia

menjabat sebagai

menulis banyak

kitab

yang

jumlahnya mencapai delapan puluh

Jenjang Pendidikan Taqiyuddin

buah”( Kahalah:tt)

an- Nabhani

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

Muhammad al- Hidhir Husain(Al- menerima pendidikan dasar-dasar

Taqiyuddin an-

Nabhani

wa’ie: 2005).

ilmu syari’ah dari ayah dan kakek Taqiyuddin an- Nabhani telah beliau, yang telah mengajarkan

menarik perhatian kawan-kawan dan hafalan al-qur’an sehingga beliau

dosen-dosennya karena hafal al-Qur’an seluruhnya sebelum

kecermatannya dalam berfikir dan beliau baligh.Di samping itu, beliau

kuatnya pendapat serta hujjah yang juga mendapatkan pendidikannya di

beliau lontarkan dalam diskusi- sekolah-sekolah negeri ketika beliau

pemikiran, yang bersekolah di sekolah dasar di

diskusi

diselenggarakan oleh lembaga- daerah Ijzim.

lembaga ilmu keislaman yang ada Kemudian beliau berpindah

saat itu di Kairo dan di negeri-negeri ke sebuah sekolah di Akka untuk

Islam lainnya(Al- wa’ie: 2013). melanjutkan

an- Nabhani sekolah menengah.Sebelum beliau

menamatkan kuliahnya di Dar al- menamatkan sekolahnya di Akka,

Ulum pada tahun 1932. Pada tahun beliau bertolak ke Kairo untuk

yang sama beliau menamatkan pula meneruskan pendidikannya di al-

kuliahnya di al- Azhar asy- Syarif Azhar, guna mewujudkan dorongan

menurut sitem lama, di mana para kakeknya yaitu Syikh Yusuf an-

dapat memilih Nabhani.

mahasiswanya

beberapa syikh al- Azhar dan Taqiyuddin

halaqah-halaqah kemudian

mereka mengenai bahasa Arab dan pendidikannya di Tsanawiyah al-

meneruskan

ilmu-ilmu syari’ah seperti fiqih, ushul Azhar pada tahun 1928. Pada tahun

fiqih, hadits, tafsir, tauhid (ilmu yang sama beliau meraih ijazah

kalam), dan yang sejenisnya. dengan

Dalam forum-forum halaqah memuaskan.

predikat

sangat

ilmiah tersebut, an- Nabhani dikenal melanjutkan studinya di kuliyah Dar

Kemudian

beliau

oleh kawan-kawan dan sahabat- al- Ulum yang saat itu merupakan

sahabat terdekatnya dari kalangan cabang al- Azhar.

al- Azhar, sebagai sosok yang Dengan sistem al- Azhar waktu

mempunyai pemikiran yang genial, itu, mahasiswa

dapat memilih dengan pendapat yang kokoh, beberapa Shaikh al- Azhar dan

pemahaman dan pemikiran yang menghadiri halaqah-halaqah mereka

mendalam serta berkemampuan mengenai bahasa Arab, tauhid ,fikih,

tinggi untuk meyakinkan orang ushul fikih, tafsir, hadis. saat itu

dalam perdebatan-perdebatan dan Taqiyuddin an- Nabhani memilih dan

pemikiran Islam. mengikuti halaqah para Seikh al-

diskusi-diskusi

Demikian juga beliau sangatlah Azhar seperti yang dianjurkan sang

bersungguh-sungguh, tekun dan kakek, Seikh Yusuf an- Nabhani;

bersemangat dalam memanfaatkan diantaranya mengikuti halaqah Syikh

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

waktu guna menimba ilmu dan Kitab ini sangat penting bagi belajar.

mereka

yang menginginkan perubahan mendasar pada diri

Karya Taqiyuddin an- Nabhani

sendiri maupun perubahan pada Taqiyuddin

masyarakat. Mengembalikan umat banyak menulis kitab-kitab penting

an-

Nabhani

pada tempatnya yang luhur, dan yang

semua ini tidak akan menjadi kekayaan pemikiran yang tidak

dapat dianggap

sebagai

kenyataan tanpa adanya perubahan ternilai harganya.Karya-karya ini

untuk meraih kebangkitan. menunjukkan bahwa Taqiyuddin an-

kebangkitan yang Nabhani merupakan seorang yang

Dengan

dituntun oleh wahyu (yaitu Islam) mempunyai

umat bisa kembali bangkit.Hanya brilian.Beliaulah

pemikiran

dengan itulah kaum muslimin bisa seluruh pemikiran dan pemahaman

yang

menulis

memimpin dunia kembali, dan hizbut- tahrir, baik yang berkenaan

memberikan petunjuk yang benar dengan

kepada seluruh umat manusia maupun

hukum-hukum

syara’,

sebagai rahmatan lil ’alamiin. masalah ideologi, politik, ekonomi

yang lainnya

seperti

2. at- takattul al- Hizbi

dan sosial. Kitab ini berisi tentang analisis Karya-karya Taqiyuddin an-

kegagalan kelompok-kelompok ( Nabhani, baik yang berkenaan

gerakan, organisasi dengan politik maupun pemikiran,

partai,

dan bagaimana dicirikan dengan adanya kesadaran,

keislaman

membangun sebuah partai politik kecermatan dan kejelasan serta

Islam yang ideologis. sistematis, sehingga beliau dapat

3. an- Nizhamu al- iqtishadi fi al-

menampilkan Islam sebagai ideologi

Islam

yang sempurna dan komprehensif Kitab ini menjelaskan tentang yang diistimbath dari dalil-dalil syar’i

berbagai hal yang terkait dengan yang terkandung dalam kitab dan

ekonomi.Keistemewaan kitab ini as-sunnah. Karya-karya beliau dapat

terdapat dalam pendahuluannya dikatakan sebagai buah keras

membongkar kesalahan pertama yang disajikan oleh seorang

yang

mereka yang pemikir muslim pada era modern ini.

mendasar

menyamakan ilmu ekonomi dengan Karya-karya Taqiyuddin an-

sistem ekonomi. Nabhani yang paling terkenal, yang

4. an- Nizham al- Ijtima’i fi al –

memuat pemikiran dan ijtihad beliau

Islam

ada dua puluh lima kitab. Namun kitab ini berisi tentang berbagai yang penulis masukkan dalam tesis

aturan interaksi antara pria dan ini hanya tujuh kitab yang penulis

wanita menurut Islam. Kitab ini anggap perlu antara lain(Dodiman:

mampu menampilkan konstruksi 2012):

sistem

pergaulan Islam.Struktur

1. Nizham al-Islam

bangunan Nizham al- Ijtim’i itu bisa

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

dideskripsikan secara jelas mulai Islam sebagai “ideologi” yang dari

sempurna dan menyeluruh yang bangunannya.Semua itu dilakukan

dasar hingga

atap

digali dari dalil-dalil Syari’at al- dengan metode berfikir tasyri’

Qur’an, as-Sunnah, Ijma’ Shahabat dengan menggali pemikiran dan

dan Qiyas. Hal ini bisa dikatakan hukum dari al-Qur’an dan as-sunah

sebagai hasil pertama dari usaha serta

yang sungguh-sungguh dari seorang keduanya, yaitu Ijma’ sahabat dan

yang ditunjukkan

oleh

pemikir muslim pada zaman ini. qiyas.

5. Nizham al- Hukm fi al- Islam Peran Wanita Dalam Bekerja

Kitab ini merupakan kitab yang

Menurut Perpektif Hukum Islam

membicarakan sistem pemerintahan Para fuqaha sepakat bahwa Islam secara detail dan sistematis.

perkawinan merupakan salah satu Dari

sebab yang mewajibkan pemberian pemerintahan dan perbedaannya

pembahasan

dasar-dasar

nafkah, seperti halnya dengan dengan sistem-sistem pemerintahan

kerabat(Mughniyah: yang ada saat ini, hingga pada

hubungan

Nafkah isteri tersebut strukturnya.

berdasarkan firman Allah swt dalam

6. al- Daulah Islamiyah

al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 233: Membahas sejarah daulah Islam

sejak berdiri di Madinah sampai runtuhnya daulah Islam dan metode

untuk mengembalikannya.

Artinya:"Dan

kewajiban ayah

7. al- Syakhshiyah al- Islamiyah

memberi makan dan Kitab Syakhshiyah al- Islamiyah

pakaian kepada para ibu ada tiga jilid. Jilid satu membahas

dengan cara yang ma’ruf". tentang akidah dan dasar-dasar

al-Baqarah tsaqafah

(Q.S.

233),(Depag: 2005) membahas

siyasah. Sedangkan jilid ketiga Pengertian para ibu tersebut khusus membahas tentang ushul

adalah istri-istri, sedangkan yang fiqih.

dimaksud ayah adalah para suami- Karya-karya Taqiyuddin an-

suami.Ulama mazhab telah sepakat Nabhani di atas sangat istimewa

bahwa pemberian nafkah terhadap karena bersifat menyeluruh dan

hukumnya adalah wajib. mencakup berbagai bidang yang

istri

Seorang istri dilarang untuk keluar luas dan solusi atas problematika

kecuali atas izin manusia. Karya-karya politis beliau

rumah

suaminya(Matar: tt). juga istimewa karena didasarkan

Allah swt memberikan tugas pada

kepada suami adalah sebagai kejelasan, dan kesatuan sistematika

kesadaran,

kedalaman,

pemimpin dalam rumah tangga, sehingga mampu mendeskripsikan

suami

wajib

melindungi dan

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

memberi nafkah kepada anggota lepas begitu saja dari lingkungan keluarganya.Sementara

keluarga. Karena itu, dalam meniti berperan sebagai ibu dan pengatur

istri

karier, seorang perempuan memiliki dalam

beban yang lebih berat dari pada bertangung jawab mengatur rumah

rumah tangga

yang

seorang laki-laki (Anoraga: 1992). tangganya di bawah kepemimpinan

Dilema ini timbul karena adanya suami. Allah swt berfirman dalam al-

perbedaan peranan dan fungsi Qur’an surat an- Nisa’ ayat 34:

perempuan. Perempuan yang telah seharian bekerja di luar rumah,

ketika tiba di rumah, ia juga masih

اوُﻘَﻔﻧَأ ﺎَﻣِﺑ َو ٍض ْﻌَﺑ ٰﻰَﻠَﻋ ْمُﮭَﺿ ْﻌَﺑ ُ ﱠﷲ َلﱠﺿَﻓ dibebankan pekerjaan rumah atau

yang biasa dikenal dengan “ peran

ganda perempuan”. Mengenai hak- hak

ekonomi perempuan, Artinya:"Kaum laki-laki itu adalah

berdasarkan dustur yang telah pemimpin

disusun oleh hizbut- Tahrir, dalam wanita, oleh karena Allah

sebahagian mereka (laki- laki) atas sebahagian yang

lain (wanita), dan karena

mereka (laki-laki)

telah

menafkahkan sebagian dari

harta mereka. (Q.S. an- “ politik ekonomi bertolak dari

Nisa’: 34), (Depag: 2005). pandangan yang mengarah ke Sejalan dengan hal tersebut,

masyarakat yang tanggung jawab kehidupan rumah

bentuk

diwujudkan, saat tangga terletak dipundak seorang

hendak

pandangannya diarahkan suami.tanggung

jawab

tersebut

untuk memenuhi kebutuhan. khususnya yang berkaitan dengan

masyarakat yang permasalahan nafkah, perlindungan

Bentuk

diwujudkan harus keamanan dan sebagai pemimpin.

hendak

asas untuk Di dalam pandangan ulama klasik, memenuhi kebutuhan”( An- memandang bahwa itu mutlak Nabhani: 2001). menjadi tanggung jawab suami, Disyaratkan

dijadikan

bahwa sekalipun sang istri adalah orang

pemenuhan kebutuhan itu sampai kaya raya (Habib: 1987).

tataran perempuan Di sisi lain, bagi perempuan mendapatkan pemenuhan dalam yang bekerja di ranah publik, dalam makanan, tertutupi auratnya dan konteks

mendapatkan tempat tinggal. Dalam bagaimanapun mereka juga adalah

pasal 110

seorang ibu rumah tangga yang sulit

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

bagi seorang perempuan benar-

ضرﻔﯾ ﺎﻣ ﺎﮭﯾﻠﻋ ضرﻔﯾ و قوﻘﺣﻟا benar hanya sekedar sebuah pilihan,

bukan

tuntutan keadaan.

Bandingkan

dengan kondisi

sekarang saat perempuan banyak

dipekerjakan dengan upah yang sangat rendah dan tidak layak

karena tidak puya pilihan yang lain.

Dalam negara Khilafah, pilihan

ini bisa diambil perempuan secara

leluasa, karena Islam menjamin kebutuhan

pokok perempuan

mekanisme kewajiban “disebutkan bahwa perempuan

dengan

nafkah ada pada suami atau ayah, mendapatkan

kerabat laki-laki bila tidak ada suami kewajiban yang sama dengan

hak

dan

atau ayah atau mereka ada tapi laki-laki

tidak mampu, serta jaminan negara dikhususkannya

kecuali apa

yang

Khilafah secara langsung bagi para perempuan

untuk

perempuan yang tidak mampu dan berdasarkan dalil-dalil syara’.

atau

laki-laki

tidak memiliki siapapun yang akan perempuan

menafkahinya seperti para janda berdagang, pertanian, Industri,

memiliki

hak

miskin. Abu Hurairah ra. Berkata, melakukan

rasulullah saw, bersabda: “ siapa mu’amalah

akad-akad

saja yang meninggalkan kalalah dibolehkan memiliki setiap jenis

perempuan

maka dia menjadi kewajiban kami.” pemilikan dan mengembangkan

(H.R.Muslim). Kallalah adalah orang kekayaannya,

yang lemah dan tidak mempunyai maupun bekerja sama dengan

baik

sendiri

anak maupun orangtua. orang

Dalam Khilafah Islam tidak menjalankan

lain; serta

berhak

akan ada perempuan yang terpaksa kehidupan

segala

urusan

mencari nafkah dan 1423H).

mengabaikan kewajibannya sebagai Dalam bab tentang pekerjaan

istri dan ibu. Sekalipun Islam tidak bagi perempuan boleh menjadi

perempuan bekerja, pegawai negara dan menduduki

melarang

bekerja semata posisi dalam peradilan kecuali

mereka

ilmu untuk sebagai

mengamalkan

keamaslahatan umat, sementara Perempuan boleh mengikuti intikhab

qadhi

Mazhalim.

tanggung jawab sebagai istri dan ibu (pemilihan) kepala negara.

juga tetap terlaksanan. Taqiyuddin

Jenis pekerjaannya pun adalah menegaskan

an-

Nabhani

pekerjaan yang tetap menjaga kehidupan negara Khilafah, bekerja

dan kehormatan

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

perempuan. Khilafah akan menutup Pengiriman tenaga kerja kasar semua akses jenis pekerjaan yang

ke luar negeri, apalagi tenaga kerja mengeksploitasi dan mengekspose

tidaklah tubuh perempuan. Islam melarang

perempuan,

direkomendasikan. Kalaulah saat ini pria da perempuan untuk melakukan

dilakukan, semestinya tenaga kerja segala bentuk perbuatan yang

perempuan mendapat perlakuan mengadung bahaya terhadap akhlak

khusus yang istimewa yaitu disertai atau

(Al-Wa’ie: 2013). masyarakat dilarang mempekerjakan

yang dapat

merusak

mahramnya

Islam bukan hanya perempuan

Ekonomi

tetapi lebih memanfaatkan

tenaga kerja keperempuanannya.

aspek

menghormati

perempuan. Alternatif yang bisa dilakukan adalah perempuan bekerja

di rumah atau bisa juga di luar

َﺎﮭْﯾَدَﯾِﺑ ْتَﻠِﻣَﻋ ﺎﻣ ﻻإ rumah sebagai ilmuwan, dokter, ِﺔ َﻣ َﻷ ا ِب َﺳ َﻛ ْن َﻋ

perawat, guru dan sebagainya.

Namun, tempat bekerja dan sarana

transportasi ke tempat kerja tidak Artinya:“Rasulullah

berdesak-desakan dan bercampur – melarang

saw,

telah

baur dengan laki-laki. Dengan mempekerjakan

kami

demikian tidak akan pernah terjadi budak perempuan kami,

budak-

pelecehan kehormatan kecuali yang

dengan kedua tangannya. Rafi’

berkata,"

yang

Pengaturan Interaksi Pria dan

konteks kehidupan roti,

misalnya adalah membuat

Dalam

Islam, yaitu kehidupan kaum muslim memahat.” (H.R. Bukhari),

mencuci

dan

telah ditetapkan di dalam sejumlah (Ramadhan: 2013)

nash syari’at, baik yang tercantum Kaum

dalam al- Qur’an maupun as- kehormatan

perempuan

dijaga

sunnah, bahwa kehidupan kaum pria larangan mempekerjakan mereka

mereka

dengan

dari kaum wanita. ditempat-tempat penjualan untuk

terpisah

ini berlaku dalam menarik pengunjung, di kantor

Ketentuan

kehidupan khusus, seperti rumah- diplomat dan konsulat dalam rangka

rumah tempat tinggal dan yang mencapai tujuan politik. Sebagai

ataupun dalam pramugari

sejenisnya

di pesawat-pesawat kehidupan umum, seperti di pasar- terbang dan pekerjaan-pekerjaan

pasar; dijalan umum dan yang lain yang mengeksploitasi unsur

(An-Nabhani: tt). kewanitaan mereka (Al-Wa’ie: 2013).

sejenisnya

Ketentuan

tersebut merupakan ketetapan yang diambil secara pasti

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

dari sejumlah hukum Islam yang

laki-laki dan berkaitan dengan pria, wanita dalam

berpuasa,

yang atau kedua-duanya; juga diambil dari

perempuan

memelihara

seruan al- Qur’an kepada kaum kehormatannya, laki-laki wanita

perempuan yang sebagai wanita dan kepada kaum

banyak menyebut (nama) pria dalam kedudukannya sebagai

Allah telah pria. Dalam salah satu potongan

Allah,

menyediakan untuk mereka ayatnya, Allah swt berfirman: Surat

ampunan dan pahala yang al- ahzab ayat 35

besar”. (Q. S. al- ahzab: 35  (Depag: 2005).  

Penjelasan ayat sebagaimana   

dijelaskan di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam kehidupan

   Islam hubungan antara wanita dan pria pada awalnya terpisah.Oleh

karena

melakukan pekerjaan harus mengikuti hukum

itu

dalam

   dasar itu sendiri. Sebagaimana terdapat pada kaidah usul yang

   dikutip oleh An-Nabahani sebagai

berikut:

      Artinya: “pada prinsipnya kehidupan laki-laki terpisah dengan   

kaum

perempuan”( An-

Nabhani: tt)

Artinya “Sesungguhnya laki-laki dan Apabila dilihat dari hukum perempuan yang muslim,

dasar yang telah dikutip oleh An- laki-laki dan perempuan

Nabahani sebagaimana dijelaskan di atas, maka An-Nabahani mempunyai

yang mukmin, laki-laki dan perempuan

pandangan bahwa hukum pria dan dalam ketaatannya, laki-laki

yang

tetap

terpisah dalam dan perempuan yang benar,

wanita adalah

melakukan

pekerjaan dan pandangan tesebut sesuai dengan

laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan

hukum-hukum Islam yang dijelaskan perempuan yang khusyuk,

dalam al-Quran atau pun hadis dan kehidupan interaksi pria dan wanita

laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki

pada masa dan

sampai kepada

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

pemerintahan Islam terakhir di turki hubungan pria dan wanita dan pada saat itu.

serta mengatur Saat

sebaliknya

hubungan yang timbul di antara menyaksikan bahwa interaksi wanita

mereka karena hubungan tersebut. tidak lagi memiliki sifat seperti

Dari definisi sistem sosial seharusnya

(nizham al-ijtima’i) sebagaimana maupun media-media cetak, wanita

wanita.Di

televisi

dikutip dari beberapa pendapat di dipampang dengan menampakkan

atas, maka dapat diketahui sistem auratnya seolah mereka adalah

sosial (nizham al-ijtima’i) merupakan pelaris barang dagangan.Wanita

hubungan interaksi pria dengan sudah

wanita atau wanita dengan pria baik diperdagangkan.

seperti komoditi

yang

dalam kehidupan public ataupun barang yang tidak ada hubungannya

Bahkan

sering

private. Dalam Islam telah diatur sama

bagaimanasistem sosial harus berusaha

sekali dengan

wanita

bahkan harus ada dengan wanita. Wanita mengumbar

dihubung-hubungkan

berjalan

pengaturan ruang interaksi antara aurat

pria dan wanita di tempat kerja.Islam merupakan hal yang biasa. Bahkan

di mana-mana

sudah

telah menetapkan hukum-hukum model wanita karier, yakni wanita

tertentu yang berkenaan dengan bekerja di luar rumah hingga

pengaturan interaksi pria dan meninggalkan

wanita.Hukum-hukum itu ada tujuh. sebagai ummun wa rabbat al bait

tugas

utamanya

telah memerintahkan (ibu dan pengatur rumah tangga),

1. Islam

kepada manusia baik pria adalah hal yang dianggap maju

wanita, untuk (modern). Dianggap kuno

maupun

menundukkan pandangan. seorang wanita tidak bekerja dan

jika

Allah swt berfirman dalam al- memakan gaji suaminya.

Qur’an surat an- Nur ayat 30-31 Disisi lain, pergaulan bebas antara pria dan wanita sudah mulai

     merebak, hubungan intim maupun

hidup serumah tanpa

ikatan

perkawinan, terutama di kota-kota         

besar dan kalangan selebritis, adalah hal yang biasa dan bahkan

      menjadi suatu kebutuhan. Akhirnya,

manusia yang pada fitrahnya adalah tinggi, sudah tidak ada bedanya lagi

     dengan binatang.

        dengan pergaulan dalam Islam atau sistem sosial (nizham al-ijtima’i)

Adapun yang

dimaksud

      adalah sistem

yang mengatur

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

janganlah  mereka     Menampakkan perhiasannya, kecuali yang

     (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah  mereka menutupkan kain     kudung kedadanya, dan janganlah

Menampakkan      

perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau       

ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-

 putera mereka, atau putera-       putera suami mereka, atau saudara-saudara

laki-laki      

mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera

 saudara      perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau

         budak- budak yang mereka

miliki, atau pelayan-pelayan    

laki-laki yang  tidak mempunyai

keinginan (terhadap

wanita)  atau anak-anak

yang belum mengerti

tentang aurat Artinya: "Katakanlah kepada orang

wanita. dan janganlah laki-laki

yang

beriman:

mereka memukulkan "Hendaklah

mereka

kakinyua agar diketahui menahan

pandanganya,

perhiasan yang mereka dan

memelihara

sembunyikan. dan kemaluannya;

yang

bertaubatlah kamu sekalian demikian itu adalah lebih

kepada Allah, Hai orang- suci

bagi

mereka,

orang yang beriman supaya Sesungguhnya Allah Maha

kamu beruntung (31). (Q. S. mengetahui

apa

yang

an- Nur: 30-31), (Depag: mereka

Katakanlah kepada wanita Dalam kitab Ahkam al-qur’an

yang beriman: "Hendaklah disebutkan, “Maksud ayat ini adalah

mereka

menahan

menahan (menjaga) pandangannya,

agar

dan

pandangan dari aurat.Sebab, tidak kemaluannya,

dan

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

Ibnu Katsir mengenai bolehnya melihat selain

ada perbedaan dikalangan ulama

Imam

menyatakan(Ibn Kasir: 2007), “Ayat aurat.”

ini merupakan perintah Allah swt Imam al- Syaukani, dalam

hamba-hambanya yang kitab fath al- Qadir, menyatakan, “

kepada

agar menjaga Tatkala Allah swt menerangkan

mukmin

pandangannya dari hal-hal yang hukum-hukum meminta izin, Allah

oleh karena itu, swt

diharamkan,

mereka memandang, melihat (hukm al-nadhr) dalam

juga menyertakan hukum

janganlah

pada hal-hal yang bentuk umum. Dimana, di atas

kecuali

diperbolehkan atas mereka dan hukum umum tersebut dijelaskan

mereka menahan hukum menjaga pandangan dari

hendaklah

(menjaga) matanya dari hal-hal yang orang yang meminta izin, seperti

diharamkan.hanya saja, telah ada yang dituturkan oleh nabi saw,

jika seseorang “Sesungguhnya, izin itu, kaum

kesepakatan,

memandang wanita asing tidak mukmin juga dilarang memandang

dengan sengaja, maka ia harus wanita

memalingkan mahramnya, seperti halnya ada

Ketentuan ini larangan bagi kaum mukmin melihat

pandangannya.

dengan hadis yang wanita asing (ajnabi), (Saukani: tt).

sejalan

dituturkan oleh Imam Muslim dari Ini ditujukan

untuk mencegah Jarir bin Abdullah al- Bajaliy; terjadinya praktek zina, yang salah

bahwasanya ia berkata, “ Saya satu bagian dari zina adalah

pernah bertanya kepada Rasulullah memandang wanita asing.

saw mengenai pandangan yang Sedangkan yang dimaksud

sengaja. Beliau saw dengan

tidak

aku untuk (ghadldl al- bashar) adalah ithbaaq

memalingkan pandanganku”. al- jafn ‘ala ‘ain (mengatupkan

Dalam tafsir al-thabari, Imam kelopak mata di atas mata), agar

Thabari menyatakan(At- thabari: mata tidak bisa melihat. Mayoritas

Allah swt telah ulama berpendapat, bahwa huruf

kepada nabi min dalam frase “min absharihim”

memerintahkan

muhammad saw agar mengatakan berfungsi untuk membatasi (li al-

kepada laki- laki mukmin untuk tab’iid). Oleh karena itu, makna ayat

menahan (menjaga) pandangannya tersebut adalah menjaga pandangan

hal yang bisa dari apa-apa yang diharamkan, dan

dari

hal-

membangkitkan syahwat, jika ia membatasi diri hanya memandang

memandangnya. hal-hal yang dihalalkan. Ayat ini

Imam Al- Suyuthi dalam kitab merupakan dalil yang menunjukkan

al- durr almansur, menuturkan haramnya melihat apa-apa yang

beberapa riwayat yang berkenaan haram untuk dilihat.

dengan ayat diatas ( An- Nur ayat 30).

Diriwayatkan oleh ibnu

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

Mardawaih dari Ali bin Abi Tholib, bahwasanya Ali ra berkata, dimasa

      nabi saw ada seorang laki- laki

sedang berjalan di salah satu jalan      

di kota Madinah, dan ia memandang seorang wanita. Wanita itu juga

   memandang dirinya. Lalu, keduanya

Artinya:“Dan perempuan-perempuan dibisiki oleh syaitan, dimana satu

tua yang telah terhenti (dari dengan yang lain tidak saling

dan mengandung) memandang

haid

yang tiada ingin kawin saling tertarik. Laki- laki itu berjalan

kecuali

keduanya

(lagi), Tiadalah atas mereka disisi tembok dan terus memandang

menanggalkan wanita. Tanpa ia sadari, tembok itu

dosa

pakaian mereka dengan telah berada di depannya, dan

(bermaksud) hidungnya pun menabrak tembok

tidak

Menampakkan perhiasan, hingga berdarah. Laki- laki itu

dan Berlaku sopan adalah berkata, “Demi Allah, aku tidak akan

lebih baik bagi mereka. dan menyeka

Allah Maha mendengar lagi Rasululah saw mendatangiku. Lalu

Maha Bijaksana”. (Q.S. an- ada

Nuur:60), (Depag: 2005). menyampaikan masalah itu kepada

Ayat ini merupakan larangan Rasululah saw. Rasulullah saw pun

bagi wanita tua yang melakukan mendatanginya dan laki- laki itupun

tabaruj, saat mereka diperbolehkan menceritakan kisahnya kepada Nabi

jilbab yang saw. Nabi saw bersabda “ ini adalah

melepaskan

dikenakannya.Mafhum hukuman atas dosamu”. Kemudian

Muwafaqahnya adalah jika wanita turunlah firman Allah swt surat An-

tua saja dilarang bertabaruj tatkala Nur ayat 30. Diriwayatkan juga dari

pakaian luarnya, Qotadah, bahwa makna firman Allah

meninggalkan

lebih-lebih lagi wanita-wanita yang swt, ‘qullil mukminiin yaghudldluu

masih muda. Allah swt berfirman min abshaarihim, adalah, ‘menjaga

dalam al- Qur’an ayat 31 pandangan dari hal- hal yang tidak dihalalkan memandangnya’.

2. Wanita agar

pakaian secara sempurnaIslam  

mengenakan

melarang kaum wanita untuk Artinya:“janganlah mereka memukul- bertabaruj, sebagaimana firman

kakinya agar Allah swt:

mukulkan

perhiasan yang  mereka sembunyikan.” (Q.S.      an-nur: 31)  Ibnu Mandzur berkata: “al-     Baraj adalah menjauhkan bagian di

diketahui

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

antara dua pundak dan menjauhkan

anting-anting dan seluruh bagian tubuh yang nampak

kalung,

lehernya.

yang tinggi. Apabila seseorang

c. Seorang wanita meletakkan melakukan hal ini, maka, sungguh ia

sandal lalu memukul-mukulnya telah melakukan tabaruj. Dikatakan

dengan kakinya. bahwa kata al- baraj digunakan

d. Mempertontonkan kedua untuk

betisnya dan ditambah sehingga penampakan,

binatang-binatang

karena

memperjelas dengan tingginya”( Mandzur:1463 H).

kejelasan

dan

mengenakan pakaian di atas Al- Fairuz Abadi berkata, “ al-

mata kaki.

Burju adalah gerakan dimana bagian

e. Mengenakan pakaian ketat yang sekitar mata yang putih diberi celak

memperlihatkan seluruh dengan warna hitam semuanya dan

lekukan-lekukan tubuh atau wanita yang cantik yang memiliki

sebagiannya. wajah elok atau cahaya yang jelas

f. Mempertontonkan kedua yang sudah dikenal”(Al- Muhith: tt).

lengannya

g. Mempertontonkan bagian kami arti dari tabarruj al- mar’ah,

Dari sini menjadi jelas bagi

dadanya ini semua dan hal-hal yaitu seorang wanita menampakkan

sejenis lainnya masuk dalam keelokannya, mempertontonkan dan

kerangka tabaruj. menampakkannya kepada kaum

riwayat melarang laki-laki(Mandzur:1463

Banyak

tabaruj,(Ramadhan: 2007) Abu Musa tabaruj

H).

atau

menuturkan, bahwa perhiasan

adalah

menampakkan

al-as’ari

Rasulullah saw bersabda: kepada orang-orang yang bukan

dan

kecantikannya

Artinya: “ siapapun wanita yang mahram. Walhasil, tatkala seseorang

memakai wewangian wanita menampakkan perhiasan dan

kemudian melewati suatu kecantikannya terhadap orang yang

agar mereka bukan mahramnya, maka ia telah

kaum

mencium baunya, berarti ia melakukan

tabaruj(Ramadhan: telah melakukan zina.” ( 2007). Menurut Abu Abdullah Haman

H.R. Ahmad, Abu Daud dan bin Ahmad al- marakisy diantara

Turmudzi) tanda-tanda

Dalam riwayat lain disebutkan, beberapa poin (Ahmad: 2012):

bahwa Rasulullah saw bersabda:

a. Perbuatan tabaruj itu adalah Artinya: “ada dua golongan manusia seorang wanita berjalan dengan

menjadi penghuni laki-laki,

yang

neraka, yang sebelumnya pandangan orang lain dan

memecahkan

tidak pernah aku duga, berjalan dengan genit

yaitu

sekelompok yang

b. Seorang wanita meletakkan memiliki cambuk seperti kerudungnya di atas kepalanya

ekor sapi yang digunakan tanpa mengikatnya lalu nampak

untuk

menyakiti umat

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2, Juli – Desember , 2017 (305 – 331)

manusia serta wanita yang Islam juga mewajibkan wanita untuk membuka auratnya seraya

mengenakan busana khusus ketika berpakaian

hendak keluar rumah. Sebab, Islam merangsang,

tipis

telah mensyariatkan pakaian tertentu lenggok, dan banyak lagak.

berlenggak

yang harus dikenakan wanita ketika Mereka tidak dapat masuk

berada depan khalayak umum. surga dan tidak dapat

wanita mengenakan mencium baunya, padahal

Kewajiban

busana Islami ketika keluar rumah bau surga dapat tercium

merupakan kewajiban tersendiri dari jarak yang jauh.”( H.R.

terpisah dari kewajiban Muslim)

yang

menutup aurat adalah satu sisi, Riwayat-riwayat

sedangkan kewajiban mengenakan menunjukkan

di

atas

busana Islami (jilbab dan khimar) melakukan tabaruj. Setiap upaya

larangan

untuk

adalah kewajiban di sisi yang lain. mengenakan perhiasan yang tidak

Dua kewajiban ini tidak boleh lazim, yang

dicampur adukkan, sehingga muncul pandangan kaum lelaki, dan dapat

akan

memancing

persepsi yang salah terhadap memperlihatkan kecantikan wanita,

keduanya.

adalah termasuk tindakan tabaruj.

konteks “menutup Contohnya adalah memakai wangi-

Dalam

aurat” ( satru al- ‘aurat), syari’at wangian, memoles wajah dengan

Islam tidak mensyaratkan bentuk warna-warna tertentu, memakai topi

pakaian tertentu atau bahan tertentu tanpa kerudung dan memakai

untuk dijadikan sebagai penutup celana tanta jilbab, jika semua itu

aurat. Syariat hanya mensyaratkan dikenakan tatkala keluar di tengah-

agar sesuatu yang dijadikan penutup tengah kehidupan umum.

aurat, harus mampu menutupi warna Sayangnya,

kulit. Oleh karenanya, seorang kehidupan yang serba materialistik

di

dalam

muslim boleh saja ini, banyak profesi yang menuntut

wanita

mengenakan pakaian dengan model kaum wanita untuk melakukan

apapun, selama bisa menutupi tabaruj.Mereka disuruh berpakaian

auratnya secara sempurna. Hanya dan bersolek sedemikian rupa

saja, ketika ia hendak keluar dari hingga bisa menarik perhatian orang

rumah, ia tidak boleh pergi dengan banyak. Contohnya salesgril, gadis-

pakaian sembarangan, walaupun gadis showroom, pegawai kantor,

pakaian itu bisa menutupi auratnya pegawai

dengan sempurna. Akan tetapi, ia berdandan

bank dituntut

untuk

mengenakan khimar “menarik” orang banyak. Padahal,

dan bersolek

agar

wajib

dan jilbab yang seorang muslim dilarang melakukan

(kerudung)

dikenakan di atas pakaian biasanya. tabarruj.

Sebab, syari’at telah menetapkan Selain memerintahkan wanita

jilbab dan khimar sebagai busana untuk menutup auratnya, syariat

Islami yang wajib dikenakan seorang

Muhammad Kamalin ; Pemikiran Taqiyuddin An-Nabhani Tentang Aturan Interaksi Pria dan Wanita di Tempat Kerja

wanita muslim ketika berada di luar wanita untuk menutup kepalanya. rumah atau berada di kehidupan

Khimar ( kerudung ) adalah ghitha’ umum.

al- ra’si ‘ala shudur ( penutup kepala Walhasil, walaupun seorang

hingga mencapai dada), agar leher wanita telah menutup auratnya,

dan dadanya tidak tampak. yakni menutup seluruh tubuhnya,

Di dalam kitab fathu al bari, al kecuali muka dan kedua telapak

hafid Ibnu Hajar menyatakan, “ tangan, ia tetap tidak boleh keluar

adapun yang dimaksud dengan dari rumah sebelum mengenakan

frase “ fathtama ma bihaa” ( lalu khimardan jilbab.

mereka berkerudung dengan kain itu

1) Perintah Mengenakan Khimar ) adalah para wanita itu meletakkan Pakaian yang telah ditetapkan

diatas kepalanya, oleh syariat Islam bagi wanita

kerudung

menjulurkannya dari ketika ia keluar di kehidupan

kemudian

samping kanan ke pundak kiri. Itulah umum adalah khimar dan jilbab.

yang disebut dengan taqannu’ Dalil yang menunjukkan perintah

(berkerudung).Al farra’ berkata, ini adalah firman Allah swt: qur’an

jahiliyah, wanita surat an-nur ayat 31

“pada

masa

kerudungnya dari  belakang dan membuka bagian        depannya. Setelah itu, mereka  diperimtahkan untuk menutupinya     khimar ( kerudung) bagi wanita mirip dengan ‘imamah ( serban) bagi laki-

mengulurkan

Artinya:“dan janganlah

2) Perintah mengenakan Jilbab