EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN E-FAKTUR PAJAK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BATU

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN E-FAKTUR PAJAK DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BATU

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
NAMA : TRISSA DWI WULANDARI
NIM

: 201210170311194

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul EVALUASI
SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN E-FAKTUR PAJAK DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PADA KPP PRATAMA BATU.
Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi sistem
informasi penggunaan e-faktur pajak seperti proses input, pemprosesan, dan output.
Serta menganalisis 5 indikator sistem informasi yang berkualitas seperti indikator
relevan, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dan dapat diverifikasi.
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang Tua saya yang telah mensupport dan mendoakan saya dalam
melakukan penelitian ini.
2. Kakak saya bernama Anggiani Wisda Wardani yang telah membimbing saya
dalam melakukan penelitian skripsi.
3. Ibu Endang Dwi W dan ibu Gina Harventy selaku pembimbing Skripsi.
4. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang.
5. Ibu Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh
karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat
bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 3 April 2016
Peneliti

Trissa Dwi Wulandari

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT.............................................................................................

i

ABSTRAKSI……………………………………………………………

ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………..

iii


DAFTAR ISI…………………………………………………………….

iv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….

v

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………..

1

B. Perumusan Masalah……………………………………………

5

C. Tujuan Penelitian………………………………………………

5


D. Manfaat Penelitian……………………………………………..

6

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu………………………………..

7

B. Landasan Teori
1. Sistem Informasi……………………………………………

9

2. Etika Penggunaan e-faktur…………………………………

12

3. E-faktur Pajak………………………………………………


12

4. Penerimaan Pajak…………………………………………..

20

III. METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian………………………………………………..

21

B. Jenis Penelitian…………………………………………………

21

C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………

21


D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….

22

E. Pengambilan Instrumen Penelitian…………………………….

23

F. Teknik Analisis Data…………………………………………..

24

IV. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum……………………………………………..

25

B. Analisis Data



Analisis input sistem informasi…………………………...

31



Analisis pemprosesan sistem informasi…………………..

32



Analisis output sistem informasi………………………….

33



Flowchart penggunaan e-faktur pajak…………………….


36

C. Pembahasan…………………………………………………...

37

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Simpulan..................................................................................

40

B. Implikasi..................................................................................

41

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….

42

LAMPIRAN………………………………………………………...


43

DAFTAR LAMPIRAN
No.

Judul

Halaman

1. Pertanyaan wawancara dengan informan Bpk. Yuli Hendratno

44

2. pertanyaan wawancara dengan PKP bernama Bpk. Fahrudin

47

3. Flowchart sistem informasi penggunaan e-faktur pajak


48

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.
Firninda Yosi Anggraini Putri. (2013). “analisis penerapan kebijakan faktur pajak
terbaru”. Universitas Negeri Surabaya.
Hariningsih, S.P. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Ardana Media.
Iim Ibrahim Nur. (2009), “analisis penerapan sistem pelaporan pajak dengan aplikasi
e-filling secara online”. Jurnal Universitas Multimedia Nusantara. Vol 1 No. 1.
Laudon, Kenneth C & Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen mengelola
perusahaan digital buku 1 edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Marina Lestari, Kertahadi, Imam Suyadi. (2013), “efektifitas sistem informasi
Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)”. Jurnal Administrasi Bisnis, Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Vol 6 No. 2
Melli Pujiani & Rizal Effendi. (2009). Analisis efektivitas penggunaan e-system
terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Palembang Ilir Timur. STIE MDP.
O’Brion, James A & Marakas, George M. 2014. Sistem Informasi Manajemen edisi 9
buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Pajak.

Selamat datang era e-faktur pajak. Diperoleh 1 september 2015, dari
http://www.pajak.go.id/content/article/selamat-datang-era-e-faktur-pajak.

Pajak.

Pelatihan e-faktur pajak. Diperoleh 11 november 2015, dari
http://uty.ac.id/2015/10/pelatihan-faktur-pajak-elektronik-e-faktur-prodiakuntansi-uty/

Pengumuman Nomor PENG-1/PJ.02/2015. tentang faktur pajak berbentuk elektronik
(e-faktur).
Pengumuman Nomor Peng-6/PJ.02/2015. tentang penegasan atas e-faktur.
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014, tentang tata cara
pembuatan dan pelaporan faktur pajak berbentuk elektronik
Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grub.

Selfi Ayu Permata Sari. (2015). “penerapan e-faktur sebagai perbaikan sistem
administrasi PPN (persepsi Kantor Konsultan Pajak X)”. Universitas
Brawijaya.
Sukardji, untung. 2014. Pokok-pokok PPN Pajak Pertambahan Nilai indonesia edisi
revisi 2014. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Struktur
Organisasi.
Diperoleh
www.pajak.go.id/struktur_organisasi.

5

Februari

2016.

Dari

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberlakuan faktur pajak manual, kantor pajak memberikan kebebasan
kepada PKP (Pengusaha Kena Pajak) baik OP (Orang Pribadi) maupun Badan untuk
membuat faktur pajak sendiri dan membuat nomor faktur sendiri. Dari kebijakan
itulah timbul permasalahan, salah satunya adalah satu PKP menterbitkan faktur pajak
dengan satu nomor faktur untuk beberapa pembelinya (lawan transaksi). Sehingga
kantor pajak beralih ke sistem yang berbentuk elektronik. sistem berbentuk elektronik
yang dimaksud adalah e-nofa (elektronik nomor faktur). Di dalam e-nofa kantor pajak
mulai mentertibkan nomor faktur yang akan dipakai oleh PKP. sehingga nomor faktur
sudah tidak bisa dibuat sendiri oleh PKP melainkan kantor pajak yang berhak
menterbitkan nomor faktur sesuai dengan jatah nomor yang diberikan. (Yuli
Hendratno, staff KPP Pratama Batu)
Tahun 2015, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberlakukan faktur pajak
berbentuk elektronik (e-faktur) bagi seluruh PKP di pulau Jawa dan Bali yang berlaku
mulai tanggal 1 juli 2015. Pemberlakuan e-faktur pajak digunakan untuk melakukan
tertib administrasi nomor faktur dan faktur pajak yang dikeluarkan. sebanyak 254.095
PKP atau sebesar 53,67% yang terdaftar di pulau Jawa Bali. Hingga akhir Juni 2015,
terdata 89.857 PKP atau 64,43% dari total PKP Jawa Bali yang membuat faktur pajak
dan sudah memiliki sertifikat. Dari jumlah tersebut terdapat 84.022 PKP atau 60,18%

1

2

dari total PKP yang mengikuti sosialisasi e-faktur, dan sebanyak 632 PKP yang telah
menggunakan e-faktur pajak sebelum tanggal 1 Juli 2015.
(www.pajak.go.id/content/selamat-datang-era-e-faktur-pajak)
Tujuan pemberlakuan e-faktur pajak yaitu agar pemungutan PPN (Pajak
Pertambahan Nilai) dan transaksi mudah dicek silang, sekaligus sebagai proteksi bagi
PKP dari pengkreditan Pajak Masukan yang tidak sesuai ketentuan. Ini karena
cetakan e-faktur dilengkapi dengan pengaman berupa QR (Quick Response) code.
Sehingga jika informasi yang terdapat dalam QR code berbeda dengan yang ada
dalam cetakan e-faktur pajak, maka faktur pajak tersebut dianggap tidak valid. Sistem
aplikasi e-faktur ini hanya digunakan oleh pengusaha yang sudah dikukuhkan sebagai
PKP, sehingga tidak ada lagi non-PKP yang dapat membuat faktur pajak.
Manfaat bagi pengusaha yang menggunakan e-faktur adalah tanda tangan
basah bisa digantikan tanda tangan elektronik, e-faktur pajak tidak harus dicetak,
aplikasi faktur pajak juga dapat membuat SPT (Surat PemberiTahuan) Masa PPN
sehingga PKP tidak perlu lagi membuatnya sendiri, pengusaha dapat meminta nomor
seri faktur pajak melalui situs pajak dan tidak perlu lagi datang ke KPP (Kantor
Pelayanan Pajak). Sesuai dengan pasal 11 ayat (4) PMK Nomor: 151/PMK.03/2013
diatur bahwa PKP yang diwajibkan membuat e-faktur namun tidak membuat atau
membuat e-faktur namun tidak mengikuti tata cara yang telah ditentukan, maka PKP
tersebut dianggap tidak membuat faktur pajak. Oleh karena itu, PKP dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 2 % dari DPP (Dasar Pengenaan Pajak), sesuai
dengan pasal 14 ayat (4) Undang-Undang (UU) Nomor 6 tahun 1983 tentang

3

ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan UU Nomor 28 tahun 2007.
Dalam mengevaluasi suatu sistem harus memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu adanya kriteria, tolak ukur, dan standar yang digunakan sebagai
pembanding bagi data yang diperoleh, sehingga setelah data diolah dan merupakan
kondisi nyata dengan kondisi harapan yang dinyatakan dalam kriteria itulah yang
nanti akan dicari. Kesenjangan tersebut diperoleh gambaran apakah objek yang
diteliti sudah sesuai, kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Dalam penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan,
bukan hanya pada kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidak tetapi ingin
mengetahui kalau belum baik implementasinya apa yang telah menyebabkan, dimana
letak kelemahannya, dan jika lemah apa sebabnya. (Arikunto, 2010:36-37)
Sistem informasi diperlukan pemahaman atas susunan organisasi. Susunan
organisasi yang tepat, meliputi cara penempatan orang sesuai dengan bidang dan
keahliannya, serta hubungan mereka akan membuat organisasi menjadi lebih efektif.
Dengan adanya susunan organisasi, maka dapat dibuat SOP (Standar Operasional
Prosedur) yang tujuannya adalah menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan
tugas pekerjaan sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja. SOP
merupakan salah satu elemen dari sistem informasi, sehingga dikatakan bahwa dalam
membangun sebuah sistem informasi perlu memperhatikan SOP yang ada dalam
organisasi bersangkutan. (Lestari, 2013).

4

Peneliti memilih KPP Pratama Batu karena KPP Pratama Batu Tahun 2015,
KPP Pratama Batu menduduki ranking 2 nasional. Kriteria KPP Pratama Batu
mendapatkan ranking 2 nasional adalah karena pencapaian penerimaan pajak yang
meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh informan
bernama Bpk. Yuli Hendratno dalam wawancara dengan peneliti bahwa di dalam
KPP Pratama Batu sendiri pada tahun 2014 tingkat penerimaan pajak di bawah target,
namun pada tahun 2015 penerimaan pajak over target sebesar 30%. Pada awal bulan
juli 2015 KPP Pratama Batu juga ikut menyelenggarakan sistem aplikasi e-faktur
pajak bagi PKP yang diwajibkan untuk membuat e-faktur. Sehingga penulis tertarik
melakukan penelitian di KPP Pratama Batu.
E-faktur pajak bukan hanya memudahkan DJP dalam pengawasan tetapi juga
mempermudah proses restitusi atau pengembalian kelebihan pembayaran pajak bagi
PKP. Faktur pajak yang sudah dibuat oleh PKP wajib dilaporkan melalui SPT masa
PPN. Salah satu hak perpajakan dari PKP yaitu dapat mengkreditkan faktur pajak
masukan sehingga dalam perhitungan serta pengisian SPT PPN, PKP wajib
mencantumkan daftar faktur pajak masukan dan fakur pajak keluaran. Jika faktur
pajaknya jelas, pelaporan PKP mudah, maka efeknya pada saat PKP melakukan
restitusi. (Sari, 2015)
Penerapan sistem e-faktur ini akan dihadapkan pada dua kondisi, yaitu apakah
KPP Pratama Batu mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan
sistem. Penerapan e-faktur pajak pada KPP Pratama Batu diharapkan dapat
meningkatkan penerimaan pajak dan mengurangi restitusi pajak. Dengan adanya

5

sistem e-faktur ini, tingkat pengawasan akan bertambah, sehingga mampu
mengurangi pemalsuan faktur pajak serta berkurangnya penyimpangan faktur pajak.
(http://uty.ac.id/2015/10/pelatihan-faktur-pajak-elektronik-e-faktur-prodi-akuntansiuty/)
Dengan demikian pembayaran PPN akan terdata dengan baik dan
menghindari penyimpangan dari faktur pajak yang tidak sah. Oleh karena itu, sistem
informasi dan peningkatan penerimaan pajak dalam peraturan baru e-faktur menjadi
penting untuk diteliti. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian tentang:
“Evaluasi Sistem Informasi Penggunaan e-faktur Pajak Dalam Upaya
Meningkatkan Penerimaan Pajak di KPP Pratama Batu.”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana sistem informasi
penggunaan e-faktur pajak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak di KPP
Pratama Batu?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi sistem informasi
penggunaan e-faktur pajak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak di KPP
Pratama Batu.

6

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a.

Pengelola instansi terkait

Sebagai bahan informasi pelengkap atau dapat dijadikan masukan sekaligus
pertimbangan bagi pihak-pihak berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini
dalam penetapan kebijakan pada pelaksanaan e-faktur pajak, khususnya tentang
penggunaan e-faktur pajak dalam upaya meningkatkan peneriman pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Batu.
b.

Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang
berkepentingan dan peminat dalam melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya
pada bidang yang sama.