KELUARGA PERNIKAHAN DINI (STUDI KASUS POLA PENGASUHAN ANAK KELUARGA JAWA DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG).
KELUARGA PERNIKAHAN DINI
(STUDI KASUS POLA PENGASUHAN ANAK KELUARGA JAWA DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ANGGUN YUNIAR
3133122001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
Anggun Yuniar, NIM. 3133122001. Keluarga Pernikahan Dini (Studi Kasus Pola Pengasuhan Anak Keluarga Jawa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2017
Pola pengasuhan merupakan cara merawat, mengasuh dan mendidik seorang anak. Pola asuh orang tua Jawa merupakan proses pembentukan anak untuk menjadi seorang Jawa yang ideal sesuai dengan nilai-nilai budaya Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengasuhan yang diterapkan keluarga Jawa pernikahan dini dalam mengasuh anak, untuk mengetahui faktor yang menyebabkan permasalahan dalam mengasuh anak pada keluarga Jawa pernikahan dini, dan untuk mengetahui peran orangtua usia muda dalam mengasuh anak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif pendekatan etnografi. Dengan pendekatan etnografi pola pengasuhan digambarkan lewat cara pengasuhan keluarga pernikahan dini Jawa memahami pandangan hidup dari sudut pandang kebudayaan keluarga Jawa. Unit analisis dalam penelitian ini terdiri dari 5 rumah tangga keluarga Jawa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan dokumenasi. Selanjutnya tahap analisa data dimulai dari tahap pengelompokkan data, reduksi data, mendisplai data dan menarik kesimpulan. Berdarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan anak pada keluarga Jawa memiliki keunikan tersendiri untuk menghadapi massa kehamilan yaitu mereka memiliki kepercayaan terhadap benda yang dianggap keramat seperti pon-pon atau sebuah kantong yang berisi rempah-rempah dan senjata tajam. Selain itu keluarga Jawa juga mempercayai berbagai pantangan yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar bagi ibu hamil. Kedua hal ini bertujuan untuk melindungi janin dari bahaya buruk. Pada umunya ibu muda melakukan persalinan secara normal, dan dalam hal pemberian ASI eksklusif sebagian besar ibu muda lebih memilih untuk tidak menyusui sehingga hanya memberikan susu formula. Pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga pernikahan dini cenderung kearah otoriter. Sikap orangtua usia muda yang mengajarkan nilai budaya Jawa kepada anak, serta tindakan yang dilakukan orangtua usia muda kepada anak dalam menghadapi tantangan dari pengaruh lingkungan luar merupakan hal utama yang membedakan penelitian ini dengan penelitian relevan terkait tentang pernikahan dini yang telah banyak dilakukan. Permasalahan yang dihadapi dalam mengasuh anak yaitu kurangnya pendapatan ekonomi dan kurangnya ilmu pengetahuan, selanjutnya dalam menjalankan perannya sebagai orangtua yang berperan besar dalam pengasuhan anak adalah para ibu.
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa menyertai dan memberikan rahmat yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Keluarga Pernikahan Dini (Studi Kasus Pola Pengasuhan Anak Keluarga Jawa di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang). Shalawat beruntaikan salam juga tidak pernah lupa penulis hanturkan kepada Baginda Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga kelak mendapatkan safaat dari Beliau. Tulisan ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Rosramadhana, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Antropologi sekaligus Dosen Penguji II yang selalu memberikan perhatian, bimbingan serta masukan kepada penulis.
4. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Antropologi periode 2012-2016 sekaligus Dosen Pembimbing Akademik 5. Ibu Dr. Ratih Baiduri, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
(7)
iii
6. Ibu Dr. Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pengujiahli yang menggantikan Dosen Pembimbing Akademik, dan Bapak Erond L. Damanik, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan bimbingan untuk menjadikan tulisan ini lebih baik.
7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Antropologi terimakasih untuk ilmu, pengalaman dan motivasi selama ini.
8. Ayahanda terhebat Saman dan Ibunda tercinta Eri Astuti terimakasih teramat dalam karena sudah membesarkan serta mengantarkan penulis hingga mendapatkan gelar S.Pd ini. Terimakasih juga atas segala doa, kasih sayang dan dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan waktu perkuliahan lebih cepat yaitu 3,5 tahun serta terbebas dari biaya perkuliahan untuk semester selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan dan perlindungan.
9. Kakak kandung penulis Vivi Yuniarti beserta suamiSupriadi,dan adik kandung penulis Sigit Auzril Firmansyah terimakasih telah memberikan motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
10. Keponakan penulis Alvin Azka Dinata terimakasih untuk tingkah laku lucunya yang selalu memberikan keceriaan dalam hidup penulis sehingga penulis tetap semangat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Semoga kelak menjadi anak yang dapat membanggakan keluarga, agama dan negara.
11. Orang-orang terdekat dan terkasih penulis Indah Lestari selaku tim lapangan terimakasih telah meluangkan waktu untuk membantu proses penelitian, di lapangan mengambil dokumentasi, Gainunnisa Kautsar, Khadijah Rismayanti, dan khususnya Rudy terimakasih telah memberikan doa, motivasi dan selalu siap untuk mendengarkan suka duka cerita hidup penulis selama ini.
12. Seluruh keluarga besar penulis, terutama Ella Kinanti selaku sepupu penulis terimakasih telah meluangkan waktunya menjadi tim lapangan untuk membantu proses penelitian, dilapangan mengambil dokumentasi.
(8)
iv
13. Kak Ayu Febryani, M.Si sebagai bagian administrasi Program Studi Pendidikan Antropologi, terimakasih atas segala informasi serta kemudahan birokrasi yang diberikan kepada penulis.
14. Seluruh informan penelitian, terimakasih telah bersedia telah meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman kepada penulis.
15. Salwiyah Fitriani dan Andi Sitompul selaku teman satu Dosen Pembimbing Skripsi terimakasih telah berjuang bersama penulis mulai pengajuan judul proposal hingga akhirnya kita bisa menjalani ujian meja hijau mempertahankan skripsi di hari yang sama.
16. Teman baik penulis selama di perkuliahan Suci Ramadhani, Sarma Rohani, Mawaddah Safitri, Dwi Anggraini, Nurul Ramadhani, Muhammad Ridho, Sarah Aulia Sani Nst., Yunita Sari, terimakasih telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
17. Seluruh teman kelas C-Reg konsentrasi Sosiologi 2013 terimakasih telah menjadi kelas terkompak dan terbaik yang pernah penulis miliki sehingga penulis selalu semangat menjalani perkuliahan selama ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima sebagai perbaikan yang positif. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Medan, Januari 2017 Penulis
Anggun Yuniar NIM. 3133122001
(9)
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR TABEL ...x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...3
1.3 Pembatasan Masalah ...4
1.4 Rumusan Masalah ...4
1.5 Tujuan Penelitian ...5
1.6 Manfaat Penelitian ...5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ...6
2.2 Kerangka Teori ...7
2.2.1 Teori Sosialisasi ...7
2.3 Kerangka Konseptual ...10
2.3.1 Pola Asuh Keluarga Jawa ...10
2.3.2 Anak Jawa ...13
(10)
vi
2.3.4 Pernikahan Dini Bagi Etnis Jawa ...15
2.4 Kerangka Berfikir ...17
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1JenisPenelitian ...19
3.2Waktu dan LokasiPenelitian ...20
3.3Informan Penelitian ...21
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...21
34.1 Observasi ...22
3.4.2 Wawancara ...23
3.4.3 Studi Pustaka ...25
3.4.4 Dokumentasi ...25
3.5 Teknik Analisa Data ...25
3.5.1 Melakukan pengelompokkan Data ...26
3.5.2 Melakukan Reduksi Data ...26
3.5.3Mendisplai Data ...26
3.5.4 Penarikan Kesimpulan ...27
3.6 Langkah-langkah penelitian Etnografi ...27
3.6.1 Persiapan Awal Memasuki Lapangan ...28
3.6.2 Kegiatan Penulis dengan Informan ...28
3.6.3 Proses Pembuatan Laporan Etnografi ...29
3.6.4 Proses Menulis Analisis ...29
3.6.5 Proses Meninggalkan Lapangan ...30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah Penulisan ...32
(11)
vii 4.1.1 SejarahSingkatKecamatanBeringin
Kabupaten Deli Serdang...33
4.1.2 Letak Geografis Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang ...34
4.1.2.1 Luas Daerah ...34
4.1.2.2MataPencaharian ...35
4.1.2.3 Keadaan Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan Beringin ... ...35
4.1.2.4Kependudukan...36
4.2 Pola Pengasuhan Anak Yang Diterapkan Keluarga Jawa Pernikahan Dini ...41
4.2.1 Masa Kehamilan ...41
4.2.2 Masa Persalinan ...47
4.2.3 Masa Menyusui ...51
4.2.4 Proses Sosialisasi : Perlakuan Orangtua Jawa Usia Muda terhadap Anak ...55
4.2.5 Mengajarkan Nilai-Nilai Budaya Jawa Kepada Anak ...62
4.3 Permasalahan Keluarga Jawa Pernikahan Dini dalam Mengasuh Anak ...66
4.3.1 Masalah Ekonomi (Finansial) ...67
4.3.2 Masalah Kurangnya Ilmu Pengetahuan...71
4.4 Peran Orangtua Usia Muda dalam Mengasuh anak ...74
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...83
5.2 Saran ...87
(12)
viii LAMPIRAN-LAMPIRAN
Glosari
Data Informan
PedomanWawancara
(13)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 17
Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Beringin ... 32
(14)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Presentase Luas Desa di Kecamatan Beringin Tahun 2014 ... 34
Tabel 4.2 Segmentasi Etnisitas di Kecamatan Beringin Tahun 2014 ... 35
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga
dan Rata-Rata Jiwa Per-rumah tangga Tiap Desa
(15)
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pola asuh adalah upaya pemeliharaan seorang anak, yakni bagaimana
orangtua memperlakukan, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta
melindungi anak, yang meliputi cara orangtua memberikan peraturan, hukuman,
hadiah, kontrol dan komunikasi untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya, sehingga pengasuhan
anak menjadi suatu hal yang paling penting untuk menyiapkan anak menjadi
masyarakat yang baik. Pola pengasuhan anak tidak sama penerapannya pada
setiap keluarga atau setiap suku bangsa, karena hal itu sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor kebudayaan yang mendukungnya.
Pola pengasuhan anak sangat berkaitan dengan aspek pendidikan orangtua,
karena pendidikan akan menentukan tingkat penghasilan orangtua dan tingkat
pengetahuan orangtua dalam mengasuh anak dengan tepat. Dengan demikian
pendidikan orangtua merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
tumbuh kembang anak Orangtua usia muda yang memiliki tingkat pendidikan
yang rendah akan mengalami kesulitan dalam mengasuh anaknya, dan kemapanan
finansial atau ekonomi juga sangat mempengaruhi pengasuhan yang dilakukan
oleh orangtua usia muda terhadap anaknya, hal ini disebabkan karena pada
umumnya pasangan yang menikah saat usia muda masih bergantung kepada
(16)
2
Pola pengasuhan anak sangat ditentukan oleh peran keluarga sebagai agen
sosialisasi pertama bagi perkembangan kepribadian anak. Keluarga adalah
organisasi sosial yang terkecil dalam masyarakat, keluarga merupakan lembaga
sosial yang paling awal dikenal dan dekat dengan anak. Terbentuknya sebuah
keluarga disatukan dengan ikatan suci yaitu pernikahan. Pernikahan bagi orang
Jawa merupakan suatu hal yang penting, dengan pernikahan hubungan
persaudaraan diperluas dan berubah, pernikahan juga menjadi pertanda
terbentuknya sebuah somah atau rumah tangga baru.
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang terdiri dari orangtua yang telah
dewasa lahir dan batin, yang telah memiliki kematangan secara fisik dan nonfisik,
memiliki kematangan atau keseimbangan emosi dan pemikiran, memiliki
kemandirian dalam bidang ekonomi, sosial dan mental serta berperan sesuai
dengan fungsinya masing-masing sebagai orang tua dalam mengelola, membina
dan mengasuh anaknya, sehingga dalam hal ini perlu ada persiapan yang matang
bagi siapa yang akan memasuki dunia rumah tangga dan menjadi orangtua.
Namun kenyataannya, banyak pasangan yang memutuskan untuk menikah tidak
lagi memperdulikan hal-hal tersebut, akibatnya pernikahan dini banyak terjadi di
berbagai daerah, dengan berbagai suku dan berbagai lapisan masyarakat, seperti
dalam keluarga Jawa.
Pernikahan dini adalah sebuah pernikahan yang salah satu atau kedua
pasangan berusia dibawah 18 tahun atau masih berusia remaja. Batas usia
pernikahan dini yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah merujuk pada
(17)
3
melakukan kawin anom (kawin muda) pada suku Banjar berusia 10-20 tahun,
sehingga perempuan-perempuan muda tersebut mengalami ketertindasan dalam
perkawinannya, sedangkan batas usia pasangan pernikahan dini keluarga Jawa
yang ditentukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah 13-20 tahun.
Faktor-faktor penyebab pernikahan dini pada keluarga Jawa yaitu karena adanya budaya
tradisional orangtua yang khawatir jika anak perempuannya menjadi perawan tua,
hal ini mengkibatkan pola pikir orangtua yang tidak terlalu mempertimbangkan
pentingnya pendidikan bagi anak perempuan.
Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seperti pengaruh media
massa dan pergaulan juga menjadi faktor penyebab pernikahan dini pada keluarga
Jawa saat ini, sehingga masalah pernikahan dini semakin banyak terjadi, padahal
untuk membangun sebuah keluarga dan menjadi orangtua dibutuhkan persiapan
yang matang, karena peran orangtua sangat penting dalam memberikan pola
pengasuhan kepada anaknya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian
dengan judul “Keluarga Pernikahan Dini (Studi Kasus Pola Pengasuhan Anak Keluarga Jawa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang).” 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas maka
dapat di identifikasikan masalah penelitian yaitu :
1. Latar belakang terjadinya pernikahan dini pada keluarga Jawa di Kecamatan
Beringin Kabupaten Deli Serdang
(18)
4
3. Faktor-faktor yang menyebabakan terjadinya permasalahan yang dihadapi
dalam mengasuh anak pada keluarga Jawa pernikahan dini
4. Peran orangtua usia muda dalam pengasuhan anak
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis membatasi
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Pola pengasuhan anak yang diterapkan keluarga Jawa pernikahan dini
2. Faktor-faktor yang menyebabakan terjadinya permasalahan yang dihadapi
dalam mengasuh anak pada keluarga Jawa pernikahan dini
3. Peran orangtua usia muda dalam mengasuh anak
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pola pengasuhan anak yang diterapkan keluarga Jawa pernikahan
dini?
2. Faktor-faktor apa yang menyebabakan terjadinya permasalahan yang dihadapi
dalam mengasuh anak pada keluarga Jawa pernikahan dini?
(19)
5
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pola pengasuhan anak yang diterapkan keluarga Jawa hasil
pernikahan dini
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan
yang dihadapi dalam mengasuh anak pada keluarga Jawa pernikahan dini
3. Untuk mengetahui peran orangtua usia muda dalam mengasuh anak
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis
Untuk menambah kajian tentang bidang ilmu Antropologi dan Sosiologi
keluarga, yaitu yang mengarah kepada pentingya pola pengasuhan anak
sebagai proses sosialisasi didalam lingkungan keluarga.
2. Manfaat praktis
Bagi pembaca, sebagai masukan untuk dapat mengetahui pentingnya persiapan
yang matang untuk memasuki pernikahan sehingga dapat memberikan pola
(20)
83 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Keluarga
Pernikahan Dini (Studi Kasus Pola Pengasuhan Anak Keluarga Jawa di
Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang), maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pola asuh merupakan cara perilaku orangtua yang digunakan saat
berhubungan dengan anak-anaknya, setiap orangtua menerapkan pola
pengasuhan yang berbeda-beda. Hal ini dapat tercermin dari sikap yang
ditunjukkan orangtua terhadap anaknya dalam setiap harinya. Pola asuh
orang tua Jawa adalah proses interaksi orang tua dengan anak yang
berkelanjutan dengan tujuan membentuk “seorang Jawa” yang ideal dengan
memegang dua prinsip penting dalam budaya Jawa yaitu hormat dan
kerukunan. Pola pengasuhan yang diberikan oleh orangtua ini dimulai sejak
janin masih dalam kandungan hingga anak terlahir didunia, yaitu:
a. masa kehamilan, masyarakat Jawa mempercayai benda pon-pon sebagai
alat pelindung bagi ibu hamil, ibu hamil harus selalu mengucap kalimat
amit-amit jabang bayi saat melihat sesuatu yang buruk dengan tujuan agar janin yang dikandungnya tetap dalam keadaan baik, saat kehamilan
memasuki masa tujuh bulan maka harus diadakan selametan nujuh
bulanan. Selain itu masyarakat Jawa juga memiliki pantangan-pantangan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil demi keselamatan ibu dan bayinya,
(21)
84
tetapi pada zaman modern saat ini menyebabkan perubahan perilaku
para informan yang telah melanggar pantangan tersebut.
b. masa persalinan, pada umunya masa persalinan terbagi menjadi dua
yaitu persalinan secara normal dan persalinan secara operasi caesar.
dalam penelitian ini terdapat empat informan yaitu ibu Deva, ibu Gita,
ibu Ratna, dan ibu Tari yang melahirkan secara normal dan satu
informan yaitu ibu Yani yang melahirkan dengan operasi caesar
c. masa menyusui, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena ASI
memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi. Hasil penelitian ini
menunjukkan hanya dua informan yang memberikan ASI kepada
anaknya yaitu ibu Gita dan ibu Ratna, alasan mereka memberikan ASI
karena untuk menghemat biaya pengeluaran keluarga. Tiga informan
lainnya yaitu ibu Deva, ibu Yani dan ibu Tari tidak memberikan ASI
kepada anaknya dengan alasan meyusui adalah hal yang merepotkan.
d. proses sosialisasi, cara perlakuan atau pola asuh orangtua kepada
anaknya apat dilihat melalui proses sosialisasi. Ada tiga informan yaitu
ibu ibu Deva, ibu Gita dan ibu Tari yang menerapkan pola asuh
cenderung kearah otoriter dengan tindakan kekerasan dan ancaman yang
diberikan kepada anak, satu informan yaitu ibu Ratna menerapkan pola
asuh cenderung kearah permisif dengan mengabaikan atau kurang
memperhatikan anaknya, dan terakhir satu informan yaitu ibu Yani
menerapkan pola asuh cenderung kearah demokratis dengan
(22)
85
yang cenderung kearah otoriter dan permisif merupakan pengasuhan
yang kurang baik karena masa anak-anak adalah masa yang paling
rentan terhadap kondisi lingkungan yang mudah mempengaruhinya.
Sikap orangtua yang sering berbicara kasar dan juga mengabaikan
anaknya akan menyebabkan anak memiliki kepribadian yang kurang
baik. Sebaliknya pengasuhan orangtua yang cenderung kearah
demokratis merupakan pengasuhan yang paling tepat untuk membentuk
kepribadian anak yang baik.
e. mengajarkan nilai-nilai budaya Jawa, masyarakat Jawa memiliki dua
prinsip penting dalam hidupnya yaitu tata krama hormat dan rukun. Hal
inilah yang selalu diajarkan oleh para informan kepada anaknya sesuai
dengan ajaran orangtuanya dulu, tetapi pengaruh lingkungan yaitu teman
bermainnya menyebabkan anak menjadi nakal dengan mengucapkan
kata-kata kasar yang tidak baik. Sikap orangtua usia muda yang
mengajarkan nilai budaya Jawa kepada anak, serta tindakan yang
dilakukan orangtua usia muda kepada anak dalam menghadapi tantangan
dari pengaruh lingkungan luar merupakan hal utama yang membedakan
penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian relevan terkait
tentang pernikahan dini yang telah banyak dilakukan oleh penulis
sebelumnya.
2. Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh setiap
orangtua terutama pada keluarga pernikahan dini, ada dua faktor yang
(23)
86
a. masalah ekonomi atau finansial, tingkat pendidikan yang rendah
menyebabkan keluarga pernikahan dini sulit untuk mencari pekerjaan.
Akibatnya mereka hanya dapat bekerja sesuai kemampuannya saja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keempat keluarga informan yaitu ibu
Deva, ibu Gita, ibu Ratna dan ibu Tari yang suaminya hanya bekerja
sebagai kuli bangunan, sedangkan para isteri tidak bekerja dan hanya
berada dirumah. Selanjutnya satu informan yaitu ibu Yani yang
suaminya bekerja sebagai kernet truk dan ia juga bekerja dengan
berdagang es kelapa muda di warung depan rumahnya.
b. masalah kurangnya ilmu pengetahuan, tingkat pendidikan yang rendah
juga menyebabkan kurangnya pengetahuan dalam menagsuh anak,
sehingga kelima informan memiliki kesulitan yang sama saat
menghadapi perilaku anak terutama saat anak makan dan saat anak
sedang sakit.
3. Peran orangtua usia muda dalam mengasuh anak yaitu, hanya dua keluarga
informan yaitu ibu Deva dan ibu Yani yang saling bekerjasama dengan
suaminya dalam mengasuh anak. Mereka memiliki peran yang sama besar,
sedangkan ketiga keluarga informan lain yaitu ibu Gita, ibu Ratna dan ibu Tari
tidak seimbang dalam menjalankan tugasnya sebagai orangtua. Peran para
(24)
87
5.2 Saran
Melihat kondisi yang dialami oleh para informan dilapangan yaitu di
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, maka penulis memberikan saran
diantaranya:
1. Kepada keluarga pernikahan dini diharapkan mamiliki rasa keingintahuan
yang lebih baik dalam mengasuh anak, sehingga mereka tidak hanya
mengandalkan emosinya saja dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.
2. Kepada masyarakat diharapkan untuk lebih memberikan pendidikan agama
dan moral kepada para remaja di lingkungan setempat.
3. Kepada Pemerintah diharapkan untuk dapat memberikan pemberdayaan
kepada para remaja dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dan edukasi
mengenai gender dan kesehatan reproduksi para remaja sehingga dapat
mengurangi angka pernikahan dini di Kec. Beringin
4. Selain itu, Pemerintah juga diharapkan untuk memberikan pemberdayaan
kepada ibu-ibu muda dengan mengadakan pelatihan keterampilan khusus agar
para ibu memiliki pekerjaan dan dapat menghasilkan uang untuk membantu
perekonomian keluarga.
5. Kepada pembaca diharapkan dapat mengambil pesan moral dari penelitian ini,
bahwasanya untuk memasuki dunia pernikahan dibutuhkan persiapan yang
matang baik fisik dan emosionalnya. Hal ini bertujuan agar setiap orangtua
(25)
88
DAFTAR PUSTAKA
Andi. (n.d). Definisi Anak (https://andi.wordpress.com/definisi-anak/, diakses tanggal 01 Maret 2016, pukul 20.10 WIB).
Baiduri, Ratih. 2009. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Isu Gender. Jakarta: Inovasi Jurnal Pendidika volume 14, no. 3.
Baskoro, Anton. 2008. Asi Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media Gramedia Pustaka Utama.
Dowshen Steven A. dkk. 2002. Petunjuk Lengkap Untuk Orang Tua dari Masa Kehamilan Sampai Usia Anak 5 Tahun. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Eyre dan Linda. 1997. Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak. Jakarta:
Fardhani, L. A. 2015. Makna “Dadi Wong” Sebagai Refleksi Dari Sosialisasi
Pada Pola Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Jawa Di Kelurahan Wanea Kota Manado (https://ejournal .unsrat.ac.id, diakses tanggal 04 Agustus,
pukul 20.00 WIB).
Geertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers (original work published 1961).
Goode, William J. 2004. Sosiologi Keluarga (4th ed). Jakarta: Bumi Aksara.
Hart, Kathleen F. dan Hart Thomas N.1988. Dua Tahun Pertama Hidup
Berkeluarga . Terjemahan J. Suban Tukan. Yogyakarta: Kanisius
Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai
Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hidayati, N. Laily. 2011. Mengatasi Anak Susah Makan. Yogyakarta: CV. Andi Offset
(26)
89
Kasniyah, Naniek. 2012. Tahapan Menentukan Informan Dalam Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Ombak.
Koentjaraningrat. 1982. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Yogyakarta: Djambatan.
Lawang, Robert M.Z. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (3rd ed). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif (26th ed). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nasution, Rosramadhana. 2016. Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisis
Kawin Anom. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Rintan, A. (2014). Pengertian Pernikahan Dini
(http://alimuisrintan.blogspot.co.id /2014 /04/pengertian-pernikahan-dini, di akses tanggal 01 Maret 2016, pukul 20.20 WIB).
Rusyaid, Maemunah. 2015. Anakku Sayang Anakku Malang: Beberapa
Perilaku Negatif Anak Akibat Pola Asuh Yang Keliru. Yogyakarta:
Ombak.
Sa’dan, Masthuriyah. 2016. Ketika Anak Perempuan Melahirkan Bayi: Studi
Kasus Pernikahan Anak di Sumenep Madura. Jakarta: Redaksi Jurnal
Perempuan vol.21, No. 1
Schaefer Charles E. dan Digoronimo, Theresa F. 1997. Cara Membiacarakan
Berbagai Topik Penting Dengan Anak. Terjemahan Haris Munandar.
Jakarta: Sigma Press
Silvia, Sri Ika. 2014. Pola Pengasuhan Anak pada Masyarakat di Desa Lingga
Kecamatan Simpangempang Kabupaten Karo. Medan: Universitas Negeri
(27)
90
Simanjuntak, Bungaran Antonius. (ed). 2013. Harmonius Family. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Subadio dan Ihromi. 1983. Peranan Kedudukan Wanita Indonesia (2nd ed). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Spradley James. P. 2004. Metode Etnografi. Jakarta:TWY.
Widyana, dkk. (2015). Pola Asuh Anak Dan Pernikahan Usia Dini. Malang: Politeknik Kesehatan (http://jurnal.poltekkes-malang.ac.id/berkas/fd47 Pola_Asuh_Anak.pdf, di akses tanggal 1 Maret 2016, pukul 21.15 WIB).
(1)
yang cenderung kearah otoriter dan permisif merupakan pengasuhan
yang kurang baik karena masa anak-anak adalah masa yang paling
rentan terhadap kondisi lingkungan yang mudah mempengaruhinya.
Sikap orangtua yang sering berbicara kasar dan juga mengabaikan
anaknya akan menyebabkan anak memiliki kepribadian yang kurang
baik. Sebaliknya pengasuhan orangtua yang cenderung kearah
demokratis merupakan pengasuhan yang paling tepat untuk membentuk
kepribadian anak yang baik.
e. mengajarkan nilai-nilai budaya Jawa, masyarakat Jawa memiliki dua
prinsip penting dalam hidupnya yaitu tata krama hormat dan rukun. Hal
inilah yang selalu diajarkan oleh para informan kepada anaknya sesuai
dengan ajaran orangtuanya dulu, tetapi pengaruh lingkungan yaitu teman
bermainnya menyebabkan anak menjadi nakal dengan mengucapkan
kata-kata kasar yang tidak baik. Sikap orangtua usia muda yang
mengajarkan nilai budaya Jawa kepada anak, serta tindakan yang
dilakukan orangtua usia muda kepada anak dalam menghadapi tantangan
dari pengaruh lingkungan luar merupakan hal utama yang membedakan
penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian relevan terkait
tentang pernikahan dini yang telah banyak dilakukan oleh penulis
sebelumnya.
2. Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh setiap
orangtua terutama pada keluarga pernikahan dini, ada dua faktor yang
(2)
a. masalah ekonomi atau finansial, tingkat pendidikan yang rendah
menyebabkan keluarga pernikahan dini sulit untuk mencari pekerjaan.
Akibatnya mereka hanya dapat bekerja sesuai kemampuannya saja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keempat keluarga informan yaitu ibu
Deva, ibu Gita, ibu Ratna dan ibu Tari yang suaminya hanya bekerja
sebagai kuli bangunan, sedangkan para isteri tidak bekerja dan hanya
berada dirumah. Selanjutnya satu informan yaitu ibu Yani yang
suaminya bekerja sebagai kernet truk dan ia juga bekerja dengan
berdagang es kelapa muda di warung depan rumahnya.
b. masalah kurangnya ilmu pengetahuan, tingkat pendidikan yang rendah
juga menyebabkan kurangnya pengetahuan dalam menagsuh anak,
sehingga kelima informan memiliki kesulitan yang sama saat
menghadapi perilaku anak terutama saat anak makan dan saat anak
sedang sakit.
3. Peran orangtua usia muda dalam mengasuh anak yaitu, hanya dua keluarga
informan yaitu ibu Deva dan ibu Yani yang saling bekerjasama dengan
suaminya dalam mengasuh anak. Mereka memiliki peran yang sama besar,
sedangkan ketiga keluarga informan lain yaitu ibu Gita, ibu Ratna dan ibu Tari
tidak seimbang dalam menjalankan tugasnya sebagai orangtua. Peran para
(3)
5.2 Saran
Melihat kondisi yang dialami oleh para informan dilapangan yaitu di
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, maka penulis memberikan saran
diantaranya:
1. Kepada keluarga pernikahan dini diharapkan mamiliki rasa keingintahuan
yang lebih baik dalam mengasuh anak, sehingga mereka tidak hanya
mengandalkan emosinya saja dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.
2. Kepada masyarakat diharapkan untuk lebih memberikan pendidikan agama
dan moral kepada para remaja di lingkungan setempat.
3. Kepada Pemerintah diharapkan untuk dapat memberikan pemberdayaan
kepada para remaja dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dan edukasi
mengenai gender dan kesehatan reproduksi para remaja sehingga dapat
mengurangi angka pernikahan dini di Kec. Beringin
4. Selain itu, Pemerintah juga diharapkan untuk memberikan pemberdayaan
kepada ibu-ibu muda dengan mengadakan pelatihan keterampilan khusus agar
para ibu memiliki pekerjaan dan dapat menghasilkan uang untuk membantu
perekonomian keluarga.
5. Kepada pembaca diharapkan dapat mengambil pesan moral dari penelitian ini,
bahwasanya untuk memasuki dunia pernikahan dibutuhkan persiapan yang
matang baik fisik dan emosionalnya. Hal ini bertujuan agar setiap orangtua
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Andi. (n.d). Definisi Anak (https://andi.wordpress.com/definisi-anak/, diakses tanggal 01 Maret 2016, pukul 20.10 WIB).
Baiduri, Ratih. 2009. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif dan Isu Gender. Jakarta: Inovasi Jurnal Pendidika volume 14, no. 3.
Baskoro, Anton. 2008. Asi Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media Gramedia Pustaka Utama.
Dowshen Steven A. dkk. 2002. Petunjuk Lengkap Untuk Orang Tua dari Masa Kehamilan Sampai Usia Anak 5 Tahun. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Eyre dan Linda. 1997. Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak. Jakarta:
Fardhani, L. A. 2015. Makna “Dadi Wong” Sebagai Refleksi Dari Sosialisasi Pada Pola Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Jawa Di Kelurahan Wanea Kota Manado (https://ejournal .unsrat.ac.id, diakses tanggal 04 Agustus, pukul 20.00 WIB).
Geertz, Hildred. 1983. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers (original work published 1961).
Goode, William J. 2004. Sosiologi Keluarga (4th ed). Jakarta: Bumi Aksara.
Hart, Kathleen F. dan Hart Thomas N.1988. Dua Tahun Pertama Hidup Berkeluarga . Terjemahan J. Suban Tukan. Yogyakarta: Kanisius
Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hidayati, N. Laily. 2011. Mengatasi Anak Susah Makan. Yogyakarta: CV. Andi
(5)
Kasniyah, Naniek. 2012. Tahapan Menentukan Informan Dalam Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ombak.
Koentjaraningrat. 1982. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Yogyakarta: Djambatan.
Lawang, Robert M.Z. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (3rd ed). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif (26th ed). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nasution, Rosramadhana. 2016. Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisis Kawin Anom. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Rintan, A. (2014). Pengertian Pernikahan Dini (http://alimuisrintan.blogspot.co.id /2014 /04/pengertian-pernikahan-dini, di akses tanggal 01 Maret 2016, pukul 20.20 WIB).
Rusyaid, Maemunah. 2015. Anakku Sayang Anakku Malang: Beberapa Perilaku Negatif Anak Akibat Pola Asuh Yang Keliru. Yogyakarta: Ombak.
Sa’dan, Masthuriyah. 2016. Ketika Anak Perempuan Melahirkan Bayi: Studi Kasus Pernikahan Anak di Sumenep Madura. Jakarta: Redaksi Jurnal Perempuan vol.21, No. 1
Schaefer Charles E. dan Digoronimo, Theresa F. 1997. Cara Membiacarakan Berbagai Topik Penting Dengan Anak. Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: Sigma Press
Silvia, Sri Ika. 2014. Pola Pengasuhan Anak pada Masyarakat di Desa Lingga Kecamatan Simpangempang Kabupaten Karo. Medan: Universitas Negeri Medan.
(6)
Simanjuntak, Bungaran Antonius. (ed). 2013. Harmonius Family. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.
Subadio dan Ihromi. 1983. Peranan Kedudukan Wanita Indonesia (2nd ed). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Spradley James. P. 2004. Metode Etnografi. Jakarta:TWY.
Widyana, dkk. (2015). Pola Asuh Anak Dan Pernikahan Usia Dini. Malang: Politeknik Kesehatan (http://jurnal.poltekkes-malang.ac.id/berkas/fd47 Pola_Asuh_Anak.pdf, di akses tanggal 1 Maret 2016, pukul 21.15 WIB).