3.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Dreg, Grit, Dan Bio sludge diperoleh dari PT. Toba Pulp Lestari TPL Desa Sosor Ladang, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasamosir.
Dreg, Grit dan Biosludge, digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan Keramik konstruksi, dimana yang dibutuhkan dari ketiga bahan pengisi ini
adalah Senyawa silika SiO2. 2
Bentonit diperoleh dari Desa Sabam Sirait, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tobasamosir. Digunakan sebagai bahan baku pengganti Keramik
konstruksi. 3
Air dari PDAM Tirtanadi Medan Digunakan untuk menjadi air plastisan, atau dengan tujuan menghomogenkan
mendekati homogen dalam pencampuran bahan dan mempermudah pencetakan sampel keramik konstruksi.
3.3 Lokasi Penelitian
Literatur dilakukan : Perpustakaan Universitas, USU Medan Penelitian dilakukan di : Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Jl Medan
Tenggara VII Menteng Raya Medan
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Penelitian
Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Dikeringkan Digiling
Diayak lolos 100 mesh Ditimbang
Dicampur + Air Diaduk
Dicetak dan ditekan Sampel keramik
Dikeringkan 2 hari Disintering
Didinginkan 24 jam Pengujian sampel
Analisa data dan Kesimpulan Pengujian fisis
1. Porositas 2. Densitas
3. Penyusutan Pengujian mekanik
1. Kuat tekan 2. Kekerasan
Disintering dengan temperatur 900 derajat celsius, dengan waktu
penahanan 30 menit Sampel dicetak kedalam bentuk
cetakan silinder, dan ditekan dengan beban 5000 kgf
Bahan 1. Bentonit
2. Dreg 3. Grit
4. Biosludge
Universitas Sumatera Utara
3.5. Parameter Penelitian
Parameter adalah ukuran data yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang menjadi parameter dalam penelitian ini adalah:
1 Porositas
2 densitas
3 Susut bakar
4 Kuat tekan
5 Kuat Impak
3.6. Prosedur Pembuatan Sampel Keramik
1 Pengeringan
Limbah Padat Pulp yang terdiri dari padatan Dreg dan Grit dikeringkan sedangkan Biosludge dibakar sampai 300
o
2 Penggilingan
C dengan menggunakan Furnace dan bahan baku bentonit dikeringkan sehingga diperoleh seperti ditunjukkan pada Gambar
pada lampiran II.
Bentonit dan Limbah Padat Pulp yang sudah dikeringkan digiling dengan menggunakan alat penggiling.
3 Pengayakan
Bentonit dan Limbah Padat Pulp yang sudah dihaluskan diayak. Hasil pengayakan berupa serbuk halus 100 mesh.
4 Pencampuran
Universitas Sumatera Utara
a Setelah bahan – bahan dipersiapkan, kemudian ditimbang sesuai dengan
komposisi yang telah ditentukan. pada Tabel 3.2 b
Setaip bahan diaduk dan kemudian ditambahkan air secukupnya hingga merata Homogen seluruhnya.
Tabel 3.1 Komposisi campuran Bentonit dan limbah padat pulp
Kode sampel
uji Komposisi Campuran Sampel Uji
Bentonit gram Dreg gram
Grit gram
Biosludge gram
1 50
22,5 22,5
5 2
60 17,5
17,5 5
3 70
12,5 12,5
5 4
80 7,5
7,5 5
5 90
2,5 2,5
5 6
100
5 Pembentukan sampel
Pencetakan sampel uji dilakukan dengan alat tekan atau menggunakan dengan metode dry pressing. Serbuk yang telah dicampur merata ditambah dengan air
dituang ke dalam cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter luar 50,09 mm, diameter dalam 30,24 mm dan tinngi 59 cm. kemudian ditekan dengan beban sebesar
5 ton selama 120 detik hingga padat. Bentuk Cetakan sampel dapat dilihat dalam Gambar Lampiran I.
Universitas Sumatera Utara
Setelah sampel selesai dibentuk, sampel diikeringkan selama 1x24 jam, . pengeringan dilakukan untuk mencegah keretakan pada saat pembakaran. Pengeringan
dilakukan dengan suhu ruangan tanpa ada sinar matahari secara langsung.
6 Pembakaran sampel
Proses pembakaran merupakan tahapan yang paling penting dalam untuk menghasilkan produk keramik yang baik harus lah diperhatikan pembakaran keramik.
Beberapa faktor yang diperhatikan dalam proses dan mekanisme pembakaran keramik adalah : jenis bahan, komposisi bahan, ukuran partikel, suhu dan lamanya
pembakaran. Sebelum melakukan pembakaran, sebelumnya dilakukan pengukuran diameter,
tebal sampel dengan menggunakan jangka sorong dan menimbang massa sampel keramik dengan menggunakan neraca digital, yang akan digunakan untuk data pada
pengujian susut bakar ddan porositas. Kemudian dimasukkan ke tungku pembakaran dengan suhu pembakan 900
o
C dan waktu penahanan 30 menit.
Setelah pembakaran, sampel keramik didinginkan. Pendinginan dilakukan
secara perlahan-lahan, dengan membiarkan sampel di dalam tungku pembakaran, yang dalam keadaan off, kemudian dikeluarkan untuk dilakukan pengukuran-
pengukuran.
3.8. Alat Pengumpul Data Penelitian