PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TA. 2015/2016.

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN

BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN

SINAR HUSNI TA. 2015/2016

SKRIPSI

OLEH

MILA SARI NIM. 109151036

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIMED


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga :

a. Nama : Mila Sari

b. Tempat, Tanggal Lahir : Belawan, 202 September 1991

c. Nama Ayah : Rahmat

d. Nama Ibu : Mahrani

e. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

f. Alamat Orang Tua : Jln Marelan Raya Lingk.17 Gg Mesjid

2. Riwayat Pendidikan :

a. Sekolah dasar : SD Negeri 064006

b. Sekolah Menengah Pertama : MTs. Swasta YASPI Labuhan Deli c. Sekolah Menengah Atas : SMA Swasta Sinar Husni


(7)

ii

ABSTRAK

MILA SARI, NIM 109151036, “PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TAHUN AJARAN 2015-2016”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruhlayanan bimbingan kelompok dengan teknik

problem solving terhadapkemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan

Sinar HusniTahun Ajaran 2015/2016? Sedangkan tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompokteknik problem solving. terhadap perkembangan kemampuan berfikir kreatif siswadiSMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016.

Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016 yang berjumlah 29orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 9 orang yang diambil berdasarkan skor total dari pengisian instrumen angket yang mengandung karakteristik karakter kemampuan berfikir kreatifyang disebar pada siswa kelas yang dianggap memiliki tingkat kemampuan berfikir kreatif yang cenderung rendah. Dari penyebaran angket itu diperoleh data 7 orang yang memiliki skor rendah dan yang tinggi 2 orang. Hasil penentuan sampel ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama guru BK di sekolah SMA Yayasan Sinar Husni TA. 2015/2016.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving (pre test)keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan rata-rata 44,55 dan setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving(post test) keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 53,11.

Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan perhitungan uji wilcoxon, memperoleh hasil perhitungan nilai Asymp. Sig. = 0,021 <

α =

0,05 maka H1 diterima sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa SMA Yayasan Sinar HusniTahun Ajaran 2015/2016 dapat diterima.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahamat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya

Adapun judul dari skripsi ini adalah “PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DI SMA YAYASAN SINAR HUSNI TAHUN AJARAN 2015-2016”. Skripsi ini merupakan suatu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakutas Ilmu Pendidikan,

Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS. selaku Wakil Dekan bidang akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS. selaku Wakil Dekan bidang Keuangan dan Kepegawaian, dan Bapak Drs Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan.


(9)

iv

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons., selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan.

4. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S.Psi Selaku dosen pembimbing akademik dan Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetti, MS., Kons., S.Psi. Selaku penguji yang banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam membuat skripsi.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan atas kesediaannya untuk memberikan saran dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkulihan.

7. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan khususnya ibu Rosanna atas bantuan dan kerjasama yang baik kepada peneliti terutama dalam keperluan surat-menyurat.

8. Tidak terlupa kepada Ayah tercinta, Rahmat serta Bunda tercinta, Mahrani, juga Ayah Mertua, Supandi dan Bunda Mertua, Tuminah dan yang paling teristimewa suami tercinta Hendri Sulistiono dan anak tercinta kami Zalfa Nadhifa yang selalu memberikan dukungan moril dan materil yang begitu besar termasuk memberikan pengarahan, bantuan dan atas


(10)

v

kesediaannya untuk memberikan dukungan semangat hingga selesainya skripsi ini.

9. Tak lupa pula pada para penyemangat saya dalam proses penulisan skripsi ini yang penuh dengan rintangan yang cukup berat hingga mampu dilewati atas dukungan dan semangat bapak Dr. H. M. Rajab Lubis, MS., bapak Zulkifli Simatupang, dan teman-teman seperjuangan yaitu Gusman Lesmana, Asmelita Sari, Nofrika Seven Nenda, dan Tri Swarti.

10.Kepada seluruh keluarga diucapkan terima kasih kepada, Abangda M. Shufi Amd, Reva Hidayat, seterusnya kakak tercinta Fatimah Wahyudi, S.Pd., Sofia Aisyah, Siti Aminah, Ratna Agustina dan si bungsu Maya Mustika, yang seluruhnya telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan keikhlasan membantu menjaga Zalfa Nadhifa.

11.Kepada seluruh pihak sekolah SMA Sinar Husni yang tidak dapat disebutkan satu persatu, juga telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Dan apabila dalam penulisan ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan maka penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, Juni 2016 Penulis

MILA SARI NIM. 109151036


(11)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Kemampuan Berfikir Kreatif ... 9

A. Pengertian Berfikir ... 9

B. Sembilan Prinsip Dasar Berfikir ... 10

C. Berfikir Kreatif ... 12

D. Ciri-ciri Berfikir Kreatif ... 14

E. Manfaat Berfikir Kreatif ... 15

F. Berfikir Kreatif Siswa SMA... 16

2.1.2. Layanan Bimbingan Kelompok ... 17

A. Pengertian Bimbingan ... 17

B. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 17

C. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 19


(12)

vii

E. Teknik-teknikBimbingan Kelompok ... 24

F. Teknik Problem Solving ... 25

G. Manfaat dan Tujuan Problem Solving... 28

H. Prosedur Pelaksanaan Problem Solving dan Bimbingan Kelompok... 29

I. Bentuk-bentuk Problem Solving ... 30

J. Kelebihan dan Kekurangan Problem Solving ... 31

K. Faktor-faktor yang mempengaruhi Problem Solving ... 32

2.1.3. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem Solving terhadap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa ... 33

2.2Kerangka Berfikir ... 36

2.3Hipotesis ... 38

BAB III. METODE PENELITIAN ... 39

3.1. Jenis Penelitian ... 39

3.2. Subjek Penelitian ... 39

3.3. Desain Penelitian ... 40

3.4. Langkah-langkah Penelitian ... 40

3.5. Kontrol Varians ... 41

3.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 42

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.8. Teknik Analisis Data ... 45

3.8. Persiapan Penelitian ... 47

3.9. Jadwal, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 49

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49

4.2. Analisis Data Penelitian ... 50


(13)

viii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(14)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Varians Variabel Kemampuan Berfikir Kreatif ... 40 Tabel 3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 42 Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Kemampuan Berfikir Kreatif... 42


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia secara fitrah lahir ke dunia dalam keadaan yang baik secara keseluruhan. Namun dalam kehidupannya dengan manusia lain, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semua manusia memiliki kecenderungan dari tiap-tiap insan tersebut untuk berupaya dengan keras menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki, sehingga dengan bekal potensi yang dimiliki tersebut, setiap manusia berusaha untuk menunjukkan eksistensinya.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mempengaruhi kehidupan suatu masyarakat bangsa dan negara. Dari lahir individu sudah dilatih dan diajarkan suatu pendidikan yang cukup banyak untuk memodalinya sikap untuk terjun ke dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik untuk dikembangkan sebagai potensi dirinya. Dalam prosesnya pendidikan berisi tentang usaha yang sengaja, secara sadar dan terencana secara sistematis untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar potensi itu bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai.


(16)

2

Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan yaitu dengan potensinya itu sendiri. Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Dengan pendidikan, segala tindakan dan ketrampilan individu dapat diarahkan dan dikembangkan untuk disesuaikan terhadap suasana dan kebutuhan masyarakat itu.

“Pendidikan ialah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun secara tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan” (Branata, 1988). Pendapat di atas sejalan dengan pernyataan bahwa “Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat” (Purwanto, 1987:123). Untuk memperoleh hasil dari pendidikan yang diikuti, peserta didik akan dihadapkan pada berbagai masalah dalam bidang belajarnya maupun bidang pribadinya sehingga dituntut pada dirinya untuk memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah tersebut sehingga proses untuk mencapai keberhasilan pendidikan itu menjadi lebih terarah. Dalam mencari solusi dan pemecahan masalah yang terjadi tentu juga akan menuntut pemikiran siswa untuk berfikir secara kreatif agar solusi yang dipilih sesuai dengan pengentasan masalah yang dialaminya.

Kemampuan berfikir kreatif dalam diri siswa menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa. “Berfikir kreatif merupakan cara berfikir yang menghasilkan sesuatu yang baru,


(17)

3

dalam konsep, pengertian, penemuan, karya seni” (J.C Coleman dan C.L Hammen, 1974). Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Seorang siswa yang menghadapi masalah dengan cara yang lebih kreatif akan memudahkan siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kreativitas berfikir yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan masalah tidak dimiliki secara spontan tetapi melalui berbagai pelatihan dan kebiasaan siswa. Sehingga masalah yang dihadapi siswa dapat terselesaikan secara mandiri. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dengan bantuan orang lain di sekitarnya.

Siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif memiliki kejelasan sikapnya sehari-hari yang diantaranya adalah memiliki banyak energi dan aktif, tetapi mereka juga sering terlihat tenang. Selanjutnya cenderung pintar, namun juga sering menjaga kualitas diri. Selain itu, dirinya memiliki kombinasi antara bermain dan disiplin, atau tanggungjawab dan tidak bertanggung jawab. Cara berfikirnya bergantian antara imajinasi, fantasi dan realitas. Selanjutnya sering berlabuh pada pemikiran yang berlawanan antara keterbukaan dan ketertutupan. Setelah itu, siswa demikian lebih dominan untuk rendah hati dan berbangga hati pada saat yang sama. Sampai batas waktu tertentu menghindari streotipe terhadap gender tertentu dan memiliki kecenderungan berfikir androgini (laki-laki dan perempuan). Secara umum memberontak dan independen. Bersemangat dengan pekerjaan mereka, namun sangat objektif terhadap pekerjaan. Lebih sering melakukan keterbukaan dan sensitivitas dari orang yang berfikir kreatif sering mengekspos diri terhadap rasa sakit dan kenikmatan.


(18)

4

Selain itu, kemampuan berfikir kreatif dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terbagi dari dua aspek yaitu yang pertama aspek kognitif yang dilihat dari bagaimana keadaan siswa dalam memikirkan sesuatu dengan kata lain daya dan kemampuan otak siswa memikirkan sesuatu. Dan yang kedua adalah faktor kepribadian yang menunjukkan sikap dan prilaku individu dalam memikirkan dan mengerjakan sesuatu.

Selanjutnya masalah kemampuan berfikir kreatif dibahas dalam penelitian karena dalam kegiatan observasi dan tinjauan awal langsung ke lapangan, ditemukan masalah yang berkenaan dengan indikator kemampuan berfikir kreatif yaitu dari setiap kelas di SMA Sinar Husni, ada saja yang sulit untuk mengikuti pelajaran dengan ketidakaktifannya mengikuti pelajaran, kurang mampu mengerjakan soal latihan maupun ujian, nilai kurang bagus, bahkan prestasi mendapat peringkat bawah karena nilai yang rendah. Setelah ditanya dan dieksplorasi masalah yang dialaminya adalah sulit untuk cepat berfikir hal-hal yang rumit seperti soal-soal ujian sekolah, dan dia mengaku lebih sering bertanya pada teman-teman sekelasnya.

Berkaitan dengan itu, siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif, akan memiliki kecerdasan dalam menyelesaikan permasalahan dirinya yang dikenal dengan istilah problem solving. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Problem solving ini berhubungan erat dengan sikap berfikir kreatif seseorang dalam menyelesaikan masalah. Penilaian tentang problem solving yang


(19)

5

dimiliki siswa dalam mengidentifikasi pula terhadap tingkat kreativitas berfikir seseorang dalam menemukan solusi suatu masalah.

Problem solving merupakan salah satu teknik menemukan masalah yang

difokuskan pada bidang kajian bimbingan dan konseling yang dalam penerapannya dalam bimbingan konseling yang dapat dilaksanakan dalam bentuk layanan yang ada. Problem solving dapat menjadi alternatif dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa.

Identifikasi yang terlihat di SMA Sinar Husni dari hasil studi awal lapangan bahwa 60% siswa terlihat menampakkan rendahnya kemampuan berfikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah, yang diperjelas dengan sikap kurang aktif dalam belajar, sering mengkhayalkan apa yang tidak jelas, dan lebih sering diam jika belajar di dalam kelas. Hal ini sama dengan sikap ketidakmauan untuk maju kedepan mendahului teman yang lain, kurangnya motivasi untuk melakukan pekerjaan sendiri, tidak mempunyai keterampilan dalam belajar, malas bertindak. Semua masalah yang terjadi tersebut didasarkan dari pengamatan langsung ke kelas, hasil wawancara guru BK dan termasuk catatan kasus dari guru BK di SMA Sinar Husni.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling dalam rangka membantu konseli adalah dengan memberikan pelayanan bimbingan kelompok Problem Solving. “Bimbingan kelompok merupakan upaya bantuan kepada individu dalam suasana kelompok yang bersifat bimbingan dan diarahkan kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya” (Prayitno, 2004). Sehingga dengan diterapkannya layanan bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap siswa di SMA Sinar Husni dapat meningkatkan


(20)

6

kemampuan berfikir kreatif dan meminimalisir pula sikap malas menyelesaikan masalah dan mendukung keberhasilan kompetensi belajar itu sendiri.

Berdasarkan pembahasan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Sinar Husni. Setelah melakukan pengumpulan data awal di SMA Sinar Husni, dengan mewawancarai guru BK serta memberikan angket kepada siswa di temukan masalah berfikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah di SMA Sinar Husni.

Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini adalah “pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem

solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni

Tahun Ajaran 2015/2016”. B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang di indentifikasi adalah: 1. kurang aktif dalam belajar,

2. sering mengkhayalkan apa yang tidak jelas, 3. sering diam jika belajar di dalam kelas

4. ketidakmauan untuk maju kedepan mendahului teman yang lain, 5. kurangnya motivasi untuk melakukan pekerjaan sendiri,

6. tidak mempunyai keterampilan dalam belajar, malas bertindak. 7. kemampuan berfikir kratif rendah.

8. pelaksanaan tindakan problem solving perlu dilatih dan dikembangkan.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini lebih terarah maka penulis hanya membatasi masalah yang menjadi objek penelitian. adapun pembatasan masalah penelitian ini adalah


(21)

7

pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : melihat seberapa besar pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa di SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu bimbingan dan konseling, serta khususnya dalam penerapan layanan bimbingan kelompok teknik Problem Solving dalam upaya peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa di sekolah dan kehidupan masyarakat.


(22)

8

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi siswa mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif dan dapat melatih diri memperbaiki kemampuan berfikirnya menjadi lebih kreatif. b. Bagi Guru BK dapat mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif

siswa dan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan BK di sekolah demi meningkatnya keterampilan berfikir kreatif siswa dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bagi Kepala sekolah sebagai masukan dalam mendukung program BK dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.

d. Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok teknik Problem Solving. e. Program Studi BK mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dan mutu

calon guru BK/konselor dalam lingkungan pendidikan terutama dalam pelayanan BK.

f. Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMA Yayasan Sinar Husni dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif.


(23)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kemampuan berfikir kreatif dari siswa di kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving dapat dikatakan keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa menjadi berubah berada pada tingkat yang cenderung rendah berada pada skor rata-rata 44,55 yang memiliki arti perlu dilakukan tindakan dan pelayanan bimbingan konseling yaitu salah satunya dengan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving.

2. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem

solving, kemampuan berfikir kratif siswa kelas XI IPA 2 SMA Yayasan

Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 mengalami perubahan yang meningkat dalam arti positif dengan perubahan rata-rata menjadi 53,11. 3. Pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem

solving dan telah diperoleh hasil peningkatan kemampuan berfikir

kreatif di kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016. Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji wilcoxon. Dari hasil perhitungan diperoleh Oleh karena nilai Asymp. Sig. = 0,021 <

α =

0,05 maka H1 sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem


(24)

68

solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa SMA Yayasan Sinar

Husni Tahun Ajaran 2015/2016 dapat diterima. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5% yaitu Asymp. Sig. = 0,021 <

α =

0,05.

B. Saran-Saran

1. Saran untuk guru BK

Diharapkan lebih peduli dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dengan program-program bimbingan konseling khususnya melalui layanan yang telah tersedia dalam sehingga anak dapat lebih membedakan mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang buruk. 2. Saran untuk subjek penelitian

Mengingat ditemukannya pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap peningkatan kemampuan berfikir kreatif yang ada pada diri siswa, maka disarankan kepada siswa yang memiliki sikap tekad yang kuat untuk mengembangkan diri, agar mengikuti pelayanan yang dilaksanakan guru BK di sekolah maupun luar sekolah secara teratur dan serius. Diharapkan juga siswa meningkatkan dan memperbaiki pola pikir dan mengembangkan kreativitas dalam berfikir.

3. Saran Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang potensi sikap dan perilaku yang ada pada siswa di sekolah, agar lebih memperhitungkan aspek-aspek lain yang memiliki hubungan dengan


(25)

69

keoptimalan perkembangan potensi siswa sepeeti aspek fisik, aspek moral, aspek pribadi, aspek keluarga dan aspek sosial.

4. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok tetap dilaksanakan secara berkelanjutan dengan topik lain.


(26)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi ke 7/buku dua). Terjemahan Helly Pajitno soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta :Pustaka pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Branata. 1988. Dalam http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita, Jakarta 2013

Dhajiri, Ahmad Kosasih. 1985. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-moral-VCT dan

Games dalam VCT. Bandung : Jurusan PMPKn IKIP

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo

http://yuzzlikesonvespalovers.blogspot.com/2012/10/azas-azas-bimbingan-dan-konseling. html

http://seulangga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berfikir-kritis-dan -berfikir.html http://didingnurarifin.blogspot.com/2014/03/makalah-problem-solving.html

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html

Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius Munandar, U. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan, Konseling & Prikoterapi Inovatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia

Prayitno dan Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto (1987:123)

Sardiman, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Grasindo Sudirman, dkk. 1987


(27)

71

Syamsu Yusuf & A.Juntika Nurihsan, 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Bandung, Rineka Cipta.

Sukardi, Drs. Dewa Ketut. 2008 Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan

Konseling di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Tohirin, 2009, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.

Wibowo, Mungin Eddy. 2005 Konseling Kelompok Perkembangan. UNNES PRESS Winkel dan Hastuti.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.


(1)

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi siswa mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif dan dapat melatih diri memperbaiki kemampuan berfikirnya menjadi lebih kreatif. b. Bagi Guru BK dapat mengetahui gambaran keterampilan berfikir kreatif

siswa dan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan BK di sekolah demi meningkatnya keterampilan berfikir kreatif siswa dalam kehidupan sehari-hari.

c. Bagi Kepala sekolah sebagai masukan dalam mendukung program BK dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.

d. Bagi sekolah tempat penelitian, sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok teknik Problem Solving. e. Program Studi BK mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dan mutu

calon guru BK/konselor dalam lingkungan pendidikan terutama dalam pelayanan BK.

f. Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMA Yayasan Sinar Husni dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif.


(2)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kemampuan berfikir kreatif dari siswa di kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving dapat dikatakan keadaan kemampuan berfikir kreatif siswa menjadi berubah berada pada tingkat yang cenderung rendah berada pada skor rata-rata 44,55 yang memiliki arti perlu dilakukan tindakan dan pelayanan bimbingan konseling yaitu salah satunya dengan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving.

2. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem

solving, kemampuan berfikir kratif siswa kelas XI IPA 2 SMA Yayasan

Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 mengalami perubahan yang meningkat dalam arti positif dengan perubahan rata-rata menjadi 53,11. 3. Pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem

solving dan telah diperoleh hasil peningkatan kemampuan berfikir

kreatif di kelas XI IPA 2 SMA Yayasan Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016. Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji wilcoxon. Dari hasil perhitungan diperoleh Oleh karena nilai Asymp. Sig. = 0,021 <

α =

0,05 maka H1 sehingga hipotesis yang menyatakan


(3)

solving terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa SMA Yayasan Sinar

Husni Tahun Ajaran 2015/2016 dapat diterima. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5% yaitu Asymp. Sig. = 0,021 <

α =

0,05.

B. Saran-Saran

1. Saran untuk guru BK

Diharapkan lebih peduli dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dengan program-program bimbingan konseling khususnya melalui layanan yang telah tersedia dalam sehingga anak dapat lebih membedakan mana perilaku yang baik dan mana perilaku yang buruk. 2. Saran untuk subjek penelitian

Mengingat ditemukannya pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap peningkatan kemampuan berfikir kreatif yang ada pada diri siswa, maka disarankan kepada siswa yang memiliki sikap tekad yang kuat untuk mengembangkan diri, agar mengikuti pelayanan yang dilaksanakan guru BK di sekolah maupun luar sekolah secara teratur dan serius. Diharapkan juga siswa meningkatkan dan memperbaiki pola pikir dan mengembangkan kreativitas dalam berfikir.

3. Saran Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang potensi sikap dan perilaku yang ada pada siswa di sekolah, agar lebih memperhitungkan aspek-aspek lain yang memiliki hubungan dengan


(4)

69

keoptimalan perkembangan potensi siswa sepeeti aspek fisik, aspek moral, aspek pribadi, aspek keluarga dan aspek sosial.

4. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok tetap dilaksanakan secara berkelanjutan dengan topik lain.


(5)

70

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi ke 7/buku dua). Terjemahan Helly Pajitno soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta :Pustaka pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Branata. 1988. Dalam http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita, Jakarta 2013

Dhajiri, Ahmad Kosasih. 1985. Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-moral-VCT dan

Games dalam VCT. Bandung : Jurusan PMPKn IKIP

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo

http://yuzzlikesonvespalovers.blogspot.com/2012/10/azas-azas-bimbingan-dan-konseling. html

http://seulangga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berfikir-kritis-dan -berfikir.html http://didingnurarifin.blogspot.com/2014/03/makalah-problem-solving.html

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html

Mangunhardjono, AM. 1986. Mengembangkan kreativitas. Yogyakarta: Kanisius Munandar, U. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan, Konseling & Prikoterapi Inovatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia

Prayitno dan Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto (1987:123)

Sardiman, 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Grasindo Sudirman, dkk. 1987


(6)

71

Syamsu Yusuf & A.Juntika Nurihsan, 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Bandung, Rineka Cipta.

Sukardi, Drs. Dewa Ketut. 2008 Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan

Konseling di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Tohirin, 2009, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.

Wibowo, Mungin Eddy. 2005 Konseling Kelompok Perkembangan. UNNES PRESS Winkel dan Hastuti.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.