FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN BENTUK PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR PROPINSI ACEH TAHUN 2004-2014.

FAKTOR.FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN BENTUK
PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR
PROVINSI ACEII TAHTTN 2OO4.2OI4

SKRIPSI

Diajukan uutuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ZAIDAN ZIKRI MALEM
NrM.3113131079

ffi
Yoi l"?"Y

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIIUBING

Skripsi ini diajukan oleh

ZAIDAN ZIKRI MALEM -NIM.3T13I31O79
Jenjang Pendidikan Sl Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas llmu Sosial UniversitasNegeri Medan

SKRIPSI
Telatr Diperiksadan Disetujui untuk Diuji
dalam Ujian Mempertahankan Stripsi
di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed

Disetujui:
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

"fi"-^-4
D*"tti-N/-*,M.si


NIP.19590522 198601 I 002

SU
Maringan
NIP. 19521231 197702 t 043

PERNYATAAIT KEASLIAN TI]LISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah

ini

:

Zikri Malem

Nama

: Zaidan


Nim

:3113131079

Jurusan

: Pendidikan Geografi

Fakultas

: Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini

adalah benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.


Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakar/plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, 07 April 2016

NIM.3113131

vt

ABSTRAK
T.niilan Zikri Malem. I\IM. 3113131079. Faktor-faktor Penyebab Perubahan
Bentuk Penggunaan Lahan di Kabupaten Aceh Timur Propinsi Aceh Tahun 20042014. skipsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS LINIMED. 2016.

bertujuan untuk mengetahui (1) Perkembangan perubahan
bentuk penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Timur tahun 2004'2014. (2) Faktor'
faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan bentuk peilggunaan lahan di
Kabupaten Aceh Timur tahun 2004-20 14.
Penelitian


ini

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di kabupaten Aceh
Timur seluas 6.040,60 Km2. Populasi sekaligus menjadi sampel (total santpling\.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan

data

kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis luas perubahan bentuk
penggunaan lahan yang tedadi dan teknik analisa regresi ganda untu diketahui faktorfaksor yang mempengaruhi porubahan.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Bentuk penggunaan lahan di Kabupaten
Aceh Timur seluruhnya mengalami perubahan baik kearah pertambahan maupun
pengprangan luas wilayah. Kawasan hutan merupakan wilayah yang mengalami
perubahan paling besar, yaitu mengalami pengurangan luas wilayah seluas 86157 Ha

yakni pada tahun 2004 seluas 57.360/o (346469 Ha) menjadi 43.09% Q6A3Q Ha)
pada tahun 2014. Sedangkan lahan yang mengalami pertambahan paling luas adalalt
perkebunan rakyat yang bertambah seluas 59613 Ha yakni pada tahun 2004 seluas

5.09% (3068S Ha) menjadi 14.95% (90301 Ha) pada tahun 2014. (2) Hasil analisis
statistik regresi ganda menunjukkan faktor yang paling mempengaruhi perubahan
bentuk penggunaan lahan Sawah adalah faktor kepadatan penduduk (+75.60),
pertanian lahan kering adalah faktor kepadatan penduduk (-39.04), padang rumput
adalah faktor kepadatan penduduk (+27.41), tambak adalah faktor kepadatan
penduduk (+10.97), perkebunan rakyat adalah faktor kemiringan lereng (+101.24),
perkebunan besar adalah faktor kemiringan lereng (+45.10), hutan adalah faktor
kemiringan lereng (75.49) dan pada lahan permukiman/ bangunan dipengaruhi oleh
faktor kemiringan lereng (-46.65).

Kata Kunci: Bentuk Penggunaan Lahan, Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan,
FaWor Penyebab Perubahan Bentuk Pengganaart Lahan

vll

KATA PENGAI{TAR

B

i s mi ll aahiw ahmaanirr ahi im


Alhamfulillahirabbil'alwmn. Segala puji dan syukur penulis haturkan

atas

kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Penyebab Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan

di

o'Faktor-fakfor

Kabupaten Aceh Timur

Provinsi Aceh Tahun 2004-2014" sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

di


Jurusan

Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu sosial universitas Negeri Medan.

Skripsi ini tidak luput dari berbagai kelemahan dan mengalami banyak
rintangan dan tidak aka tersusun tanpa motivasi dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

l.

:

Bapak Prof, Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rekilor Universitas Negeri
Medan beserta staffitYa.

2.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.


3.

Bapak Drs.

Ali Nurman, M.Si

selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi dan

Ibu Dra. Asnidaf M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Rosnr, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang
telah banyak memberikan bimbingan didalam menyelesaikan studi selama
dibangku perkuliahan.

5.

Bapak Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

sabar meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi banyak

nl

motivasi, nasehat dan ilmunya sejak awal penulisan proposal sampai akhimya
skripsi ini terselesaikan.

6.

Bapak

M.

Ridha S Damanik, S.Pi, M.Sc. Terimakasih atas ihnu dan

bimbingannya.

7.

Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang

banyak membantu penulis dalam pemberkasan.

8.

Bapak/Ibu Dosen

di

Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak

membekali penulis dengan segudang ilmu selama masa perkuliahan.

g.

Kepala Bakesbangpol, Kepala Bapped4 Kepala BPS, Kepala BPN, Kepala
Dishutbun, Kepala Distara dan Kepala Disdukcapil Kabupaten Aceh Timur
beserta staf pegawai.

10. Sahabat-sahabat penulis di kelas A Reguler 2011 yaitu, Budi Marpaung,

S.Pd,

Syafitri Wulandari, dan Ela Mentari. M. Ali N. Simanjuntak dan Risa Hayu,
S.Pd, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi

ini. Kalian

luar biasa.

11. Keluarga besar A Reguler 2011. Para rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Medan. Terima kasih atas kebersamaannya.
Semoga kita semua sukses dikemudian hari.

12. Kepada teman-teman di organisasi KAMMI, UKMI Ar-Rahman dan tim di
Senat Mahasiswa Unimed.

13. Keluarga PPLT 2014 SMA Dharma Patra, Agus Setiawan, s.Pd, Aprilia
Handayani, S.PD, Syarifa, S.Pd, Zainani, S-P{ dan kawan-kawan-

14. Kepada Aisyatu Rabbiah, S.Ked yang banyak memberikan motivasi,
semangat dan ikutmembantu menyempumakan penulisan s{cripsi ini.

IY

15. Sahabat-sahabat penulis satu kontrakan,

M. Huse& S.Pd, Satria Andika

Hasibuah, S.Pd, Khairul Anwar, S.Si.

16. Untuk teman diskusi penulis yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi, Fajar Sukma Harsa, S.Pd dan abangda Aidil Fajar Akbar, S.Pd.

Teristimewa dan terspesial terimakasih kepada kepada orang tua penulis,
Ayahanda

H. Syarifuddin S. Malem, S.Pd.I dan Ibunda Hi. Zuraida

Hanum,

Am.Keb yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik serta memberikan

do'a, nasiha! semangat, dorongan moril dan material sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi dengan baik. Skripsi ini penulis persembahkan sebagai salah
satu wujud pengabdian yang tulus. Kepada kakak penulis, Syarfin4 S.Pd semoga

dimudahkan menuju magisternya dan Adinda Intan Fathimi semoga dapat
menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan membanggakan.

Afthir kata kiranya Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada
semua pihak yang memberikan bantuan tersebut. Skripsi

ini masih jauh dari

kesempurnaar; oleh karenanya apabila terdapat kesalatran dan kekurangan dalam

skripsi ini, Penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang membangnun.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pembacanya. AllahummaAamiinn.

Medan, 07 April2016

NIM.3lr3l3l079

DATTAR ISI

LEMBAR PtrRSETUJUAIY PEMBIMBING

I

LE,MBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ll

KATA PENGAIYTAR

lll

PER}IYATAAN KEASLIAN TT]LISAII

vl

ABSTRAK

vn
vllr
XI

DAFTAR TABEL ..,.,i..,.............,.,
DAFTAR GAMBAR

.

.a.a aat

'

tt"

' "ttt"

'

xlv

DAFTRA LAMPIRAN
BAB

r

PENDATilJLUAI\ .................................r.................r,.,..r.....................

A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB

U

A.

KAJIAN PUSTAKA

............".'."

1

I
8

9
9

10

....

........
1. Pengertianlahan
2. Penggunaan Lahan
Klasifikasi Bentuk Penggunaan

1

7

10

Kerangka Teori

3.
4.

xnl

10
17

Lahan

15

Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor-faktor yang
20

Mempengaruhinya .......

B.

Penelitian yang Relevan

27

C.

Kerangka Berpikir

30

BAB

III

32

METODE PENELITIAN

32

A- Lokasi Penelitian

vlll

B. Populasi dan

Sampel

32

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

..............

33

1. Variabel Penelitian

................
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data ..........

2.
D.
E.

33

Defenisi Operasional

WILAYAH
A. Keadaan Fisik .........
1. LetakdanluasWilaYah
2. Topografi
3. Ik1im........
4, BentukPenggunaanlahan
B. KeadaanNonFisik
l. Penduduk
a. Komposisi Penduduk

BAB

IV

................'." 34
37
39

4I

DESKRIP$

b.

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

4l
4l
44

...........'."' 47
49
51

5l
51

..............

Umur
d. Komposisi Penduduk Menurut Agama
e. Komposisi Penduduk Menurut Etnis .........
f. Lapangan Keda dan Mata Pencaharian Penduduk
2. Prasarana dan Sarana Permukiman
a. Sarana Pendidikan
b. Sarana Kesehatan
c. Sarana Peribadatan
c.

BAB

V

Komposisi Penduduk Menurut

HASIL DAII PEMBAHASAN .....

54
54

56
57
57

60
60
62
63

65

A. Hasil

65

t.

Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan

65

2.

Factor-faktor Penyebab Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan

67

B. Pembahasan

l.

73

..........

Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan

lx

73

2,

Factor-faktor Penyebab Perubahan Bentuk Penggunaan

Sawah
2) Pertanian Lahan Kering
3) Padang Rumput
4) Tambak
5) PerkebunanRakyat
6) PerkebunanBesar
?) Hutan
8) PerrrukimarlBangunan
l)

BAB

YI

Lahan

Lahan

77
77
78

...........'...'.... 79
80
81

82
83

84

KESIMPT]LAN DA}[ SARAN ..

A. Kesimpulan............
B. Saran

86
87

IIATTAR PUSTAKA .....,..,........,.

x

DAFTAR TABEL

Uraiau

No1. Tabel2.1

rlal

Sistem Klasifikasi Penggunaan Lahan Kota Menurut Sutanto

2.

Tabel 2.2 Kelas Kemiringan Lereng dan Nilai Skor Kemiringan Lereng

3.

Tabel

3.1

Tabel

.....

22

Faktor-faktor yang Berpengaruh dan Merupakan Penyebab

Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan (Variabel Independen/

4.

.... 18

3.2 Bentuk

Bebas)

33

Penggunaan Lahan yang Diamati (Variabel dependen/

Terikat)

34

..............

5.

Tabel 3.3 Data-data yang dibutuhkan dari Intansi-instansi

6.

Tabel4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan, Nama Ibu Kota Kecamatan,

38

Jarak dari [bu Kota Kecamatan ke lbu Kota Kabupaten dan Ibu Kota
Profinsi Tahun 2013

7.

..

.........

Tabel 4.2 Jumlah curah Hujan, Hari Hujan dan Rata-rata curah Hujan
Kabupaten Aceh

Timur,Z}l4

47

........

8.

Tabel 4.3 Tabel Keadaan Curah Hujan dalam Kabupaten Aceh Timur

g.

Tabel 4.4 Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Aceh Timur
Tahun 2Ol4

10.

44

.........

48

49

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kepadatan
Penduduk Kabupaten Aceh Timur Menurut Kecamatan,2014 .................... 52

11. Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia

Timur,z}l4
12. Tabel

2Or4

di Kabupaten Aceh

........

55

4.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Aceh Timur,

.........

56

13. Tabel 4.8 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Aceh

xl

Timur, 2012-2014

..

57

14. Tabel

4.9 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten

Aceh Timur,2014

.........

60

15. Tabel 4.10 Jumlah Sekolah di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014

............ 62

16.Tabel 4.11 Jumlah Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Fungsi di Kabupaten
Aceh Timur,
17.

20t4

.........

63

Tabel 4.12 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis

Timur,2014

19.

Kabupaten Aceh

........

64

18. Tabel 5.1 Luas Lahan Menurut Penggunaannya

Tahun 2014

di

di Kabupaten Aceh Timur

.........

65

Tabel 5.2 Bentuk Penggunaan Lahan yang Terdapat di Kabupaten Aceh

Timur

67

20. Tabel 5.3 Faktor Pubah Bebas yang Digunakan dalam Analisis Regresi

Ganda
21. Tabel 5.4 Hasil Analisis Regresi

68

Ganda

xfl

69

DAFTAR GAMBAR

No.

IIal

Uraian

1.

Skema Kerangka Berpikir

31

2.

Komplek Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur

4t

3.

Peta Administrasi Kabupaten Aceh

4.

Peta Ketinggian Tempat Kabupaten Aceh

Timur

45

5.

Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Aceh Timur

46

6.

Peta Penggun aan Lahan Kabupaten Aceh

7.

Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur,2004-20l4 ........

8.

Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Timur Tahun

9.

Status Pekerjaan Utama Penduduk Kabupaten Aceh

Timur

43

Timur ................

2Al4 .........

Timut,2014

50

5t
53
58

10. Lapangan Pekerjaan Utama Penduduk Kabupaten Aceh Timur, 2014 .........

59

11. Peta Overlay Kemiringan Lereng dan Penggunaan Lahan

66

12. Salah Satu Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Perkebunan Menjadi

Pemukiman/Bangunan di Kecamatan Idi Rayeuk
13. Gedung

ldi Sport Centre,

74

Salah Satu Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan

Sawah Meqiadi Permukiman/Bangunan di Kecamatan Idi Rayeuk

xllt

75

DATTAR LAMPIRAN
No.

Uraian

Hal

Sawah

93

1.

Analisa Regresi Berganda Yr

2.

Analisa Regresi Berganda Yz Portanian Lahan

J.

Analisa Regresi Berganda Y3 Padang

4.

Analisa Regresi Berganda Y+

5

Analisa Regresi Berganda Ys Perkebunan

Rakyat

101

6.

Analisa Regresi Berganda YoPerkebunan

Besar

103

7.

Analisa Regresi Berganda Yz

8.

Analisa Regresi Berganda YsPermukiman

Kering

Rumput

Tambak

97
99

Hutan

xlv

95

105

..........

107

BAB

I

PENDAI{I]LUATI

A.

Latar Belakang Masalah
Lahan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap

makhluk hidup khususnya manusia. Mulai dari sebagai sumber kehidupan manusia
maupun sebagai tempat kelangsungan hidupnya. Hubungan manusia dengan lahan

tidak dapat dipisahkan, seperti yang dikemukakan oleh Bintarto (1977:134) bahwa
lahan dapat diartikan sebagai land senlemen yaitu suatu tempat atau daerah di mana

penduduk berkumpul dan hidup bersama"

di

mana mereka dapat menggunakan

lingkungan setempat untuk mempertahankan, melangsungkan dan mengembangkan
hidupnya.
Suatu wilayah akan terus maju dan berkembang seiring dengan kemajuan
zarnan,

Hal ini tentunya akan mendorong penggunaan lahan baru unfuk memenuhi

segala aktivitas manusia. Dalam mempertahankan kehidupannya manusia
menggunakan lahan sebagai sumber daya alam dalam hal pertanian, pemukiman,

peternakan, kehutanan, perindustrian, perdagangan dan sebagainya. Akan tetapi
persoalan pemenuhan kebutuhan lahan sering kali menimbulkan intervensi terhadap
penggunaan lahan. Interensi terhadap lahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan baik kebutuhan material maupun kebutuhan spiritual (Arsyad, 1989:207).
Peningkatan penggunaan lahan baru akibat aktifitas penduduk akan mengisi ruang

kosong dan menggeser kegiatan yang ada sehingga mengakibatkan perubahan
penggunaan lahan.

Pertumbuhan wilayah yang

tidak dapat dihindarkan

mengakibatkan

meningkatnya pembangunan pemukiman penduduk pada lahan-lahan yang subur

(strategis), hal

ini memiliki dampak baik yang bersifat positif maupun

Dampak positif dapat

negatif.

kita lihat pada bertambahnya pembangunan

meningkatnya jumlah angkutan umum, masuknya aliran

jalan,

listrik sampai

serta

berkembangnya pembangunan pada wilayah tersebut. Adapun dampak negatiftya
berupa menyempitnya lahan subur (kawasan hutan, daerah pertanian, dan lainJain)

yang berubah menjadi lahan perumahan, lahan jasa, lahan industri, sarana ibadah,
sarana kesehatan dan sebagainya seperti lahan pekuburan, penurunan produksi padi,

penurunan pendapatan petani sampai pada peralihan mata pencaharian seperti
perdagangan, perindustrian bahkan jasa. (Kuswardoyo, 1994) dalam Togatorop,
(2011:2).

Manusia mengolah lahan untuk memperoleh hasil yang paling optimal dan

lahan

itu

sendiri memerlukan penjagaan dan perawatan dari manusia

agar

kelestariannya tetap terjaga. Mahatma Gandhi mengatakan bahwa bumi menyediakan

cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan manusiq tetapi tidak keserakahan setiap
orang. Pada masa perkembangaillya, pemerintahan-pemerintahan yang ada di dunia
dengan negara baru umumnya sedikit sekali yang memberi perhatian lebih terhadap
permasalahan-permasalatran pengawetan sumber-zumber alam dan penggunaannya
secara terencana. Tingkat eksploitasi terhadap penggunaan lahan tanpa mengafur soal

pengawetan, kemampuan lahan dan bentuk penggunaannya akan mengakibatkan

kerusakan lingkungan. Rusaknya lingkungan berdampak pada rusaknya
keseimbangan ekologis yang akan berdampak pula pada kelangsungan hidup seluruh

makhluk hidup di bumi.
Penggunaan lahan yang berlebihan tanpa kontrol akan menimbulkan
permasalahan baru. Tercatat,

di Indonesia kerusakan hutan dan lahan yang

terus

terjadi menyebabkan latran menjadi kritis. Dalam Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 52lKptsIV2001 tentang pedoman penyelenggaraan pengelolaan Daerah
Aliran Sungai dijelaskan bahwa lahan kritis merupakan lahan yang telah mengalami
kerusakan sehingga lahan tersebut tidak dapat berfungsi secara baik sesuai dengan
peruntukannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata afu. Dari tahun

2006 sampai tahun 2010 jumlah luas lahan kritis

di

Indonesia mengalami

peningkatan dafi 77.806.880,78 Ha pada tatrun 2006 dan tahun 2010 bertambah

meqiadi 82.t76.443,64 Ha @irektorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai dan Perhutani Sosial,

201l). Jika hal ini terus dibiarkan akan memberikan

dampak buruk bagi kehidupan manusia. Penggunaan lahan semata-mata adalah
pengaruh, sikap, kebijaksanaan dan aktifitas manusia terhadap lingkungannya. Oleh

karenany4 sikap dan kebijaksanaan masyarakat terhadap lahan akan menentukan
langkahnya.

Aceh Timur adalah salah satu wilayah kabupaten yang terdapat di Provinsi

Aceh. Wilayah Kabupaten Aceh Timur dapat dikatakan cukup stategis karena
berada pada

jalur utama provinsi di wilayah pantai timur (Jalur Medan

-

Banda

Aceh). Setidaknya ada 14 kecamatan yang terletak di jalur ini, sehingga secala posisi

memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Luas wilayah Kabupaten

Aceh Timur adalah 6.040,60 Km2 yang terdiri atas 24 kecamatan yang
wilayahnya bervariasi. Jumlah kecamatan

ini

mengalami penambahan

luas
daxi

sebelumnya 21 kecamatan pada data BPS tahun 2004, bertambah tiga kecamatan

mer{adi 24kecamatan pada data BPS tahun 2014. Kecamatan Serbajadi merupakan
kecamatan dengan wilayah terluas yaitu seluas 2.165,66 Km2 atau sekitar 35,85
persen dari total wilayah Kabupaten Aceh Timur @PS Aceh Timur, 2014).

Kondisi fisik Kabupaten Aceh Timur berupa daerah berbukit,

dengan

ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 2500 m dpl

dan kemiringan antara

0 sampai dengan >40 persen. Aceh Timur memiliki

karakteristik lahan yang sebahagian besar didominasi oleh hutan, selebihnya adalah

kawasan perkebunan besar dan perkebunan rakyat, tegalan, ladang, sawah,
bangUnan/pekarangan, tambak, lahan tidak diusahakan dan lain-lain penggunaan.

Kabupaten Aceh Timur merupakan kabupaten induk sebelum dilakukan

pemekaran terhadap Kabupaten Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2007 pada tanggal 4 Januari

2007 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Aceh Timur dari wilayah Kota
Langsa ke wilayah Kecamatan

Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur maka secara

otomatis Kabupaten Aceh Timur harus memindahkan pusat pemerintahan dari
Langsa ke

ldi.

Perubahan luas wilayah, yang diakibatkan oleh pemekaran sebanyak

dua kali serta beralihnya lokasi pemerintahan menyebabkan Aceh Timur secara
otomatis dan berkala harus segera memulihkan roda pemerintahan dan percepatan

pembangunan. Proyek-proyek pembangunan
perencanaan. PenggUnaan lahan

mulai berjalan

sebagaimana

di Kabupaten Aceh Timur pun mengalami

perubahan.
Berdasarkan hasil dari penelitian pendahuluan yang dilakukan penulis dengan

cara mengambil data-data yang diperlukan dari instansi terkait, terlihat perubahan
yang jelas pada luas penggunaan lahan perkebunan. Data yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS), berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Aceh Timur, luas perkebunan di wilayah Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2014
adalah 192.337 Ha, dengan rincian 90.301 Ha merupakan wilayah perkebunan rakyat

yang dikuasai rumah tangga dan 102.036 Ha dikuasai oleh perusahaan perkebunan.
Panambahan luas lahan perkebunan

ini

dapat dilihat dari perbandingan luas lahan

perkebunan dalam data BPS tahun 2004 yaitu seluas 78.513

Ha dengan rincian

47.825 Ha lahan perkebunan besar dan 30.688 Ha lahan perkebunan rakyat. Hal

ini

juga terjadi pada bentuk penggunan lahan sawah, tegalan, bangunan/pekarangan,
hutan, lahan sementara tidak digunakan, tambak dan lain-lain.
Pada tahun 2004 luas bentuk lahan sawah

di Kabupaten Aceh Timur adalah

35.887 Ha (BPS Kabupaten Aceh Timur,2004) sedangkan pada tahun 2012 saia
luasnya menliadi 11.888 Ha (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat
Jenderal - Kementerian Pertanian, 2014). Jika masyarakat terus meqiualnya kepada

pemodal untuk dijadikan bangunan, terutama pertokoan maka bentuk penggunaan
lahan sawah akan terus menyusut. Padahal, pertanian memegang peranan penting
dalam perekonomian Kabupaten Aceh Timur. Secara perbandingan, produksi padi
pada tahun 2014 mengalami penurunan produksi dibandingkan dengan tahun 2013

bahkan dengan produksi pada tahun 2004. Penurunan produksi lebih disebabkan
karena adanya penurrnan luas tanam dan luas panen padi. Luas tanam 28.235 Ha dan

luas panen 32.849 Ha pada tahun 2004 (BPS Aceh Timur, 2004) sedangkan pada
tahun 2014 luas tanam 21.128 Ha dan luas panen 21.889 Ha (BPS Aceh Timur,
2014).
Penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Timur mengalami perubahan baik dari

lahan pertanian maupun lahan non pertanian. Pertumbuhan wilayah yang cepat,
ditandai dengan makin tersebarnya pusat-pusat kegiatan sosial ekonomi. Secara fisik
pertumbuhan wilayah ini terlihat dari perubahan bentuk penggguna lahan itu sendiri.

Lahan hutan berkurang dan berubah menjadi lahan perkebunan, lahan pertanian

berubah menjadi lahan permukiman yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat

tinggal penduduk, namun pada akhirnya diikuti pula dengan tumbuhnya kegiatan
sosial-ekonomi serta perubahan-perubahan bentuk penggunaan lahan lainnya.
Terdapat pula lahan pada hutan mangXove

di Kabupaten Aceh Timur yang sudah

tergolong sangat kritis, kritis dan yang tidak kritis. Hal ini menunjukkan adanya
gejala perubahan yang terjadi.
Perubahan-perubahan bentuk penggunaan lahan dalam jangka waktu sepuluh

tahun, dari tahun 2004

-

2014 di Kabupaten Aceh Timur tentunya perlu menjadi

perhatian semua pihak. Mengetahui penrbahan serta mengidentifikasi faltor
penyebabnya merupakan

hal yang penting untuk

dievaluasi guna meqiaga

keberlangsungan kondisi lahan untuk masa yang akan datang. Perubahan bentuk
pengunaan lahan yang sangat perlu diperhatikan adalah peralihan bentuk penggunan

lahan yang paling besar pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam yaitu
perubahan dari kawasan hutan ke penggunaan lainnyq seperti pertanian, perkebunan
bahkan perumahan ataupun industri.

Hal ini tentu berguna bagi pemerintahan Kabupaten Aceh Timur

dalam

rangka memenuhi amanat undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan undang-undang nomor 12 tahun 2008

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata

cxa

penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah

terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP),

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Keda Pemerintah AJ(P).

pemerataan pembangunan tentunya sangat diperlukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, namun reilcana-rencana tersebut
memperhatikan kawasan hutan sebagai pelestarian sumberdaya

vegetasi

di dalamnya,

harus

tetap

air serta kekayaan

memperhatikan kawasan pertanian pangan berkelanjutan

sebagai sektor pendapatan masyarakat dan daerah sesuai dengan amanant Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan serta memperhatikan akpek pembangUnan
berkelanjutan yang terkandung dalam Tap MPR No. IV/Ir'IPR/I999 tentang GBHN,

dan Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan Hidup dalam UU
No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini tentunya
sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan implementasinya untuk pembangunan di
masa yang akan datang.

B.

Identilikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah

(l)

Bentuk penggunaan lahan kawasan hutan dan

pertanian yang terus mengalami perubahan; 2) Perubahan penggunaan latran hutan
berpengaruh terhadap kelestarian sumberdaya air. Apabila gejala

ini tidak

segera

dikelola dengan bailq maka akibatnya dapat menyebabkan kelebihan air (banjir) pada
saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau; 3) Pengurangan

jumlah

luas tahan tanam yang mempengaruhi hasil produksi di sektor pertanian; 4)
Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan keawetan lahan dapat menimbulkan

kurangnya daya guna lahan (rusak), sehingga mendorong masyarakat untuk terus
membuka lahan baru yang dianggap lebih subur untuk memenuhi kebutuhannya;

5) Terdapat lahan pada hutan mangrove di Kabupaten Aceh Timur yang

sudah

tergolong sangat kritis, kritis dan yang tidak kritis. Hal ini menunjukkan adanya
gejala perubahan yang terjadi dan akan terus terjadi jika tidak segera diketahui
penyebab perubahannya. 6) Perubahan penggunaan lahan disebabkan oleh banyak

faktor sehingga penting untuk diketahui guna menentukan kebijaksanaan dalam
rangka menjaga keberlangsungan kondisi lahan untuk masa yang akan datang.

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identiikasi masalah, maka dalam penelitian
masalahnya pada perubahan bentuk penggunaan lahan

di

ini dibatasi

Kabupaten Aceh Timur

tahun 20A4-2014 dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan

bentuk

penggunaannya.

D.

Perumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka sebagai

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1.

Bagaimana perubahan bentuk penggunaan lahan

di Kabupaten Aceh Timur

tahun 2004-2014?

2.

Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan bentuk penggunaan
lahan di Kabupaten Aceh Timur?

E.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari dilakukannya penelitian

ini adalah:

t.

Untuk mengetahui dan mendapatkan deskripsi yang jelas
perkembangan perubahan bentuk penggunaan lahan

di

tentang

Kabupaten Aceh

Timur tahun 2004-2014.

2.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan
bentuk penggunaan lahan di Kabupaten Aceh Timur tahun 2AA4-2014.

F.

Manfaat Penelitian

1.

Bagi pemerintah dan masyarakat, diharapkan menjadi bahan informasi
sebagai acuan dalam mengambil langkah kebijakan dalam pengelolaan
sumber daya alam tanah dalam bentuk penggunaan lahan di Kabupaen Aoeh

Timur.
2.

Untuk Unimed, khususnya Jurusan Pendidikan Geografi, sebagai sumber
bacaan untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi dalam mempelajari

ilmu-ilmu geografi serta sebagai sumbangan ilmu pengetahuan mengenai
penggunaan lahan.

Untuk peneliti, selain sebagai penambah ilmu pengetahuan juga sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Serta sebagai bentuk
penerapan atas ilmu yang sudah didapat selama mengemban ilmu di Jurusan

Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Unimed.
4.

Untuk peneliti lain, sebagai referensi dan informasi dalam melakukan
penelitian-penelitian terkait lainnya.

BAB YI

KESIMPI]LAN DAI{ SARAN

A.

Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan penulis
disimpulkan sebagai berikut

l.

ini

memperoleh hasil yang dapat

:

Melalui tahapan analisis data yang dilakukan untuk mengetahui

luas

perubahan bentuk penggunaan lahan yang terjadi, diperoleh data yaitu:
Perubahan bentuk penggunaan dalam kurun waktu antaru 2004

-

2014 yang

paling besar adalah pada kawasan hutan yaitu mengalami pengurangan luas

wilayah sebanyak 86157 Ha yang sebelumnya pada tahun 2004
57.36% (346469 Ha) menjadi

seluas

$.a9% Q60312 Ha) pada tahun 2014.

perkebunan besar mengalami perubahan kearah penambahan seluas 54211

Ha sebelumnya pada tahun 2004 seluas 7.92% (47825 Ha) menjadi 16.89%

(102036 Ha) pada tahun 2014. Perkebunan rakyat juga mengalami
penambahan seluas 59613 Ha sebelumnya pada tahun 2004 seluas 5.08%
(306S3 Ha) meqjadi 14.95% (90301 Ha) pada tahun 2014. Pertanian lahan

kering mengalami pengurangan luasan seluas 30444 Ha sebelumnya pada
tahun 2004 seluas 13.13% (79302Ha) menjadi 8.09% (4SS58 Ha) pada tahun

2014. Pemukimar/ bangunan mengalami penambahan luasan seluas 25256

Ha sebelumnya pada tahun 2004 seluas

3.460/o (20831

Ha) menjadi

7.640/o

(46137 Ha) pada tahun 2014. Lahan sawah berkurang seluas 23999 Ha
sebelumnya pada tahun 2004 seluas 5.94% (358S7 Ha) menjadi l'97o/o
(11388 Ha) pada tahun 2014. Tambak mengalami pertambahan seluas 5496

86

87

Ha sebelumnya pada tahun 2004 seluas 2.51o/o (15150 Ha) menjadi

e0646 Ha) pada tahun 2014. Luas lahan sementara tidak

3.42o/o

diusahakan

mengalami pengurangan seluas 2076IJa sebelumnya pada tahun 2004 seluas

2.43% (14655 Ha) menjadi 2.08% (12579 Ha) pada tahun

2CI14.

pertambangan mengalami penambahan seluas 371}Ja sebelumnya pada tahun

2004 seluas 0.03o/o (160 Ha) menjadi 0.09% (531 Ha) pada tahun 2014.
Padang rumput mengalami pengurangan seluas 862

Ha sobelumnya

pada

tahun 2004 seluas O.53oA (3223 Ha) menjadi A39% (2361 Ha) pada tahun
2014. Serta bentuk penggunaan lahan lain-lainnya berkurang seluas 1409 Ha
(8411
sebelumnya pada tahun 2004 seluas 1.63% (9820 Ha) menjadi 1.39%

Ha) padatahun 2014.

Z.

Hasil analisis statistik regresi diketahui faltor dominan yang mempengaruhi
perubahan bentuk pengunaan lahan di Kabupaten Aceh Timur, yaitu: Sawah:

faktor Kepadatan Penduduk (+75.60 KP). Pertanian lahan kering: fuktor
kepadatan penduduk c39.04

KP), Padang rumput: fal(tor

kepadatan

penduduk {127.41KP), Tambak: faktor kepadaan penduduk (+10.97 KP),
Perkebunan rakyat: faklor kemiringan lereng (+101.24 LR), Perkebunan
besar: faktor kemiringan lereng (+45.10 LR), Hutan: faktor kemiringan lereng

(-75.49 LR), Permukiman/ bangunan: faktor kemiringan lereng (-46.55 LR)

B.

Saran
Berdasarkan hasil penelitiaru ada beberapa hal yag perlu dipertimbangkan.

Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian

ini adalah:

88

1.

Bagi pemerintah Kabupaten Aceh Timur, khususnya instansi-instansi yang

terkait dengan judul slaipsi penulis. Untuk kawasan Aceh Timur, perlu
dilakukan pemetaan penggunaan lahan secara berkala.
2.

pemerintah diharapkan lebih tegas dalam mengatur dan memberikan izin atas

regulasi alih fungsi lahan di Kabupaten Aceh Timur, terutama lahan-lahan

yang menjadi basis komoditi pendapatan utama daerah. Agar tidak

ada

penyesalan dikemudian hari akibat keseimbangan alam yang rusak.
3.

Sesuai dengan UU No.
dan

4l

Tahun 1999 Tentang Kehutanan Pasal 18 Ayat

1

*(1) Pemerintah menetapkan dan mempertahankan
2 yang menyatakan,

kecukupan luas kawasan hutan dan penutupan hutan untuk setiap daerah
aliran sungai, dan atau pulau guna optimalisasi manfaat lingkungan, manfaat
sosial, dan manfaat ekonomi masyarakat seternpat. (2) Luas kawasan hutan
yang harus dipertahankan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal30o/o

(tiga puluh persen) dari luas daerah aliran sungai dan atau pulau dengan
sebaran yang pfoporsional."

Maka dengan mempertimbangkan pasal tersebut

pemerintah Kabupaten Aceh Timur harus menetapkan luas kawasan hutan
berdasarkan kondisi biofisilq iklim, pendudulc, dan keadaan sosial ekonomi

masyarakat setempat. Kemudian Kabupaten Aceh Timur dengan luas
kawasan hutannya

di atas 30% (tiga puluh

persen), tidak boleh lagi secara

bebas mengurangi luas kawasan hutannya dari luas yang telah ditetapkan'

Luas minimal tidak boleh dijadikan dalih pemerintah untuk mengkonversi
hutan yang ada, melainkan sebagai peringatan kewaspadaan akan pentingnya
hutan bagi kualitas hidup masyarakat.

89

4.

Tercatat faktor sosial yang merupakan faktor paling mempengaruhi
perubahan bentuk penggunaan lahan adalah faktor kepadatan penduduk'
Pemerintah harus mampu mengontrok kepadatan penduduk yang terjadi
faktor
dengan mendistribusikan kepadatan penduduk dengan merata. Melihat
alam akan sulit bagi pemerintah untuk mengontrolnya'

5.

Para perencana pembangunan terutama pemerintah harus membuat RTRW

dengan sangat memperhatikan keseimbangan alam. mengatur penggunaan

lahan secara tepat dan proposional. Hai

ini

dianggap penting mengingat

kebutuhan masyarakat akan penggunaan lahan tidak aka nada habisnya.

Bagi penduduk di Kabupaten Aceh Timur agar lebih patuh lagi terhadap
peraturan yang ditetapkan pemerintah. Penduduk tidak boleh lagi
yang
membangun bangunan di atas lahan yang tidak layak tsrlebih lagi lahan

tidak boleh dibangun. Tidak dengan mudah mengubah lahanJahan yang
produktif menjadi laham pemukiman. Meqiaga kawasan hutan dengan tidak
mengkonversi hutan lindung. Mengurangi aktivitas-aktivitas yang dapat
menyebabkan lahan kritis'

DAFTARPUSTAKA

Anonimus. 2012. Klasifikasi Bentuk Penggunaan Lahan.
https:/123 isnamardiyana.wordpress. coml 2A121 0912 8/klasifi kasi-bentukptnggur*n-lahan/ diakses pada tanggal 22 November 2015

Tanah, Air d'an Lingfungan'
Arsyad,
- S dan Rustiadi, E (Ed). 2A12. Penyelamatan
Cetak Ulang kedua. Jakarta: Yayasan Obor lndonesia
Kedua'
Arsyad, Sitanala. ?Afi. Konsertasi Tanoh dan Air. Edisi Kedua Cetakan
Bogor: IPB Press.

2013'
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Timut'
Aceh
Kabupaten
BAPPEDA
Timur:
Databese BAPPEDA Aceh Timur. Aceh
Timur.

Profil KabupatenAceh Timar. Aceh Timur: BAPPEDA Kabupaten Aoeh
Timur.

_2014.

2004.
Badan pusat Statistik Kabupaten Aoeh Timur. 2A04. Aceh Timur dalam Angka
Timur'
Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh

_
_

Aceh
2014. Aceh Timur dalam Angka 2a14. Aceh Timur: BPS Kabupaten
Timur.

2015. Statistic Daerah Kabupaten Aceh Timur 2015- Aceh Timur: BPS
Kabupaten Aceh Timur.

Bintarto, R. L977. Geogtafi Desa. Yogyakarta: U'P' Spring'
Pengantar Geografi Kota-Yogyakarta: U'P' Spring'

Bintarto,
-lg7'1.R. dan Hadisumarno, Surastopo
LP3ES

.

1987. Metode Analisa Geografi'' Jakarta:

Stuart and Edward, J. Kaiser.lg7g. Urban Land Use Planning'
Champaign: University of Illinois Press.

Chapin,

F.

Departemen Kehutanan. 2011. Statistik Kehutanan 2011. Iakatta: Dirjen Bina
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutani Sosial'

Fitri, Rini dan Iswahyudi. 2010. Evaluasi Kekritisan Lahan Hutan Mangrove Di
Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Hidrolitan. Iay,afia: UNJA. | (Z):l-9
Ginting, Lesvita O. Riani. 2012. Perubahan Bentuk Penggunaan 9i f":"ryg",
Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005-2010. Skripsi (tidak
diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED

Hadi, Sudharto P. 2001. Dimensi Linglatngon Perencanaan
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press'

90

Pembangunan'

91

Garis
Haryani, P. 2011. Perubahan Penutupan/?enggunaan_Lahan dan Perubahan
Bogor:
Sbipsi.
Barat.
Jawa
Pantai di DAS Cipunagara dan Sekitamya,
frogru* Studi Manajemen Sumberdaya Lahan Departemen Ilmu Tanah Dan
Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB'
Pemanfaatannya,
Irawano B. 2005. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak Pola
2i, Nomor
Volume
dan Faktor Determinan, Forum PenelitianAgro Ekonomi
Juni 2005.Bogor : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

l'

Evaluasi
Jamulyo, Yunianto. 1991. Tanah dan Suntey Tanah. Diktat Kursus
Universitas
iumberdaya Lahan (idak dipublikasikan). Fakultas Geografi
Gadjah Mada YogYakarta.

Jayadinat4 Johara T. 1999. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan'
Perlrotaan dan Wilayah. Bandung: ITB
(Statistics
Kementerian pertanian. 2014. Statistik Lahan Pertanian Tahun 2009-2013
Informasi
Sistem
af Agricultural Land 2009-2013). Jakarta: Pusat Data dan
Pertanian Sekjen Kementan

Keputusan Menteri Kehutanan

No.

52lKPTSIy200l Tentang

Pedoman

Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai'

paska
Kristianto, Erwin Dwi. 2014. W No. 4l tahun 1999 tentang Kehutanan
putusan-putusan Mahknmah Kowtitusi. Jakarta Selatan: Perkumpulan untuk
PembaruanHukumBerbasisMasyarakatdanEkologis(HuMa)

Lee, Everets. 1984. Suatu Teori Migrasi. Tedemahan dari Hans

Daeng'

Yogyakarta : Pusat Penelitian Kependudukan UGM'

Manuwoto. 1991. Peranan Pertanian Lahan Kering di dalam Pernbongunan Daerah'
Jakarta: Erlangga

Muiz, Abdul. 2009. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten sukabumi.
Tesl's. Bogor: sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Mustopa, Zaenil.2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi
iahan pertanian di Kabupaten Demak. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 Tentang
Penetapan Luas Tanah Pertanian

Lafan
Purwantoro, Suhadi dan Hadi, B. Saiful. 2000. Studi Perubahan Penggunaan
di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987'1996 Berdasarkan
Foto Udara . Laporan Pettclitian Dosen(tidak diterbitkan). Yogyakarta: UNY
Rayes, M.

Luthfi. 2007. Metode iwentarisasi sumber dayalahan' Yogyakarta: Andi

Sirait, Maringan. 1987. Bentuk-bentuk Pengggnaan Lahaq Pedesaan di Kabupaten
Asahan- propinsi Sumatera Utara. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

92

Sitorus, S.R.P. 2001. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelaniutan' Edisi
Kedua. Laboratorium Ferencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Jurusan
Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor

Sutanto. 1997. Dasar-dasar Interpretasi Citra Pengindraan Jauh. Yogyakarta:
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Mega Wahyu dan Hariyanto, Teguh. Klasifikasi Kemiringan Lereng dengan
Syah,'Menlgunakan
Pengembangan Sistem Informasi Geografis Sebagai Evaluasi
Kesesuaian Landasan Pemukiman Berdasarkan Undang'Undang Tata Ruang
dan Metode Fuzzy.Jurnal Tefuik POMITS Vol. X, No. X, (2013) 1SSN. ?i173539 (2301-g27i Print). Surabaya: Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaa& tnstitut Teknologi Sepuluh Nopember.

"

Tika, Moh. Pabundu. 2A05. Metode PenelitianGeografi. Jakarta: Bumi Aksara

Togatorop, Sandi P. 2001. Analisis Perubahan Bentuk Penggunaan Lah3n di
- KeCamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2009. Sfuipsi
(tidak diterbitkan). Medan: Jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED.
Widayanti, R. 2010. Formulasi Model Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan
te*raOap Angkutan Kota Di Kota Depok. Penelitian Dosen Mttdn. Jakarta:
Universitas Gunadarma

Yuniarto,

T

dan Woro, S. (1991). Evaluasi Sumberdaya

Lahan-Kesesuaian

Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

di

Kabupaten
Nias propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2005. Skripsi (tidak diterbitkan).
Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu sosial UNIMED

Zebua, Frendyanus

J.R. 2007.

Perubahan Pola Penggunaan Lahan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor

4l

Tahun 1999 Tentang Kehutanan'

Undang-undang Republik tndonesia Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Undang-undang Nomor
Agraria

5 Tahun

1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok