Subsektor Hortikultura NTPH Subsektor Perkebunan Rakyat NTPR Subsektor Peternakan NTPT

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 030113Th XX, 3 Januari 2017 4 Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Desember 2015 – Desember 2016 2012=100

4. NTP Subsektor a.

Subsektor Tanaman Pangan NTPP NTP subsektor tanaman pangan NTPP pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,12 persen dari 94,78 menjadi 94,89. Hal ini dikarenakan penurunan indeks harga yang diterima petani 0,09 persen lebih rendah dibanding penurunan indeks harga yang dibayar petani 0,21 persen. Menurunnya nilai indeks harga yang diterima petani It sebesar 0,09 persen disebabkan oleh menurunnya indeks harga pada subkelompok padi sebesar 0,70 persen, walau indeks harga pada subkelompok palawija mengalami peningkatan sebesar 2,06 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani Ib mengalami penurunan sebesar 0,21 persen diakibatkan oleh turunnya indeks harga subkelompok konsumsi rumahtangga IKRT sebesar 0,37 persen, walau indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM mengalami peningkatan sebesar 0,34 persen.

b. Subsektor Hortikultura NTPH

Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura NTPH pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen dari 91,19 menjadi 91,84. Hal ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,57 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,15 persen. Meningkatnya nilai It sebesar 0,57 persen disebabkan meningkatnya nilai indeks harga pada subkelompok subkelompok sayur-sayuran 1,29 persen, dan subkelompok tanaman obat 0,54 persen, walaupun indeks harga pada subkelompok buah-buahan mengalami penurunan sebesar 0,96 persen. Penurunan Ib sebesar 0,15 persen disebabkan penurunan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga IKRT sebesar 0,19 persen, walau indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen.

c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTPR

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 030113Th XX, 3 Januari 2017 5 NTPR pada bulan Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen, yaitu dari 91,24 menjadi 91,60. Meningkatnya nilai NTPR ini disebabkan meningkatnya indeks harga yang diterima petani 0,71 persen, lebih besar dibanding kenaikan indeks yang dibayar petani 0,31 persen. Meningkatnya nilai Ib sebesar 0,31 persen diakibatkan meningkatnya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,34 persen, dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM sebesar 0,12 persen.

d. Subsektor Peternakan NTPT

NTPT pada Desember 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen, yaitu dari 102,94 menjadi 103,64. Peningkatan NTPT ini terjadi diakibatkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,15 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani It sebesar 0,53 persen terjadi karena peningkatan harga pada subkelompok ternak besar sebesar 0,42 persen, subsektor ternak kecil sebesar 014 persen, subkelompok unggas sebesar 1,00 persen dan subkelompok hasil ternak sebesar 0,68 persen. Penurunan indeks harga yang dibayar petani Ib sebesar 0,15 persen diakibatkan oleh penurunan harga subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,39 persen, walaupun indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen.

e. Subsektor Perikanan NTNP