Analisis Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada Bank BJB Cabang Utama Bandung

(1)

ANALYSIS OF THE COST OF FUND ON INTEREST INCOME

AT BJB BANK MAIN BRANCH BANDUNG

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Diploma Program Studi Keuangan Dan Perbankan

Oleh :

RINA NURMALASARI 21508031

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

Pendapatan Bunga” dibawah bimbingan Ibu Isniar Budiarti,SE.,Msi.

Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional melalui dukungan pembiayaan. Penelitian ini dilakukan pada bank bjb Cabang Utama Bandung. Fenomena yang terjadi adalah Meningkatnya jumlah biaya dana sehingga mengakibatkan jumlah pendapatan menurun.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah biaya dana dan pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data mengenai biaya dana dan pendapatan bunga. Ruang lingkup penelitian mencakup bagaimana analisis biaya dana terhadap pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank bjb Cabang Utama Bandung setiap tahunnya mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit dan juga biaya dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar sehingga menambah pendapatan bunga. Sedangkan penurunan pendapatan bunga disebabkan karena permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga juga meningkatnya jumlah biaya dana yang harus dikeluarkan oleh bank. Dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga mengandung hubungan yang negatif, dimana makin kecil jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka makin besar jumlah pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank, atau semakin besar jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka semakin kecil jumlah pendapatan bunga yang diperoleh


(3)

v

Assalamua’alaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna menempuh jenjang diploma III program studi keuangan dan perbankan di Universitas Komputer Indonesia. Adapun tugas akhir ini yang penulis susun

berjudul “ANALISIS BIAYA DANA TERHADAP PENDAPATAN BUNGA

PADA BANK BJB CABANG UTAMA BANDUNG”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan berbagai dukungan, doa, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Umi Narimawati.,Dra.,SE.,MSi. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Linna Ismawati.,SE.,MSi. Selaku Ketua Program Studi Keuangan Dan

Perbankan sekaligus Dosen Penguji Universitas Komputer Indonesia.

4. Isniar Budiarti, SE., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Universitas Komputer


(4)

vi akhir Universitas Komputer Indonesia.

7. Kepada Dosen dan seluruh Staff Program Studi Keuangan Dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh staf karyawan dan karyawati bank bjb Cabang Utama Bandung.

9. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta serta kakak ku tersayang yang telah memberikan doa serta dukungan baik yang bersifat materil maupun moril dalam menyelesaikan pendidikan.

10. Buat sahabat-sahabat serta teman-teman seperjuangan “Anak-Anak KP-08” terima kasih atas bantuannya selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang secara langsung ataupun tidak telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini.

Sekali lagi penulis banyak mengucapkan terima kasih buat semuanya, atas segala bantuan dan dukungannya selama ini kepada penulis.

Bandung, Juli 2011 Penulis,

Rina Nurmalasari 21508031


(5)

1 1.1.Latar Balakang Penelitian

Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional melalui dukungan pembiayaan. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memberikan pembinaan dan pengawasan agar lembaga perbankkan Indonesia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien sehat dan mampu bersaing dengan dunia persaingan global.

Salah satu fungsi utama bank adalah menerima dana dari perorangan, perusahaan atau suatu lembaga untuk disimpan dan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan. Dalam kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Undang–undang No.7 tahun 1978 tentang perbankan (Bab1 pasal 1) bahwa yang

dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Pengertian mengenai bank tidak berbeda satu sama lain, perbedaanya hanya terletak pada tugas atau usaha bank itu sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan


(6)

bahwa bank merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa yang menyangkut bidang keuangan.

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat memiliki tujuan akhir menjaga kelangsungan hidup usahanya melalui usaha mencari keuntungan, dengan kata lain pendapatan bank harus diatas semua biaya yang dikeluarkannya. Maka dari itu, bank harus mencari dan menghimpun data tentang sumber-sumber uang dan berusaha menarik sumber itu ke dalam bank.

Semua dana yang terhimpun bank akan mengelola dana yang telah berhasil dihimpunnya tersebut untuk memperoleh pendapatan dengan melakukan pengalokasian dana tersebut pada kredit, dari pengalokasian tersebut maka bank akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dimana pendapatan tersebut merupakan tiang dari kelangsungan hidup dari suatu bank tersebut.

Usaha bank dalam menghimpun dana masyarakat tidak hanya dipusatkan pada kota-kota besar saja tetapi juga dilakukan melalui jaringan operasional dengan membuka kantor-kantor cabang dan kantor-kantor kas dikota lain. Keanekaragaman kondisi kantor-kantor cabang tersebut baik yang bersifat internal maupun eksternal, kondisi tersebut menuntut pihak manajemen bank lebih professional , efisien, efektif dan terarah baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah, karena kantor cabang berperan penting dalam pendapatan laba (Profit Center) yang berfungsi sebagai penghimpun dana dan menyalurkanya dalam bentuk kredit sehingga akan memperoleh laba yaitu dari selisih tingkat bunga (spread) yaitu selisih antara tingkat


(7)

cabang dalam menghimpun dana dan menyalurkan pinjaman berbeda-beda antara satu dengan yang lainya. Kondisi ini yang menyebabkan adanya perbedaan antara jumlah pinjaman yang lebih besar dari simpanan atau sebaliknya.

Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah satunya pendapatan bunga. Pendapatan bunga diperoleh dari penempatan dana pada aktiva produktif yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan dana di pasar uang antar bank, jual beli surat berharga, provisi, komisi, dan sebagainya. Namun, umumnya sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari pinjaman.

Pengertian biaya (cost) menurut Joel G Siegeldan Jae K Shim dan Moh. Kurdi (2001:108) menyatakan bahwa:

”Setiap perusahaan yang berorientasi bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya”.


(8)

Tabel 1.1

Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Periode 2006-2010

Tahun Jumlah Biaya Dana

(COF) %

Net Interest Margin (%)

2006 7,88 5,82

2007 7,25 5,85

2008 6,45 7,10

2009 7,47 6,49

2010 7,55 6,08

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Tabel 1.1 diatas menjelaskan bahwa besarnya biaya dana dan pendapatan bunga bank bjb Cabang Utama Bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 biaya dana sebesar 7,88%, tahun 2007 dan 2008 biaya dana mengalami penurunan sebesar 7,25% dan 6,45%. Hal tersebut disebabkan karena penurunan tingkat bunga simpanan. Penurunan biaya dana mengakibatkan kenaikan pendapatan bunga meningkat dimana pada tahun 2007 sebesar 5,85% dan pada tahun 2008 sebesar 7,10%. Hal tersebut disebabkan pula karena adanya beberapa faktor seperti diantaranya tingkat kepercayaan masyarakat, bertambahnya jumlah penyaluran kredit sehingga menambah jumlah pendapatan bunga. Pada tahun 2009 sampai 2010 biaya dana mengalami kenaikan sebesar 7,47% dan 7,55%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya tingkat suku bunga simpanan, Sehingga pendapatan bunga mengalami penurunan sebesar 6,49% dan 6,08%. Beberapa penyebab menurunnya pendapatan bunga bank bjb disebabkan juga


(9)

karena permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga yang diperoleh bank bjb Cabang Utama Bandung.

Peningkatan biaya dana bank Bjb Cabang Utama Bandung, mengakibatkan jumlah pendapatan bunga menurun. Perusahaan menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih kecil dari pada masukannya (input). Sedangkan untuk memperoleh keuntungan seharusnya perusahaan memperkecil jumlah biaya dana yang dikeluarkan sehingga jumlah pendapatan tidak akan mengalami penurunan.

Diperkuat dari uraian diatas yang menyebutkan bahwa keuntungan yang diperoleh suatu bank dipengaruhi oleh faktor biaya dana, maka penulis tertarik untuk

mengambil Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS BIAYA DANA (COST OF

FUND) TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA BANK BJB CABANG UTAMA BANDUNG”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dengan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian tersebut diatas, maka pokok-pokok masalah yang dibahas yaitu, kurangnya strategi penempatan dana berdasarkan rencana alokasi, meningkatnya tingkat suku bunga simpanan dan Adanya penurunan penyaluran jumlah kredit.


(10)

1.2.2 Rumusan Masalah

Pokok-pokok permasalahan untuk menyusun Laporan Tugas Akhir yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perhitungan dan perkembangan biaya dana (Cost of fund) yang terdapat pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

2. Bagaimana perkembangan pendapatan bunga yang diperoleh pada bank bjb

Cabang Utama Bandung.

3. Bagaimana besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengadakan studi perbandingan antara ilmu

yang diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan yaitu berupa teoritis dengan kenyataan sebenarnya dimana penulis mengadakan penelitian penerapan ilmu yang penulis lakukan di lapangan.

Disamping itu penyusunan Laporan Tugas Akhir dimaksudkan pula untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir program Diploma III Program Studi Keuangan & Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(11)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

langsung bagaimana keadaan dilapangan, yaitu :

1. Untuk mengetahui perhitungan dan perkembangan biaya dana (Cost of fund) yang terdapat pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

2. Untuk mengetahui perkembangan pendapatan bunga yang diperoleh pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

3. Untuk mengetahui besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga pada bank bjb

Cabang Utama Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perbagai pihak, kegunaan tersebut antara lain :

1.4.1 Kegunaan Praktis Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan sekaligus sebagai bahan masukan, sehingga dapat membantu dalam menentukan keputusan – keputusan keuangan lebih lanjut.


(12)

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yag lebih luas. Terutama dalam hal penerapan materi kuliah yang telah didapatkan penulis, sehingga penulis dapat membandingkan antara teori yang diterima selama perkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian diharapkan dapat meningkatkan motivasi guna memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang kelak akan membutuhkannya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah bank bjb Cabang Utama Bandung, Jl. Braga No.12 Bandung.

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian pada bank bjb Cabang Utama Bandung yang dilaksanakan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Juli 2010.


(13)

Tabel. 1.1

Time Schedule Pelaksanaan Penelitian

No. Keterangan

Waktu Kegiatan Feb 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011

1. Tahap Persiapan

a. Penyusunan Usulan Penelitian

b. Pengumpulan Usulan

penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pegumpulan Data Perusahaan

3. Tahap Pelaporan

a. Bimbingan Laporan Tugas

Akhir

b. Pengumpulan Laporan Tugas

Akhir

4. Tahap Pengujian a. Sidang


(14)

10 2.1. Sumber Dana Bank

2.1.1 Pengertian Biaya

Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan yang bermanfaat dalam mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan keuntungan atau bahkan mengalami kerugian.

Setiap perusahaan yang berorientasi bisnis bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam usaha mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan berusaha untuk menghasilkan keluaran (output) yang nilainya lebih tinggi dari pada masukannya (input). Untuk menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dari nilai masukannya maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Alat yang dijadikan sebagai pengukur besarnya pengorbanan masukan untuk menghasilkan keluaran adalah biaya. Dalam akuntansi terdapat dua konsep pengeluaran, yaitu istilah biaya (cost) dan beban (expense).

Pengertian biaya (cost) menurut Joel G Siegeldan Jae K Shim dan Moh. Kurdi (2001:108) menyatakan bahwa:

1. Pengorbanan yang diukur dengan harga yang dibayar untuk mendapatkan,

menghasilkan, atau memelihara barang atau jasa. Harga-harga yang dibayarkan untuk bahan, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.


(15)

2. Sebuah aktiva, istilah biaya sering digunakan bila terjadi penilaian barang atau jasa yang diperoleh. Bila dipergunakan dalam arti seperti itu biaya adalah aktiva.

Sedangkan pengertian biaya menurut Hansen (2004:40) menyatakan bahwa:

“Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi

organisasi.”

Pengertian-pengertian biaya di atas, diperoleh kesimpulan bahwa biaya adalah nilai tukar atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan, menghasilkan, dan memelihara barang dan jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

2.1.2 Pengertian Dana (fund)

Salah satu kendala bagi setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah masalah kebutuhan dana.

Menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002:151), mengatakan bahwa :

“Dana bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran/penempatan dana.”

Kegiatan penyaluran/penempatan dana tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat, pembelian surat-surat berharga dalam rangka memperkuat likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai alat likuid.


(16)

2.1.3 Sumber-Sumber Dana Bank

Pentingnya dana membuat setiap perusahaan berusaha keras untuk mencari sumber-sumber dana yang tersedia, termasuk perusahaan lembaga keuangan seperti bank. Pengertian sumber-sumber dana bank menurut Kasmir (2002:61) menyatakan bahwa:

“Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam

rangka membiayai kegiatan operasinya.”

Sumber-sumber dana bank menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2006:152) menyatakan bahwa:

1. Dana yang berasal dari modal sendiri a. Modal disetor

b. Cadangan-cadangan

c. Laba yang ditahan

2. Dana yang berasal dari modal pinjaman a. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri

b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri

c. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB)

d. Pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia) 3. Dana yang berasal dari masyarakat

a. Giro (demand deposit) b. Deposito (time deposit) c. Tabungan (saving deposit)


(17)

Dari uraian di atas, diperoleh pengertian: 1. Dana yang berasal dari modal sendiri

Dana sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik bank. Dalam neraca bank dana tersebut tercatat dalam pos modal dan cadangan yang tercantum pada sisi pasiva. Dana sendiri terdiri dari beberapa pos, yaitu:

a. Modal disetor

Modal disetor yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri.

b. Cadangan-cadangan

Cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutup timbulnya risiko dikemudian hari.

c. Laba yang ditahan (retained earnings)

Laba yang ditahan (retained earnings) adalah bagian laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal bank. 2. Dana yang berasal dari modal pinjaman

Dana Pinjaman dari pihak di luar bank yang lazim disebut dengan dana pihak kedua adalah dana yang berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak, yaitu:


(18)

Pinjaman yang lebih dikenal dengan pinjaman antarbank (interbank call money). Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan dana mendesak yang diperlukan bank misalnya untuk menutup kewajiban kliring atau memenuhi ketentuan saldo giro wajib minimum (GWM) di Bank Indonesia. b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri

Pinjaman yang biasanya berbentuk pinjaman jangka menegah-panjang. Realisasi pinjaman ini harus melalui persetujuan Bank Indonesia yang bertindak sebagai pengawas pinjaman luar negeri (PKLN).

c. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB)

Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo.

d. Pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia)

Pinjaman dari Bank Indonesia diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor usaha yang mendapat prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan, misalnya kredit usaha tani (KUT), kredit pengadaan gabah, dan sebagainya. Pinjaman tersebut dikenal dengan nama kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI).

3. Dana yang berasal dari masyarakat

Dana masyarakat adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan


(19)

berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank. Dana masyarakat merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh bank dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat. Dana masyarakat tersebut dihimpun oleh bank dengan produk-produk simpanan sebagai berikut:

a. Giro (demand deposit)

Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

b. Deposito (time deposit)

Deposito adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya. Deposito dibedakan menjadi dua, yaitu deposito berjangka dan sertifikat deposito. c. Tabungan (saving deposit)

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing bank.


(20)

2.1.4 Pola Alokasi Dana

Struktur penggunaan dana bank secara berturut-turut akan nampak sebagai berikut:

1. Penggunaan dana dalam aktiva yang tidak menghasilkan

a). Penggunaan dana dalam alat likuid untuk cash ratio, yang terdiri dari kas dan giro pada Bank Indonesia.

b). Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris. 2. Penggunaan dana dalam aktiva tetap dan inventaris

a). Pinjaman yang diberikan (Kredit)

b). Wesel promes dan tagihan-tagihan lainnya. c). Kertas perbendaharaan Negara

d). Efek-efek e). Penyertaan

f). Aktiva produktif lainnya

Prioritas penggunaan dana secara umum menurut Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono (2002;218), yaitu :

1. Primary Reserve

Primary Reserve merupakan cadangan utama yang wajib dipelihara bank demi memenuhi kewajiban likuiditasnya.

2. Secondary Reserve

Secondary Reserve adalah penempatan dana yang dimaksudkan bukan hanya untuk menghasilkan keuntungan, akan tetapi juga dimaksudkan sebagai cadangan


(21)

penyangga (buffer) posisi primary reserve. Artinya bila kas fisik dan saldo giro di Bank Indonesia berkurang, maka secondary reserve dapat dicairkan untuk menambah primary reserve tersebut. Adapun komponen dari secondary reserve terdiri dari:

a). Wesel, cek dan tagihan lainnya b). Efek-efek

c). Deposito berjangka pada bank lain 3. Pemberian kredit pada nasabah

4. Investasi

2.2. Biaya Dana

2.2.1 Pengertian Biaya Dana ( Cost Of Fund)

Membahas biaya dana (Cost of fund) dapat lebih mudah di mengerti bila membahas lebih jelas dulu pengertian biaya dana (cost of fund )

Pandangan ini mengemukakan bahwa biaya dana (cos of fund) adalah total

biaya dibayarkan kepada masing-masing sumber dana ditambah biaya

operasionalnya. Pendapat ini diperjelas oleh pendapat Selamet Riyadi (2006:82) yang mengatakan bahwa:

”Cost of fund yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang dihimpunnya dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib (reserve requirement).


(22)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Dana Secara umum, menurut Taswan (2006:45)biaya dana dipengaruhi oleh :

1. Struktur sumber dana

2. Tingkat suku bunga

3. Jangka waktu sumber dana

4. Volume dana

5. Biaya overhead

6. Unloanable fund

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya dana menurut M. Faisal Abdullah (2003:37) menyatakan bahwa :

1. Struktur sumber dana

2. Tingkat bunga

3. Cadangan wajib

4. Tingkat pajak

Dari uraian di atas, diperoleh pengertian:

1. Struktur sumber dana

Dimaksudkan komposisi dana berdasarkan dari mana dana tersebut diperoleh. Semakin labil dana maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana.

2. Tingkat bunga

Apabila bunga yang dibayarkan kepada deposan atau para kreditur semakin tinggi, maka semakin tinggi pula biaya dana yang dikeluarkan bank.


(23)

3. Cadangan wajib

Merupakan bagian dana yang dicadangkan bank guna menyanggah likuiditas bank berdasarkan ketentuan BI. Cadangan wajib berpengaruh positif terhadap besarnya biaya dana yang berarti kenaikan persentase cadangan akan meningkatkan biaya dana bank.

4. Tingkat pajak

Merupakan beban pajak yang dibayarkan dari sejumlah keuntungan (spread) yang diharapkan.

Jumlah biaya dana (cost of fund) ini akan dapat dilihat pada laporan laba rugi dengan menjumlahkan biaya bunga dengan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana tersebut misalnya biaya promosi dan biaya hadiah dan sebagainya.

2.2.2 Konsep Perhitungan Biaya Dana Bank

Terdapat tiga metode dalam menghitung biaya dana menurut Taswan (2006:46),adalah sebagai berikut:

1. Biaya Dana Rata-rata Historis (Historical Average Cost of Fund Method) 2. Biaya Dana Rata-rata Tertimbang (The Weighted Daily Average Method) 3. Biaya Dana Marginal (Marginal Cost of Fund Method)


(24)

1. Biaya Dana Rata-rata Historis (Historical Average Cost of Fund Method)

Metode ini awalnya paling sering digunakan karena dianggap paling mudah. Bank hanya menjumlahkan biaya penghimpunan dana dibagi total dana yang dihimpun. Namun, apabila dihadapkan dengan suku bunga yang berubah, metode ini tidak aplicable sebab biaya yang diperhitungkan menurut metode ini adalah biaya masa lampau.

Rumus perhitungannya:

Keterangan

 Bdb = Biaya Dana yang Berbiaya

 Bdk = Biaya Dana Keseluruhan

2. Biaya Dana Rata-rata Tertimbang (TheWeighted Average Cost of Fund Method) Dalam pendekatan ini terlebih dahulu memperhatikan peran masing-masing sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana dan faktor lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalnya reserve requirement.

a. Metode Biaya Dana Rata-rata Tertimbang Harian (The Weighted Daily Average Method)

Bdb = ∑ Biaya dana X 100% ∑ Dana berbiaya

Bdk = ∑ Biaya dana X100% ∑ Dana


(25)

Rumus perhitungannya:

Interest Number = Investment x Running Period in days/100 Interest Devisor = 360/Interest rate in %

Cost of Fund = Interest Number/Interest Devisor

Tabel 1.2

Metode Biaya Dana Secara Rata-Rata Tertimbang

Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Dana (%) Tingkat Bunga Pertahun (%) Reserve Requirement (%) Bunga Efektif Pertahun (%) Kontribusi Biaya dana (%) Giro xxxx Xxxx xxxx 5% ... ….. Tabungan xxxx Xxxx xxxx 5% ….. ….. Deposito Berjangka xxxx Xxxx xxxx 5% ….. …. Kewajiban Segera xxxx Xxxx xxxx 5% ….. ….. Modal saham xxxx Xxxx xxxx 5% ….. ….. Modal disetor xxxx Xxxx xxxx 5% ….. ….. Jumlah xxxx Xxxx Cost of loanable funds=zzzzzz

b. Perhitungan COLF dengan Metode Rata-rata Tertimbang Tahunan

Share (komposisi dana) ditentukan dari jumlah masing-masing dana. Sedangkan EffectiveRate ditentukan dari perkalian antara interestrate dengan 100/95 dan COLF diperoleh dari EffectiveRate dikalikan dengan share.

360 100 int x iodindays runningper erestratex xannualin investment COF


(26)

3. Metode Biaya Dana Marginal (Marginal Cost of Fund Method)

Metode ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat itu berkaitan

dengan kebutuhan penempatan dana/kredit untuk memenuhi nasabah prima. Marginal

Cost of Fund Method dapat diformulasikan:

a. Perolehan Dana dari Pasar Uang

b. Perolehan Dana dari Penerbitan Sertifikat Deposito

2.2.3 Jenis-Jenis Biaya Dana

Jenis-jenis biaya dana sebagai alat analisis yang lazim digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi dalam pengelolaan dana perbankan menurut Taswan (2005:45-46), adalah sebagai berikut :

1. Cost of Fund 2. Cost of Money

3. Cost of Loanable Fund

Dari uraian di atas, diperoleh pengertian:

1. Cost of Fund yaitu biaya yang langsung dikeluarkan untuk memperoleh setiap rupiah dana yang dihimpunnya termasuk dana non operasional (unloanable fund)

MCOLF = Biaya Bunga + Biaya Non Bunga X100% ∑ Kebutuhan dana

MCOLF = Biaya Bunga + Biaya Perolehan + Biaya Proses X100% 1 –Reserverquirement


(27)

misalnya reserve requirement untuk memenuhi kebutuhan Bank Indonesia. Perhitungan biaya ini diformulasikan:

2. Cost of Money yaitu biaya dana ditambah biaya overhead. COM diformulasikan sebagai berikut :

3. Cost of Loanable Fund yaitu biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan) untuk memperoleh pendapatan. Dana operasional adalah total dana yang dihimpun/diterima dikurangi dengan unloanable funds. COLF dalam persentase dapat diformulasikan sebagai berikut:

a. Unloanable Fund

Untuk mengetahui seberapa besar biaya dana yang di perlukan oleh bank penulis menghitung berapa besar dana yang tidak menghasilkan laba (unloanabel fund) yang di gunakan oleh bank dengan cara:

Cost Of Fund = Bunga Rata-rata Tertimbang% x 100% Total Dana% - Rasio Uloanable Fund %

COM = ∑Biaya dana + Overheadcost X 100%

∑Dana

COLF = ∑Biaya dana X 100%

∑Dana–Unloanable Fund


(28)

Berbagai macam unloanable fund tersebut akan memperkecil jumlah dana bank yang perlu di pertahankan dalam bank untuk berbagai keperluan dan terobosan. Semakin besar jumlah unloanable fund maka harga/biaya yang dihimpun juga kan semakin mahal, dan sebaliknya.

b. Rasio Unloanable Fund

Rasio Unloanable fund di hitung untuk mengetahui berapa persen unloanable fund pada bank bjb untuk setiap periodenya. Untuk menghitung rasio unloanable fund dapatdi gunakan rumus sebagai berikut :

2.3. Pendapatan

2.3.1 Pengertian Pendapatan

Pada dasarnya, setiap bentuk usaha memiliki tujuan yaitu untuk memperoleh pendapatan. Pengertian pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:23), menyatakan bahwa :

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan

kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”

Rasio Unloanable Fund = Total Unloanable fund x 100% Total Dana


(29)

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan merupakan arus masuk dari aktivitas perusahaan dalam suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.

2.3.2 Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:31), menyatakan bahwa :

“Pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lain yang nonperforming. Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif yang nonperformingdiakui pada saat pendapatan tersebut diterima.”

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan bunga diakui secara akrual kecuali pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lain yang nonperforming.

2.3.3 Bunga

Pengertian bunga menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:23), adalah:

“Bunga yaitu pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah

terhutang kepada perusahaan.”

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bunga merupakan pembebanan penggunaan kas atau jumlah terhutang kepada perusahaan.


(30)

2.3.4 Pendapatan Bunga

Dalam manajemen aktiva pasiva bank, terfokus pada pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang optimal. Menurut Taswan (2006:272), menyatakan bahwa:

“Besarnya pendapatan bunga tergantung pada struktur neracanya. Penempatan bunga

akan diterima dari penempatan pada aktiva dan biaya bunga akan ditimbulkan oleh sisi pasivanya. Selisih pendapatan bunga tersebut dengan biaya bunga tersebut

dinamakan pendapatan bunga.”

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa besarnya pendapatan bunga bersih tergantung dari struktur neracanya. Oleh karena itu, struktur neraca bank perlu diatur agar bank memperoleh pendapatan yang optimal. Dengan demikian pendapatan bunga bersih dapat diformulasikan:

Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga bersih dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memilki ukuran berbeda secara substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan dalam bentuk Net Interest Margin (yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat dibandingkan diantara bank-bank yang ada.


(31)

Persamaan Net Interest Margin dapat diformulasikan sebagai berikut :

2.3.5 Hubungan Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga

Analisis laporan keuangan perbankan bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan bank, perkembangan perbankan dari satu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam malaksanakan kegiatan operasional perusahaan dan penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, yang akhirnya dapat dilakukan perbaikan untuk masa yang akan datang.

Pada dasarnya, kegiatan utama bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary). Di dalam kegiatan operasional perbankan tersebut sudah tentu bank akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kegiatan operasional bank, dan membayar biaya bunga dana masyarakat, sebaliknya bank akan menerima pendapatan sebagai hasil dari penempatan dana. Di antara jenis-jenis biaya diantaranya adalah biaya dana yang merupakan biaya yang dikeluarkan secara langsung dalam rangka penghimpunan dana masyarakat, termasuk di dalamnya biaya promosi, biaya kekurangan dana (loanable fund), dan sebagainya.

Pendapatan yang diperoleh bank dari kegiatan operasionalnya adalah salah satunya pendapatan bunga. Pendapatan bunga diperoleh dari penempatan dana pada

Net Interest Margin = Pendapatan Bunga Bersih X 100% Aktiva Produktif


(32)

aktiva produktif yang terdiri dari: pendapatan bunga pinjaman, penempatan dana di pasar uang antar bank, jual beli surat berharga, provisi, komisi, dan sebagainya. Namun, umumnya sebagian besar pendapatan bunga diperoleh dari pinjaman.

Hubungan biaya dana terhadap pendapatan bunga menurut Indra Bastian dan Suhardjono (2006:285), menyatakan bahwa:

“Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total pengeluaran biaya. Sebaliknya bila

pendapatan lebih kecil dari biaya, maka bank akan mengalami kerugian.”

Kutipan di atas, apabila dihubungkan dengan biaya dana terhadap pendapatan bunga maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa bank akan memperoleh keuntungan dalam hal ini keuntungan dari pendapatan bunga apabila pendapatan tersebut lebih besar dari biaya dana yang telah dikeluarkan. Begitu pula sebaliknya, jika biaya dana yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang diperoleh maka perusahaan akan mengalami kerugian.

2.4. Kerangka Pemikiran

Peran bank sebagai perantara keuangan, dalam menghimpunan dana merupakan aktivitas utama yang dilakukan sebelum menyalurkan dana kepada masyarakat. Dalam mekanisme kerja bank berkaitan dengan perannya sebagai lembaga perantara keuangan, penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang dilakukan setelah penghimpunan dana dari masyarakat. Terdapat beberapa alternatif penyaluran dana bank, dana yang terbesar proporsinya adalah


(33)

dalam bentuk kredit (pinjaman kepada debitur). Melalui penyaluran kredit bank memperoleh bunga sebagai pendapatan bagi bank.

Bank dalam menjalankan usaha, manajemen bank harus memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan mobilisasi sumber dana secara cermat dan akurat. Apabila penghitungan biaya tidak diperhitungkan secara cermat dan akurat, maka yang akan terjadi adalah bank tidak akan memperoleh keuntungan yang optimal. Bank akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produk-produk aktivanya yang disebabkan tingkat bunga yang tidak kompetitif.

Pengertian biaya dana atau cost of fund menurut Selamet Riyadi (2006:82), menyatakan bahwa:

”Cost of fund yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang dihimpunnya dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib (reserve requirement).

Kegiatan operasional bank memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang berasal dari selisih bunga pinjaman kepada debitur dengan suku bunga simpanan yang dibayarkan kepada masyarakat sebagai nasabah yang menyimpan dananya kepada bank. Selisih tersebut dikenal dengan pendapatan bunga.

Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income) yang optimal. Menurut Taswan (2006:272), menyatakan bahwa:

“Besarnya pendapatan bunga tergantung pada struktur neracanya. Penempatan bunga


(34)

sisi pasivanya. Selisih pendapatan bunga tersebut dengan biaya bunga tersebut

dinamakan pendapatan bunga.”

Untuk memperoleh tingkat efisiensi ekonomi, dalam hal memperoleh pendapatan yang optimal, bank mengeluarkan biaya dana seefektif mungkin. Di mana besarnya biaya dana ini akan menentukan besarnya pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank, yang selanjutnya akan mempengaruhi keuntungan yang diinginkan. Jika tingkat suku bunga kredit yang ditawarkan terlalu tinggi akan mengakibatkan penurunan permintaan kredit, sehingga pendapatan akan menurun.

Hubungan biaya dana terhadap pendapatan bunga menurut Indra Bastian dan Suhardjono (2006:285), menyatakan bahwa:

“Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total pengeluaran biaya. Sebaliknya bila

pendapatan lebih kecil dari biaya, maka bank akan mengalami kerugian.”

Uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa biaya dana atau harga dana mempengaruhi keuntungan yang diperoleh bank dari pinjaman atau kredit yang diberikan kepada masyarakat. Di dalam menghitung biaya dana, bank menyisihkan cadangan dari jumlah dana masyarakat, di mana untuk menetapkan besarnya cadangan harus diperhitungkan sebaik mungkin agar porsi dana yang akan dialokasikan untuk pendanaan sesuai dengan perencanaan pihak manajemen. Bagi bank, penetapan biaya dana diharapkan semurah mungkin atau seminimal mungkin dalam memperoleh pendapatan. Selain itu, tingkat suku bunga dari sisi borrower/debitur merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam


(35)

mengambil keputusan mengajukan pinjaman, sedangkan dari sisi lender/bank, tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan untuk mencapai tujuan yaitu memperoleh pendapatan.

Berdasarkan uraian di atas penulis memiliki kerangka pemikiran yang akan dijelaskan pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Biaya Dana (Cost Of Fund)

1. Bunga rata – rata tertimbang 2. Unloanable fund

3. Rasio Unloanable fund

Selamet Riyadi (2006:82)

Indra Bastian dan Suhardjono (2006:285)

Pendapatan Bunga

1. Jumlah Pendapatan

bunga

2. Jumlah aktiva produktif


(36)

32

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian dengan penulisan usulan penelitian dengan judul Analisis

Biaya Dana (Cost Of Fund) terhadap Pendapatan Bunga pada PT. Bank Bjb cabang

Utama Bandung. Variabel yang di uji dalam penelitian ini adalah variabel operasional dimana dua veriabel menggambarkan hubungan sebab akibat. Berdasarkan keadaan teori maka dalam penelitian ini terdapat dua veriabel yaitu:

1. Variabel bebas atau independen (X) yaitu Biaya Dana (cost of fund) 2. Variabel terikat atau dependen (Y) Pendapatan Bunga

3.2 Metode penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada serta tujuan dari penelitian, sehingga dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisis dan ditarik suatu kesimpulan, untuk itu penulis melakukan aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data primer dan data sekunder, dalam hal ini metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode verifikatif dan deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang diperoleh selama penelitian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan menggunakan dasar-dasar teori yang telah dipelajari guna memenuhi tujuan penelitian.


(37)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Oleh karena itu dalam penelitian diperlukan desain penelitian.

Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk menuntun dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian yang mecangkup proses-proses sebagai berikut:

1. Penelitian dimulai dengan adanya masalah.

2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis dalam suatu perusahaan. 3. Menentukan judul penelitian

4. Memilih teknik pengumpulan data-data

5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interprestasikan data.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Untuk mempermudah pengertian dan menghindari kesalahan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, berikut ini akan dijelaskan batasan operasional variabel penelitian sesuai dengan judul tugas akhir yaitu:

- Biaya simpanan adalah biaya yang di keluarkan untuk mendapatkan dana


(38)

menjumlahkan biaya bunga dengan biaya operasional kegiatan penghimpunan dana tersebut.

- Kemampuan perusahaan (Bank) dengan aktiva yang dimiliki untuk

memperoleh laba dalam periode tertentu.

Dengan demikian batasan konsep, indikator , ukuran, skala, sumber data masing-masing sebagai berikut :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel

Indikator Ukuran Skala Sumber Data

X Biaya Dana

(Cost Of Fund)

”Cost of fund yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang

dihimpunnya dari berbagai sumber sebelum dikurangi dengan

likuiditas wajib

(reserve requirement)”.

Selamet Riyadi (2006:82)

1. Bunga rata – rata tertimbang Komposisi (%) x Tingkat Bunga(%)

100%

2. Unloanable fund

Total Unloanable Fund = Aktiva Tetap + Reserve Requirement

3. Rasio Unloanable fund

Rasio Unloanable Fund = Total Unloanable fund x 100% Total Dana

 Persentase (%)

Rasio  Laporan Keuangan tahun 2006-2010 Y Pendapatan Bunga “Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari penanaman dana bank pada aktiva

produktif.”

Bank Indonesia (2001:46)

1. Jumlah Pendapatan bunga

2. Jumlah aktiva produktif

Net Interest Margin = Pendapatan Bunga Bersih X 100% Aktiva Produktif

 Persentase (%)

Rasio  Laporan Keuangan tahun 2006-2010


(39)

3.2.3 Sumber Dan Tehnik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber yang diperoleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai objek yang akan diteliti di dapat dari PT bank bjb Cabang Utama Bandung.

Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu :

1. Data Primer

Data primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber pertama baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti. 2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai populasi yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh keputusan apakah penelitian ini memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut. Adapun populasi dan sampel pada penelitian ini akan dibahas pada sub bab berikut ini :


(40)

3.2.3.2.1 Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah Laporan Keuangan PT. Bank Bjb Cabang Utama Bandung,

Menurut Sugiyono (2002: 55), mengemukakan pengertian populasi adalah sebagai berikut : :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.“

Berdasarkan pengertian tersebut dan disesuaikan dengan judul “Analisis

Biaya Dana (Cost Of Fund) Terhadap Pendapatan Bunga Pada PT Bank Bjb Cabang

Utama Bandung”, maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank Bjb.

3.2.3.2.2Sampel

Merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil untuk melakukan penelitian, sampel yang diambil sebanyak 5 (lima) periode karena sudah dianggap representatif untuk dilakukan penelitian. Sampel yang diambil adalah 5 (lima) tahun terakhir yaitu laporan keuangan tahun 2006-2010.

Menurut Sugiyono (2002: 57), mengemukakan pengertian sampel adalah sebagai berikut : :

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi


(41)

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan laporan ini yaitu dengan cara sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research).

Yaitu dengan melakukan peninjauan secara langsung ke perusahaan agar memperoleh data yang diperlukan, melalui wawancara dan observasi, dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan. Teknik yang dilakukan yaitu:

a. Wawancara

Dengan melakukan kegiatan tanya jawab dengan pihak petugas bank. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah biaya dana dan pendapatan bunga pada PT bank bjb Cabang Utama Bandung.

b. Observasi

Dengan melakukan penelitian dengan melihat beberapa kegiatan yang dilakukan pada PT bank bjb Cabang Utama Bandung.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dilakukan dengan mempelajari dari literatur, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas yaitu perpajakan, undang-undang perbankan, metodologi penelitian. Tujuan dari penelitian


(42)

kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang dibahas.

3.2.5 Rancangan Analisis

Dalam menyusun Usulan Penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriftif, yaitu data tersebut diperoleh dan dianalisis dengan dasar teori yang ada sehingga memberikan suatu gambaran yang cukup jelas, selanjutnya diteliti kemudian diambil suatu kesimpulan dari hasil analisis tersebut dan atas kesimpulan tersebut dapat menjadi bahan dan pertimbangan bagi perusahaan.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif .

1.Analisis Kualitatif

Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk menetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menganalisis biaya dana (Cost of fund) yang terdapat pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

b. Menganalisis perkembangan pendapatan bunga yang diperoleh pada bank bjb Cabang Utama Bandung.

c. Menganalisis besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung.


(43)

Konsep penghitungan analisis biaya dana (Cost Of Fund) terhadap pendapatan bunga pada bank bjb adalah sebagai berikut:

a. Bunga Rata-rata tertimbang

Tabel 3.2

Metode Biaya Dana Secara Rata-Rata Tertimbang

Sumber Dana Jumlah

Dana (Rp)

Komposisi Dana (%)

Tingkat Bunga Pertahun (%)

Bunga Rata-rata Tertimbang(%)

Giro xxxx xxxx xxxx xxxx

Tabungan xxxx xxxx xxxx xxxx

Deposito Berjangka xxxx xxxx xxxx xxxx

Kewajiban Segera xxxx xxxx xxxx xxxx

Modal saham xxxx xxxx xxxx

Modal disetor xxxx xxxx xxxx

Jumlah xxxx xxxx - xxxx

b. Unloanable Fund

c. Rasio Unloanable Fund

Total Unloanable Fund = Aktiva Tetap + Reserve Requirement

Rasio Unloanable Fund = Total Unloanable fund x 100% Total Dana


(44)

d. Cost Of fund (COF)

e. Pendapatan bunga

Cost Of Fund = Bunga Rata-rata Tertimbang% x 100% Total Dana% - Rasio Uloanable Fund %

Net Interest Margin = Pendapatan Bunga Bersih X 100% Aktiva Produktif


(45)

41 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978


(46)

tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar" dengan logo baru. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29


(47)

November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu perusahaan atau lembaga tertentu, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manusia yang baik dan terarah. Salah satu fungsi administrasi itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu proses penentuan dan pengelompokkan, pengaturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan seperti mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara langsung didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas.

Pendelegasian dan tanggung jawab masing-masing divisi yang tercantum dalam struktur organisasi PT Bank Bjb Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut :


(48)

Sumber : bank bjb Cabang Utama Bandung

Gambar 4.1


(49)

4.1.3 Job Description 1. Pemimpin Cabang

Tugas-tugas pemimpin cabang dalam mendukung kemajuan bank bjb Cabang Utama Bandung, yaitu:

a. Melaksanakan misi kantor cabang keseluruhan, yaitu untuk membantu direksi memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerah kerja Cabang, mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungsi sebagai pengelola uang daerah, dalam rangka mewujudkan Bank yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri dan terpercaya, dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan asli daerah.

b. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur.

c. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis di wilayah

kerja cabang.

d. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola layanan unggul kepada masyarakat.

e. Mengelola uang daerah.

f. Memberikan konstribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian laba bank secara keseluruhan.

g. Memberikan konstribusi yang nyata untuk mendorong pemberdayaan ekonomi.

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank


(50)

i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.

2. Wakil Pemimpin Cabang

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam mendorong kemajuan bank bjb Cabang Utama Bandung.

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan dan operasional.

b. Mengelola pelaksanaan produk dan jasa Bank.

c. Mengelola pelayanan transaksi tunai, pemindahbukuan dan kliring.

d. Melayanai permohonan ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit.

e. Mengelola kas ATM.

f. Mengelola uang daerah

g. Mengelola pendayagunaan kas alat likuid secara optimal.

h. Mengelola Sumber Daya Manusia.

i. Mengelola Administrasi Kredit serta Laporan Perkreditan.

j. Mengelola Administrasi Keuangan dan Laporan Keuangan Cabang.

k. Mengelola Logistik, Kerumahtanggan, Kearsipan dan Administrasi Umum

lainnya.

l. Mengelola Teknologi dan Informasi.

m. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

n. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.


(51)

3. Pemimpin Bagian Pemasaran Dalam Negeri

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pemasaran Dalam Negeri, yaitu:

a. Mengelola sistem dan prosedur bidang pemasaran Dalam Negeri.

b. Mengelola pemasaran produk dan jasa Dalam Negeri.

c. Memproses permohonan serta mengelola kredit.

d. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa.

e. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa Dalam Negeri di daerah kerja cabang.

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.

h. Memberikan laporan kepada Pemimpin Cabang.

4. Pemimpin Bagian Pemasaran Luar Negeri

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Pemasaran Luar Negeri, yaitu:

a. Mengelola pelaksanaan sisten dan prosedur bidang pemasaran Luar Negeri. b. Mengelola pemasaran produk dan jasa Luar Negeri.

c. Memproses serta mengelola transaksi L/C Ekspor dan Impor.


(52)

e. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa Luar Negeri di daerah cabang.

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.

h. Memberikan laporan kepada Pemimpin Cabang.

5. Pemimpin Bagian Supervisi Kredit

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Bagian Supervisi Kredit, yaitu:

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur Bidang Supervisi Kredit.

b. Mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar sampai dengan macet).

c. Mengelola pengendalian kredit. d. Mengelola kolektibilitas kredit.

e. Melakukan pembinaan kepada debitur kredit bermasalah.

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia

serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.


(53)

6. Pemimpin Bagian Pelayanan

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mengelola Bidang Pelayanan, yaitu:

a. Mengelola pelayanan sistem dan prosedur Bidang Pelayanan.

b. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah.

c. Mengelola pelayanan uang daerah.

d. Mengelola pelayanan transaksi tunai dan pemindahbukuan. e. Mengelola pelayanan kartu ATM, Kartu Debet, dan Kartu Kredit.

f. Mengelola Kas ATM.

g. Mengelola pendayagunaan dan alat likuid secara optimal.

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia

serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

i. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.

j. Berkoordinasi dengan Wakil Pemimpin Cabang dan selanjutnya memberikan

laporan kepada Pemimpin Cabang.

7. Pemimpin Bagian Operasional

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Cabang dalam merencanakan, mengembangkan serta mngelola Bagian Operasi, yaitu:

a. Melaksanakan sebuah pekerjaan pokok pada unit kerja yang berada di bawah penyeliaan Pemimpin Bagian Operasi secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan oleh direksi.


(54)

b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern maupun ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas Bagian Operasi.

c. Membantu Pemimpin Cabang dalam menyusun/membuat rencana kerja dan

anggaran Cabang serta tujuan yang kana dicapai.

d. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia

serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.

f. Berkoordinasi dengan Wakil Pemimpin Cabang dan selanjutnya memberikan

laporan kepada Pemimpin Cabang.

8. Pemimpin Kontrol Internal

Menyediakan dan bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan:

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang Kontrol Pemimpin Cabang.

b. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan

pengendalian dan pengawasan atas proses kegiatan harian serta manajemen cabang.

c. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencankan dan melaksanakan serta

memonitoring Rencana Kerja dan Anggaran.Mengelola seluruh Buku Perusahaan (sistem dan prosedur) dan bertindak sebagai sentral BPP.

d. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengendalikan kepatuhan terhadap sistem

dan prosedur, peratiran Bank Indonesia serta perundang-undangan lainnya yang berlaku.


(55)

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanakan tugas pokok, fungsi dan kegiatannya.

f. Memberikan laporan kepada Pemimpin Cabang.

4.1.4 Aktivitas Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Di PT Bank Bjb Cabang Utama Bandung, Mengenai aktivitas operasional PT.Bank Bjb Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dalam bentuk Desposito (Rupiah dan Value Asing), Tabungan

(Tandamata, Simpedes, Tabak), Goro(Rupaih dan Value Asing), Giro Pemda. 2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka menengah,

ataupun jangka panjang kepada perusahaan atau pengusaha untuk keprluan pengembangan, rehabilitasi, dan modernisasi seperti kredit modal kerja umum, kredit investasi, kredit usaha kecil, kredit modal kerja, konstruksi, kredit porofesi, kredit pensiun, kredit guna bakti, kredit pegawai, kredit kepemilikan rumah, placemen (penempatan dana dibank lain).

3. Jasa lain yaitu berupa transfer. LLG (Lalu Lintas Giro), kliring, menerima setoran pajak karena ditunjukan oleh kas negara serta mendapat kepercayaan dari Dirjen pajak.

4. Memberikan fasilitas jaminan bank. Maksudnya Bank Jabar menjamin kredit konstruksi. Bank jabar juga menjamin 10% dari proyek/tender yang diadakan oleh suatu dinas, untuk debitur yang mengikuti proyek dan mengajukan surat dukungan.


(56)

6. Jasa Layanan pembayaran BPIH (Biyaya Penyelenggara Ibadah Haji). 7. Jasa Devisa lain, diantaranya :

a. Bidang ekspor melayani pembiyaan dan negosiasi dokumen ekspor dan

penerimaan pajak.

b. Bidang impor melayani pembukaan Letter of Credit (LC), pembiyaan kredit impor dan penerimaan pajak.

c. Jasa Luar Negeri melayani Giro dan Deposito Valas, transfer dan inkaso luar Negeri serta jual beli Valuta Asing.

d. Menjaga kepercayaan masyarakat.

e. Menjaga kerahasiaan nasabah.

4.2 Analisis Deskriftif

4.2.1 Perhitungan Dan Perkembangan Biaya Dana (Cost Of Fund) Yang Terdapat Pada Bank Bjb Cabang Utama Bandung.

1. Bunga Rata-Rata Tertimbang

Perkembangan bunga rata-rata tertimbang Bank Bjb Cabang Utama Bandung pada table 4.1 dibawah ini :


(57)

Tabel 4.1

Rata-rata Bunga Tertimbang

Tahun Bunga Rata-rata Tertimbang (%)

2006 7,642

2007 7,089

2008 6,301

2009 7,283

2010 7,377

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa perubahan komposisi simpanan berdampak pada perubahan bunga rata-rata tertimbang dan sangatlah wajar bahwa perubahan simpanan nasabah mempunyai tingkat suku bunga simpanan tinggi yang berdampak biaya dana. Pada tahun 2006 jumlah bunga rata-rata tertimbangnya 7,642%, dan pada tahun 2007,2008 mengalami penurunan menjadi 7,089% dan 6,301% penurunan ini di akibatkan oleh penurunan tingkat bunga simpanan dan pada tahun 2008. Jumlah bunga rata-rata tertimbang meningkat pada tahun 2009 yaitu 7,283% meningkatnya jumlah bunga rata-rata tertimbang di akibatkan adanya peningkatan pada kewajiban lainya walaupun tingkat bunga simpanan menurun, pada tahun 2010 jumlah rata-rata bunga tertimbang terus mengalami peningkatan 7,377% meningkatnya bunga rata-rata tertimbang di karenakan makin meningkatkan jumlah kewajiban bank (meningkatnya simpanan nasabah).


(58)

2. Unloanable Fund

Untuk mengetahui seberapa besar biaya dana yang di perlukan oleh bank penulis menghitung berapa besar dana yang tidak menghasilkan laba (unloanabel fund) yang di gunakan oleh bank dengan cara:

Tabel 4.2

Unloanable Fund

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Aktiva Tetap (Rp) Reserve Requirement (Rp) Total Unloanable Fund

(Rp)

2006 438.261 200.274 638.535

2007 456.369 50.151 506.520

2008 499.147 93.083 592.230

2009 549.014 268.593 817.607

2010 527.855 444.825 972.680

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Unloanable fund pada bank bjb Cabang Utama Bandung pada tahun 2006 yaitu Rp. 638.535 pada tahun 2007 unloanable fund menurun menjadi Rp. 506.520 dan pada tahun 2008 dana unloanable fund meningkat menjadi Rp 592.230 pada tahun 2009 juga meningkat menjadi Rp 817.607 dan pada tahun 2010 Rp 972.680. Unloanable fund dihitung untuk mengetahui seberapa banyak atau seberapa besar dana yang tidak menghasilkan laba atau dana diam pada bank bjb Cabang Utama Bandung.


(59)

3. Rasio Unloanable Fund

Rasio Unloanable fund di hitung untuk mengetahui berapa persen unloanable fund pada bank bjb untuk setiap periodenya. Untuk menghitung rasio unloanable fund dapatdi gunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 4.4

Rasio Unloanable Fund

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Jumlah Unloanabel Fund (Rp) Total Dana (Rp) Rasio ULF (%)

2006 638.535 21.290.573 2,99

2007 506.520 23.124.534 2,19

2008 592.230 26.113.653 2,27

2009 817.607 32.410.329 2,52

2010 972.680 43.445.700 2,24

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Dari tabel 4.4. dapat di ketahui rasio unloanable fund pada tahun 2006 2,99 % dari total unloanable fund di bagi total dana di kali seratus persen, pada tahun 2007 2,19 %, dan pada tahun 2008 2,27 % , pada tahun 2009 2,52 %, sedangkan pada tahun 2010 2,24 % lebih kecil dari pada tahun sebelumnya.

Rasio Unloanable Fund = Total Unloanable fund x 100% Total Dana


(60)

4. Cost Of fund (COF)

Untuk menghitung cost of fund dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 4.5.

Biaya Dana (Cost Of Fund)

Pada Bank bjb Cabang Utama Bandung

Tahun BRT (%) Total Dana (%) Rasio ULF (%) COF (%)

2006 7,642 100 2,99 7,88

2007 7,089 100 2,19 7,25

2008 6,301 100 2,27 6,45

2009 7,283 100 2,52 7,47

2010 7,377 100 2,24 7,55

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

4.2.1.1 Perkembangan Biaya Dana Pada Bank bjb Cabang Utama Bandung

Tabel 4.6

Perkembangan Biaya Dana Pada Bank bjb Cabang Utama Bandung

Tahun Biaya Dana (COF) % Perkembangan Biaya Dana (COF) %

2006 7,88 -

2007 7,25 (0,08)

2008 6,45 (0,11)

2009 7,47 0,16

2010 7,55 0.01

Cost Of Fund = Bunga Rata-rata Tertimbang% x 100% Total Dana% - Rasio Uloanable Fund %


(61)

Perkembangan biaya dana (Cost Of Fund) dapat di lihat pada table 4.6 dimana perkembanganbiaya dana pada tahun 2007 sebesar (0,08)%, pada tahun 2008 (0,11)%, pada tahun 2009 0,16%, dan pada tahun 2010 0,01%. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang mengalami penurunan cukup besar terjadi pada tahun 2008. Hal ini disebabkan karena bank mempunyai banyak dana yang menganggur yang belum disalurkan dalam bentuk kredit sehingga bank menurunkan suku bunga simpanan yang menyebabkan biaya dana yang menjadi beban bank juga menurun. Kenaikan biaya dana terjadi pada tahun 2009 dan 2010 , kenaikan tersebut disebabkan karena untuk deposan inti atau utama terjadi penawaran tingkat suku bunga simpanan. Biaya Dana di atas ini menunjukan besarnya pengeluaran bank yang digunakan untuk membayar bunga simpanan dan biaya lainya yang digunakan untuk mendapatkan dana atau modal bank untuk setiap periodenya.

4.2.2 Perkembangan Pendapatan Bunga Yang Diperoleh Pada Bank Bjb Cabang Utama Bandung.

Pendapatan bunga bersih adalah jumlah rupiah yang kemudian dapat diungkapkan dalam bentuk persentase atau margin. Total pendapatan bunga bersih dalam nilai uang jelas tidak dapat dibandingkan antara bank yang memiliki ukuran berbeda secara substansial. Oleh karena itu, perlu disajikan dalam bentuk Net Interest Margin (yang diungkap dalam persentase) sehingga dapat dibandingkan diantara bank-bank yang ada. Persamaan Net Interest Margin dapat diformulasikan sebagai berikut :


(62)

Tebel 4.7 Pendapatan Bunga

Pada Bank bjb Cabang Utama Bandung (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Pendapatan Bunga

Bersih (Rp)

Aktiva Produktif (Rp)

Pendapatan Bunga (Net Interest Margin) %

2006 1.094.989 18.803.700 5,82

2007 1.213.222 20.739.465 5,85

2008 1.825.870 25.704.352 7,10

2009 2.103.038 32.410.329 6,49

2010 2.639.581 43.445.700 6,08

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Tebel 4.8

Perkembangan Pendapatan Bunga Pada Bank bjb Cabang Utama Bandung

Tahun Pendapatan Bunga

(Net Interest Margin) %

Perkembangan Pendapatan Bunga (Net Interest Margin) %

2006 5,82 -

2007 5,85 0,01

2008 7,10 0,21

2009 6,49 (0,09)

2010 6,08 (0,06)

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Perkembangan pendapatan bunga dapat di lihat pada table 4.8 dimana Pendapatan bunga secara keseluruhan mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan jumlah kenaikan

Net Interest Margin = Pendapatan Bunga Bersih X 100% Aktiva Produktif


(63)

sebesar 0,21%, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit sehingga menambah pendapatan bunga. Penurunan jumlah pendapatan bunga terjadi pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2009 sebesar 0,09% dan 2010 sebesar 0,06%. Hal ini disebabkan oleh permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga. Bagi bank, penetapan biaya dana diharapkan semurah mungkin atau seminimal mungkin dalam memperoleh pendapatan. Penanaman dana bank pada aktiva produktif yang memberikan kontribusi paling besar dalam menghasilkan pendapatan bunga adalah dalam bentuk pinjaman. Besarnya pendapatan bunga bersih tergantung dari struktur neracanya. Oleh karena itu, struktur neraca bank perlu diatur agar bank memperoleh pendapatan yang optimal.

4.2.3 Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada Bank Bjb Cabang Utama Bandung.

Besarnya Biaya Dana (Cost OF Fund) terhadap pendapatan bunga dari perhitungan yang telah penulis lakukan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.


(64)

Tabel 4.9

Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Periode 2006-2010

Tahun Jumlah Biaya Dana

(COF) %

Net Interest Margin (%)

2006 7,88 5,82

2007 7,25 5,85

2008 6,45 7,10

2009 7,47 6,49

2010 7,55 6,08

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

Grafik 4.1

Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Periode 2006-2010

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

0 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008 2009 2010

Biaya Dana (COF) Pendapatan Bunga

Tahun Persentase


(65)

Dari tabel 4.9 dan grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa biaya dana (Cost Of Fund) berpengaruh terhadap pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung sangat besar. Pada tahun 2006 biaya dana sebesar 7.88%, dan pendapatan bunga sebesar 5,82%, tahun 2007 biaya dana sebesar 7,25%, dan pendapatan bunga sebesar 5,85%, tahun 2008 biaya dana menurun cukup besar yaitu 6,45%, sehingga pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar 7,10%, Pada tahun 2009 dan 2010 biaya dana mengalami kenaikan sebesar 7,47% dan 7,55% sehingga pendapatan bunga pun menurun sebesar 6,49% dan 6,08%. Besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga mengandung hubungan yang negatif, dimana makin kecil jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka makin besar jumlah pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank, atau semakin besar jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka semakin kecil jumlah pendapatan bunga yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan teori yang di katakan oleh Indra Bastian dan Suhardjono (2006:285), menyatakan bahwa:

“Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total pengeluaran biaya. Sebaliknya bila


(66)

62 5.1. Kesimpulan

1. Biaya Dana pada bank bjb Cabang Utama Bandung setiap tahunnya mengalami

kenaikan dan penurunan. Kenaikan biaya dana disebabkan karena untuk deposan inti atau utama terjadi penawaran tingkat suku bunga simpanan yang lebih tinggi. Sedangkan penurunan disebabkan karena bank mempunyai banyak dana yang menganggur yang belum disalurkan dalam bentuk kredit sehingga bank menurunkan suku bunga simpanan yang menyebabkan biaya dana yang menjadi beban bank juga menurun.

2. Perkembangan pendapatan bunga dari tahun ke tahun mengalami kenaikan,

kenaikan tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit sehingga menambah pendapatan bunga. Sedangkan penurunan pendapatan bunga disebabkan oleh permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga.

3. Besarnya biaya dana (Cost Of Fund) terhadap pendapatan bunga sangat besar. Hal ini dapat terlihat pada setiap tahunnya bahwa jika jumlah biaya dana (Cost Of Fund) mengalami penurunan maka pendapatan bunga pun mengalami kenaikan sedangkan jika jumlah biaya dana (Cost Of Fund) mengalami kenaikan maka pendapatan bunga pun mengalami penurunan.


(67)

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan masukan maupun kritik yaitu sebagai berikut :

1. Bank bjb Cabang Utama Bandung harus lebih selektif untuk memberikan suku bunga penawaran kepada nasabah utama atau yang lebih loyal kepada bank tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan penetapan atau pemberian suku bunga simpanan yang tinggi kepada nasabah sehingga akan berdampak pada biaya dana yang menjadi beban bank semakin meningkat.

2. Bank bjb Cabang Utama Bandung sebaiknya melakukan sosialisasi

produk-produknya khusunya kredit yang dilakukan melalui media dan alat lainnya agar lebih dikenal masyarakat karena Besarnya pendapatan bunga bersih tergantung dari kredit yang disalurkannya. Oleh karena itu, bank harus lebih meningkatkan pelayanan untuk menarik calon nasabah debitur.

3. Besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga merupakan biaya yang

mempunyai pengaruh sangat besar, oleh karena itu bank harus

mempertimbangkanya dan salah satu cara agar biaya yang besar itu bisa di bayar oleh bank, bank harus menambah asset lebih besar lagi, menabah fasilitas yang lebih baik lagi seperti memperbanyak kantor kas, ATM, dan pelayanan lainya ini bertujuan agar bank bjb Cabang Utama Bandung bisa menarik minat dari nasabah atau dana dari pihak ke tiga agar pendapatan bunga yang diperoleh bertambah.


(1)

Tabel 4.9

Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Periode 2006-2010

Tahun Jumlah Biaya Dana (COF) %

Net Interest Margin

(%)

2006 7,88 5,82

2007 7,25 5,85

2008 6,45 7,10

2009 7,47 6,49

2010 7,55 6,08

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah) Grafik 4.1

Besarnya Biaya Dana Terhadap Pendapatan Bunga Pada bank bjb Cabang Utama Bandung

Periode 2006-2010

Sumber : Laporan keuangan bank bjb Cabang Utama Bandung tahun 2006-2007 (data diolah)

0 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008 2009 2010

Biaya Dana (COF) Pendapatan Bunga

Tahun Persentase


(2)

61

Dari tabel 4.9 dan grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa biaya dana (Cost Of Fund) berpengaruh terhadap pendapatan bunga pada bank bjb Cabang Utama Bandung sangat besar. Pada tahun 2006 biaya dana sebesar 7.88%, dan pendapatan bunga sebesar 5,82%, tahun 2007 biaya dana sebesar 7,25%, dan pendapatan bunga sebesar 5,85%, tahun 2008 biaya dana menurun cukup besar yaitu 6,45%, sehingga pendapatan bunga mengalami kenaikan sebesar 7,10%, Pada tahun 2009 dan 2010 biaya dana mengalami kenaikan sebesar 7,47% dan 7,55% sehingga pendapatan bunga pun menurun sebesar 6,49% dan 6,08%. Besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga mengandung hubungan yang negatif, dimana makin kecil jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka makin besar jumlah pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank, atau semakin besar jumlah biaya dana yang dikeluarkan maka semakin kecil jumlah pendapatan bunga yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan teori yang di katakan oleh Indra Bastian dan Suhardjono (2006:285), menyatakan bahwa:

“Bank akan memperoleh keuntungan apabila pendapatan bank baik yang berasal dari bunga dan non bunga lebih besar dari total pengeluaran biaya. Sebaliknya bila


(3)

62 5.1. Kesimpulan

1. Biaya Dana pada bank bjb Cabang Utama Bandung setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan biaya dana disebabkan karena untuk deposan inti atau utama terjadi penawaran tingkat suku bunga simpanan yang lebih tinggi. Sedangkan penurunan disebabkan karena bank mempunyai banyak dana yang menganggur yang belum disalurkan dalam bentuk kredit sehingga bank menurunkan suku bunga simpanan yang menyebabkan biaya dana yang menjadi beban bank juga menurun.

2. Perkembangan pendapatan bunga dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, kenaikan tersebut disebabkan oleh bertambahnya jumlah penyaluran dalam bentuk pinjaman seperti kredit sehingga menambah pendapatan bunga. Sedangkan penurunan pendapatan bunga disebabkan oleh permintaan masyarakat akan kredit menurun sehingga mengurangi jumlah pendapatan bunga.

3. Besarnya biaya dana (Cost Of Fund) terhadap pendapatan bunga sangat besar. Hal ini dapat terlihat pada setiap tahunnya bahwa jika jumlah biaya dana (Cost Of Fund) mengalami penurunan maka pendapatan bunga pun mengalami kenaikan sedangkan jika jumlah biaya dana (Cost Of Fund) mengalami kenaikan maka pendapatan bunga pun mengalami penurunan.


(4)

63

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan masukan maupun kritik yaitu sebagai berikut :

1. Bank bjb Cabang Utama Bandung harus lebih selektif untuk memberikan suku bunga penawaran kepada nasabah utama atau yang lebih loyal kepada bank tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan penetapan atau pemberian suku bunga simpanan yang tinggi kepada nasabah sehingga akan berdampak pada biaya dana yang menjadi beban bank semakin meningkat. 2. Bank bjb Cabang Utama Bandung sebaiknya melakukan sosialisasi

produk-produknya khusunya kredit yang dilakukan melalui media dan alat lainnya agar lebih dikenal masyarakat karena Besarnya pendapatan bunga bersih tergantung dari kredit yang disalurkannya. Oleh karena itu, bank harus lebih meningkatkan pelayanan untuk menarik calon nasabah debitur.

3. Besarnya biaya dana terhadap pendapatan bunga merupakan biaya yang mempunyai pengaruh sangat besar, oleh karena itu bank harus mempertimbangkanya dan salah satu cara agar biaya yang besar itu bisa di bayar oleh bank, bank harus menambah asset lebih besar lagi, menabah fasilitas yang lebih baik lagi seperti memperbanyak kantor kas, ATM, dan pelayanan lainya ini bertujuan agar bank bjb Cabang Utama Bandung bisa menarik minat dari nasabah atau dana dari pihak ke tiga agar pendapatan bunga yang diperoleh bertambah.


(5)

Bastian, Indra dan Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen. (2004). Management Accounting. Singapore: Thomson

Ikatan Akuntan Idonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Joel G Siegeldan Jae K Shim dan Kurdi, Moh. (2001). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kasmir. (2002). Dasar-dasar perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Narimawati, Umi, dkk. (2010). Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis.

Riyadi, Selamet. (2006). Banking and liability management. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik Dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rina Nurmalasari

NIM : 21508031

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 09 September 1989

Agama : Islam

Alamat : Kp. Mekarsari, RT 05/09, Kel. Warga Mekar, Kec.Baleendah, Kabupaten Bandung 40375. Telp/Hp : 081322236212

Email : rienacantik@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

1. SD Negeri Cangkring II 1995-2001 Berijazah 2. SMP Negeri 1 Baleendah 2001-2004 Berijazah 3. SMK Negeri 3 Bandung 2004-2007 Berijazah 4. Universitas Komputer Indonesia 2008-Sekarang