Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat)

DISERTASI

TRANSFORMASI MODEL PENYULUHAN PERTANIAN
MENUJU PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN PETANI
(Kasus di Propinsi Jawa Barat)

SUMARDJO
NRP. 935211 PPN

PROGRAM STUD1 ILRm PENYULUHAN I'EMBANGUNAN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

ABSTRACT

Keeping up with the free-market competition in the era of economic globalization
and the increasing of the consumers'quality consciouiness on agricultural products, there
is an'urgent need for farmers' to be autonomous..

The autonomy of the farmers means


that in the sustainable of agricultural development, farmer indicated by his behavior that
are modem, efficient and highly competitive..
The autonomous farmers are those who
. .
have the optimal capability to adaptive to change in their social and- physical
2

environment. In the

era of free-market competition, the autonomous farmer are

indicated by modern behavior, efficient and highly competitive spirit to develop their
agricultural enterprises, that enable them to work together with other partners in a
mutually benefits.
The level of the autonomous farmers of to day are low, the study are indicating a
low-readiness of farmers to compete in the globalization era. Moreover, the dynamic of
the extension-workers' to develop farmers' autonomy are also weak.

The


implementation of an extension system that are partitipative, dialogue and humancentered in the "convergence commmunication-model" has proven effective to increase
farmers' autonomous.
External factors and internal factors are effecting the dynamic of farmers7
autonomy while the extension system is one of the external factors, other external factors
such as farmers' accessibility to markets of

agricultural products and inputs of

production and development of non-agricultural sectors also affecting the dynamic of
farmers'autonomy.

The internal factors comprises of farmers' commmunication

behavior, and quality of individual resources efecting of farmers' autonomy together with
external factors. The implication of the study's findings is that the intervention to
develop farmers' autonomy will be better if at the same time, activities are directed to
enhance the fbnctions of those external and internal factors in addition to the creation of
condusive condition in the developing of the farmers' autonomy.


RINGKASAN
"Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan
SUMARDJO.
Kemandirian Petani." (Kasus di Propinsi Jawa Barat) @i bawah bimbingan MARGONO
SLAMET sebagai Ketua Komisi, PRABOWO TJITROPRANOTO, PANG i;.
ASNGARI, BUNGARAN SARAGIH dan SOEDIJANTO PADMOWIHARDJ(1
sebagai anggota ).
Ecrbagai usaha pemerintzh untuk mencapai swasqmbada pangan nasional telah
dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai subsidi harga dasar produk pertanian, subsidi
pupuk dan faktor input produksi laimya, pembangunan infkastdctur irigasi, serta prasarana
transportasi.

Disamping itu, berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan fasilitas

penyuluhan sudah dilakukan, sehingga pa& tahun 1984 Indonesia mengikrarkan diri
sebagai negara berswasembada beras. Namun, kondisi swasembada beras tersebut tidak
bertahan lama, karena dua tahun kemudian Indonesia kembali menjadi negara pengimpor
berm lagi. Ketika dana pemerintah dari sumber minyak bumi semakln menurun, berbagai
subsidi terutama bagi sektor pertanian rnakin dikurangi dan penggalian sumberdana
1


pemerintah daerah makin lebih diintensifkan, maka 1al-aditerapkan pengembangan otonomi
daerah.
Besarnya peranan pusat terhadap pembangunan di daerah seperti yang terjadi
selama ini cenderung telah membuat kemandirian (otonomi politik) daerah menjadi lambat
dan kurang berkembang.

Dari uraian itu diketahui adanya masalah : bagaimana

mempersiapkan sumberdaya manusia pertanian, khususnya petani setelah otonomi daerah
tersebut makin diintensifkan ? Masalah tersebut semakin mendesak ketika globalisasi
ekonomi (AFTA) tahun 2003 dan kesepakatan APEC tahun 2020 d m kini krisis moneter
yang berkepanjangan saat ini. Sejauhmana kesiapan sumberdaya manusia pertanian (tingkat
kemandirian petani) itu saat ini ? Faktor-faktor apa saja yang berperan penting dalam
proses pengembangan kesiapan petani menghadapai berbagai tuntutan di era globalisasi
ekonomi tersebut, sehingga dapat dijadikan dasar dalam perumusan konsep intervesi
pembangunan pertanian ? Bagaimana model penyuluhan yang tepat dan efektif bagi upaya
pengembangan kemandirian petani di era globalisasi tersebut ? Bagaimana kedinamisan
penyuluh berperan mengembangkan kemandirian petani menghadapi persaingan bebas


yang makin ketat di era globalisasi ekonomi ini ? Berbagai dugaan menyatakan bahwa pola
pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan selama ini masih kurang berhasil
membuat petani menjadi mandiri, siap menyongsong era globalisasi itu, bahkan untuk
mempertahankan swasembada beras sekalipun tidak mampu karena sangat tergantung pada
dukungan dari pusat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah (1)
mengetahui tingkat kesiapan petani, berupa tingkat kernandirian petani dalam menghadapi
era globalisasi ekonorni tersebut, (2) mengungkapkan rumusan pola intervensi yang tepat
untuk pengembangan kemandirian petani, (3) Merumuskan konsep model penyuluhan
pertanian yang efektif untuk pengembangan kemandirian petani, dan (4) Mengungkapkan
peranan kedinamisan penyuluh dalam upaya pengembangan kemandirian petani.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut digunakan berbagai model analisis, yaitu
pendekatan analisis deduktif dan induktif.

Analisis deduktif menghasilkan rumusan-

rumusan konsep (1) profil kemandirian petani sebagai profil petani yang siap menghadapi
,era globalisasi ekonomi, (2) profil kedinamisan penyuluh, (3) profil model penyuluhan
yang efektif untuk mengembangkan kemandirian petani, (4) berbagai faktor yang dinilai

menentukan efektivitas pengembangan kemandirian petani maupun penyuluh pertanian.
Kemudian dari pendekatan induktif, didukung dengan menggunakan analisis statistik
menguji konsep-konsep yang telah dirumuskan secara deduktif tersebut.
Penelitian ini bertumpu pada asumsi bahwa kemandirian petani merupakan profil
petani yang senantiasa lebih siap beradaptasi dengan perubahan lingkungan sosial dan fisik
di era globalisasi.

Dengan tercapainya kemandirian petani maka ketahanan pangan di

tingkat keluarga lebih dimungkinkan dan tercapainya ketahanan pangan di tingkat keluarga
lebih menjamin tercapainya ketahanan pangan secara nasional.
Melalui uji statistik factor analysis dapat ditentukan profil tingkat kemandirian
petani dan tingkat kedinamisan penyuluh. Kemudian melalui p h maZysis dan regresi
berganda diketahui hubungan pengaruh langsung atau tidak langsung antar variabel utarna
dari model penyuluhan yang efektif untuk mengembangkan kemandirian petani.
Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui bahwa profil kemandirian petani di
Jawa Barat pada saat ini masih tergolong relatif rendah, terutama kemampuan mengelola

usahatani secara efisien dan kemampuan daya saingnya. Hal ini berkaitan erat dengan
masih lemahnya sistem penyuluhan yang telah diterapkan untuk mengembangkan

kemandirian petani (kualitas perilaku petani) tersebut.
Lemahnya sistem penyuluhan untuk mengembangkan kemandirian petani tersebut
disebabkan karena masih lemahnya tingkat kedinamisan penyuluh. Kinerja kedinamisan
penyuluh tergolong masih relatif rendah, berkisar antara 40 sampai 70 persen dari skor
maksimum kedinamisp- penyuluh. Indikator ltedin~tmisanyang masih lemah terutama
adalah ketrampilan penyuluh untuk menerapkan penyuluhan dengan model komunikasi
konvergen.
Lemahnya penyuluhan dalam mengembangkan kemandirian petani juga
disebabkan terjadinya stagnasi di dalam inovasi tepat guna dalam penyuluhan tersebut yang
dapat diraih dan dimanfaatkan oleh petani.

Penyuluhan yang dilakukan oleh swasta

(investor di bidang agribisnis) dinilai lebih menggairahkan petani dalam mengelola
usahataninya, karena inovasinya lebih tepat guna dan lebih menjamin penghasilan' yang
relatif jelas bagi petani.

Investor lebih menjamin ter-ya

input produksi yang

.
terjangkau oleh petani, seperti bibit, pupuk dan pestisida. Di samping ih, investor dengan
-*

inovasi yang dibawanya juga telah membuat petani merasa lebih aman karena adanya
kepastian pasar atas produk usahataninya. Hal ini menunjukkan bahwa keterkaitan antar
dan dalam subsistem agribisnis perlu menjadi komitmen dalam pengembangan program
penyuluhan.
Melalui kegiatan penyuluhan yang partisipatif dm menerapkan model komunikasi
konvergen cenderung meningkatkan kemodernan petani, sedangkan perilaku keefisienan
petani lebih dipengaruhi oleh ketersediaan sarana produksi dan kemampuan petani
menjangkau untuk meneragkamya.

Di samping itu, perilaku berdaya saing sangat

dipengaruhi terutarna oleh aksesibilitas petani terhadap aspek pemasaran produk (informasi
pasar rnengenai kebutuhan : kualitas dan kuantitas produk pertanian).
Implementasi penyuluhan yang sudah ada cenderung linier (satu arah : gurumurid, melalui konsep tmnfer of technology), terpusat dan berorientasi pada kepentingan
"atas," dan kurang menempatkan petani sebagai pengambil keputusan utama dalam
kehidupan kelompok taninya, sehingga juga menyebabkan petani menjadi kurang mampu


mengambil keputusan secara mandiri dalam pengelolaan usahataninya secara optimal.
Petani menjadi berada pada posisi yang dipikirkan (obyek) dan dinilai oleh penyuluh atau
pihak perencana program penyuluhan di lapang perlu "disuapi" untuk mencapai targettarget produksi yang telah direncanakan dari pusat.
Model penyuluhan partisipatif yang mengandalkan model komunikasi yang
konvergen terbukti mempengaruhi efektivitas dalam meningkatkan kemandirian petani.
Pendekata. konvergen ini lebih bersifat dialogis, dan menempatkan petani secara
manusiawi, sebagai pengambil keputusan di dalam berusaha mengelola usahatani secara
optimal. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya nilai keterkaitan informasi antar
subsistem agribisnis, menyertai keberhasilan pendekatan yang bersifat konvergen tersebut
dalam mengembangkan kemandirian petani. Hal terakhir ini merupakan faktor yang sangat
menentukan keefektifan model penyuluhan untuk mengembangkan kemandirian petani.
Artinya, dibutuhkan pengembangan kedinamisan penyuluh ke arah kemampuannya dalam
memadukan keterkaitan informasi dan inovasi antar subsistem agribisnis tersebut dengan
cara menjalin jaringan informasi yang dapat menjalin terjadinya keterkaitan antar potensi
lembaga pendukung sistem agribisnis yang ada. Lembaga pendukung sistem agrinisnis
tersebut terutama adalah lembaga b i s ~ s(industri, perdagangan dan jasa permodalan),
lembaga penyuluhan, lembaga pengembang IPTEK, lembaga pelayanan (dinas sektoral),
lembaga pengaturanl kontrol dan lembaga usahatani petani.
Mengingat berbagai temuan tersebut perlu diadakan reorientasi visi dan misi dan

paradigma pelaksanaan penyuluhan di Jawa Barat ini, yakni dari visi production oriented
dengan misi pencapaian target produksi nasional (swasembada pangan nasional) kevisi
human gamer) oriented atau pengembangan kemandirian petani dan dengan misi
pemberdayaan masyarakat. Penyuluh perlu secara konsisten kembali ke falsafah dasar
penyuluhan, yaitu to help people to help themselves through educational means to improve
their level of living.

Petani tidak hanya sekedar dijadikan alat untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan oleh pusat, tetapi lebih diperlakukan secara manusiawi untuk
mampu memutuskan sendiri sesuatu yang dinilai tepat dan terbaik dengan wawasan yang
memadai dalam mengelola usaha bisnis pertaniannya dan bertindak sesuai dengan
keyakinannya itu ( f m e rautonomy).

TRANSFORMASI MODEL PENYULUHAN PERTANIAN
MENUJU PENGEMBANGAN KEMANDDRIAN PETANI
(Kasus di Propinsi Jawa Barat)

Oleh :
I


SUMARDJO
NRP. 935211 PPN

Penetitian Disertasi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Doktor
pada
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 ILMU PENYULUHAN PEMBANGUNAN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

Judul Disertasi

: TRANSFORMASI MODEL PENYULUHAN PERTANIAN

MENUJU PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN PETANI

Nama Mahasiswa : SUMARDJO
Nomor Pokok

: PPN 93521

Menyetujui
1. Kornisi Pembimbing

Anggota

Anggota

2. Ketua Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangunan
\

V

Tanggal Ke ulusan : 3 April 1999
vii

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah 25 Februari 1958, putra keempat
dari tujuh bersaudara keluarga Siswosoekarto dan Suwarni, telah menikah dengan Ir. Tri
Sawarni dan dikaruniai dua anak: (1) Leonard Dharrnawan dan (2) Manikharda.
Riwayat pendidikan, penulis menyelesaikan Sekolah Dasar tahun 1970 (sebagai
Juara I), Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri I tahun 1974 dan Sekolah Menengah
Atas (SMA Negeri I ssbagai Juara Umum) tahun 1977 semua di Karanganyar Solo.
Menyelesaikan program sarjana tahun 1982 di IPB Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial-Ekonomi.
Tahun 1988 menyelesaikan Program Magister Sain (S2 di IPB) pada Program Studi
Sosiologi Pedesaan. Pada tanggal 3 April 1999 menyelesaikan a d i program Doktor di
IPB dengan predikat curnlaude dan Indek Prestasi 4.0.
Sejak kecil sebelum masuk TK hingga SMA penulis aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, seperti kepramukaan, Palang Merah Remaja, dan kegiatan Organisasi
Siswa Intra Sekolah. Gemar berolah raga, semasa di SMP dm SMA aktif sebagai atlit
bagi sekolahnya. Ketika di SMA tercatat sebagai pelajar teladan (1974) dan tercatat
menjadi anggota Pasukan Pengibar ~endleraPutra (Paskibrata 74) Jawa Tengah dari
Karanganyar. Menjabat sebagai ketua Osis S h A Negeri I Karanganyar untuk dua
periode (1975-1976). Kebiasaan itu berlanjut hingga di Perguruan Tinggi, beberapa
aktivitas yang dilalui antara lain : Sebagai Ketua I Keluarga Silat Nasional Perisai Diri
Dewan Mahasiswa IPB (1979- 198I), sebagai Ketua Presidium Himpunan Profesi
Kemahasiswaan untuk peminat llmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian (MISETA) tahun
1980- 1982, dan sebagai Komandan Kompi Resimen Mahawarman IPB (1980- 1982) dan

di Senat Mahasiswa Faperta aktif dalam Biro Pengabdian Masyarakat.
Setamat dari program S1 di IPB bekerja sebagai asisten peneliti di Pusat
Penelitian Pengembangan Gizi Bogor (1982/83), yakni perintisan pengembangan Sistem
Isyarat Dini dan Intervensi dalam Sistem Kewaspadaan Gizi di Propinsi Jawa Tengah
(kerjasama dengan Cornell University) dan pengabdiannya dilanjutkan tahun 1984-1985
di Direktorat Gizi Depkes RI untuk mengembangkan Sistem Kewaspadaan pangan dan
G i i di sepuluh Propinsi di Indonesia. Tahun 1983-1993 bekerja sebagai peneliti pada
Pusat studi Pembangunan dan dipercaya sebagai Pengelola Data Statistik dan Analisis

Data Statistik pada Pusat Studi Pembangunan IPB, hingga kini. Dalam karirnya penulis
...

Vlll

selain aktif sebagai peneliti di bidang masalah-masalah sosial pertanian, juga aktif
sebagai peneliti di bidang pengembangan kelembagaan, pembangunan masyarakat,
lingkungan hidup, ketransmigrasian, ketenagakerjaan dan terutarna berkaitan dengan
aspek pengembangan sumberdaya manusia (khususnya aspek pengembangan kualitas
perilaku manusia).
Tahun 1985 diangkat sebagai dosen tetap pegawai negeri sipil pada Fakultas
Pertanian dan hingga kini dengan Jabatan Fungsional Lektor.

Sejak tahun 1997

dipercaya sebagai sekretaris Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB
hingga kini.

Penulis juga aktif dalam kegiatan keprofesian, tahun 1987-1993 menjadi

sekertaris Perhimpunan Ekonomi Pertanian (PERHEPI) Komisariat Bogor.

Anggota

Asosiasi Kependudukanldemografi Intemasional, Anggota Ikatan Sosiologi Indonesia,
anggota Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Sosial Indonesia (HIPPIS) dan menjadi anggota
Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptan).
Pendidikan tambahan yang dimiliki penulis antara lain sertifikat analis sistem
komputer program statistical anaZysis system (SAS) dari East West Center, serta beberapa
metodologi resear'h dan cxornrnunity cdevelopment.

Pendidikan jurnalis Dewan

Mahasiswa IPB dan pendidikan kemiliteran Resimen Mahasiswa.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berjasa dalam proses pengembangan kemandirian penulis sebagai seorang
akademisi maupun sebagai warga masyarakat dan bangsa Indonesia.

Ucapan

terimakasih pertama-tama kami sampaikan kepada para pembimbing : (1) Prof Dr. H. R
Margono Slamet sebagai Ketua Komisi Pembimbing, (2) Dr. Prabowo Tjitropranoto

-

selaku Pembimbing Utama, (3) Prof Dr. Pang S. Asngari, (4) Prof Dr. Ir. Bungaran
Saragih, M.Ec dan, (3) Dr. Ir. Soedijanto Padmowihardjo yang ketiganya selaku Anggota
Komisi Pembimbing.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada IPB yang telah memberi
kesempatan penulis untuk berkarya dan mengabdikan diri, serta melanjutkan studi pada
jenjang pendidikan tertinggi ini, khususnya kepada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi
Fakultas Pertanian, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis juga sampaikan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Sayogyo yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk memanfaatkan dam overhead dari
kegiatm di Pusat Studi Pembangunan IPB, tempat penulis telab banyak mencurahkan
waktu, tenaga dan pikiran sebagai peneliti, untuk membiayai sebagian biaya studi penulis
sebelum mendapat 'beasiswa unggulan dari URGE.

Selanjutnya kepada pengelola

beasiswa unggulan URGE yang telah membiayai studi pascasajana hingga penyusunan
disertasi ini dan Direktur Program Pascasarjana khususnya Ketua Program Studi Ilmu
Penyuluhan Pembangunan (Prof. Dr. H. R. Margono Slamet), yang telah memberi
kesempatan belajar penulis, disampaikan terimakasih yang sebesar-besamya.
Kepada semua pihak, khususnya Prof. Dr. Ir. Sjafkida Manuwoto dan Prof. Dr.
Edi Guhardja (Direktur dan Mantan Direktur Pascasarjana), para Asisten Direktur, para
staf akademik dan staf administrasi pada Program Pascasarjana IPB, dan pada Dr. Ir. Sri
Hartoyo dan Ir. Yayah K. Wagiono, M.Ec (Ketua dan Mantan Ketua Jurusan SOSEK
Faperta IPB), Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto dan Dr. Ir. Syafri Mangkuprawira (Mantan
Dekan dan Dekan Faperta); kepada Bapak Prof Dr. Sediono MP Tjondronegoro, Ibu
Prof Dr. Ir. Pudjiwati Sayogyo, Bapak Ir. Gunardi, MA dan Ibu Dr. Ir. Aida Vitayala dan
rekan-rekan staf Sosek (Mas Amo sekelurga, Mas Satyawan dan Meilani, Ekawati,

Nurmala, Dwi Sadono, Harianto, Mbak Ugih, Ninuk, Nuraeni, Titik S., Sarwititi,
Yusalina, dan yang lainnya) dan Mahasiswa Pascasarjana (khususnya Ir. Ida Yuhana,
MA, Ir. Rakhrnat Pambudi, MS, Ir. Meneth Ginting, M.Ec., Dr. FX Subijanto. MS dan
Drs. Rat2 Ginting,MS. (rekan seperjuangan) penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-bt sarnya. Juga kepada para PPL dan petani (responden), staf dinas pertanian
serta semua pihak yang telah membantu memberikan informasi bagi kepentingan
penyusunan disertasi ini, penulis tak lupa juga mengucapkan teriinakasih yang sebesarbesamya.
Kepada beliau yang telah bertindak sebagai Penguji dari Luar Kornisi, yakni
Bapak Dr. It. H. A. Soedradjat Martaamidjaja, M.Ed (Kepala Pusat penyuluhan Pertanian
Departemen Pertanian R.I.) dan Bapak Dr. Ir. Totok Mardikanto, MS (Staf UNS) penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas masukan-masukan yang telah
disampaikan demi penyempurnaan disertasi ini.
Secara khusus, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ir. Tri Sawarni (isteri
tercinta), Leonard Dharmawan dan Manikharda (putra-putri tercinta), juga kepada Ibu
Siswosoekarto (ibunda tercintaj, Ibu Suyatmo (mertua) dan Dra. Sri Sularti (kakak
tercinta dan keponakan Iin dan Yayan), saudara-saudara ipar (Dik Hernan, Dik Dipo-Sri
Setyo, Dik Sapto sekalian, &an I31k Susilch) yang telah menyaksikan ujian terbuka penulis
dihadapan Senat IPB, serta saudara-saudara penulis semua. Semoga beliau semua
senantiasa mendapat rakhmat AHah S.W.T berupa sehat, bahagia dan sejahtera. Arnin.
Kepada ayah tercinta Bapak Siswosoekarto almarhum, penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga, karena berkat beliaulah penulis sangat terrnotivasi untuk
menempuh jenjang pendidikan tertinggi ini, penulis senantiasa berdo'a tulus semoga
beliau senantiasa memperoleh kedarnaian dan kebahagiaan di sisi Nya, terutama setelah
putranya ini berhasil menyelesaikan disertasi ini.

Bogor, April 1999
Pemlis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah S.W.T. karena atas rakhmat dan
petunjuk Nya disertasi yang berjudul "Transformasi Model Penyuluhan Pertanian
Menuju Pengembangan Kemandirian Petani" ini dapat diselesaikan. Disertasi ini
merupakan suatu langkah awal yang sangat bermakna bagi penulis untuk mampu
berprestasi lebih lanjut dalam upaya pengembangan bidang ilmu ternpat penulis
mengidentifikasikan diri.
Penulis mendapat beasiswa dari unggulan dari URGE sejak masa kuliah maupun
dalam penelitian ini. Kepada pengelola URGE dan Pascasarjana P B penulis sangat
terkesan dan secara khusus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Disertasi
ini merupakan salah satu wujud penghargaan dan terimakasih tersebut.
Empat kabupaten telah dipilih sebagai lokasi utama penelitian ini mewakili
empat zona wilayah pertanian di Propinsi Jawa Barat. Jawa Barat dipilih sebagai lokasi
karena dinilai dapat menjadi model tipe wilayah pertanian di Indonesia di masa depan.
Ciri-ciri tersebut antara lain adalah pertanian yang didukung oleh fasilitas pemasariin
1

pada tingkat yang sudah mulai meluas, baik pada lokal, domestilt maupun eksport.
Pembangunan pertanian di Indonesia dalam penelitian ini dilihat sebagai upaya
terencana yang mengarah pada suatu pembangunan pertanian yang berkelanjutan
(sustainable agricultural), yakni suatu upaya pembangunan pertanian yang mengarahkan
pada pengembangan kemandirian petani (farmer autonomy).

Berkembangnya

kemandirian petani yang dimaksud disini adalah berkembangnya kesiapan petani Vimner
readiness) dalam menghadapi era globalisasi tahun 2020 yang semakin dekat. Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan model penyuluhan pertanian yang dinilai tepat yang
dapat membawa pada berkembangnya kemandirian para petani tersebut.
Ciri-ciri petani mandiri (farmer autonomy) yang dimaksud adalah petani yang
secara kognitif, afektif dan psikomotorik berciri maju (modem), efisien (efficient) dan
berdaya saing tinggi (competitiveness), sehingga mampu mengambil keputusan secara
cepat dan tepat dalam mengelola usahatani tanpa tersubordinasi oleh pihak lain, serta
mampu berkerjasama dengan pihak lain dalam situasi yang saling menguntungkan.
Manfaat hasil penelitian ini antara lain dari segi sumbangan teori adalah
menemukan rumusan yang lebih pasti tentang konsep pengembangan kemandirian belajar

xii

(self-learning) dalam proses pengembangan sumberdaya manusia (human resources
development) dalam pembangunan pertanian.

Manfaat dari segi praktis adalah

menemukan rumusan yang lebih jelas tentang model implementasi penyuluhan pertanian
menuju pembangunan )ertanianberkelanjutan.
Dalam penyu iunan disertasi ini, penulis mendapat bimbingan yang sangat
berharga dari para Dosen Pembimbing, yakni Prof Dr. H. R. Margono Slamet, Dr. H.
Prabowo Tjitropranoto, M.Sc., Pro:. Dr. Pang S. Asngari, Prof Dr. Ir. Bungaran Saragih,
M.Ec. dan Dr. Ir. H. Soedijanto Padmowihardjo. Kepada beliau semua yang telah
dengan tulus membimbing dengan baik, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya baik atas bimbingannya selama menyusun disertasi ini maupun pada masa
perkulihan dan kesempatan lainnya.
Atas berkah dan rakhmat Allah S.W.T. dan berkat bimbingan dan ketekunan
beliau para pembimbing, dan juga para dosen lainnya, penulis menyelesaikan studi ini
dengan predikat cumlaude dan dengan indek prestasi akademik 4.0. Do'a tulus penulis
sampaikan kepada beliau semua, semoga senantiasa dikaruniai sehat wal'afiat dan
kebahagiaan dari Allah S.W.T.
Selanjutnya, semoga penulis senantiasa mampu mensyukuri nikmat yang telah
Allah karuniakan ini, sehingga senantiasa diikuti melimpahnya nikrnat dari Allah S.W.T.
antara lain berupa terpeliharanya semangat berprestasi di bidang akademik dan
pengabdiannya dikemudian hari yang dapat bermanfaat bagi umat yang bertaqwa kepada
Nya. Arnin.
*

Bogor, April 1999

...

Xlll

-

DAFTAR IS1

Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
.
.
.
...................................................
Ringkasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
.
................................................
Kata Pengantar .....................................................................
Daftar Isi ...........................................................................
Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .-. ..............................
Daftar Gambar ....................................................................
Daftar Lampiran ...................................................................

.i

..

. 11
. xii
. xiv
. xviii
. xxii
. xxiii

PENDAHULUAN .....................................................................................

1

Latar belakang ....................................................................................
Masalah Penelitian ...................................................................................
Tujuan Penelitian ....................................................................................
Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................................

1
10
11
13

-TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

15

Permasalahan Pembangunan di Indonesia .................................. ...........
Permasalahan Pembangunan Pertanian ....................................................
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan................................................
Konsep Pembangunan Pertanian Berkelanjutan ...............................
Ciri-ciri Pembangunan Pertanian Berkelanjutan .......................T...........
Sistem Pertanian Berkelanjutan .............................................................
Diversifikasi dan Agribisnis sebagai Pendekatan
menuju Pertanian Berkelanjutan ..........................................................
Pengendalian Hama Terpadu sebagai Suatu Pilihan Pendekatan
menuju Pertanian Berkelanjutan .......................................................
Peranan Penyuluh dalam Peinbangunan Pertanian di Indonesia .............
Konsep Penyuluhan Pembangunan ....................................
Elemen-elemen Penyuluhan ..........................................................
Prinsip-prinsip Penyuluhan ..........................................................
Tujuan Penyuluhan .......................................................................
Fungsi Tugas Penyuluhan .............................................................
Metode Penyuluhan Pertanian ........................................................
Dinamika Kelompok sebagai Alternatif Media
Pengembangan Perilaku Penyuluh ...........................................
Kesiapan Penyuluh sebagai Potensi dalam
menuju Pertanian Berkelanjutan .......................................................
xiv

Kesiapan Penyuluh ....................................................................
Kedudukan Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Petani ......................
Kemandirian sebagai Dasar dan Arah Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pembangunan ...................................................................

50
53

KERANGKA BERFIKIR .......................................................................

65

57

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan .......................................................
Kemandirian Petani ...............................................................
ivlodel Penyuluhan Menuju Pengembangan Kemandirian Petani .........
Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan : Perspektif Makro ...........
Komunikasi dalam Perspektif Perubahan Masyarakat .....................
Paradigma Dominan dalam Pembangunan .............................................
Tantangan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan ...............................
Tumpuan Utama Pada Kemandirian Petani. Partisipasi Masyarakat
dan Keserasian Lingkungan ...............................................................
Pola Pergeseran Model Penyuluhan Pembangunan Pertanian .................
Pengertian Model ............................................................................
Pergeseran Model Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian ..................
Pendekatan Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam
Penyuluhan Pembangunan Pertania~l .................................................
Konsep Pengembangan Sumberdaya Manusia ................................
Pengembangan Silmberdaya Manusia dalam Penyuluhan Pertanian..
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan penyuluh ..................
Indikator Kualitas Kesiapan Sumberdaya Penyuluh Pertanian .......
Indikator Kualitas Penyuluhan Pembangunan ..................................
Indikator Kemandirian Petani .......................................................
Identifikasi Dukungan Kelembagaan ..............................................
METODOLOG1 PENELITIAN ............................................................
Variabel. Definisi Operasional dan Pengukurannya ................................
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .....................................
Pcngumpulan data ....................................................................................
Lokasi Penelitian .....................................................................................
Teknik Sampling .....................................................................................
Responden Penelitian ..............................................................................
Kesahihan dan Keterandalan ...................................................................
Kesahihan .......................................................................................
Keterandalan ................................................................................
Analisis Data .............................................................................................
Analisis Profil Sumberdaya Manusia Petani dan Penyuluh ................

111

HASIL DAN PEMBAHASAN

.........................................................

Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................
Fenomena Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian ......................
Gambaran Lokasi Penelitian Me lurut Zona Wilayah
Pertanian di Jawa Barat .....................................................................
Karakteristik Zona Wilayah Jawa Barat .........................................
Profil Wilayah Pertanian Menurut Zona di Jawa Barat ..................
Profil Sumberdaya Pribadi Petani ...........................................................
Karakteristik Sosial Ekonomi Rumahtangga Petani ........................
Karakteristik Dukungan Sumberdaya Lingkungan pada Petani .......
Persepsi Petani tentang Kualitas Penyuluhan ................................
Kemandirian Petani ...............................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Petani .....................
Profil Kedinamisan Penyuluh ...............................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh .................................
. Karakteristik Sumberdaya Lingkungan Sosial Penyuluh ...............
Karakteristik Lingkungan Kelompok Kerja Penyuluh ...................
Karakteristik Dukungan Berbagai Kelembagaan bagi Penyuluh ...
Karakteritik Lingkungan Belajar Penyuluh ..................................
Karakteristik Sumberdaya Manusia Penyuluh ...........................
Peiaksanan I'enyuluhan Oleh Penyuluh ....................
. Karakeristik
. .
Kernandman Belajar Petani ......................................................................
Kecenderungan Terjadinya Kemandirian Belajar Petani ................
Dukungan Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian ........................
Pengaruh Pasar Hasil Usahatani ......................................................
Desakan dari Luar Sektor Pertanian ...............................................
Dukungan Lembaga Penunjang Sistem Agribisnis .......................
Aksesibilitas Petani terhadap Jaringan Komunikasi .......................
Model Penyuluhan untuk Pengembangan Kemandirian Petani .............
Model Kemandirian Belajar Penyuluh yang Menunjang
Kualitas Penyuluhan ...........................................................................
Model Kemandirian Belajar Penyuluh Pertanian .........................
Kaitan Kedinamisan Penyuluh dengan Kualitas Penyuluhan ............
Kaitan antara Kualitas Penyuluhan dengan Tingkat Kemandirian
Petani dan Kualitas Sumberdaya Pribadi Petani ............................
Pengembangan Kemandirian Petani: Sintesa Hasil Kajian tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian ....................................................
Pendekatan Analisis Sistem ...............................................................
Visi dan Misi Penyuluhan Pertanian Pangan ......................................
Identifikasi Sistem Masyarakat Perdesaan Pertanian ......................
Identifikasi Sistem Agribisnis di Perdesaan Pertanian Jawa Barat ...
Identifikasi Sistem Penyuluhan Pembangunan Pertanian yang
Mengembangkan Kemandirian Petani .........................................
xvi

Visi dan Misi Penyuluhan Pembangunan Pertanian ...........................
Identifikasi Sistem Penyuluhan Pembangunan Pertanian ..................
Identifikasi Peluang. Tantangan dan Konsep Strategi Penyuluhan
Pertanian .................................................................
Implementasi Penyuluhan Pertanian untuk Pengembangan
Kemandirian Petani ..........................................................
Keterpaduan antar Kelembagaan Penunjang Sistem Agribisnis ......
Kemitraan sebagai Wujud Nyata Penerap Penyuluhan Pola
Konvergen ..............................................................
Pengembangan Kedinamisan P~ayuluhuntuk Kesia~ani~ya
Mengembangkan Kemandirian Petani ....................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
Kesimpulan ...............................................................................................
Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................:....................
LAMPIRAN ..................................................................

DAFTAR TABEL
Halaman
Teks
43
Fungsi Penyuluh PertanimMenumt Jenjang Jabatan dan
Pangkatnya .............
Hubungan antara Tahap-tahap dalam Proses Komunikasi dengan
Tahap Adopsi dan Metoda Penyuluhan .........................................
Permasalahan Penting dalam Paradigma Dominan Pembangunan . .
Pemikiran Mengenai Perubahan Sosial dalam
Pembangunan Berkelanjutan ..........................................................
Model Komunikasi Linear. Relational dan Convergence ..............
Model Komunikasi Western. Budhist dan Pemikiran M'odea
~omuhikasiPembangunan Pertanian di Indonesia .......................
Indikator Kualitas Perilaku Sumberdaya Manusia Penyuluh
(Kedinamisan Penyuluh) dalam Penyuluhan Pembangunan
Pertanian ....................................................................
Arah Pergeseran Implementasi Model Penyuluhan Pertanian Pola
Lama Ke Pola Pertanian Berkelanjutan ......................................
Indikator Kesiapan Sumberdaya Petani dalarn Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan .............................................................
Indentifikasi Dukungan Kelemballgaan Penyuluhan .....................
Identifikasi Dukungan Kelembagaan Usahatani ...........................
Identifikasi Dukungan Kelembagaan Penelitian dan
. . .
Agribisn~s...............................................................................
Indikator dan Parameter Kondusifitas Belajar Penyuluh ...............
Indikator dan Parameter Kualitas Interaksi dengan Sumber
Informasi ..................................................................
Indikator dan parameter Kualitas Sumber Informasi .....................
Indikator dan Parameter Kelompok Penyuluh ...............................
Indikator dan Parameter Kualitas Informasi ................................
Indikator dm Parameter Kualitas Fasilitas Fisik ...........................
Indikator dm Parameter Kualitas Kekuatan Pengaruh
Lingkungan Kelembagaan .........................................................
Indikator dan Parameter Kualitas Sumberdaya Pribadi Penyuluh ...
Indikator dan Parameter Kualitas Pribadi Petani ..........................
Indikator dan Parameter Pengaruh Lingkungan .............................
Indikator dan Parameter Tingkat Kedinamisan Penyuluh .............
Indikator d m Parameter Kualitas Penyuluhan ...............................
Indikator dan Parameter Tingkat Kemandirian Petani ...............
Matrik Kerangka Sampel ................................................................
Hasil Korelasi Atas Variabel Utama Penelitian .............................

Hasil Uji Korelasi Antar Pertanyaan dalam Suatu
Variabel yang Diukur ...................................................
Perbandingan Luas Lahan yang Dikuasai Rumahtangga Pertanian
Antar Tahun 1983 dan 1993 di Jawa Barat ( x 000 Ha) ................
Perbandingan Luas Lahan dan Jumlah Rumahtangga Pertanian
Pengguna Lahan Tahun 1983 dan 1993 di propinsi Jawa Barat ....
Perbandingan Jumlah Rumahtangga pada Sensus Pertanian 19831993 di Jawa Barat, Jawa dan Indonesia .............................
Karakteristik Rumahtangga Pengguna Lahan Pertanian
Berdasarkan Kabupaten Lokasi Penelitian, Sensus
Pertanian Tahun 1983 dan 1993............................................
Loading Factor Variabel Pembentuk Faktor Utama Tipologi
Kewilayahan Pertanian Jawa Barat Berdasarkan Sensus
Pertanian 1993 ...............................................................
Sebaran Kualitas Sumberdaya Pribadi Petani di tipa Zona
Wilayah Pertanian Jawa Barat ......................................................
Karakteristik Kualitas Sumberdaya Pribadi antara Zona
Wilayah Pertanian di Jawa Barat ..................................................
Karakteristik Sosial Ekonomi Rumahtangga Petani Menurut
Zona Wilayah Pertanian di Jawa Barat ..........................................
Sebaran Petani Menurut Intensitas Dukungan Lingkungan dan
Profil SDP Petani di Tiap Zona Wilayah Pertanian Jawa Barat
Tahun 1998 ...................................................................
Indikator Intensitas Pengaruh Lingkungan ~ e r h a d Petani
a~
Munurut Kualitas SDP Petani dan Zona Wilayah pertanian di
Jawa Barat Tahun 1998.....................................................
Sebaran Petani Menurut Kualitas Sumberdaya Pribadinya dan
Persepsinya Terhadap Penyuluhan di Zona Wi1ayi.h Pertanian
Jawa Barat Tahun 1998 .....................................................
Gambaran Sebaran Indikator Penentu Kriteria Kualitas
Penyuluhan Menurut Zona Wilayah Pertanian dan Kualitas
Sumberdaya Pribadi Petani 1998...........................................
Gambaran Hubungan antara Profii Pribadi Petari dengan
Indikator Kemanciirian Petmi Menurut Zona Wilayah
Pertanian Jawa Barat Tahun 1998 .............................................
Sebaran Petani Menurut Profil Kualitas Sumberdaya Pribadinya
(SDP) dan Tingkat Kemandiriannya di Zona Wilayah Pertanian
Jawa Barat Tahun 1998 ..................................................
Karakteristik Sumberdaya Sosial Penyuluh di Tiap Zona Wilayah
Pertanian di Jawa Barat Tahun 1998 ................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh di Tiap Zona Wilayah
Pertanian di Jawa Barat Tahun 1998 ................................................
Karakteristik Sumberdaya Sosial Penyuluh di Tiap Zona Wilayah
Pertanian di Jawa Barat Tahun 1998 ................................................
.

xix

Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Lingkungan
Sosial Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa Barat
Tahun 1998 ...................................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Lingkungan
Kelompok Kerja Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian di
Jawa Barat Tahun 1998 ...................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Lingkungan
Belajar Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa Barat
Tahun 1998 ...................................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Lingkungan
Belajar Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa Barat
Tahun 1998 ...................................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Profil
Sumberdaya Penyuluh di tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa
Barat Tahun 1998 ............................................................
Karakteristik Suumberdaya Pribadi Penyuluh dan Kualitas
Sumberdaya Manusia Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian
di Jawa Barat 1998 ...........................................................
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Profil
Sumberdaya Penyuluh di Tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa
Barat Tahun 1998 ....................................................
-........
Karakteristik Sumberdaya Pribadi Penyuluh dan Kualitas
Penyuluhan di Tiap Zona Wilayah Pertanian di Jawa
Barat Tahun 1998 ..............................................................
Hubungan antara Faktor Internal dan Eksternal yang Diduga
Berkorelasi dengan SDM Petani di Propinsi Jawa
Barat Tahun 1998 .................................................................
Koefisien Lintas Variabel Bebas terhadap Variabel Tak Bebas
Kemandirian Petani atau Kualitas SDM Petani ............................
Analisis Lintas untuk Masing-masing Variabel Bebas terhadap
Kemandirian Petani (Y3) ..................................................................
Koefisien Lintas Variabel Bebas (Faktor-faktor Internal) terhadap
Variabel Tak Bebas Kemandirian Petani (Kualitas Sumbedaya
Petani) ........................................................................
Analisis Lintas Masing-masing Variabel Be>as (Faktor-faktor
Internal) terhadap Kemandirian Petani (Y3) ...................................
Koefisien Lintas Variabel Bebas (Lingkungan Belajar) terhadap
Variabel Tak Bebas Kedinamisan Penyuluh .........................
Analisis Lintas Variabel Bebas (Lingkungan Belajar) terhadap
Variabel Tak Bebas Kedinamisan penyuluh (Kualitas SDM
Penyuluh) ........................................................................
Koefisien Lintas Variabel Bebas Kedinamisan Penyuluh (Kualitas
SDM Penyuluh) terhadap Variabel Tak Bebas Kualitas
Penyuluhan ......................................................................
XX

4.34
4.35
4.36
4.37

Analisis Lintas Variabel Bebas Kedinamisan Penyuluh
Terhadap Variabel Tak Bebas Kualitas Penyuluhan .....................
Koefisien Lintas Variabel Bebas Kualitas Penyuluhan terhadap
Variabel Tak Bebas Kedinamisan Penyuluh ...................................
Analisis Lintas Variabel Bebas Kualitas Penyuluhan terhadap
Variabel Tak Bebas Kedinamisan Penyuluh ...................................
Pola Analisis Sistem Manajeman Penyuluhan Pertanian di
Jawa Barat Menggunakan Teknik SWOT ..............................

261
262
263
287

DAFTAR GAMBAR
Keran ;ka Logis Alur Pikir dan Proses Penelitian . . . . . . . . . . . . ... . . . . ..
Hubungan antar Variabel dalam Analisis Mencari Model
Penyuluhan untuk Mengembangkan Kemandirian petani ...... .. . . .
Skema Kerangka Berfikir Studi tentang Transfoormasi Model
Penyuluhan Menuju Pengenbangan Kemandirian Petani ...... . . . . ..
Model Pengembangan Kedinamisan Penyuluh yang Berwawasan
Kemandirian Belajar .... .. . . . . . . . . . ... ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . .
Model Hubungan Antar Variabel dalam Hipotesis Satu
Model Hubungan Antar Variabel dalam Hipotesis Dua
Model Hubungan Antar Variabel dalarn Hipotesis Tiga
Model Hubungan Antar Variabel dalam Hipotesis Empat
Model Hubungan Antar Variabel dalam Hipotesis Lima
Model Hubungan Antar Variabel dalam Hipotesis Enam
Model Hubungan antar Faktor-faktor Internal Petani yang
Mempengaruhi Kemandirian Petani . . .. . . ..... . . . . . . . .. . . . . . . . ..... . . . .
Model Hubungan antar Faktor-faktor Eksternal Petani yang
Mempengaruhi Kemandirian Petani . . . . ... . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . ...i. . . . . .
Model Penyuluhan untuk Pengembangan Kemandirian petad .. ... .
Model Hubungan Faktor-faktor Internal yang Berpengaruh
terhadap Kualitas SDM Petani ..... .... .............. .......... ............-... . .. ..
Model Kemandirian Belajar Penyuluh Pertanian . ..... .............. ........
Kaitan antara Kualitas SDM Penyuluh dengan Kualitas
Penyuluhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......-... .. . . . .
Keterkaitan antara Kualitas Penyuluhan dengan Tingkat
Kedinamisan ...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... . . . ...
Keterkaitan antara Kualitas Penyuluhan dan Kualitas SDP Petani
dengan Tingkat Kemandirian Petani . . .. ........ . ... ...... . . .... .. ........... . . .. .
Diagram Tahap Analisis Sistem Penyuluhan Pertanian ......... ........
Analisis Keterkaitan antar Komponen Fungsional dalam Sistem
Sosial Khas Perdesaan Pertanian di Jawa Barat ...... . .. . . ................ ..
Pentingnya Informasi dalam Sistem Agribisnis .. .... .. .... ......... ... . ...
Keterkaitan antar Komponen dalam Sistem Pengembangan
Kemandirian Petani . .. . . . .. .. .. .. . . .... .. . ... . . .... .. .. ........ . . .. .. . . . . . .....-.. . . . . . .
Pola Analisis Sistem Penyuluhan Menggunakan Diagram Kotak
Gelap (Black Box) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . .. .
Konsep Jaringan Komunikasi Model Konvergen pada
Pengembangan Pola Penyuluhan untuk Pengembangan
..
Kemandirian Petani . . . . . . . .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .... ...... .. .. .... . . ...... ..-.-... . . ...
,

Halaman
65a

4.14
4.15

Keterkaitan antar Lembaga Penunjang Sistem Agribisnis Interface
pada Kepentingan Pengembangan Usahatani ............................
Model Pengembangan Kedinamisan Penyuluh yang Berwawasan
Kemandirian Belajar .................................................................

29 1
299

DAFTAR LAMPmJ
la.
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.

Halaman
317
Glassary .....................................................................
322
Hasil Analisis Faktor Atas Penyusunan Profil Petani .................
Hasil Uji Statistik Hubungan Pengaruh (Y2 ) Kualitas Penyuluhan
terhadap (Yj ) Kualitas Sumberdaya Manusia Petani .................
Hasil Uji Statistik Hubungan Pengaruh (Xlo) Kualitas Pengaruh
Lingkungan terhadap (Xs) Kualitas Sumberdaya Pribadi Petani ....
Hasil Uji Statistik Hipotesis 4 Hubungan Pengaruh Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kemandirian Petani ..............................
Hasil Uji Statistik Hipotesis 5 Hubungan Pengaruh Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kemandirian Petani ..............................
Hasil Uji Statistik Hubungan Korelasional Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kemandirian Petani ...................................
Ringkasan Garis Besar Hasil Studi "Transformasi Model
Penyuluhan Menuju Pengembangan Kemandirian Petani ...........

xxiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penp :mbangan Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan salah satu kunci utama
kesinambungan suatu pembangunan. Di masa-masa yang lalu orientasi pembangunan
pertanian lebih dilihat dari ukuran pembangunan ekonomi, dan masih kurang perhatian
dalam pembangunan sosial atau aspek manusianya. Sejak Pembangunan Jangka Panjang
Tahap I1 di Indonesia mulai tarnpak lebih nyata adanya perhatian yang lebih serius tentang
pembangunan aspek sosial, pada saat inilah pengembangan sumberdaya manusia menjadi
perhatian.
Hal tersebut terlihat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Indonesia

.

1993 d~ 1998 yang tetap menempatkan pembangunan pertanian lebih diarahkan untuk
meningkatkan pendapatan petani, serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam
negeri maupun pasar luar negeri, melalui pertanian yang maju, efisien dan "tangguh"
sehingga makin mampu meningkatkan hasil, mutu dan derajat pengolahan produksi, serta
menunjang pembangunan wilayah.

Pembangunan pertanian tersebut mengarah pada

terpeliharanya kemantapan swasembada pangan, dan pe~ngkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
Penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan pertanian tersebut di masa lalu maupun di masa-masa yang akan datang,
karena mempunyai mandat menyelenggarakan pendidikan luar sekolah (non formal) bagi
petani terutama di pedesaan. Ciri-ciri pendidikan luar sekolah ini adalah (1) tidak ada
paksaan untuk belajar, (2) isi pendidikan didasarkan atas kebutuhan petani untuk belajar,
dan (3) dilaksanakan atas dasar partisipasi penuh petani dan nelayan (Abbas, 1995).

Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang budidaya pertanian pada
dasarnya dinyatakan bahwa dalam pembangunan pertanian perlu adanya keseimbangan
antara kekuatan petani dan pemerintah Petani mendapat kebebasan untuk mengusahakan
komoditas pertanian yang dinilai oleh petani paling menguntungkan. Meskipun telah
dinilai lebih sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia, narnun, sampai sejauh ini
penerapannya masih jauh dari jiwa Undang-3ndang tersebut. Cala1.1 UnJang-Undang
tersebut juga secara tegas dicantumkan bahwa dalarn mengelola sumberdaya pertanian
hams berorientasi pada pelestarian lingkungan bagi kesejahteraan hidup manusia.
Hal ini berarti, arah dan tujuan pembangunan pertanian akan terwujud, bila mandat
yang diemban,penyuluhan pertanian sebagai penyelenggara pendidikan non formal bagi
petani dapat dilaksanakan secara konsisten dan Undang