10
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini berguna untuk: 1.
Penambahan ilmu tentang perilaku supervisi akademis dan pengaruhnya terhadap kinerja guru dan efektivitas sekolah.
2. Rekomendasi untuk pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru
senior bagi perbaikan dan penguatan perilaku supervisi akademis mereka.
3. Rekomendasi untuk pemerintah kabupatenkota melalui Dinas
Pendidikan Kabupatenkota agar menyiapkan cara-cara atau program- program yang lebih baik dan tepat untuk penguatan perilaku dan
proses supervisi akademis satuan pendidikan serta untuk peningkatan kinerja guru dan efektivitas sekolah.
4. Rekomendasi untuk LPMP agar lebih aktif berkolaborasi dengan pihak
Dinas Pendidikan, perguruan tinggi, dan satuan pendidikan dalam upaya-upaya penguatan perilaku supervisi akademis secara khusus dan
perbaikan supervisi pendidikan secara umum. Dalam pasal 8 Peraturan Menteri Pendidikan No. 07 tahun 2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan juga disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, LPMP seharusnya berkoordinasi dengan unit-unit utama Dinas Pendidikan Nasional, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
KotaKabupaten, dan Perguruan Tinggi.
11
E. Asumsi
Berdasarkan beragam teori dan penelitian dapat dikatakan bahwa supervisi termasuk supervisi akademis mempengaruhi kinerja guru dan mutu
pembelajaran karena tujuan dasar dilakukannya supervisi adalah untuk membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran dan kinerja mereka sejak
dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga target sekolah tercapai efektif.
Beberapa asumsi yang disusun adalah bahwa: a.
Perilaku supervisi akademis yang mengedepankan unsur kemanusiaan akan lebih kuat memotivasi guru memperbaiki mutu proses
pembelajaran atau successful teaching Sergiovanni dan Sarrat, 1993:18 dan 21.
b. Perilaku supervisi akademis yang mengedepankan unsur kemanusiaan
akan menghasilkan perbaikan sekolah school improvement atau efektivitas sekolah Sergiovanni dan Starrat, 1993: 18.
c. Proses pembelajaran sebagai inti proses sekolah yang baik akan
menghasilkan output sekolah efektivitas sekolah yang baik. d.
Jika perilaku supervisi akademis sebagai input dan kinerja guru dalam proses pembelajaran sebagai proses baik, maka efektivitas sekolah
sebagai output juga akan baik.
12
F. Hipotesis