Pemetaan Daerah Penyebaran Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Selatan Jawa-Bali dengan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG).
RINGKASAN
Anly Elyandri Megantara. C05495032. Pernetaan Daerah Penyebaran Ikan
Tongkol (Eutltynnus affinis) di Perairan Setatan Jawa-Bali
dengan
Di bawah
Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG).
bimbingan Vincentius Siregar, Indra Jaya dan Bidawi Hasyim.
Pengembangan usaha penangkapan ikan dapat dilaksanakan de~lganbaik dan
alturat jika data dan informasi tentang aspek-aspek wilayah lautan dapat diperoleh
dengan baik dan &mat.
Pembentukan basis data kelautan adalah penting dan
merupakan dasar dari perencanaan pengembangan usaha penangkapan ikan. Salah
satu cara pembentukan basis data dan analisis 11ntuE; menghasilkan informasi guna
lnendukung
perencanaan
pembangunan
penangkapan
ikan
yaitu
dengan
lnenggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG merupakan teknologi
yang mampu melakukan operasi spasial yang menghubungkan berbagai informasi
yang berkaitan. Kelebihannya terletak pada kemampuan anafisis keruangan lewat
operasi tumpang susun dan hemat waktu.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat peta tematik sebaran
suhu, salinitas dan klorofil, dan menganalisis hasil tumpang susun (overlay) dalaln
nlenentukan atau mengidentifikasi pola daerah penyebaran ikan tongkol secara
temporal di perairan Selatan Jawa-Bali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengu~npulan data
selcunder, pengolahan data citra, analisis statistik dan analisis spasial. Data sekunder
yang diktunpulkan berupa peta dasar, suhu, salinitas dan klorofil. Analisis statistik
yang digunakan adalah regresi linier dengan mencari nilai koefisien determinasi (R~).
Metode analisis spasial yang digunakan adalah tumpang susun (overlay).
Berdasarkm hasil analisis spasial lewat pemanfaatan SIG, daerah penyebasan
ikan tongkol pada bulan Agustus 1996 berada pada posisi sekitar 8 - 11 OLS; 110 114 OBT, posisi 1 1 ' ~ ~~ o; ~ O B posisi
T,
1 0 ~ ~1s0;5 , 5 ' ~dan
~ selcitar posisi ~ O , ~ ~ L S ;
106,5~BT. Pada Bulan Agustus 1998, daerah penyebarannya berada pada posisi
seltitar 9 - 11 OLS; i10 - 112,5 OLS, posisi sekitar 8,5 - 10 OLS;
113 - 114 OBT, posisi
SOLS; 108O~Tdan posisi 1 1 ' ~ ~1 ;0 6 ' ~ ~Daerah
.
penyebaran ikan tongkol pada
Bdan September 1998 lebih luas dibandingkan bulan Agustus, yaitu sepanjang posisi
8,s - 12 OLS; 108 - 114,5 OBT danposisi sekitar 1 1 ' ~ 106
~ ; - 107,s OBT.
Suhu, salinitas dan klorofil dijadikan kriteria
dalam penentuan daerah
penyebaran ikan tongkol, karena ketiga faktor ini dominan dalam menentukan
lteberadaan suatu ikan di perairan.
Perlu adanya penelitian lanjutan dengan menambahkan data terkait lainnya
yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Anly Elyandri Megantara. C05495032. Pernetaan Daerah Penyebaran Ikan
Tongkol (Eutltynnus affinis) di Perairan Setatan Jawa-Bali
dengan
Di bawah
Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG).
bimbingan Vincentius Siregar, Indra Jaya dan Bidawi Hasyim.
Pengembangan usaha penangkapan ikan dapat dilaksanakan de~lganbaik dan
alturat jika data dan informasi tentang aspek-aspek wilayah lautan dapat diperoleh
dengan baik dan &mat.
Pembentukan basis data kelautan adalah penting dan
merupakan dasar dari perencanaan pengembangan usaha penangkapan ikan. Salah
satu cara pembentukan basis data dan analisis 11ntuE; menghasilkan informasi guna
lnendukung
perencanaan
pembangunan
penangkapan
ikan
yaitu
dengan
lnenggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). SIG merupakan teknologi
yang mampu melakukan operasi spasial yang menghubungkan berbagai informasi
yang berkaitan. Kelebihannya terletak pada kemampuan anafisis keruangan lewat
operasi tumpang susun dan hemat waktu.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat peta tematik sebaran
suhu, salinitas dan klorofil, dan menganalisis hasil tumpang susun (overlay) dalaln
nlenentukan atau mengidentifikasi pola daerah penyebaran ikan tongkol secara
temporal di perairan Selatan Jawa-Bali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengu~npulan data
selcunder, pengolahan data citra, analisis statistik dan analisis spasial. Data sekunder
yang diktunpulkan berupa peta dasar, suhu, salinitas dan klorofil. Analisis statistik
yang digunakan adalah regresi linier dengan mencari nilai koefisien determinasi (R~).
Metode analisis spasial yang digunakan adalah tumpang susun (overlay).
Berdasarkm hasil analisis spasial lewat pemanfaatan SIG, daerah penyebasan
ikan tongkol pada bulan Agustus 1996 berada pada posisi sekitar 8 - 11 OLS; 110 114 OBT, posisi 1 1 ' ~ ~~ o; ~ O B posisi
T,
1 0 ~ ~1s0;5 , 5 ' ~dan
~ selcitar posisi ~ O , ~ ~ L S ;
106,5~BT. Pada Bulan Agustus 1998, daerah penyebarannya berada pada posisi
seltitar 9 - 11 OLS; i10 - 112,5 OLS, posisi sekitar 8,5 - 10 OLS;
113 - 114 OBT, posisi
SOLS; 108O~Tdan posisi 1 1 ' ~ ~1 ;0 6 ' ~ ~Daerah
.
penyebaran ikan tongkol pada
Bdan September 1998 lebih luas dibandingkan bulan Agustus, yaitu sepanjang posisi
8,s - 12 OLS; 108 - 114,5 OBT danposisi sekitar 1 1 ' ~ 106
~ ; - 107,s OBT.
Suhu, salinitas dan klorofil dijadikan kriteria
dalam penentuan daerah
penyebaran ikan tongkol, karena ketiga faktor ini dominan dalam menentukan
lteberadaan suatu ikan di perairan.
Perlu adanya penelitian lanjutan dengan menambahkan data terkait lainnya
yang tidak terdapat dalam penelitian ini.