5
22. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu
Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan;
23. Retribusi Izin pembuangan air limbah adalah pembayaran atas pelayanan
jasa pemberian izin oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan.
24. Wajib Retribusi, adalah orang pribadi atau badan yang menurut
peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotongan retribusi
tertentu.
25. Masa Retribusi, adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa perizianan tertentu dari Pemerintah Daerah.
26. Surat Ketetapan Retribusi Daerah disingkat SKRD, adalah surat ketetapan
retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi. 27.
Surat Tagihan Retribusi Daerah, disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi danatau sangksi administrasi berupa bunga
danatau denda. 28.
Pemeriksaan, adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data danatau keterangan lainnya untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
dibidang retribusi.
29. Penyidikan Tindak Pidana dibidang retribusi daerah, adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh PPNS, yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1 Perizinan pembuangan air limbah dimaksudkan sebagai upaya pembatasan
beban air limbah yang dibuang ke perairan umum sumber air danatau upaya pencegahan penanggulangan pencemaran air danatau pemulihan
kualitas air pada sumber air.
2 Perizinan pembuangan air limbah ke perairan umumsumber air bertujuan
agar air yang ada pada perairan umumsumber airdapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia serta
untuk melindungi kelestarian hidup fauna, flora dan mikroorganisme yang bermanfaat yang terdapat pada sumber air.
BAB III KETENTUAN PERIZINAN
Pasal 3
Setiap orang danatau badan yang melakukan kegiatan pengelolaan danatau pembuangan air limbah ke perairan umum sumber air wajib memilki izin tertulis
dari Bupati.
6
Pasal 4
1 Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, berlaku selama 3 tiga tahun dan
dapat diperpanjang lagi selambat-lambatnya 3 tiga bulan sebelum izin berakhir.
2 Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
BAB IV TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH IZIN
Pasal 5
1 Untuk memperoleh Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pemohon
harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati melalui BAPEDALDA. 2
Permohonan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didasarkan pada hasil kajian analisis mengenai dampak lingkungan atau kajian upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemerataan lingkungan. 3
Permohonan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 wajib melampirkan persyaratan sebagai berikut :
a. Surat pernyataan untuk mengolah limbah;
b. Persyaratan mutu dan kualitas air limbah yang boleh dibuang ke perairan
umum sumber air c.
Persyaratan cara pembuangan air limbah; d.
Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan darurat;
e. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah;
f. Persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan hidup yang erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran air bagi usaha dan atau kegiatan yang wajib
melaksanakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. g.
Larangan pembuangan secara sekaligus dalam satu saat pelepasan dadakan;
h. Larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya
penataan batas kadar air yang dipersyaratkan; i.
Kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil swapantau;
j. Gambar Kontruksi Instalasi pengelolaan air limbah IPAL dan saluran
pembuangan limbah; k.
Peta lokasi pembuangan limbah cair dan pengambilan air permukaan dan air tanah dalam dengan skala 1 : 5.000.
4 Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diberikan kepada atas nama
pemohon untuk setiap titik penaatan atau lokasi pembuangan air limbah ke perairan umumsumber air atau badan air.
5 Proses permohonan wajib dilengkapi data dan informasi dengan
menggunakan formulir sebagaimana terlampir dalam Peraturan Daerah ini.
Pasal 6
1 Bupati wajib menerbitkan izin selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat
belas hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan Pemohon secara lengkap dan benar.
7
2 Apabila permohonan Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditolak atau
belum dapat diterima, maka Bupati melalui BAPEDALDA harus memberikan alasan-alasan penolakan atau belum dapat diterimanya permohonan
dimaksud, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 empat belas hari kerja sejak diterimanya permohonan.
BAB V BERAKHIRNYA IZIN