Latar Belakang Penelitian s pgsd penjas 1205562 chapter1

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran jasmani yang tersusun secara sistematis, untuk mencapai tujuan yang meningkatkan berupa rangsangan pertumbuhan dan perkembangan motorik, kemampuan dan keterampilan jasmani, pembentukan watak, serta sikap sosial terhadap manusia dan lingkungan disekitarnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani di sekolah dasar sangat penting dipelajari oleh siswa, mempelajarinya untuk perkembangan psikomotornya, dan memperbanyak pembendaharaan gerak yang akan dimiliki. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar yang peneliti amati pembelajarannya masih bersifat monoton dimana guru masih menggunakan metode ceramah dan terpaku dengan fasilitas yang ada di sekolah tersebut, guru belum memanfaatkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa kurang bersemangat, sulit menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru, mudah bosan, dan mengeluh pada saat pembelajaran berlangsung. Seharusnya pembelajaran di sekolah dasar harus bersifat menyenangkan, karena pada siswa sekolah dasar pada umumnya dunianya adalah bermain, pembelajaran pendidikan jasmani disekolah dasar apabila menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan juga menggunakan media pembelajaran yang kreatif maka siswa akan mudah terangsang untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan oleh guru. Siswa pada saat pembelajaran gerak dasar lari sprint khususnya pada saat awalan siswa masih sering lupa tentang posisi kaki, kemudian pada saat lari posisi tangannya masih kurang tepat, siswa juga pada saat lari tidak lurus dengan lintasan larinya, sehingga yang dikhawatirkan siswa satu dengan yang lainnya saling bertabrakan atau terjadi kecelakan yang tidak diinginkan pada saat lari. Pada umumnya anak-anak lebih suka bergerak atau beraktivitas dibandingkan disuruh diam dirumah, pendidikan jasmani yang tertera dalam kurikulum banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari salah satunya adalah atletik. Pada hakekatnya setiap ketangkasan yang dipertunjukkan dalam olahraga atletik seperti jalan, lari, lempar dan lompat adalah bagian dari gerak atau perbuatan dasar manusia yang terjadi semenjak manusia itu ada. Pada kenyataannya pembelajaran atletik di sekolah dasar sangatlah kurang jam pembelajaran yang diberikan untuk materi atletik. Dengan kurangnya jam pelajaran pada materi atletik yang tercantum pada kurikulum hal ini menyebabkan pembelajaran atletik menjadi kurang maksimal, terutama pada nomor lari sehingga banyak permasalahan yang muncul di sini salah satunya adalah kurangnya pemahan tentang gerak dasar pada lari sprint serta tidak tercapainya ketuntasan belajar mengajar , pembelajaran yang kurang bervariatif. Menurut Muhtar 2009, hlm. 14 “lari jarak pendek sprint adalah suatu cara lari dimana seorang atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin ”. Berdasarkan pengamatan yang peneliti temukan di SDN Sukajadi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, pada saat pembelajaran atletik siswa kurang menguasai gerak dasar lari sprint. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kurangnya penguasaan gerak dasar lari sprint, yaitu : 1. Perencanaan pembelajaran a. Perencanaan yang kurang matang. b. Kurang memperhatikan IPKG dalam pembuatan perencanaan pembelajaran. 2. Guru dalam penyampaian mengajar a. Penyampaian guru dalam menjelaskan materi kurang efektif, cenderung monoton dan kurang bervariasi. b. Kurangnya menciptakan suasana yang merangsang siswa untuk bersifat kritis. c. Hanya menggunakan konsep komando sehingga siswa menjadi jenuh. d. Kemampuan manajemen waktu yang kurang terkontrol. e. Belum menggunakan media pembelajaran. 3. Tampilan siswa a. Siswa mudah jenuh dalam mengikuti pembelajaran. b. Siswa hanya belajar melakukan gerak dasar dan kurangnya rangsangan motivasi untuk mengetahui bagaimana melakukan teknik sprint yang benar. 4. Fasilitas olahraga di sekolah a. Fasilitas olahraga yang tersedia masih terbatas. b. Alat dan media pembelajaran yang tersedia kurang dikembangkan. Maka dari itu untuk mengetahui kemampuan awal pada gerak dasar lari sprint yang akan dijadikan sebagai data awal, maka peneliti melakukan tes praktek gerak dasar lari sprint yang diperoleh dari siswa kelas V SDN Sukajadi sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil Tes Data Awal Siswa dalam Pembelajaran Gerak Dasar Lari Sprint pada Siswa kelas V SDN Sukajadi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Ket. Teknik Start Teknik lari Teknik Melewati garis Finish 3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT 1 Agung Mulyana √ √ √ 5 55,5 √ 2 Anisa Lutfia √ √ √ 4 44,4 √ 3 Ashley M.S √ √ √ 4 44,4 √ 4 Bayu Febrian √ √ √ 6 66,7 √ 5 Carman Maulana √ √ √ 8 88,9 √ 6 Cindy Afriani √ √ √ 4 44,4 √ 7 Deden M.P √ √ √ 5 55,5 √ 8 Desi Fitriani √ √ √ 4 44,4 √ 9 Devis Diskara √ √ √ 4 44,4 √ 10 Diva Akbar.F √ √ √ 4 44,4 √ 11 Eka Saputra √ √ √ 4 44,4 √ 12 Febrian Awaludin √ √ √ 5 55,5 √ 13 Firman √ √ √ 7 77,8 √ 14 Ghazi Shafiq.O √ √ √ 4 44,4 √ 15 Intan Amelia √ √ √ 4 44,4 √ 16 Muhammad Iqbal √ √ √ 7 77,8 √ 17 Muhammad Arif √ √ √ 6 66,7 √ 18 Muhammad Arya √ √ √ 6 66,7 √ 19 Muhammad Ridwan √ √ √ 6 66,7 √ 20 Nurlaila Adawiyah √ √ √ 4 44,4 √ 21 Nurul Komariah √ √ √ 4 44,4 √ 22 Fitri Yuliani √ √ √ 5 55,5 √ 23 Rido √ √ √ 8 88,9 √ 24 Rifdah Rohadatul √ √ √ 4 44,4 √ 25 Rizky Miftah √ √ √ 8 88,9 √ 26 Roni √ √ √ 4 44,4 √ 27 Shivra Debora √ √ √ 6 66,7 √ No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Ket. Teknik Start Teknik lari Teknik Melewati garis Finish 3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT 28 Sinta Nadia.I √ √ √ 5 55,5 √ 29 Sinta Noviana √ √ √ 4 44,4 √ 30 Sita Latifah √ √ √ 6 66,7 √ 31 Susi Mega Lestari √ √ √ 4 44,4 √ 32 Tazkiya Nur.S √ √ √ 6 66,7 √ 33 Tika Nur Aulia √ √ √ 7 77,8 √ 34 Tiya Destriana √ √ √ 5 55,5 √ 35 Yogi Septiandy √ √ √ 7 77,8 √ 36 Yusvin Andyani √ √ √ 6 66,7 √ 37 Zahra Nur Fadillah √ √ √ 5 55,5 √ 38 Zalfa Khairunnisa √ √ √ 6 66,7 √ Jumlah 10 28 8 22 8 10 19 9 201 2,232 7 31 Persentase 26 73 21 57 21 26 5 39 5,28 5,87 18,4 81,5 Keterangan: Berdasarkan nilai KKM yaitu 75. a. Nilai 3 apabila terdapat tiga indikator a, b dan c. b. Nilai 2 apabila terdapat dua indikator a, b, b, c, c, a. c. Nilai 1 apabila terdapat satu indikator yang tercapai a, b, c. T : Tuntas BT : Belum Tuntas Skor ideal : 9 Nilai : X 100 Indikator : 1. Teknik Start a. Kaki kiri kedepan, lutut kaki kanan di samping ibu jari kaki kiri jaraknya kira- kira satu kepal. b. Posisi tangan ke depan lurus sejajar dengan bahu, dengan jari-jari dirapatkan dan ibu jari tangan dibuka kedalam hingga telunjuk dan ibu jari tangan membentuk huruf V. c. Posisi pinggul diangkat ke atas, hingga pantat lebih tinggi dari pundak. 2. Teknik Lari a. Lari menggunakan ujung kaki. b. Lutut atau paha diangkat tinggi. c. Ayunan tangan dari belakang ke depan dan posisi badan condong ke depan. 3. Teknik Pada saat melewati finish a. Dengan cara menjatuhkan dada ke depan. b. Dengan cara menjatuhkan salah satu bahunya ke depan. c. Dengan cara lari terus secepat-cepatnya sampai beberapa meter melewati garis finish. Berdasarkan data hasil tes pada saat observasi langsung ke SDN Sukajadi pada pembelajaran gerak dasar lari sprint, dari 38 siswa kelas V SDN Sukajadi, hampir 71,4 31 siswa tidak bisa melakukan gerak dasar lari sprint dengan baik, sedangkan 28,6 tujuh siswa bisa melakukan pembelajaran gerak dasar lari sprint dengan teknik yang benar. Data diatas menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran penjas materi gerak dasar lari sprint kurang bervariatif, sehingga siswa seringkali lupa tentang teknik gerak dasar lari sprint yang diberikan oleh gurunya dan mempengaruhi dalam hasil belajar mengenai pembelajaran pendidikan jasmani materi gerak dasar lari sprint, dari penyebab masalah yang dijelaskan diatas peneliti perlu memberikan alternatif atau solusi yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Sukajadi. Dari penyebab permasalahan yang terjadi di SDN Sukajadi yang telah dipaparkan diatas, peneliti mempunyai solusi bahwa pembelajaran gerak dasar lari sprint dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan pembelajaran tidak akan membosankan dan menarik perhatian siswa untuk melakukan teknik lari sprint dengan benar, sehingga siswa mudah untuk menangkap pembelajaran yang diberikan oleh gurunya. ”Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah”. Saptani, 2009, hlm.8. Media pembelajaran banyak beragam jenisnya seperti media visual, media audio visual, cetak, komputer, manusia dan lingkungan. Manfaat media secara umum dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran setelah dikaji banyak jenisnya dan manfaatnya dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk pembelajaran gerak dasar lari sprint menggunakan media pembelajaran yang berupa media gambar dan media audio visual. Maka peneliti mengambil judul “Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Sprint Pada Siswa Kelas V SDN Sukajadi Kecamatan Sumedang ”.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah