BAB III METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara atau tahap-tahap yang digunakan untuk meneliti objek ilmu tertentu sesuai sasaran yang ingin dicapai. Metode ini perlu dilakukan untuk
mengetahui kebenaran hipotesis objek ilmu yang diteliti. Hal ini serupa dengan pernyataan Sudaryanto
1993:13 yang menyatakan bahwa “metode penelitian dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk menuntun kebenaran atau penolakan
hipotesis dan untuk menuntut hipotesis tersebut sesuai tujuan penelitian ”. Metode
penelitian yang dibahas pada bab ini adalah tahap-tahap penelitian berupa tahap penyediaan data, dilanjutkan dengan tahap analisis data dan diakhiri dengan tahap
penyajian hasil analisis data. Berikut ini penyajian tahap-tahap pada metode penelitian.
3.1. Tahap penyediaan data
Tahap ini meliputi jenis penelitian, subjek penelitian, data dan metode pengumpulan data. Berikut uraian dari masing-masing bagian di atas :
1. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.. Yang dimaksud penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang
secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan berupa perian bahasa seperti apa adanya Sudaryanto,1993:62 dan penelitian
kualitatif adalah data penelitian yang terkumpul dapat berupa kata-kata dan
bukan angka-angka atau koefisien hubungan antara variabel Edi Subroto,1992:36. Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif
merupakan penelitian dimana data yang diperoleh, diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif atau berbentuk kata-kata dan bukan
berbentuk angka. Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan data penelitan yang terkumpul dan terukur berbentuk angka Sukmadinata,2011:25.
Berdasarkan jenis penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan tentang alih tutur pada percakapan proses belajar mengajar yang digunakan oleh dosen
dan mahasiswa di dalam kelas. Selama berinteraksi di kelas dosen dan mahasiswa melakukan percakapan yang membentuk berbagai macam alih
tutur meliputi alih giliran, pasangan tuturan berdekatan dan pergantian topik. Percakapan pada alih tersebut dianalisis dan disajikan dalam bentuk kata-kata
dan angka-angka. Selanjutnya ada tiga kegiatan harus dilakukan dalam menyediakan
data, yaitu 1. Mengumpulkan data dengan pencatatan, 2. Pemilihan dan pemilah-milahan data, 3. Penataan data menurut tipe atau jenisnya
Sudaryanto,1993:11. Data dalam penelitian pragmatik ini berupa tuturan lisan yang ditranskrip dalam bentuk tulisan pada konteks tertentu, sedangkan
sumber datanya berupa tuturan yang dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa saat mereka melakukan percakapan, berinteraksi, dan berkomunikasi di kelas.
2. Subjek penelitian adalah mahasiswa dan dosen Stikes St. Elisabeth Semarang.
Dosen yang diteliti adalah dua orang dan mahasiswa yang diteliti adalah satu kelas pada mahasiswa tingkat satu Program Studi D3 Keperawatan, yang
berjumlah 40 orang mahasiswa. Pemilihan kelas tersebut didasarkan pada alasan tingkat keaktifan mahasiswa dalam bertanya dan mengemukakan
pendapat atau ide-ide di dalam kelas, dan pentingnya materi perkuliahan. Sehingga mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa
tingkat satu tersebut memiliki tingkat keaktifan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa tingkat satu yang lain. Hal ini dikarenakan
sebagian besar mahasiswa dalam kelas tersebut memiliki tingkat keberanian, semangat, dan kepintaran dalam berpendapat dan berpikir kritis yang lebih
baik dibandingkan mahasiswa lain dalam kelas yang berbeda. Selain itu, materi perkuliahan tentang Konsep Dasar-dasar Keperawatan yang diajarkan
oleh dosen menjadi persyaratan dasar yang utama untuk menentukan berhasil atau tidaknya mahasiswa dalam mengikuti praktek keperawatan.
3. Data adalah semua infomasi atau bahan yang disediakan oleh alam dalam arti
luas harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti sebagai bahan penelitian Edi Soebroto,1992:34. Data yang memadai sangat dibutuhkan
dalam penelitian ini dan harus sesuai dengan tujuan penelitian. Data dalam penelitian ini berupa wacana lisan atau percakapan alamiah antara dosen dan
mahasiswa keperawatan Stikes St. Elisabeth saat proses belajar mengajar berlangsung di kelas, yang mengandung variasi alih tutur, khususnya tuturan
verbal. 4.
Metode pengumpulan data menurut Sudaryanto 1993:132 adalah “metode pengumpulan data lingual terdiri atas dua metode yaitu metode simak dan
metode cakap ”. Dari kedua metode tersebut, peneliti menggunakan metode
simak. Metode simak menurut Sudaryanto 1993:133 adalah “metode
pengumpulan data dengan menyimak penggunakan bahasa ”. Menyimak dapat
diartikan dengan memperhatikan dan mengamati penggunaan bahasa, dalam hal ini menyimak wacana percakapan di kelas, yang mengandung alih tutur
selama proses belajar mengajar berlangsung. Data-data yang diperlukan dalam penelitian, diperoleh dengan cara menyimak dari sumber lisan, berupa tuturan
yang ada dalam proses belajar mengajar di kelas. Metode simak ini terdiri dari teknik dasar dan teknik lanjutan untuk
mendapatkan data yang akurat. Teknik dasar yang dipergunakan adalah teknik simak dan teknik lanjutannya adalah teknik rekam dan teknik catat. Teknik
simak yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak bebas libat cakap merupakan teknik menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut
berpartisipasi dalam proses percakapan saat orang-orang saling berbicara. Dalam teknik ini, peneliti tidak dilibatkan dalam percakapan secara langsung
untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Peneliti juga tidak bertindak sebagai penutur yang berhadapan dengan mitra tutur atau
sebagai pendengar yang perlu mempertimbangkan apa yang dikatakan pembicara. Peneliti hanya berfungsi sebagai pemerhati yang penuh minat dan
tekun mendengarkan apa yang dikatakan dan bukan apa yang dibicarakan oleh orang-orang yang hanyut dalam proses dialog, baik dialog yang bersifat
komunikasi dua arah maupun satu arah Sudaryanto,1993:134 Selanjutnya, teknik rekam merupakan teknik penjaringan data dengan
cara merekam penggunaan bahasa. Teknik rekam ini dimaksudkan untuk
melengkapi teknik simak bebas libat cakap yang sudah dijelaskan di atas dan dilakukan dengan bantuan alat perekam. Proses perekaman ini dilakukan
sewajar mungkin agar data yang diperoleh sebagai percakapan yang alami atau natural. Kemudian setelah proses perekaman selesai dilakukan, peneliti
memutar kembali hasil rekaman yang sudah dilakukan dan mencatatnya Sudaryanto,1993:135. Teknik rekam bertujuan untuk mendapatkan data yang
akurat, alami dan spontan tanpa dibuat-buat dalam menganalisis data karena calon data yang berupa tuturan-tuturan dapat diamati dan dianalisis dengan
jelas setelah rekaman diputar kembali maka data dapat tersimpan dengan baik. Berikutnya, teknik catat dilaksanakan setelah teknik rekam dilakukan.
Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan cara mencatat hasil menyimak atau mentranskripkan data yang telah diperoleh. Kemudian data
yang telah dicatatditranskripkan, diseleksi, diklasifikasi dan diuraikan Sudaryanto,1985:5. Teknik catat digunakan untuk memudahkan saat
pengolahan data dilakukan dan untuk menganalisis data yang berhasil dikumpulkan. Dalam pelaksanaan teknik catat, peneliti juga menggunakan
simbol transkripsi notasi Gail Jefferson Schiffrin,1994:424-431. Simbol transkripsi tersebut dapat dilihat di bagian daftar simbol.
Metode simak di atas dilakukan pada mahasiswa tingkat I program D3 Keperawatan di Stikes St. Elisabeth Semarang dan beberapa dosen yang
berbeda saat proses belajar mengajar berlangsung di kelas. Proses perekaman diambil saat mata kuliah KDDK berlangsung pada hari Senin sampai hari
Jumat sekitar jam 08.00 –15.30. Perekaman yang telah dilakukan adalah pada
tanggal 19 sampai tanggal 23 November 2012.
3.2. Tahap analisis data
Tahap analisis data menyajikan metode analisis data yang merupakan cara yang ditempuh peneliti untuk memahami problematik satuan kebahasaan yang
diangkat sebagai objek penelitian Kesuma,2007:47. Menganalisis data berarti menguraikan unsur-unsur yang membentuk satuan lingual ke dalam komponen-
komponennya Edi Soebroto,1992:2. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode padan. Metode padan dipilih karena metode ini
menganalisis datanya dengan menggunakan alat penentu berada di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan untuk diteliti
Sudaryanto,1993:13. Dalam metode padan, bahasa yang diteliti memang memiliki hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan,
bagaimanapun sifat hubungan itu Sudaryanto,1993:14. Karena bahasa yang diteliti memiliki hubungan dengan faktor di luar bahasa sebagai alat penentu,
maka penelitian ini menggunakan salah satu jenis metode padan yang dinamakan metode padan pragmatis, dengan memperhatikan percakapan antara penutur dan
petutur. Metode padan pragmatik digunakan untuk menginterpretasikan alih giliran atau bagaimana para peserta percakapan berbagi giliran berbicara,
pasangan tuturan berdekatan dan pergantian topik Levinson,1983:284-285.
3.3. Tahap penyajian analisis data
Metode penyajian hasil analisis data ini merupakan tahap selanjutnya setelah selesai menganalisis data. Menurut Sudaryanto 1993:145
“penyajian hasil penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yakni dengan menggunakan
metode formal dan informal ”. Metode formal adalah perumusan dengan tanda dan
lambang-lambang. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa atau sederhana. Metode informal ini dilakukan agar mempermudah pemahaman
terhadap hasil penelitan. Dari kedua metode tersebut, metode penyajian hasil analisis data yang
digunakan adalah metode formal dan metode informal karena hasil analisis data yang disajikan secara formal dan informal, dilakukan secara kualitatif dengan
menggunakan tanda atau lambang-lambang dan uraian penjelasan kata-kata biasa yang mudah dipahami untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi hal-hal yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian Sudaryanto,1993:145.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN