Return to Scale Skala Pengembalian

38 38 Sumber : Mubyarto 1989, Daniel 2004, Pindyck 2007 diantara titik AP maksimum sampai pada titik dimana MP adalah nol sedangkan untuk tahap III merupakan daerah dimana MP adalah negatif.

2.1.4.2 Return to Scale Skala Pengembalian

Mubyarto 1989, mengemukakan bahwa dalam kegiatan produksi jangka panjang tidak ada faktor produksi yang dianggap konstan karena besaran faktor produksi usaha tani tersebut diperbesar dangan suatu pengali tertentu. Return to scale identik dengan kegiatan usaha peternakan yang membutuhkan waktu produksi yang cukup lama berkisar 1-3 tahun. Sedangkan menurut Sukirno 2005, kegiatan produksi jangka panjang dikatakan mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Pencapaian hasil kegiatan produksi jangka panjang dari menambahkan faktor produksi tersebut dapat dikriteriakan menjadi kenaikan produksi yang menaik, konstan dan menurun. Trend hasil tersebut dapat dilihat dari gambar grafik 2.2 Gambar. 2.2 Efisiensi Skala Produksi A Menaik B Konstan C Menurun y 4 1 2 3 x 4 1 2 3 y x x = Faktor Produksi 1 4 y = Output 2 3 39 39 Skala pengembalian return to scale adalah tingkat dimana output meningkat karena input meningkat secara proporsional. Adanya substitusi input dalam proses produksi menunjukkan bahwa ketika kegiatan usaha mensubstitusi satu input faktor produksi untuk input yang lainnya sementara tetap mempertahankan agar input konstan. Namun, dalam jangka panjang dengan semua input varibel, kegiatan usaha juga harus mempertimbangkan cara terbaik untuk meningkatkan output. Salah satu cara terbaik adalah dengan mengubah skala pengoperasian dengan meningkatkan semua input produksi secara proprosional. Menurut Pindyck 2007, ada beberapa tipe tingkat skala pengembalian yaitu: 1. Skala Pengembalian Meningkat Increasing Return to Scale Semakin besarnya skala operasi pengelola dan pekerja untuk menspesialisasi tugasnya dan mendaya gunakan usah serta peralatan yang lebih canggih dalam skala yang lebih besar. Jika ada pengembalian yang meningkat, maka secara otomattis menguntungkan untuk mempunyai suatu perusahaan besar. Skala pengembalian meningkat increasing return to scale adalah output yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat apabila semua input digandakan 2. Skala Pengembalian Menurun Decreasing Return to Scale Adanya kesulitan mengelola dan memanajemen usaha mengakibatkan penurunan produktivitas dari tenaga kerja maupun modal. Skala pengembalian menurun Decreasing Return to Scale adalah output yang jumlahnya kurang dari dua kali lipat bila semua input digunakan. 40 40 3. Skala Pengembalian Tetap Constant Return to Scale Besarnya operasi perusahaan tidak mempengaruhi produktivitas factor-faktornya, produktivitas rata-rata dan marjinal dari input-input tetap konstan. Dengan kata lain skala pengembalian tetap constant return to scale adalah output produksi yang jumlahnya berlipat ganda bila semua input digandakan.

2.1.4.3 Faktor-faktor Produksi dalam Usaha Peternakan