buku pajak PPNPPh; dan bukti pengeluaran yang sah.

PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PERMENDAGRI NOMOR 59 TAHUN 2007 PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 a. buku kas umum; - -

b. buku pajak PPNPPh; dan

- -

c. bukti pengeluaran yang sah.

- - 7 Bendahara pengeluaran melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggungjawaban pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat 6. - - Pasal 223 - - 1 Pengguna anggarankuasa pengguna anggaran melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan. - - 2 Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh bendahara penerimaan pembantu dan bendahara pengeluaran pembantu sekurang- kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan. - - 3 Pemeriksaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dituangkan dalam berita acara pemeriksaan kas. - - 4 Berita acara pemeriksaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disertai dengan register penutupan kas sesuai dengam Lampiran D.XXI peraturan menteri ini. - - Pasal 224 - - Bendahara pengeluaran yang mengelola belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, belanja tidak terduga, dan pembiayaan melakukan penatausahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan - - Pasal 225 - - Pengisian dokumen penatausahaan bendahara pengeluaran dapat menggunakan aplikasi komputer danatau alat elektronik lainnya. - - Pasal 226 - - Dalam hal bendahara pengeluaran berhalangan, maka : - - 1 apabila melebihi 3 tiga hari sampai selama-lamanya 1 satu bulan, bendahara pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran dan tugas-tugas bendahara pengeluaran atas tanggungjawab bendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD; - - © copied by: rachmatmalangkab.go.id. Page 121 of 161 PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PERMENDAGRI NOMOR 59 TAHUN 2007 PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 2 apabila melebihi 1 satu bulan sampai selama-lamanya 3 tiga bulan, harus ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran dan diadakan berita acara serah terima; - - 3 apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 tiga bulan belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya. - - Pasal 227 - - Ringkasan prosedur penatausahaan bendahara pengeluaran tercantum dalam Lampiran D.XXII peraturan menteri ini. - - Bagian Kelima - - Penatausahaan Pendanaan Tugas Pembantuan - - Pasal 228 - - 1 Gubernur melimpahkan kewenangan kepada bupatiwalikota untuk menetapkan pejabat kuasa pengguna anggaran pada SKPD kabupatenkota yang menandatangani SPMmenguji SPP, PPTK dan bendahara pengeluaran yang melaksanakan tugas pembantuan di kabupatenkota. - - 2 Bupatiwalikota melimpahkan kewenangan kepada kepala desa untuk menetapkan pejabat kuasa pengguna anggaran pada lingkungan pemerintahan desa yang menandatangani SPMmenguji SPP, PPTK dan bendahara pengeluaran yang melaksanakan tugas pembantuan di pemerintah desa. - - 3 Administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pembantuan provinsi di kabupatenkota dilakukan secara terpisah dari administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kabupatenkota. - - 4 Administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pembantuan kabupatenkota di pemerintah desa dilakukan secara terpisah dari administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa. - - Pasal 229 - - 1 PPTK dan SKPD kabupatenkota yang ditetapkan sebagai penanggunjawab tugas pembantuan provinsi menyiapkan - - © copied by: rachmatmalangkab.go.id. Page 122 of 161 PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PERMENDAGRI NOMOR 59 TAHUN 2007 PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 dokumen SPP-LS untuk disampaikan kepada bendahara pengeluaran pada SKPD kabupatenkota berkenaan dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran 2 Bendahara pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengajukan SPP-LS disertai dengan lampiran yang dipersyaratkan kepada kepala SKPD berkenaan setelah ditandatangani oleh PPTK tugas pembantuan - - 3 Lampiran dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengacu pada ketentuan dalam Pasal 205 - - 4 Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menerbitkan SPP-LS disertai dengan kelengkapan dokumen untuk disampaikan kepada kuasa BUD Provinsi. - - 5 Kelengkapan dokumen SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat 4 mengacu pada ketentuan dalam Pasal 214 - - 6 Kuasa BUD provinsi meneliti kelengkapan dokumen SPM-LS tugas pembantuan yang diajukan oleh kepala SKPD kabupatenkota sebagaimana dimaksud pada ayat 5 untuk menerbitkan SP2D. - - Pasal 230 - - 1 PPTK pada kantor pemerintahan desa yang ditetapkan sebagai penanggungjawab tugas pembantuan provinsi dan kabupatenkota menyiapkan dokumen SPP-LS untuk disampaikan kepada bendahara pengeluaran bendahara desa pada kantor pemerinta desa berkenaan dalam rangka pengajuan permintaan pembayaran. - - 2 Bendahara pengeluaranbendahara desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengajukan SPP-LS disertai dengan lampiran yang dipersyaratkan kepada kepala desa berkenaan setelah ditandatangani oleh PPTK tugas pembantuan. - - 3 Lampiran dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengacu pada ketentuan dalam Pasal 204. - - 4 Kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menerbitkan SPM-LS disertai dengan kelengkapan dokumen untuk disampaikan kepada kuasa BUD provinsi atau kabupatenkota - - 5 Kelengkapan dokumen SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat 4 mengacu pada ketentuan dalam Pasal 214 - - 6 Kuasa BUD provinsi atau kabupatenkota meneliti kelengkapan - - © copied by: rachmatmalangkab.go.id. Page 123 of 161 PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006 PERMENDAGRI NOMOR 59 TAHUN 2007 PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2011 dokumen SPM-LS tugas pembantuan yang diajukan oleh kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat 5 untuk menerbitkan