75
Pasal 211
Pimpinan alat kelengkapan yang menerima masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 209 dan Pasal 210 menyampaikan informasi mengenai tindak lanjut atas
masukan kepada masyarakat melalui surat atau media elektronik.
BAB XV KONSULTASI DAN KOORDINASI SESAMA LEMBAGA NEGARA
Pasal 212
1 Konsultasi dan koordinasi antara DPR dengan lembaga negara yang lain dilaksanakan dalam bentuk:
a. pertemuan antara pimpinan DPR dengan Presiden, pimpinan MPR, pimpinan DPD, pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan Mahkamah Konstitusi, atau
pimpinan BPK berdasarkan keputusan DPR; b. pertemuan antara pimpinan DPR bersama unsur pimpinan fraksi DPR dengan
pimpinan MPR, pimpinan DPD, pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan Mahkamah Konstitusi, atau pimpinan BPK;
c. pertemuan antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi, dan pimpinan alat kelengkapan DPR lainnya yang ruang lingkup tugasnya terkait dengan pokok
masalah yang dibahas dengan pimpinan MPR, pimpinan DPD, pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan Mahkamah Konstitusi, atau pimpinan BPK; atau
d. pertemuan antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi, dan alat kelengkapan DPR lainnya sesuai dengan ruang lingkup tugasnya dengan pimpinan danatau
unsur jajaran Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, DPD, atau BPK. 2 Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPR, unsur pimpinan fraksi
dan unsur pimpinan alat kelengkapan DPR terkait, dengan Presiden dilakukan secara berkala atau dengan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung sesuai
kebutuhan.
3 Pertemuan konsultasi dan koordinasi antara pimpinan DPR dan pimpinan DPD dilakukan secara berkala.
4 Pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat dilakukan baik atas prakarsa DPR maupun lembaga negara tertentu yang
lain. 5 Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi, sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dan ayat 2, diberitahukan secara tertulis kepada pimpinan fraksi dan pimpinan alat kelengkapan DPR yang terkait, dan apabila dipandang perlu dilaporkan dalam
rapat paripurna.
6 Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga negara yang lain yang mengatur mengenai mekanisme dan prosedur harus mendapat persetujuan
Badan Musyawarah. 7 Hasil pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga negara yang lain,
yang berkaitan dengan kebijakan atau mengatasnamakan DPR harus mendapat persetujuan rapat paripurna.
76
Pasal 213
Pimpinan DPR atas persetujuan Badan Musyawarah dapat membuat kesepakatan dengan pimpinan lembaga negara yang lain mengenai mekanisme dan prosedur
pertemuan konsultasi dan koordinasi dengan lembaga negara tersebut.
BAB XVI TATA CARA PELAKSANAAN PERSIDANGAN DAN RAPAT