Seleksi Gagal

H. Seleksi Gagal

35. Seleksi Gagal

35.1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. apabila

dalam

evaluasi penawaran

ditemukan

bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang tidak sehat;

b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi

penawaran;

c. seluruh penawaran biaya yang masuk

diatas Pagu Anggaran;

d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan seleksi ternyata benar terhadap:

1) penyimpangan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;

2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat; dan/atau

3) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.

e. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan alasan yang tidak dapat diterima;

f. Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima,

sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

dikenakan

g. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan kesepakatan.

35.2. PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena pelaksanaan seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;

b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;

c. dugaan

dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;

KKN

d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum

Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;

dalam

e. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dari penunjukan pemenang;

f. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

g. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Seleksi; atau

h. Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.

35.3. Menteri/

Lembaga/ Institusi menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN dan/atau terjadinya penyimpangan ketentuan dan

Pimpinan

35.4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.

35.5. Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

35.6. Setelah pemberitahuan adanya seleksi gagal, maka Pokja ULP meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya.

36. Penunjukan

36.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara

Penyedia Jasa

Hasil Seleksi (BAHS) kepada PPK sebagai dasar

Konsultansi

untuk

Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).

menerbitkan

36.2. PPK menerbitkan SPPBJ, apabila sependapat dengan Pokja ULP, kepada peserta seleksi dengan peringkat teknis terbaik yang telah mencapai kesepakatan dengan Pokja ULP dalam acara klarifikasi teknis untuk melaksanakan pekerjaan.

36.3. SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kalender setelah Pokja ULP menyampaikan BAHS kepada PPK.

36.4. Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang- kurangnya kepada unit pengawasan internal.

36.5. Apabila

yang ditunjuk mengundurkan diri, maka dilakukan proses klarifikasi teknis kepada peringkat teknis kedua atau ketiga sesuai dengan urutan peringkatnya,

pemenang

masa surat penawarannya masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

selama

37. Penandatangan- Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi

an Kontrak

terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut :

37.1. Penandatanganan Kontrak paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah diterbitkan SPPBJ.

37.2. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.

37.3. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran, penandatangan kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

37.4. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak

meliputi

substansi, bahasa,

redaksional,

huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

angka

dan

37.5. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut :

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. pokok perjanjian;

c. surat penawaran, beserta rincian

penawaran biaya;

d. syarat-syarat khusus Kontrak;

e. syarat-syarat umum Kontrak;

f. Kerangka Acuan Kerja;

g. gambar-gambar;

h. dokumen lainnya, seperti : SPPBJ, BAHS,