Model Jaringan Pengalokasian IP

36

3.3 Perancangan Jaringan

Langkah – langkah awal pengimplementasian dengan menggunakan software Packet Tracer adalah sebagai berikut : 1. Membuat model jaringan dan memilih perangkat yang mendukung protokol yang akan dipakai dan menentukan penghubung antara perangkat. 2. Mengalokasikan IP untuk port-port perangkat pada jaringan. Setelah langkah- langkah awal dilakukan maka jaringan siap dikonfigurasi dengan routing protokol EIGRP. 3. Kemudian menganalisis kinerja EIGRP dengan menggunakan parameter delay, packet loss dan throughput.

3.3.1 Model Jaringan

Model jaringan yang akan disimulasikan diperlihatkan pada Gambar3.5. Dari gambar model jaringan tersebut dapat dilihat terdapat empat jaringan yakni USU, UMA, UMSU dan UISU masing-masing membentuk jaringan komputer sendiri. Setiap jaringan memiliki IP address -nya masing-masing dengan kelas yang sama untuk dapat berkomunikasi dan menggunakan switch agar semua PC dapat terhubung. ROUTER USU ROUTER UISU ROUTER UMSU ROUTER UMA Gambar 3.5 Model Jaringan Simulasi Untuk menghubungkan keempat jaringan yang berbeda tersebut digunakan router. Router akan dikonfigurasi menggunakan protokol routing EIGRP sebagai aturan untuk memanajemen jaringan. Universitas Sumatera Utara 37 Model jaringan pada Gambar 3.5 kemudian direalisasikan pada softwere Packet Tracer untuk selanjutnya akan disimulasikan. Model jaringan dibuat pada kolom 5 area kerja Packet Tracer , kemudian memilih perangkat-perangkat yang akan digunakan pada perancangan yang telah tersedia pada kolom 7. Hasil model jaringan yang akan disimulasikan diperlihatkan pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Realisasi Model Jaringan Pada Packet Tracer

3.3.2 Pengalokasian IP

Address Pengalokasian IP address diperlukan untuk mengidentifikasi suatu host pada suatu jaringan, Tabel 3.1 menunjukkan alokasi IP a ddress pada masing- masing lokasi universitas disesuaikan dengan jumlah host yang ada. IP address dibuat dengan cara klik pada perangkat yang ingin diberi IP address, pilih desktop, pilih IP configuration, kemudian masukkan nomor IP address. Tabel 3.1 Alokasi Alamat IP Pada Masing-masing Lokasi No Lokasi Jumlah Host Alokasi IP 1 Universitas I USU 10 192.168.1.8 - 192.168.1.17 2 Universitas II UMA 10 192.168.2.8 - 192.168.2.17 3 Universitas III UMSU 10 192.168.3.8 - 192.168.3.17 4 Universitas IV UISU 10 192.168.4.8 -192.168.4.17 Universitas Sumatera Utara 38 Pengalokasian IP address selanjutnya dilakukan untuk masing-masing router yang digunakan. Tabel 3.2 menunjukkan alamat IP address untuk interface – interface yang ada pada router dimana setiap jaringan mengunakan . Alokasi IP address dipilih berdasarkan karakteristik dari router dimana pada koneksi interface suatu router ke router lain berada pada subnet mask 255.255.255.0. Pengalokasian IP address dilakukan pada menu yang ditunjukan Gambar 3.7 Gambar 3.7 Menu Pengalokasian IP Address Pada Packet Tracer Perintah-perintah yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Untuk Fast Ethernet 1. enable 2. configure terminal 3. interface fa 00  Misal yang akan di setting adalah fast ethernet 00. 4. ip address 192.168.3.1 subnetmask 255.255.255.0 5. no shutdown 6. end b. Untuk Serial 1. enable 2. configure terminal 3. interface serial 20  Misal yang akan di setting adalah serial 20 ip route 192.168.10.1 subnetmask 255.255.255.0 4. no shutdown 5. clock rate 4000000 6. end Universitas Sumatera Utara 39

3.3.3 Konfigurasi dengan Protokol EIGRP