Parameter Sistem PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN

42

3.4 Parameter Sistem

Berikut ini parameter yang dapat dihitung terkait dengan analisis kinerja EIGRP yaitu Delay, Packet Loss, dan Throughput. 3.4.1 Delay Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses yang lama [16]. Persamaan perhitungan Delay [16] : Delay Rata-rata = Diterima yang Paket Total Delay Total 3.1 Tabel 3.3 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Delay versi TIPHON [17] Kategori Besar Delay ms Sangat Bagus 150 Bagus 150 sd 300 Sedang 300 sd 450 Buruk 450 3.4.2 Packet Loss Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat terjadi karena sejumlah faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi batas saturasi jaringan, dan paket yang corrupt yang menolak untuk transit serta kesalahan hardware jaringan [16]. Persamaan perhitungan Packet Loss [16] : 3.2 Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 3.4 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Packet Loss versi TIPHON [17] Kategori Packet Loss Sangat Bagus Bagus 3 Sedang 15 Buruk 25 3.4.3 Throughput Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth . Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix , sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi [16]. Nilai throughput pada suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tabel 3.3. Persamaan perhitungan Throughput [16] : Throughput Rata-rata = sec Data Pengiriman tu Jumlah Wak bits Dikirim Yang Data Jumlah 3.3 Tabel 3.3.Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Throughput versi TIPHON [17] Kategori Throughput kbps Sangat Bagus 76 sd 100 Bagus 51 sd 75 Sedang 26 sd 50 Buruk 20 Universitas Sumatera Utara 44

BAB IV ANALISIS KINERJA

ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL

4.1 Umum

Kinerja suatu jaringan sangat bergantung dari routing protokol jaringan yang digunakan. Kebutuhan akan konektivitas yang cepat dapat menunjang terpenuhinya layanan sesuai dengan yang diharapkan pengguna. Sama juga halnya pada jaringan yang berbeda namun tetap ingin saling berbagi paket data dengan nilai waktu tundaan seminimal mungkin serta paket yang diterima sama persis dengan paket yang dikirim. Pada bab IV dianalisis bagaimana kinerja dari EIGRP sebagai routing protokol yang digunakan pada topologi mesh yang diimplementasikan pada universitas yang berada di kota Medan yakni USU, UMA, UMSU dan UISU dan jaringan ini dirancang menggunakan simulator Cisco Packet Tracer. Parameter yang menjadi bahan analisis adalah delay, packet loss dan throughput kemudian untuk melihat seberapa meningkatnya kinerja dari EIGRP maka dibandingkan dengan routing protokol RIP Routing Information Protocol .

4.2 Analisis Perancangan

Pengujian dilakukan pada masing-masing jaringan seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.1, dimana dilakukan sebanyak 10 kali pengujian. Tabel 4.1 Pengujian Jaringan Asal Soure Tujuan Destination USU UMA, UMSU, UISU UMA USU, UMSU, UISU UMSU USU, UMA, UISU UISU USU, UMA, UMSU Universitas Sumatera Utara