Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Menurut Fatimah 2007, penggunaan biaya produksi pada usaha pembenihan ikan gurami di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari adalah efisien. Nilai efisiensi biaya produksi petani strata jedingan sempit lebih tinggi yaitu 2,74 jika dibandingkan dengan nilai efisiensi biaya produksi petani strata jedingan sempit yaitu 2,35. Hal ini disebabkan penerimaan yang diterima petani pada strata jedingan luas lebih besar dibandingkan penerimaan yang diperoleh petani strata jedingan sempit. Menurut Ahmad 2010, berdasarkan hasil penelitian lele di Kecamatan Sawit, Boyolali bahwa rata-rata penerimaan yang diterima adalah Rp. 152.983.098,60 biaya total yang dikeluarkan sebanyak Rp. 129.473.735,86 sehingga pendapatan bersih rata-rata dari 71 responden yang diteliti sebesar Rp. 23.509.722,74. Apabila dilihat dari besarnya penerimaan daripada pengeluarannya, dapat dinyatakan bahwa usaha budidaya ini memberikan keuntungan. Nilai rc ratio diperoleh dengan membandingkan total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar 1,18. Nilai rc sebesar 1,18 ini memberikan arti bahwa setiap pengeluaran Rp. 1 maka akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1,18. Dari nilai rc yang diperoleh dengan nilai lebih dari 1 maka dapat dikatakan bahwa usaha budidaya ikan lele di daerah penelitian menguntungkan dan efisien untuk diteruskan. Menurut penelitian Rahayu, 2011, menunjukkan bahwa efisiensi usaha pembesaran ikan nila merah pada kolam air deras di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten sebesar 1,05. Nilai RC rasio yang lebih dari satu ini berarti bahwa usaha pembesaran ikan nila merah di kolam air deras yang dijalankan efisien. Nilai RC rasio 1,05 berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan selama proses pembesaran ikan nila merah di kolam air deras memberikan penerimaan sebesar 1,05 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan merupakan tujuan utama bagi setiap petani dalam melakukan kegiatan usahataninya. Selain mengelola kegiatan usahataninya secara tepat, petani juga harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan sehingga keuntungan yang diterima petani lebih maksimal. Pendapatan petani sangat dipengarhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani ikan gurami di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari adalah jumlah produksi X1, harga benih X2, jumlah indukan X3, dan biaya produksi X4 Fatimah, 2007. Menurut Kurniasih 2007, berdasarkan penelitian yang berada di Desa Bangsalsari bahwa kontribusi pendapatan usahatani ikan gurami terhadap pendapatan keluarga yang sebesar 69,74. Berdasarkan pengambilan keputusan, kontribusi pendapatan usaha pembenihan gurami sebesar 69,74 termasuk dalam kategori sedang, karena nilainya terletak antara 35 sampai dengan 70. Berdasarkan kontribusi penghasilan usahatani terhadap pendapatan keluarga petani, diketahui memiliki nilai kontribusi yang cukup tinggi yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 77,64, sehingga usahatani ikan lele ini layak untuk terus dijalankan Margiyanto dkk, 2009. Pendapatan merupakan tujuan utama bagi setiap petani dalam melakukan kegiatan usahataninya. Selain mengelola kegiatan usahataninya secara tepat, petani juga harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan sehingga keuntungan yang diterima petani lebih maksimal. Pendapatan petani sangat dipengarhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani ikan gurami di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas adalah faktor produksi benih X1, faktor produksi pakan X2, faktor produksi tenaga kerja X3 dan faktor produksi luas lahan X4 Margiyanto dkk, 2009.

2.2 Landasan Teori