10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkawinan
2.1.1 Pengertian Perkawinan
Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang paling penting dalam kehidupan masyarakat, karena tidak hanya menyangkut kedua mempelai suami-
istri tetapi juga menyangkut keluarga kedua belah pihak serta kehidupan bermasyarakat. Perkawinan dilangsungkan bukan untuk keperluan sesaat, tetapi
juga dimungkinkan untuk sekali dalam seumur hidup. Hal ini dikarenakan perkawinan mengandung ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang dibangun berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam perkawinan tidak cukup hanya dengan ikatan lahir saja atau ikatan batin saja,
tetapi harus kedua-duanya. Hal ini disebabkan karena ikatan lahir batin merupakan fondasi yang sangat penting dalam membentuk keluarga bahagia dan
kekal. Sebagaimana yang telah diuraikan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan, pengertian perkawinan yaitu: “ikatan lahir batin anatara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Berdasarkan pengertian tersebut, menurut R.Soetojo Prawirohamidjojo terdapat lima unsur didalamnya yaitu:
1. Ikatan lahir batin
Ikatan lahir batin adalah ikatan itu tidak hanya cukup dengan ikatan lahir saja atau batin saja, akan tetapi kedua-duanya harus erat.
Ikatan lahir merupakan ikatan yang dapat dilihat dan mengungkapkan adanya hubungan hukum antara seorang pria dan
wanita untuk hidup bersama sebagai suami istri. Ikatan yang tidak nampak dan hanya dapat dirasakan oleh pihak yang bersangkutan
disebut dengan ikatan batin, dan ikatan batin ini dapat dijadikan sebagai fondasi dalam membentuk keluarga yang bahagia.
2. Antara seorang pria dan seorang wanita
Ikatan perkawinan hanya boleh dilakukan antara seorang pria dan seorang
wanita. Berdasarkan
ketentuan inilah
hubungan