80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Uji Beda dan Pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Terbukti bahwa terdapat perbedaan Tingkat Pendapatan rata-rata Supir Taksi di Kota Medan antara sebelum dan sesudah perpindahan Bandara ke
Kualanamu. Perbedaan Tingkat Pendapatan rata-rata Supir Taksi antara sebelum dan sesudah perpindahan bandara adalah sebesar Rp. 2.795.000,
dimana Tingkat Pendapatan rata-rata Supir Taksi sebelum perpindahan bandara adalah Rp. 4.528.333,33 dan Tingkat Pendapatan rata-rata Supir
Taksi sesudah perpindahan bandara adalah Rp. 1.733.333,33. Oleh karena itu, Hipotesis Penelitian Ha diterima.
2. Perpindahan Bandara dari Polonia ke Kualanamu berdampak negatif pada Peningkatan Pendapatan rata-rata Supir Taksi di Kota Medan, hal ini
ditunjukkan oleh lebih rendahnya Tingkat Pendapatan Supir Taksi saat beroperasi di bandara Kualanamu daripada Tingkat Pendapatan Supir
Taksi saat beroperasi di bandara Polonia.
5.2 Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diusulkan adalah :
1. Diharapkan pihak PT. Angkasa Pura II Persero dapat lebih berkoordinasi dengan para armada taksi terutama taksi bertrayek resmi agar taksi
bandara dapat lebih efisien untuk memperoleh penumpang.
Universitas Sumatera Utara
81
2. Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa berkurangnya permintaan terhadap taksi bandara di Kualanamu yang berdampak pada penurunan
pendapatan para supir taksi disebabkan adanya transportasi kereta api dan bus DAMRI yang cenderung lebih murah serta semakin banyaknya taksi
gelap yang beroperasi secara bebas di bandara. Diharapkan pihak PT. Angkasa Pura II Persero dapat lebih menindak tegas para taksi gelap.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel lain yang dapat dijadikan indikator dalam penelitian lanjutan. Hal ini karena
masih adanya variabel-variabel yang belum ditemukan penulis yang masih memiliki hubungan yang berkaitan dengan Tingkat Pendapatan Supir
Taksi di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendapatan
2.1.1 Pengertian Pendapatan
Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep yang paling sering digunakan adalah melalui tingkat pendapatan.
Pendapatan menunjukan seluruh uang yang diterima seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. Dengan kata lain
pendapatan juga dapat diuraikan sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima pekerjaburuh, baik berupa fisik maupun non fisik selama ia melakukan
pekerjaannya pada suatu perusahaan, maka instansi diharapkan agar mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Maksud utama para pekerja bersedia melakukan berbagai pekerjaan adalah untuk mendapatakan pendapatan yang cukup baginya dan keluarganya. Dengan
terpenuhi kebutuhan tersebut, maka akan tercapai kehidupan yang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa pendapatan itu berupa upah dan juga pendapatan dari
kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi Ahmad Atilla,
2003. Upah menurut peraturan pemerintah tahun 1982 pasal 1 adalah suatu
penerimaan sebagai imbalan dari pekerjaan kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk
uang yang ditetapkan menurut suatu perjanjian, atau perundang-undangan, dan
Universitas Sumatera Utara
7
dibayarkan atas dasar perjanjian kerja antar perusahaan dan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun untuk keluarganya.
Definisi pendapatan adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi-organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,
komisi,ongkos, dan laba, bantuan, tunjangan pengangguran, pensiun, dan lain sebagainya. Pendapatan adalah total penerimaan uang dan bukan uang seseorang
atau rumah tangga selama periode tertentu. Menurut Mankiw 2000 pendapatan perorangan adalah jumlah
pendapatan yang diterima rumah tangga dan bisnis nonkorporat. Sedangkan menurut Sukirno 2004 pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis
pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan income adalah total penerimaan uang dan bukan uang seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu.
Ada tiga sumber penerimaan rumah tangga yaitu: 1 Pendapatan dari gaji dan upah.
Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar gaji atau upah sesorang secara teoritis sangat tergantung dari
produktivitasnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu :
a Keahlian skill adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang untuk mampu menangani pekerjaan yang dipercayakan. Semakin
Universitas Sumatera Utara
8
tinggi jabatan seseorang, maka keahlian yang dibutuhkan semakin tinggi, karena itu gaji atau upahnya juga semakin tinggi.
b Mutu modal manusia human capital adalah kapasitas pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dimiliki seseorang,
baik karena bakat bawaan maupun hasil pendidikan dan penelitian. c Kondisi kerja working conditions adalah lingkungan dimana
seseorang bekerja. Bila risiko kegagalan atau kecelakaan makin tinggi, walaupun tingkat keahlian yang dibutuhkan tidak jauh
berbeda. 2 Pendapatan dari aset produktif.
Aset produktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas batas jasa penggunaannya. Ada dua kelompok aset produktif. Pertama, aset
keuangan seperti deposito yang menghasilkan pendapatan bunga, saham, yang menghasilkan deviden dan keuntungan atas modal bila
diperjualbelikan. Kedua, aset bukan keuangan seperti rumah yang memberikan penghasilan sewa.
3 Pendapatan dari pemerintah. Pendapatan dari pemerintah atau penerimaan transfer adalah pendapatan
yang diterima bukan sebagai balas jasa input yang diberikan. Pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah misalnya pembayaran untuk jaminan
sosial yang diambil dari pajak yang tidak menyebabkan pertambahan dalam output.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2 Transportasi
2.2.1 Pengertian Transportasi
Pengertian transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana trans
berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini berarti transportasi merupakan jasa yang diberikan, guna menolong orang dan barang untuk dibawa
dari suatu tempat ke tempat lainnya.Dengan demikian, transportasi adalah sebagai usaha dan kegiatan menyangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari
suatu tempat ke tempat lainnya Rustian Kamaludin, 2003. Pada dasarnya pengangkutan atau pemindahan penumpang dan barang
dengan transportasi ini adalah dengan maksud untuk dapat mencapai ke tempat tujuan dan menciptakanmenaikkan utilitas kegunaan dari barang yang diangkut.
Utilitas yang dapat diciptakan oleh transportasi khususnya untuk barang yang diangkut, yaitu : Rustian Kamaludin, 2003
1. Utilitas Tempat Place Utility: Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai kegunaan dari suatu komoditi yang diciptakan dengan
mengangkutnya dari suatu tempatdaerah dimana komoditi tersebut mempunyai kegunaan yang lebih kecil ke tempatdaerah dimana komoditi
tersebut mempunyai kegunaan yang lebih besar. 2. Utilitas Waktu Time Utility: yang berarti dengan adanya transportasi
akan menyebabkan terciptanya kesanggupan barang untuk memenuhi kebutuhan dangan menyediakan barang tersebut tepat pada waktunya.
Universitas Sumatera Utara
10
Transportasi merupakan kebutuhan yang vital bagi masyarakat karena dibutuhkan untuk mendukung aktivitasnya sehari-hari. Bagi masyarakat kota
sendiri transportasi adalah kebutuhan para pekerja untuk bisa mencapai lokasi pekerjaan, bagi para pelajar dan mahasiswa untuk sampai ke sekolah dan kampus,
bagi para pedagang untuk sampai ke pusat-pusat perdagangan. Transportasi dibutuhkan bukan hanya untuk menindahkan orang dari satu tempat ke tempat
lainnya, tetapi untuk memindahkan barang. Karena tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi ini, maka wajar apabila transportasi memiliki peran
yang penting dalam menunjang perekonomian suatu kota dan masyarakat menuntut adanya pelayanan transportasi yang baik.
Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam, atau jenisnya yang lebih lanjut dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi daerah
geografis transportasi itu berlangsung dan dari sudut teknis serta alat angkutannya Rustian Kamaludin, 2003.
1. Dari segi barang yang diangkut a. Angkutan penumpang passanger
b. Angkutan barang goods c. Angkutan pos mail
2. Dari sudut geografis a. Angkutan antar benua
b. Angkutan antar continental c. Angkutan antar pulau
d. Angkutan antar daerah
Universitas Sumatera Utara
11
e. Angkutan di dalam kota 3. Dari sudut teknis dan alat pengangkutannya
a. Angkutan jalan raya atau highway transportation road transportation b. Pengangkutan rel rail transportation
c. Pengangkutan melalui air di pedalaman inland transportation d. Pengangkutan pipa pipe line transportation
e. Pengangkutan laut atau pengangkutan samudera ocean transportation f. Pengangkutan udara transportation by air
2.2.2 Transportasi Darat
Transportasi Darat adalah segala macam bentuk pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah moda
transportasi kendaraan bermotor yang digerakkan oleh manusia dengan didukung suatu infrastruktur jalan jalan raya ataupun rel.Rustian Kamaludin,
2003:18. a. Transpor Jalan Raya
Angkutan yang digunakan berupa manusia, binatang, pedati, sepeda, sepeda motor, becak, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya.Jalan
yang digunakan untuk transpor ini adalah jalan setapak, jalan tanah, jalan kerikil, dan jalan aspal.Sedangkan tenaga penggerak yang digunakan
adalah tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, BBM, dan diesel. b. Transpor Jalan Rel
Angkutan yang digunakan adalah kereta api, yang terdiri atas lokomotif, gerbong kereta barang, dan kereta penumpang. Jalan yang dipergunakan
Universitas Sumatera Utara
12
berupa jalan rel baja, baik dua rel maupun mono rel. Tenaga penggeraknya adalah tenaga uap, diesel, dan tenaga listrik.
2.2.3 Peranan Transportasi
Menurut M.Nur Nasution 2004:16 peranan pengangkutan atau transportasi mencakup bidang yang luas di dalam kehidupan manusia yang
meliputi atas berbagai aspek : 1. Aspek sosial dan budaya
Hampir seluruh kehidupan manusia di dalam bermasyarakat tidak dapat dilepaskan dari pengangkutan, di mana dibutuhkan saling berkunjung dan
membutuhkan pertemuan.Dampak sosial dari transportasi dirasakan pada peningkatan standar hidup.Transportasi menekan biaya dan memperbesar
kuantitas keanekaragaman barang, hingga terbuka kemungkinan adanya perbaikan dalam perumahan, sandang, dan pangan serta rekreasi. Dampak
lain adalah terbukanya kemungkinan keseragaman dalam gaya hidup, kebiasaan dan bahasa.Dengan adanya transportasi di antara bangsa atau
suku bangsa yang berbeda kebudayaan akan saling mengenal dan menghormati masing-masing budaya yang berbeda.
2. Aspek politis dan pertahanan Di Negara maju maupun berkembang transportasi memiliki dua
keuntungan advantages politis, yaitu sebagai berikut: a Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional
Universitas Sumatera Utara
13
b Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang harus selalu tersedia, bukan saja untuk keperluan rutin angkutan
unsur-unsur pertahanan dan keamanan. 3. Aspek hukum
Di dalam pengoperasian dan pemilikan alat angkutan diperlukan ketentuan hukum mengenai hak, kewajiban, dan tanggungjawab serta perasuransian
apabila terjadi kecelakaan lalulintas, juga terhadap penerbangan luar negeri yang melewati batas wilayah suatu Negara, diatur di dalam
perjanjian antarnegara bilateral air agreement. 4. Aspek teknik
Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian transportasi menyangkut aspek teknis yang harus menjamin keselamatan
dan keamanan dalam penyelenggaraan angkutan. 5. Aspek ekonomi
Dapat ditinjau dari sudut ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro transportasi merupakan salah satu prasarana penunjang
pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari dua pihak, yaitu:
a Pihak perusahaan transportasi operator Pengangkutan merupakan usaha memproduksi jasa angkutan yang
dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
14
b Pihak pemakai jasa angkutan user Pengangkutan sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan baku
untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar.
Menurut Rustian Kamaluddin 2003:23 kemajuan dan perbaikan dalam sektor transportasi itu pada umumnya berarti tercermin dari penurunan
ongkos transpor pada pemakai jasanya, peningkatan kecepatan jasa transpor, dan berbagai perbaikan dalam kondisi atau kualitas jasa transpor
tersebut, baik dalam transportasi di dalam negeri maupun transportasi antarnegara. Peran dan pentingnya transportasi dan perbaikannya dalam
kaitan dengan aspek ekonomi dan sosial-ekonomi pada negara dan masyarakat, dalam hubungan ini yang utama di antaranya adalah ;
1 Tersedianya barang Dengan adanya transpor yang murah, maka pada masyarakat yang
tidak dapat menghasilkan barang tertentu atau ketersediaannya dalam serba kekurangan akan dapat disuplai barang tersebut yang mengalir
dari daerahtempat penghasilnya guna memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat yang bersangkutan. 2 Stabilisasi dan penyamaan harga
Dengan transportasi yang murah dan mudahnya pergerakan barang dari suatu lingkungan masyarakat ke yang lainnya, maka akan
cenderung terjadinya stabilisasi dan penyamaan harga dalam hubungan keterkaitan satu sama lainnya.
Universitas Sumatera Utara
15
3 Penurunan harga Dengan transpor yang tersedia dengan mudah dan murah akan
menurunkan harga barang-barang oleh karena turunnya ongkos produksi atau biaya pengadaan barang-barang yang bersangkutan
akibat penurunan ongkos transpor tersebut. 4 Meningkatnya nilai tanah
Dengan tersedianya transportasi yang mudah dan murah pada tanah atau wilayah yang potensial untuk pengembangan kegiatan produksi,
akan dapat dihasilkan produksi yang menguntungkan sebab hasil produksinya akan dapat diangkut dan dilemparkan ke pasar dengan
kalkulasi ongkos-harga yang menguntungkan. 5 Terjadinya spesialisasi antarwilayah
Pertukaran barang-barang antardaerah melalui pasar hanya dapat berlangsung dengan baik dan lancar, jika tersedia transpor yang murah
dan efisien, sehingga akan dapat mendorong dan mendukung pembagian kerja dan spesialisasi antardaerah tersebut.
6 Berkembangnya usaha skala besar Dengan terjadinya fasilitas transpor dengan ongkos yang relatif murah
akan dapat disediakan suplai bahan-bahan dan tenaga kerja yang diperlukan, dan produk yang dihasilkan akan dapat mencapai atau
memasuki pasar yang lebih luas yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dan manfaat yang lebih besar bagi para konsumer dan
Universitas Sumatera Utara
16
masyarakat pada umumnya sebagai hasil dari usaha skala besar yang lebih efisien.
7 Terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk Sebagaimana dikemukakan di atas, dengan tersedinya transportasi
yang mudah dan murah akan mendorong timbulnya pembagian kerja dan spesialisasi antardaerah. Ini akan mendorong bertumbuh dan
berkembangnya serta terkonsentrasinya industri dan perdagangan dalam skala besar dan menengah. Kesemuanya itu akan cenderung
dilaksanakan di pusat-pusat kota. Jadi, dengan demikian akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya kota-kota besar disertai
dengan urbanisasi penduduk ke wilayah kota-kota industri dan perdagangan yang berkembang tersebut untuk mencari kerja dan
penghidupannya.
2.2.4 Fungsi Transportasi
Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan
jasa angkutan lebih kecil daripada permintaannya, akan terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga di pasaran. Sebaliknya, jika
penawaran jasa angkutan melebihi permintaannya maka akan timbul persaingan tidak sehat yang akan menyebabkan banyak perusahaan angkutan rugi dan
menghentikan kegiatannya, sehingga penawaran jasa angkutan berkurang, selanjutnya menyebabkan ketidaklancaran arus barang dan kegoncangan harga di
pasar.
Universitas Sumatera Utara
17
Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan the promoting sector dan pemberi jasa the servicing sector bagi
perkembangan ekonomi. Fasilitas pengangkutan harus dibangun mendahului proyek-proyek pembangunan lainnya. Jika kegiatan-kegiatan ekonomi telah
berjalan, jasa angkutan perlu terus tersedia untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut. Demikianlah fungsi pengankutan tersebut menunjang pembangunan,
merangsang, dan melayani perkembangan ekonomi.
2.2.5 Manfaat Transportasi
Pengangkutan atau transportasi bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Sementara itu kegiatan masyarakat sehari-hari bersangkut-paut
dengan produksi barang dan jasa untuk mencukupi kebutuhannya yang beranekaragam. Karena itu manfaat pengangkutan dapat pula dilihat dari berbagai
segi kehidupan masyarakat yang dapat dikelompokkan dalam segi ekonomi, sosial, politik, dan kewilayahan M. Nur Nasution, 2004:20.
a. Manfaat ekonomi Tujuan kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan
menciptakan manfaat. Pengangkutan adalah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis orang ataupun barang. Dengan angkutan bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan dengan angkutan jugalah hasil produksi
dibawa ke pasar. Selain itu, dengan angkutan pula para konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan kebutuhannya, seperti pasar, rumah sakit,
pusat rekreasi, dan lain-lainnya.
Universitas Sumatera Utara
18
Sementara itu,
manfaat transportasi
dalam pertukaran
barang menimbulkan berbagai pengaruh, yaitu sebagai berikut:
1 Pertukaran barang pada umumnya merupakan transaksi dagang antara dua kelompok penjual dan pembeli. Tanpa pengangkutan, kedua
kelompok masyarakat tersebut bersama-sama berada hanya dalam satu kelompok kecil sehingga keuntungan perdagangan jadi terbatas.
2 Persediaan barang di pasar yang berbeda-beda dapat disamakan. 3 Kemampuan memindahkan barang dari satu tempat yang mempunyai
persediaan banyak ke tempat yang langka akan barang tersebut cenderung menyamakan harga barang yang bersangkutan.
4 Begitu wilayah persediaan meluas, persaingan antar penjual meningkat dan harga cenderung akan bertahan pada suatu tingkatan yang wajar.
5 Spesialisasi dalam kegiatan ekonomi dimudahkan dan didukung. 6 Pertukaran
barang antarkelompok
masyarakat menimbulkan
komunikasi antarorang yang terlibat dalam hubungan dagang. 7 Harga suatu barang di berbagai tempat dapat diseragamkan.
b. Manfaat sosial Bentuk kemasyarakatan dapat bersifat resmi, seperti hubungan dengan
lembaga pemerintah maupun swasta, dan dapat pula bersifat tidak resmi, seperti hubungan dengan keluarga. Untuk kepentingan hubungan sosial
ini, pengankutan sangat membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan, antara lain a pelayanan untuk perorangan maupun
kelompok, b pertukaran atau penyampain informasi, c perjalanan untuk
Universitas Sumatera Utara
19
rekreasi, d perluasan jangkauan perjalanan sosial, e pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja, dan f bantuan dalam memperluas kota
atau memancarkan pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil. c. Manfaat politis dan keamanan
Beberapa manfaat politis pengangkutan yang dapat berlaku bagi negara manapun yaitu sebagai berikut:
1 Pengangkutan menciptakan persatuan dan kesatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.
2 Pengangkutan menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian
wilayah suatu negara. 3 Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki
mungkin sekali bergantung pada pengangkutan yang efisien yang memudahkan mobilisasi segala daya kemampuan dan ketahanan
nasional serta memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang.
4 Sistem pengangkutan
yang efisien
memungkinkan negara
memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah yang mengalami bencana alam.
d. Manfaat kewilayahan Tidak sulit untuk memahami bahwa pengangkutan dan tata guna lahan
tidak dapat dipisahkan. Kegiatan pengangkutan yang terwujud menjadi lalu-lintas pada hakikatnya adalah kegiatan menghubungkan dua lokasi
Universitas Sumatera Utara
20
tata guna lahan yang mungkin berbeda, tetapi mungkin pula sama. Mengangkut orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain berarti
memindahkannya dari satu guna lahan ke guna lahan yang lain, berarti mengubah nilai ekonomis orang atau barang tersebut.
Pengangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang bersangkut-paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak
geografi barang atau orang. Ini berarti, salah satu tujuan penting perencanaan tata guna lahan atau sistem pengangkutan adalah menuju ke
keseimbangan yang efisien antara potensi guna lahan dengan kemampuan pengangkutan.
2.2.6 Permintaan Jasa Transportasi
Menurut Rustian Kamaluddin 2003:38, permintaan terhadap produk industri transport atau jasa transport adalah merupakan derived demand dengan
perkataan lain akan tergantung dari naik turunnya kegiatan ekonomi dan sosial yang memerlukan jasa pengangkutan barang dan orang yang bersangkutan.
Pada dasarnya permintaan angkutan diakibatkan oleh hal-hal berikut, M.Nur Nasution, 2004:68 :
1. Kebutuhan manusia untuk bepergian dari ke lokasi lain dengan tujuan mengambil bagian didalam suatu kegiatan, misalnya bekerja, berbelanja,
kesekolah, dan lain-lain. 2. Kebutuhan angkutan barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi
dilokasi lain.
Universitas Sumatera Utara
21
Di dalam memperkirakan permintaan angkutan di antara dua tempat, maka faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut:M. Nur
Nasution, 2004 : 68 1. Maksud perjalanan.
2. Karakteristik tempat asal yang akan mempengaruhi besarnya lalu intas yang akan dibangkitkan, misalnya pendapatan perkapita, mobilitas
penduduk, dan sebagainya. 3. Karakteristik tempat tujuan yang akan mempengaruhi besarnya lalu lintas
yang akan ditarik misalnya kemudahan, daya tarik, tersedianya fasilitas yang cukup dan sebagainya.
4. Tarif dan tingkat pelayanan transport yang menghubungkan kedua tempat tersebut.
5. Jumlah penduduk yang ada pada kedua tempat tersebut. Permintaan dan pemilihan pemakai jasa angkutan users akan jenis
transportasi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: M.Nur Nasution, 2004:51
1. Sifat-sifat dari muatan physical characteristics Apabila sifat dari muatan itu baik, misalnya saja aman digunakan, maka
akansemakin banyak orang yang menggunakannya. 2. Biaya transportasi
Makin rendah biaya transportasi makin banyak permintaan akan jasatransportasi. Tingkat biaya transportasi merupakan faktor penentu
dalampemilihan jenis jasa transportasi.
Universitas Sumatera Utara
22
3. Tarif transportasi Tarif transportasi yang ditawarkan oleh pelbagai macam moda transportasi
untuk tujuan yang sama akan mempengaruhi pemilihan moda transportasi. 4. Pendapatan pemakai jasa angkutan user
Apabila pendapatan penumpang naik, maka akan lebih banyak jasa transportasi yang akan dibeli oleh para penumpang.
5. Kecepatan angkutan Pemilihan ini sangat tergantung pada faktor waktu yang dipunyai oleh
penumpang. 6. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan terdiri dari : a Frekuensi
Makin tinggi frekuensi keberangkatan dan kedatangan dari suatu moda transportasi, pemakai jasa angkutan mempunyai banyak
pilihan. b Pelayanan baku standard of service
Suatu moda transportasi yang dapat memberikan pelayanan yang baku dan dilaksanakan secara konsisten sangat disenangi oleh para
pemakai jasa angkutan. c Kenyamanan comfortibility
Pada umumnya penumpang selalu menghendaki kenyamanan dalam perjalanannya. Kenyamanan dapat pula dijadikan suatu
segmen pasar tersendiri bagi suatu moda transportasi. Kepada
Universitas Sumatera Utara
23
mereka yang memberi nilai tinggi untuk kenyamanan, dapat dibebani biaya transportasi yang lebih tinggi daripada penumpang
yang kurang memperhatikan kenyamanan. d Ketepatan reliability
Kegagalan perusahaan angkutan untuk menepati waktu penyerahan atau pengambilan barang, berpengaruh besar terhadap pemilihan
atas perusahaan tersebut. e Keamanan dan keselamatan
Faktor keamanan dan keselamatan selalu menjadi tumpuan bagi pemilihan suatu moda transportasi oleh penumpang.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa permintaan akan jasa angkutan dipengaruhi oleh harga jasa angkutan itu sendiri
dan harga jasa-jasa angkutan lainnya
serta tingkat pendapatan Y dan lain-lain. Dengan demikian maka secara umum dapat dirumuskan fungsi permintaan jasa angkutan
sebagai: = f
, Y…... M.Nur Nasution, 2004:53
2.3 Tarif
2.3.1 Penentuan Tarif Angkutan
Menurut Rustian Kamaluddin 2003:85 dalam masalah tarif ini, meskipun dalam industri transpor dipegang juga prinsip bahwa tarif angkutan dihubungkan
dengan ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan untuk memberikan pelayanan jasa yang bersangkutan, tetapi pada dasarnya terdapat faktor lain yaitu value atau nilai
yang dapat diberikan pada jasa tersebut yang mempengaruhi cara dan dasar penentuan tarif angkutan yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
24
Sehubung dengan itu, pada prinsipnya tarif angkutan dipengaruhi dan ditentukan atas dasar dua faktor utama, yaitu sebagai berikut:
1 Cost of services atau ongkos menghasilkan jasa, yaitu ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan oleh perusahaan angkutan untuk menghasilkan
pelayanan jasa angkutan yang bersangkutan. 2 Value of services atau nilai jasa yang dihasilkan, yaitu jumlah uang yang
oleh para pemakai jasa angkutan bersediasanggup dibayarnya atau yang dapat dihargainya untuk pelayanan jasa yang diberikan padanya oleh
perusahaan angkutan yang bersangkutan. Namun demikian, kedua faktor itu dipengaruhi pula oleh berbagai hal
lainnya sebagaimana yang dapat dikemukakan berikut ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi cost of services yang terpenting di
antaranya ialah sebagai berikut: 1 Jarak yang harus ditempuh dari tempat asal ke tempat tujuannya.
2 Volume dan berat dari muatan barang yang di angkut. 3 Risiko dan bahaya dalam pengangkutan, berhubung karena sifat barang
yang diangkut sehingga diperlukan alat-alat service yang spesial. 4 Ongkos-ongkos khusus yang harus dikeluarkan berhubung karena berat
dan u kuran barang yang diangkut yang “luar biasa” sifatnya.
5 Kepastian atau keteraturan adanya return cargo yang akan diangkut. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan value of
services yang terutama di antaranya adalah sebagai berikut:
1 Harga pasaran dari barang-barang yang di angkut.
Universitas Sumatera Utara
25
2 Konkurensi pasaran antara shippers pengirim atau pemakai jasa angkutan yang dilayani oleh carrier lainnya.
3 Konkurensi di antara para carrier sendiri dalam satu usaha angkutan yang sejenis untuk melayani angkutan tertentu.
4 Pengembangan untuk produk baru dan pasaran barang baru. Pada umumnya tak ada hubungan antara jarak dan nilai jasa atau value of
services . Sedangkan antara jarak angkutan dengan ongkos menghasilkan jasa atau
cost of services pada dasarnya terdapat hubungan yang erat. Oleh karena itu, pada
umumnya terdapat hubungan yang langsung antara jarak yang ditempuh dengan tarif angkutan yang akan dipungut atau dibebankan kepada barang yang akan
diangkut. Dalam penentuan tarif angkutan berdasarkan cost of services pricing,
maka yang menjadi patokan pertama adalah berapa besarnya ongkos atau biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa yang bersangkutan. Dengan
menghitung besarnya biaya tersebut, maka tingginya tarif ditentukan oleh besarnya biaya yang bersangkutan ditambah dengan suatu tingkat keuntungan
yang wajar bagi perusahaan angkutan. Penentuan tarif angkutan berdasarkan value of services pricing adalah
tergantung pada besarnya nilai jasa angkutan yang dapat diberikan oleh pemakai jasa angkutan. Jika pemakai jasa memberikan nilai yang tinggi atas jasa angkutan
barangnya, maka tarif angkutan menjadi tinggi. Sedangkan bilamana pemakai jasa memberikan nilai yang rendah atas jasa angkutan barangnya, maka tarif
angkutannya juga rendah. Tinggi rendahnya tarif yang didasarkan atas penilaian
Universitas Sumatera Utara
26
jasa tersebut akan tergantung pula pada elastisitas jasa angkuatan yang bersangkutan.
2.3.2 Tarif Angkutan Penumpang Dalam Kota
Penentuan tarif angkutan penumpang pada prinsipnya hampir sama saja dengan penentuanj tarif angkutan barang. Hanya saja tarif penumpang adalah
lebih sederhana susunannya daripada tarif angkutan barang. Berbagai alasan yang dapat dikemukakan kenapa lebih simpelnya tarif angkutan penumpang itu
diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Bisnis angkutan penumpang hanya mempunyai penentuan kelas jasa
angkutan jasa yang berbeda, namun terbatas jumlahnya, termasuk dalam hal kelas ekonomi, kelas satu dan penukaran jurusan. Khusus untuk
mendorong kepariwisataan
beberapa perusahaan
angkutan juga
menyediakan jasa kelas menengah antara kelas satu dengan kelas ekonomi.
2 Tarif angkutan penumpang itu pada umumnya ditetapkan berdasarkan jarak, terlepas dari berat penumpang. Pemerintah atau perusahaan
angkutan menetapkan tarif dasar per penumpang-km atau per penumpang- mil, dan pembebanan biaya angkutan untuk satu perjalanan hanya
ditetapkan dengan mengaplikasikan tarif ini terhadap jarak perjalanan tersebut dengan suatu pembulatan beban biaya angkutan.
Tarif angkutan yang dibebankan oleh perusahaan bus di dalam kota atau bus kota ada berbagai macam ragamnya. Bus kota yang dioperasikan sebagai
pelengkap dan penunjang terhadap usaha angkutan kota lainnya dan usaha
Universitas Sumatera Utara
27
angkutan transit cepat, biasanya dioperasikan oleh perusahaan transit lokalatau oleh perusahaan angkutan pemerintah kota. Tingkat tarif angkutan yang
dibebankan dalam perusahaan angkutan terkhir ini pada dasarnya hampir sama dengan tarif yang dioperasikan oleh perusahaan angkutan transit.
Jika di dalam masyarakat kota di mana terdapat persaingan antara usaha angkutan kereta api dengan usaha angkutan bus, maka tarif angkutan penumpang
adalah hampir sama atau identik di antara keduanya. Akan tetapi, bilamana perusahaan bus menyediakan jasnya pada wilayah kota yang berlainan dengan
pelayanannya yang lebih baik daripada angkutan kereta api, maka tarif angkutan bus kota agak sedikit lebih tinggi daripada angkutan kereta api.
Di samping bus kota dan kereta api dalam kota, maka mobil taksi merupakan pelengkap dan bersaingan dengan usaha angkutan lainnya tersebut,
sehingga tarif angkutan taksi perlu mendapatkan perhatian pula. Tarif taksi biasanya dibuat atas dasar tiga dasar yang utama, yaitu sebagai berikut:
1 Penetuan tarif taksi yang biasanya digunakan di kota besar adalah atas dasar jarak “meteran” yang dipakai, yang biasanya dengan suatu tarif awal
yang lebih tinggi dan tarif berikutnya yang relatif lebih rendah serta pada dasarnya disesuaikan dengan suatu jarak yang ditempuh.
2 Penentuan tarif taksi yang lainnya adalah dengan sistem tarif zone di mana kota dibagi-bagi dalam beberapa zone atau distrik dengan suatu tarif yang
sama untuk setiap zone, dan tiap zone yang berlainan dengan pelayanan jasa yang berbeda akan dikenakan tarif angkutan yang berbeda satu sama
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
28
3 Penetuan tarif yang sama rata dikenakan di antara semua tempat di dalam batas-batas yang ditetapkan pada masyarakat kota yang bersangkutan.
2.4 Penelitian Terdahulu
1. Peneliti Rahayu 2014, tentang “Studi Komparatif Perubahan
Pendapatan Usaha Warung Tradisional Sebelum dan Sesudah Adanya Warung Retail Modern di Kecamatan Medan Timur”. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perubahan pendapatan usaha warung tradisional sebelum dan sesudah adanya
toko ritel modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan pendapatan usaha warung tradisional sebelum
dan sesudah adanya toko ritel modern. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner angket dan wawancara
interview. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini bersifat deskriptif digunakan untuk mengalokasikan, menganalisis dan
menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberikan gambaran nyata dari masalah yang dihadapi. Hasil dari penelitian ini
adalah penurunan pendapatan warung tradisional jika dilihat dari laba dan omset penjualannya.
2. Peneliti Runa 2013, tentang “Analisis Pendapatan Usahatani Kol
Sebelum dan Sesudah Adanya Peningkatan Jalan Ruas Palolo-Napu di Desa Bumi Banyusari Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan rata-rata petani kubis dan menganalisis perbedaan pendapatan mereka sebelum
Universitas Sumatera Utara
29
dan sesudah peningkatan jalan Palolo Segmen Napu. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik simple random
sampling . Terdapat 21 petani kubis di Desa Bumi Banyusari sebagai
sampel penelitian. Kemudian untuk membahas masalah penelitian dan untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan model
analisis pendapatan dan realated sample t-test. Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata petani kubis di Desa Bumi
Banyusari sebelum peningkatan jalan ruas Palolo-Napu adalah Rp. 1.952.190,32 dan setelah peningkatan jalan ruas Palolo-Napu adalah
Rp. 4.047.532,94. Selanjutnya, analisis uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapatan petani kubis sebelum dan sesudah peningkatan
jalan ruas Palolo-Napu. 3. Peneliti Lase
2011, tentang “Dampak Keberadaan Kampus Universitas Sumatera Utara Terhadap Pendapatan Usaha Kecil dan
Warung Serta Pola Ruang di Wilayah Sekitarnya”. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel gugus Cluster Sampling.
Data yang diperoleh berasal dari observasi dan wawancara langsung kepada para pemilikpengelola kegiatan usaha yang berada di kawasan
sekitar USU. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah menganalisa dan mengkaji dampak keberadaan kampus USU terhadap pendapatan
usaha kecil dan warung di sekitarnya dengan membandingkan tingkat pendapatan pada masa aktif perkuliahan dan pada masa libur semester.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji sampel berpasangan
Universitas Sumatera Utara
30
paired sample T test dengan alat bantu SPSS versi 17. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa keberadaan kampus USU berdampak
positif pada peningkatan pendapatan usaha dan warung kecil disekitarnya, hal ini ditunjukkan oleh lebih tingginya tingkat
pendapatan usaha kecil dan warung pada saat masa aktif perkuliahan di bandingkan dengan pada saat masa libur semester.
4. Peneliti Ummi 2010, ten tang “Perbandingan Profitabilitas Sebelum
dan Sesudah penerapan Program Corporate Social Responsibilities Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan”. Data yang
diperoleh berasal dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan tingkat profitabilitas antara sebelum dan sesudah penerapan program CSR pada PT Persero Pelabuhan Indonesia I.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan uji beda Paired Sample T-test. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa perbedaan tingkat profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah penerapan program CSR adalah
sebesar 7,48, dimana tingkat profitabilitas perusahaan sebelum penerapan program CSR adalah 18,53 dan tingkat profitabilitas
perusahaan sesudah penerapan program CSR adalah 11,05. 5. Peneliti
Yadiati 2009, tentang “Perbandingan Tingkat Pendapatan dari Perusahaan-Perusahaan Pasangan Usaha Sebelum dan Sesudah
Didanai Oleh Mo dal Ventura”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
31
membuat bukti empiris apakah terdapat perubahan pada tingkat pendapatan perusahaan pasangan usaha sebelum dan sesudah didanai
oleh modal ventura. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat pendapatan perusahaan pasangan usaha sebelum dan sesudah didanai
oleh modal ventura di Bandung. Populasi perusahaan pasangan usaha ini adalah 100, dengan menggunakan teknik simple random sampling,
dengan sampel terpilih yaitu 20 perusahaan. Data primer dikumpulkan dengan mewawancarai direktur perusahaan pasangan usaha yang
dipilih dan ketua perusahaan modal ventura dan melalui pengamatan langsung. Data sekunder diperoleh dari Laporan Keuangan masing-
masing perusahaan pasangan usaha di tiga periode waktu, yang selama tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah didanai oleh modal ventura.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan tes rata-rata varians: Pengujian sampel berpasangan paired sample t-test. Hasil
hipotesis menggu nakan tingkat signifikan α=5, yang menunjukkan
peningkatan pendapatan perusahaan pasangan usaha sebelum dan sesudah didanai oleh modal ventura.
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Metode Analisis Hasil
Sri Endang Rahayu
2014 Studi Komparatif
Perubahan Pendapatan Usaha Warung
Tradisional Sebelum dan Sesudah Adanya
Warung Retail Modern di Kecamatan Medan
Timur Analisis
Deskriptif Terdapat penurunan
keuntungan yang dialami oleh usaha warung tradisional.
Terjadi penurunan yang signifikan dengan omset
penjualan beras. Terjadi penurunan yang signifikan
dengan omset penjualan gula.
M. Taufik Runa
2013 Analisis Pendapatan
Usahatani Kol Sebelum dan Sesudah Adanya
Peningkatan Jalan Ruas Palolo-Napu di Desa
Bumi Banyusari Kecamatan Lore Utara
Kabupaten Poso Analisis Uji
Komparatif t-test sampel related
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara pendapatan usahatani kol sebelum adanya
peningkatan jalan Palolo- Napu, terjadi peningkatan
pendapatan dengan selisih sebesar Rp. 2.095.342,62
John Ester Lase
2011 Dampak Keberadaan
Kampus Universitas Sumatera Utara
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil dan Warung
Serta Pola Ruang di Wilayah Sekitarnya
Analisis Uji Sampel
Berpasangan Paired Sample T
test Kampus USU berdampak
positif pada peningkatan pendapatan usaha dan warung
kecil , hal ini ditunjukkan oleh lebih tingginya
pendapatan pada saat aktif perkuliahan di bandingkan
pada saat libur semester.
Nurfadillah Ummi
2010 Perbandingan
Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan
Program Corporate Social Responsibilities
Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I
Medan Analisis Uji Beda
Paired Sample T- test
Terbukti bahwa terdapat perbedaan Tingkat
Profitabilitas Perusahaan sebelum dan sesudah
penerapan Program CSR pada PT Persero Pelabuhan
Indonesia I Medan.
Winwin Yadiati
2009 Perbandingan Tingkat
Pendapatan dari Perusahaan-Perusahaan
Pasangan Usaha Sebelum dan Sesudah
Didanai oleh Modal Ventura
Analisis Uji Selisih Rata-Rata
Terdapat perbedaan signifikan antara pendapatan
pasangan usaha sebelum didanai modal ventura dengan
sesudah didanai modal ventura. Dengan adanya
tambahan modal akan meningkatkan pendapatan
dan laba yang dicapai pasangan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
33
2.5 Kerangka Konseptual