4.1.9. Kualitas Air Sumur Bor berdasarkan Parameter Kimia 65
4.1.10. Salinitas 66
4.1.11. Pengukuran pH air Sumur Bor 67
4.1.12. Kandungan Logam Pada Air Sumur Bor 68
4.1.13 Kesadahan CaCO3 68
4.1.14. Besi Fe 70
4.1.15. Timbal Pb 71
4.1.16. Fluoride 72
4.1.17. Nitrat 73
4.1.18. Nitrit 74
4.2. Pembahasan 75
4.2.1. Analisa Hasil Indeks Pencemaran Air 75
4.2.2. Menghitung Indeks Pollution 75
4.2.3. Kualitas Air Bersih Untuk 6 SB yang Diuji kandungan logamnya 78
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 79
5.2. Saran 80
DAFTAR PUSTAKA 81
Lampiran- lampiran 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1.
Aliran Air Tanah 20
Gambar 2.2. Porositas dan permeabilitas
21 Gambar 2.3.
Berbagai tipe rongga pori di dalam batuan 21
Gambar. 2.4. Siklus Hidrologi 27
Gambar 2.5. Konduktivitimeter
34 Gambar 3.1.
Lokasi Daerah Penelitian 40
Gambar 3.2. Teknik Pengambilan Sampel
43 Gambar 3.3.
Pernyataan Indeks untuk suatu Peruntukan j 46
Gambar 4.1. Gambar Pola Pengambilan Sampel 51
Gambar 4.2. grafik Suhu Pada Air Sumur Bor 54
Gambar 4.3. Grafik nilai DHL 57
Gambar 4.4. Kontur DHL air sumur bor
cm mho
, 25 C
terhadap jarak m dan kedalaman m 58
Gambar 4.5.Grafik nilai kekeruhan air sumur bor 60
Gambar 4.6. Grafik nilai TDS Air Sumur Bor 64
Gambar 4.7. Gambar Graik pH air sumur bor 67
Gambar 4.8. Grafik Nilai Kesadahan Air Sumur bor 68
Gambar 4.9. Grafik kandungan besi pada air sumur bor 69
Gambar 4.10. Grafik Kandungan Timbal Pada Air Sumur Bor 71
Gambar 4.11. Grafik kandungan Fluoride Pada Air Sumur Bor 72
Gambar 4.12. Grafik Kandungan Nitrat Pada Air Sumur Bor 73
Gambar 4.13. Grafik Kandungan Nitrit Pada Air Sumur Bor 74
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Perhitungan DHL Air Laut Pada suhu 25 C, DHL Air
Sumur Bor Pada Suhu 25 C dan Perlakuan Laboratorium
83 Lampiran 2.
Letak Koordinat Pengambilan Titik Sampel Air Sumur Bor 84
Lampiran 3. Peta geologi daerah penelitian
85 Lampiran 4.
Dokumentasi Penelitian 86
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan Nilai
Baku Mutu Air CiLi Kualitas Air Bersih 89
Lampiran 6. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan
Nilai Baku Mutu Air CiLiBaru Kualitas Air Bersih 90
Lampiran 7. Perhitungan nilai CijLijMaksimum dan CijLijRata-
rata berdasarkan kualitas air bersih 91
Lampiran 8. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan
92 Nilai Baku Mutu Air CiLiBaru
Lampiran 9. Perhitungan Nilai Perbandingan Hasil Analisis dengan
Nilai Baku Mutu Air CiLiBaru Kualitas Air Bersih 93
Untuk 6 SB yang Diuji kandungan logamnya Lampiran 10. Hasil Analisa kandungan TDS dan mineral air sumur
Bor dari BTKLPP 94
Lampiran 11. SK Dosen Pembimbing Skripsi 127
Lampiran 12. Surat Izin di tempat Penelitian 128
Lampiran 13. Surat balasan penelitian dari tempat penelitian 129
Lampiran 14. Kontur DHL air sumur bor terhadap jarak dan kedalaman 130
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sifat- sifat penting air
11 Tabel 2.2. Persyaratan Kualitas Air Minum
12 Tabel 2.3. Klasifikasi Air berdasarkan Nilai TDS
13 Tabel 2.4. Klasifikasi Air Berdasarkan Konsentrasi Garam
13 Tabel 2.5. Klasifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas Listrik
13 Tabel 3.1. Alat Penelitian
43 Tabel 3.2. Bahan Penelitian
44 Tabel 3.3. Kategori mutu kualitas Air Berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 47
Tabel 4.1. Data Hasil Pengamatan Kualitas air berdasarkan parameter Fisika 52
Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran suhu pada sumur bor 53
Tabel 4.3.Data Hasil Pengukuran DHL Air Sumur Bor Pada Suhu 25 C
55 Tabel 4.4. Klasifikasi nilai DHL Air Sumur Bor Berdasarkan Teori Sunarso S.
56 Tabel 4.5. Klasifikasi Tingkat Keasinan Air Tanah sihwanto, 1990,
dalam Saefuddin , 2000 56
Tabel 4.6. Kekeruhan Air Sumur Bor 59
Tabel 4.7. warna air sumur bor 61
Tabel 4.8. Data Hasil Penilaian Bau dan Rasa Air Sumur Bor 62
Tabel 4.9. Total Padatan Terlarut pada air sumur bor 63
Tabel 4.10. salinitas air sumur bor 65
Tabel 4.11. Data hasil pengukuran pH 66
Tabel 4.12. nilai kesadahan air sumur bor 68
Tabel 4.13. Kandungan besi pada air sumur bor 70
Tabel 4.14. Kandungan Timbal pada air sumur bor 71
Tabel 4.15. Kandungan Fluoride pada air sumur bor 72
Tabel 4.16. Kandungan Nitrat pada air sumur bor 73
Tabel 4.17. Kandungan Nitrit pada air sumur bor 74
Tabel 4.18 Rekap Hasil IP untuk baku mutu air minum dan IP baku mutu air bersih
76 Tabel 4.19.Status mutu air untuk peruntukan air bersih
77 Tabel 4.20.Rekap Hasil IP untuk baku mutu air minum dan IP baku
77 mutu air bersih 6 SumurBor
Tabel 4.21.Status mutu air untuk peruntukan air bersih 6 Sumur bor 78
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia Merupakan negara kepulauan dan dua pertiga bagian wilayah indonesia berupa perairan. Namun demikian, Indonesia juga tidak lepas dari
masalah yang berhubungan dengan air bersih, Khususnya daerah yang berada di pesisir pantai.Sinaga, 2013. Kota-kota di Indonesia, khususnya di Sumatera
Utara kini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Di beberapa kota besar, kesulitan air bersih sudah umum dirasakan oleh sebahagian penduduknya, seperti
misalnya di Sumatera Utara. Air merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia bagi makhluk
hidup yang berdiam di bumi ini. Dengan adanya air, semua makhluk hidup yang ada di bumi ini dapat tumbuh dan berkembang.
Air meliputi sekitar 75 permukaan bumi ini. Adapun keberadaan air di bumi ini antara lain adalah 97 dari seluruh air yang ada di bumi tersimpan di
samudera, 2 berada dalam lembaran es atau gletser, 0.6 tersimpan dalam tanah yang dikenal sebagai air tanah, 0.3 meruapakan uap air, dan 0.1
terdapat di permukaan , seperti air danau dan sungai Hanif F, 2010. Air merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat vital. Secara
langsung air diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dll. Secara tidak langsung air dibutuhkan sebagai bagian ekosistem yang dengannya kehidupan di
bumi dapat berlangsung. Namun, air juga bisa menjadi sarana berbagai zat toksik dan organisme patogen yang membahayakan manusia. Di negara-negara sedang
berkembang saat ini, hampir 25 juta orang mati setiap tahun karena pencemaran biologis dan kimia dalam air. Ini didukung oleh laporan World Resource Institute
1998-1999 , bahwa ada 1,4 juta orang di seluruh dunia yang tidak terjangkau oleh
pasokan air minum yang aman. Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air yang baik untuk air bersih
dan air minum, dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kebutuhan air tanah
selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Kebutuhan air yang selalu meningkat sering membuat orang lupa bahwa daya dukung alam ada
batasnya dalam memenuhi kebutuhan air. Kebutuhan air manusia terutama untuk kebutuhan domestik sehari-hari, industri, irigasi, jasa, penyediaan air perkotaan,
dan sebagainya. Sriyono, 2000 Kondisi sistem akifer di dalam tanah sangat rumit, namun dapat dipelajari
dan diprediksi keberadaannya. Akifer adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air akuifer di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang
muncul di permukaan tanah. Pada musim hujan kandungan air pada akifer meningkat sedangkan pada musim kemarau kandungan air menurun atau tidak ada
sama sekali. Padahal air sangat dibutuhan dari waktu ke waktu untuk mendukung kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Dengan melakukan upaya-upaya
konservasi maka kondisi air tanah pada musim kemarau dapat diatasi dengan teknik tindakan dan perlakuan tertentu. Kajian imbangan antara ketersediaan air
tanah dan intrusi air laut memberikan gambaran tentang kondisi akifer, dinamika potensi air tanah dan penyebaran intrusi air laut. Secara prinsip air tanah dari darat
mengalir ke laut melalui media akifer, sedangkan air laut juga meresap ke darat karena tekanan hidrostatika air laut. Soemarto, 1995
Sebagai negara yang alamnya kaya mineral, air tanah di Indonesia sering mengandung besi dan mangan cukup tinggi. Di dalam air kedua logam ini selalu
ada bersama-sama. Bagi manusia kedua logam adalah esensial tetapi juga toksik. Keberadaannya dalam air tidak saja dapat diditeksi secara laboratoris tetapi juga
dapat dikenali secara organoleptik. Dengan konsentrasi Fe atau Mn sedikitnya 1 mgL, air terasa pahit-asam, berbau tidak enak dan berwarna kuning kecoklatan.
Lee, 1990 Air tanah merupakan sumber air yang penting dan juga menyangkut
kehidupan orang banyak. Peran air bawah tanah sangatlah penting, dan dibutuhkan
pemanfaatan air
tanah untuk
menjaga keseimbangan
dan kelestariannya, yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Hendrayana,