Kontrol Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup Kontrol Proprosional - Integral pada Sistem Kontrol Tertutup Kontrol Proprosional-Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup

xxxii Berdasarkan pada sistem yang ditunjukkan pada Gambar 4.5, hubungan antara keluaran 1 s q dan masukan m q s adalah 1 1 1 1 1 m i i m E s q s s s U s G s K s E s G s s K s q s s G s s q q q q q = - = = = - 1 i i m s K G s s K G s q s q = + . 4.14 Persamaan 4.14 merupakan fungsi transfer dari sistem kontrol tertutup dengan kontrol integral, i K merupakan penguat integral atau dikenal dengan integral gain . Kontrol integral dapat menghilangkan kesalahan pada kondisi tunak Gopal, 2003. Akan tetapi, kontrol integral menyebabkan respon yang berosilasi dapat berupa penambahan atau pengurangan amplitudo secara perlahan Ogata, 1997, sehingga perlu pertimbangan untuk menggunakan kontrol integral. Oleh karena itu, kontrol integral biasanya digunakan bersama dengan kontrol yang lain.

4.3.3 Kontrol Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup

Kontrol derivatif pada sistem kontrol tertutup disajikan dengan gambar berikut. Gambar 4.6 Diagram Blok Sistem Kontrol Tertutup dengan Kontrol Derivatif Berdasarkan pada sistem yang ditunjukkan pada Gambar 4.6, hubungan antara keluaran 1 s q dan masukan m q s adalah G s U s 1 s q m q s E s + - d K s xxxiii 1 1 1 1 1 m d d m E s q s s s U s G s s E s K sG s s q s s K sG s q q q q q = - = = = - 1 1 d d m s K sG s K sG s q s q = + . 4.15 Persamaan 4.15 merupakan fungsi transfer pada sistem kontrol tertutup dengan kontrol derivatif, dengan d K merupakan penguat derivatif atau dikenal dengan derivatif gain . Kontrol derivatif dapat menurunkan lonjakan dan didalam sistem digunakan bersama dengan kontrol yang lain karena kontrol derivatif tidak mempengaruhi kesalahan pada kondisi tunak Gopal, 2003.

4.3.4 Kontrol Proprosional - Integral pada Sistem Kontrol Tertutup

Kontrol proporsional – integral pada sistem kontrol tertutup disajikan dengan gambar berikut. Gambar 4.7 Diagram Blok Kontrol Proporsional - Integral pada Sistem Kontrol Tertutup Berdasarkan pada sistem yang ditunjukkan pada Gambar 4.7, hubungan antara keluaran 1 s q dan masukan m q s adalah G s U s 1 s q m q s E s + - i p K K s + xxxiv 1 1 1 1 1 1 m i p m E s q s s s U s G s K s E s K G s s s q s s q q q q q = - = æ ö = + ç ÷ è ø = - 1 1 1 1 i p i m p K K G s s s K q s K G s s q æ ö + ç ÷ è ø = æ ö + + ç ÷ è ø . 4.16 Persamaan 4.16 merupakan fungsi transfer dari sistem kontrol tertutup dengan kontrol proporsional - integral. Kontrol proporsional - integral berguna untuk menghilangkan kesalahan pada kondisi tunak.

4.3.5 Kontrol Proprosional-Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup

Kontrol proporsional - derivatif pada sistem kontrol tertutup disajikan dengan gambar berikut. Gambar 4.8 Diagram Blok Kontrol Proporsional - Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup Berdasarkan pada sistem yang ditunjukkan pada Gambar 4.8, hubungan antara keluaran 1 s q dan masukan m q s adalah 1 1 m E s q s s s U s G s q q = - = 1 1 1 p d p d m s E s K K s G s s q s s K K s G s q q q = + = - + 1 1 p d p d m K K s G s s q s K K s G s q + = + + . 4.17 - G s U s 1 s q m q s E s + p d K K s + xxxv Persamaan 4.17 merupakan fungsi transfer dari sistem kontrol tertutup dengan kontrol proporsional - integral. Kontrol ini dapat mempercepat waktu naik dengan lonjakan yang kecil Gopal, 2003.

4.3.6 Kontrol Proporsional – Integral - Derivatif pada Sistem Kontrol Tertutup