Cara Pengujian Parameter METODE PENELITIAN

5. Hentikan pencatatan, setelah selesai setiap 5 menit selama satu jam 6. Timbang kertas saring 7. Setelah itu air sampel dibuang tang bersih, endapan disaring dengan kertas saring 8. Timbang kertas saring ditambah endapan basah, kemudian masukkan ke oven 9. Keluarkan kertas saring dari oven, kemudian timbang kertas saring yang ditambah endapan kering setelah di oven. 10. Kemudian menghitung kadar lumpur dan suspense yaitu dengan rumus : i. Total Bahan Tersuspensi Total Suspensi = x 1000 Dengan : A = Berat Kertas Filter mg B = Berat Kertas filter oven mg ii. Kandungan Lumpur Kandungan Lumpur = x 100 2. Pengujian Kadar Fe a. Alat dan Bahan 1 Alat a Gelas ukur 10 ml b Tabung reaksi beserta rak-nya 2 Bahan a Aquadest b Air sampel c 4N H 2 SO 4 pekat d KMnO 4 0,1N e KCN 5 f Larutan standar Fe 0,1 mgl b. Langkah Kerja 1 Pembuatan standar Fe a 3 tabung aerasi filtrasi diisi 10 ml aquadest. b Tiap tabung ditambah larutan standar Fe 0,1,2 tetes. g Menambahkan 4N H 2 SO 4 sebanyak 5 tetes dan KMnO 4 0,1N sebanyak 5 tetes pada setiap tabung reaksi, di kocok sampai berwarna ungu. h Menambahkan KCN 5 sebanyak 5 tetes pada setiap tabung reaksi dimana warna ungu berubah menjadi keruh. 2 Pemeriksaan Sampel a Mengambil 1 buah tabung reaksi. b Menuangkan air sampel dalam gelas sebanyak 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, c Menambahkan 4N H 2 SO 4 , KMnO 4 0,1N, KCN 5 masing-masing 5 tetes, dikocok hingga tercampur. d Membandingkan sampel dengan larutan standar Fe e Mencatat berapa kadar Fe yang sesuai. f Kemudian menghitung kadar Fe dengan rumus : i. Kadar Fe Fe = x x 0,1 mgl Dengan : V = Volume air n = jumlah tetes 0,1 = mgl standart larutan Fe standart. ii. Efisiensi Penurunan Fe E p = x 100 Dengan : = Nilai dari parameter sebelum proses aerasi filtrasi. = Nilai dari parameter setelah proses aerasi filtrasi. 3. Pengujian Kadar pH a. Alat dan Bahan 1 Alat a Kertas Lakmus 2 Bahan a Air Sampel b. Langkah Kerja 1 Memasukan kertas lakmus ke dalam air sampel. 2 Membandingkan kertas lakmus dengan indikatornya. 3 Mencatat hasil pH. Proses pengolahan air dengan menggunakan alat uji pengolahan air sederhana dengan menggunakan media filtrasi karbon aktif dapat digambarkan seperti yang terlampir pada gambar di bawah ini : Gambar 4.3 Alat Pengolahan Air Sederhana Dari gambar di atas terlihat proses pengolahan air dengan menggunakan alat uji pengolahan air sederhana. 1. Air sampel dimasukkan melalui bak inlet yang telah diberi lubang pada bagian bawah dan diberi kran pengontrol. 2. Pada bagian pipa sudah terdapat bahan karbon aktif misalnya dengan pengujian air sampel dengan tinggi bahan karbon aktif 20 cm, dan pada pipa tersebut juga diberi lubang pada bagian bawah. 3. Selanjutnya air sampel tersebut otomatis tersaring oleh karbon aktif, setelah tersaring air akan mengalir ke bawah. 4. Siapkan tempat untuk mengambil air sampel bak outlet, dan kemudian diuji dengan larutan kimia. 36

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kualitas Air Sampel

Hasil pengujian sampel air, menggunakan alat Pengolahan Air dengan media filtrasi karbon aktif cangkang kelapa yang dilakukan di Laboratorium Rekayasa Lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dapat berpengaruh pada parameter yang akan diuji. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.492MENKESPERIV2010 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, dan untuk membandingkan hasil analisis pengujian di laboratorium. Hasil dapat dilihat pada Tabel 5.1 pengamatan air sampel dan Tabel 5.2 tabel persyaratan kualitas air. Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Air Sungai Selokan Mataram. Sumber parameter Kadar Lumpur Tersuspensi mgl Kadar Besi Fe mgl pH Air Sampel 5060 3,1 mgl 6,5 Sumber : Hasil Pengamatan, 2016. Tabel 5.2 Tabel Persyaratan Kualitas Air Berdasarkan KEPMENKES RI No.492 MENKESPERIV2010. No. Parameter Satuan Kepmenkes RI No.492 Tahun 2010 1 Fe mgl ≤ 0.3 mgl 2 pH - 6.5-8.5 3 Kekeruhan NTU 5 Sumber : Kepmenkes RI No.492MENKESPERIV2010. Disimpulkan dari hasil pengujian air sumur diatas bahwa parameter Fe masih tinggi kadarnya dengan nilai awal antara 3,1 mgl jauh diatas ambang batas ≤ 0,3 mgl. Berdasarkan persyaratan kualitas air yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No 492MENKESPERVI2010 tentang syarat- syarat dan pengawasan kualitas air minum, dan nilai pH 7 sudah memenuhi syarat kualitas air minum yaitu antara 6,5-8,5.

B. Analisis Perhitungan Penurunan Kadar Fe, Kadar Lumpur Tersuspensi dan pH

1. Kadar Fe dan Efisiensi Penurunan Kadar Fe

Dari data hasil penelitian dan perhitungan didapatkan kadar Fe yang disajikan pada Tabel 5.4 analisis dilakukan berdasarkan ketebalan media filtrasi. Pada uji saringan ini dilakukan pengulangan penyaringan sebanyak 3 kali dengan cara melanjutkan penyaringan 1 ke penyaringan 2 dan ke penyaringan 3. Tabel 5.3 Nilai n tetes air sampel sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan 1,2 dan 3 dengan ketebalan media karbon aktif 20 cm, 40 cm Dan 60 cm. No Siklus Penyaringan n tetes Saringan Karbon Aktif 20 cm Saringan Karbon Aktif 40 cm Saringan Karbon Aktif 60 cm 1 6,2 6,2 6,2 2 1 1,75 1,75 1,6 3 2 1,7 1,7 1,56 4 3 1,6 1,7 1,5 Sumber : Hasil Pengujian, 2016. Tabel 5.4 Kadar Fe air sampel sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan 1,2 dan 3 dengan ketebalan media karbon aktif 20 cm, 40 cm Dan 60 cm. No Siklus Penyaringan Kadar Fe Mgl Saringan Karbon Aktif 20 cm Saringan Karbon Aktif 40 cm Saringan Karbon Aktif 60 cm 1 3.1 3.1 3.1 2 1 0.875 0.875 0.8 3 2 0.85 0.85 0.78 4 3 0.8 0.85 0.75 Sumber : Hasil Pengujian, 2016.