Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

6 3.2. Hasil Analisis Data 3.2.1 Analisis Univarat

3.2.1.1 Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Pengecekan Perbaikan n n Usia tahun Remaja akhir 17-25 6 16,7 17 47,2 Dewasa awal 26-35 18 50,0 16 44,4 Dewasa akhir 36-45 12 33,3 3 8,3 Lansia awal 46-55 0 0 0 0 Lansia akhir 56-65 Jenis Kelamin Laki Perempuan 36 100,00 36 100,00 Status Gizi KEK berat 17,0 KEK ringan 17,0-18,4 Normal 18,5-25,0 36 100,0 36 100,0 Gemuk ringan 25,1-27,0 Gemuk berat 27,0 Masa Kerja Baru ≤7 30 83,3 30 83,3 Cukup lama 8-14 3 8,3 3 8,3 Lama 15-21 3 8,3 3 8,3 Sangat lama ≥22 0 0 0 0 Jumlah 36 100,00 36 100,00 Dari hasil Tabel 1, diketahui pada bagian pengecekan kelompok usia yang terbanyak pada dewasa awal 26-35 tahun dengan jumlah 18 orang 50,0. Selain itu pada bagian perbaikan terbanyak terdapat pada kelompok usia remaja akhir 17-25 sebanyak 17 orang 47,2. Distribusi usia responden yang paling sedikit pada bagian pengecekan kelompok usia remaja akhir 17-25 tahun sebanyak 6 orang 16,7. Sedangkan pada bagian perbaikan kelompok usia dewasa akhir 36-45 tahun sebanyak 3 orang 8,3. Rata-rata usia 7 responden bagian pengecekan 32,7±6,96, sedangkan pada bagian perbaikan 27,4±6,21. Berdasarkan pengambilan data responden semua berjenis kelamin laki-laki. Oleh karena itu responden yang berada di bagian pengecekan dan perbaikan semua berjenis kelamin laki-laki. Jumlah responden di bagian pengecekan 36 orang dan bagian perbaikan 36 orang. Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi, didapatkan tinggi badan dan berat badan kemudian membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Berat badan yang dihitung menggunakan satuan kilogram kg, sedangkan tinggi badan dalam satuan meter m. dibagi dalam 5 kelompok yaitu KEK berat KEK ringan, Normal, gemuk ringan, gemuk berat. Berdasarkan Tabel 1, mayoritas menunjukkan indeks masa tubuh yang normal seperti pada bagian pengecekan semuaanya normal sebanyak 36 orang 100,0 dan pada bagian perbaikan normal sebanyak 36 orang 100,0. Rata-rata indeks masa tubuh bagian pengecekan 22,8±1,45, sedangkan pada bagian perbaikan 22,5±1,40. Berdasarkan pengambilan data responden, diperoleh masa kerja dibagi dalam 4 kelompok baru ≤7 tahun, cukup lama 8-14 tahun, lama 15-21 tahundan sangat lama ≥22 tahun. Dari hasil Tabel 1, jumlah responden pada bagian pengecekan dan perbaikan terdapat kelompok masa kerja yang sama. Kelompok masa kerja paling banyak dengan masa kerja baru ≤7 tahun sebanyak 30 orang 83,3 sedangkan kelompok masa kerja yang paling sedikit yaitu kelompok cukup lama 8-21 tahun sebanyak 3 orang 8,3 dan kelompok lama 15-21 tahun sebanyak 3 orang 8,3. Rata-rata masa kerja di bagian pengecekan 6,47±3,66, sedangkan pada bagian perbaikan 6,85±4,60 8 Beban kerja responden diukur dengan cara mengukur denyut nadi per menit. Digunakan untuk menentukan beban kerja ringan, sedang, berat, sangat berat, dan sangat berat sekali.

3.2.1.2 Frekuensi Beban Kerja Responden Table 2. Distribusi Frekuensi Beban Kerja Responden

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Daily Check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan.

1 5 16

PERBEDAAN KEBUTUHAN AIR MINUM DAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI BAGIAN PENGECORAN Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Ad

0 2 16

PERBEDAAN KEBUTUHAN AIR MINUM DAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS DI BAGIAN PENGECORAN Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Adh

0 3 15

PENDAHULUAN Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kebutuhan Air Minum dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Terpapar Iklim Kerja Panas di Bagian Pengecoran Logam dan Finishing PT Aneka Adhilogam Karya Ceper Klaten.

0 3 4

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA YANG TERPAPAR IKLIM KERJA PANAS PADA PEKERJA BAGIAN PENGECEKAN DAN PERBAIKAN Perbedaan Kelelahan Kerja Yang Terpapar Iklim Kerja Panas Pada Pekerja Bagian Pengecekan Dan Perbaikan Di Pt. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Kelelahan Kerja Yang Terpapar Iklim Kerja Panas Pada Pekerja Bagian Pengecekan Dan Perbaikan Di Pt. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan.

0 2 7

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 12

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DENGAN BEBAN KERJA RINGAN YANG TERPAPAR TEKANAN PANAS DI TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA.

0 0 15