Bagaimana pendapat anda mengenai program Kantor Bebas Asap

185 diharapkan kami dapat memberikan solusi atau menyampaikan hal yang berguna dan bermanfaat ketika karyawan membutuhkan konseling pribadi untuk berhenti merokok. Selain itu kami juga membuka kelas small group discussion untuk karyawan yang merupakan perokok berat. Harapannya ketika karyawan mengikuti kelas ini yang dipimpin oleh Ibu Yayi sendiri, karyawan dapat memiliki kesadaran untuk berhenti merokok” 5. Media internal apa saja yang digunakan untuk mensosialisasikan program kantor bebas asap rokok? “Kami menggunakan KABARA beberapa kali untuk mensosialisasikan program ini. Namun, karena KABARA juga dapat dibaca oleh orang luar sehingga kami perlu memfilter dalam memberikan informasi. Hal ini berhubungan dengan image dari KPC. Lalu, kami juga menggunakan Buletin Warga Sehat Selamat, spanduk, dan baliho. ” “Untuk artikel kesehatan ya? Jadi, kami itu sering mengirimkan cerita mengenai contoh orang-orang yang mengalami dampak dari kebiasaan merokok. Saya ingatnya artikel yang pernah kami kirim melalui email itu cerita tentang gadi muda pecandu rokok yang menderita kanker tenggorokkan akibat kebiasaan merokoknya Don’t tell smoking is bad, Show them . Lalu, ada juga artikel yang bercerita mengenai seorang pria yang butuh perjuangan untuk berhenti merokok Akhirnya saya berhasil mematikan rokok. Ya, jadi ini salah satu contoh artikel yang pernah kami kirimkan untuk karyawan. Tujuannya, kami ingin menunjukkan bahwa merokok itu memliki dampak serius, tidak hanya di usia tua orang dapat terkena dampak merokok tetapi di usia muda pun orang dapat terkena dampak merokok. ”

6. Bagaimana pendapat anda mengenai program Kantor Bebas Asap

Rokok? “Kami dari departemen berusaha memberikan yang terbaik untuk karyawan. Salah satunya dengan memberikan kesejahteraan karyawan dari sisi kesehatan. Nah, maka dari itu kami membuat sebuah program Kantor Bebas Asap Rokok. Program ini dibuat berlandaskan kebijakan mengenai Kawasan Tanpa Rokok yang telah terncantum di Undang- undang”. Pertanyaan Back Region 1. Apa peran dan jabatan anda dalam sosialisasi ini? “Peran saya disini melakukan persiapan sosialisasi ya. Dari tahun 2010 ketika mulai mencanangkan Kantor Bebas Asap Rokok kami mulai menyediakan sudut-sudut dimana disediakan area khusus merokok. Sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Memo Kebijakan Kantor Bebas Asap Rokok tanggal 25 Mei 2011. Kami menyediakan area 186 khusus merokok minimal lima meter dari gedung atau bangunan, tidak di tempat yang sering dilalui orang. Tapi akhir tahun 2013 kita lihat bahwa perokok bukannya berkurang tetapi malah semakin banyak. Dari sini kita bisa lihat bahwa ketika mereka melihat temannya merokok maka akan ikut-ikutan. Merokok dengan teman menjadi alasan untuk berhenti sebentar dari kerjaanya dan bisa santai sejenak dengan merokok sambil ngobrol. ” “Disini tugas yang saya lakukan adalah seperti yang saya katakan tadi, saya melakukan bersama KTT dan tim kesehatan ISOS untuk menemukan penyebab karyawan meninggal secara mendadak dan berturut-turut, lalu penyakit seperti jantung, stroke, dan sebagainya itu yang rata-rata di derita oleh karyawan. Juga jumlah penderita penyakit di bagian jantung khususnya semakin meningkat. Dari sini kita lihat bahwa fakta di lapangan seperti ini. Didukung pula tahun 2013 jumlah perokok semakin banyak dilihat dari perokok yang berada di area merokok semakin banyak. Nah, dari sini maka kami mulai membuat program Kantor Bebas Asap Rokok tujuannya untuk melarang karyawan berhenti merokok. ” “Setelah itu kami melakukan sosialisasi seperti yang saya katakan tadi bahwa sosialisasi telah dilakukan dari tahun 2010 hingga 2014. Lalu untuk safcon itu yang diundang eksekutif KPC dan GM, Manager , dan Superintendent dengan pembicaranya Ibu Yayi itu tadi ya. Tujuannya agar penyampaian informasi lebih efektif. Harapannya dapat diteruskan ke karyawan di departemen dan divisi masing-masing. Kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada eksekutif KPC terlebih dahulu, agar para top level management memiliki komitmen untuk berhenti merokok. Karyawan tentunya akan lebih respect jika melihat atasannya memberikan contoh secara la ngsung untuk tidak merokok.” 2. Bagaimana anda mempersiapkan materi untuk sosialisasi kantor bebas asap rokok? “Untuk materi, saya meminta beliau yang menyiapkan. Jadi, saya hanya meminta kepada Ibu Yayi untuk menjadi pembicara dalam kegiatan yang akan kami lakukan yaitu safcon meeting itu tadi. Saya percaya Ibu Yayi merupakan orang yang sudah lama malang melintang di dunia pertembakauan jadi saya menyerahkan sepenuhnya materi yang akan disampaikan. Saya sih hanya meminta materi utama yang perlu disampaikan tentunya kandungan dalam rokok itu sendiri, lalu bahaya merokok, untung ruginya merokok, walaupun sebenarnya tidak ada untungnya sama sekali untuk merokok, ajakan hidup sehat, dan tentunya tips untuk berhenti merokok. Setelah Ibu Yayi membuat 187 materinya tentu saya akan melihatnya lagi jika ada yang kurang, kami minta untuk ditambahkan. Jadi antara saya dengan Ibu Yayi berusaha untuk saling menyempurnakan materi yang telah dibuat.” 3. Siapa yang menjadi pembicara dalam sosialisasi program Kantor Bebas Asap Rokok? alasan anda memilihnya apa? “Jadi, saya tahu Ibu Yayi itu ketika diberikan referensi oleh ISOS. Muncullah nama Ibu Yayi tersebut, lalu saya baca latar belakang beliau yang telah lama menjadi pembicara mengenai rokok. Maka saya pilih Ibu Yayi untuk jadi pembicara. Lalu saya juga menginginkan seseorang yang tidak hanya memiliki keahlian terakit dengan rokok, tetapi juga memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan materi rokok sehingga karyawan yang datang tidak hanya tahu tetapi juga mengerti dan paham bahaya serta dampak dari merokok. Kalau dokter kan kebanyakan hanya sekedar tahu bahaya merokok dan seluk beluk rokok. Nah, akhirnya kami membutuhkan orang yang memiliki keahlian dibidang rokok sekaligus kemampuan untuk mengkomunikasikannya. Selain itu, Ibu Yayi ini merupakan dosen FK UGM tetapi latar belakangnya psikologi. Otomatis keterampilan pendekatan dengan seseorang lebih tinggi. Lalu beliau mengjaar S2 dan S3 mengenai kesehatan masyarakat dan beliau hampir 20 tahun lebih berkecimpung di dunia ini. Beliau berusaha mengupayakan dan mengkampanyekan hidup sehat tanpa rokok. Itu sebabnya kami pilih beliau.” 4. Siapa peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut? “Jadi kami menyasar GM, Manager , Superintendent, dan pihak eksekutif KPC yaitu Chief untuk datang dalam safcon meeting di Bukit Pelangi. Harapannya informasi yang disampaikan akan lebih maksimal. Jadi kami berusaha memberikan edukasi atau informasi terlebih dahulu kepada petinggi disetiap departemen dan divisi. Harapannya mereka dapat membantu kami dalam meneruskan informasi kepada karyawan di divisi dan departemen masing- masing.” 5. Dimana sosialisasi tersebut dilakukan? Alasannya apa? “Tempat yang kami gunakan adalah ruang serbaguna Bukit Pelangi. Alasannya, di KPC ini kami tidak memiliki ruangan yang cukup besar. Adapun ruangna yang besar yaitu ruang olahraga tapi itu panas dan sepertinya kurang layak untuk digunakan. Makanya kami memilih ruang serbaguna di Bukit Pelangi, luas dna mampu menampung jumlah peserta yang banyak”. Aktor 1, pertanyaan No. 5 188 6. Siapa saja yang terlibat dalam sosialisasi program kantor bebas asap rokok tersebut? “Jadi, dalam safcon meeting itu saya mengundang Ibu Yayi sebagai pembicara utama tentunya, karena dia orang tahu betul mengenai rokok dan seluk beluknya. Lalu dalam sosialisasi tersebut saya juga mengundang contoh hidup nyata yang mengalami dampak langsung dari merokok, itu kebetulan dari karyawan kami langsung Bapak Bambang Herry Purwanto, beliau merupakan Pits Superintendent Hatari. Saya juga mengundang istri beliau dalam sosialisasi tersebut. Tujuannya agar peserta tidak hanya melihat dampak merokok yang terjadi di diri perokok itu saja tetapi pihak-pihak yang dia rugikan salah satunya adalah keluarga, atau orang yang paling dekat dengannya istrinya.” 189 TRANSKRIP WAWANCARA Aktor 2: Sekretaris Program Studi Ilmu S2 Ilmu Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yayi Suryo Prabandari Back Region Front Region

1. Apa yang anda lakukan pertama kali ketika dipilih menjadi