Pengaruh Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report: Studi Empiris Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK
PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT
(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2014)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
FAUZI DWI RAHARJO
NIM : 109082000050

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M

i


--T

PENGART}II CORPORATE GOWRNANCE DAT\I KARAKTERISTIK
PERUSAIIAAI\I TERHADAP PENGUNGKAPAI\T WSTAINABILITY
REPORT
(Studi Empiris Pada Perusaheen LQ45 yeng Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2Ol2 a0l 4)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakuttas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Fauzi llwi Rehario

NIM:

10!mt2fiXm50

Di Bawah Bimbingan


Yessi

w

Fiti,

SE.,M.Si.,Ak.,CA
2AA6A4 2 002

NIP. 1 9760924

JIIRUS$I AIONTANSI

r.AI('LTAS EKONOhII DAI\I BISMS
I.]NTVERSITAS ISLAM IYAGERI SYARIF

JAKARTA
l4sTHn0rcr0tr


HII}AYATI]LLAH

LEMBAR PENGESAHAN UJIAI\I KOMPREEENSIF
Hdti iui, 07 ,Ult Z01A tghh &lahrtan ujian ltompr&ensif atas mahasiswa:

l. Nama

2. NIM
3. Jurtrsan
4. Judul Skripsi

FauziDwi Raharjo
:109082000050
: Aluntansi
: Penganrh Corporate Governancedan Karakteristik
:

Perusabaan Terhadap Pengungkapan &xuinability
Report (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2Ol2-2O14)


Setelah macermati dan memperlihatkan penampilan dan ke,mampuan yang
bersangfuutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ketahap Ujian Skipsi sebagai salah satu syarat untuk momperoletr
gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonoriri dan Bisnis Universitas Islm
Negeri Syarif Hidayatullatr Jakmta
Jakartq 07 Juli 2014
1. Zuhairan Yunmi Yunan^ SE.. M.Sc
NrP. 19800416 20n/9t2 t N2

2.

Yessi Fiti. SE.. Ak.. M.Si
NrP. 19760924 200,6042 A02

3.

Y-usar Sagaia SE..


Penguji

I

Pengsji

II

Penguji

III

Ak.. M.Si
NIDN.20090s8601

ilt

LEMBAR PENGESAIIAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini,21 Juni 2016 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa :
1. Nama

Fat:zi Dwi Raharjo
2. NIM
109082000050
3. Jurusan
Akuntansi
4. Judul Skripsi Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkap an Sustainability Report
(Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Period e 2012-201 4)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersanglutan selama proses ujian komprehensif maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,

1.

2l lvri20l6


Hepi Prayudiawan. SE..MM..Ak..CA.
NIP. 19720516 200901 I 006

2. Yessi Fihi. SE.-M.Si..Ak..CA.
NIP. 1 9760924 200604 2 002

Sekretaris

3. Fiki Damayanti. SE..M.Si.
NrP. 1981073t 200604 2 003

4.

Yessi Fitri. SE..M.Si..Ak..CA.
NrP. 19760924 200604 2 002

Penrbimbing

lv


LEMBAR PER}I'YATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAII
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Fauzi Dwi Raharjo

NIM

109082000050

Fakultas

Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi

Jurusan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya

:


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
2.
3.

4.
5.

mempertanggungi awabkan.
Tidak melakukan plagiat atas naskah orang lain.
Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
Tidak melakrrkan pemanipulasian dan pemalsuan data.
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungiawabkan, ternyata memang diternukan
bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakartab24 Jvnt2016

Fauzi Dwi Raharjo

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS DIRI
1. Nama
2. Tempat, Tanggal Lahir
3. Alamat

4. Telepon
5. Email
II.


III.

: Fauzi Dwi Raharjo
: Jakarta, 07 Februari 1991
: Komplek Puri Bintaro Hijau
Blok E3 No 31 Rt.002
Rw.012 Kelurahan Pondok
Aren Kecamatan Pondok
Aren Kabupaten Tangerang
Selatan
: 082299596100
:fauzidwiraharjo@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN 05 Petukangan Selatan Jakarta
2. SMPN 161 Jakarta
3. SMAN 90 Jakarta
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(1997-2003)
(2003-2006)
(2006-2009)

LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah
: Yanto (alm)
2. Ibu
: Suntit Juarsih
3. Alamat
: Komplek Puri Bintaro Hijau
Blok E3 No 31Rt.002
Rw.002 Kelurahan Pondok
Aren Kecamatan Pondok
Aren Kabupaten Tangerang
Selatan
4. No. Telp
: 021-73461427

vi

Influence of Corporate Governance and Company Characteristics
Against Disclosure Sustainability Report
(Empirical Study on LQ45 Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange
Period 2012-2014)

ABSTRACT

This study aims to find empirical evidence about the effect of profitability,
liquidity, leverage, company size, the number of audit committee meetings, the
number of meetings of the board of directors and governance committee on the
disclosure of the company's sustainability report LQ45 listed on the Stock
Exchange 2012-2014. The number of companies sampled in this study as many as
25 companies. This study is based on a purposive sampling method. Testing the
hypothesis in this study using logistic regression analysis using SPSS 20.0.
The results showed that the leverage, the number of audit committee
meetings, the number of board meetings and committee governance significantly
influence sustainability disclosure report. Meanwhile, profitability, liquidity, and
the size of the company does not significantly influence sustainability disclosure
report..

Keywords: Sustainability Report, Profitability, Liquidity, Leverage, The size of
the Company, the Audit Committee, the Board of Directors, Governance
Committee.

vii

Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report
(Studi Empiris pada perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai
pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, jumlah rapat
komite audit, jumlah rapat dewan direksi, dan governance committee terhadap
pengungkapan sustainability report pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI
periode 2012-2014. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 25 perusahaan. Penelitian ini bedasarkan metode purposive sampling.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
logistic dengan menggunakan program SPSS 20.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage, jumlah rapat komite audit,
jumlah rapat dewan direksi dan governance committee berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan sustainability report. Sedangkan profitabilitas, likuiditas,
dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
sustainability report.

Kata kunci : Sustainability Report, Profitabilitas, Likuditas, Leverage, Ukuran
Perusahaan, Komite Audit, Dewan Direksi, Governance Committee.

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’aalamin.
Segala puji atas ke hadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa, Yang Maha
Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Corporate

Governance

dan

Karakteristik

Perusahaan

Terhadap

Pengungkapan Sustainability Report (pada perusahaan LQ45 yang terdaftar
di BEI periode 2012-2014)”. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada
junjungan nabi besar Muhammad Saw dan para sahabatnya yang telah
memberikan penerangan bagi seluruh umat.
Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bagaimanapun penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kesuksesan dan keberhasilan
penulis dalam menyusun skripsi ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak.
Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orangtua, ibu Suntit Juarsih dan bapak Yanto (Alm) yang selalu
mengingatkan untuk menyelesaikan tugas ini, memberikan semangat dan doa
yang tiada putus, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan dukungan baik moril

ix

dan materil yang telah diberikan selama ini, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak tersayang, Fauziah Utami dan Adik tercinta Ghina Yantri Lestari serta
keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
sekaligus dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk
berdiskusi, memberi arahan dan motivasi juga bimbingan terbaiknya selama
ini. Terima kasih atas saran dan dukungan yang Ibu berikan selama proses
penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekertaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya selama ini dan karyawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Septya Darma Yanti, sang pujaan hati yang selalu memberikan ide, motivasi,
doa dan tempat berbagi suka duka sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.

x

8. Adriansyah dan Syarief Nugroho yang tidak henti-hentinya mengingatkan dan
tidak bosan-bosannya memberi semangat serta sebagai tempat bertanya dalam
mengerjakan skripsi ini.
9. Arfian Fauzi, Dea Refida, Desy Sarwilah, Hilman Fikri, Jody Bramantyo dan
Yudha Bagaskara selaku teman kantor yang selalu menghibur di akhir pekan
serta mengingatkan untuk jangan menyerah dalam mengerjakan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuanganku Arief Mulyawan, Dhio Rizky Chandra, Suhendro,
Tsaurah Fitria, Rifki Sulviar dan Rizky Pra Ramadhan terima kasih atas
dukungan dan bantuannya kepada penulis.
11. Rekan-rekan akuntansi 2009, terima kasih atas dukungan dan semangatnya
yang telah diberikan kepada penulis.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
bantuan, dukungan dan doanya dalam menyelesaikan skipsi ini.
Dengan adanya keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki,
penulis menyadari betul skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 24 Juni 2016

Fauzi Dwi Raharjo

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI . ................................................................ . ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. …. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. …. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... ….. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... …. vi
ABSTRACT ....................................................................................................... .... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... …viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... …..ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... ... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ .. xvii
DAFTAR GAMBAR . ..................................................................................... . xviii
DAFTAR LAMPIRAN . .................................................................................. . xviii

BAB I

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

BAB II

Latar Belakang Penelitian...................................................... 1
Rumusan Masalah .............................................................. … 11
Tujuan Penelitian ............................................................... … 12
Manfaat Penelitian ............................................................ … 12

TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Literatur .................................................................. … 15
1. Teori Stakeholder ......................................................... … 15
2. Teori Legitimasi ........................................................... … 16
3. Corporate Social Responsibility .................................. … 17

xiii

a) Konsep Triple Bottom Line…….………………………. 19
b) Sustainability Report……………………………………. 19
4. Corporate Governance……………………………….... 27
a) Komite Audit………………………………………...28
b) Dewan Direksi……………………………………….29
c) Governance Committee ……………………………..29
5. Karakteristik Perusahaan ……………………………..... 30
a) Profitabilitas………………………………………… 30
b) Likuiditas…………………………………………… 31
c) Leverage…………………………………………….. 32
d) Ukuran Perusahaan………………………………….. 32
B. Penelitian Terdahulu . ........................................................... . 33
C. Kerangka Pemikiran……………………………………… 36
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis….37
1. Profitabilitas dengan Pengungkapan Sustainability
Report………………………………………………...…. 37
2. Likuiditas dengan Pengungkapan Sustainability Report... 38
3. Leverage dengan Pengungkapan Sustainability Report… 39
4. Ukuran Perusahaan dengan Pengungkapan Sustainability
Report………………………………….………………... 39
5. Komite Audit dengan Pengungkapan Sustainabilty
Report…………………………………………………… 40
6. Dewan Direksi dengan Pengungkapan Sustainability
Report…………………………………………………… 42
7. Governance Committee dengan Pengungkapan
Sustainability Report……………………………………. 43
BAB III

METODE PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian.................................................. … 45
Metode Penentuan Sampel ................................................. … 45
Metode Pengumpulan Data ................................................ … 46
Metode Analisis Data ......................................................... … 46
Metode Pengujian Hipotesis…….......................................... 47
1. Statistik Deskriptif ....................................................... … 47
2. Analisis Logistic Regression…………………………… 47
a. Menilai keseluruhan model (overall model fit)……... 48
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)………………… 49
2. Uji Kelayakan Model Regresi………………….. 49
b. Menguji Koefisien Regresi…………………………. 50
F. Operasional Variabel Penelitian……………………………. 51

A.
B.
C.
D.
E.

xiv

1. Variabel Independen .................................................... … 52
a. Profitabilitas ........................................................... … 52
b. Likuiditas…………………………………………… 52
c. Leverage………………………………………….… 53
d. Ukuran Perusahaan ................................................ … 53
e. Komite Audit ......................................................... … 54
f. Dewan Direksi……………………………………… 54
g. Governance Committee……………………………...55
2. Variabel Dependen ....................................................... … 55
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian....................... … 57
1. Deskripsi Objek Penelitian........................................... … 57
2. Deskripsi Sampel Penelitian ........................................ … 57
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian………………………….. 59
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif………..……………… …. 60
C. Uji Logistic Regression……………………………………... 63
1. Menilai keseluruhan model (overall model fit)…………. 63
a) Uji Koefisien Determinasi (R2)…………………….. 64
b) Uji Kelayakan Model Regresi………………………. 65
2. Menguji Koefisien Regresi Logistik……………………. 66
a) Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report……………………………...… 67
b) Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report……………………………...… 68
c) Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan
Sustainability Report……………………………….. 69
d) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan
Sustainability Report ……………………………….. 70
e) Pengaruh Komite Audit terhadap Pengungkapan
Sustainability Report……………...………………… 71
f) Pengaruh Dewan direksi terhadap Pengungkapan
Sustainability Report………………………………... 72
g) Pengaruh Governance Committee terhadap
Pengungkapan Sustainability Report……….………. 73

xv

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ ... 76
B. Implikasi ............................................................................ ... 77
C. Saran. ................................................................................. …79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... …81
LAMPIRAN ..................................................................................................... …85

xvi

DAFTAR TABEL

No

Keterangan

Halaman

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ……………………………..

34

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian ………………………………

56

Tabel 4.1

Rinciaan Sampel Penelitian……………………………………

58

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif…………………………………………….

60

Tabel 4.3

Overall model fit test…………………………………………….…..

64

Tabel 4.4

Model Summary ………….……………………………………

65

Tabel 4.5

Hosmer and Lemeshow Test ……………………………………….

65

Tabel 4.6

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)…………………………..

66

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Penelitian……………………………………...

75

xvii

DAFTAR GAMBAR
No
Gambar 2.1

Keterangan

Halaman

Skema Kerangka Konseptual ………………………………….

36

DAFTAR LAMPIRAN
No

Keterangan

Halaman

1.

Data Sampel……………………………………………………..

86

2.

Hasil Output SPSS……………………………………………...

94

xviii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat.
Banyak perusahaan yang tidak bisa bertahan lama karena tidak mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Untuk menghadapi
persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk bekerja secara efektif dan
efisien. Agar perusahaan bisa bekerja secara efektif dan efisien, perusahaan
membutuhkan rencana kerja yang baik. Rencana kerja yang baik biasanya
dibuat oleh manajemen. Manajemen dituntut untuk dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang dapat menunjang perkembangan perusahaan
sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan.
Pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu
menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang dihasilkan perusahaan
tersebut merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup perusahaan agar
tetap bertahan dalam kondisi apapun. Oleh karena itu, pihak manajemen
perusahaan

harus

melakukan

upaya-upaya

atau

tindakan

untuk

mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan

yang

maksimal,

maka

perusahaan

akan

mengalami

perkembangan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Elkington

dalam Effendi

(2009),

selain mengejar

keuntungan, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada
pemenuhan kesejahteraan masyarakat serta turut berkontribusi aktif dalam

1

menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini mengindikasikan perusahaan boleh
berlanjut sebagai entitas pencetak laba sepanjang tidak merusak lingkungan
dan sosial. Substansi keberadaan tanggung jawab sosial muncul dalam
rangka memperkuat

keberlanjutan perusahaan dengan membangun

kerjasama antara stakeholders yang terkait.
Keuntungan merupakan salah satu tujuan utama dari suatu
perusahaan. Beberapa tahun terakhir sebagian perusahaan di Indonesia
mulai menyeimbangkan antara orientasi keuntungan dan perbaikan
lingkungan. Perusahaan mulai melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat
untuk lingkungan dan sosialnya yang dikenal dengan Triple Bottom Line
(3P).Triple Bottom Line, atau 3P yaitu Profit, People, and Planet. Profit,
mengejar keuntungan untuk kepentingan shareholders, dan memperhatikan
kepentingan stakeholders. People, memenuhi kesejahteraan masyarakat.
Planet, berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (Global
Reporting Initiative, 2015).
Konsep 3P dianggap sebagai pilar utama dalam membangun bisnis
berkelanjutan, serta untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah untuk memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai kekuatan penting
dalam masyarakat, organisasi dalam bentuk apapun memiliki sebuah peran
penting dalam pencapaian tujuan ini (Global Reporting Initiative, 2015).
Pengelolaan sumber daya memerlukan cara tepat agar dapat memenuhi

2

kebutuhan generasi yang akan datang. Salah satu cara perusahaan dalam
pengelolaan sumber daya adalah dengan mengurangi dampak lingkungan
dari 2 operasional bisnis perusahaan, meminimalkan sumber daya yang
digunakan serta kemunculan limbah (Luthfia, 2012).
Banyak hal harus dilakukan untuk dapat mewujudkan pembangunan
yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu
tantangan utama dari pembangunan berkelanjutan adalah tuntutan adanya
pilihan-pilihan dan cara berpikir inovatif. Perkembangan pengetahuan dan
teknologi

tidak

hanya

dituntut

memberikan

kontribusi

terhadap

pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan
permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan dari
hubungan sosial, lingkungan, dan perekonomian (Global Reporting
Initiative, 2015). Isu lain yang cukup mencolok adalah soal kerusakan
lingkungan dan upaya mengelola sumber energi alternatif ramah
lingkungan (Rahman, 2008).
Laporan keberlanjutan (sustainability report) merupakan bentuk
laporan yang bersifat sukarela (voluntary) sebagai bentuk tanggungjawab
sosial dan lingkungan. Sustainability report sangat diperlukan agar
stakeholders termasuk masyarakat, mengetahui segala bentuk tanggung
jawab perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan (Sari dan Marsono,
2013). Hal ini termasuk laporan keuangan, laporan CSR ataupun
sustainability report sebagai penilaian awal atas kredibilitas suatu

3

perusahaan. Standar pelaporan sustainability report yang diakui secara
internasional mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI).
Informasi

mengenai

dampak aktivitas

ekonomi, sosial dan

lingkungan perusahaan dapat diungkapkan melalui sustainability report
sebagai laporan sukarela yang disajikan secara terpisah dari annual report
(Idah, 2013). Laporan sukarela tersebut disebut sustainability report
(laporan keberlanjutan) apabila kinerja yang dilaporkannya dalam kurun
waktu tertentu sudah menunjukkan kecenderungan membaik menuju
dampak positif. Masyarakat luas bisa melihat aktivitas CSR perusahaan
melalui sustainability report perusahaan itu sendiri.
Pengungkapan Sustainability Report merupakan bentuk komitmen
perusahaan dalam mempublikasikan laporan keberlanjutan. Laporan ini
memberikan informasi tentang pertanggungjawaban perusahaan terhadap
lingkungan dan sosial. Laporan ini disusun berdasarkan Pedoman
Sustainability Report Global Reporting Initiative (GRI). Sustainability
report mempunyai standar pengungkapan yang mencerminkan keseluruhan
aktivitas sosial perusahaan. Dalam hal ini, sustainability report berbeda
dengan laporan keuangan. Perusahaan kemudian mengungkapkan aktivitas
tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui sustainability report untuk
memenuhi kepentingan stakeholder (Aniktia dan Muhammad, 2015).
Sustainability report atau juga bisa disebut laporan non-finansial
disusun secara paralel dengan laporan keuangan tahunan perusahaan.
Sustainability report merupakan laporan kinerja aspek sosial, ekonomi, dan

4

lingkungan perusahaan. Setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
laporan non-finansial dilaporkan oleh manajemen bersamaan dengan
laporan keuangan perusahaan. Seluruh pemangku kepentingan perusahan
hadir untuk membaca, menganalisa, dan mengomentari isi laporan tersebut.
Meskipun sifatnya masih sukarela (voluntary), sustainability report berbeda
dengan laporan keuangan yang telah memiliki sistem dan diamanatkan oleh
undang-undang. Laporan ini melaporkan kinerja aspek sosial, ekonomi, dan
lingkungan adalah hal mutlak bagi perusahaan yang mengklaim memiliki
kinerja CSR tinggi (Ramayana, 2009).
Beberapa dekade ini sering terjadi bencana lingkungan hidup di
berbagai belahan dunia, seperti Three Mile Island, Love Canal, Bhopal
(India), Chernobyl (Rusia), Times Beach (Missouri) sampai peracunan
merkuri di Minamata (Jepang) (Sobur, 2005). Tragedi lingkungan juga
terjadi di Indonesia, seperti kasus PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo,
Newmont Minahasa Raya di Buyat, PT. Freeport di Irian Jaya (Luthfia,
2012).

Kasus

Lumpur

Lapindo

Brantas

terjadi

karena

faktor

ketidakberuntungan perusahaan dalam melakukan eksplorasi penggalian
pada saat pengeboran serta adanya kesalahan prosedural yang meyebabkan
semburan

gas.

Semburan

gas

tersebut

menyebabkan

pencemaran

lingkungan, serta berubahnya kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
sekitar karena lumpur telah meluas ke area pemukiman warga yang
menyebabkan warga kehilangan tempat tinggal.

5

Masyarakat meminta perusahaan untuk memperhatikan kasus
tersebut, namun selama beberapa tahun perusahaan belum ditetapkan
sebagai tersangka. Kasus lain adalah pencemaran lingkungan yang terjadi di
Teluk Buyat, Minahasa Raya. Lingkungan masyarakat tercemar oleh
limbah dari PT. Newmont yang disebabkan oleh kesengajaan perusahaan
mengeluarkan limbah ke tepi Teluk Buyat sebagai lahan bebas pembuangan
limbah.Kasus PT. Newmont tengah diselesaikan melalui pengadilan namun
PT. Newmont telah ditetapkan tidak bersalah atau bebas.
Menurut UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
perusahaan harus melakukan tanggung jawab sosial sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas aktivitas perusahaan. Aktivitas tersebut juga perlu
dilaporkan melalui laporan tanggung jawab sosial yang disajikan dalam
annual report, atau

perusahaan dapat menyajikan laporan tanggung

jawabnya melalui sustainability report sebagai laporan yang terpisah dari
annual report. Sustainability report dapat dijadikan sebagai bentuk
transparansi

perusahaan

dalam

mengungkapkan

informasi

dampak

aktivitasnya. Tragedi-tragedi tersebut terjadi karena adanya ketidakpedulian
perusahaan terhadap lingkungan sosial perusahaan. Kejadian tersebut
memberikan kesadaran kepada perusahaan untuk melakukan kegiatan yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan maupun sosial atau CSR
(Corporate Social Responsibility).
Kegiatan tersebut didukung pemerintah dengan menerbitkan
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)

6

yang mengungkap berbagai ketentuan tentang pendirian PT. Pasal 74 dalam
Undang-Undang ini membahas tentang tanggung jawab sosial dan
lingkungan

dengan

tujuan

mewujudkan

pembangunan

ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat bagi PT itu sendiri, komunitas setempat dan masyarakat pada
umumnya (Saputro dan Linda, 2013). Dilling (2010), menyatakan bahwa di
Eropa semakin banyak negara mewajibkan laporan keberlanjutan,
setidaknya untuk beberapa jenis dan ukuran perusahaan. Hal ini
menunjukkan adanya kepedulian negara-negara di Eropa untuk membuat
peraturan mengenai kewajiban pengungkapan Sustainability Report.
Pengungkapan

Sustainability Report di Indonesia dan beberapa

Negara lain masih bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan yang
mewajibkan seperti halnya pada penerbitan financial reporting (Utama
dalam Suryono, 2011). Meskipun demikian, minat dan prioritas perusahaan
untuk mempublikasikan sustainability report tidak berkurang. Hal ini
dikarenakan meningkatnya peraturan lingkungan di banyak negara yang
diperkirakan akan semakin ketat. Selain itu, tuntutan masyarakat akan peran
perusahaan semakin meningkat, sehingga mendorong perusahaan untuk
memberikan informasi transparan, akuntabel, serta praktik tata kelola
perusahaan yang baik (Luthfia, 2012).
Penelitian mengenai sustainability report juga mulai berkembang,
yang menandakan fenomena sustainability report mulai banyak dilakukan
oleh perusahaan. Hal ini menjadi topik yang menarik untuk diteliti.

7

Beberapa penelitian terdahulu, telah meneliti mengenai beberapa faktor
yang mempengaruhi perusahaan dalam pengungkapan sustainability report.
Dalam pengujian beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan
sustainability report, ditemukan hasil tidak konsisten antara peneiliti satu
dengan peneliti lain.
Suryono dan Prastiwi (2011) dalam penelitiannya menguji
karakteristik perusahaan dan corporate governance dengan praktik
pengungkapan Sustainability Report, menunjukkan bahwa variabel
independen profitabilitas, ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan
direksi

berpengaruh

signifikan

terhadap

praktik

pengungkapan

Sustainability Report. Variabel independen likuiditas, leverage, aktivitas
perusahaan dan governance committee tidak berpengaruh terhadap praktik
pengungkapan sustainability report.
Hasil berbeda juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Luthfia (2012),
dimana variabel independen yang digunakan adalah kinerja keuangan,
ukuran perusahaan, struktur modal, dan corporate governance. Variabel
kinerja keuangan diproksikan melalui profitabilitas, likuiditas, leverage,
dan aktivitas perusahann. corporate governance diproksikan melalui komite
audit dan dewan direksi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen leverage, ukuran perusahaan dan dewan direksi berpengaruh
positif terhadap publikasi sustainability report dan variabel independen
profitabilitas, likuiditas, aktivitas perusahaan, komite audit dan struktur
modal tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report.

8

Penelitian yang dilakukan oleh Saputro dan Linda (2013), menguji
profitabilitas,

likuiditas,

leverage,

dengan

kualitas

pengukapan

sustainability report. Variabel independen yang diuji, variabel likuiditas
berhubungan positif dengan pengungkapan sustainability report sedangkan
profitabilitas dan leverage berhubungan negatif dengan pengungkapan
sustainability report.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sari dan Marsono (2013) yang
menggunakan variabel independen profitabilitas, likuiditas, leverage,
ukuran perusahaan, aktivitas perusahaan, komite audit, dewan direksi,
dewan serta dewan komisaris independen dengan variabel dependen
pengungkapan sustainability report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel independen komite audit dan dewan komisaris independen
berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report, sedangkan
variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran
perusahaan dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
sustainability report.
Aziz (2014) menguji Good corporate governance dengan luas
pengungkapan Sustainability Report dimana ukuran dewan komisaris,
komite audit, kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham
terkonsentrasi, kepemilikan saham manajerial, ukuran perusahaan sebagai
variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel
kepemilikan saham manajerial yang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengungkapan Sustainability Report. Variabel ukuran dewan
komisaris, komite audit, kepemilikan saham institusional, kepemilikan

9

saham terkonsentrasi, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan Sustainability Report.
Melihat adanya hasil yang tidak konsisten diantara beberapa
penelitian tersebut, menjadikan hal menarik untuk diteliti kembali.
Penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Suryono dan Prastiwi (2011) dengan melihat hasil
penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengungkapan Sustainability
Report. Penelitian ini mencoba menguji kembali pengaruh Corporate
Governance

dan

Karakteristik

Perusahaan

terhadap

Pengungkapan

Sustainability Report. Namun, penelitian sebelumnya masih jarang
menggunakan variabel governance committee, maka penulis menambahkan
variabel

governance

committee

dalam

corporate governance

dan

menggunakan net profit margin untuk menghitung profitabilitas serta
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampel
perusahaan LQ45 periode 2012-2014. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Corporate Governance dan
Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report Pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 20122014”.

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah

Profitabilitas

berpengaruh

terhadap

Pengungkapan

Sustainability Report?
2. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap Pengungkapan Sustainability
Report?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Pengungkapan Sustainability
Report?
4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan
Sustainability Report?
5. Apakah

Komite

Audit

berpengaruh

terhadap

Pengungkapan

berpengaruh

terhadap

Pengungkapan

Sustainability Report?
6. Apakah

Dewan

Direksi

Sustainability Report?
7. Apakah Governance Committee Perusahaan berpengaruh terhadap
Pengungkapan Sustainability Report?

11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
b. Untuk menganalisis pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
c. Untuk menganalisis pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan
Sustainability Report.
d. Untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Pengungkapan Sustainability Report.
e. Untuk

menganalisis

pengaruh

Komite

Audit

terhadap

Direksi

terhadap

Pengungkapan Sustainability Report.
f. Untuk

menganalisis

pengaruh

Dewan

Pengungkapan Sustainability Report.
g. Untuk menganalisis pengaruh Governance Committee terhadap
Pengungkapan Sustainability Report.

2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang dilakukan,
penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada beberapa
pihak. Pihak tersebut antara lain:

12

a. Akademisi
Untuk

menambah

pemahaman

serta

wawasan

mengenai

sustainability, sustainability development, pengembangan teknologi
sustainability report dalam suatu perusahaan. Disamping itu,
menjelaskan

mengenai

peran

corporate

governance

dan

karakteristik perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability
Report perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Perusahaan
Sebagai

kontribusi

pengetahuan

mengenai

pengungkapan

sustainability report serta pentingnya tanggung jawab sosial dan
lingkungan melalui sustainability report yang dilaporkan secara
terpisah dari laporan keuangan sebagai bentuk keberlanjutan
perusahaan dalam mewujudkan sustainable development.
c. Investor
Pengungkapan sustainability report merupakan hal penting yang
memiliki kontribusi sebagai pertimbangan investor untuk menilai
aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang diungkapkan
melalui sustainability report sebagai bentuk sustainable suatu
perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.
d. Pemerintah
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi atau wacana
bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan pasti mengenai

13

sustainability report yang lebih baik lagi bagi perusahaanperusahaan di Indonesia.
e. Masyarakat
Sebagai pengontrol perilaku-perilaku perusahaan dan memberikan
informasi akan hak-hak yang dapat diperoleh masyarakat atas
aktivitas perusahaan.

14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Literatur
1. Teori Stakeholders
Teori Stakeholder merupakan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan yang meliputi karyawan, konsumen, pemasok,
masyarakat, pemerintah selaku regulator, pemegang saham, kreditur,
pesaing, dan lain-lain. Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri
namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder. Gray, et al. (1994,
dalam Purwanto,2011) menyatakan bahwa:
“Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan
stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas
perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful
stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi.
Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara
perusahaan dengan stakeholder-nya”.
Teori

stakeholder

berkaitan

dengan

cara

yang

dilakukan

perusahaan untuk mengatur stakeholder-nya. Cara tersebut tergantung
pada strategi yang diadopsi perusahaan, yaitu strategi aktif dan pasif
(Purwanto, 2011). Strategi aktif tidak hanya mengidentifikasi stakeholder,
tetapi juga menentukan stakeholder mana yang memiliki kemampuan
terbesar dalam mempengaruhi alokasi sumber ekonomi ke dalam
perusahaan.

Perhatian

yang

besar

terhadap

stakeholder

akan

mengakibatkan tingginya tingkat pengungkapan informasi sosial dan

15

tingginya kinerja sosial perusahaan. Sedangkan perusahaan yang
mengadopsi strategi pasif cenderung tidak terus menerus memonitor
aktivitas stakeholder dan secara sengaja tidak mencari strategi optimal
untuk menarik perhatian stakeholder. Akibatnya adalah rendahnya tingkat
pengungkapan informasi sosial dan rendahnya kinerja sosial perusahaan.
Pengungkapan informasi dapat dibagi menjadi dua yakni yang
sifatnya wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Salah satu bentuk
pengungkapan sukarela yang berkembang dengan pesat saat ini yaitu
pengungkapan sustainability report. Melalui pengungkapan sustainability
report

(pengungkapan

sosial

dan

lingkungan)

perusahaan

dapat

memberikan informasi yang lebih cukup dan lengkap berkaitan dengan
kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan
lingkungan (Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Suryono, 2011).
2. Teori Legitimasi
Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategis bagi perusahaan
dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat
dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi strategi perusahaan,
terutama terkait dengan upaya memposisikan diri di tengah lingkungan
masyarakat yang semakin maju (Sari dan Marsono, 2013). Menurut
Dowling dan Pfeffer (1975 dalam Purwanto, 2011), teori legitimasi sangat
bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi. Kedua peneliti
tersebut menyatakan bahwa:
“Karena legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi,
batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial,

16

dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis
perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan”.
Teori legitimasi berdasarkan pada gagasan perusahaan beroperasi
di dalam masyarakat melalui suatu kontrak sosial, kemudian perusahaan
tersebut akan membuat kesepakatan untuk melaksanakan berbagai macam
tindakan yang diinginkan oleh masyarakat sebagai balasan atas
diterimanya tujuan perusahaan, kelangsungan hidup perusahaan, dan
penghargaan lainnya (Suryono, 2011). Kesesuaian nilai sosial yang ingin
diciptakan oleh perusahaan dapat diciptakan melalui peningkatan
komunikasi yang efektif bagi masyarakat.
Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan informasiinformasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan kebanyakan
bersifat sukarela. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yakni dengan
pembuatan sustainability report. Laporan ini dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memperoleh legitimasi (Suryono, 2011). Dengan
demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial bagi
perusahaan untuk mempertahankan hidup (going concern).
3. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban
organisasi bisnis untuk turut serta dalam kegiatan yang bertujuan
melindungi

dan

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

secara

keseluruhan (Prasetyono, 2011). Menurut The World Business Council for
Sustainable

Development

(WBCSD)

dalam

Wahyuningtyas

dan

Nugrahanti (2012) CSR adalah komitmen bisnis untuk memberikan

17

kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama
dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat bagi bisnis sendiri
maupun untuk pembangunan.
Pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial yang telah
dilaksanakan perusahaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
citra perusahaan di masyarakat pada umumnya dan investor pada
khususnya (Sudana dan Putu Ayu, 2011). Selain itu, Syahrir dan Suhendra
(2010) dalam Kamil dan Herusetya (2012) mengatakan bahwa tujuan dari
penerapan CSR ini adalah agar menciptakan standar kehidupan yang lebih
tinggi, dengan mempertahankan kesinambungan laba usaha untuk pihak
pemangku kepentingan sebagaimana yang diungkapkan dalam laporan
keuangan entitas.
Di Indonesia, kewajiban perusahaan untuk melaksanakan CSR
diatur dalam beberapa peraturan atau perundangan seperti Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dalam Pasal 74
(1) yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usaha
di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu, juga terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
(UUPM) yaitu pada Pasal 15 (b) yang menyatakan bahwa setiap penanam
modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan dan pada

18

Pasal

16

yang

menyatakan

bahwa

setiap

penanam

modal

bertanggungjawab menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menciptakan
keselamatan,

kesehatan,

kenyamanan,

dan

kesejahteraan

pekerja

(Purwanto, 2011).
a. Konsep Triple Bottom Line
Effendi (2009) mengemukakan bahwa istilah triple bottom line
dipopulerkan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya
Cannibals With Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth
Century Business. Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan
yang ingin berkelanjutan haruslah memerhatikan 3P, yaitu:
1) profit untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,
2) people untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan dan
masyarakat, serta
3) planet untuk menjaga dan meningkatkan kualitas alam serta
lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada
tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek
ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi finansialnya saja, namun
juga harus memerhatikan aspek sosial dan lingkungannya.
b. Sustainability Report
Kewajiban pengungkapan CSR di Indonesia telah diakomodasi
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi
2015) paragraf 14, yang berbunyi sebagai berikut:

19

“Beberapa entitas juga menyajikan, dari laporan keuangan,
laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah,
khususnya bagi industry dimana faktor lingkungan hidup adalah
signifikan dan ketika karyawan dianggap sebagai kelompok
pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting.
Laporan yang disajikan diluar laporan keuangan tersebut adalah
diluar dari ruang lingkup SAK”.
Berdasarkan hal tersebut, sudah selayaknya perusahaan
melaporkan semua aspek yang mempengaruhi kelangsungan operasi
perusahaan kepada masyarakat. Namun, PSAK No.1 (Revisi 2015)
tersebut meunjukkan bahwa perusahaan yang ada di Indonesia
diberikan suatu kebebasan dalam mengungkapkan informasi
tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan
perusahaan (Aniktia, 2015).
Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman
terhadap keberlanjutan kita bersama di samping peningkatan pilihan
dan kesempatan, akan membuat transparansi mengenai dampak
ekonomi, lingkungan dan sosial menjadi komponen utama bagi
efektifnya hubungan dengan pemangku kepentingan, kebijakan
investasi dan hubungan pasar lainnya (Global Reporting Initiative,
2015). Isu mengenai CSR terkait erat dengan sustainability
reporting. Global Reporting Initiative (GRI) merupakan salah satu
dari

lembaga

yang

serius

menangani

permasalahan

yang

berhubungan dengan sustainability (Yuliana et.al, 2008).
GRI berdiri karena semakin mendesaknya transparansi
pengaruh aktivitas bisnis perusahaan baik ekonomi, lingkungan dan

20

sosial sehingga dibutuhkan pedoman atau framework untuk
menyusun sustainability report bagi perusahaan dalam berbagai
ukuran dan sektor usaha di seluruh dunia (Maharani, 2012). Lebih
lanjut, Maharani mengatakan dengan menyusun sustainability
reporting maka pemakai informasi megetahui apakah perusahaan
transparan dalam menyusun kebijakan yang berorientasi pada
lingkungan, manajemen, karyawan, masyarakat dan alam, pengaruh
proses produksi atau aktivitas perusahaan terhadap lingkungan dan
sejauh mana perusahaan mengomunikasikan hal tersebut kepada
publik serta apakah perusahaan jujur terhadap diri mereka sendiri
dan terhadap lingkungan.
Laporan

keberlanjutan

adalah

praktik

pengukuran,

pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal. Laporan Keberlanjutan
merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim dengan
istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak
ekonomi, lingkungan, dan social, misalnya triple bottom line,
laporan pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya.
Laporan

Keberlanjutan

yang disusun

berdasarkan

Kerangka

Pelaporan Global Reporting Initiative mengungkapkan keluaran dan
hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu dalam
konteks

komitmen

organisasi,

strategi,

dan

pendekatan

21

manajemennya (Global Reporting Initiative, 2015). Laporan dapat
digunakan untuk tujuan berikut, diantaranya:
1)

Patok banding dan pengukuran kinerja berkelanjutan yang
menghormati hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif
sukarela.

2)

Menunjukkan
dipengaruhi

bagaimana
oleh

organisasi

harapannya

mempengaruhi

mengenai

dan

pembangunan

berkelanjutan.
3)

Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara
berbagai organisasi dalam waktu tertentu.
Sebagaimana dijelaskan oleh Rahman (2008) meskipun

jumlah perusahaan di Indonesia yang melaporkan sustainability
report terus meningkat, namun ada berbagai alasan untuk tidak
berpuas diri, dan masih pentingnya kerja keras hingga bertahuntahun ke depan. Pertama, karena jumlah perusahaan pembuat laporan
berkelanjutan masih terlampau sedikit. Apalagi jika dibandingkan
dengan jumlah seluruh perusahaan di Indonesia. Kedua, kalau kita
menyimak dengan seksama isi laporan keberlanjutan Antam yang
dianggap terbaik hingga sekarang tidak seluruh deskripsi di setiap
indikator dikatakan berimbang, untuk perusahaan lainnya. Ketiga,
pemanfaatan

laporan

keberlajutan

masih

sangat

tertinggal

dibandingkan negara lain. Keempat, dunia mengarah ke ide One
Report yaitu penyatuan laporan tahunan dan laporan keberlanjutan.

22

Perusahaan yang menyusun sustainability reporting akan
memberi kemudahan bagi pemakai informasi untuk mengetahui
apakah perusahaan sudah transparan dalam menyusun kebijakan
yang

berorientasi

pada

lingkungan,

manajemen,

karyawan,

masyarakat dan alam. Global Reporting Initiative membuat
sustainability report guideline yang memberi petunjuk pembuatan
laporandengan

memperhatikan

aspek

ekonomi,

sosial

dan

lingkungan (Admin KeuLSM, 2015). Ruang lingkup informasi
sustainaility report menurut GRI meliputi:
1) Strategy and analysis, yang digambarkan dari statement CEO
dan Preskom atau ketua organisasi independen terhadap
organisasi pembuat laporan yang memaparkan risiko dan
peluang penting secara ringkas, serta informasi umum stategi
perusahaan.
2) Organization Profile, meliputi informasi menyeluruh mengenai
nama organisasi, produk-produknya, struktur operasional,
negara-negara
kepemilikan dan

dimana

perusahaan

beroperasi,

kondisi

badan hukumnya, pasar, skala organisasi,

serta keputusan-keputusan penting selama periode pelaporan.
3) Report parameter, memuat report profile, report scope and
bo

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 - 2012

1 101 101

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (SR) (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008 – 2012)

2 11 53

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAl RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

2 6 70

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN LAPORAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

0 3 59

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Risiko (Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 8 146

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

2 13 154

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainaibility Report (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014).

0 9 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainaibility Report (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014).

0 3 16

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan Saham, dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting (Studi Empiris Pada Perusahaan – Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012 – 2016) - Unika Re

0 0 7