Pengaruh Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 - 2012

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

OLEH

SOVIATU ZAHARA NASUTION 100503031

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

i

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, atau yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan etika ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

NIM : 100503031 Soviatu Zahara Nasution


(3)

ii ABSTRAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 12 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

sekunder yang diperoleh melalui situs

tahunan dan company report perusahaan serta melalui situs untuk memperoleh data hasil pemeringkatan Good Corporate Governance perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t dan uji F yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sementara secara parsial Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Nilai Adjusted R Square adalah 0,417 mengindikasikan bahwa 41,70% profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian, sedangkan sisanya 58,30% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Kata kunci: Good Corporate Governance, Pengungkapan tanggungjawab sosial, Profitabilitas.


(4)

iii ABSTRACT

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE OF PROFITABILITY IN COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD

2008-2012

The objective of this research is to determine whether Good Corporate Governance and Social responsibility disclosure impact the profitability in companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sample in this research are 12 companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2008-2012.Research methods in this research using purposive sampling method.

The type of data used are secondary data that are collected from

company, and also from

Corporate Governance that listed in Indonesia Stock Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use multiple linear regression, with t-test and F-test with the aid of the computer program SPSS version 20.0.

The result of this research indicate that Good Corporate Governance as well as social responsibility disclosure simultaneously effect to the profitability of companies that listed in IDX. While partially, Good Corporate Governance have no significant effect on profitability, but social responsibility disclosure have significant effect on profitability of the companies listed on the Stock Exchange. Adjusted R Square that shows value 0,417 indicates that 41,70 % profitability (ROA) can be explained by the independent variables that used in the research, while the residual value 58,30% is explained by other factors which not included in this research. Keywords : Good Corporate Governance, Social responsibility


(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta ‘alla atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Tangggung jawab Sosial terhadap Profitabilitas pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk suami yang sangat saya sayangi Sandro Soise Saragi Rumahorbo S.Sos, dan anak saya Batara Rezky Davilla Saragi Rumahorbo, kedua orang tua saya yang sangat saya kagumi dan cintai, Syahrial Nasution dan Neng Fatimah, serta mertua saya Yahya Saragi Rumahorbo dan Maniur Sinaga yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, doa, nasehat serta semangat yang tulus hingga saat ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

v 3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak yang juga selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurzaimah, M.M., Ak selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah membantu penulis dalam memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Yang sangat saya cintai kakak-kakak saya Nuraisyah, Fauziah, Almustakim, yang selalu memberikan doa, semangat serta kasih sayang yang tulus selama ini. Teman-teman angkatan 2010 teristimewa Dian Prandana, Fandi Arya Pratama, Andespa Wendri, Siska, Astika Miranti hasibuan, Hermin Grace Natalia Rajagukguk serta semua keluarga dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama ini.


(7)

vi Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2014 Penulis,

NIM : 100503031 Soviatu Zahara Nasution


(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

1.3.2.1 Manfaat Teoritis ... 9

1.3.2.2 Manfaat Praktis ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 11

2.1.1 Teori keagenan (Agency Theory) ... 11

2.1.2 Teori Sinyal (Signaling Theor) ... 12

2.1.3 Good Corporate Governance ... 13

2.1.3.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 13

2.1.3.2 Prinsip Good Corporate Governance ... 15

2.1.3.3 Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance ... 18

2.1.3.4 Implementasi Good Corporate Governance ... 20

2.1.3.5 The Indonesia Institute for Corporate Governance ... 22

2.1.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial ... 25

2.1.4.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 25

2.1.4.2 Prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 27

2.1.4.3 Tujuan dan Manfaat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial ... 27

2.1.5 Profitabilitas Perusahaan ... 29

2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas Perusahaan ... 29

2.1.5.2 Rasio Profitabilitas sebagai alat pengukuran kinerja ... 29


(9)

viii

2.2 Review Penelitian Terdahulu... 32

2.3 Kerangka Konseptual ... 38

2.4 Hipotesis Penelitian... 41

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 42

3.2 Populasi dan Sampel ... 42

3.2.1 Populasi ... 42

3.2.2 Sampel ... 42

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 44

3.3.1 Jenis Data ... 44

3.3.2 Sumber Data... 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Variabel Penelitian ... 45

3.5.1 Variabel Dependen ... 45

3.5.2 Variabel Independen ... 45

3.6 Metode Analisis Data ... 46

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 47

3.6.1.1 Uji normalitas ... 47

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas ... 48

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 49

3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 50

3.6.2 Uji Hipotesis ... 50

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 53

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 53

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 56

4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 56

4.3.2 Hasil Uji Multikolienaritas ... 59

4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 60

4.3.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 62

4.4 Hasil Uji Hipotesis ... 63

4.4.1 Uji Parsial t Test ... 63

4.4.2 Uji Simultan F Test ... 66

4.4.3 Uji Koefisien Determinasi ... 67

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 71


(10)

ix DAFTAR PUSTAKA ... 73 DAFTAR LAMPIRAN... 76


(11)

x DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 PDB Indonesia ... 2

Tabel 2.1 Kategori Pemeringkatan CGPI ... 24

Tabel 2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 54

Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-smirnov ... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolienaritas ... 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji t ... 64

Tabel 4.6 Hasil Uji F ... 66


(12)

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 39

Gambar 4.1 Uji Normalitas (1) : Histogram ... 57

Gambar 4.2 Uji Normalitas (2) : Grafik PP Plots ... 58


(13)

xii DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kriteria Pengambilan Sampel ... 76

Lampiran 2 Data skor perusahaan yang menjadi sampel penelitian ... 80

Lampiran 3 Data pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang menjadi sampel penelitian ... 80

Lampiran 4 Data ROA perusahaan yang menjadi sampel penelitian .. 81

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 81

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ... 82

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolienaritas ... 83

Lampiran 8 Hasil UjiHeterokedastisitas ... 84

Lampiran 9 Hasil Uji Autokorelasi ... 84

Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis (t-test) ... 85

Lampiran 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 85


(14)

ii ABSTRAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 12 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

sekunder yang diperoleh melalui situs

tahunan dan company report perusahaan serta melalui situs untuk memperoleh data hasil pemeringkatan Good Corporate Governance perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t dan uji F yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 20.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sementara secara parsial Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Nilai Adjusted R Square adalah 0,417 mengindikasikan bahwa 41,70% profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian, sedangkan sisanya 58,30% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Kata kunci: Good Corporate Governance, Pengungkapan tanggungjawab sosial, Profitabilitas.


(15)

iii ABSTRACT

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE OF PROFITABILITY IN COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD

2008-2012

The objective of this research is to determine whether Good Corporate Governance and Social responsibility disclosure impact the profitability in companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sample in this research are 12 companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2008-2012.Research methods in this research using purposive sampling method.

The type of data used are secondary data that are collected from

company, and also from

Corporate Governance that listed in Indonesia Stock Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use multiple linear regression, with t-test and F-test with the aid of the computer program SPSS version 20.0.

The result of this research indicate that Good Corporate Governance as well as social responsibility disclosure simultaneously effect to the profitability of companies that listed in IDX. While partially, Good Corporate Governance have no significant effect on profitability, but social responsibility disclosure have significant effect on profitability of the companies listed on the Stock Exchange. Adjusted R Square that shows value 0,417 indicates that 41,70 % profitability (ROA) can be explained by the independent variables that used in the research, while the residual value 58,30% is explained by other factors which not included in this research. Keywords : Good Corporate Governance, Social responsibility


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1998 merupakan krisis yang mengahancurkan sistem ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini bermula dari tingginya nilai pinjaman dollar di Indonesia yang meningkatkan resiko nilai mata uang dan resiko kelangsungan perusahaan-perusaahaan yang ada di Asia. Adanya penarikan dollar secara besar-besaran telah mengakibatkan kelangkaan yang berdampak pada naiknya nilai dollar. Nilai dollar yang terus meningkat di Asia khususnya di Indonesia telah mengakibatkan banyak perusahaan bangkrut karena banyaknya jumlah hutang yang harus ditanggung perusahaan apalagi hutang tersebut dinilai dalam dollar.

Perusahaan-perusahaan yang mengalami kebangkrutan menyebabkan macetnya pembayaran pinjaman yang diberikan perbankan. Masalah tersebut mengakibatkan nasabah menarik dana yang dimilikinya karena khawatir bank akan mengalami kebangkrutan. Pada akhirnya perbankan saat itu menetapkan tingkat suku bunga deposito sampai dengan 60%, tingkat suku bunga tertinggi dalam sejarah dunia perbankan di seluruh dunia. Tekanan tersebut menyebabkan pemerintah tidak dapat menghindar


(17)

2 sehingga harus melakukan rekapitalisasi perbankan yaitu dengan mengucurkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) senilai Rp. 600T.

Perbaikan kondisi ekonomi di Indonesia mulai terlihat pada tahun 2006. Terdapat tambahan US$5 miliar akibat adanya kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang sisa dari krisis ekonomi. Hal ini berlanjut sampai pada tahun 2010 ekonomi Indonesia sangat stabil dan cukup tumbuh pesat, yang dapat dilihat dari meningkatnya PDB 100 kali lipat dibanding dengan PDB tahun 1998 yang melebihi Rp 6300 Trilyun.

Tabel oleh IMF dalam juta rupiah.

Tabel 1.1 PDB Indonesia

Tahun PDB

1980 60,143.191 1985 112,969.792 1990 233,013.290 1995 502,249.558 2000 1,389,769.700 2005 2,678,664.096 2010 6,422,918.230


(18)

3 Upaya perbaikan kondisi ekonomi di Indonesia dapat dilakukan dengan meningkatkan kembali kegiatan usaha terutama dalam hal peningkatan investasi, maka perusahaan perlu mengembalikan tingkat kepercayaan para investor dalam menginvestasikan dana yang mereka miliki. Upaya untuk memikat kembali para investor adalah melalui peningkatan laba perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya faktor keuangan merupakan faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan utama para investor, karena di dalamnya terdapat informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dana dan mengalokasikannya agar efisien dalam penggunaannya.

Saat ini pengambilan keputusan ekonomi tidak hanya melihat kinerja keuangan saja. Faktor non keuangan juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang dapat menjadi bahan pertimbangan para investor dalam menginvestasikan dana yang mereka miliki. Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility Disclosure merupakan faktor non keuangan yang menjadi bahan pertimbangan investor.

Penerapan prinsip-prinsip dalam Good Corporate Governance diharapkan mampu meningkatkan kualitas laporan keuangan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kepercayaan para investor. Good Corporate Governance adalah struktur, sistem dan proses yang digunakan oleh organ


(19)

4 perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya berdasarkan norma, etika, budaya dan aturan yang berlaku (Corporate Governance Perception Index (CGPI), 2012 : 4). Dalam dunia bisnis, penerapan Good Corporate Governance diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah nilai perusahaan dimata publik, khususnya bagi investor. Good Corporate Governance juga diharapkan mampu mengurangi agency cost, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh pemegang saham pemilik (principal), ketika manajemen perusahaan (agent) membeli perusahaan lain untuk memperluas kekuasaannya, atau menghabiskan uang pada proyek-proyek yang lebih disukai bukannya memaksimalkan nilai perusahaan.

Faktor non keuangan lain yang menjadi indikator dalam mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat dan investor terhadap kinerja perusahaan adalah adanya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility Disclosure. Semakin baik perusahaan memberikan tanggungjawabnya terhadap kehidupan sosial disekitarnya, maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran masyarakat akan keberadaan perusahaan tersebut. Bentuk tanggung jawab sosial yang terus menerus dilaksanakan akan meningkatkan image yang baik bagi masyarakat, sehingga eksistensinya akan terus terjaga dan memiliki reputasi yang baik di mata publik. Reputasi yang kuat


(20)

5 memiliki implikasi strategi yang penting bagi perusahaan (Susanto, 2009:20).

Menurut Darwin (2004 dalam Kurnianto, 2011 : 28) yang dimaksud dengan “Corporate Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum”. Corporate Social Responsibility merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupanyang lebih baik bersama stakeholder yang ada, terutama bagi masyarakat disekitar perusahaan karena Corporate Social Responsibility merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan di dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan.

Semakin banyak pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menjadi meningkat atau citra perusahaan akan menjadi lebih baik. Investor akan lebih berminat untuk berinvestasi dan loyalitas konsumen akan semakin tinggi. Seiring dengan meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu lama maka penjualan perusahaan akan membaik yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.


(21)

6 Pengungkapan tanggung jawab sosial berkaitan erat dengan Good Corporate Governance, dimana keduanya saling berhubungan dan berperan dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial berorientasi kepada para stakeholder, hal ini sejalan dengan salah satu prinsip dalam Good Corporate Governance yaitu tanggung jawab (responsibility). Bentuk pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan mampu memberikan nilai positif terhadap kinerja perusahaan dimata para investor, terutama dalam hal meningkatkan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan.

Beberapa penelitian dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Pranata (2007) yang bertujuan mengukur

Good Corporate Governance dengan pengukuran kinerja keuangan perusahaan menggunakan NPM, yang memperoleh hasil yaitu adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Penelitian lain juga dilakukan oleh Azhar (2010) yang menyatakan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial. ROA tidak dapat dijelaskan oleh penerapan Good Corporate Governance. Utami (2012) juga melakukan penelitian tentang Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang menunjukkan penerapan Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap ROA secara signifikan, namun berpengaruh terhadap NPM, ROE dan EPS sebagian secara signifikan.


(22)

7 Kurnianto (2011) melakukan penelitian terkait pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan, hasilnya tidak terdapat pengaruh pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) terhadap ROE perusahaan satu tahun ke depan (ROEt+1) dan tidak terdapat pengaruh pengungkapan aktivitas Corporate Social Responsibility (Corporate Social Responsibility disclosure) terhadap abnormal return. Penelitian lain juga dilakukan oleh Mawarani (2010) yang menyatakan bahwa tingginya tingkat Corporate Social Responsibility perusahaan tambang tidak dapat meningkatkan besanya return on asset pada perusahaan tambang dan semakin besarnya biaya Corporate Social Responsibility yang digunakan pada perusahaan tambang mengurangi return yang akan diterima oleh pemegang saham. Adhiwardana (2013) juga melakukan penelitian dengan hasil yang menyatakan bahwa bahwa Corporate Social Responsibility dan kepemilikan asing memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Adanya perbedaan atau inkonsistensi beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap kinerja perusahaan mendorong peneliti untuk menguji kembali dan lebih mengembangkan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul


(23)

8 “Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskanlah masalah yang yang menjadi dasar dalam penyusunan skripsi, yaitu: “apakah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.


(24)

9 1.3.2.1Manfaat Teoritis

Penelitian dilakukan sebagai upaya dalam mendukung pengembangan ilmu akuntansi secara umum, serta pengembangan ilmu yang berkaitan dengan Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial secara khusus.

1.3.2.2Manfaat Praktis 1. Bagi Manajemen Perusahaan

Penelitian yang dilakukan dapat menjadi masukan yang digunakan oleh pihak manajemen sebagai bahan referensi dalam rangka menetapkan kebijakan dan pelaksanaan strategi serta dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.

2 Bagi Investor

Bagi investor penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi terutama dalam menilai profitabilitas perusahaan yang bersangkutan.

3 Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan dapat menjadi bahan kajian dan menambah wawasan serta pengetahuan peneliti tentang pengaruh penerapan Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap profitabilitas perusahaan.


(25)

10 4 Bagi Akademisi

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sama dan dapat diterapkan di masa yang akan datang.

5 Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagi bahan pertimbangan dalam rangka menilai tingkat kesehatan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(26)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan muncul ketika terjadi sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan pemilik (principal). Seorang manajer akan lebih mengetahui keadaan perusahaannya dibandingkan dengan pemilik. Manajer berkewajiban untuk memberikan informasi kepada pemilik akan tetapi, informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di perusahaan yang dapat menimbulkan konflik antara manajer dan pemilik perusahaan. Konflik merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam (Wirawan, 2010:1), sehingga mendesak akan adanya suatu sistem tata kelola perusahaan yang baik yang dikenal dengan Good Corporate Governance.

Good Corporate Governance (GCG) bermanfaat untuk mempermudah memperoleh modal, cost of capital jadi lebih rendah, dan berpengaruh baik pada harga saham. Dengan demikian penerapan Good Corporate Governance (GCG) dimungkinkan mampu meningkatkan kinerja perusahaan baik terhadap Net Profit Margin (NPM) maupun Return On Assets (ROA) yang menjadi sinyal yang direspon para investor mempengaruhi nilai perusahaan (Ratih, 2011:18).

Informasi mengenai nilai perusahaan merupakan suatu hal yang penting baik bagi manajer perusahaan maupun investor. Indikator yang dapat meningkatkan nilai perusahaan adalah profitabilitas. Sujoko dan


(27)

12 Soebiantoro (2007 dalam Ayuningtias dan Kurnia, 2013:42) menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi akan mengindikasikan kinerja perusahaan yang baik, sehingga dapat menciptakan sentimen positif para investor dan dapat membuat harga saham perusahaan meningkat.

2.1.2 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Konsep teori sinyal dan asimetri informasi sangat berkaitan erat dimana teori asimetri informasi terjadi ketika pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar seperti investor sehingga terjadi asimetri informasi antara manajer dan investor. Investor yang merasa mempunyai informasi sedikit, akan berusaha menginterpretasikan perilaku manajer.

Perilaku manajer dalam hal menentukan struktur modal bisa dianggap sebagai sinyal oleh pihak luar (investor). Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Menurut Mamduh (2004:314) menyatakan bahwa “perusahaan dapat meningkatkan


(28)

13 nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Upaya untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar termasuk investor”.

Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Informasi berupa pengungkapan tanggung jawab sosial yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal positif yang dapat diberikan perusahaan guna menarik minat para investor untuk berinvestasi karena melalui pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut diperlihatkan bahwa perusahaan telah menunjukkan suatu pertanggung jawaban terhadap lingkungan sekitar dimana ia beroperasi.Informasi yang diungkapkan terkait pengungkapan tanggung jawab sosial diharapkan mampu membangun citra perusahaan agar tetap terjaga eksistensinya di mata publik. Citra perusahaan yang ditonjolkan kepada kelompok sasaran hendaknya realistis sehingga mudah dipercaya (Sutojo, 2004:41).

2.1.3 Good Corporate Governance

2.1.3.1 Pengertian Good Corporate Governance

Good Corporate Governance merupakan suatu aturan sistem dan seperangkat aturan mengenai pengelolaan perusahaan yang perlu diterapkan


(29)

14 pada setiap perusahaan dan mengatur hubungan antara pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimaksudkan untuk mengatur hubungan-hubungan antara pihak-pihak yang berkepentingan ini dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di perbaiki dengan segera (Zarkasyi, 2008:36).

Menurut Cadbury (1922 dalam Agoes dan Ardana, 2013:101), “Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka; atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.

Good Corporate Governance adalah sistem dan struktur untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham (stakeholder’s value) serta mengalokasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan seperti kreditor, supplier, asosiasi usaha, konsumen, pekerja, pemerintah dan masyarakat luas (Tangkilisan, 2003:11).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance merupakan suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, dewan direksi, pemegang saham, dan para stakeholder lainnya untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memerhatikan


(30)

15 kepentingan stakeholder lainnya. Pelaksanaan Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan cara meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya Good Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.

2.1.3.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Komitmen dari seluruh jajaran pengurus perusahaan hingga pegawai yang terendah untuk melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Good Corporate Governance merupakan faktor penentu terlaksananya Good Corporate Governance dalam perusahaan, maka dari itu seluruh karyawan wajib untuk menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance. National Committee on Governance (2006 dalam Agoes dan Ardana, 2013:104) mengemukakan lima prinsip Good Corporate Governance yaitu: Transparansi (Transparancy), Akuntabilitas (Accountability), Tanggung jawab (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kesetaraan (Fairness).

1. Transparansi (Transparancy)

Transparansi adalah adanya pengungkapan suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, dan jelas serta dapat dibandingkan dengan keadaan yang menyangkut tentang keuangan, pengelolaan perusahaan dan kepemilikan perusahaan. Perusahaan harus menyediakan informasi yang


(31)

16 material dan mudah dipahami untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lain.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas dimaksudkan sebagai prinsip dimana para pengelola berkewajiban untuk membina sistem akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara dewan komisaris, dewan direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain, agar perusahaan mampu mempertanggungjawabkan kinerja nya secara jelas dan transparan kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut, karena akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3, Tanggung jawab (Responsibility)

Prinsip Tanggung jawab adalah prinsip di mana para pengelola wajib memberikan pertanggungjawaban atas semua tindakan dalam mengelola


(32)

17 perusahaan kepada para pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya (Agoes dan Ardana, 2013:104). Prinsip ini menunjukkan adanya kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat seta peraturan perundangan yang berlaku. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggung jawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi profesional dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang kuat.

4. Independensi (Independency)

Prinsip Independesi atau kemandirian merupakan prinsip yang mengatur tentang pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Upaya melancarkan asas Good Corporate Governance dilakukan dengan mengelola perusahaan secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independensi diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Mekanisme ini menuntut adanya rentang kekuasaan antara komposisi komite dalam komisaris, dan pihak luar seperti auditor. Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus obyektif tidak dipengaruhi oleh kekuatan pihak-pihak tertentu.


(33)

18 5. Kesetaraan (Fairness)

Prinsip kesetaraan (Fairness) merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diberikan merupakan perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.

2.1.3.3 Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance Menurut Gunarsih (2003 dalam Hardikasari, 2011:24) menyatakan bahwa “esensi Corporate Governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap shareholder dan pemakai kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku”. Good Corporate Governance dapat memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan berjalan efektif.

Beberapa manfaat penerapan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut :

1. meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional


(34)

19 perusahaan dengan lebih baik, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders,

2. mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan nilai perusahaan (corparate value), 3. mengurangi agency cost, yaitu biaya yang harus ditanggung pemegang

saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen,

4. meningkatkan nilai saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan kepada publik lebih luas dalam jangka panjang,

5. mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Tujuan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut : 1. melindungi hak dan kepentingan pemegang saham,

2. melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholder non pemegang saham,

3. meningkatkan nilai perusahaan dan pemegang saham,

4. meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dewan pengurus atau board of directors dan manajemen perusahaan,

5. meningkatkan mutu hubungan board of directors dengan manajemen senior perusahaan.


(35)

20 2.1.3.4 Implementasi Good Corporate Governance

Implementasi terhadap prinsip-prinsip Good Corporate Governance di Indonesia telah diatur dalam beberapa undang-undang dan peraturan. Peraturan dan undang-undang berupaya untuk mendorong berbagai perusahaan untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan tersebut. Dalam Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, menekankan kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Pelaksanaan prinsip Transparansi (Transparancy) dilakukan agar perusahaan senantiasa menjaga dan meningkatkan pengungkapan suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, dan jelas serta dapat dibandingkan dengan keadaan yang menyangkut tentang keuangan dan informasi non keuangan. Akuntabilitas (Accountablity) dengan menekankan pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian

sebagai landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.


(36)

21 kekuasaan antara komisaris, direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Tanggung jawab (Responsibility) untuk menunjukkan adanya kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat seta peraturan perundangan yang berlaku.

Independensi (Independency) dilakukan agar perusahaan dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain serta untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Pelaksanaan kesetaraan (Fairness) dilakukan agar perusahaan senantiasa memberikan perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan, dan kesalahan perilaku insider. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dilakukan agar menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien dibutuhkan suatu bentuk komitmen dan kesadaran penuh dari seluruh jajaran organ perusahaan untuk menjalankan kegiatan perusahaan berdasarkan sistem tata kelola perusahaan yang baik.


(37)

22 2.1.3.5 The Indonesian Institute for Corporate Governance The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) didirikan 2 Juni 2000 atas inisiatif Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan tokoh masyarakat untuk memasyarakatkan konsep, praktik dan manfaat Good Corporate Governance kepada dunia usaha khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. IICG merupakan salah satu peran dari masyarakat sipil untuk mendorong terciptanya dunia usaha Indonesia yang terpercaya, etis, dan bermartabat. Sebagai organisasi independen dan nirlaba, IICG berkomitmen mendorong praktik tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia dan mendukung serta membantu perusahaan-perusahaan dalam menerapkan konsep tata kelola. Kegiatan utama yang dilakukan adalah melaksanakan riset mengenai penerapan Good Corporate Governance, yang hasilnya berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI).

CGPI merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance di Indonesia. CGPI adalah salah satu inisiatif mendorong penegakan Good Corporate Governance di Indonesia melalui penilaian penerapan yang menuntut perusahaan terus mengembangkan dan memperbaiki kualitas Corporate Governance dari berbagai perspektif secara berkelanjutan. Program ini dilakukan setahun sekali dan bekerjasama dengan Majalah SWA serta Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).


(38)

23 CGPI menggunakan empat tahapan penilaian sebagai persyaratan penilaian yang wajib diikuti oleh peserta CGPI.

A. Self assessment

Pengisian kuesioner Self assessment terkait penerapan Good Corporate Governance dalam perspektif pengetahuan.Tahapan ini melibatkan seluruh organ dan anggota perusahaan serta para pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) dalam memberikan tanggapan terhadap implementasi Good Corporate Governance di perusahaan,

B. Kelengkapan dokumen

Penelusuran kelengkapan dokumen dan bukti yang mendukung penerapan Good Corporate Governance dalam perspektif pengetahuan. Kelengkapan dokumen mempersyaratkan pemenuhan dokumen terkait penerapan Good Corporate Governance dan praktik bisnis yang beretika serta kelengkapan sistem yang berlaku di perusahaan,

C. Penyusunan makalah dan presentasi

Pada tahap ini perusahaan diminta untuk membuat penjelasan tentang kebijakan dan kegiatan perusahaan terkait Good Corporate Governance dalam perspektif pengetahuan selama satu tahun dalam bentuk makalah dengan memperhatikan sistematika penyusunan yang telah ditentukan,


(39)

24 D. Observasi

Tahap klarifikasi dan konfirmasi data dan informasi seputar penilaian melalui diskusi dan kunjungan ke perusahaan. Diskusi observasi melibatkan dewan komisaris, direksi, dan pimpinan manajerial perusahaan. Pemenuhan yang baik atas persyaratan yang ditetapkan di setiap tahapan penilaian akan memberikan hasil CGPI yang baik, berdasarkan metodologi penilaian CGPI dan bukti kesesuaian penilaian yang diberikan oleh peserta CGPI.

Hasil CGPI berupa indeks persepsi Corporate Governance yang menjelaskan kualitas penerapan Good Corporate Governance di perusahaan peserta CGPI berdasarkan pemanfaatan pengetahuan dan diklasifikasikan menurut kategorisasi pemeringkatan yaitu sangat terpercaya, terpercaya, dan cukup terpercaya yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan Good Corporate Governance seperti berikut ini:

Tabel 2.1

Kategori Pemeringkatan CGPI

Skor Level Terpercaya

55-69 70-84 85-100

Cukup Terpercaya Terpercaya Sangat Terpercaya Sumber : Laporan CGPI


(40)

25 2.1.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

2.1.4.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Menurut Griffin (2007:67) “Tanggung jawab Sosial atau Corporate Social Responslity adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya”. Sementara itu Menurut Ghozali dan Chariri (2007 dalam Perwira, 2013:12) mendefinisikan “pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan”.

1.

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dapat dilihat dari beberapa pemangku kepentingan, seperti :

tanggung jawab terhadap konsumen, merupakan suatu bentuk tanggung jawab bisnis yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan pelanggan melalui barang dan jasa yang ditawarkan, misalnya dengan memberikan harga yang sesuai dengan kualitas barang yang dijual, memberikan produk yang sehat dan tidak memberikan efek negatif bagi konsumen,


(41)

26 2.

3.

tanggung jawab terhadap karyawan, merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan terhadap para karyawannya, misalnya dengan memberikan gaji yang sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan karyawan, memberikan asuransi maupun tunjangan yang sesuai, memberikan kenaikan gaji yang dapat disesuaikan dengan kinerja karyawan yang bersangkutan,

4.

tanggung jawab terhadap pemegang saham, merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang diberikan kepada pihak yang telah mempercayakan uangnya untuk dijadikan sebagai modal agar kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar, misalnya dengan memberikan laporan keuangan yang transparan, bekerja keras untuk tetap memberikan kinerja yang terbaik supaya perusahaan dapat terus berkembang,

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat adalah untuk menciptakan kemakmuran masyarakat. Tindakan sebuah perusahaan terhadap lingkungan akan dilihat para konsumen dan dijadikan oleh mereka sebagai sebuah parameter untuk menentukan, apakah perusahaan tersebut perusahaan yang baik atau tidak, misalnya dengan tidak mencemari lingkungan sekitar tempat dimana perusahaan beroperasi, serta melakukan rehabilitasi terhadap lingkungan yang mengalami kerusakan akibat kegiatan operasi perusahaan.


(42)

27 2.1.4.2 Prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

Prinsip-prinsip mengenai tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility belum dijelaskan secara pasti namun beberapa ahli telah mengemukakan prinsip-prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan tanggung jawab sosial. David (2008 dalam Hadi, 2011:59) mengurai prinsip-prinsip tanggung jawab sosial menjadi tiga, yaitu:

1. sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya di masa depan. Sustainability berputar pada keberpihakan dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya agar tetap memperhatikan generasi masa datang, 2. accountability, merupakan upaya perusahaan terbuka dan

bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai media bagi perusahaan membangun image dan network terhadap para pemangku kepentingan,

3. transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak ekternal. Transparansi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak ekternal. Transparansi merupakan satu hal yang amat penting bagi pihak ekternal, berperan untuk mengurangi asimetri informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.

2.1.4.3 Tujuan dan Manfaat pengungkapan tanggung jawab sosial

Belkaoui (2000 dalam Saputro, 2006:13) mengemukakan tujuan pengungkapan tanggung jawab sosial ada enam yaitu:

1. menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan keuangan,


(43)

28 2. menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan

ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut,

3. menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan kreditor dalam menentukan resiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui,

4. menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun,

5. menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas keluar di masa mendatang,

6. membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya. Kesadaran perusahaan yang cukup tinggi untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial tentunya memberikan manfaat terhadap kelangsungan kegiatan perusahaan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya tanggung jawab sosial adalah :

1. mengurangi biaya operasional, 2. meningkatkan kinerja keuangan,

3. meningkatkan citra produk dan reputasi,

4. meningkatkan penjualan dan kesetiaan konsumen, 5. meningkatkan produktivitas dan kualitas,

6. meningkatkan kemampuan untuk mempekerjakan dan mengupah pekerja,

7. mengurangi penyimpangan tindakan dari undang-undang, 8. cara mendapatkan modal.

Menurut Wibisono (2007 dalam Yuniarti, 2007:31) menyatakan bahwa “sulit untuk menentukan benefit (keuntungan) perusahaan yang menerapkan CSR karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila


(44)

29 perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit nya”.

2.1.5 Profitabilitas Perusahaan 2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu bentuk pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, dimana profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Menurut Simamora (2000:528) “profitabilitas merupakan suatu ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan”. Keberhasilan suatu perusahaan dapat ditunjukkan melalui laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya seperti kegiatan penjualan maupun investasi, yang menggambarkan kemampuan sutau perusahaan untuk mengelola sumber daya yang ada dalam rangka memperoleh keuntungan yang diinginkan.

2.1.5.2 Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Keuangan

Profitabilitas keuangan perusahaan dideskripsikan dalam bentuk laporan laba rugi yang merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan ekonomi. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dapat diambil informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, permodalan, aliran kas, kinerja keuangan dan


(45)

30 informasi lain yang mempunyai relevansi dengan laporan keuangan perusahaan.

Profitabilitas keuangan perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dapat ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan. Profitabilitas keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangannya, oleh sebab itu untuk mengukur profitabilitas keuangan perusahaan diperlukan analisis terhadap laporan keuangannya. Hal ini diperkuat melalui pernyataan Kasmir (2008:196) menyatakan bahwa “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi, tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan yang terjadi. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang akan dilakukannya. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba dapat menarik para investor untuk menanamkan dana yang dimilikinya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik


(46)

31 dananya karena mereka menganggap perusahaan yang bersangkutan tidak mampu memberikan return sesuai yang diharapkan para investor. Profitabilitas bagi perusahaan dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha, misalnya dalam perusahaan profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerjanya dimana kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profitabilitas) tercermin pada laporan keuangan. Tingkat profitabilitas suatu suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tinggi, maka para investor tentunya akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dana yang ia miliki. Profitabilitas yang tinggi juga dapat mempengaruhi keinginan masyarakat dalam menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan yang bersangkutan.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam suatu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

2.1.5.3 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dapat digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan


(47)

32 perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode yang dapat disesuaikan dengan tujuan tertentu. Menurut Kasmir (2008:199) jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

1) Net Profit Margin (NPM) 2) Return on Assets (ROA) 3) Return on Equity (ROE) 4) Earning Per Share (EPS)

2.2 Review Penelitian Terdahulu Tabel 2.2

Review Penelitian Terdahulu No Peneliti

(Tahun Penelitian) Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. Pranata (2007) Variabel

Independen: Prinsip Good Corporate Governance Variabel Dependen: kinerja keuangan perusahaan yang diukur memakai NPM Analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian yang dilakukan-nya terdapat pe-ngaruh yang po-sitif dan signi-fikan terhadap kinerja ke-uangan perusa-haan.

2. Azhar (2010) Variabel Independen : Penerapan Good Corporate Governance Variabel Dependen : Profitabilitas perusahaan diu-kur dengan ROA

Analisis regresi linear sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG tidak berpenga-ruh terhadap ki-nerja keuangan secara parsial. ROA tidak da-pat dijelaskan oleh penerapan GCG.


(48)

33 3. Utami (2012) Variabel

Independen: Good Corporate Governance berdasatkan skor CGPI Variabel Dependen: kinerja keuangan yang meliputi NPM, ROA, ROE dan EPS.

Analisis regresi linier sederhana. hasil penelitian ini menunjukan penerapan GCG tidak berpe-ngaruh terhadap ROA secara sig-nifikan, namun berpengaruh terhadap NPM, ROE dan EPS sebagian secara signifikan. 4. Kurnianto (2011) Variabel

Independen : Corporate Social Responsibility Variabel Dependen : Kinerja keuangan yang diukur dengan ROE Metode Analisis regresi berganda Hasil penelitian ini tidak berha-sil membuk-tikan kedua hi-potesis pene-litian yaitu pe-ngungkapan ak-tivitas CSR berpengaruh

positif terhadap ROE perusa-haan satu tahun ke depan (ROEt +1) dan pe-ngungkapan

aktivitas CSR berpengaruh po-sitif terhadap abnormal

return karena baik

menggunakan model regresi I & II, menun-jukkan bahwa CSR disclosure tidak berpenga-ruh terhadap nilai ROEt+1 dan Return realisasi.


(49)

34 5. Mawarani (2010) Variabel

Independen : Pengungkapan Corporate Social Responsibility Variabel Dependen: Profitabilitas yang diukur dengan ROA dan ROE Analisis regresi linier sederhana Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa tingginya ting-kat Corporate Social Respon-sibility perusa-haan tambang tidak dapat me-ningkatkan be-sarnya return on asset pada pe-rusahaan tam-bang dan sema-kin besarnya biaya Corporate Social Respon-sibility yang di-gunakan pada perusahaan tam-bang mengu-rangi return yang akan dite-rima oleh peme-gang saham. 6. Adhiwardana

(2013) Variabel Independen : Corporate Social Responsibility dan kepemilikan asing Variabel Dependen: kinerja peru-sahaan dengan menggunkan alat ukur ROE Analisis regresi linear berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corpo-rate Social Res-ponsibility dan kepemilikan asing memiliki pengaruh signi-fikan terhadap kinerja peru-sahaan.


(50)

35

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan atas penelitian ini secara rinci dapat dilihat sebagai berikut.

1. Pranata (2007)

Pranata melakukan penelitian untuk menguji pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dikur dengan NPM (Net Profit Margin). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini populasi seluruh perusahaan yang berdaftar di BEJ yang melaksanakan

penerapan Good Corporate Governance. Pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan target atau pertimbangan tertentu dan metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear sederhana (simple regression). Hasil penelitian tersebut menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

2. Azhar (2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Azhar meneliti tentang pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap profitablitas pada perusahaan go public di Indonesia, dengan menggunakan ROA sebagai alat ukur profitabilitasnya. Populasi yang digunkaan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik melalui analisis regresi linear


(51)

36 berpengaruh terhadap kinerja keuangan secara parsial. ROA tidak dapat dijelaskan oleh penerapan GCG.

3. Utami (2012)

Utami melakukan penelitian tentang pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Indeks (CGPI). Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di CGPI secara berturut-turut selama tahun 2008-2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang terdiri dari 12 perusahaan. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan penerapan GCG tidak berpengaruh terhadap ROA secara signifikan, namun berpengaruh terhadap NPM, ROE dan EPS sebagian secara signifikan, ROA tidak dapat dijelaskan oleh pelaksanaan GCG, sedangkan NPM, ROE dan EPS dapat dijelaskan oleh pelaksanaan GCG.

4. Kurnianto (2011)

Kurnianto melakukan penelitian tentang pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 – 2008, dengan menggunakan ROE sebagai alat ukur kinerja perusahaan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 – 2008.


(52)

37

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive judment sampling

yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu dan metode analisis data menggunkaan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini tidak berhasil membuktikan kedua hipotesis penelitian yaitu pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap ROE perusahaan satu tahun ke depan (ROEt+1) dan pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap abnormal return karena baik menggunakan model regresi I & II, menunjukkan bahwa CSR disclosure tidak berpengaruh terhadap nilai ROEt+1 dan Return realisasi. Hal ini membuktikan bahwa investor masih berorientasi jangka pendek dan tidak mempertimbangkan pengungkapan CSR di dalam melakukan investasi pada perusahaan perbankan pada tahun 2005-2008. Diterbitkannya UU NO 40 tahun 2007 ternyata tidak mempengaruhi anktivitas pengungkapan CSR pada perusanaan perbankan.

5. Mawarani (2010)

Penelitian yang dilakukan oleh Mawarani menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan ROA dan ROE sebagai alat ukur profitabilitas. Penelitian ini mengambil populasi perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan purposive


(53)

38 sampling (tidak acak). Analisis data dilakukan dengan mengunakan pengujian regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat Corporate Social Responsibility perusahaan tambang tidak dapat meningkatkan besanya return on asset pada perusahaan tambang dan semakin besarnya biaya Corporate Social Responsibility yang digunakan pada perusahaan tambang mengurangi return yang akan diterima oleh pemegang saham.

6. Adhiwardana (2013)

Penelitian ini melakukan pengujian terhadap Corporate Social Responsibility dan kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan, dengan menggunakan ROE sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan pemilihan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility dan kepemilikan asing memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor-faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara


(54)

39 variabel yang diteliti dan merupakan tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal–hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.

Kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah digambarkan di atas maka penelitian ini membahas mengenai pengaruh Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fenomena profitabilitas perusahaan di Indonesia yang terjadi sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998 membutuhkan suatu tatanan manajemen yang baik dalam perusahaan yang bersangkutan untuk meningkatkan kembali

Good Corporate

Governance (X1) Profitabilitas (Y)

Good Corporate Governance (X1)

Pengungkapan Tanggung Jawab


(55)

40 kepercayaan investor dalam menginvestasikan dana yang dimilikinya dan untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh pihak investor saat ini tidak hanya berdasarkan pada faktor keuangan saja seperti dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Faktor non keuangan juga sudah menjadi pilihan yang dipertimbangkan. Faktor non keuangan tersebut antara lain adalah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial. Kedua faktor ini memiliki keterkaitan dengan profitabilitas perusahaan.Peningkatan Good Corporate Governance dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk melihat bahwasanya perusahaan sudah menerapkan sistem tata kelola yang baik sehingga mendapatkan peringkat perusahaan terpercaya berdasarkan program pemeringkatan CGPI Awards. Hal ini akan menarik minat para investor dalam berinvestasi dan dapat meningkatkan kegiatan operasional perusahaan yang berujung pada peningkatan kinerja perusahaan yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranata (2007) yang menyatakan bahwa Good Corporate Governance menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Pengungkapan tanggung jawab sosial juga merupakan suatu bahan pertimbangan bagi investor. Semakin tinggi tingkat tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada lingkungan, masyarakat, tenaga kerja, produk, energi, dan hal-hal umum maka akan semakin meningkatkan reputasi


(56)

41 perusahaan di mata masyarakat dan investor, sehingga eksistensi nya akan tetap terjaga. Peningkatan tanggung jawab perusahaan tersebut semakin meningkatkan kepercayaan para investor dan masyarakat untuk berinvestasi sehingga akan berpengaruh terhadap pengingkatan profitabilitas perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhiwardana (2013) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris (Idrus, 2009:18). Hipotesis merupakan suatu rumusan yang menyatakan adanya hubungan tertentu antardua variabel atau lebih yang bersifat sementara. Hipotesis dari penelitian ini adalah : Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(57)

42 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Menurut Erlina (2011:66) mendefenisikan bahwa “desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling sampai dengan analisis data untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Penulis menggunakan desain kausal, yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh yang menyatakan hubungan bersifat sebab dan akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala”.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menjadi peserta pelaksana CGPI Awards dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2008-2012 sebanyak 57 perusahaan.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karateristik populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling),


(58)

43 yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Idrus, 2009:96). Adapun kriteria penentuan pengambilan sampel didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012, 2. perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan untuk periode

2008-2012 dan diaudit,

3. perusahaan yang menjadi peserta pelaksana CGPI (Corporate Governance Perception Index).

Adapun perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel diatas adalah sebanyak 12 perusahaan.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Bukit Asam (Persero) Tbk

PT Bakrieland Development Tbk PT Bank DKI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk


(59)

44 3.3 Jenis dan Sumber data

3.3.1 Jenis data

Menurut Idrus (2009:61) “data adalah segala keterangan (informasi) mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian, tidak semua informasi atau keterangan merupakan data penelitian, artinya data hanyalah sebagian saja dari informasi yang berkaitan dengan suatu penelitian”. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.

3.3.2 Sumber data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang diperoleh dari internet melalui situs

tahunan (annual report) maupun company report perusahaan serta melalui situsuntuk memperoleh data hasil peringkat Good Corporate Governance perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria-kriteria yang berisikan laporan tentang pelaksanaan Good Corporate Governance serta adanya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang bersangkutan.

3.4 Teknik Pengumpulan data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode dokumenter yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari catatan-catatan atau dokumen perusahaan (data sekunder) serta studi pustaka dari berbagai literatur dan sumber- sumber


(60)

45 lainnya yang memberikan informasi tentang Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang bersangkutan. 3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau biasa disebut dengan variabel terikat menurut Idrus (2009:79) adalah “variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.” Variabel dependen pada penelitian ini adalah Profitabilitas. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan dengan yang lainnya. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA), yaitu suatu pengukuran yang menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba.

Return On Asset : Earning After Interest and Taxes Total Asset

x 100%

3.5.2 Variabel Independen

Variabel independen atau biasa disebut dengan variabel bebas menurut Idrus (2009:79) adalah “variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat”. Variabel independen pada penelitian ini


(61)

46 adalah Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial dari perusahaan yang bersangkutan.

1. Good Corporate Governance

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance yang dilihat berdasarkan skor pemeringkatan CGPI.

2. Pengungkapan tanggung jawab sosial

Menurut Ghozali dan Chariri (2007 dalam Perwira, 2013:12) mendefinisikan “pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan”. Dalam penelitian ini pengungkapan tanggung jawab sosial dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu : lingkungan, energi, tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum.

3.6 Model Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows v.20.


(62)

47 Jenis pengujian yang dapat dipakai dalam penelitian ini, yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis, dimana masing-masing pengujian ini diharapkan dapat membantu peneliti didalam mengolah dan menginterpretasikan data untuk menghasikan suatu keputusan penelitian.

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Model penelitian sebaiknya diuji terlebih dahulu asumsi klasiknya untuk memastikan tidak adanya bias atau rancu yang dapat membuat hasil penelitian menjadi tidak akurat (Sunjoyo dkk. 2013:54).

3.6.1.1 Uji normalitas

Sunjoyo dkk., (2013:59) menyatakan bahwa “Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas berfungsi untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal”. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Data yang menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, selain itu bisa juga melalui uji analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov atau biasa disingkat K-S (Ghozali, 2008 : 30 dalam Sunjoyo dkk, 2013:60). Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :


(63)

48 H0

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal : Data residual berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal ( H0

3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

diterima), sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data tidak normal (Ha diterima).

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam dalam suatu model regresi linear berganda. Korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebas menunjukkan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu (Sunjoyo dkk., 2013:65). Mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas,

2. multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.


(64)

49 Beberapa alternatif cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas menurut Erlina (2011:104) adalah sebagai berikut:

a. mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi yang tinggi,

b. menambah jumlah observasi atau menambah ukuran sampel, c. mentransformasikan data kedalam bentuk lain misalnya

logaritma natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta, d. dalam tingkat lanjut dapat digunakan metode regresi bayessian

yang masih jarang sekali digunakan. 3.6.1.3Uji Heterokedastisitas

“Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas” (Sunjoyo dkk., 2013:69). Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scaterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar yang digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas antara lain :

a. ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian mnenyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

b. tidak ada pola yang jelas serta titik – titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(65)

50 3.6.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya (Sunjoyo, 2013:73). Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak diperlukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran dilakukan secara serempak dan bersamaaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia yang periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. Beberapa uji statistik yang sering dipergunakan adalah uji Durbin-Watson, dengan kriteria sebagai berikut :

1. angka D-W di bawah -2 berarti ada ditemukan autokorelasi positif, 2. angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada ditemukan

autokorelasi,

3. angka D-W di atas +2 berarti ada ditemukan autokorelasi negatif. 3.6.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesa dilakukan untuk menguji kemampuan variabel independen Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mempengaruhi variabel dependen yaitu profitabilitas dapat menggunakan alat analisa statistik berupa uji t, uji F dan koefisien determinasi.


(66)

51 1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu atau parsial variabel independen mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Dasar pengambilan keputusan adalah: H0

Good Corporate Governance dan

ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan < 5%.

H

pengungkapan tanggung jawab sosial diuji masing-masing dengan menggunakan uji-t, dalam hal ini adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

0

Ha diterima apabila nilai signifikansi > 0,05 diterima apabila nilai signifikansi < 0,05

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen Good Corporate Governance dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas.

Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho akan ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikansi F < 5 %. Data analisis dengan model regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2

Keterangan :

+ e

Y : Profitabilitas


(67)

52 X2

α : Konstanta

: Pengungkapan tanggung jawab sosial

β1, β2, β3,β4, β5, β6,

e : Error (tingkat kesalahan)

: Koefisien Regresi

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Nilai R2 yang mendekati 1 berarti bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen, dan apabila nilai R2 semakin kecilmendekati 0, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(1)

81 Lampiran 4 Data ROA perusahaan yang menjadi sampel penelitian

NO NAMA PERUSAHAAN ROA

2008 2009 2010 2011 2012

1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,25 2,74 3,11 2,99 2,23

2 PT Bank Cimb Niaga Tbk 1,05 2,02 2,36 2,63 2,93

3 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 18,84 7,89 18,46 16,90 4,98

4 PT United Tractors Tbk 16,86 22,31 17,04 16,76 14,80

5 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 22,26 22,91 21,47 20,24 21,75

6 PT Bukit Asam (Persero) Tbk 41,74 46,57 29,80 35,27 30,73

7 PT Bakrieland Development Tbk 4,30 1,75 1,32 0,61 0,94

8 PT Bank DKI 0,84 0,89 2,03 1,52 1,27

9 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0,96 1,51 2,21 2,49 2,67

10 PT Jasa Marga (Persero) Tbk 6,46 6,76 7,79 8,06 7,04

11 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 6,37 6,88 3,7 4,49 4,40 12 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 5,59 6,63 6,50 7,64 3,41

Lampiran 5 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics N Range Minimu

m

Maxim um

Mean Std.

Deviation

Variance

GCG 60 29.29 62.62 91.91 82.9500 6.08241 36.996

Pengungkapan tanggung jawab sosial

60 33.37 50.00 83.37 60.0013 11.96461 143.152

ROA 60 45.96 0.61 46.57 9.8153 10.83055 117.301

Valid N

(listwise) 60


(2)

82 Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil olah data SPSS,2013


(3)

83 Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 8.13017381

Most Extreme Differences

Absolute .101

Positive .097

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .781

Asymp. Sig. (2-tailed) .576

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil olah data SPSS, 2013

Lampiran 7 Hasil Uji Multikolienaritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

GCG .981 1.020

Pengungkapan tanggung

jawab sosial .981 1.020

a. Dependent Variable: ROA


(4)

84 Lampiran 8 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil olah data SPSS, 2013

Lampiran 9 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .661a .436 .417 8.27158 1.564

a. Predictors: (Constant), Pengungkapan CSR, GCG b. Dependent Variable: ROA


(5)

85

Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis (t-test)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 16.151 15.113 1.069 .290

GCG .123 .179 .069 .691 .492

Pengungkapan tanggung jawab sosial

.603 .091 .667 6.641 .000

a Dependen variabel ROA

Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2013

Lampiran 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .661a .436 .417 8.27158 1.564

a. Predictors: (Constant), Pengungkapan CSR, GCG b. Dependent Variable: ROA


(6)

86

Lampiran 12

Hasil Uji Hipotesis (F-test)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 3020.869 2 1510.435 22.076 .000b

Residual 3899.884 57 68.419

Total 6920.753 59

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), Pengungkapan CSR, GCG Sumber : Hasil olah data SPSS, 2013


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 28 102

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 30

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10