Landasan Teori Kerangka Konsep

Pembuluh darah yang mevaskularisasi pulpa adalah pembuluh darah aferen arteriola dan eferen venula, pembuluh darah masuk melalui foramen apikal dan foramen akesoris pada gigi, pembuluh darah pada pulpa berfungsi mengatur regulasi pada lingkungan pulpa dan membuang sisa sisa hasil metabolik. Pembuluh darah akan lebih permeabel pada kondisi gigi mengalami inflamasi. Preparasi kavitas adalah pembentukan akses berupa rongga pada gigi untuk melakukan suatu perawatan, misal preparasi kavitas untuk membuang jaringan karies pada perawatan tumpat. Preparasi kavitas yang berlebih atau dengan cara yang salah akan membuat struktur jaringan dentin terbuang dan akan membuat jaringan pulpa terekspose. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi bagaimana kondisi vaskularisasi pada pulpa terbuka hari 1,3 dan 7 dengan tujuan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan sebagai acuan rencana perawatan.

C. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka Konsep PULPA PULPA TERINFLAMASI ETIOLOGI RESPON INFLAMASI BIOLOGI MEKANIK IATROGENIK FRAKTUR PREPARASI KAVITAS PERFORASI PULPA AKUT KRONIK VASKULARISASI PULPA GAMBARAN VASKULARISASI

D. Hipotesa

Berdasarkan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Inflamasi jaringan pulpa akan mempengaruhi pembuluh arteri dan vena yang mevaskularisasi jaringan pulpa tersebut. Semakin lama pulpa terekspose maka semakin sedikit pembuluh darah yang berada pada daerah inflamasi 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorium yang dilakukan dengan hewan uji secara in vivo.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Uji dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September 2015.

C. Subyek Penelitian

1. Bahan Uji Bahan uji yang digunakan adalah gigi tikus jantan Sprague Dawley dengan berat badan 250-300 gram dan berumur 3-4 bulan yang diperoleh dari peternakan hewan uji di Condong Catur,Yogyakarta. Jumlah sampel masing-masing hari adalah 3 gigi n=3 dan total sampel sebanyak 9 gigi. Setiap 1 ekor tikus diambil 1 gigi yaitu gigi molar rahang atas kanan dan kiri, sehingga penelitian ini menggunakan 3 ekor tikus pada masing- masing hari. Jumlah tikus yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 9 ekor.