PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan dapat berlangsung
secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah,
madrasah, dan institusi-institusi lainnya (Syah 2008: 10-11). Sekolah merupakan
tempat proses belajar mengajar dimana terdapat siswa dan guru yang saling
berinteraksi. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan
disekolah. Pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran tersebut untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal.
Hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa saat ini masih rendah.
Thirdh International Mathematics and Science Study (TIMSS) menyebutkan
bahwa tahun 2007 Indonesia berada diperingkat 36 dari 49 negara dengan skor
397 yang masih berada dibawah rata-rata Internasional. Hal ini juga diperkuat
dengan menurunnya hasil UN Matematika pada tahun 2015. Hasil observasi
yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gatak menyatakan bahwa nilai Ujian
Tengah Semester (UTS) mata pelajaran matematika yang dilakukan bulan
September 2016 relatif rendah dibandingkan dengan nilai UTS mata pelajaran
lainnya. Pada mata pelajaran matematika siswa yang dinyatakan tuntas hanya
60%.
Hasil penelitian Valiant Lukad Perdana Sutrisno dan Budi Tri Siswanto
dalam “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada pembelajaran
praktik kelistrikan otomotif SMK di kota Yogyakarta” menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penguasaan metode
mengajar, media pembelajaran, motivasi belajar. Dana Ratifi Suwardi dalam
“Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kompetensi dasar ayat
jurnal penyesuaian mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bae
1
2
Kudus” menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara
lain
(1)
Faktor
psikologi
siswa,
yang
terdiri
dari
kesulitan mengerjakan tugas, nilai pelajaran, bakat siswa, minat, kesiapan, dan
motivasi. (2) Faktor lingkungan masyarakat, yang terdiri dari teman bergaul,
mass media, dan keaktifan siswa dalam organisasi. (3) Faktor lingkungan
sekolah, yang terdiri dari disiplin sekolah, relasi siswa dengan siswa, dan alat
pelajaran. (4) Faktor pendukung belajar, yang terdiri dari tugas rumah dan
suasana di rumah. (5) Faktor lingkungan keluarga, yang terdiri dari latar
belakang keluarga dan pengertian orang tua. (6) Faktor waktu sekolah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
faktor psikologi siswa, faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan sekolah,
faktor lingkungan keluarga, faktor pendukung belajar, dan faktor pendukung
sekolah. Metode/strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa adalah dua
faktor dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Kemampuan
seorang
guru
dalam
memilih
dan
menerapkan
metode/strategi pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Tanpa mempertimbangkan karakteristik siswa, penerapan metode/strategi
pembelajaran tertentu tidak bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Misalkan
siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi
rendah tentu membutuhkan metode/strategi pembelajaran yang berbeda.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gatak strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Guru cenderung
mengajar dengan menggunakan metode/strategi pembelajaran tradisional dan
seringkali pembelajaran berrpusat pada guru sehingga proses belajar mengajar di
dalam kelas cenderung pasif dan cenderung individual.
Motivasi belajar siswa sangat dibutuhkan pada proses belajar mengajar.
Jika saat proses belajar mengajar siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar
maka siswa cenderung malas untuk belajar dan malas untuk menerima pelajaran
dari guru sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Saat ini motivasi
belajar siswa di SMP Negeri 1 Gatak masih rendah. Hal ini dibuktikan saat
observasi di kelas pada mata pelajaran matematika siswa cenderung pasif dan
3
cenderung diam saat mereka tidak dapat memahami materi/tidak dapat
mengerjakan soal. Mereka malu untuk bertanya kepada guru ataupun teman
sebaya. Hanya 20% dari seluruh siswa dikelas yang aktif mengikuti proses
belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa belum termotivasi untuk
belajar matematika.
Alternatif yang dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut
adalah
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
yang
bervariasi,
menyenangkan dan dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar
matematika pada saat proses belajar mengajar dengan cara berkelompok
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student TeamAchievement Divisions (STAD). Dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tersebut siswa dapat melatih keterampilan berfikir dan keterampilan
sosial, seperti mengemukakan pendapat, menerima saran/masukan dari orang
lain, bekerjasama, setia kawan. Siswa tidak lagi menjadi objek pembelajaran
namun bisa juga menjadi tutor sebaya bagi siswa lain sehingga siswa dapat
termotivasi untuk belajar lebih giat dan akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi
pembelajaran yang terdapat kelompok belajar dan kelompok ahli dengan
membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.
Sedangkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievement
Divisions (STAD) merupakan strategi pembelajaran kelompok yang paling
sederhana dan strategi pembelajaran kelompok yang memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang
diajarkan oleh guru. Dengan menggunakan kedua tipe pembelajaran kooperatif
tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditinjau dari
motivasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah.
4
2. Penggunaan strategi pembelajaran oleh guru matematika kurang bervariasi.
3. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penelitian
perlu pembatasan masalah agar penelitian lebih efektif, efisien, dan terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari nilai tes individu pada kelas
VII SMP Negeri 1 Gatak.
2. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dikenakan untuk kelas
eksperimen dan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student TeamAchievement Divisions (STAD) dikenakan untuk kelas kontrol.
3. Motivasi belajar siswa dibatasi pada motivasi siswa saat mengikuti
pembelajaran matematika yang meliputi dorongan untuk belajar,
minat
terhadap tugas yang diberikan, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi
kesulitan, keinginan untuk berhasil.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kooperatif (Jigsaw dan
STAD) terhadap hasil belajar matematika?
2. Adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika?
3. Adakah interaksi penggunaan strategi pembelajaran kooperatif (Jigsaw dan
STAD) terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar
siswa.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian sebagai
berikut.
1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh strategi pembelajaran kooperatif
(Jigsaw dan STAD) terhadap hasil belajar matematika.
2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar matematika.
5
3. Untuk menganalisis dan menguji interaksi strategi pembelajaran kooperatif
(Jigsaw dan STAD) terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi
belajar siswa.
F. Manfaat Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Sebagai pengetahuan baru dan kajian teori bagi peneliti yang akan meneliti
peningkatan pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team-Achievement Divisions (STAD)
terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil
belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menambah inovasi strategi pembelajaran
matematika bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan
pembelajaran matematika.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metodemetode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan dapat berlangsung
secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah,
madrasah, dan institusi-institusi lainnya (Syah 2008: 10-11). Sekolah merupakan
tempat proses belajar mengajar dimana terdapat siswa dan guru yang saling
berinteraksi. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan
disekolah. Pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran tersebut untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal.
Hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa saat ini masih rendah.
Thirdh International Mathematics and Science Study (TIMSS) menyebutkan
bahwa tahun 2007 Indonesia berada diperingkat 36 dari 49 negara dengan skor
397 yang masih berada dibawah rata-rata Internasional. Hal ini juga diperkuat
dengan menurunnya hasil UN Matematika pada tahun 2015. Hasil observasi
yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gatak menyatakan bahwa nilai Ujian
Tengah Semester (UTS) mata pelajaran matematika yang dilakukan bulan
September 2016 relatif rendah dibandingkan dengan nilai UTS mata pelajaran
lainnya. Pada mata pelajaran matematika siswa yang dinyatakan tuntas hanya
60%.
Hasil penelitian Valiant Lukad Perdana Sutrisno dan Budi Tri Siswanto
dalam “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada pembelajaran
praktik kelistrikan otomotif SMK di kota Yogyakarta” menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penguasaan metode
mengajar, media pembelajaran, motivasi belajar. Dana Ratifi Suwardi dalam
“Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kompetensi dasar ayat
jurnal penyesuaian mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bae
1
2
Kudus” menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara
lain
(1)
Faktor
psikologi
siswa,
yang
terdiri
dari
kesulitan mengerjakan tugas, nilai pelajaran, bakat siswa, minat, kesiapan, dan
motivasi. (2) Faktor lingkungan masyarakat, yang terdiri dari teman bergaul,
mass media, dan keaktifan siswa dalam organisasi. (3) Faktor lingkungan
sekolah, yang terdiri dari disiplin sekolah, relasi siswa dengan siswa, dan alat
pelajaran. (4) Faktor pendukung belajar, yang terdiri dari tugas rumah dan
suasana di rumah. (5) Faktor lingkungan keluarga, yang terdiri dari latar
belakang keluarga dan pengertian orang tua. (6) Faktor waktu sekolah. Jadi
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
faktor psikologi siswa, faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan sekolah,
faktor lingkungan keluarga, faktor pendukung belajar, dan faktor pendukung
sekolah. Metode/strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa adalah dua
faktor dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Kemampuan
seorang
guru
dalam
memilih
dan
menerapkan
metode/strategi pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Tanpa mempertimbangkan karakteristik siswa, penerapan metode/strategi
pembelajaran tertentu tidak bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Misalkan
siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi
rendah tentu membutuhkan metode/strategi pembelajaran yang berbeda.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gatak strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. Guru cenderung
mengajar dengan menggunakan metode/strategi pembelajaran tradisional dan
seringkali pembelajaran berrpusat pada guru sehingga proses belajar mengajar di
dalam kelas cenderung pasif dan cenderung individual.
Motivasi belajar siswa sangat dibutuhkan pada proses belajar mengajar.
Jika saat proses belajar mengajar siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar
maka siswa cenderung malas untuk belajar dan malas untuk menerima pelajaran
dari guru sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Saat ini motivasi
belajar siswa di SMP Negeri 1 Gatak masih rendah. Hal ini dibuktikan saat
observasi di kelas pada mata pelajaran matematika siswa cenderung pasif dan
3
cenderung diam saat mereka tidak dapat memahami materi/tidak dapat
mengerjakan soal. Mereka malu untuk bertanya kepada guru ataupun teman
sebaya. Hanya 20% dari seluruh siswa dikelas yang aktif mengikuti proses
belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa belum termotivasi untuk
belajar matematika.
Alternatif yang dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut
adalah
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
yang
bervariasi,
menyenangkan dan dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar
matematika pada saat proses belajar mengajar dengan cara berkelompok
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Student TeamAchievement Divisions (STAD). Dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tersebut siswa dapat melatih keterampilan berfikir dan keterampilan
sosial, seperti mengemukakan pendapat, menerima saran/masukan dari orang
lain, bekerjasama, setia kawan. Siswa tidak lagi menjadi objek pembelajaran
namun bisa juga menjadi tutor sebaya bagi siswa lain sehingga siswa dapat
termotivasi untuk belajar lebih giat dan akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi
pembelajaran yang terdapat kelompok belajar dan kelompok ahli dengan
membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.
Sedangkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student Team-Achievement
Divisions (STAD) merupakan strategi pembelajaran kelompok yang paling
sederhana dan strategi pembelajaran kelompok yang memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang
diajarkan oleh guru. Dengan menggunakan kedua tipe pembelajaran kooperatif
tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditinjau dari
motivasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah.
4
2. Penggunaan strategi pembelajaran oleh guru matematika kurang bervariasi.
3. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penelitian
perlu pembatasan masalah agar penelitian lebih efektif, efisien, dan terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari nilai tes individu pada kelas
VII SMP Negeri 1 Gatak.
2. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dikenakan untuk kelas
eksperimen dan strategi pembelajaran kooperatif tipe Student TeamAchievement Divisions (STAD) dikenakan untuk kelas kontrol.
3. Motivasi belajar siswa dibatasi pada motivasi siswa saat mengikuti
pembelajaran matematika yang meliputi dorongan untuk belajar,
minat
terhadap tugas yang diberikan, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi
kesulitan, keinginan untuk berhasil.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kooperatif (Jigsaw dan
STAD) terhadap hasil belajar matematika?
2. Adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika?
3. Adakah interaksi penggunaan strategi pembelajaran kooperatif (Jigsaw dan
STAD) terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar
siswa.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian sebagai
berikut.
1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh strategi pembelajaran kooperatif
(Jigsaw dan STAD) terhadap hasil belajar matematika.
2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar matematika.
5
3. Untuk menganalisis dan menguji interaksi strategi pembelajaran kooperatif
(Jigsaw dan STAD) terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari motivasi
belajar siswa.
F. Manfaat Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Sebagai pengetahuan baru dan kajian teori bagi peneliti yang akan meneliti
peningkatan pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan Student Team-Achievement Divisions (STAD)
terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil
belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menambah inovasi strategi pembelajaran
matematika bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan
pembelajaran matematika.