UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P 2016 / 2017.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS X
SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P 2016 / 2017

Oleh
Hotdita Pratiwi Tumanggor
NIM 4123111030
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTASMATEMATIKADAN ILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASNEGERIMEDAN
MEDAN
2016

iv


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P 2016 /
2017
Hotdita Pratiwi Tumanggor
(NIM 4123111030)

ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui strategi penerapan
model kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada materi sistem persamaan linier di kelas X SMA Negeri 2
Sidikalang, (2)Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang setelah diterapkannya model
kooperatif tipe Jigsaw pada materi sistem persamaan linier
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 2
Sidikalang T.P 2016/2017 yang berjumlah 36 orang siswa dan objek penelitian ini
adalah upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw di kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
T.A 2016/2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, tes dan
dokumentasi.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas
2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan
diberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Berdasarkan hasil
penelitian dari 36 orang siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada tes awal adalah 50,55; rata-rata tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa I adalah 56,02; dan rata-rata tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa II adalah 73,86.
Dari perolehan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang
diberikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
pada materi sistem persamaan linier dua variabel dan tiga variabel di kelas X-5
SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2016/2017

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Kasih Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu dan rencana yang diharapkan.
Skripsi berjudul ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
Di Kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2016/2017”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan
2. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri
Medan dan Pembimbing Akademik.
3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku Ketua Jurusan Matematika
4. Bapak Drs.Zul Amry, M.Si, Ph.D. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika
5. Prof. Dr. Bornok Sinaga sebagai Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini.
6. Bapak Prof. Asmin, M.Pd, Dra. Nerli Khairani, M.Si dan Dr. Togi,
M.Pd yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai
dari perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

7. Kepada seluruh bapak ibu Dosen beserta staf pegawai jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sidikalang Bapak Drs. Manihar
Tumanggor, M.Pd, dan Ibu Hermin Br. Silalahi. P Selaku guru

iii

Matematika SMA Negeri 2 Sidikalang yang telah banyak membantu
selama penelitian ini.
9. Teristimewa untuk kedua orangtuaku V. Tumanggor dan R.U. Tarigan
serta saudara-saudara saya Friska Adelina Tumanggor, Jefri Andri
Tumanggor dan Silvia Helena Tumanggor, terimakasih atas dukungan,
kerja keras, kasih sayang dan doa-doa yang diberikan sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini
10. Sahabat-sahabatku D’Pelitas Nevi Tinambunan, Heppy Simanjuntak,
Erna Silitonga, Joanita Silitonga, Sarah Geltri dan

Yusfika

Simanjuntak terima kasih untuk dukungan, semangat dan doanya.

11. Heska Dani Sinaga yang selalu mendengarkan cerita dan keluhan
penulis, terima kasih atas saran dan inspirasi yang telah diberikan.
12. Sahabat-sahabatku yang tak terlupakan Meydayanti, Mey Linda, Vee
Mona dan Bunga terima kasih untuk dukungan dan semangatnya.
13. Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Matematika kelas C 2012
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Harapan dari
penulis agar kiranya skripsi ini bermanfaat memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.

Medan,

Agustus 2016

Penulis,

Hotdita Pratiwi Tumanggor
NIM 41231111030


iv

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF
TIPE JIGSAW DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIDIKALANG T.P 2016 /
2017
Hotdita Pratiwi Tumanggor
(NIM 4123111030)

ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui strategi penerapan
model kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada materi sistem persamaan linier di kelas X SMA Negeri 2
Sidikalang, (2)Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang setelah diterapkannya model
kooperatif tipe Jigsaw pada materi sistem persamaan linier
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 2
Sidikalang T.P 2016/2017 yang berjumlah 36 orang siswa dan objek penelitian ini
adalah upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan

menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw di kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
T.A 2016/2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, tes dan
dokumentasi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas
2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap akhir pertemuan
diberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Berdasarkan hasil
penelitian dari 36 orang siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada tes awal adalah 50,55; rata-rata tes kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa I adalah 56,02; dan rata-rata tes
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa II adalah 73,86.
Dari perolehan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang
diberikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
pada materi sistem persamaan linier dua variabel dan tiga variabel di kelas X-5
SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2016/2017

v

DAFTAR ISI


LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
ABSTRAK ..........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................v
DAFTAR TABEL ........................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah..................................................................1
1.2.Identifikasi Masalah ........................................................................7
1.3.Batasan Masalah..............................................................................7
1.4.Rumusan Masalah ...........................................................................8
1.5.Tujuan Penelitian ............................................................................8
1.6.Manfaat Penelitian ..........................................................................8
1.7.Defenisi Operasoinal .......................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis.........................................................................10

2.1.1. Pengertian Belajar ..............................................................10
2.1.2. Pembelajaran Matematika ..................................................11
2.1.3. Model Pembelajaran...........................................................12

v

vi

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................13
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ....................15
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .......15
Tipe Jigsaw
2.1.5.2 Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran 16
Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran 20
Kooperatif Tipe Jigsaw
2.1.6. Pengertian Masalah dalam Matematika..............................20
2.1.7 Pemecahan Masalah Matematika........................................21
2.1.8 Materi Sistem Persamaan Linier ........................................24
2.2 Penelitian Yang Relevan ...............................................................25

2.3 Kerangka Konseptual ....................................................................27
2.4 Hipotesis Tindakan........................................................................28

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.............................................................................29
3.2 Lokasi Penelitian ..........................................................................29
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................29
3.3.1. Subjek Penelitian.................................................................29
3.3.2. Objek Penelitian ..................................................................30
3.4. Prosedur Penelitian.......................................................................30
3.5. Alat Pengumpulan Data ...............................................................34
3.5.1. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah................................34
3.5.2. Lembar Observasi ...............................................................35
3.5.3. Wawancara ..........................................................................36
3.6. Teknik Analisis Data....................................................................36
3.6.1. Reduksi Data .......................................................................36

vi

vii


3.6.2. Paparan Data .......................................................................36
3.6.2.1 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan ..........37
Masalah Matematika
3.6.2.2 Lembar Observasi ...................................................38
3.6.3 Penarikan Kesimpulan .........................................................38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................39
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I .......................................................39
4.1.1.1 Permasalahan ..........................................................39
4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I...............................40
4.1.1.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan I ...............................41
4.1.1.4 Observasi I..............................................................42
4.1.1.5 Analisis Data I ........................................................43
4.1.1.6 Refleksi I ................................................................47
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II......................................................48
4.1.2.1 Permasalahan ..........................................................48
4.1.2.2 Tahap Perencanaan Tindakan II .............................48
4.1.2.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan II..............................49
4.1.2.4 Observasi II ............................................................51
4.1.2.5 Analisis Data II.......................................................52
4.1.2.6 Refleksi II ...............................................................55
4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian .................................................55
4.3 Temuan Penelitian.........................................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................60
5.2 Saran ............................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................62

vii

viii

viii

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Ibrahim .........15
Tabel 2.2 Langkah-langkah atau Tahapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw .17
Tabel 3.1 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa .......................37
Tabel 4.1 Nilai Observasi Kegiatan Guru pada Pertemuan I dan ................43
Pertemuan II
Tabel 4.2 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah pada Tes ........44
Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian ...........44
Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Menyelesaikan Penyelesaian ..........45
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali pada Tes ........45
Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tabel 4.6 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Kemampuan ....46
Pemecahan Masalah MAtematika Siswa Siklus I
Tabel 4.7 Refleksi Kegiatan Tindakan Siklus I ...........................................47
Tabel 4.8 Nilai Observasi Kegiatan Guru pada Pertemuan III dan..............51
Pertemuan IV
Tabel 4.9 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah pada Tes ........52

ix

Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tabel 4.10 Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian .........53
Masalah pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tabel 4.11 Tingkat Kemampuan Siswa Menyelesaikan Penyelesaian ........53
Masalah Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tabel 4.12 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali pada Tes ......54
Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tabel 4.13 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Kemampuan ..55
Pemecahan Masalah MAtematika Siswa Siklus II

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dampak Model Kooperatif Tipe Jigsaw

.....................19

Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas....................30
Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah ....55
Matematika

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Test Kemampuan Awal Pemecahan Masalah ..........................64
Lampiran 2 Alternatif Penyelesaian Tes Awal Kemampuan Pemecahan ...65
Masalah
Lampiran 3 Kisi-kisi Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah .............67
Lampiran 4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah....68
Matematika
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I ........................70
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I ........................78
Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I ...........................................86
Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I ..........................................92
Lampiran 9 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas I .............................98
Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas II .......................105
Lampiran 11 Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................111
Matematika I
Lampiran 12 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I...........112
Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan .........114
Masalah Matematika I ................................................................
Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 125

xi

xii

Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Guru I Siklus I ........................137
Lampiran 16 Lembar Observasi Kegiatan Guru II Siklus I .......................141
Lampiran 17 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan ...................145
Masalah Matematika I
Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II...................151
Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II...................160
Lampiran 20 Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II......................................168
Lampiran 21 Lembar Aktivitas Siswa II Siklus II .....................................175
Lampiran 22 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas III .......................180
Lampiran 23 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas IV .....................189
Lampiran 24 Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .................195
Matematika II
Lampiran 25 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika II .........196
Lampiran 26 Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan .........198
Masalah Matematika II ...............................................................
Lampiran 27 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .....210
Matematika II
Lampiran 28 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 216
MatematikaII
Lampiran 29 Lembar Observasi Kegiatan Guru I Siklus II .......................230

xii

xiii

Lampiran 30 Lembar Observasi Kegiatan Guru II Siklus II......................234
Lampiran 31 Hasil Tes Kemampuan Awal ................................................238
Lampiran 32 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Awal................................241
Lampiran 32 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I .244
Lampiran 34 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .......247
Matematika Siswa Berdasarkan Aspek Yang Di Ukur Pada
Siklus I
Lampiran 35 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika II 250
Lampiran 36 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .......253
Matematika Siswa Berdasarkan Aspek Yang Di Ukur Pada
Siklus II
Lampirann 37 Dokumentasi Penelitian ......................................................256

xiii

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan
kualitas kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Karena pendidikan adalah
proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga
mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam pendidikan formal,
salah satu mata pelajaran sekolah yang dapat digunakan untuk membangun cara
berfikir siswa adalah matematika.
Menurut Hudojo (2005:37), “Matematika adalah suatu alat untuk
mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik
untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK
sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD,
bahkan sejak TK”. Jika dilihat dari kemajuan negara-negara maju,hingga sekarang
ternyata 60% - 80% menggantungkan kepada matematika. Indonesia pun sebagai
Negara yang sedang berkembang memerlukan matematika ( Santosa, 1976).
Hal ini ditekankan di dalam Pemerintah Republik Indonesia melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PerMendiknas) Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Depdiknas,
2006) bahwa
Matematika mendasari perkembangan kemajuan teknologi, mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia,
matematika diberikan sejak dini di sekolah untuk membekali anak dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sitematis, kritis, kreatif, serta
kemampuan bekerja sama. Semua kemampuan itu merupakan modal
penting yang diperlukan anak dalam meniti kehidupan di masa depan yang
penuh dengan tantangan dan berubah dengan cepat.
Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut
Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan bahwa,
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan

2

generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas,
dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Oleh karena itu pelajaran matematika di sekolah tidak hanya menekankan pada
pemberian rumus-rumus melainkan juga mengajarkan siswa untuk dapat
menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain bahwa matematika secara tidak langsung sangat mempengaruhi
kehidupan setiap orang di masa yang akan datang.. Jadi, semakin sering
bermatematika, maka akan semakin sering pula berpikir secara logis, dan hal ini
akan membantu kita untuk menghadapi kejadian- kejadian dalam hidup dengan
pikiran yang logis pula.
Pemecahan masalah merupakan aspek kognitif yang sangat penting karena
dengan cara memecahkan masalah, salah satu diantaranya siswa dapat berpikir
kritis. Siswa dituntut untuk menggunakan segala pengetahuan yang diperolehnya
untuk

memecahkan

masalah

matematika.

Dalam

menghadapi

masalah

matematika, khususnya soal cerita, siswa harus melakukan analisis dan penafsiran
informasi sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan. Dalam
menyelesaikan soal-soal cerita, banyak anak yang mengalami kesulitan. Kesulitan
tersebut tampaknya terkait dengan pengajaran yang menuntut membuat kalimat
matematika tanpa lebih dahulu memberikan petunjuk tentang langkah-langkah
yang harus ditempuh.
Karena pada kenyataannya siswa

yang diharapkan

aktif dalam

pembelajaran kenyataannya justru lebih pasif ketimbang guru yang mengajar.
Kondisi dimaksud sesuai penegasan Sulivan (dalam Pomalato, 2005:2) bahwa
“Pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas pada umumnya hanya terpusat
pada guru yang mengakibatkan siswa menjadi malas dan kurang bergairah dalam
menerima pembelajaran”.
Sebagaimana yang dikatakan Ida Karnasih (dalam Primary Resources
2003:1) menyatakan bahwa
Banyak guru matematika yang belum mengetahui persyaratan sebagai
“guru yang baik” dan kebanyakan guru mengajar seperti dulu bagaimana
diajar. Bukan bagaimana seharusnya mereka mengajar sesuai dengan

3

metode belajar yang diajarkan, bukan pemahaman siswa terhadap konsepkonsep matematika.
Hal senada mengenai kekurangan guru juga diungkapkan oleh Husna
(2013:181) yang menyatakan bahwa
Guru hanya mencari kemudahan saja serta senantiasa dikejar oleh target
waktu untuk menyelesaikan setiap pokok bahasan tanpa memperhatikan
kompetensi yang dimiliki oleh siswa, soal-soal yang di berikan oleh guru
adalah soal-soal yang ada di buku paket yang mengakibatkan siswa kurang
memahami terhadap masalah-masalah matematik yang berkaitan dengan
kehidupan nyata yang ada di sekeliling siswa, serta contoh masalah yang
diberikan tersebut terlebih dahulu diselesaikan secara demonstrasi
kemudian siswa diberikan soal sesuai dengan contoh tersebut, guru masih
beranggapan yang demikian dilakukan akan meningkatkan kemampuan
siswa padahal kebalikannya siswa hanya mencontoh apa yang dikerjakan
guru, karena dalam menyelesaikan soal tersebut siswa hanya mengerjakan
seperti apa yang dicontohkan oleh guru tanpa perlu menggunakan
kemampuan sendiri dalam menyelesaikannya. Guru dalam Penilaian
terhadap suatu masalah hanya melihat pada hasil akhirnya saja dan jarang
memperhatikan proses penyelesaian masalah menuju ke hasil akhir.
Karena gurunya yang lebih aktif berpengaruh terhadap rendahnya
kemampuan pemecahan masalah siswa. Menurut Bella (2013:181) bahwa
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dewasa ini masih
sangat rendah. Di Indonesia rendahnya kemampuan pemecahan masalah
matematika ini terlihat dari hasil ujian nasional yang diselenggarakan oleh
pemerintah dimana hasilnya masih di bawah rata-rata yang diharapkan.
Bukan saja di Indonesia,hal serupa juga terjadi di Filipina. Dari tahun 1995
sampai 2011, IEA (Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi
Pendidikan) telah melakukan TIMMS (Trends in Mathematics and Science
Study) dan melaporkan hasilnya bahwa pencapaian matematika siswa di
Filipina adalah 29% lebih rendah dari rata-rata. Hal ini dikarenakan masih
rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dinegara
tersebut.
Peneliti melakukan observasi awal yaitu berupa observasi dan wawancara
yang dilakukan pada tanggal 11 Juli 2016 di SMA Negeri 2 Sidikalang. Observasi
yang dilakukan peneliti ke kelas adalah dengan pemberian tes awal sebanyak 4
soal. Tes yang diberikan berhubungan dengan materi dasar Sistem Persamaan
Linier yang telah diajarkan sebelumnya di bangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP) kelas VIII yaitu Operasi Aljabar. Alasan pemilihan materi tersebut karena

4

merupakan materi prasyarat dari materi Sistem Persamaan Linier dengaan sub
pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Sistem Persamaan
Linier Tiga Variabel. Hasil tes awal menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa masih rendah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1

Tabel 1.1 :Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Tes Awal
Kelas X SMA Negeri 2 Sidikalang
Kategori

Tingkat

Banyak Siswa

Kemampuan

Persentase
Jumlah Siswa

(90

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MUSIK SEBAGAI PENGIRING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

0 3 38

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 PAJARAGUNG KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 46

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PBL DENGAN KOOPERATIF TIPE STAD ( Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 15 54

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL LAPS-Heuristic DI SMA SHAFIYYATUL AMALIYAH

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUJAMI

0 0 11

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V SD PONTIANAK UTARA

0 1 10

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VII CMTs DARUL QUR’AN WONOSAR

0 0 14