IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN
PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES
MEJOBO KUDUS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata 1 pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:
FARIKHA RAHAYUNINGRUM
A 510 130 0045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN
PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES
MEJOBO KUDUS

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui karakter apa saja yang terkandung pada
kegiatan Pramuka untuk Anak Kelas Atas di SD Negeri 3 Tenggeles Mejobo Kudus,
2) mendeskripsikan hambatan yang dialami dalam implementasi pendidikan karakter
melalui kegiatan pramuka untuk Anak Kelas Atas di SD Negeri 3 Tenggeles Mejobo
Kudus, 3) mendiskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi
pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka di SD Negeri 3 Tenggeles Mejobo
Kudus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain deskriptif.
Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Pramuka dan siswa pramuka di
SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus. Hasil penelitian ini adalah: 1) Kegiatan dalam
pramuka mencakup pencapaian karakter seperti PBB (baris berbaris) di mana siswa
dilatih untuk bisa tegap tangkas, rasa disiplin, kerja keras dan rasa tanggung jawab.
Kegiatan tali temali, pencapaian karakternya adalah ingin tahu, kerja keras, dan
bertanggung jawab. Kegiatan semaphore menuntut siswa untuk disiplin, bertanggung
jawab, kreatif, Kegatan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Pramuka, dan
satu nusa satu bangsa siswa banyak belajar mengenai bagaimana mereka mencintai
tanah air, belajar bagaimana menghargai alam, bagaimana menghargai orang lain. 2)
Beberapa hambatan dalam kaitannya dengan implementasi pendidikan karakter
melalui kegiatan pramuka adalah faktor siswanya faktor sarana, dan modal. Ketiga
hambatan, dari siswa, sarana dan prasarana, modal, merupakan hambatan klasik yang
sering terjadi terutama dalam sebuah kegiatan. 3) Solusi untuk mengatasi hambatan

dalam implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka berkaitan dengan
hambatan yang dialami pembina pada kegiatan pramuka adalah adanya campur
tangan dari pemerintah, sekolah dan orang tua murid.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Kegiatan Pramuka, SD 3 Temggeles

1

ABSTRACT

This purpose of this research was 1) Penelitian ini bertujuan untuk 1) know the
characters within the boyscout activity in high class

Tenggeles Mejobo Kudus

elementary school 3, 2) to describe the obstacle appears on the implementatino of
character education through boyscout activity in high class Tenggeles Mejobo Kudus
elementary school 3, 3) to describe the solution for the obstacle appears on the
implementatino of character education through boyscout activity in high class
Tenggeles Mejobo Kudus elementary school 3. This research was qualitative

research and descriptive design. The informant of this research was the principle of
Tenggeles Mejobo Kudus elementary school 3 and the boyscout coach of Tenggeles
Mejobo Kudus elementary school 3 and the boyscout of Tenggeles Mejobo Kudus
elementary school 3. The resul of this study was 1) the boyscout activity consists of
the character achievement related to PBB (baris berbaris) where the students learn
to be agile, discipline, hard work and responsible. tali temali activity, the character
achievent on curious, hard work, and responsible. Semafor activity, the character
achievement on discipline, responsible, and creative. Indonesia Raya and Boyscout
Hymne Singing activity, the character achievement on how to learn to love the
mother earth, how to love nature, and appreciate others. 2) on the obstacle related to
the implementation of character education through boyscout activity such as the
personal factor, the infrastructure and the capital. 3) the solution for those obstacles
related coming from the coach, the education department and the parents.

Keywords: character education, boyscout activity, Tenggeles Mejobo Kudus

Elementary School 3

2


1. PENDAHULUAN
Pendidikan karakter adalah sebuah usaha sadar untuk mendidik anak-anak
agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam
kehidupan sehari-sehari , sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang
positif kepada lingkungannya. Dalam UU RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang
“Gerakan pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai
peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga mempunyai
pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional, dan global”.
Berdasarkan latar belakang di atas diatas peneliti melakukan penelitian
yang lebih mendalam tentang Implementasi Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus,
dengan tujuan untuk, 1) mengetahui karakter apa saja yang terkandung pada
kegiatan Pramuka untuk Anak Kelas Atas di SD Negeri 3 Tenggeles Mejobo
Kudus, 2) mendeskripsikan hambatan yang dialami dalam implementasi
pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka untuk Anak Kelas Atas di Sd
Negeri 3 Tenggeles Mejobo Kudus, 3) mendiskripsikan solusi untuk mengatasi
hambatan dalam implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka di
SD Negeri 3 Tenggeles Mejobo Kudus.
Pendidkan karakter dapat dimaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh

dengan cara mana cirri kepribadian positif dikembangkan, didorong, dan
diberdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah, dan biografi para bijak dan
pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan
hikmah dari apa-apa yang diamati dan dipelajari)”, (Scerenko dalam Muchlas
Samani dan Hariyanto, 2016: 45). Pendidikan karakter dalam setting sekolah
memiliki tujuan, 1) menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan
peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan, 2)
mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang
dikembangkan oleh sekolah, 3) membangun koneksi yang harmoni dengan

3

keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama.
Menurut Boden Powel dalam Andri BOB Sunardi (1: 2014) pramuka
adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang
dewasa dan anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan
kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan
untuk member pertolongan bagi yang membutuhkannya. Menurut Tim PAH

(2016:13) “Gerakan Pramuka mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia
dengan

tujuan

agar

setiap

pramuka,

1)

Memiliki

kepribadian

yang


beriman,bertaqwa , berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hokum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luut bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan
rohani, 2) Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyaraat yang baik
dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta brsamasama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesame hidup dan alam lingkungan.
Penelitian yang dilaksanakan Warsito dan Samino (2012) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa implementasi kurikulum dalam membentuk
karakter disiplin siswa diwujudkan pelaksanaan pembiasaan mengaji, pembiasaan
patriotisme, pembiasaan shalat sunah dan wajib, dan pembiasaan olahraga pagi.
Sedangkan implementasi kurikulum dalam membentuk karakter tanggung jawab
diwujudkan dalam program buku pantauan siswa, penerapan tugas terstruktur,
kegiatan pesantren ramadhan, dan kemah bakti sosial. Penelitian Chou, Mei-Ju,
Yang, Chen-Hsin, Huang, Pin-Chen (2014) menyimpulkan bahwa pendidikan
karakter dapat memperdalam ikatan antara orang tua dan anak-anak, serta
pengaruh signifikan prasekolah anak karakter budidaya, dan juga, dukungan orang
tua prasekolah dan perancah di anak-anak bercerita, bermain, musik dan seni
berfungsi sebagai faktor penting dalam hubungan orangtua-anak anak-anak
prasekolah. Penelitian Dyah Lisayanti (2014) ada 2 hal yang ditemukan di


4

penilaian, yaitu: belum ada reward bagi yang berprestasi dalam kegiatan rutin dan
incidental dan evaluasi belum dilaksanakan rutin.

2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan desain deskriptif
analitis. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Guru Pramuka di SD
3 Tenggeles Mejobo Kudus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara mendalam, observasi, dokumentasi.
Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang dikutip oleh
Sugiyono (2015: 92-99), yaitu a) Reduksi Data yaitu data yang diperoleh
kemudian diolah secara triangulasi kemudian dirangkum, dipilih hal hal pokok,
memfokuskan pada hal penting. b) Penyajian Data yaitu setelah data direduksi,
penyajian data dilakukan dengan uraian, bagan, hubungan antar kategori dan
sejenisnya dan c) Penarikan Kesimpulan dengan menyimpuilkan hasil analisis
data pada data yang tersaji. Keabsahan data penelitian ini menggunakan
triangulasi teknik yang berfungsi untuk mengumpulkan data dari sebuah sumber
data menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sama, dan an

triangulasi sumber yang merupakan pengumpulan data dari narasumber yang
berbeda dengan menggunakan satu teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2015:
83).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini peneliti sajikan temuan penelitian mengenai hasil penelitian
dan disesuaikan dengan tumusan masalah serta teori – teori. Temuan penelitian
diperolah berdasarkan informasi yang didapatkan melalui pemaparan teknik
pengumpulan data, yang selanjutnya saling dihubungkan dan disesuaikan dengan
rumusan masalah.

5

Tabel 1 Pembahasan Hasil Penelitian
No

Aspek

Hasil Temuan
1. PBB yaitu karakter disiplin, kerja keras

dan rasa tanggung jawab.
2. Tali temali yaitu karakter bekerja
sama, komunikatif, bertanggung jawab,
kerja keras.
3. Semaphoreyaitu karakter disiplin,
bertanggung jawab, kreatif, dan
menghargai orang lain.

1.

Karakter yang terkandung pada
kegiatan Pramuka di SD 3
Tenggeles Mejobo Kudus

4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya,
Hymne Pramuka, dan satu nusa satu
bangsa yaitu karakter mencintai tanah
air, menghargai alam, menghargai
orang lain, cinta damai, semangat
kebangsaan.

5. Pelaksanaan Kegiatan Alam yaitu
karakter mandiri, mencintai alam,
menghargai
orang
lain,
dan
bertanggung jawab.

2.

Hambatan yang dialami dalam
implementasi pendidikan karakter
melalui kegiatan pramuka di SD 3
Tenggeles Mejobo Kudus

6

1. Anak , karena masih labil dan sedikit
sulit diatur dan butuh kesabaran
sehingga malas untuk tidak mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler pramuka
2. Sarana
prasarana
dalam
pengimplementasian pramuka

3.

Solusi untuk mengatasi hambatan
dalam implementasi pendidikan
karakter melalui kegiatan pramuka

1. pengalaman yang luar biasa dari
Pembina
2. Pemerintah terutama dinas pendidikan
juga diharapkan dapat memperhatikan
bahkan memberikan yang terbaik
untuk
sekolah-sekolah
dengan
berbagai macam kegiatannya. Karena
sebuah dinas pendidikan mempunyai
tujuan mulia karena mencerdaskan
manusia
3. sekolah diharapkan bisa mengetahui
keluh kesah dari kegiatan pramuka
yang diadakan sekolah. Perlu perhatian
khusus
yang
tidak
hanya
memperhatikan pelajaran akademis
saja, tetapi juga minat bakat. Andil
sekolah terhadap kegiatan yang ada di
dalamnya, akan membantu lebih baik
dari pada peran yang lain, karena tetap
saja,
pembina
kegiatan
akan
berhubungan langsung dengan pihak
sekolah
4. orang tua murid bahwa memang orang
tua anak yang bersentuhan langsung
dengan anak diminta untuk terus
mengawasi dan mendidik mereka dari
keluarga juga, terlepas dari pendidikan
dalam kegiatan pramuka.

Berikut ini peneliti bahas berdasarkan hasil analisis temun penelitian diatas yang
disesuaikan dengan aspek – aspek dalam rumusan masalah berikut:
3.1 Berdasarkan hasil penelitian maka didapati bahwa bahwa dalam kegiatan
kepramukaan terintegrasi pencapaian karakter yaitu karakter mandiri, cinta
tanah air, kerja keras, ingin tahu, dan kreatif. Kegiatan dalam pramuka
mencakup pencapaian karakter seperti PBB (baris berbaris) di mana siswa
dilatih untuk bisa tegap tangkas, rasa disiplin, kerja keras dan rasa tanggung
jawab. Kegiatan tali temali, di mana siswa belajar bagaimana membuat
simpul dan mengenal jenis tali yang biasa digunakan dalam kegiatan
pramuka, seperti berkemah dan membuat susun tongkat unutk dijadikan apa
saja berdasarkan kebutuhan. Pencapaian karakternya adalah ingin tahu, kerja

7

keras, dan bertanggung jawab. Kegiatan semaphore adalah suatu cara untuk
mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana
masing-masing bendera tersebut berukuran 45cm x 45cm dan ini adalah salah
satu kegiatan yang menuntut siswa untuk disiplin, bertanggung jawab, kreatif,
bahkan menghargai orang lain. Kegatan menyanyikan lagu Indonesia Raya,
Hymne Pramuka, dan satu nusa satu bangsa yang merupakan salah satu
kegiatan pramuka yang sering dilakukan pada saat-saat tertentu. Dalam hal ini
siswa banyak belajar mengenai bagaimana mereka mencintai tanah air,
belajar bagaimana menghargai alam, bagaimana menghargai orang lain, cinta
damai, dan semangat kebangsaan. Kegiatan pelaksanaan kegiatan alam yang
artinya adalah siswa harus bisa menghargai apa yang ada disekitarnya
terutama dengan sesama mahluk hidup yang dalam hal ini memanfaatkan dan
tidak merusak. Melalui kegiatan ini siswa akan berlatih bagaimana mandiri,
mencintai alam, menghargai orang lain, dan bertanggung jawab. Berikut
adalah tabel karakter yang dicapai dalam kegiatan dalam kepramukaan di
SD3 Tenggeles Mejobo Kudus.
3.2 Beberapa hambatan dalam kaitannya dengan implementasi pendidikan
karakter melalui kegiatan pramuka adalah faktor siswanya merupakan salah
satu faktor yang menghambat, faktor sarana prasarana juga menjadi faktor
penghambat, dan modal. Ketiga hambatan, dari siswa, sarana dan prasarana,
modal, merupakan hambatan klasik yang sering terjadi terutama dalam
sebuah kegiatan.
3.3 Solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter
melalui kegiatan pramuka berkaitan dengan hambatan yang dialami pembina
pada kegiatan pramuka adalah adanya campur tangan dari pemerintah,
sekolah dan orang tua murid. Orang tua yang benar-benar perhatian dengan
perkembangan siswa kemungkinan juga bisa membantu pihak sekolah atau
hanya kepada pembina untuk memenuhi sebagian kecil dari sarana prasarana.

Bagi sekolah juga diharapkan bisa mengetahui keluh kesah dari kegiatan
pramuka yang diadakan sekolah. Pemerintah terutama dinas pendidikan juga

8

diharapkan dapat memperhatikan bahkan memberikan yang terbaik untuk
sekolah-sekolah dengan berbagai macam kegiatannya.

4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada analisis implementasi pendidikan
karakter melalui kegiatan pramuka pada anak kelas atas di SD 3 Tenggeles
Mejobo Kudus disimpulkan bahwa kegiatan dalam pramuka mencakup
pencapaian karakter seperti PBB (baris berbaris) di mana siswa dilatih untuk bisa
tegap tangkas, rasa disiplin, kerja keras dan rasa tanggung jawab. Kegiatan tali
temali, pencapaian karakternya adalah ingin tahu, kerja keras, dan bertanggung
jawab. Kegiatan semaphore menuntut siswa untuk disiplin, bertanggung jawab,
kreatif, Kegatan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Pramuka, dan satu
nusa satu bangsa siswa banyak belajar mengenai bagaimana mereka mencintai
tanah air, belajar bagaimana menghargai alam, bagaimana menghargai orang lain.
Beberapa hambatan dalam kaitannya dengan implementasi pendidikan karakter
melalui kegiatan pramuka adalah faktor siswanya faktor sarana, dan modal.
Ketiga hambatan, dari siswa, sarana dan prasarana, modal, merupakan hambatan
klasik yang sering terjadi terutama dalam sebuah kegiatan. Solusi untuk mengatasi
hambatan dalam implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka
berkaitan dengan hambatan yang dialami pembina pada kegiatan pramuka adalah
adanya campur tangan dari pemerintah, sekolah dan orang tua murid.

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa .
Bandung: CV. Yrama Widya.
Bob Sunardi, Andri. Boyman. 2001. “Ragam Latih Pramuka”. Bandung: Nuansa
Muda.
Chou, Mei-Ju, Yang, Chen-Hsin, Huang, dan Pin-Chen. 2014. “Keindahan
Pendidikan Karakter di Prasekolah Anak”. Taiwan: Universitas Shoufu
Taiwan.
Jurnal Asia. 2015. PBP Bentuk Karakter dan Budaya Bangsa. Jakarta: Harian Jurnal
Asia. (Harian Jurnal Asia PBP Bentuk Karakter dan Budaya Bangsa _.htm)

9

Kesuma Dharma, Triatna Cepi, Permana Johar. 2011. Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lisayanti.Dyah. 2014. Implementasi Kegiatan Pramuka Sebagai Estrakurikuler
Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Pembinaan Karakter .
Universitas Negeri Semarang. Indonesia.
Mamlukah. 2015. “Pengaruh Esktrakulikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Sd Negeri 2 Karangmulyo Tegalsari Banyuwangi”. Banyuwangi :
Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Banyuwangi.
Marsudi Saring, Djumali,Sundari.2012.Landasan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pendidikan.Surakarta:FKIP

Ngatiyah. 2015. “Peran Orang Tua Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di
Sd Negeri 3 Kalipetir, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo”.
Nugraha, Dadi Mulyadi. 2013. Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka
Dalam Pengembangan KarakterBangsa di SMAN 1 Sumedang”.
Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rosdakarya
Remaja.\
Sari, Dwi Novita. 2016. “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan
Menyanyikan Lagu Wajib Nasional Pada Siswa Kelas Atas Di Sdm 21
Surakarta”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Warsito dan Samino. 2012. “Implementasi Kurikulum dalam Pembentukan Karakter
Siswa Kelas III SD Ta’mirul Islam Surakarta”. Surakarta: SD Ta’mirul Islam
Surakarta.

10

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN DI SDN GEDEG MOJOKERTO

0 14 26

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN MENTORING PADA SISWA KELAS V SDIT MTA Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Mentoring Pada Siswa Kelas V SDIT MTA GEMOLONG.

1 7 16

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN MENTORING PADA SISWA KELAS V SDIT MTA Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Mentoring Pada Siswa Kelas V SDIT MTA GEMOLONG.

0 3 17

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA PADA ANAK KELAS ATAS DI SD 3 TENGGELES Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 3 16

PENDAHULUAN Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 1 5

LAMPIRAN 1 Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka Pada Anak Kelas Atas Di SD 3 Tenggeles Mejobo Kudus.

0 8 54

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL PADA SISWA KELAS ATAS Implementasi Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan Menyanyikan Lagu Wajib Nasional pada Siswa Kelas Atas di SDM 21 Surakarta.

0 8 16

IMPLEMENTASI PENGUATAN KARAKTER DISIPLIN DAN NASIONALISME MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SD NEGERI GEMOLONG Implementasi Penguatan Karakter Disiplin dan Nasionalisme Melalui Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Gemolong Kabupaten Sragen.

0 2 16

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka (Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013).

0 1 19

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

0 0 14